Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA IBU HAMIL


TRIMESTER 3 DENGAN ANSIETAS

CUT AINUN MUTIA


(NIM : PO.71.20.2.18.005)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2021
LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA IBU HAMIL


TRIMESTER 3 DENGAN ANSIETAS

Diajukan kepada Poltekkes Kemenkes Palembang untuk memenuhi salah satu


persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

CUT AINUN MUTIA


( NIM : PO.71.20.2.18.005)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2021

i
Poltekkes Kemenkes Palembang
ii
Poltekkes Kemenkes Palembang
iii
Poltekkes Kemenkes Palembang
iv
Poltekkes Kemenkes Palembang
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Tidak ada perjuangan yang sia-sia tanpa pengorbanan”

PERSEMBAHAN
❖ Alhamdulillah terimakasih kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
kesehatan, kemudahan, kenikmatan serta kelancaran yang luar biasa kepada
saya dalam menyelesaikan laporan ini.
❖ Teruntuk kedua orang tua saya Bapak Rahmadi Ali dan Ibu Mahdalena
terimakasih banyak atas pengorbanan yang sangat luar biasa yang telah
kalian berikan kepada saya, terimakasih telah memfasilitasi, mendidik,
menjaga serta tiada henti memberikan doa kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
❖ Teruntuk adik tersayang Riski Ananda dan Annasya Adrena terimakasih
karna sudah menjadi alasan utama saya untuk lebih semangat
menyelesaikan kuliah ini, terimakasih atas doa dan support, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
❖ Teruntuk sahabat saya Ayu Putri Sumarni terimakasih telah memberikan
dukungan dan support, doa serta semangat kepada saya terimakasih telah
menemani dalam suka-duka, semoga persahabatan ini akan tetap ada
walaupun nanti suatu saat kita terpisah.
❖ Teruntuk Keluarga Komando Cantika Eflin Sherina, Sri utami, Gita Afriza,
Dyah Ayu, Septiana, Ika Farnila, Herlita Susanti, Nani Dwi Kurniati, Arsy,
Windi Asfiah, Heka, Melani, Mutia Rahmi, Pregi Pratama, Lovin Aprilius,
Akbar Muradi, Jaka, Handek Syahdion dan seluruh Angkatan X terimakasih
karna sudah menemani saya dalam berjuang tidak hentinya memberikan
support, doa dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
❖ Terimakasih untuk semua angkatan XVII karna telah menjadi teman, rekan
berbagi ilmu pengetahuan selama 3 tahun terakhir. Semoga kita dapat sama-
sama menyelesaikan tugas akhir ini.

v
Poltekkes Kemenkes Palembang
PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK PADA IBU HAMIL
TRIMESTER 3 DENGAN ANSIETAS

Cut Ainun Mutia


Program studi D3 keperawatan baturaja poltekkes kemenkes palembang
Jl. Imam bonjol no.652 kelurahan air paoh kec.baturaja timur
Email : cutainunmutia@student.poltekkespalembang.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang : Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu). Kecemasan akan muncul pada ibu hamil
trimester ketiga sampai menjelang persalinan. Ibu hamil yang mengalami
kecemasan yang berlebih akan berisiko terjadinya rangsangan kontraksi yang
dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, sehingga terjadinya preeklampsia
serta komplikasi. Terapi musik klasik merupakan salah satu teknik distraksi, yaitu
proses pengalihan dari fokus perhatian seseorang ke-stimulus lain, sehingga dapat
menurunkan rasa kecemasan terhadap nyeri yang dialami. Tujuan Penelitian :
Menggambarkan penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester 3 dengan
ansietas, melihat hasil penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester 3
dengan ansietas, menganalisis hasil penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil
trimester 3 dengan ansietas. Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data melalui anamnesa, observasi, penerapan dan
redemonstransi dengan sampel 2 orang klien. Hasil Penelitian : rata-rata ibu
hamil trimester III mengalami kecemasan, hasil penelitian menujukkan adanya
pengaruh pada klien I dan klien II dalam penerapan terapi musik klasik, dengan
memberikan lembar observasi kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan penerapan. Pada klien I skor kecemasan sebelum dilakukan penerapan 26
setelah dilakukan penerapan skor kecemasan berkurang menjadi 19. Sedangkan
pada klien II skor kecemasan sebelum dilakukan penerapan 22 dan sesudah
dilakukan tindakan penerapan skor kecemasan berkurang menjadi 15, dengan
kriteria hasil perilaku kecemasan menurun, perilaku gelisah menurun, perilaku
tegang menurun, keluhan pusing menurun dan pola tidur membaik. Kesimpulan :
terapi musik klasik mempunyai pengaruh yang sangat baik bagi ibu hamil yang
mengalami kecemasan.

Kata Kunci : persalinan, kecemasan, terapi musik klasik

vi
Poltekkes Kemenkes Palembang
THE APPLICATION OF CLASSIC MUSIC THERAPY IN
TRIMESTER 3 PREGNANT WOMEN WITH ANSIETAS

Cut Ainun Mutia


D3 study program of Baturaja Nursing
at the Health Polytechnic of the Ministry of Health, Palembang
Jl. Imam bonjol no.652 Air Paoh Village, East Baturaja District
Email : cutainunmutia@student.poltekkespalembang.ac.id

ABSTRACT

Background: Childbirth is a process of expulsion of the fetus that occurs at term


gestation (37-42 weeks). Anxiety will appear in the third trimester of pregnant
women until before delivery. Pregnant women who experience excessive anxiety
will be at risk of stimulation of contractions which can cause blood pressure to
increase, leading to preeclampsia and complications. Classical music therapy is
one of the distraction techniques, namely the process of shifting from one's focus
to another stimulus, so as to reduce the feeling of anxiety about the pain
experienced. Research Objectives : Describe the application of classical music
therapy in third trimester pregnant women with anxiety, see the results of the
application of classical music therapy in third trimester pregnant women with
anxiety, analyze the results of the application of classical music therapy in third
trimester pregnant women with anxiety. Research Methods: This study uses data
collection methods through history taking, observation, application and
redemonstrance with a sample of 2 clients. Results : The average third trimester
of pregnant women experienced anxiety, the results of the study showed that there
was an influence on client I and client II in the application of classical music
therapy, by providing anxiety observation sheets before and after the
implementation of the action. In client I, the anxiety score before the application
was 26 after the application of the anxiety score was reduced to 19. Whereas in
client II the anxiety score before the application was 22 and after the application
of the action the anxiety score was reduced to 15, with the criteria for decreased
anxiety behavior, decreased anxiety behavior, decreased tense behavior, decreased
complaints of dizziness and improved sleep patterns. Conclusion : classical music
therapy has a very good effect on pregnant women who experience anxiety.

Keywords : childbirth, anxiety, classical music therapy

vii
Poltekkes Kemenkes Palembang
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi D III
Keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes Palembang. Saya menyadari bahwa,
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, sangatla sulit bagi saya menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Palembang.
2. Ibu Devi Merdianti, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Palembang.
3. Bapak H.Gunardi Pome, S.Ag, SKM, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Program
Studi Keperawatan Baturaja
4. Ibu Hj. Eni Folendra Rosa, SKM, M.PH selaku dosen Pembimbing Utama
dalam penyelesaian Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah
5. Bapak Umar Hasan.M, SKM.,M.Kes selaku dosen pembimbing
pendamping dalam penyelesaian Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah
6. Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Keperawatan Baturaja.
7. Kedua orang tua dan keluarga saya yang telah mendoakan dan memberikan
support.
8. Teman-teman seperjuangan angkatan XVII dan Almamater. Semoga
bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat
balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah
dapat bermanfaat.

Baturaja, 30 April 2021

Penulis

Cut Ainun Mutia

viii
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN .........................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii
PESETUJUAN PEMBIMBING .........................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
ABSTRACT ........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ix
DAFTAR ISI . .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
1. Tujuan Umum .................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus.................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Ibu Hamil Trimester III ................................................................ 4
1. Pengertian Trimester III ...................................................................... 4
2. Perubahan Psikologi Trimester III ...................................................... 4
3. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III ............................... 5
B. Konsep Kecemasan ................................................................................... 5
1. Pengertian Kecemasan ........................................................................ 5
2. Pengukuran Tingkat Kecemasan ......................................................... 5
C. Penerapan Terapi Musik Klasik ................................................................ 10
1. Pengertian Musik Klasik ...................................................................... 10
2. Manfaat Musik Klasik .......................................................................... 10
3. Jenis Terapi Musik ............................................................................... 11
4. Waktu Pemberian Terapi Musik ........................................................... 12
5. Kerangka Teori ..................................................................................... 13
BAB III METODE STUDY KASUS
A. Rancangan Studi Kasus ............................................................................. 15
B. Subjek Studi Kasus ................................................................................... 15
C. Tempat dan Waktu Studi Kasus ................................................................ 15
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 16
BAB IV STUDI KASUS
A. Keadaan Umum UPTD Puskesmas Tanjung Agung ................................ 17
B. Hasil Studi Kasus ...................................................................................... 19
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................................. 36

ix
Poltekkes Kemenkes Palembang
B. Diagnosis Keperawatan ............................................................................. 37
C. Intervensi Keperawatan ............................................................................. 37
D. Implementasi Keperawatan ....................................................................... 38
E. Evaluasi Keperawatan ............................................................................... 38
F. Keterbatasan .............................................................................................. 40
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 41
B. Saran .......................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan
2. Surat Izin Studi Kasus
3. Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
4. Instrument Studi Kasus
5. Bukti Proses bimbingan (minimal 12 kali)
6. Dokumentasi
7. Leaflet
BIODATA

x
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Lembar observasi kecemasan ................................................................ 20


Tabel 2 : Analisa data ............................................................................................ 23
Tabel 3 : Intervensi keperawatan .......................................................................... 27
Tabel 4 : Implementasi keperawatan..................................................................... 29

xi
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : kerangka teori penerapan terapi musik klasik terhadap penyebab

kecemasan modifikasi teori (Moekroni, 2016; Solehati dan Cecep,

2015)..................................................................................................

Gambar 2 : Foto kegiatan selama penelitian .........................................................

xii
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing I .......................................................


Lampiran 2 Lembar Konsultasi pembimbing II ......................................................
Lampiran 3 Jadwal Kegiatan ...................................................................................
Lampiran 4 Informasi dan pernyataan persetujuan .................................................
Lampiran 5 Instrumen Studi Kasus .........................................................................
Lampiran 6 Surat izin studi kasus ...........................................................................
Lampiran 7 Dokumentasi ........................................................................................
Lampiran 8 Leaflet ..................................................................................................

xiii
Poltekkes Kemenkes Palembang
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

cukup bulan (37-42 minggu). Kecemasan akan muncul pada ibu hamil trimester

ketiga sampai menjelang persalinan. Ibu hamil yang mengalami kecemasan yang

berlebih akan berisiko terjadinya rangsangan kontraksi yang dapat menyebabkan

tekanan darah meningkat, sehingga terjadinya preeklampsia serta komplikasi.

Terapi musik klasik merupakan salah satu teknik distraksi, yaitu proses

pengalihan dari fokus perhatian seseorang ke-stimulus lain, sehingga dapat

menurunkan rasa kecemasan terhadap nyeri yang dialami. Salah satu musik klasik

bermakna medis yaitu musik karya Mozart. Musik karya Mozart merupakan

musik klasik yang memiliki nada yang lembut. Nada-nada tersebut menstimulasi

dan dapat memberikan efek ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan memberi

energi untuk menutupi, mengalihkan perhatian dan melepaskan ketegangan

maupun rasa sakit.

Data World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 15% ibu hamil

mengalami kecemasan. Di Indonesia pada tahun 2016 prevalensi terjadinya

depresi atau kecemasan dalam menghadapi persalinan sebesar 10-25%. Di

Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan data profil kesehatan tahun 2016 yaitu

155/100.000 KH, dengan karakteristik pasien: status social yang rendah,

pendidikan yang rendah, jarak kehamilan dan kecemasan yang tinggi.

1
Poltekkes Kemenkes Palembang
2

Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten OKU di UPTD Puskesmas

Tanjung Agung tahun 2016, sebanyak 45 orang.

Musik klasik bermanfaat untuk membuat seseorang menjadi rileks,

menimbulkan rasa aman dan sejahtera. Menurunkan tingkat kecemasan akibat

operasi, melepaskan rasa sakit dan menurunkan tingkat stress. Berdasarkan data

diatas penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang penerapan terapi

musik klasik pada ibu hamil dengan ansietas karena ibu hamil masih banyak yang

mengalami kecemasan pada saat trimester ketiga.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester 3 dengan

ansietas ?

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Menggambarkan penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester 3

dengan ansietas.

b. Tujuan Khusus

1. Melihat hasil penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester 3

dengan ansietas.

2. Menganalisis hasil penerapan terapi musik klasik pada ibu hamil

trimester 3 dengan ansietas.

Poltekkes Kemenkes Palembang


3

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perkembangan IPTEK Keperawatan

Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan

dalam meningkatkan mutu dan penerapan terapi musik klasik pada ibu

hamil trimester 3 dengan ansietas.

2. Prodi Keperawatan Baturaja

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi terbaru dalam

proses belajar mengajar dan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa secara umum maupun bagi mahasiswa jurusan ilmu kesehatan

khususnya bisa digunakan sebagai bahan rujukan untuk kelengkapan

perpustakaan kampus Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan

Baturaja.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan menjadi masukan bagi perawat dalam rangka meningkatkan

penyuluhan kesehatan serta menerapkan terapi musik klasik.

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ibu Hamil Trimester III

1. Trimester III

Menurut (Aprilia, 2014; Sukorini, 2017), kehamilan dibagi

menjadi tiga trimester. Ketika memasuki trimester III atau umur

kehamilan semakin bertambah, semakin banyak keluhan yang

dirasakkan oleh ibu baik keluhan yang bersifat psikis maupun fisik

dan memiliki dampak pada kualitas tidur ibu hamil, beberapa faktor

seperti semakin membesarnya ukuran perut ibu, gerakan janin didalam

kandungan yang semakin aktif yang membuat ibu hamil kesulitan

untuk tidur dimalam hari.

2. Perubahan psikologi trimester III (Periode penantian dengan penuh

kewaspadaan)

Psikologis ibu hamil berkaitan dengan bayangan risiko

kehamilan dan proses persalinan, sehingga ibu hamil sangat emosional

dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang

mungkin akan dihadapinya. Ibu hamil yang akan menghadapai proses

persalinan disebabkan oleh faktor pikiran seperti menganggap bahwa

melahirkan adalah hal menyakitkan sehinnga muncul perasaan takut,

cemas, sakit, trauma bahkan bisa mengalami stres ( Eiroul, 2017;

Sutanto, 2018).

4
Poltekkes Kemenkes Palembang
5

3. Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III

Menurut (Palifiana dan Wulandari, 2018) ketidaknyamanan

yang terjadi pada trimester III diantaranya adalah peningkatan

frekuensi berkemih, konstipasi, sesak nafas, edema, nyeri ulu hati,

kram tungkai, kesemutan dan baal (kebas) pada jari, insomnia dan

nyeri punggung, sedangkan menurut (Fauziah dan Sutejo, 2012),

ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat

ibu. Dipsnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan

varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap akhir.

Peningkatan ukuran abdomen dan kejanggalan mempengaruhi

kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Posisi yang

nyaman lebih sulit didapat, ibu hamil menjadi semakin tidak sabar

menanti saat semua berlalu.

B. Kecemasan

Kecemasan adalah suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang

disebabkan oleh antisipasi bahaya dan merupakan sinyal yang membantu

individu untuk bersiap mengambil tindakan menghadapi ancaman, proses

persalinan cenderung memicu kecemasan, terlebih pada ibu yang pertama

kali melahirkan. Kecemasan lebih sering timbul pada ibu primipara

dibandingkan ibu multipara, ketika seseorang mengalami kecemasan dan

ketakutan maka otot tubuh cenderung tegang, merasa ketakutan dan timbul

rasa khawatir (Moekroni, 2015; Cecep, 2017; Shimkin, 2017).

Poltekkes Kemenkes Palembang


6

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu (Lestari, 2015) :

Umur yang lebih muda lebih mudah menderita stress dan cemas

dari pada umur tua. Keadaan fisik juga salah satu faktor yang

menyebabkan kecemasan, seseorang yang sedang menderita penyakit

akan lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang

yang tidak sedang menderita penyakit. Sosial budaya juga sangat

memungkinkan timbulnya stress dan cemas.

Tingkat pendidikan orang yang memiliki pendidikan tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang

berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak berpendidikan.

Kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari, dengan demikian

faktor pendidikan yang rendah menjadi faktor penunjang terjadinya

kecemasan. Tingkat pengetahuan yang rendah mengakibatkan

seseorang mudah mengalami stress dan cemas, dan ketidaktahuan

terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat

mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan.

2. Pengukuran Tingkat Kecemasan

Terapi musik klasik ini dapat dilakukan pada ibu hamil dengan

gangguan kecemasan pada tingkat ringan sampai dengan sedang

sehingga dapat membuat ibu menjadi lebih rileks dan tenang yang

membuat kecemasan berkurang bahkan menghilang. Adapun macam-

macam tingkat kecemasan, sebagai berikut :

Poltekkes Kemenkes Palembang


7

a. Ansietas ringan merupakan Kecemasan yang berhubungan

dengan ketegangan kehidupan sehari- hari. Ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari akan menyebabkan seseorang menjadi

waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Individu

terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan

dan kreativitas..

b. Ansietas sedang merupakan kecemasan pada tingkat lahan

persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih

memfokuskan pada hal-hal yang dianggapnya penting saat itu

dan mengesampingkan hal-hal lain sehingga seseorang

mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan

sesuatu yang lebih terarah.

c. Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang,

seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang

terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain.

Individu tak mampu berpikir lagi dan membutuhkan banyak

pengarahan atau tuntunan

d. Panik, tingkat panik ditandai dengan lahan persepsi yang sudah

terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan

diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah

diberikan pengarahan atau tuntunan, serta terjadinya

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk

Poltekkes Kemenkes Palembang


8

berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan

kehilangan pemikiran yang rasional.

Pengukuran tingkat kecemasan dapat menggunakan berbagai

skala penelitian, salah satunya adalah Hamilton Rating Scale For

Anxiety (HARS), digunakan untuk melihat tingkat keparahan terhadap

gangguan kecemasan, yang terdiri dari 14 item penelitian, meliputi :

a. Perasaan Cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri,

mudah tersinggung.

b. Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah menangis,

lesu, tidak bisa istirahat dengan tenang, dan mudah terkejut.

c. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing bila

ditinggal sendiri.

d. Gangguan tidur : terbangun pada malam hari, tidur tidak

nyenyak, bangun dengan lesu, mimpi buruk.

e. Gangguan kecerdasan: daya ingat buruk, susah berkonsentrasi.

f. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan

pada hobi.

g. Gejala somatik : sakit dan nyeri otot, kaku, suara tidak stabil.

h. Gejala sensorik : penglihatan kabur, muka merah atau pucat,

lemas.

i. Gejala kardiovaskuler : berdebar, nyeri di dada, perasaan lesu

lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung hilang sekejap.

Poltekkes Kemenkes Palembang


9

j. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik,

sering menarik napas, napas pendek/ sesak.

k. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, perut melilit, gangguan

pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, kembung, mual,

muntah

l. Gejala urogenital : sering buang air kecil, tidak dapat menahan

air seni.

m. Gejala otonom: mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,

pusing.

n. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, tidak tenang, jari

gemetar, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek

cepat, dan muka merah.

Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan

kategori :

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = satu gejala yang ada

2 = sedang/separuh gejala yang ada

3 = berat lebih dari separuh gejala yang ada

4 = sangat berat semua gejala ada

(Saputro & Fazris, 2017; Sadock, 2015; Shodiqoh, 2014; Nursalam,

2015; Moekroni, 2016; Suliswati, 2015; Ramadhan, 2017).

Poltekkes Kemenkes Palembang


10

C. Terapi Musik Klasik

1. Pengertian musik klasik

Musik klasik adalah sebuah komposisi musik yang dilahirkan

dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Musik klasik bermanfaat

untuk membuat seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa aman

dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, menurunkan

tingkat kecemasan pasien dan melepaskan rasa sakit serta menurunkan

tingkat strees (Musbikin, 2009; Mauluddina, 2018).

Musik klasik adalah musik yang mampu memperbaiki

konsentrasi, ingatan dan persepsi social (Haruman, 2013; Mauluddina,

2018).

2. Manfaat Musik Klasik

Menurut (Maryunani, 2017) adalah :

a. Meningkatkan kecerdasan

Mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan

anak, khususnya bila didengarkan saat hamil.

Poltekkes Kemenkes Palembang


11

b. Membangun kemampuan memori

Musik klasik juga dapat meningkatkan kemampuan memori

anak, mereka memudahkan anak mengingat hal-hal penting dan

momen-momen tertentu dalam hidupnya.

c. Merekatkan hubungan antara ibu dan anak

Manfaat lainnya adalah musik memberikan kesempatan

berkualitas bagi anak dan orang tua. Bila saat mendengarkan

musik, ibu hamil juga berkomunikasi dengan janinnya, hal

tersebut akan meningkatkan ikatan antara ibu dan anak.

d. Membuat ibu lebih rileks

Mendengarkan musik klasik akan membuat ibu lebih rileks.

Pikiran seorang ibu hamil cenderung dipenuhi oleh

kekhawatiran, hal tersebut berdampak tidak baik bagi janin,

dengan mendengarkan musik klasik, maka dapat membantu

mengurangi gelisah pada ibu. Ibu yang selalu tenang akan

membantu janin berkembang lebih stabil.

e. Bagi ibu hamil dan janin, terapi musik dapat menimbulkan

reaksi psikologis, karena musik dapat menenangkan (relaksasi)

dan juga memberikan stimulasi.

3. Jenis Terapi Musik

Jenis terapi musik antara lain musik instrumental dan musik

klasik. Musik instrumental bermanfaat menjadikan badan, pikiran dan

mental menjadi sehat, sedangkan musik klasik bermanfaat untuk

Poltekkes Kemenkes Palembang


12

membuat seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan

sejahtera, melepaskan rasa gembira dan menurunkan tingkat

kecemasan pasien pra-operasi dan melepaskan rasa sakit serta

menurunkan stress (Natalia, 2013).

4. Waktu Pemberian Terapi Musik

Mauluddina, 2018 menyatakan bahwa waktu dalam melakukan

terapi musik klasik yang diperlukan untuk terapi adalah 30 menit,

untuk merelaksasi (10-15 menit), dan stimulasi (15-20 menit). Lama

waktu yang dianjurkan untuk mendengarkan musik bagi ibu hamil

adalah sekitar 30 menit perhari.

Poltekkes Kemenkes Palembang


13

5. Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat

suatu kerangka teori sebagai berikut :

Ibu hamil trimester III

Umur Keadaan Sosial Kurangnya Kurangnya


fisik budaya tingkat pengetahuan
pendidikan

Kecemasan

Penerapan terapi musik


klasik

- Memberikan ketenangan (relaksasi) bagi ibu hamil.


- Memberikan rangsangan (stimulus) dini bagi janin

Mempertahankan
Kesehatan jasmani,
keseimbangan
pikiran dan emosi.

Gambar 1 : kerangka teori penerapan terapi musik klasik terhadap penyebab

kecemasan modifikasi teori (Moekroni, 2016; Solehati dan Cecep,

2015).

Poltekkes Kemenkes Palembang


14

Berdasarkan Penerapan Terapi Music Klasik Pada Ibu Hamil Trimester III,

ada beberapa hasil penelitian sebagai berikut :

1. Menurut Suciati, dkk (2020), menyimpulkan bahwa ada efektifitas

setelah mendengarkan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester III

di RS Mardi Waluyo Kota Metro Tahun 2019.

2. Menurut Mauluddina dan Epriyanti (2018), menyatakan bahwa terapi

musik klasik dapat berpengaruh terhadap merileksasi dalam persalinan

karena terapi musik tersebut bisa menimbulkan perasaan nyaman,

aman, tenang, damai, sejahtera dan dapat menurunkan tingkat

kecemasan pada pasien ibu yang akan melahirkan.

3. Menurut Sesrianty dan Wulandari (2018), menyatakan bahwa terjadi

penurunan nyeri setelah intervensi sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri

post operasi.

4. Menurut Parung, dkk (2020), menyatakan bahwa terdapat pengaruh

musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu bersalin kala

I fase laten

5. Menurut Moekroni dan Analia (2016), menyatakan bahwa pemberian

terapi musik terutama musik klasik mempunyai pengaruh dalam

menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Studi kasus yang akan dilakukan menggunakan metode penerapan

studi kasus yang dipilih adalah studi kasus menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 orang klien yang mengalami

kecemasan.

a. Kriteria inklusi ibu hamil trimester III

1. Ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan

2. Ibu hamil trimester III bersedia menjadi responden

3. Ibu hamil trimester III primigravida pada umur 16-49 tahun

b. Kriteria Eksklusi ibu hamil trimester III

1. Ibu hamil trimester III yang tidak bersedia menjadi responden

2. Ibu hamil trimester III yang tidak mempunyai masalah kecemasan.

C. Tempat dan Waktu Studi Kasus

Penelitian dilaksanakan di UPTD Puskesmas Tanjung Agung Baturaja

yang direncanakan dimulai pada bulan Maret 2021 dengan lama rawatan

pasien minimal 3 hari.

15
Poltekkes Kemenkes Palembang
16

D. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penyusunan laporan tugas akhir ini adalah :

1. Wawancara, merupakan hasil anamnesa yang berisi tentang identitas

klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit

dahulu dan riwayat penyakit keluarga.

2. Observasi untuk melihat langsung hasil kecemasan dengan penerapan

terapi musik klasik.

3. Penerapan terapi musik klasik menggunakan standar operasional

prosedur (SOP) dan memberikan kuesioner.

4. Redemonstransi atau mencontohkan kepada klien tentang terapi music

klasik.

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB IV

STUDY KASUS

A. Keadaan Umum UPTD Puskesmas Tanjung Agung

1. Geografi

UPTD Puskesmas Tanjung Agung terletak dalam wilayah

Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU, meliputi dengan

ketinggian 69 meter dari permukaan laut dan luas wilayah kerja 132,6

km2. wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung terdiri dari

dataran rendah yang bergelombang dan sedikit rawa-rawa dengan

suhu rata-rata 24 sampai 34 derajat celcius, curah hujan 3120 mm dan

jumlah hari hujan pertahun adalah : 70 hari.

Adapun batas wilayah kerja :

Sebelah Utara : UPTD Puskesmas Lubuk Batang

Sebelah Selatan : UPTD Puskesmas Penyandingan

Sebelah Barat : UPTD Puskesmas Pengaringan

Sebelah Timur : UPTD Puskesmas Sukaraya dan Kemalaraja

2. Transportasi

Transportasi ke UPTD Puskesmas Tanjung Agung dapat

dijangkau kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat dari

ke lima kelurahan dan 7 desa. Wilayah kerja UPTD Puskesmas

Tanjung Agung sebagian besar dilalui jalan raya selebihya hanya jalan

kecil yang dapat dilalui kendaraan roda dua.

17
Poltekkes Kemenkes Palembang
18

3. Struktur Organisasi

UPTD Puskesmas Tanjung Agung dipimpin oleh seorang kepala

puskesmas yang membawahi kepala sub bagian tata usaha, kelompok

jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum (pemegang program

UKM dan UKP). Puskesmas Tanjung Agung membawahi dua

puskesmas pembantu serta 13 poskesdes.

4. Visi, Misi, Moto, Slogan UPTD Puskesmas Tanjung Agung

a. Visi : “Masyarakat OKU sehat yang mandiri dan berkeadilan”

b. Misi :

1) Menggerakkan pengembangan berwawasan kesehatan

2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat

Kabupaten OKU

4) Mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungan

c. Motto : Mencegah Lebih Baik Dari Pada Mengobati

d. Slogan : “Senyum-Sapa-Salam-Santun”

Poltekkes Kemenkes Palembang


19

B. Hasil Study Kasus

1. Pengkajian

Klien 1

Pengkajian klien pertama dilakukan pada tanggal 12 – 15 April

2021 dengan 4 kali kunjungan, kunjungan pertama yaitu pada tanggal

12 April 2021 pukul 09.00 WIB, kunjungan kedua yaitu pada tanggal

13 April 2021, kunjungan ke 3 yaitu pada tanggal 14 April 2021, dan

kunjungan terakhir pada tanggal 15 april 2021. Klien bernama Ny. D

yang berusia 19 tahun, klien tinggal di Desa Pusar Kecamatan

Baturaja Barat kabupaten OKU. Klien beragama islam, pekerjaan

sehari-hari ibu rumah tangga, klien tinggal bersama suaminya

kehamilan klien berusia 8 bulan atau trimester III.

Klien mengatakan cemas akan kehamilan pertamanya, klien

merasa takut akan kegagalan dalam persalinan karena umurnya yang

masih terlalu muda, ditrimester pertama klien mengeluh mual dan

muntah, pusing, letih, tidak nafsu makan, sakit pinggang, sakit perut,

dan klien mengalami darah rendah. Ditrimester kedua klien mengeluh

pusing, letih, dan sakit pinggang. Ditrimester ketiga klien mengeluh

pusing, sering buang air kecil, lemas, sakit pinggang dan merasa

cemas akan kehamilan pertamanya.

Setelah dilakukan pengkajian dengan memberikan lembar

observasi kecemasan pada klien ny.d didapatkan skor 26 (kecemasan

sedang), tekanan darah klien yaitu 100/80 mmHg, nadi 89 x/m.

Poltekkes Kemenkes Palembang


20

pernafasan 20 x/m, lila 26 cm, tinggi badan 153 cm, suhu 36,2°C,

berat badan sebelum hamil 40 kg, berat badan sekarang 56 kg, hpht 04

september 2020, taksiran persalinan 11 juni 2021.

Tabel 1
No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu

4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
6.
Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √
Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :
8. Gelisah √
TOTAL SKOR 26
Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali
(Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)).

Poltekkes Kemenkes Palembang


21

Klien II

Pengkajian klien pertama dilakukan pada tanggal 12 – 15 April

2021 dengan 4 kali kunjungan, kunjungan pertama yaitu pada tanggal

12 April 2021 pukul 10.00 WIB, kunjungan kedua yaitu pada tanggal

13 April 2021, kunjungan ke 3 yaitu pada tanggal 14 April 2021, dan

kunjungan terakhir pada tanggal 15 April 2021. Klien bernama Ny. E

yang berusia 23 tahun, klien tinggal di Desa Pusar Kecamatan

Baturaja Barat kabupaten OKU. Klien beragama islam, pekerjaan

sehari-hari ibu rumah tangga, klien tinggal bersama suaminya

kehamilan klien berusia 8 bulan atau trimester III.

Klien mengatakan cemas akan kehamilan pertamanya, klien

merasa takut akan kegagalan dalam persalinan, merasa takut bayinya

mengalami kecacatan, ditrimester pertama klien mengeluh mual dan

muntah, pusing, letih, tidak nafsu makan. Ditrimester kedua klien

mengeluh pusing, letih. Ditrimester ketiga klien mengeluh pusing,

sering buang air kecil, lemas, merasa cemas akan kehamilan

pertamanya.

Setelah dilakukan pengkajian dengan memberikan lembar

observasi kecemasan pada klien ny.e didapatkan skor 22 (kecemasan

sedang), tekanan darah klien yaitu 120/80 mmHg, nadi 90 x/m.

pernafasan 20 x/m, lila 24 cm, tinggi badan 157 cm, suhu 36,5°C,

berat badan sebelum hamil 45 kg, berat badan sekarang 58 kg, hpht 10

september 2020, taksiran persalinan 17 juni 2021.

Poltekkes Kemenkes Palembang


22

No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu

4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
6.

Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √

Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :


8. Gelisah √

TOTAL SKOR 22

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan


14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali
(Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)).

Poltekkes Kemenkes Palembang


23

2. Analisa Data
Klien I
Tabel 2
Data Fokus Etiologi Masalah
DS : Kekhawatiran mengalami Ansietas
- Klien mengatakan kegagalan
sangat cemas akibat
kehamilan pertamanya
- Klien mengatakan
takut akan kegagalan
dalam melahirkan
- Klien mengatakan
cemas karena hamil
diusia muda.
DO :
- Klien tampak
binggung
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tegang
Ttv :
Td : 100/80 mmHg
N : 89 x/m
RR : 20 x/m
Lila : 26 cm
TB : 153 cm
S : 36,2 °C
BB sebelum hamil : 40
kg
BB setelah hamil :
56 kg
- Tingkat kecemasan
pada lembar observasi
kecemasan pada klien
ny.d didapatkan skor
26 (kecemasan sedang)
- Hpht 04-09-2020
- taksiran persalinan
11 juni 2021.

Poltekkes Kemenkes Palembang


24

Klien II
Data Fokus Etiologi Masalah
DS : Kekhawatiran mengalami Ansietas
- Klien mengatakan kegagalan
cemas akibat
kehamilan
pertamanya
- Klien mengatakan
takut akan kegagalan
dalam melahirkan
- Klien merasa takut
bayinya mengalami
kecacatan.
DO :
- Klien tampak
binggung
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tegang
Ttv :
Td : 120/80 mmHg
N : 90 x/m
RR : 20 x/m
Lila : 24 cm
TB : 157 cm
S : 36,5 °C
BB sebelum hamil :
45 kg
BB setelah hamil :
58 kg
- Tingkat kecemasan :
pada lembar
observasi kecemasan
pada klien ny.e
didapatkan skor 22
(kecemasan sedang)
- hpht 10 september
2020
- taksiran persalinan
17 juni 2021

Poltekkes Kemenkes Palembang


25

3. Diagnosa Keperawatan

Klien I

Berdasarkan dari data hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.

D pada tanggal 12 April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis

keperawatan “Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami

kegagalan” (SDKI 2017).

Data Subjektif :

- Klien mengatakan sangat cemas akibat kehamilan pertamanya

- Klien mengatakan takut akan kegagalan dalam melahirkan

- Klien mengatakan cemas karena hamil diusia yang terlalu muda.

Data Objektif :

- Klien tampak binggung

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak tegang

Ttv :

Td : 100/80 mmHg RR : 20 x/m

N : 89 x/m Lila : 26 cm

TB : 153 cm S : 36,2 °C

BB sebelum hamil : 40 kg BB setelah hamil : 56 kg

Hpht : 04 september 2020 Taksiran persalinan: 11 Juni 2021

Tingkat kecemasan : Sedang ( dengan skor 26 ) dilihat dari lembar

observasi kecemasan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


26

Klien II

Berdasarkan dari data hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.

E pada tanggal 12 April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis

keperawatan “Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami

kegagalan” (SDKI 2017).

Data Subjektif :

- Klien mengatakan sangat cemas akibat kehamilan pertamanya

- Klien mengatakan takut akan kegagalan dalam melahirkan

- Klien mengatakan merasa takut bayinya mengalami kecacatan

Data Objektif :

- Klien tampak binggung

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak tegang

Ttv :

Td : 120/80 mmHg RR : 20 x/m

N : 90 x/m Lila : 24 cm

TB : 157 cm S : 36,5 °C

BB sebelum hamil : 45 kg BB setelah hamil : 58 kg

Hpht : 10 september 2020 Taksiran persalinan: 17 Juni 2021

Tingkat kecemasan : Sedang ( dengan skor 22 ) dilihat dari lembar

observasi kecemasan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


27

4. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan masalah keperawatan yang dialami klien I yaitu

Ny. D dan klien II yaitu Ny. E, dengan diagnosis keperawatan yang

sama yaitu, ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami

kegagalan. Maka penulis merencanakan untuk mengajarkan penerapan

terapi musik klasik pada ibu hamil trimester III dengan ansietas yang

dilakukan minimal 1 kali sehari yaitu pada sore hari atau menjelang

tidur dengan posisi klien yang nyaman, memberikan lembar observasi

kepada klien untuk mengetahui adakah perubahan kecemasan sebelum

dan sesudah dilakukan terapi musik klasik.

Tabel 3
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Kasus I Kasus II
Hasil
Px Ansietas b.d kekhawatiran Setelah dilakukan 1) Melakukan 1. Melakukan
1. mengalami kegagalan kunjungan rumah penerapan penerapan
ditandai dengan Klien diharapkan tingkat terapi musik terapi musik
tampak binggung, ansietas menurun klasik klasik
Klien tampak gelisah, klien dengan kriteria hasil : 2) Identifikasi 2. Identifikasi
tampak tegang - Perilaku gelisah perubahan perubahan
Ttv : menurun perilaku atau perilaku atau
Td : 100/80 mmHg - Perilaku tegang fisiologis yang fisiologis yang
N : 89 x/m menurun akan dicapai akan dicapai
RR : 20 x/m - Keluhan pusing ( rileksasi, ( rileksasi,
Lila : 26 cm menurun stimulasi, stimulasi,
TB : 153 cm - Frekuensi konsentrasi ) konsentrasi )
S : 36,2 °C pernafasan menurun 3) Edukasi dan 3. Edukasi dan
BB sebelum hamil : 40 kg - Frekuensi nadi SOP tentang SOP tentang
BB setelah hamil : 56 kg menurun penerapan penerapan
- Tingkat kecemasan pada - Pucat menurun terapi musik terapi musik
lembar observasi - Konsentrasi klasik klasik
kecemasan pada klien ny.d membaik (memberikan (memberikan
didapatkan skor 26 - Pola tidur membaik leaflet tentang leaflet tentang
(kecemasan sedang) - Kontak mata terapi musik terapi musik
- Hpht 04-09-2020 membaik klasik, dan klasik, dan
- taksiran persalinan - Orientasi membaik leaflet leaflet
11 juni 2021. kecemasan. kecemasan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


28

Px Ansietas b.d kekhawatiran


2. mengalami kegagalan
ditandai dengan Klien
tampak binggung,
Klien tampak gelisah, klien
tampak tegang
Ttv :
Td : 120/80 mmHg
N : 90 x/m
RR : 20 x/m
Lila : 24 cm
TB : 157 cm
S : 36,5 °C
BB sebelum hamil : 45 kg
BB setelah hamil :
58 kg
- Tingkat kecemasan pada
lembar observasi
kecemasan pada klien ny.d
didapatkan skor 22
(kecemasan sedang)
- Hpht 10-09-2020
- taksiran persalinan
17 juni 2021.

Poltekkes Kemenkes Palembang


29

5. Implementasi Keperawatan
1. Klien I : Ny.D
Tabel 4
Tindakan Tanggal 12 April 2021 Tanggal 13 April 2021 Tanggal 14 April 2021
Respon Klien (S, O) Respon Klien (S, O) Respon Klien (S, O)
Observasi : S : klien mengatakan akan mencoba S : klien mengatakan sudah S : klien mengatakan suka
- mengidentifikasi perubahan perilaku mendengarkan musik klasik mendengarkan musik dengan musik klasik,
atau fisiologis yang akan dicapai O: klasik merasa lebih tenang dan
( rileksasi, stimulasi, konsentrasi ) - klien tampak kurang nyaman O: nyaman
- klien tampak belum mengerti - klien tampak belum O:
merasa rileks - klien tampak rileks
- Klien tampak menyukai
musik klasik, tampak tenang
Terapeutik : S : - klien mengatakan akan S : klien mengatakan bahwa S: klien mengatakan setelah
- Posisikan klien dengan posisi yang mencari posisi yang posisi yang nyaman Mendengarkan musik
nyaman nyaman untuk mendengarkan untuk mendengarkan klasik pikirannya lebih
- Sediakan peralatan terapi music musik klasik musik adalah dengan tenang.
( Handpone, headset ) - Klien mengatakan akan posisi berbaring disore O:
- Atur volume suara yang sesuai menyesuaikan volume suara hari dan menjelang tidur. - klien tampak rileks
- Berikan terapi music sesuai indikasi musik O : klien tampak belum - Klien tampak menikmati
- Hindari pemberian terapi music dalam O : klien tampak kurang nyaman merasa nyaman terapi musik klasik
waktu yang lama
Edukasi : S : klien mengatakan masih S : klien mengatakan mulai S : klien mengatakan
- Menjelaskan tujuan dan prosedur bingung dengan prosedur memahami tentang mengerti tentang
terapi music yang akan di berikan prosedur yang di berikan prosedur yang diberikan
- Menganjurkan klien rileks selama O : klien tampak kebinggungan O : klien tampak belum O : - klien tampak rileks
terapi musik mengerti - Klien tampak memahami
apa yang di jelaskan

Poltekkes Kemenkes Palembang


30

2. Klien II : Ny. E

Tindakan Tanggal 12 April 2021 Tanggal 13 April 2021 Tanggal 14 April 2021
Respon Klien (S, O) Respon Klien (S, O) Respon Klien (S, O)
Observasi : S : klien mengatakan akan S : klien mengatakan nyaman S : klien mengatakan menyukai dan
- mengidentifikasi perubahan beradaptasi dengan setelah mendengarkan sudah terbiasa dalam
perilaku atau fisiologis yang pemberian terapi musik musik dan timbul rasa mendengarkan terapi musik klasik.
akan dicapai klasik tenang dihati. O:
(rileksasi, stimulasi, konsentrasi) O : O: - klien tampak rileks
- klien tampak kurang - klien tampak mulai rileks - Klien tampak menyukai musik klasik
nyaman - klien tampak bahagia - Klien tampak bahagia
- klien tampak nyaman
Terapeutik : S : - klien mengatakan akan S : klien mengatakan bahwa S: klien mengatakan posisi
- Posisikan klien dengan posisi mencari posisi yang posisi yang nyaman untuk yang nyaman untuk mendengarkan
yang nyaman nyaman untuk mendengarkan musik adalah musik adalah posisi berbaring pada
- Sediakan peralatan terapi music penerapan terapi musik dengan posisi berbaring saat menjelang tidur.
( Handpone, headset ) klasik pada saat menjelang tidur. O:
- Atur volume suara yang sesuai - Klien mengatakan akan O : - klien tampak rileks
- Berikan terapi music sesuai menyesuaikan volume - klien tampak mulai - Klien tampak menikmati terapi
indikasi suara musik rileks musik klasik
- Hindari pemberian terapi music O : klien tampak kurang - Klien tampak mulai mengerti
dalam waktu yang lama Nyaman dalam mencari posisi nyaman
Edukasi : S : klien mengatakan masih S : klien mengatakan mulai S : klien mengatakan mengerti tentang
- Menjelaskan tujuan dan bingung dengan prosedur memahami tentang prosedur yang di berikan
prosedur terapi music yang akan di berikan prosedur yang di berikan O:
- Menganjurkan klien rileks O : klien tampak kurang O : klien tampak mulai - Klien tampak rileks
selama terapi musik Nyaman rileks - Klien tampak memahami apa yang
sudah di jelaskan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


6. Evaluasi Keperawatan

Proses evaluasi pada klien I yaitu Ny. D dan klien II yaitu Ny. E

dilakukan dengan mengobservasi kepatuhan klien dalam

mendengarkan musik klasik.

Klien I

Setelah dilakukan intervensi terapi musik klasik selama 3 hari yaitu

pada tanggal 13, 14, 15 April 2021, maka didapatkan hasil

perkembangan positif pada klien yaitu perilaku kecemasan menurun,

perilaku gelisah menurun, perilaku tegang menurun, keluhan pusing

menurun dan pola tidur membaik, skor kecemasan sebelum dilakukan

tindakan adalah 26 (kecemasan sedang) setelah dilakukan tindakan

terdapat perubahan pada hari ketiga dengan skor kecemasan klien

adalah 19 (kecemasan ringan).

Subjektif :

1. klien mengatakan suka dengan musik klasik, klien merasa lebih

tenang dan nyaman.

2. klien mengatakan setelah mendengarkan musik klasik

pikirannya lebih tenang.

3. klien mengatakan mengerti tentang prosedur yang diberikan.

Objektif :

1. klien tampak rileks

2. Klien tampak menyukai musik klasik

3. Klien tampak memahami apa yang sudah dijelaskan

31
Poltekkes Kemenkes Palembang
32

Td : 120/80 mmHg N : 80 x/m

RR : 20 x/m Lila : 26 cm

TB : 153 cm S : 36,2 °C

BB sebelum hamil : 40 kg BB setelah hamil : 56 kg

Tinggi fundus uteri : 20 cm Letak : Kepala kanan

Presentasi : Kepala Punggung : Punggung kanan

Posisi Janin : Punggung kanan

Tingkat kecemasan : Ringan ( dengan skor 19 )

Skala pengukuran tingkat kecemasan sesudah intervensi

No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √
Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu √
4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.
Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :
Sering buang air kecil √
6.
Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √
Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :
8. Gelisah √

TOTAL SKOR 19

Poltekkes Kemenkes Palembang


33

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali

Klien II

Setelah dilakukan intervensi terapi musik klasik selama 3 hari yaitu

pada tanggal 13, 14, 15 April 2021, maka didapatkan hasil

perkembangan positif pada klien yaitu perilaku kecemasan menurun,

perilaku gelisah menurun, perilaku tegang menurun, keluhan pusing

menurun dan pola tidur membaik, skor kecemasan sebelum dilakukan

tindakan adalah 22 (kecemasan sedang) setelah dilakukan tindakan

terdapat perubahan dihari kedua dengan skor kecemasan klien adalah

15 (kecemasan ringan).

Subjektif :

1. klien mengatakan menyukai dan sudah terbiasa dalam

mendengarkan musik klasik.

2. klien mengatakan posisi yang nyaman dalam mendengarkan

musik adalah posisi berbaring pada saat menjelang tidur.

3. klien mengatakan mengerti tentang prosedur yang di berikan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


34

Objektif :

1. klien tampak rileks

2. Klien tampak menyukai musik klasik

3. Klien tampak menikmati musik klasik

4. Klien tampak memahami apa yang sudah dijelaskan.

Ttv :

Td : 120/80 mmHg N : 79 x/m

RR : 20 x/m Lila : 24 cm

TB : 157 cm S : 36,5 °C

BB sebelum hamil : 45 kg BB setelah hamil : 58 kg

Tinggi fundus uteri : 20 cm Letak : Kepala kanan

Presentasi : Kepala Punggung : Punggung kanan

Posisi Janin : Punggung kanan

Tingkat kecemasan : Ringan ( dengan skor 15 )

Poltekkes Kemenkes Palembang


35

Skala pengukuran tingkat kecemasan sesudah intervensi

No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √
Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu √
4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


5. Mual √
Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :
Sering buang air kecil √
6.
Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √
Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :
8. Gelisah √

TOTAL SKOR 15

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14 – 20 = kecemasan ringan

21 – 27 = kecemasan sedang

28 – 41 = kecemasan berat

42 – 56 = kecemasan berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB V
PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Kedua klien berjenis kelamin perempuan ny.d dan ny.e mereka tinggal

didesa pusar kecamatan baturaja barat, dari hasil anamnesis ditemukan

bahwa dari kedua klien mempunyai keluhan yang sama yaitu ansietas

berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan. Pada klien I ny.d

mengatakan cemas akan kehamilan pertamanya, klien merasa takut akan

kegagalan dalam persalinan karena umurnya yang masih terlalu muda,

ditrimester pertama klien mengeluh mual dan muntah, pusing, letih, tidak

nafsu makan, sakit pinggang, sakit perut, dan klien mengalami darah

rendah, ditrimester kedua klien mengeluh pusing, letih, dan sakit pinggang.

Ditrimester ketiga klien mengeluh pusing, sering buang air kecil, lemas,

sakit pinggang dan merasa cemas akan kehamilan pertamanya.

Pada klien II ny.e mengatakan cemas akan kehamilan pertamanya,

klien merasa takut akan kegagalan dalam persalinan, merasa takut bayinya

mengalami kecacatan, ditrimester pertama klien mengeluh mual dan

muntah, pusing, letih, tidak nafsu makan. Ditrimester kedua klien mengeluh

pusing, letih. Ditrimester ketiga klien mengeluh pusing, sering buang air

kecil, lemas, merasa cemas akan kehamilan pertamanya, setelah dilakukan

pengkajian dengan memberikan lembar observasi kecemasan pada klien

ny.e didapatkan skor 22 (kecemasan sedang), tekanan darah klien yaitu

120/80 mmHg, nadi 90 x/m. pernafasan 20 x/m, lila 24 cm, tinggi badan 157

36
Poltekkes Kemenkes Palembang
37

cm, suhu 36,5°C, berat badan sebelum hamil 45 kg, berat badan sekarang 58

kg, hpht 10 september 2020, taksiran persalinan 17 juni 2021.

B. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan dari data hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.D

pada tanggal 12 April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis ansietas

berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan, dan data hasil

pengkajian yang dilakukan pada Ny. E pada tanggal 12 April 2021, maka

penulis merumuskan diagnosis ansietas berhubungan dengan kekhawatiran

mengalami kegagalan.

C. Intervensi Keperawatan

Secara teoritis intervensi pada Ny.D ialah melakukan penerapan terapi

musik klasik, identifikasi perubahan perilaku atau fisiologis yang akan

dicapai (rileksasi, stimulasi, konsentrasi), edukasi dan menjelaskan SOP

tentang penerapan terapi musik klasik (memberikan leaflet tentang terapi

musik klasik, dan leaflet kecemasan, intervensi pada Ny.E ialah melakukan

penerapan terapi musik klasik, identifikasi perubahan perilaku atau

fisiologis yang akan dicapai (rileksasi, stimulasi, konsentrasi), edukasi dan

menjelaskan SOP tentang penerapan terapi musik klasik (memberikan

leaflet tentang terapi musik klasik, dan leaflet kecemasan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


38

D. Implementasi Keperawatan

Setelah dilakukan kunjungan selama 3 hari dan menerapkan terapi

sesuai pada intervensi maka terdapat perubahan dihari ketiga klien I tampak

rileks, klien tampak menyukai musik klasik, klien tampak memahami apa

yang sudah dijelaskan, begitu juga dengan klien II setelah dilakukan

kunjungan selama 3 hari dan menerapkan terapi sesuai pada intervensi

terdapat perubahan dihari kedua dan ketiga.

E. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan dan kunjungan selama 3 hari pada tahap

evaluasi keperawatan maka didapatkan hasil perkembangan positif pada

klien Ny.D yaitu perilaku kecemasan menurun, perilaku gelisah menurun,

perilaku tegang menurun, keluhan pusing menurun dan pola tidur membaik,

skor kecemasan sebelum dilakukan tindakan adalah 26 (kecemasan sedang)

setelah dilakukan tindakan terdapat perubahan pada hari ketiga dengan skor

kecemasan klien adalah 19 (kecemasan ringan). Evaluasi keperawatan pada

klien II setelah dilakukan tindakan dan kunjungan selama 3 hari maka

didapatkan hasil perkembangan positif pada klien yaitu perilaku kecemasan

menurun, perilaku gelisah menurun, perilaku tegang menurun, keluhan

pusing menurun dan pola tidur membaik, skor kecemasan sebelum

dilakukan tindakan adalah 22 (kecemasan sedang) setelah dilakukan

tindakan terdapat perubahan dihari kedua dengan skor kecemasan klien

adalah 15 (kecemasan ringan).

Poltekkes Kemenkes Palembang


39

Menurut Suciati, dkk (2020), menyimpulkan bahwa ada efektifitas

setelah mendengarkan terapi musik klasik pada ibu hamil trimester III di RS

Mardi Waluyo Kota Metro Tahun 2019. Menurut Mauluddina dan Epriyanti

(2018), menyatakan bahwa terapi musik klasik dapat berpengaruh terhadap

merileksasi dalam persalinan karena terapi musik tersebut bisa

menimbulkan perasaan nyaman, aman, tenang, damai, sejahtera dan dapat

menurunkan tingkat kecemasan pada pasien ibu yang akan melahirkan.

Menurut Sesrianty dan Wulandari (2018), menyatakan bahwa terjadi

penurunan nyeri setelah intervensi sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri post

operasi. Menurut Parung, dkk (2020), menyatakan bahwa terdapat pengaruh

musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I fase

laten. Menurut Moekroni dan Analia (2016), menyatakan bahwa pemberian

terapi musik terutama musik klasik mempunyai pengaruh dalam

menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.

Pada penelitian saya setelah dilakukan penerapan terapi musik klasik

selama tiga hari pada klien I dan klien II pada tanggal yang sama dan jam

yang berbeda menyatakan bahwa terapi musik klasik mempunyai pengaruh

yang sangat baik bagi ibu hamil yang mengalami kecemasan pada klien I

terdapat perubahan dihari ketiga sedangkan pada klien II didapatkan

perubahan dihari kedua dan ketiga hal ini disebabkan oleh tingkat

kecemasan pada klien I lebih tinggi skor kecemasan dibandingkan dengan

klien II karena klien I hamil diumur yang sangat muda, pada hari ketiga saat

Poltekkes Kemenkes Palembang


40

mendengarkan musik klasik dengan posisi berbaring disore hari dan

menjelang tidur dimalam hari klien I sangat menikmati, merasa nyaman dan

lebih percaya diri dalam menghadapi persalinan kelak. Sedangkan pada

klien II terdapat perubahan dihari kedua dan ketiga hal ini disebabkan oleh

klien II lebih menyukai dan menikmati terapi musik klasik tersebut, klien II

mengatakan setelah mendengarkan musik klasik timbul perasaan nyaman,

suasana hati yang tenang, memberikan efek bahagia bagi klien II maupun

pada janin.

F. Keterbatasan Studi Kasus

Saat melakukan studi kasus yang menjadi hambatan adalah klien

kesulitan untuk memahami tentang penerapan yang ajarkan.

Poltekkes Kemenkes Palembang


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan Study kasus selama 3 hari dengan 3 kali kunjungan

pada Klien I dan Klien II di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung

Agung Tahun 2021, penulis menyimpulkan :

1. Setelah dilakukan penerapan terapi musik klasik pada 2 klien didapatkan

gambaran sesudah dilakukan penerapan dengan baik tanpa adanya

kesulitan atau hambatan sehingga dapat memberikan dorongan

kesehatan yang optimal pada klien, akan tetapi untuk mendukung

keberhasilan penerapan musik klasik penulis memberikan motivasi

kepada klien dan keluarga untuk mengaplikasikan penerapan terapi

musik klasik.

2. Berdasarkan hasil identifikasi penerapan terapi musik klasik yang telah

dilakukan pada 2 klien maka dapat disimpulkan bahwa penerapan terapi

musik klasik yang telah dilakukan sesuai dengan standar operasional

prosedur yang ada dan telah dibandingkan dengan konsep teori yang

digunakan sebagai landasan teori yang dipakai dalam pembuatan laporan

tugas akhir, ditemukan beberapa perbedaan yang mungkin muncul yang

telah dibahas dalam bab sebelumnya.

41
Poltekkes Kemenkes Palembang
42

B. Saran

1. Bagi Perkembangan IPTEK Keperawatan

Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang

keperawatan dalam meningkatkan mutu dan penerapan terapi musik

klasik pada ibu hamil trimester 3 dengan ansietas.

2. Prodi Keperawatan Baturaja

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi terbaru

dalam proses belajar mengajar dan menjadi sumber ilmu pengetahuan

bagi mahasiswa secara umum maupun bagi mahasiswa jurusan ilmu

kesehatan khususnya bisa digunakan sebagai bahan rujukan untuk

kelengkapan perpustakaan kampus Poltekkes Kemenkes Palembang

Prodi Keperawatan Baturaja.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan menjadi masukan bagi perawat dalam rangka

meningkatkan penyuluhan kesehatan serta menerapkan terapi musik

klasik.

Poltekkes Kemenkes Palembang


DAFTAR PUSTAKA

Dheska Arthyka Palifiana, Sri Wulandari (2018). Jurnal Hubungan


Ketidaknyamanan dalam Kehamilan dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester
III di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati. Yogyakarta : FIK Universitas Respati
Yogyakarta (Hal.5)

Dewi, Sunarsih (2012). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba


Medika (Hal.4)

Faulia Mauluddina, Evi Epriyanti (2018). Jurnal Analisis Terapi Music Klasik
dalam Relaksasi Persalinan Di BPM Erniwaty Dibabat Supat. Palembang :
STIKes Mitra Adiguna (Hal.11)

Fauziah Siti, Sutejo (2012). Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta :


Kencana Prenada Media Group (Hal.4)

Folendra, E (2020) Efektivitas Suplementasi Vitamin A terhadap Kejadian Infeksi


Saluran Pernafasan Akut pada Balita, Jurnal Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia, 2020: 16(1) P-ISSN: 0216-2482 E-ISSN: 2356-
4067 DOI: 10.30597/mkmi.v16i.8882
URL : http://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi

Folendra, E (2018) Affective Disorders in the Elderly : the risk of Sleep Disorders,
Journal of Public Health Science (IJPHS), 2018: 7(1) E-ISSN: 2252-8806
DOI: 10.11591/ijphs.v7il.9960
URL : http://ijphs.iaescore.com/index.php/IJPHS/index

Folendra, E (2017) Early Weaning Risk Factors for Acute Respiratory Infections,
International Journal of Public Health Science (IJPHS), 2017: 6(2) E-
ISSN: 2252-8806 DOI: 10.11591/ijphs.v6i2.6641
URL : http://ijphs.iaescore.com/index.php/IJPHS/index

Folendra, E (2016) Relationship violence during pregnancy and low birth weight
in OKU District, Journal Proceeding International Seminar Midwifery
Educational Reform, 2016: 2(1) E-ISSN: 976-602-72480-6-9
URL: https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/1427

Poltekkes Kemenkes Palembang


Giatika Charisnawati, Tutuk Aldino (2018). Jurnal Aplikasi Pengukuran Tingkat
Kecemasan Berdasarkan Skala Hars Berbasis Android. Jakarta : STIMIK Nusa
Mandiri Jakarta (Hal.8)

Hani Dkk (2014). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :


Salemba Medika (Hal.5)

Heriani (2016). Jurnal Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau dari


Paritasi, Usia dan Tingkat Pendidikan. Baturaja : STIKES Al-Ma’arif Baturaja
(Hal.2)

http://repo.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/849/1/SKRIPSI%20
HAJIZAH%20SIMBOLON.pdf (Hal.5)

Lucia Suciati, Dainty Maternity, Susilawati, dan Dewi Yuliasari (2019). Jurnal
Efektifitas Terapi Musik Klasik pada Ibu Hamil Trimester III. Lampung :
Universitas Malahayati Bandar Lampung (Hal.12)

Rodiani Moekroni, Analia (2016). Jurnal Pengaruh Pemberian Terapi Music


Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan.
Lampung : Unversitas Lampung (Hal.10)

Ronald, (2011). Pedoman dan Perawatan Kehamilan yang Sehat dan


Menyenangkan (Hal.10)

Sulistyawati, (2014). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba


Medika (Hal.4)

Tim Pokja SDKI DPP PPNI SDKI, 2016 (Hal.25)


Tim Pokja SIKI DPP PPNI SIKI, 2018 (Hal.27)

Tim Pokja SLKI DPP PPNI SLKI, 2018 (Hal.31)

Vera Sesrianty, Sri Wulandari (2018). Jurnal Terapi Musik Klasik (Alunan Piano)
Menurunkan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi. Padang : STIKes Perintis
Padang (Hal.11)

Viktoriana Trivoni Parung, Shinta Novelia, Anni Suciawati (2020). Jurnal


Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Ibu Bersalin Kala I Fase
Laten di Puskesmas Ronggakoe Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur Tahun
2020. Jakarta : universitas Nasional Jakarta Corresponding (Hal.1)

Poltekkes Kemenkes Palembang


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan

Uraian Kegiatan Tanggal Jan Feb Mar Apr Mei


Pengajuan Judul 15-01-2021
Konsultasi Bab I 21-01-2021
Revisi Bab I 29-01-2021
Konsultasi Bab II 02-02-2021
Konsultasi Revisi Bab II 04-02-2021
Konsultasi Bab III 05-02-2021
Revisi Bab III 08-02-2021
Konsultasi PPT 09-02-2021
Konsultasi bab 4-6 19-04-2021
Konsultasi bab 4 20-04-2021
Konsultasi bab 5 22-04-2021
Konsultasi revisi bab 5 22-04-2021
Konsultasi bab 6 23-04-2021
Konsultasi revisi bab 6 23-04-2021
Mengumpulkan LTA, 29-04-2014
lampiran dan power point

Poltekkes Kemenkes Palembang


Lampiran 2 : Surat Izin Studi Kasus

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
Lampiran 3 : Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Lampiran 4 : Instrumen Studi Kasus

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) TERAPI MUSIK


KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU
HAMIL TRIMESTER III

Beri tanda check list ( √ ) pada kolom yang sesuai !


Ya : Jika kegiatan dilakukan sesuai prosedur
Tidak : Jika kegiatan tidak dilaksanakan
Responden : Ny.D
Tanggal : 12 April 2021
Observer : Cut Ainun Mutia
Lembar check list Terapi Musik Klasik pada Ibu Hamil Trimester III

No TINDAKAN TERAPI MUSIK KLASIK Ya Tidak


1. Persiapan alat (Headset/Speaker, Handphone) √
2. Ciptakan lingkungan yang tenang √
3. Beri salam dan panggil klien dengan namanya √
4. Jaga privasi klien √
5. Bantu klien mengatur posisi yang nyaman √
6. Batasi stimulasi eksternal seperti suara, pengunjung, √
panggilan telepon selama mendengarkan musik
7. Dekatkan speaker dengan jarak 30-50 cm dari klien. Gunakan √
headset jika diperlukan.
8. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras √
9. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik selama 10-30 menit √
10. Mulai latihan dengan : √
a. Pejamkan mata
b. Ambil napas panjang, tarik napas panjang, tahan 2-3 detik,
lalu keluarkan perlahan
c. Biarkan pikiran menikmati kenyamanan dalam irama
musik.
d. Ketika musik diperdengarkan, tenangkan diri anda
beberapa
saat agar terjadi sinkronisasi ritme dengan lingkungan
sekitar.

Poltekkes Kemenkes Palembang


LEMBAR OBSERVASI
TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III

Petunjuk Pengisian :

1. Lembar observasi ini terdiri dari 3 bagian yaitu:

a. Bagian A berkaitan dengan data responden yang terdiri dari 4


pernyataan dan bentuk pengisiannya dalam bentuk pilihan dan bentuk
isian.
b. Bagian B berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan sebelum
intervensi yang terdiri dari 14 pernyataan dalam bentuk pilihan.
c. Bagian C berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan sesudah
intervensi yang terdiri dari 14 pernyataan dalam bentuk pilihan.
2. Seluruh pernyataan harus diisi dan dijawab sesuai dengan keadaan Anda.

3. Bacalah terlebih dahulu setiap petunjuk cara menjawab pernyataan yang


ada.

Poltekkes Kemenkes Palembang


Tanggal Pengisian : 12 April 2021

IDENTITAS RESPONDEN

A. DATA DEMOGRAFI
1. Nama : Ny.D
2. Umur : 19 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

B. SKALA PENGUKURAN TINGKAT KECEMASAN SEBELUM


INTERVENSI
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda checklist ( √ ) pada setiap kolom jawaban yang tersedia di
bawah ini sesuai dengan gejala-gejala yang anda alami.
Skor : 0 = tidak ada gejala atau keluhan
1 = gejala ringan
2 = gejala sedang
3 = gejala berat
4 = gejala berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

9. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
10.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
11.
Bangun dengan lesu √
12. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
13.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
14.

Gejala Otonom :
15. Kepala pusing √

Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :


16. Gelisah √

TOTAL SKOR 26

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan


14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


C. SKALA PENGUKURAN TINGKAT KECEMASAN SESUDAH
INTERVENSI
No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu √
4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
6.

Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √

Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :


8. Gelisah √

TOTAL SKOR 19

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan


14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) TERAPI MUSIK
KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU
HAMIL TRIMESTER III

Beri tanda check list ( √ ) pada kolom yang sesuai !


Ya : Jika kegiatan dilakukan sesuai prosedur
Tidak : Jika kegiatan tidak dilaksanakan
Responden : Ny.E
Tanggal : 12 April 2021
Observer : Cut Ainun Mutia
Lembar check list Terapi Musik Klasik pada Ibu Hamil Trimester III

No TINDAKAN TERAPI MUSIK KLASIK Ya Tidak


11. Persiapan alat (Headset/Speaker, Handphone) √
12. Ciptakan lingkungan yang tenang √
13. Beri salam dan panggil klien dengan namanya √
14. Jaga privasi klien √
15. Bantu klien mengatur posisi yang nyaman √
16. Batasi stimulasi eksternal seperti suara, pengunjung, √
panggilan telepon selama mendengarkan musik
17. Dekatkan speaker dengan jarak 30-50 cm dari klien. Gunakan √
headset jika diperlukan.
18. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras √
19. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik selama 10-30 menit √
20. Mulai latihan dengan : √
e. Pejamkan mata
f. Ambil napas panjang, tarik napas panjang, tahan 2-3 detik,
lalu keluarkan perlahan
g. Biarkan pikiran menikmati kenyamanan dalam irama
musik.
h. Ketika musik diperdengarkan, tenangkan diri anda
beberapa
saat agar terjadi sinkronisasi ritme dengan lingkungan
sekitar.

Poltekkes Kemenkes Palembang


LEMBAR OBSERVASI
TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III

Petunjuk Pengisian :

4. Lembar observasi ini terdiri dari 3 bagian yaitu:

a. Bagian A berkaitan dengan data responden yang terdiri dari 4


pernyataan dan bentuk pengisiannya dalam bentuk pilihan dan bentuk
isian.
b. Bagian B berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan sebelum
intervensi yang terdiri dari 14 pernyataan dalam bentuk pilihan.
c. Bagian C berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan sesudah
intervensi yang terdiri dari 14 pernyataan dalam bentuk pilihan.
5. Seluruh pernyataan harus diisi dan dijawab sesuai dengan keadaan Anda.

6. Bacalah terlebih dahulu setiap petunjuk cara menjawab pernyataan yang


ada.

Poltekkes Kemenkes Palembang


Tanggal Pengisian : 12 April 2021

IDENTITAS RESPONDEN

B. DATA DEMOGRAFI
1. Nama : Ny.E
2. Umur : 23 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

D. SKALA PENGUKURAN TINGKAT KECEMASAN SEBELUM


INTERVENSI
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda checklist ( √ ) pada setiap kolom jawaban yang tersedia di
bawah ini sesuai dengan gejala-gejala yang anda alami.
Skor : 0 = tidak ada gejala atau keluhan
1 = gejala ringan
2 = gejala sedang
3 = gejala berat
4 = gejala berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu √
4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
6.

Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √

Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :


8. Gelisah √

TOTAL SKOR 22

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan


14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


E. SKALA PENGUKURAN TINGKAT KECEMASAN SESUDAH
INTERVENSI
No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4

1. Perasaan Ansietas :
Cemas √

Ketegangan :
Merasa tegang √
2.
Lesu √
Tak bisa istirahat tenang √
Gangguan Tidur :
Terbangun malam hari √
Tidak nyenyak √
3.
Bangun dengan lesu √
4. Gejala Somatik / Fisik (Otot) :
Sakit dan nyeri diotot-otot √

Gejala Gastrointestinal (Pencernaan) :


Mual √
5.

Gejala Urogenital (Perkemihan dan kelamin) :


Sering buang air kecil √
6.

Gejala Otonom :
7. Kepala pusing √

Tingkah Laku (sikap) pada Wawancara :


8. Gelisah √

TOTAL SKOR 15

Hasil penilaian total skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan


14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali

Poltekkes Kemenkes Palembang


FORMAT EVALUASI

Klien I Ny.D

Pengkajian 1 2 3 4 5
Fokus Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
Perilaku √
gelisah
Perilaku √
tegang
Keluhan √
pusing
Frekuensi √
pernafasan
Frekuensi √
nadi
Pucat √

Pengkajian 1 2 3 4 5
Fokus Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Konsentrasi √
Pola tidur √
Kontak √
Mata
Orientasi √

(SLKI, 2019)

Poltekkes Kemenkes Palembang


Klien II Ny.E

Pengkajian 1 2 3 4 5
Fokus Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
Perilaku √
gelisah
Perilaku √
tegang
Keluhan √
pusing
Frekuensi √
pernafasan
Frekuensi √
nadi
Pucat √

Pengkajian 1 2 3 4 5
Fokus Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Konsentrasi √
Pola tidur √
Kontak √
Mata
Orientasi √

(SLKI, 2019)

Poltekkes Kemenkes Palembang


Lampiran 5 : Bukti Proses Bimbingan (minimal 12 kali)

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Lampiran 6 : Dokumentasi
Gambar 2
Klien I Ny.D

Poltekkes Kemenkes Palembang


Gambar 3
Klien II Ny.E

Poltekkes Kemenkes Palembang


Lampiran 7 : Leaflet

CUT AINUN MUTIA


Po.71.20.2.18.005

Poltekkes Kemenkes Palembang


CUT AINUN MUTIA
Po.71.20.2.18.005

Poltekkes Kemenkes Palembang


Poltekkes Kemenkes Palembang
Poltekkes Kemenkes Palembang
BIODATA

Nama : Cut Ainun Mutia


Tempat tanggal lahir : Baturaja, 09 Agustus 1999
Alamat : Perumahan Green Garden Blok B No. 37 Desa Palemraya
Kec. Indralaya Utara Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Agama : Islam
Nama orang tua
Ayah : Rahmadi Ali
Ibu : Mahdalena
Jumlah Saudara : 3 Saudara
Anak Ke : 1 (Pertama)
Riwayat Pendidikan
1. 2005 – 2011 : SDN 1 Pematang Jaya
2. 2011 – 2014 : SMP N 2 Palemraya
3. 2014 – 2017 : SMA Taruna Indonesia
4. 2018 – 2021 : Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang Prodi
D III Keperawatan Baturaja.

Poltekkes Kemenkes Palembang

Anda mungkin juga menyukai