L
DI KAMPUNG UJUNG GUNUNG ILIR KEC. MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG
TAHUN 2022
Oleh:
TAHUN 2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN INDIVIDU
Oleh :
Disetujui oleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tugas individu asuhan
komunitas. Penyelesaian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
yang terhormat :
1. Dainty Maternity,S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan
2. selaku pembimbing
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara
langsung maupun tak langsung
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan untuk itu,
penulis sangat mengharapkan masukan serta saran yang membangun guna perbaikan
selanjutnyya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua. Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR ERSETUJUAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 5
C. Manfaat............................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Alat Kontrasesi ............................................................................ 6
2. Konsep kebidanan Komunitas...................................................... 20
BAB IIIKASUS
A. Asuhan Kebidanan Komunitas .......................................................... 26
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan......................................................................................... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.............................................................................................. 39
B. Saran.................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO) (2014) penggunaan
dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara regional,
proporsi Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun melaporkan penggunaan metode
23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%,
sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%.
apapun dengan alasan sebagai berikut: terbatas pilihan metode kontrasepsi dan
juga masih terlalu tinggi. Ketidakadilan ini didorong oleh pertumbuhan populasi
(WHO, 2014).
265 juta jiwa dengan rincian 133,17 juta jiwa adalah penduduk berjenis kelamin
2 laki-laki dan 131,88 juta jiwa adalah penduduk perempuan. Angka tersebut
merupakan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi
2017).
kontrasepsi hormonal atau non hormonal. Upaya ini dapat bersifat sementara
penggunaan kontrasepsi juga memiliki manfaat yang bersifat langsung atau tidak
langsung bagi kesehatan ibu, bayi dan anak, kesehatan dan kehidupan reproduksi
berbagai faktor yang dibagi manjadi dua, yaitu faktor penghambat dan faktor
kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal
tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari
agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut, faktor lainnya adalah
kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi
(Rahayu, 2018).
komunitas ada keluarga Tn.T di Kampung Ujung Gunung Ilir Kec. Menggala
A. Tujuan
1. Tujuan umum
asuhan kebidanan keluarga pada Tn.T di Kampung Ujung Gunung Ilir Kec.
2. Tujuan khusus
b. Menginterpretasikan masalah
B. Manfaat
bagi :
1) Keluarga
2) Mahasiswa
C. Metode kegiatan
D. Langkah kerja
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Alat Kontrasepsi
1. Pengertian
berikut terpenuhi yaitu adanya sel telur dan sel sperma yang subur, kemudian
cairan sperma harus ada di dalam vagina, sehingga sel sperma yang ada di
saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi harus
endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan siap untuk menerima
nidasi. Kontrasepsi berawal dari kata control berarti mencegah atau melawan
sedangkan kontasepsi adalah pertemuan antra sel telur (sel wanita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan .jadi
akibat pertemuan antar sel yang matang dengan sel sperma (Hartanto,2002).
b. Melumpuhkan sperma.
3. Efektifitas Kontrasepsi
pertahun.
(Hartanto,2002)
e) Metode simpto-therma
a) Mekanisme (barrier)
b) Kondom
1) Kontrasepsi hormonal
Morning after
c) Implan /AKBK.
c. Masa saat istri berusia antara 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk
B. Metode Kontrasepsi
1) Pengertian
10
Pil yang digunakan ada 2 macam, yaitu Pil Kombinasi dan Pil Mini.
b. Suntik KB
modern, selain itu juga aman, sederhana dan efektif juga tidak
a. Kontrasepsi Implant
(Manuaba, 2010).
11
(Sulistyawati, 2011).
1) Pengertian
Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari
kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis (dokter atau bidan
2) Cara Kerja
(Sarwono, 2007)
hamil
terakhir).
biasa.
14
pemasangan
15
(Sulistyawati, 2011).
6) Indikasi
a) Usia reproduktif
b) Keadaan nulipara
7) Kontra Indikasi
a) Kehamilan.
kanker rahim
seseorang atau masyarakat. Pendekatan teori yang dipakai dalam penelitian ini
adalah teori Andersoon (1968) dalam Priyoto (2014) dan teori Green (1980)
a. Pengetahuan
1) Pengertian
2) Tingkat Pengetahuan
yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
1. Pengertian/ Definisi
Anak : meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra
4. Bekerja di Komunitas
ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah.
a. Sebagai Pendidik
berikut :
3) Pertolongan persalinan di rumah.
tinggi di keluarga.
reproduksi.
c. Sebagai Pengelola
d. Sebagai Peneliti
e. Sebagai Pemberdaya
masyarakat.
g. Sebagai Kolaborator
maupunsektoral.
h. Sebagai Perencana
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KLUARGA
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN PADA KELUARGA NY. L
DI KAMPUNG UJUNG GUNUNG ILIR KEC. MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG
TAHUN 2022
26
PENGAJIAN DATA
Tanggal pengkajian 07 -09-2022
UMUR HUBUNGAN
NO. NAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN
L P KELUARGA
1 Tn. T 31 Th Kepala SMA Petani
Keluarga
2 Ny. N 27Th Istri SMA IRT
3 An. I 5 Th Anak Belum sekolah Tidak bekerja
3. Genogram
NY. L
TN. T
27
AN.
An. II
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Meninggal
4. Sifat keluarga
a. Anggota keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan
: Suami
b. Hubungan keluarga dengan anggota keluarga :
harmonis/tidak harmonis
5. Kegiatan sehari – hari
a. Kebiasaan makanan
Jenis makanan : Makanan pokok ,Lauk hewani, Lauk
nabati, Sayur
Komposisi makanannya : Nasi, Sayur, Lauk Pauk, Buah-buahan
Pola makan : 3x sehari
b. Kebiasaan tidur / istirahat
Kebiasaan tidur / istirahat : Teratur/tidak teratur
28
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Rumah
Bentuk rumah : Rumah yang merupakan rumah sendiri, mempunyai ventilasi
dan pencahayaan yang baik serta terjaga kebersihannya.
29
DENAH RUMAH
5 6 7
Keterangan :
2
1. Ruang tamu
2. lemari 3 4
3. Tempat TV
4. tempat tidur
5. Dapur 4 1
7. Kamar mandi
Ventilasi rumah cukup baik, pertukaran udara keluar masuk cukup baik
Ruangan dalam rumah cukup mendapatkan cahaya
Pengaturan perabot rumah tangga kurang baik karena rumah sempit
2. Sumber air bersih
Sumber air bersih keluarga berasal : Sumur
3. Tempat sampah
a. Pembuangan sampah : Ada
b. Pembuangan air limbah : Tidak ada
c. Lingkungan rumah : Bersih
4. Fasilitas hiburan
Fasilitas Hiburan Keluarga : TV dan HP
5. Fasilitas social dan kesehatan
Lingkungan social keluarga : Interaksi antara tetangga baik
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas dan PMB
D. RIWAYAT KESEHATAN
30
d. TFU : 31 cm
TBJ : (TFU-12)x155
: (31-12)x155
: 2.945 gram
e. DJJ : 142 x/menit Frekuensi : Teratur
f. Pemeriksaan penunjang : - HB : 11 gr %
- Goldar : O
- HIV : NR
- HbsAg : NR
- Sypilis : NR
3. Anak
a. Lahir tahun 2016 di tolong oleh bidan
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Berat badan lahir 3800 gram
d. Anak tersebut tampak sehat
e. Pola makan baik
f. Imunisasi lengkap
4. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Status emosi
Tingkat emosi anggota keluarga : Keluarga terlihat rukun
2. Pola interaksi/komunikasi
Pola interaksi keluarga :Keluarga berinteraksi menggunakan
bahasa jawa dan bahasa indonesia
3. Pola pertahanan dalam keluarga : Hidup Sederhana
Keluarga mengetahui bahwa tumbuh kembang anak baik ketika timbangan berat
badan anaknya naik
7. ANALISA MASALAH
8. PERIORITAS MASALAH
Ketidaktahuan ibu tentang manfaat KB dan Jenis-jenis alat kontrasepsi KB
9. INTERVENSI
DS : Ibu mengatakan tidak mau menggunakan alat kontrasepsi/KB setelah
persalinan karena mempengaruhi produksi ASI dan takut menaikan
berat badan
33
INTERVENSI :
1. Beri tahu ibu tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi
Rasional : Agar ibu mengerti tentang pentingnya menggunakan alat
kontrasepsi
2. Jelaskan kepada ibu jenis-jenis KB
Rasional :Agar ibu bisa memilih kontrasepsi apa yang cocok buat dirinya
sendiri
3. Jelaskan tentang manfaat dan efek samping dari alat kontrasepsi
Rasional :Dengan memberikan konseling agar ibu paham dan mencegah
kekhawatiran pada ibu bila terjadi efek samping
4. Berikan penjelasan mengenai akibat yang mungkin terjadi bila ibu tidak
menggunakan alat kontrasepsi
Rasional : Agar ibu mengerti dan memahami bahaya yang dapat timbul
jika tidak menggunakan KB
10. IMPLEMENTASI
Tanggal 07 September 2022
1. Memberitahu ibu tentang ibu tentang manfaat menggunakan alat
kontrasepsi
Menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan
Perencanaan kehamilan yang baik dapat membantu pertumbuhan
anak
34
11. EVALUASI
35
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu tidak ingin menjadi Akseptor KB setelah bersalin
2. Jumlah anak 1 orang.
3. Suami sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Tenaga dan sarana kesehatan tersedia.
2. Ibu tidak bisa menjelaskan manfaat dan jenis-jenis KB.
ASSESMENT ( A )
Ibu mengatakan tidak mau menggunakan alat kontrasepsi/KB setelah persalinan
karena mempengaruhi produksi ASI dan takut menaikan berat badan
PLANNING ( P )
1. Memberikan pengertian tentang pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.
2. Memberikan penjelasan tentang jenis – jenis alat kontrasepsi.
3. Memberikan penjelasan tentang manfaat dan efek samping dari alat
kontrasepsi.
4. Memberikan penjelasan mengenai akibat yang mungkin terjadi bila ibu tidak
menjadi Akseptor KB.
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tahap ini penulis melakukan tindakan berdasarkan rencana yang telah
dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Implementasi
sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya
yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
jumlah penduduk dan menjamin ketersediaan sumber daya alam sehingga menjaga
yang efektivitasnya pendek seperti pil dan suntik. Hal ini terjadi karena kurangnya
implan/susuk dapat hilang sendiri dari tubuh atau berpindah sendiri ke anggota tubuh
yang lain.
38
pemahaman akan sesuatu yang terjadi di sekitarnya semakin peka dan baik, sehingga
apabila terjadi hal yang dirasa kurang sesuai dapat langsung merespon dengan baik.
akan semakin luas tergantung pada tingkat pendidikan yang diperoleh orang tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Notoatmodjo, 2014) dengan bertambahnya usai maka
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan
yang diperoleh semakin baik. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan yaitu
serta kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
pendidikan tinggi maka akan semakin luas pengetahuanya. Tetapi orang yang
mengetahui mengenai macam- macam alat kontrasesi dan ibu daat memahami
mengenai alat kontrasesi serta ibu akan melakukan diskusi dengan suami mengenai
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil asuhan keluarga binaan di daatkan ibu tidak mau menggunakan alat
kontrasesi, efek saming, manfaat ibu mau melakukan diskusi dengan suami
mengenai alat kontrasesi yang teat dan akan di gunakan oleh ibu.
B. Saran
Kepada masyarakat untuk dapat ber-KB sebagai salah satu upaya dalam
Intan Agria Ratnaningtyas .2010. dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang metode Kontrasepsi dengan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dan
Non Hormonal di RW III Desa Karang sari Ngawi
Manuaba, I.B.G dkk. 2014. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta :
EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
Sub Bahasan : KB
Waktu : 07 -09-2021/10.00
usia subur.
C. METODE
1. penyuluhan
2. Tanya jawab.
D. MEDIA
1. Leaflet.
E. MATERI terlampir
F. KEGIATAN
G. Evaluasi :
4. Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang cocok bagi
Dirinya.
MATERI
A. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga
termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga
dapat mencapai keluarga berkualitas.
Cara kerja:
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi:
1) Efektivitas tinggi
2) Tidak mengganggu senggama
3) Tidak ada efek samping secara sistemik
4) Tidak perlu obat atau alat
5) Tanpa biaya
Keterbatasan:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan.
2) Tidak melindungi terhadap IMS.
Cara pemakaian:
1) Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).
2) Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
3) Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu
malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
4) Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
5) Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus
segera mulai metode KB lainnya.
2. PIL.
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efek samping: gangguan perdarahan
(perdarahanbercak atau perdarahan tidak teratur)
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi.
2) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
3) Mengentalkan lendir servik.
4) Mengganggu transportasi sperma.
Keuntungan:
1) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Tidak mempengaruhi ASI.
3) Kesuburan cepat kembali.
4) Dapat dihentukan setiap saat.
Keterbatasan:
1) Mengganggu siklus haid.
2) Peningkatan atau penurunan berat badan.
3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
5) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
Cara pemakaian:
1) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
2) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
3) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
4) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
3. Suntik Progestin.
Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usiareprroduksi. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4
bulan.Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
Cara kerja :
1) Mencegah ovulasi.
2) Mengentalkan lendir servik.
3) Menghambat transportasi sperma.
Keuntungan :
1) Sangat efektif
2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Keterbatasan :
1) Gangguan siklus haid
2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
3) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan
pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, jerawat
Cara pemakaian :
1) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
2) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan
hubungan seksual
4) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari.
4. Kontrasepsi IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant,
dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera
kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai saat laktasi.
Cara Kerja:
1) Lendir serviks menjadi kental
2) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3) Mengurangi transportasi sperma.
4) Menekan ovulasi
Keuntungan:
1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
2) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
3) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
4) Bebas pengaruh estrogen
5) Tidak mengganggu senggama
6) Tidak mengganggu produksi ASI
7) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Keterbatasan:
1) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid
berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau
meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea.
2) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan
mual, pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.
3) Membutuhkan tindak pembedahan minor.
Cara Pemakaian:
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6
minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
2) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
3) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam
(subkutan).
4) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama
(untuk mencegah infeksi pada luka insisi)
5) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
6) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci
dengan tekanan wajar.
7) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam
peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari,
segera kembali ke klinik.
8) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.
5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Cara Kerja :
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit
masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurang
kemampuan sperma untukfertilisasi
4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan :
1) Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun
pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
2) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak
perlu diganti).
3) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
4) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.
5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus
( apabila tidak terjadi infeksi )
6) Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah
haidterakhir ).
7) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
Kerugian :
1) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih
lama dan banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid
lebih sakit.
2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah
pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu
haid yang memungkinkan penyebab anemia.
3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan
yang sering berganti-ganti pasangan.
Cara Pemakaian :
1) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.
2) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
3) Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6
bulan dengan metode MAL.
4) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )
5) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
6) AKDR dipasang di dalam rahim.
7) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.
8) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin
terutama setelah haid.
9) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,
merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid
terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang
mencurigakan, adanya infeksi.
10) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
LEAFLET