OLEH :
Marselina Jemena 1218004
Nurafnika 1218008
Nofita Makehe 1218017
Wa Ode Erni 1218031
Irmawati 1218035
Mastini 1218037
Nadila R. Burahima 1218038.
Maslama 1218039
Madhura 1218040
i
LEMBAR PENGESAHAN
MAHASISWA PKK II STIK GIA MAKASSAR
PROGRAM DIII KEBIDANAN
Mengetahui,
Menyetujui,
Ketua Jurusan DII Kebidanan
Stik Gia Makassar
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT tuhan semesta
alam. Berkat Taufik dan Rahmat-Nya lah sehingga kami diberikan Nikmat kesehatan
sehingga bisa menyusun askeb seminar ini. Shalawat serta salam tak lupa kami hanturkan
kepada junjungan Nabi yullah Muhammad SAW, dialah Nabi sang pembawa kecerahan
dalam kehidupan umat-Nya.
Askeb ini berisikan tentang “Asuhan Kebidanan Pada Bayi NY”I” Umur 1
Hari, BCB, SMK, Persalinan Spontan/Presentasi Kepala Dengan MIKROPENIS Di
BPM Rosmiati Tanggal 16-17 Februari 2021”. Kami menyadari askeb yang dibuat ini
tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun
terhadap askeb ini, kami sangat berterima kasih.
Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4
A. Pengertian Mikropenis ..................................................................................... 4
B. Etiologi Mikropenis ......................................................................................... 4
C. Patofisiologi Mikropenis .................................................................................. 5
D. Prognosis Mikropenis ..................................................................................... 5
E. penatalaksanaan Mikropenis ............................................................................ 6
F. Komplikasi Mikropenis.................................................................................... 7
BAB III TINJAUAN KASUS ...................................................................................... 9
A. Standar I. Identifikasi Data Dasar .................................................................... 9
B. Standar II. Identifikasi Diagnosa...................................................................... 16
C. Standar III. Intervensi....................................................................................... 19
D. Standar IV. Implementasi ................................................................................ 21
E. Standar V. Evaluasi .......................................................................................... 24
F. Pendokumetasian Hasil Asuhan Kebidanan .................................................... 25
G. Catatan Perkembangan ..................................................................................... 29
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 32
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 32
B. Saran ................................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
1. ANC : Antenatal Care
2. ASI : Air Susu Ibu
3. BAB : Buang Air Besar
4. BAK : Buang Air Kecil
5. BB : Berat Badan
6. BBL : Bayi Baru Lahir
7. DJJ : Denyut Jantung Janin
8. DM : Diabetes Militus
9. Hb : Hemoglobin
10. HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
11. HPL : Hari Perkiraan Lahir
12. IMD : Inisiasi Menyusu Dini
13. KB : Keluarga Berencana
14. KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
15. KN : Kunjungan Neonatus
16. LiLA : Lingkar Lengan Atas
17. TB : Tinggi Badan
18. TBJ : Tafsiran Berat Janin
19. TD : Tekanan Darah
20. TFU : Tinggi Fundus Uteri
21. TM : Trimester
22. Td : Tetanus difteri
23. TTV : Tanda-Tanda Vital
24. TBC : Tuber culosis
25. LP :lingkaran kepala
26. LD :Lingkarang dada
27. JK :Jenis kelamin
28. LK :Lingkarang kepala
29. SPT :Spontan
30. UK :Umur kehamilan
31. DJB :Denyut jantung bayi
32. PBK :Persentasi bayi kepala
33. SMK :Sesuai massa kehamilan
34. KMK : Kecil masa kehamilan
35. BKB :Bayi kurang bulan
36. BCB :Bayi cukup bilan
37. BLB :Bayi lebih bulan
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dikatakan fenomena penis anak yang sangat kecil. Ukuran penis anak
yang dapat mengalami mikropenistak lebih besar dari ibu jari. Umumnya panjang penis
pada anak yang baru lahir umumnya mencapai 3-4cm. sedangkan pada umur satu tahun
rata-rata panjang penis anak mencapai 3-5cm jika ukuran kurang dari ukuran normal
bisa jadi anak mengalami micropenis.
Saat ini, perbedaan ukuran organ vital pria di dunia masih menjadi topik dalam
berbagai diskusi. Berbagai pendapat menyebutkan bahwa ukuran alat vital pria
dipengaruhi oleh jenis ras. Mitos mengatakan bahwa para lelaki dari ras arab dianggap
memiliki ukuran penis yang relative lebih besar. Data tahun 2011menunjukan ukuran
rata-rata penis pria Ind1onesia masuk dalam ukuran terkecil yaitu 9,6 cm. ukuran ini
sama dengan korea. Sedangkan ukuran rata-rata penis pria arab Saudi adalah 12,4cm.
berdasarkan penelitian Universitas Ulster tahun 2013 terhadap 116 negara untuk
mengetahui ukuran alat kelamin pria, Afrika memiliki penis paling besar dan yang
terkecil adalah penis lelaki Asia. Rata-rata panjang penis pria dewasa disudan adalah
16,47 sentimeter ketika ereksi dan rata-rata panjang penis priadewasa asia ketika ereksi
adalah 12cm(Mohamed,2011)
1
lain dalam mkelompok ini, seperti penis bersepalut dan npensi yang tekubur, karena
masalhnya adalah ukuran penis itu sendiri tidak dengan kulit disekitarnya dan
diatasnya. Kondisi ini biasanya akibat cacat pada sumbu hipotalamus-hipofisis-gonad,
walaupun penyebab iatroginik jarak diketahui. Manajemen berkisar pada testoteron
(pemberian langsung atau mendorong tubuh pasien untuk membuatnya sendiri), dan
hasil jangka panjang berkenaan dengan peningkatan panjang penis sangat
menjanjikan. Pembedahan rekonstruksif didasarkan pada penggunaan lipatan bebas
vascular, vascular dan dicadangkan untuk pasien yangb gagal merespon pengobatan
hormonal. Meskipun data jangka panjang yang subtansial kurang, pasien dewasa
dengan mikropenis tampaknya melaporkan ketidak puasan pada penampilan penis,
namun sebagian besar tampaknya memiliki fungsi seksual yang memadai.
Evaluasi genetalia ekternal merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik
anak yang baru lahir. Penis ukuran yang “tidak memadai” pada bayi laki-laki yang
baru lahir memberi peringatan kepada dokter dalam kasus kelainan yang berpotensi
mengancam jiwa dan dapat menyebabkan kecemasan orang tua. Kehadiran nilai
standar terkait usia untuk ukuran penis dapat membantu diagnosis dini dan pengobatan
penyakit potensial.
Mikropenis merupakan diagnosis medis yang tergantung metode pengukuran.
Mikropensi dapat merupksn kondisi tersendiri atau bagian dari sindrom atau kondisi
lain yang lebih kompleks. Penilaian endokrinologis dapat membantu menentukan
pemyebab mikropenis. Diagnosis awal penting untuk pilihan terapi.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum : Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian pada bayi baru lahir dengan mikropenis.
b. Dapat menentukan diagnosa kebidanan pada bayi baru lahir.
2
c. Dapat melakukan intervensi secara tepat pada bayi baru lahir.
d. Dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
mikropenis.
e. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan mikropenis.
f. Dapat mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan bayi baru lahir dalam bentuk
SOAP.
D. Manfaat
1. Bagi orang tua anak : para orang tua yang mengetahui bahwa anaknya memiliki
kelainan mikropenis, dapat langsung melakukan tindakan atau berkonsultasi
kepada dokter spesialis anak.
2. Bagi Mahasiswa : penulisan ini diharapkan dapat menambah referensi buku
bacaan sebagai bahan kepustakaan dan membagi sumber informasi mengenai
angka kejadian dan karakteristik mikropenis
3. Bagi Institusi Pendidikan : sebagai masukan dan informasi untuk peserta didik
dimasa mendatang dan menambah bahan kepustakaan mengenai angka kejadian
dan karakteristik mikropenis.
E. Waktu Pengkajian
Pengambilan Data dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada bayi Ny”I” hari
pertama dengan Mikropenis dilakukan pada tanggal 16-17 Februari 2021
F. Tempat Pengkajian
Pengambilan Data dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada bayi Ny”I” hari
pertama dengan Mikropenis dilakukan di BPM Rosmiati.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
MIKROPENIS
1. Definisi
Mikro penis adalah kecilnya ukuran penis seseorang. Pada kondisiereksi di
bawah 7 cm sudah dikategorikan mikropenis (normalnya rata-rata12,5 cm). Mikropenis
dapat terjadi akibat dari kurangnya kadar hormon seks pria atau testoteron saat
trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. Atau bisa disebabkan karena ketidak-
mampuan dalam merespon hormon testoteronsecara normal.Seorang pria dikatakan
memiliki mikropenis apabila panjang penisnya kurang dari 2,5 standar deviasi rata-rata
ukuran penis pria normal pada usia tertentu.Acuan ukuran yang dapat dipakai adalah
apabila ukuran penis kurang dari 2 cm saat kelahiran, 2,5 cm saat berusia satu tahun, 4
cm pada masa pubertas, dan 10 cm di akhir masa pubertas atau saat dewasa. (NANDA.
2015)
Selain itu dikatakan fenomena penis anak yang sangat kecil. Ukuran penis anak
yang mengalami mikropneis tak lebih besar dari ibu jari.Umumnya, panjang penis pada
anak yang baru lahir mencapai 3-4 cm.Sedangkan pada umur 1 tahun, rata-rata panjang
penis anak mencapai 3-5 cm.Jika ukuran kurang dari ukuran normal bisa jadi anak
mengalami mikropenis. (NANDA. 2015)
2. Etiologi
Mikropenis sejati adalah akibat kelainan hormonal yang terjadi setelah 12
minggu masa kehamilan . penyebab kondisi ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok
besar:hipogonanaldotropik hipogonadisme (hipofisi /kegagalan hipotalamus ),
hipogonadisme hipogonodotropik (kegagalan testisprimer), dan idiopatik . ini
merupakan etiologi mikropenis yang paling umum. (Gloria, Dkk. 2016)
1. Kelainan SSP (Sistem saraf pusat)
Hipogonadotropik hipogonadisme, hipergonatropik
hipogonadisme,gangguan hipofise, anesefal, midline defect, sindrom Kalman,
4
sindromPrader Willi, defisiendi GH, sindrom Rotnow dan sindrom lain.
(Gloria, Dkk. 2016)
2. .Kelainan gonad
Hipogonadisme adalah suatu kondisi ketika hormon seksual
yang dihasilkan oleh kelenjar seksual (pada pria disebut testis dan pada wanita
disebut ovarium) berada di bawah jumlah normal. (Gloria, Dkk. 2016)
3. Disgenesis gonad, sindrom Klinefelter, sindrom insensitivitas parsial,sindrom
Bjoreson
4. Idiopatik
3. Patofisiologi
Penyebab pasti dari mikropenis belum diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain makanan yang dikonsumsi ibu ketika
mengandung anak. Makanan yang mengandung hormon estrogen(zat penggemuk pada
hewan ternak) dapat memicu terjadinya mikropenis.selain itu mikropenis dapat
disebabkan karena faktor hormonals ejak seorang anak masih dikandung, salah satunya
adalah kekurangan hormon androgen pada kehamilan dini. (Akura, Dkk 2015)
Mikropenis juga dapat diakibatkan oleh zat kimia yang disebut endocrine
disrupter chemicals (EDC) yang dapat mengganggu ataumengubah fungsi endokrin
sehingga terjadi penghambatan kerja androgen,terutama menggangu substansi yang
bertanggung jawab dalam pembentukanorgan seksual dan perkembangan karakteristik
sekunder laki-laki. (Akura, Dkk 2015)
Salah satu contoh EDC adalah zat yang terdapat dalam pestisida kimia
sepertidiklorodifenil-trikloroetan (DDT). Zat pengganggu tersebut dapat
bereaksidengan estrogen atau reseptorandrogen serta sebagai senyawa antagonis
yangmelawan hormon endrogen. (Akura, Dkk 2015)
4. Prognosis
Prognosis micropenis tergantung pada etiologi yang mendasari, dan pada umumnya
baik jika disebabkan oleh defisiensi hormon testosteron dan gonadotropin. Komplikasi
5
micropenis yang umum berkaitan dengan gangguan miksi pada posisi berdiri. (Gloria,
Dkk. 2016)
Selain itu, pasien dengan micropenis juga sering mengalami masalah psikologis
akibat rasa cemas dan khawatir akan tampilan fisik, identitas, dan jenis kelaminnya.
Komplikasi lainnya adalah terkait efek samping terapi hormon. (Gloria, Dkk. 2016)
5. Penatalaksanaan
A. Terapi Farmakologi
1. Testosterone enanthate
25-50 mg im setiap 3 mgg,4 kali dengan memperhatikan respon yang didapat
sampai tercapainya target ukuran penisnormal. Waktu yang tepat untuk terapi ini pada
masa bayi dan pre pubertas.Pemberian terapi hormonal ini harus hati-hati karena bila
dosisnya berlebihdapat terjadi pubertas prekok
2. Terapi dari penyakit primer, bila merupakan bagian dari kelainan sistemik,
penyakit atau sindrom tertentu. (Nerli, Dkk 2013)
6
Terapi ini memiliki beberapa efeksamping seperi seringnya terjadi ereksi, memacu
penutupan lempeng tulang, dan memacu pubertasapabila terapi diberikan secara
berlebihan. (Nerli, Dkk 2013)
Apabila terapi hormon tidak berhasil dilakukan, pengobatan yangdapat
ditempuh adalah bedahorchiopexy. Bedah ini dapat dilakukan
denganmempertimbangkan faktor fisiologis, teknis, dan risiko apabila operasidiadakan
terlalu dini. Secara fisiologis, waktu yang tempat untuk melakukan operasi ini adalah
saat kelahiran hingga usia 6 bulan.Usia 6-12 bulan, bayimulai memiliki kesadaran diri
dan kewaspadaan akan dipisahkan denganibunya.Kewaspadaan ini akan meningkat
pada usia 1-3 tahun sehinggaapabila anak pada usia tersebut dioperasi maka harus
didampinginibunya. Pada usia 3-6 tahun, akan lebih mudah untuk melakukan
operasinamun di atas usia 6 tahun, mereka mulai cemas dengan operasi kelamin yang
akan dijalani.Secara teknis orchiopexy dapat dilakukan oleh ahli pediatric dengan
bantuan bius yang baik. (Nerli, Dkk 2013)
6. Komplikasi
Micropenis dapat berdampak buruk pada psikologi pasien. Hal ini sering
disebabkan oleh kekhawatiran terhadap beberapa hal, seperti identitas jenis kelamin,
tidak dapat miksi pada posisi normal (berdiri), tampilan fisik akibat ukuran penis yang
kecil, dan performa seksual. Infertilitas mungkin dapat terjadi. (Moorhead, Dkk.2016)
Komplikasi lain disebabkan oleh etiologi yang mendasari. Pada kasus sindrom
Kallman, dapat saja ditemukan osteoporosis, gangguan pendengaran, dan anosmia.
Pada sindrom Klinefelter, dapat terjadi infertilitas, gynecomastia, kesulitan membaca,
dan koordinasi yang buruk. (Moorhead, Dkk.2016)
Pada sindrom Noonan dapat terjadi malformasi skeletal, gangguan perdarahan,
dan stenosis pulmonal. Pada hipopituitarisme, dapat terjadi gangguan pertumbuhan.
Komplikasi micropenis lainnya adalah komplikasi terkait pemberian terapi hormon
testosteron yang dapat menyebabkan percepatan laju pertumbuhan dan penutupan
tulang. (Moorhead, Dkk.2016)
7
Beberapa komplikasi juga dapat terjadi setelah prosedur pembedahan
micropenis. Pada prosedur pemanjangan penis (penile-lengthening), komplikasi yang
dapat ditimbulkan berupa pemendekan kembali panjang penis, instabilitas penis, dan
terjadi penurunan derajat elevasi penis pada saat ereksi, meskipun jarang terjadi.
(Moorhead, Dkk.2016)
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat augmentasi penis dan
phalloplasty, antara lain hematoma, nyeri, infeksi, nekrosis kulot, trombosis
vena/arteri, kontraktur, stenosis meatal dengan atau tanpa fistula, striktur, hingga
kehilangan penis. Oleh karena banyaknya dampak negatif terkait micropenis, maka
diperlukan evaluasi, tata laksana, dan konseling yang tepat. (Moorhead, Dkk.2016)
8
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “I” UMUR 1 HARI , BCB, SMK,
PERSALINAN SPONTAN/PRESENTASE KEPALA DENGAN
MIKROPENIS DI BPM ROSMIATI
TANGGAL 17 FEBRUARI 2021
1. Identifikasi bayi
Umur : 1 hari
Suku : Makassar/Makassar
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMP
9
Pekerjaan : IRT / swasta
a. Riwayat kelahiran
Keadaan bayi setelah lahir baik, lahir secara spontan, segera menangis warna
b. Riwayat Prenatal
2. GV PIV A0
3. HPHT 18-05-2020
4. HTP 24-02-2021
1. TD 4 : 9-02-2021
2. Riwayat Neonatal
b. BBL : 3400 cm
c. PB : 49 cm
d. Bayi lahir tidak segera menangis , gerakan aktif, tonus otot baik, kaki dan
tangan hangat
e. A/S : 8/10
g. Bayi sudah IMD dari jam 19.55 wita – jam 20.55 wita
10
h. Kemampuan menghisap (reflek sucking) dan menelan (reflek swallowing)
baik
Kala I
Ibu masuk klinik tanggal 16 Februari 2021 jam 12.00 wita dengan keluhan sakit perut
tembus ke belakang mulai jam 05.00 wita dengan pembukaan lengkap jam 18.47,
ketuban (+), kala 1 berlangsung ± 6 jam dari datangnya ibu sampai pembukaan lengkap
Kala II
Pembukaan lengkap 10 cm jam 18.47 wita, partus aterm bayi lahir spontan segera
APGAR SCORE : 8 / 10
Kala III
c. Perdarahan ± 150 cc
Kala IV
HIV / AIDS
11
b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti : hipertensi, asma,
DM, jantung
c. Ibu tidak pernah alergi terhadap obat-obatan, makanan, minuman dan jamu
e. Ibu dan keluarga berdoa kepada Tuhan agar ibu dan bayinya berada dalam
keaadan sehat
a. Nutrisi / cairan
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Personal hygiene
12
2) Bayi sudah di mandikan
e. Pemeriksaan Fisik
P : 44 x / menit
S : 36,8ºC
2) Pengukuran antropometri
PB : 49 cm (N : 48 – 52 cm)
JK : ♂ laki-laki
LK : 34 cm (N : 33 – 35 cm)
LD : 30 cm ( N : 30 – 38 cm)
LP : 32cm (N : 32 – 38 cm)
1) Kepala
hidrocefalus
2) Wajah
Inspeksi : Kulit kemerahan, tidak pucat, tidak ada oldface dan moonface
3) Mata
13
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, sclera putih, tidak eksoftalmus dan
4) Telinga
Inspeksi : jumlah telinga 2, simetris kiri dan kanan, bersih dan tidak serumen
5) Hidung
Inspeksi : bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada epistaksis,
6) Mulut
Inspeksi : bibir lembab dan tidak pucat, warna bibir merah muda ,lidah bersih,
tidak ada bercak putih pada gusi, reflek menghisap baik, tidak ada
7) Leher
9) Dada
14
Inspeksi : Putting susu terbentuk, tidak ada kesulitan bernafas, gerakan ada
: 144x/menit
10) Abdomen
Inspeksi : abdomen bayi tidak cekung, tidak kembung, tidak ada benjolan
11) Genetalia
12) Anus
Inspeksi : Lubang anus (+), tidak ada kelainan seperti atresia ani dan
megakolon
Inspeksi : jari – jari lengkap, kuku melewati ujung jari, simetris kiri dan
Inspeksi : Jari – jari lengkap, kuku melewati ujung jari, simetris kiri dan
15) Refleks
15
Refleks Swallowing : (+)
Bayi umur 1 hari di hitung dari tanggal 16 Februari 2021 jam 19.45 wita sampai
2. BCB
: Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 16 – 02 – 2021, jam 19:45 wita di BPM
Rosmiati
PB : 49 cm
16
JK : ♂ laki-laki
LK : 34 cm
LD : 30 cm
LP : 32cm
Dari HPHT 18 – 05 – 2020 sampai bayi lahir tanggal 16 – 02 – 2021, maka umur
kehamilan 39 minggu 2 hari menandakan bayi cukup bulan dengan berat badan : 3400
gram, PB : 49 cm, bayi lahir di katakan cukup bulan apabila usia kehamilan mencapai
3. SMK
: BB : 3400 gram
: PB : 49 cm
: JK : ♂ laki-laki
: LK : 34 cm
: LD : 30 cm
: LP : 32cm
: Kulit kemerahan
17
: A / S : 8 / 10
Dari HPHT tanggal 18 – 05 – 2020 sampai bayi lahir tanggal 16 – 02 – 2021 gestasi
39 mingggu 2 hari, menandakan ibu melahirkan sesuai masa kehamilan (Hutari Puji,
2015).
4. SPT/PBK
DS : Bayi lahir tanggal 16-02-2021, jam 19.45 wita di tolong oleh bidan
DO : Bayi lahir segera menangis dan A/S : 8/10 dengan presentasi belakang kepala
1. Bayi lahir dikatakan normal apabila bayi cukup bulan dan lahir dengan
2. Bayi lahir normal ditandai dengan bayi segera menangis, bernapas spontan dan
5. Mikropenis
DO : Ukuran penis bayi baru lahir 1 cm
18
STANDAR III. INTERVENSI
Diagnosa : Bayi baru lahir umur 1 hari, BCB, SMK, SPT/PBK, Mikropenis
P : 40 – 60 x / menit
Apgar 8
: Tidak terjadi infeksi pada tali pusat dengan tanda Kemerahan, bengkak,
panas, bernanah
INTERVENSI
Tanggal 17-02-2021
4. Observasi TTV
19
a. Memandikan bayi
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan hanya memberi ASI
Rasional : agar kebutuhan bayi terpenuhi karena ASI mengandung zat anti body
7. Aanjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa di jadwalkan
Rasional : Agar nutrisi bayi dapat tercukupi, dan meningkatkan kekebalan tubuh
anak
Rasional : agar putting susu ibu tidak lecet, dan bayi tidak menjadi kembung dan
gumoh
20
10. Jelaskan tanda bahaya pada bayi bayi seperti bayi tidak bisa menyusui, kejang ,tidak
sadar, pernapasan terlalu lambat, pernapasan terlalu cepat, merintih, kulit bayi
berwarna biru
Rasional : agar ibu dapat mengetahui tanda bahaya pada bayi dan dapat segera
Rasional : agar bayi terhindar dari kuman saat kontak kulit dengan kulit yang lain
12. Menyampaikan kepada orang tua bayi jika bayinya mengalami Mikropenis
a. Berat badan
b. Panjang badan
c. Lingkar kepala
21
Hasil : 34 cm
d. Lingkar dada
Hasil : 30 cm
e. Lingkar perut
Hasil : 32 cm
f. Ukuran penis
Hasil : 1 Cm
3. 06.22 wita. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat dengan cara selimuti dan
keringkan
P : 44 x / menit
S : 36.8 ºC
a. Memandikan bayi
6. 06.45 wita, Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan hanya
22
7. 06.50 wita . Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
tanpa di jadwalkan (ondemen) dan hanya memberi ASI ekslusif sampai 6 bulan.
9. 07.00 wita . Memberi penjelasan pada ibu tentang gizi pada ibu menyusui seperti
10. 07.15 wita. Jelaskan tanda bahaya pada bayi seperti bayi tidak bisa menyusui,
kejang ,tidak sadar, pernapasan terlalu lambat, pernapasan terlalu cepat, merintih,
Ibu mengerti
11. 07.30 wita . Menjelaskan pada ibu tentang 5 imunisasi dasar pada bayi.
12. 07.35 Wita. Menyampaikan kepada orang tua bayi jika bayinya mengalami
Mikropenis.
23
panjang penis pada anak yang baru lahir mencapai 3-4 cm, ada beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain makanan yang dikonsumsi ibu ketika mengandung anak.
Makanan yang mengandung hormon estrogen(zat penggemuk pada hewan ternak)
dapat memicu terjadinya mikropenis.selain itu mikropenis dapat disebabkan karena
faktor hormonals ejak seorang anak masih dikandung, salah satunya adalah kekurangan
hormon androgen pada kehamilan dini.
Rasional : agar orang tua bayi mengerti dengan penjelasan yang berikan dan ikhlas
STANDAR V . EVALUASI
P : 44 x / menit
S : 36.8 ºC
BB : 3400 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 30 cm
LP : 32 cm
UK penis : 1 cm
24
4. Tidak ada infeksi tali pusat yang ditandai dengan kemerahan dan pembengkakan
1. Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 17 Februari 2021, jam 19.45 wita
2. HTP 25-02-2021
4. BB : 3400 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 30 cm
LP : 32cm
Uk penis : 1 cm
JK : ♂ Laki-laki
A/S : 8/10
25
4. TTV : DJB : 144 x / menit
P : 44 x / menit
S : 36.5 ºC
Analisa (A)
Penatalaksanaan (P)
a. Berat badan
b. Panjang badan
c. Lingkar kepala
Hasil : 34 cm
d. Lingkar dada
Hasil : 30 cm
e. Lingkar perut
Hasil : 32 cm
26
f. Ukuran penis
Hasil : 1 cm
3. 06.22 wita. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat dengan cara selimuti dan
keringkan
P : 44 x / menit
S : 36.8 ºC
d. Memandikan bayi
6. 06.45 wita, Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan hanya
7. 06.50 wita . Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
tanpa di jadwalkan (ondemen) dan hanya memberi ASI ekslusif sampai 6 bulan.
27
9. 07.00 wita . Memberi penjelasan pada ibu tentang gizi pada ibu menyusui seperti
10. 07.15 wita. Jelaskan tanda bahaya pada bayi seperti bayi tidak bisa menyusui,
kejang ,tidak sadar, pernapasan terlalu lambat, pernapasan terlalu cepat, merintih,
11. 07.30 wita . Menjelaskan pada ibu tentang 5 imunisasi dasar pada bayi.
12. 07.35 Wita. Menyampaikan kepada orang tua bayi jika bayinya mengalami
Mikropenis.
panjang penis pada anak yang baru lahir mencapai 3-4 cm, ada beberapa faktor
yang berpengaruh, antara lain makanan yang dikonsumsi ibu ketika mengandung
anak. Makanan yang mengandung hormon estrogen(zat penggemuk pada hewan
ternak) dapat memicu terjadinya mikropenis.selain itu mikropenis dapat
disebabkan karena faktor hormonals ejak seorang anak masih dikandung, salah
satunya adalah kekurangan hormon androgen pada kehamilan dini.
Rasional : agar orang tua bayi mengerti dengan penjelasan yang berikan dan ikhlas
28
CATATAN PERKEMBANGAN PADA BAYI NY “I”
HARI PERTAMA
menyusui
e. Kesadaran komposmentis
f. BB : 3400 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 30 cm
LP : 32 cm
Uk Penis : 1 cm
P : 44 x / menit
S : 36.8ºC
29
Analisa (A)
Penatalaksanaan (P)
menit
P : 44 x / menit
S : 36.8 ºC
yang benar
30
konsultasi secepatnya ke dokter
spesialis anak.
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Melaksanakan pengkajian pada Bayi baru lahir Ny “I” dengan Mikropenis,
pemeriksaan fisik kemudian data yang diperoleh dianalisis menjadi data
objektif
2. Mengidentifikasi diagnosa/masalah aktual pada Bayi baru lahir Ny “I”
dengan Mikropenis
3. Mengimplementasikan asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir Ny “I” secara
tepat
4. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir Ny “I” dengan
Mikropenis
5. Mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir Ny “I”
dengan Mikropenis dalam bentuk SOAP
B. Saran
1. Untuk Orang Tua Bayi
Diharapkan kepada orang tua lebih memperhatikan perkembangan
ukuran penis anaknya, karena ukuran penis normal akan mempengaruhi
psikologis anak, fungsi berkemih serta fungsi seksual.
2. Untuk Bidan
Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini ukuran
penis pada anak yang dapat diketahui sejak masa pra sekolah .
32
DAFTAR PUSTAKA
Internasional, NANDA. 2015. Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi2015-
2017 edisi 10. Jakarta : EGC.
M.Bulechek, Gloria, Dkk. 2016.nursing intervisions classification edisi keenam
.Indonesia : ELSEVIER.
Moorhead, Sue, Dkk.2016.Nursing outcomes classification edisi kelima.Indonesia :
ELSEVIER
Hay WW, Levin MJ, Deterding RR, Sondheimer JM. Current Diagnosis andtreatment
Pediatrics. 9th ed. United States: MC Graw Hill; 2009.
Subramanian KN.Extremely Low Birth Weight Infant. Medscape 2014:
Wiygul, Jeremy and Palmer, Lane S. Micropenis. The Scientific World Journal.2011,
hal. 1462-9.
Akura, Bina and Sacharina Nanis. Micropenis. Seputar Kesehatan Anak – IDAI.
2015.
Nerli, Rajendra, et al. Penile growth in response to hormone treatment in children with
mocropenis. Indian Journal of Urology. 2013, hal. 288-91.
33