YUNIRWAN
PO.71.20.3.17.078
YUNIRWAN
PO.71.20.3.17.078
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN
Laporan Tugas Akhir ini telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan
diseminarkan dalam seminar penelitian LTA Program Studi D-3 Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun Akademik 2019/2020.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Studi D III Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Kemenkes Palembang
iii
PANITIA SEMINAR LAPORAN TUGAS AKHIR
Tim Penguji
Ketua
Penguji I
Penguji II
Zuraidah, SKM.MKM.
NIP.196612171989112001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : PO.71.20.3.17.078
Jurusan : Keperawatan
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Lubuklinggau
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Kemenkes Palembang, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau
duplikasi dari LTA yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
tinggi atau instansi manapun. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan LTA
ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di prodi D-3 Keperawatan
Yunirwan
NIM : PO.71.20.3.17.078
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
LAPORAN TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Nama : Yunirwan
NIM : PO.71.20.3.17.078
Program Studi : Keperawatan Lubuklinggau
Jurusan : D3 Keperawatan Lubuklinggau
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusifini Poltekkes Kemenkes Palembang berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di Lubuklinggau
Pada tanggal : 2020
Yang menyatakan
(Yunirwan)
NIM.PO.71.20.3.17.078
vii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
LAPORAN TUGAS AKHIR,MEI 2020
Yunirwan
Penerapan Teknik Bekam Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Tahun 2020.
ABSTRAK
viii
MINISTRY OF HEALTH, REPUBLIC OF INDONESIA
POLYTECHNIC OF HEALTH MINISTRY OF HEALTH, PALEMBANG
LUBUKLINGGAU NURSING STUDY PROGRAM
FINAL PROJECT REPORT, MAY 2020
Yunirwan
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan rahmat nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
dengan tepat waktu. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan Pada
Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari Bapak Nadi Aprilyadi,
S.sos, M.Kes selaku pembimbing utama dan Ibu Ns. Indah Dewi Ridawati,
M.Kep selaku pembimbing pendamping serta bantuan dari berbagai pihak yang
3. Bapak H. Jhon Feri, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ketua Program Studi
5. Ns. Indah ridawati m.kep Pembimbing II Laporan Tugas Akhir yang penuh
Tugas Akhir
x
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Prodi Keperawatan Lubuklinggau yang telah
7. Kedua Orang Tua Saya yang tiada hentinya selalu mendoakan saya dan
Penulis
xi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : “ sesuatu akan selalu mustahil sampai kamu selesai melakukannya”-Nelson
Mandela
PERSEMBAHAN :
Alhamdulillah berkat rahmat tuhan yang maha kuasa dan dengan perjuangan
yang panjang serta melalui banyak rintangan dan tantangan. Akhirnya sebuah Laporan
Tugas Akhir studi literatur ini dapat terselesaikan dengan baik ditengah Pademi Covid-
19 yang memberikan kesan dan keunikan yang berbeda dalam proses menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini dan semua hasil perjuangan ini akan ku persembahkan kepada :
Allah SWT yang luar biasa perannya dalam kehidupanku. Berkat rahmat, rezeki, dan
pertolongannya saya bisa menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
Terimakasih kepada kedua orang tuaku yang begitu luar biasa jasanya dalam
hidupku yaitu Ibu (Salima) yang selalu sabar, ikhlas dalam merawat, memberi
semangat, mendoakan dan menemani setiap langkah perjuanganku untuk
mewujudkan cita-citaku. Ayah (Yaman) yang tidak pernah kenal lelah dalam
membiayai pendidikanku,mendoakan, menasihati, mengajarkan untuk menjadi
manusia yang kuat, berakhlak, dan selalu memberi memotivasi untuk tidak pernah
merasa puas dalam hal belajar dan mencari ilmu.
Untuk saudara kandung ku (Ari zain) yang selalu ikhlas dalam mebantu kesulitanku,
mendoakanku, menjadi pasien dalam setiap percobaan.
Untuk adikku (april) yang selalu ikhlas untuk direpotkan dan selalu membantu
dalam setiap tugas vidioku.
Untuk teman kamarku “ELANG” yang selama ini memberikan banyak kebahagiaan,
pelajaran, dan selalu ikhlas merawatku saat sakit di asrama (Faris), (Agung p),
(makiudin), (Ronaldo).
Untuk Kakak pembimbingku (kak Faldi,Amd.Kep, terimakasih sudah Ikhlas
membantuku dalam 3 Tahun kuliah ini dan sabar dalam mengajariku.
Untuk adek-adek ku (Kabul Budiman), (Iswan), terimakasih untuk semangat dan
dukungannya selama proses menyelesaikan tugas dan LTA ini.
Untuk teman-temanseperjuanganku Angkatan 16 terimakasih untuk saling
menguatkan, memberi semangat dan selamat atas perjuangan kita yang tidak akan
menjadi sia-sia. Semoga kita semua sukses dalam berkarir, melanjutkan pendidikan
dan sukses menjadi manusia yang hebat dan berguna bagi agama bangsa dan
negara. “ sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk orang lain”.
xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
NAMA LENGKAP : YUNIRWAN
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : KARANG JAYA, 04 JULI 1998
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : KEC.KARANG JAYA KABUPATEN
MUARA TARA
KELUARGA :
AYAH : YAMAN
IBU : SALIMA
SAUDARA : 1. ZAKARIA
2. ARI ZAIN
RIWAYAT PENDIDIKAN
TAHUN 2005-2011 : SD NEGERI 2 KARANG JAYA
TAHUN 2011-2014 : SMP NEGERI KARANG JAYA
TAHUN 2014-2017 : SMA NEGERI 2 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2017-2020 : POLTEKKES KEMENKES
PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN
LUBUKLINGGAU
xiii
DAFTAR ISI
xiv
2.4.6 Titik-titik Bekam .............................................................. 25
2.4.7 Hubungan Terapi Bekam Dengan Penyakit Hipertensi ... 27
2.7 Kerangka Konsep ....................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 30
3.2 Variabel Penelitian ..................................................................... 30
3.3 Kriteria Literature yang digunakan .......................................... 30
3.4 Sumber artikel ............................................................................ 31
3.5 Langkah studi literature .............................................................. 31
3.6 Analisa data dan penyajian hasil penelitian ............................... 32
3.7 Etika penelitian ........................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 33
4.2 Pembahasan ............................................................................... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 50
5.2 Saran ............................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Review Literatur ……………………………32
Tabel 4.1 Review Literatur ........................................... 40
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR SKEMA
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
setiap tahunya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
pengukuran pada penduduk usia >18 tahun sebesar 34,1 %. Estimasi jumlah
kemenkes RI).
11
2
Dari yang didapat di dinas kesehatan kota lubuk linggau Pada tahun 2017
pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan mempompa
suatu periode (Irianto, 2014). Hipertensi menambah beban kerja jantung dan
pengaruh pada sistem otot, susunan syarat sirkulasi umum setempat pada
darah dan lymphe, oleh sebab itu penderita hipertensi disarankan untuk
140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu
fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung
(Triyanto,2014).
panjang (Yonata,2016).
darah otak, stroke, gagal ginjal, gagal jantung, sindrom metabolik dan bahkan
dengan baik, dapat menimbulkan keruskan organ tubuh, baik secara langsung
pada pasien hipertensi adalah jantung, yang terdiri dari, hipertensi ventrikel
kiri, angina atau infark otak yang bisa mengakibtkan stroke atau transisten
4
Teknik bekam ini dianjurkan dilakukan selama 4 menit pasda setiap titik
dan di ulang sebanyak 3 kali. Alasanya adalah setiap menit jumlah denyut
jantung berkisar antara 50-170, jika diambil rata-rata 100 kali, waktu
lewat area pengekopanaan yaitu sebanyak 400 kali lewatan darah, dan jika
tindakan ini di ulang sebanyak 3 kali maka jumlah pengeluaran darah kotor
yang lewat area pengekopanan yaitu sebanyak 1200 lewatan darah (majid,
2013) dan teknik bekam ini akan menunjukan hasil jika dilakukan selama 3
kali berturut-turut dalam waktu 2 minggu atau sekitar 5 hari sekali (Saifudin
Hakim,2013).
pasien hipertensi.
2.1.1 Definisi
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari
dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang
(Wajan, 2010).
mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg yang terjadi pada
seseorang klien pada tiga kejadian terpisah. Menurut WHO batasan tekanan
Batas Hipertensi). Batasan WHO tersebut tidak membedakan usia dan jenis
120 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
mengakibatkansemakintingginyatekanandarah.Pengobatanawalpada
pada beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. Penyelidikan
6
7
2014).
2.1.2 Etiologi
hipertensi ini disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti
faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur,
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula di temukan pada retina,
draha, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus).
darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yang
sebagai berikut :
pusat.
kapiler.
2.1.4 patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
jaringan ikat dan penurunan relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
Iskemik miokard
Vasokontriksi Perubahan struktur Vasokontraksi pembuluh
Gnjal darah ginjal
Nyeri dada
Penyumbatan pembuluh
Afterlood
darah
meningkat Blood flowmenurun
fatigue
10
MK : Resiko perfusi
perifer tidak efektif
11
2.1.6 komplikasi
Menurut palmer & Williams (2016) komplikasi akibat hipertensi antara lain:
a. Gagal jantung
secara efisien.
b. Angina
c. Serangan jantung
Serangan jantung atau disebut infark miokard karena terjadi saat sebagian
d. Stroke
Tekanan darah tinggi akan menyebabkan dua jenis stroke, yaitu stroke
e. Gagal ginjal
f. Gangguan sirkulasi
mata. Pada tungkai akan menyebabkan nyeri tungkai dan kaki sehing ga
otak dan akan mengkibatkan kematian pada bagian otak yang kemudian
berjalan, kerusakan pada ginjal dan kerusakan pada organ mata yang
2.1.7Pemeriksaan penunjang
dan jantung EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikrl kiri Urinalisa untuk
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi
tanpa meliputi :
13
a. Diet
5) Menghentikan merokok
b. Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
prinsip yaitu :
latihan.
perminggu.
14
c. Edukasi psikologis
1) Teknik biofeedback
2) Teknik relaksasi
lebih lanjut.
Vasodilator
1) Obat ke 2 diganti
interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan
2.2.1 Definisi
(mmHg) dan direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika
a. Sistem Persarafan
c. Refleks Baroreseptor
darah
d. Refleks Kemoreseptor
keparu (Muttaqin,2012).
18
f. Kontrol Kimia
diantaranya:
1) Usia
2) Ras
3) Jenis Kelamin
4) Stress
5) Medikasi
6) Kemoreseptor
7) Olah raga
8) Zat vasoaktif
lipat siku, dibawah sisi manset, dan tekan manset kemudian diturunkan
2.4.1 Definisi
dalam sebagian obat kalian terdapat kebaikan maka itu terdapat dalam
sayatan alat bekam, minum madu, atau sundutan besi panas yang
sesuai dengan penyakit. Tetapi aku tidak suka berobat dengan sundutan
pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah
tertentu dan meluncurkan kearah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam
jenis bekam:
2) Bekam luncur
kearah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasanya untuk
3) Bekam Tarik
disekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk
tahan tubuh, sakit bahu, alergi, perut kembung, mati rasa, asam urat dan
pada otot.
23
pectoris.
ginjal.
digunakan yaitu:
1) Cupping set
6) Kassasteril dankapas
7) Baskom
8) Alkohol
semprot.
2. Setelah bersih rendamlah pada baskom yang sudah berisi air yang
9:1.
dilarang:
kelamin, dubur)
mengenai waktu yang paling baik untuk bekam yaitu pada waktu
1) Ummu Mughits(puncakkepala)
kepala danwajah.
3) Al-Kaahil(punduk)
7) Ala-Warik (pinggang)
gangguan ginjal, sakit pingggang, haid tidak lancar, susah buang air
kecil.
27
Titik ini berada dibetis kiri dan kanan. Mengatasi gangguan asam
pembekaman pada satu poin maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit
(sub kutis), fasia dan otot akan terjadi kerusakan dari mast cell atau
pelebaran kapiler dan arteriol serta flare reaction pada daerah yang
dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari t
(Umar, 2008).
28
sebelumnya.
dari 5 artikel /hasil penelitian yang dipublikasikan secara online antara tahun
2015-2019. Artikel atau hasil penelitian tersebut tersedia secara Full Teks
29
30
Penentuan lima (5) artikel yang digunakan peneliti dalam studi literatur ini
Safrianda, et al(2015)
31
Tabel 3.2
kajian penelitian.
penghargaan atas karya orang lain, atas hal ini peneliti melakukan
objektif, jujur dan tanpa kebohongan serta peneliti akan melampirkan artikel
dengan nilai p=0.00 dan tekanan rata-rata arteri (MAP) pada penderita
Pergeolakan pada sistem angiotensin renin. Setelah sistem ini tenang dan
32
33
hipertensi dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan rata-rata tekanan darah
tekanadarah sistolik sebelum dan sesudah terapi bekam , dnegan nilai p value
sebesar 0.000 dan terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah arti (MAP) sebelum
dan sesudah terapi bekam dengan p value sebesar 0.007.Terapi bekam terhadap
dengan uji statistik yang didapatkan tidak ada perbedaan tekanan darah diastolik
bahwa ada hubungan antara terapi bekam dengan penurunan tekanan darah
sistol sebelum dan sesudah berarti telah terjadi penurunan tekanan darah
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terapi bekam yang
tekanan darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi sebelum dan sesudah
pengobatan terapi bekam dengan rutin dan menjaga pola makan serta
perubahan sistolik dan diastolik pada nilai mean yang berarti terjadi
penurunan tekanan darah setelah di terapi bekam. Dan ada pula pengaruh
p tekanan darah sistolik sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam basah
adalah 0.000 dan hasil uji Wilcoxon didapatkan bahwa nilai p tekanan darah
didominasi oleh responden laki-laki. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
penelitian ini dejalan dengan penelitian yang dilakukan Irwan (2007) yang
Pontianak.
2016. Pada artikel 4 hasil penelitian yang didapat bahwa responden ysng
tahun sebanyak 0 (0%), usia lansia awal 46-55 tahun sebanyak 10 (43.0%)
dan lansia akhir 56-65 tahun sebanyak 13 (57.0%). Hal ini sesuai dengan
hasil responden terbanyak pada lansia akhir, karena perubahan alami yang
37
terjadi pada tubuh manusia yaitu perubahan struktural dan fungsional pada
set dan hand pumpuntuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh
darah sistolik sebelum dan sesudah terapi bekam adalah sebesar 18,25
diastolik sebelum dan sesudah terapi bekam sebesar 6,50 dengan standar
deviasi 5,79. Selanjutnya diperoleh nilai p value sebelum dan sesudah terapi
38
bekam, pada tekanan darah sistolik, maupun tekanan darah diastolik, yaitu
darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah terapi bekam. Mean,
sedang. Nilai maksimal adalah 180 kategori hipertensi berat dan minimal
tekanan darah sistolik adalah 134,25 kategori tinggi normal, nilai maksimal
adalah 160 kategori hipertensi sedang dan minimal adalah 120 kategori
normal.
39
Tabel 4.1
Sumber Peneliti dan Judul Tujuan Penelitian Design Sampling Hasil Penelitian Simpulan dan
Artikel Penelitian Saran
Google Siti Fatonah,et al Untuk mengetahui Quasi 30 responden Berdasarkan hasil Kesimpulan terapi
Scholar (2015). pengaruh experimental one penelitian tersebut bekam hipertensi
Terapi bekam terhadap group pre-post didapatkan hasil tidak terdapat
Pengaruh Terapi penderita hipertensi test. pada 30 pengukuran tekanan penurunan tekanan
Bekam Terhadap dapat menurunkan responden darah sistole sebelum darah diastolik
Tekanan Darah tekanan darah sistolik hipertensi yang dilakukan terapi dibuktikan dengan
Penderita dan rata-rata tekanan memenuhi bekam didapatkan uji statistik yang
Hipertensi darah arteri dibuktikan kriteria. hasil 165,57 mmHg didapatkan tidak
dengan uji statistik yang dan setelah dilakukan ada perbedaan
didapatkan perbedaan bekam diperoleh hasil tekanan darah
rata-rata tekanan darah 149 mmHg, diastolik sebelum
sistolik sebelum dan sedangkan hasil dan sesudah terapi
sesudah terapi bekam. pengukuran tekanan bekam dengan
darah diastolik pvalue sebesar
sebelum dilakukan 0,199.
bekam 95 mmHg dan Saran
setelah dilakukan Pada praktisi
bekam didapati hasil bekam untuk lebih
92,67 mmHg giat dalam
makadari hasil mempromosikan
pengukuran di atas bekam sebagai
39
40
Google Amaliyah et.al Untuk mengetahui Pre 64 responden Hasilanalisis Kesimpulan bahwa
Scholar 2018) tentang pengaruh terapi eksperimental mengenai perubahan didapatkan bahwa
bekam terhadap Denganone tekanan darah sistol ada perubahan
Terapi Bekam penurunan tekanan darah group-presest dan diastol sebelum pengaruh tekanan
Terhadap pada pasien hipertensi. posttest diberikannya terapi darah setelah
Penurunan bekam yaitu 160,53 diberikan
Tekanan Darah dengan standar intervensi terapi
deviasi 20,475 dan bekam.
setelah diberikan
intervensi terapi
40
41
Google Susi Susanah, et al Terdapat pengaruh terapi Pre Jumlah sampel Berdasarkan hasil Kesimpulan ;
Scholar (2017) bekam terhadap eksperimental sebanyak 23 Tekanan darah penelitian maka
penurunan tekanan darah Denganone responden. sebelum dilakukan cara menurunkan
Pengaruh Terapi pada penderita hipertensi group-presest terapi bekam seluruh tekanan darah pada
Bekam Terhadap di Poliklinik Trio posttest (100,0%) responden penderita hipertensi
Penurunan Husada Malang dengan mengalami tekanan secera alamiah
Tekanan Darah p=value=(0,000)<(0,050) darah tahap 2 salah satunya yaitu
Pada Penderita hipertensi pada dengan melakukan
Hipertensi Di penderita hipertensi di terapi bekam.
Poliklinik Trio Poliklinik Trio
Husada Malang. Husada Malang. Saran:
Tekanan darah Bagi penelitian
sesudah dilakukan selanjutnya
terapi bekam (60,9%) diharapkan dapat
41
42
42
43
maupun diastolik
sebanyak 87.5 %
mengalami penurunan
tekanan darah,
sedangkan 12.5%
tidak mengalami
perubahan tekanan
darah.
Google Sormin tumirun Untuk mengetahui Pre Penelitian ini Univariat : Kesimpulan
Scholar (2018) Pengaruh terapi bekam eksperimental menggunakan Sebelum terapi bekam Ada perbedaan
terhadap tekanan darah Denganone 40 responden rata-rata tekanan yang signifikan
Pengaruh terapi penderita hipertensi. group-presest darah sistolik 152 antara tekanan
bekam terhadap mmHg, median 150 darah sistole dan
tekanan darah mmHg, terendah 140 diastole
penderita mmHg dan tertinggi pengukuran
hipertensi. 180 mmHg. Setelah pertama (sebelum
terapi bekam rata-rata terapi bekam) dan
134,25 mmHg, pengukuran kedua
median 130 mmHg, (setelah terapi
terendah 120 mmHg bekam)
dan tertinggi 160
mmHg.
43
44
44
45
dengan rata-rata
deviasi 6,40. Terlihat
nilai mean berbeda
dengan pengukuran
pertama dan kedua
adalah 6,50 dengan
standar deviasi 5,79.
Hasil uji statistik
didapatkan p value
0,000, maka dapat
disimpulkan ada
perbedaan yang
signifikan antara
tekanan darah diastol
sebelum dan sesudah
terapi bekam.
Dari penelitian/artikel diatas menemukan bahwa terapi bekam efektif dalam menurunkan tekanan darah dan nyeri kepala pada
pasien Hipertensi.
45
46
4.2 Pembahasan
2013).
Penyakit tekanan darah tinggi adalah salah satu faktir resiko utama dari
Intervensi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau
mengurangi konsumsi garam dan stres dan dapat dilakukan dengan terapi
koplementer bekam.
Al-hijamah berasal dari kata Al-Hai yangs ecara literatur berarti menghisap,
bekam memiliki kedudukan yangs spesial dalam budaya islam karena bekam
Terapi bekam telah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW dengan bukti
bekam.
kardiovaskuler.
terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada
paien hipertensi. Apabila dilakukan pembekaman pada satu point maka kulit
(kutis), jaringan bawah kulit (subkutis), fasia, dan otot akan terjadi kerusakan
histamine, bradikinin, slowreacting substance (SRS) serta zat lain yang belum
serta flare reaction pada daerha yang debekam. Dilatasi kapiler juga dapat
tekanan sistolik dan tekanan diastolik lebih kecil 0.05, yang berarti terdapat
bahwa terapi bekam efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
bekam bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah yaitu terapi bekam
racun-racun dan sisa makanan dan dapat meningkatkan aktifitas saraf tulang
dan keran yang terjadi pada otot, menghilangkan rasa skit bahu, dada dan
2006).
terapi bekam.
tekanan darah dan berbagai keluhan lain terapi bekam adalah salah satu
5.1 Kesimpulan
50
DAFTAR PUSTAKA
Beevers. 2014. Bimbingan dokter pada: alih bahasa: simbolon.O.H. Jakarta. Dian
Rakyat
Brunner & suddart. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume
2. Jakarta EGC
Dinkes provinsi sumatera selatan. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan. Pusat Data Dan Informasi Kesehatan : Palembang
Fatahillah, A. 2006. Keampuhan Bekam: Pencegahan Dan Penyembuhan
Penyakit Ala Rasulullah. Jakarta : Qultum Media
Hawari D, 2006, Manajemen Stress, Cemas, Depresi. Jakarta . FKUI
Juwit R. 2013. Hubungan keluarga dengan depresi pada lansia. STIKES
U’Budiyah Banda Aceh
LeMone, Burke & Bauldoff. 2016. Keperawatan Medikal Bedah, Ahli Bahasa.
Jakarta : EGC
Ridho, achmad. 2012. ahli bekam sinergi rahasia sinergi pengobatan bekam nabi
medis modern, dan tradisional chinese mediceine. Solo : Aqwa Medika
Smeltzer, S.C, Bare, B. G.,2016,”Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner & Suddarth. Vol. 2. E/8”, EGC, Jakarta
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu
Umar, A wadda. 2012. Sembuh dengan satu titik 2: bekam untuk 7 penyakit
kronis. Solo : thibia
Yonata, A, & Pratama, A. P. 2016. Hipertensi sebagai faktor pencetus terjadinya
stroke. Majority,17-21.Diakses dari
http://juke.kedokteran.unila.ac.id//indeks.php/majority/artikel/download/1
0-30/824. di unduh tanggal 1 febuari 2020
Fatonah Siti, et al .2015. Pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah penderita
hipertensi. Diunduh pada 8 Febuari 2020
Amaliyah Hanina & Koto Yeni.2018. Terapi bekam terhadap penurunan tekanan
darah. Diunduh pada 11 April 2020
Safrianda Edwin, et al. 2015. Efektivitas terapi bekam basah terhadap perubahan
tekanan darah pada penderita hipertensi di rumah terapi thibbun nabawy
pontianak. Diunduh pada 13 Mei 2020
LAMPIRAN
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEKNIK TERAPI BEKAM
1. Siapkan gelas ukuran sedang yang telah dipasang alat pemantiknya, dalam
keadaan steril yang sebelumnya dapat direndam dalam alkohol kemudian
dikeringkan dan dibersihkan dengan tissue/kapas.
2. Bersihkan daerah akhda' dengan kapas/kain kassa yang telah diberi betadine.
Juru bekam dan pasien dalam keadaan suci dari hadas dengan wudlu. Juru
bekam dapat membaca/berdoa (sir atau jahr) dengan bacaan ruqyah untuk
orang sakit yang dicontohkan Nabi SAW. dan ingatkan pasien untuk selalu
berdzikir dengan membaca minimal: "Allahu huwa asysyifa" atau "Allahu
Huwasysyafi'" (Allah Yang Maha Menyembuhkan), selama proses
pembekaman supaya yaqin bahwa hanya Allah SWT. yang dapat
menyembuhkan penyakit. Juru bekam juga harus selalu membaca dzikir ini.
3. Letakkan alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir atau
jahr)
4. Kokang secukupnya 2-3 kali, tidak terlalu kuat atau lemah, kemudian
geserkan gelas bekam ke seluruh tubuh bagian punggung, tanpa melepas
penyedotnya. Jika terlalu lemah sedotannya maka gelas bekam akan lepas,
sedot lagi secukupnya. Cara ini disebut "Bekam Luncur", untuk mendapatkan
kelenturan kulit dan daging sebelum bekam kering, serta memberikan efek
nyaman pada pasien.
5. Setelah bekam luncur selesai, pijat-pijatlah daerah yang akan dibekam, seperti
halnya pijat refleksi. Pijat ini akan memberikan kelenturan kulit dan daging
juga dan memberikan rasa nyaman.
6. Letakkan lagi alat bekam di daerah akhda' dan ucapkan Basmalah (dengan sir
atau jahr)
7. Kokang atau sedot secukupnya 8-10 kali sehingga gelas menempel kokoh
berada di daerah akhda', kemudian tunggu 5-7 menit.
8. Bukalah penutup gelas bagian atas agar udara dapat masuk, sehingga gelas
bekam mudah diambil.
9. Ambil silet/pisau/jarum/lancet pen lalu sayatkan/tusukkan ke daerah akhda'
secukupnya (jangan terlalu dalam dan banyak sayatan) dan arah sayatan harus
searah dematom kulit (jangan berlawanan karena bisa terputus syaraf dan
pembuluh darahnya)
10. Ambil gelas dan pemantiknya, arahkan ke tempat semula, lalu kita kokang
secukupnya sambil mengucapkan Basmalah. Kemudian tunggu sampai darah
kotor (rusak) keluar 5-7 menit. Gelas mulai kelihatan terisi darah kotor akibat
adanya tekanan udara dalam gelas tersebut. Perhatikan betul bagi penderita
diabetes agar waktu bekam tidak terlalu lama untuk menghindari
terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu perlahan
buka penutup udara bagian atas gelas dan segera buka, ditekan lalu arahkan
agar darah masuk semua ke dalam gelas bekam dengan tangan kanan. Tahan
tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis dan bersihkan ke seluruh
daerah akhda' dengan tissue tersebut sampai bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin parah
penyakit seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang ada di gelas.
Bersihkan gelas sampai jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal 5 kali.
Setelah selesai, gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan betadine,
lalu oleskan minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi, lalu tutup dengan
kapas/tissue agar minyak tidak mengenai pakaian dan dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan tertutup
kembali/normal seperti semula.
8. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
Abstrak
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Salah satu terapi komplementer yang dilakukan dalam penanganan
hipertensi yaitu terapi bekam. Bekam (Al- Hijamah) merupakan metode pengobatan
dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang pengaruh terapi bekam terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Desain penelitian menggunakan
pre eksperimental dengan model one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini
adalah pasien hipertensi yang berbekam di Bekam Ruqyah Center Pasar Minggu
sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
dengan sampel 38 responden. Hasil dari uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000
. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi. Diharapkan bagi masyarakat dan dunia medis dapat
menggunakan terapi bekam sebagai salah satu terapi komplementer dalam
mengatasihipertensi.
Katakunci : Hipertensi, terapibekam
Abstract
Hypertension is a condition when blood pressure in blood vessels increases
chronically. One of the complementary therapies performed in the treatment of
hypertension is cupping therapy. Cupping (Al- Hijamah) is a method of treatment by
removing dirty blood from the body through the skin surface. The purpose of this
research to determine about the effect of cupping therapy on the decrease in blood
pressure in hypertensive patients. Design using pre-experimental research design
model with one group pretest- posttest. The study population was patients with
hypertension who used cupping in Bekam Ruqyah Center Pasar Mingggu as many
as 64 people. The sampling technique used purposive sampling with a sample of 38
respondents. Results of the Wilcoxon test p value 0,000. This suggests that cupping
therapy can lower blood pressure in hypertensive patients. Expected for the public
and the medical world can use cupping therapy as a complementary therapy to
treathypertension.
Keywords : Hypertension, cuppingtherapy
Vol. 8 No. 1Maret 2018 Jurnal Ilmiah Ilmu KeperawatanIndonesia
Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Mustika (2012) dengan hasil rata-rata
Dilakukan Terapi Bekam penurunan tekanan darah diastolik
Hasil analisa univariat mengenai sebelum terapi bekam 94,50 dengan
perubahan tekanan darah sistol dan standar deviasi 10,817.11
diastol sebelum diberikannya terapi Tekanan darah diastol sesudah diberikan
bekam yaitu sistol 160,53 dengan intervensi bekam menjadi 96,89 dengan
standar deviasi 20,475. Hasil ini standar deviasi 11,986. Terjadi
hampir sejalan dengan penelitian yang penurunan dari nilai mean 101,32
dilaksanakan Kusyati (2014) yang menjadi 96,89 dengan selisih 4,43. Hal
berjudul pengaruh arah putaran jarum ini serupa dengan penelitian yang
bekam basah terhadap tekanan darah dilakukan Mustika (2012) dengan hasil
penderita hipertensi yaitu 165 dengan rata-rata penurunan tekanan darah
standar deviasi 13,542 pada arah diastol sebelum dan sesudah terapi
putaran jarum kanan dengan 10 bekam 94,50 menjadi 89,60 dengan
responden.8 Penelitian serupa juga standar deviasi10,923.11
diteliti oleh Noor Akbar (2013) Mekanisme penyembuhan bekam pada
dengan 40 responden dengan memiliki hipertensi didasarkan atas teori aktivasi
mean157,38.9 organ, dimana bekam akan mengaktivasi
Tekanan darah sistol sesudah organ yang mengatur aliran darah
diberikan intervensi bekam menjadi seperti hati, ginjal dan jantung agar
153,16 dengan standar deviasi 20,454. organ-organ ini tetap aktif dalam
Terjadi penurunan sistol dari 160,53 mengatur peredaran darah sehingga
menjadi 153,16 terjadi selisih 7,37. tekanan darah tetap terjaga. Selain
Penelitian ini hampir serupa dengan itu bekam juga
penelitian yang dilakukan Azhari
(2015) yang berjudul pengaruh terapi
pijat refleksi kaki terhadap tekanan
darah pada penderita hipertensi terjadi
penurunan mean tekanan darah sistol
sebesar 6,29 mmHg dengan standar
deviasi 5,07.10Penelitian serupa juga
diteliti oleh Akbar (2014) di Semarang
dengan hasil rata-rata angka sistolik
tekanan darah pada pasien hipertensi
sebelum dan sesudah di lakukan terapi
bekam adanya penurunan dari 157,38
menjadi148,25.9
Tekanan darah diastol sebelum
dilakukannya intervensi bekam yaitu
101,32 dengan standar deviasi 11,058.
Hasil penelitian sejalan dengan
berusaha menyeimbangkan secara serupa juga didapatkan pada penelitian
alamiah bila ada tekanan darah yang oleh Mustika (2012) yaitu Pengaruh
meningkat. Dengan memilih titik yang terapi bekam terhadap tekanan darah
tepat, maka bekam bisa membantu pada pasien hipertensi di klinik de besh
penanganan hipertensi. Efek terapi centre arrahman dan rumah sehat
bekam terhadap hipertensi sabbihisma kota padang pada tekanan
diantaranya: bekam berperan darah sistol dengan nilai p value adalah
menenangkan sistem saraf simpatik 0,000 untuk sistolik dan 0,003 untuk
(simpatic nervous system). Pergolakan diastolik (p value < 0,05), maka terdapat
pada sistem saraf simpatik ini pengaruh yang signifikan terhadap
menstimulasi sekresi enzim yang tekanan darah sistolik dan diastolik pada
berperan sebagai sistem angiotensin pasien hipertensi.11 Penelitian lainnya
rennin. Setelah sistem ini tenang dan oleh Kusyai (2014) tentang pengaruh
aktivitasnya berkurang tekanan darah arah putaran jarum bekam basah
akan turun. Bekam berperan terhadap tekanan darah penderita
menurunkan volume darah yang hipertensi di Kedung Mundu Semarang
mengalir di pembuluh darah sehingga mendapatkan nilai p value arah jarum
mengurangi tekanan darah.5 kiri sistol dan diastol = 0,000 dan 0,000,
Pengaruh Terapi Bekam Terhadap sedangkan nilai p value arah putaran
Penurunan Tekanan Darah Pada jarum kanan sistol dan diastol = 0,009
Pasien Hipertensi di Klinik BRC Pasar dan 0,000.8 Dapat disimpulkan ada
Minggu. pengaruh arah putaran jarum bekam
Hasil analisa bivariat dengan terhadap tekanan darah pada
menggunakan uji normalitas pasienhipertensi.
menggunakan uji Shapiro-wilk
mendapatkan nilai signifikan Shapiro-
wilk variabel sistol sebelum (0,000), 398
diastol sebelum (0,025), sistol sesudah
(0,003), diastol sesudah (0,288).
Berdasarkan keterangan di atas maka
dapat disimpulkan data sebelum dan
sesudah diberikan intervensi terapi
bekam merupakan distribusi data tidak
normal yaitu nilai p value < 0,05
sedangkan data normal memiliki nilai
p value > 0,05. Lalu dilanjutkan
dengan menggunakan uji wilcoxon
pada sistol dan diastol, nilai p value
menunjukkan < 0,000 yang berarti
nilai p value < 0,05, maka hipotesa
nol ditolak yaitu ada pengaruh terapi
bekam terhadap penurunan tekanan
darah setelah dilakukan bekam. Hal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sehingga menyebabkan turunnya
ada pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah. Bekam mengendalikan
tekanan darah yaitu terjadinya tekanan hormone aldosterone sehingga
penurunan tekanan darah sistol dan mengendalikan tekanan darah. Bekam
diastol. Apabila dilakukan berperan menstimulasi reseptorreseptor
pembekaman pada satu poin maka khusus yang terkait dengan penciutan
kulit (kutis), jaringan bawah kulit dan peregangan pembuluh darah
(subkutis), fasia, dan otot akan terjadi (baroreseptor) sehingga pembuluh darah
kerusakan dari mast cell atau lain-lain. bisa merespon berbagai stimulus dan
Akibat kerusakan ini akan dilepaskan meningkatkan kepekaannya terhadap
beberapa zat seperti serotonin, faktor-faktor penyebab hipertensi.5
histamine, bradikinin, slowreacting Peneliti berasumsi bahwasanya terapi
substance (SRS) serta zat lain yang bekam yang diberikan kepada pasien
belum diketahui. Zat-zat ini hipertensi memiliki pengaruh yang
menyebabkan terjadinya dilatasi bermakna pada tekanan darah darah
kapiler dan arteriol serta flare reaction sistolik dan diastolik pasien hipertensi
pada daerah yang dibekam. Dilatasi sebelum dan sesudah terapi bekam.
kapiler juga dapat terjadi di tempat Bekam juga dapat dijadikan pengobatan
yang jauh dari tempat pembekaman alternatif bagi masyarakat yang
ini menyebabkan terjadinya memiliki penyakit hipertensi untuk
perbaikan mikrosirkulasi menggunakan pengobatan terapi bekam
pembuluh darah. Akibatnya timbul dengan rutin dan menjaga pola makan
efek relaksasi (pelemasan) otot-otot serta menghindari stres sebagai upaya
yang kaku serta akibat vasodilatasi penurunan tekanandarah.
umum akan menurunkan tekanan 399
darah secarastabil.8
Efek bekam terhadap hipertensi
diantaranya, bekam berperan
menenangkan sistem saraf simpatik
(simpatic nerveous system).
Pergolakan pada sistem saraf simpatik
ini menstimulasi sekresi enzim yang
berperan sebagai sistem angiotensin
rennin. Setelah sistem ini tenang dan
aktivitasnya berkurang tekanan darah
akan turun. Bekam berperan
menurunkan volume darah yang
mengalirkan darah di pembuluh darah
sehingga mengurangi tekanan darah.5
Bekam mengendalikan kadar hormon
aldosteron sehingga mengendalikan
tekanan darah pula. Zat nitrat oksida
(NO) berperan dalam vasodilatasi
Kesimpulan melakukan penelitan tentang pengobatan
Kesimpulan dari hasil penelitian alternatif lain bagi penderita hipertensi.
didapatkan bahwa telah terjadi
perubahan sistolik dan diastolik pada
nilai mean yang berarti terjadi Daftar Pustaka
penurunan tekanan darah setelah di Dalimartha. Care your self hipertensi.
terapi bekam. Dan ada pula pengaruh Depok: Penerbit penebar plus;2008.
terapi bekam terhadap tekanan darah Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar.
setelah dilakukan bekam dengan Kementrian Kesehatan Republik
menggunakan uji wilcoxon pada sistol Indonesia, Jakarta;2013.
dan diastol menunjukkan terjadi Hikayati. Penatalaksanaan non
pengaruh terhadap tekanan darah farmakologis terapi komplementer
setelah diberikan intervensi sebagai upaya untuk mengatasi dan
terapibekam. mencegah komplikasi pada penderita
Saran hipertensi primer di kelurahan indralaya
Peneliti menyarankan kepada mulya kabupaten ogan ilir. Jurnal
pelayanan kesehatan agar selalu Pengabdian Sriwijaya, Indonesia;2013.
menjaga kesterilan terhadap Ridho, Achmad Ali. Bekam sinergi:
pelaksanaan pengobatan bekam serta rahasia sinergi pengobatan nabi, medis
memberikan penyuluhan kepada modern, dan tradisional chinese
penderita hipertensi tentang mafaat medicine. Solo: Aqwamedika ;2012.
terapi bekam sebagai pengobatan
alternatif untuk pasien hipertensi..
Peneliti menyarankan kepada seluruh
tenaga pendidik khususnya dosen
keperawatan STIKIM untuk dapat
menjadikan terapi bekam sebagai
bahan perkuliahan bahwasanya masih
banyak lagi manfaat yang bisa
didapatkan pada terapi bekam
sehingga mahasiswa bisa mempelajari
cara melakukan pengobatan terapi
bekam.
Harapan untuk peneliti selanjutnya
agar dapat dijadikan sebagai tambahan
informasi untuk mengembangkan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah
responden yang lebih banyak dan
dalam pemeriksaan post test dilakukan
saat pasien datang bekam berikutnya,
juga diharapkan hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai sumber
rujukan oleh peneliti berikutnya dalam
HaninaAmaliyah Jurnal Ilmiah Ilmu KeperawatanIndonesia
Sharaf, Ahmad Razak. Penyakit dan terapi bekamnya. Surakarta: Thibbia,
Surakarta; 2012.
Prof. Dr. Sugiyono. Statistika untuk Rindang Azhari Rezky, dkk. Pengaruh
penelitian. Bandung: Alfabeta, terapi pijat refleksi kaki terhadap darah
Bandung;2007. pada penderita hipertensi primer. Jurnal
Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. Universitas Riau, Riau;2015.
Metodologi penelitian kesehatan. Fera Mustika. Pengaruh terapi bekam
Jakarta: Rineka Cipta; 2012. terhadap tekanan darah pada pasien
Kusyati. Pengaruh arah putaran jarum hipertensi di klinik de besh centre
bekam basah terhadap tekanan darah arrahman dan rumah sehat sabbihisma
penderita hipertensi di kedung mundu kota padang tahun 2012. Artikel Ilmiah,
semarang. Jurnal STIKES Karya Padang;2012.
Husada, Semarang;2014. PURNAMA, Agus; SALEH, Rachmad.
Noor Akbar. Pengaruh bekam basah Perbedaaan Pola Diet dan Stres terhadap
terhadap kolesterol dan tekanan darah Hipertensi Di Rumah Sakit PMI Bogor
pada pasien hipertensi di semarang. Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Ilmu
Jurnal Media Medika Muda, Keperawatan Indonesia, 2017, 7.04:313-
Semarang;2013. 321
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
PENELITIAN
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH
PENDERITAHIPERTENSI
[56]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
[57]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
keatas di Indonesia cukup tinggi mencapai tabung, atau bambu) pada titik bekam,
31,7% dengan penduduk yang mengetahui sehingga menimbulkan bendungan lokal di
dirinya menderita hipertensi hanya 7,2% dan permukaan kulit. Pada teknik bekam
yang minum obat antihipertensi hanya 0,4% basah, setelah terjadi bendungan lokal,
(Riskesdas, 2007). Berdasarkan data di prosesnya dilanjutkan dengan penyayatan
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2011. permukaan kulit memakai pisau bedah atau
bahwa penyakit hipertensi 10 tahun terakhir penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa
masuk ke dalam 10 (sepuluh) besar penyakit dikeluarkan (Bekam Herbal Padang dalam
yang diderita masyarakat, terakhir tahun http://rumahbekampadangg.blogspot.com
2011 mengalami peningkatan yang sepesifik diakses tanggal 2 mei2014).
yaitu 77.521 menjadi peringkat ke4 Dewasa ini pengobatan bekam semakin di
Terapi hipertensi dapat dikelompokkan kenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pada
dalam terapi nonfarmakologi dan ilmu kedokteran modern, bekam sudah
farmakologis. Terapi farmakologis menggunakan alat-alat yang sudah modern
menggunakan obat atau senyawa yang dalam seperti cupping set dan hand pump,
kerjanya mempengaruhi tekanan darah. penggunaan prinsip sterilisasi, dan penegakan
Pengobatan farmakologis yang digunakan diagnosa (Syaikhu dalam Destur, 2011).
untuk mengontrol hipertensi adalah ACE Mekanisme kerja Bekam dalam
inhibitor, Beta-bloker, Calcium Chanel meningkatkan kesehatan, khususnya dalam
Bloker, Direct renin inhibitor, Dieuretik, menurunkan tekanan darah Akibat kerusakan
Vasodilator (Simadibrata dalam Triyanto, Mast Cell ini akan dilepaskan beberapa zat
2014). Terapi nonfarmakologis merupakan seperti Serotoni, Histamin, Bradikinin, Slow
terapi tanpa menggunakan agen obat dalam Reacting Substance (SRS), serta zat-zat lain
proses terapinya. Salah satu tindakan non yang belum diketahui. Zat-zat ini
farmakologis dalam menurunkan tekanan menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan
darah tinggi adalah bekam. arteriol, serta flare reaction pada daerah yang
Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi
Subhanahu wata‟ala berfirman "Dan Kami ditempat yang jauh dari tempat pembekaman,
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi ini menyebabkan terjadi perbaikan
penawar (obat) dan rahmat bagi orang- mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya
orang yang beriman dan Al Quran itu timbul efek relaksasi (Pelemasan) otot–otot
tidaklah menambah kepada orang-orang yang kaku serta akibat vasodilatasi umum
yang zalim selain kerugian (QS. Al-Israa: akan menurunkan tekanan darah secara stabil.
82). Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi Selain itu Yang terpenting adalah
wasallam bersabda, “ Kesembuhan itu dilepaskannya Kortikotropin Releasing
terdapat pada tiga hal yakni minum madu, Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya
sayatan alat bekam dan kay dengan api. oleh adeno hipofise. CRF selanjutnya akan
Seungguhnya aku melarang umatku dari menyebabkan terbentuknya ACTH,
kay. (Shahih Bukhari, Ath-Thibb,juz I, hal. kortikotropin, dankortikosteroid.
5680). Di zaman Nabi Muhammad Kortikosteroid ini mempunyai efek
Shallallahu „alaihi wasallam, para sahabat menyembuhkan peradangan serta
bila mengeluhkan suatu penyakit seperti menstabilkan permeabilitas sel. Sedangkan
sakit kepala atau sakit pada kaki, maka Nabi golongan histamin yang ditimbulkannya
Muhammad memerintahkan untuk berbekam memberi manfaat dalam proses reparasi
(Yasin, 2005). (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak,serta
Bekam adalah satu teknik pengobatan memacu pembentukan Reticulo Endothelial
menggunakan sarana gelas, tabung, atau Cell, yang akan meninggikan daya resistensi
bambu yang prosesnya diawali dengan (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
melakukan pengekopan (membuat tekanan
negatif dalamgelas,
[58]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa dibersihkan dengan kasa steril, kemudian
pembekaman dikulit akanmenstimulasi kuat diberikan betadine dan diikuti dengan
syaraf permukaan kulit yang akan pengolesan minyak but-but. Setelah selesai
dilanjutkan pada cornu posterior medulla pembekaman responden diberikan minum air
spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta putih untuk memulihkan energi setelah
traktus spino thalamicus kearah thalamus berbekam,. Selanjutnya dilakukan
yang akan menghasilkan endorphin. pengukuran tekanan darah 5 menit setelah
Sedangkan sebagian rangsangan lainnya pembekaman berakhir dan mencatat hasilnya
akan diteruskan melalui serabut aferen pada lembar observasi.
simpatik menuju ke motor neuron dan
menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek HASIL
lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit,
dan peningkatan kerja jantung (Umar,2008). Tabel 1: Distribusi Karakteristik Reponden
Berdasarkan Usia
[61]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
Mediator lain adalah Serotonin, merupakan dan ototnya akan terjadi kerusakan dari Mast
neurotransmiter monoamino yang Cell, yang akibatnya melepaskan beberapa
disintesiskan pada neuron-neuron mediator kimia sehingga terjadi dilatasi
serotonergis dalam sistem saraf pusat dan kapiler dan arteriol. Dilatasi kapiler dan
sel-sel enterokromafin dalam saluran arteriol ini menyebabkan terjadinya perbaikan
pencernaan. Serotonin dikeluarkan oleh mikrosirkulasi pembuluh darah dan timbul
trombosit yang tertarik ke daerah inflamasi. efek relaksasi otot-otot yang kaku, serta
Efek serotonin dapat sebagai vasodilator dan akibat vasodilatasi umum akan menurunkan
vasokontraktor, tergantung dari tempat tekanan darah secara stabil. Yang terpenting
pelepasan. Fungsi serotonin diantaranya adalah dilepaskannya Kortikotropin Releasing
mengatur mood, nafsu makan, tidur, dan Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya
kontraksi otot. Begitu juga Bradikinin, oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan
merupakan suatu polipeptida kecil yang menyebabkan terbentuknya ACTH,
berfungsi sebagai vasodilator kuat bagi kortikotropin, dan kortikosteroid.
arteriol dan meningkatkan permeabilitas Kortikosteroid ini mempunyai efek
kapiler. Bradikinin di hasilkan di dalam menyembuhkan peradangan serta
plasma atau cairan interstisial dari menstabilkan permeabilitassel.
penguraian enzimatik suatu globulin serum Penelitian lainnya menunjukkan bahwa
sebagai respon terhadap inflamasi atau cidera pembekaman dikulit akan menstimulasi kuat
jaringan atau vaskuler. syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan
Dengan berbekem terjadi pada cornu posterior medulla spinalis melalui
perangsangan pada regulator syaraf A-delta dan C, serta traktus spino
kardiovaskuler terutama pada tahanan thalamicus kearah thalamus yang akan
peripheral (peripheral resistance). Melalui menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian
efek-efek yang terjadi akibatbekam. rangsangan lainnya akan diteruskan melalui
Menurut Sharaf (2012) Efek bekam terhadap serabut aferen simpatik menuju ke motor
hipertensi adalah berperan menenangkan neuron dan menimbulkan reflek intubasi
sistem saraf simpatik (simpatic nerveous nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh
system). Pergolakan pada sistem saraf darah kulit, dan peningkatan kerja jantung
simpatik ini menstimulasi sekresi enzim (Umar,2008).
yang berperan sebagai sistem angiotensin Syaikhu (2001), meneliti tentang kandungan
renin. Setelah sistem ini tenang dan darah bekam didapat bahwa darah bekam
aktivitasnya berkurang tekanan darah akan mengandung sepersepuluh kadar sel darah
turun; Bekam juga mengendalikan kadar putih (leukosit) yang ada di dalam darah
hormon aldosteron; Zat nitrat oksida (NO) biasa, semua sel darah merah memiliki bentuk
yang berperan dalam vasodilatasi, melalui yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak
zat nitrat oksida ini juga berperan mampu melakukan aktivitas dan menghambat
meningkatkan suplai nitrisi dan darah yang sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Ini
dibutuhkan oleh sel–sel dan lapisan– lapisan menunjukkan bahwa proses bekam
pembuluh darah arteri maupun vena, membuang sel-sel darah merah yang rusak
sehingga pembuluh darah menjadi lebih kuat dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya
dan elastis. Serta bekam berperan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di
menstimulasi reseptor–reseptor dalam tubuh. Kapasitas ikatan zat besi dalam
(baroreseptor) sehingga pembuluh darah darah bekam tinggi sekali yang menunjukkan
bisa merespon stimulus dan meningkatkan bahwa bekam mempertahankan zat
kepekaannya terhadap faktor–faktor besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar
penyebab hipertensi (Sharaf 2012). bersama darah yang dikeluarkan dengan
Selain itu, efek pembekaman pada satu titik, bekam sebagai awal penggunaan zat
maka di jaringan kulit (kutis), jaringan besitersebut
bawah kulit (Sub kutis), fascia
[62]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
dalam pembentukan sel-sel muda yang baru. cenderung meningkat. Berdasarkan data usia
( http://terapi-bekam.blogspot.com di akses pasien hipertensi yang menjadi responden
28 maret 2013). lebih banyak dibawah 50 tahun yaitu
Adapun adanya kenaikan tekanan darah pada sebanyak 30 orang (67%). Hal ini juga
beberapa sampel, peneliti berpendapat berpengaruh terhadap perubahan tekanan
bahwa telah terjadi penurunan serotonin darah akibat efek terapi. Dimana tekanan
pada otak. Penurunan inimengakibatkan darah yang cenderung naik masih berespon
adanya ketidaknyamanan perasaan atau terhadap terapi dibandingkan tekanan darah
stress. Stress pada sampel terjadi karena yang cenderung turun.
sebagian sampel baru pertama kali Secara fisiologis tekanan diastolik merupakan
berbekam. Menurut beberapa penelitian pada tekanan darah yang terjadi pada saat jantung
keadaan stres didapatkan peningkatan kadar tidak sedang berkontraksi (relaksasi)/ istirahat
katekolamine, kortisol, vasopresin, atau pada saat jantung sedang melakukan
endorphin, aldosteron serta berkurangnya pengisian sehingga tekanan ini cenderung
ekskresi natrium ginjal, dimana hal diatas lebih menetap sehingga diperlukan kekuatan
berkontribusi dalam peningkatan tekanan ekstra untuk dapat mempengaruhi tekanan
darah (Martini, 2001). Banyaknya jalur diastolik. Dibandingkan dengan tekanan
neuronal yang saling berinteraksi untuk sistolik yang terjadi pada saat jantung
mengatur aliran impuls saraf otonom berkontraksi lebih banyak faktor yang dapat
memberi banyak peluang untuk integrasi mempengaruhi perubahan tekanan darah
berbagai stimulus yang mempengaruhi dibandingkan pada saat jantung berrelaksasi.
tekanan darah, seperti faktor emosi (takut, Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan
marah, cemas), stres fisik (nyeri, kerja fisik, perubahan tekanan rata-rata arteri (MAP)
perubahan suhu), kadar O2 dalam darah, dan sebelum dan sesudah bekam dengan p=0,007.
glukosa, juga level tekanan darah yang di MAP merupakan tekanan darah rata-rata
kontrol oleh baroreseptor (Purba, A. Dalam arteri yang perhitungannya memperhitungkan
Destur, 2011). tekanan darah sistolik dan diastolik atau
Pada tekanan darah diastolik tidak terjadi tekanan arteri rata –rata di sepanjang siklus
perubahan yang signifikan sebelum dan jantung. MAP menggambarkan perfusi rata-
sesudah terapi bekam walaupun dari hasil rata dari peredaran darah sistemik. Sehingga
penelitian terjadi penurunan sebesar 2,333 MAP perlu untuk selalu dimonitor pada
mmhg. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan kasus- kasus yang mengalami kecenderungan
diastolik tidak mudah terpengaruh oleh gangguan perfusi atau suplay darah. Sehingga
faktor eksternal dari pada tekanan sistolik. hasil penelitian ini penting untuk
Namun demikian peneliti melihat penurunan direkomendasikan pada pasien-pasien yang
yang terjadi menunjukkan kecenderungan mengalami gangguan perfusi sistemik
untuk terjadi perubahan bila dilakukan terapi utamanya pasien yang di rawat di ruang ICU.
bekam pada jumlah sampel yang
lebihbanyak. KESIMPULAN
Dari beberapa hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa tekanan sistolik lebih Terapi bekam terhadap penderita hipertensi
penting dalam memprediksi komplikasi dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan
kardiovaskuler. oleh karena itu adanya rata-rata tekanan darah arteri dibuktikan
Penurunan tekanan sistolik akan disertai dengan uji statistik yang didapatkan
dengan penurunan resiko penyakit perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik
kardiovaskuler. sebelum dan sesudah terapi bekam, dengan
Peningkatan tekanan darah diastolik nilai p value sebesar 0,000 dan terdapat
cenderung terjadi pada usia dibawah 50 perbedaan rata-ratatekanan
tahun sedangkan pada usia dibawah 50 tahun
mempunyai kecenderungan untuk menurun.
Sedangkan pada tekanan sistolik
[63]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
darah arteri (MAP) sebelum dan sesudah dijadikan mata kuliah muatan lokal, yang
terapi bekam dengan p value sebesar 0,007. berhubungan dengan pengobatan
Terapi bekam terhadap penderita hipertensi komplementer. Selanjutnya untuk praktisi
tidak terdapat penurunan tekanan darah bekam diharapkan untuk lebih giat dalam
diastolik dibuktikan dengan uji statistik yang mempromosikan bekam sebagai pengobatan
didapatkan Tidak ada perbedaan tekanan alternatif karena selain teruji secara ilmiah,
darah diastolik sebelum dan sesudah terapi bekam juga lebih ekonomis, praktis, dan
bekam dengan pvalue sebesar 0,199. mudah di pelajari serta tidak menimbulkan
Berdasarkan kesimpulan di atas, mak komplikasi pada organ tubuh lainnya.
disarankan kepada institusi pendidikan Selanjutnya kepada klinik Hilal Ahmar,
keperawatan diharapkan terapi bekam disarankan untuk membuka terapi bekam
sebagai terapi komplementer.
[64]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN 1907 - 0357
DAFTAR PUSTAKA
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Umar, A. Wadda. 2012. Sembuh dengan Satu Titik 2: Bekam Untuk 7 Penyakit Kronis.
Solo:Thibbia
Yasin, Syihab Al-Badri. 2005. Bekam: Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis. Solo: Al-Qowam.
[65]
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
ABSTRAK
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia danmerupakan
penyebab kematian ketiga untuk semua umur (7,4%). Hipertensi didefinisikan sebagai
tekanandarah yang melebihi dari 140/90 mmHg. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan
dengan pendekatansecara farmakologi, non farmakologi, tersier dan komplementer. Salah satu
terapi komplementer yang digunakan yaitu bekam. Bekam merupakan metode pembersihan
dengan mengeluarkan darah dan angin dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara
menyedot. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan
one group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 23 responden sesuai kriteria inklusi
yaitu tahap 2 hipertensi dengan melakukan 1 kali intervensi sebelum dan sesudah terapi bekam.
Hasil uji statistik ditemukan adanya perubahan pada tekanan darah yaitu terjadi penurunan
dengan selisih nilai mean pada sistole (11,74) dan diastole (7,39). Uji statistik yang digunakan
yaitu uji wilcoxon pada sistole dan diastole menunjukan nilai (p = 0,000) yang berarti nilai p <
0,50 sehingga H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh terapi bekam terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Poliklinik Trio Husada Malang. Saran peneliti untuk
peneliti selanjutnya adalah meneliti faktor pola makan yang dapat mempengaruhi tekanan darah,
menggunakan true experiment dan efek terapi bekam jangka panjang.
281
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
ABSTRACT
Hypertension is one of the most common diseases in Indonesia that causes the third major
mortality for all ages (7.4%). Hypertension is defined as a pressure higher than 140/90 mmHg.
Management of hypertension can be done with pharmacological, non- pharmacological, tertiary
and complementary approaches. One of the complementary therapies is cupping. Cupping is a
method of blood and wind of the body through the skin surface in a way to suck. This study aims
to determine the effect of cupping therapy on the decrease in blood pressure in patients with
hypertension. The design of this study was quasi experimental with one group pretest-posttest
design. The number of samples used as many as 23 respondents according to the inclusion
criteria the stage 2 hypertension by doing a one intervention therapy cupping. The result of
statistical test found that there is a change in blood pressure that is decreasing with difference of
mean value on systole (11.74) and diastol (7.39). The statistic test used is wilcoxone on sistole
and diastol shows value (p = 0,000) which means p-value < 0.50 so that H1 is accepted which
means there is influence of cupping therapy to decrease of blood pressure in hypertension
patient in Poliklinik Trio Husada Malang. Suggestion of researchers to further researchers
studied dietary factors that may affect blood pressure, using true experiments and the effects of
long-term bruisingtherapy.
282
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
(Labarthe, 2012). Kategori hipertensi 9.95% dari 211.629 total kasus. Menurut data
berdasarkan etiologinya dibagi menjadi dua Rekam Medis di Poliklinik Trio Husada
yaitu hipertensi primer atau esensial dan Malang pada bulan Januari- November 2016
hipertensi sekunder (Stephen & Maxine, terdapat 336 penderita hipertensi yang
2010). Faktor-faktor resiko hipertensi ada melakukan pengobatan dengan menggunakan
dua yaitu faktor resiko yang tidak dapat terapi bekam.
terkontrol dan yang terkontrol. Faktor yang Peran perawat dalam terapi bekam sebagai
tidak dapat dikontrol adalah umur, jenis caregiver, advocat, educator, researcher
kelamin dan riwayat keluarga, sedangkan (Hadikusumo, 2006). Penanganan hipertensi
faktor yang dapat dikontrol adalah dapat dilakukan secara farmakologi, non
kegemukan (obesitas), asupan natrium, farmakologi, maupun pengobatan alternatif.
konsumsi alkohol, kurang olah raga, stres, Akhir-akhir ini banyak orang menyukai terapi
dan kebiasaan merokok (Junaidi, alternatif, beberapa alasan diantaranya:
2010).Kasus hipertensi sering dijumpai biayanya terjangkau, tidak menggunakan
diberbagai belahan dunia. Data WHO bulan bahan- bahan kimia dan efek penyembuhan
September 2012, disebutkan bahwa cukup signifikan dan salah satu pengobatan
hipertensi merupakan penyebab kematian alternatif yang dapat menangani hipertensi
utama ketiga di Indonesia untuk semua umur yaitu terapi bekam (Umar, 2008).
(7,4%), setelah stroke (15,6%) dan Umar (2008), dalam bukunya “Sembuh
tuberculosis (8,5%), (Depkes, 2012). Dengan Satu Titik” mengatakan, bekam
Menurut WHO pada tahun 2013 prevalensi adalah metode pengobatan dengan metode
hipertensi dunia mencapai 29,2% pada laki- tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada
laki dan 24,8% pada perempuan. Di permukaan kulit agar menimbulkan
Indonesia prevalensi hipertensi pada tahun bendungan lokal. Terjadinya bendungan lokal
2013, Menurut Kementrian Kesehatan disebabkan tekanan negatif dalam tabung
Republik Indonesia sebesar 26,5%. yang sebelumnya benda-benda dibakar dan
Prevalensi hipertensi di propinsi Jawa Timur dimasukan ke dalam tabung agar terjadi
sebesar 20.1% dan prevalensi di kota Malang pengumpulan darah lokal. Kemudian darah
mencapai 33,5% (Depkes RI, 2008). Dalam yang telah berkumpul dikeluarkan dari kulit
penelitian Lukitasari, (2011) di Poli Jantung dan dihisap (Ridho,2012).
RSSA Malang kasus hipertensi pada tahun Pada saat ini di negera-negera Barat (Eropa
2010 mencapai 327.373 total kasus. Kejadian dan Amerika) melalui penelitian
tersebut meningkat di tahun 2011mencapai
283
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
ilmiah, serius dan terus menerus melakukan terapi bekam. Dari hasil
menyimpulkan fakta-fakta ilmiah bagaimana wawancara 3 responden yang tidak
keajaiban bekam sehingga mampu melakukan terapi bekam karena memilih
menyembuhkan berbagai penyakit secara menggunakan terapi herbal. Tujuan penelitian
lebih aman dan efektif dibandingkan metode ini mengetahui pengaruh terapi bekam
kedokteran modern. Sehingga terhadap penurunan tekanan darah pada
bekamditerapkan dalam kehidupan sehari- penderita hipertensi di Poliklinik Trio Husada
hari dan bermunculan ahli bekam serta klinik Malang.
bekam di kota-kota besar di Amerika dan
Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini
pengobatan dengan bekam telah dipelajari METODE PENELITIAN
dalam kurikulum Fakultas Kedokteran di
Amerika, walaupun tidak pernah mau Penelitian ini merupakan penelitian
mengikuti bahwa bekam adalah warisan kuantitatif, menggunakan quasi
Rasullah SAW, Dokter terbaik sepanjang experimental design dengan one group
zaman (Kasmui,2010). design. Populasi dalam penelitian ini
Penelitian Krousel-Wood et al(2010), faktor sebanyak 23 responden dengan penentuan
yang berhubungan dengan penggunaan terapi sampel penelitian menggunakan total
alternatif (bekam) pada pasien hipertensi sampling yang berarti seluruh populasi
yaitu sosiodemografi, tingkat pendidikan, dijadikan sampel penelitian. Dengan kriteria
kebudayaan, kepercayaan dan ekonomi. inklusi yaitu penderita dengan tahap 2
Alasan beralihnya pasien dari pengobatan hipertensi. Teknik pengambilan sampel yang
konvensional ke terapi alternatif dikarenakan digunakan dalam penelitian ini adalah
pengobatan medis semakin mahal, adanya proporsive sampling. Uji statistik yang
efek samping dari pemakaian obat kimia digunakan yaitu uji wilcoxon dengan tingkat
dalam jangka waktu panjang, serta kepercayaan yang diambil sebesar 0,05.
kesembuhan melalui cara medis yang tidak
100% khususnya untuk penyakit kronis
(Haryana,2006). HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
Poliklinik Trio Husada Malang terdapat 9 Berdasarkan hasil penelitian, distribusi
penderita hipertensi 6 orang melakukan frekuensi responden berdasarkan jenis
terapi bekam dan 3 responden yangtidak kelamin penderita hipertensi di
284
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
Poliklinik Trio Husada Malang didapatkan 60,9% responden mengalami tekanan darah
56,5% responden berjenis kelamin tahap 1 hipertensi sesudah dilakukan terapi
perempuan dan 43,5% responden berjenis bekam.
kelamin laki-laki. Distribusi frekuensi
responden berdasarkan penggunaan terapi Tabel 2. Distribusi frekuensi tekanan darah
bekam penderita hipertensi di Poliklinik Trio sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam
Husada Malang didapatkan seluruh pada penderita hipertensi di Poliklinik Trio
responden (100%) sebelumnya sudah pernah Husada Malang
menggunakan terapi bekam. Kriteria f (%)
Tekanan darahSebelum
Tabel 1. Distribusi data umum di poliklinik Normal 0 0
Trio Husada Malang Prehipertensi 0 0
Umur f (%) Tahap 1 hipertensi 0 0
36-45 tahun (dewasa akhir) 0 0,0 Tahap 2 hipertensi 23 100
46-55 tahun (lansia awal) 10 43,0 Tekanan darah Sesudah
56-65 tahun (lansia akhir) 13 57,0 Normal 0 0
Riwayat genetik Prehipertensi 0 0
Ada 6 26,0 Tahap 1 hipertensi 14 60,9
Tidak ada 17 74,0 Tahap 2 hipertensi 9 39,1
285
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
Tabel 3. Deskripsi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam pada
penderita hipertensi di Poliklinik Trio HusadaMalang
Keterangan Sampel Min Max Mean
Sistol sebelum 23 160,00 170,00 164,78
Sistol sesudah 23 140,00 170,00 153,04
Diastol sebelum 23 100,00 105,00 101,52
Diastol sesudah 23 90,00 100,00 94,13
Tabel 5. Hasil distribusi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi bekam di
Poliklinik Trio Husada Malang
286
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Terapi tersebut berubah kuantitasnya yang umumnya
Bekam Pada Penderita Hipertensi mulai terjadi pada usia 45-55 tahun.
Responden pada penelitian ini adalah laki- Berdasarkan hasil penelitian responden yang
laki dan perempuan yang mengalami tekanan menderita tekanan darah tahap 2 hipertensi
darah tahap 2 hipertensi. Berdasarkan data adalah rentan usia yang dikategorikan
(Tabel 1) didapatkan bahwa sebelum Departemen Kesehatan RI (2009), usia
dilakukan terapi bekam seluruh (100,0%) dewasa akhir 36-45tahun
responden mengalami tekanan darah tahap 2 sebanyak 0 (0%), usia lansia awal 46-55
hipertensi dengan jenis kelamin responden tahun sebanyak 10 (43,0%) dan lansia akhir
didapatkan (43.5%) laki-laki dan (56.5%) 56-65 tahun sebanyak 13 ( 57,0 %). Hal ini
perempuan, dengan hasil tersebut bahwa sesuai dengan Erdere (2012), yang
jenis kelamin perempuan mempunyai banyak menyatakan hiperetensi banyak diderita oleh
faktor resiko terjadinya hipertensi seperti orangtua dimana penelitian menunjukan
ketidakseimbangan hormonal sehingga bahwa orang berusia 55 tahun dengan tekanan
wanita lebih cenderung memiliki tekanan darah sebelumnya normal 90%-nya
darah tinggi. Hal ini juga dijelaskan dalam mengalami kenaikan tekanan darah yang
Journal of Clinical Of Hipertension, menurut sebelumnya normal. Hasil penelitian ini
Miller (2010), menyatakan bahwa perubahan sejalan dengan penelitian Nugroho (2014),
hormonal yang sering terjadi pada wanita dengan hasil penelitian yang menggambarkan
menyebabkan wanita lebih cenderung dari 38 penderita hampir sebagian besar umur
memiliki tekanan darah tinggi.. Penelitian ini > 56 tahun sebanyak 17 orang (44,7%) yang
sejalan dengan penelitian Nugroho (2014), menderita hipertensi, sedangkan sebagian
pada penelitiannya juga didapatkan 38 kecil berumur 35-45 tahun sebanyak 9 orang
penderita yang mengalami hipertensi (23,7%) yang menderita hipertensi.
berdasarkan jenis kelamin sebagian besar Bertambahnya usia menjadi salah satu
berjenis kelamin perempuan yaitu (60,5%), penyebab terjadinya penyakit hipertensi
laki-laki sebanyak (39,5%). Pada dengan pembuktian mendapatkan hasil
premenopause perempuan mulai kehilangan responden terbnyak pada lansia akhir, karena
sedikit demi sedikit hormon estrogen yang perubahan alami yang terjadi pada tubuh
selama ini melindungi pembuluh darah dari manusia yaitu perubahan struktural dan
kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana fungsional pada sistem pembuluh darah
hormon estrogen manusia.
287
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
288
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
untuk menurunkan tekanan darahyaitu terapi menghilangkan sakit bahu, dada dan
bekam basah (hijamah rothbah) merupakan punggung karena aliran darah setelah di
penghisapan permukaan kulit oleh angin bekam menjadi lancar (Fatahillah, 2006).
yang terperangkap dialat cupping set dan Berdasarkan hasil penelitian maka cara untuk
hand pump untuk mengeluarkan darah kotor menurunkan tekanan darah pada penderita
dari dalam tubuh dilakukan maksimal 5 hipertensi secara alamiah salah satunya yaitu
menitdengan jarak waktu penggunaan bekam dengan melakukan terapi bekam. Langkah
kembali setelah 4minggu. melakukan terapi bekam terlebih dahulu
mencuci tangan, menggunakan sarung tangan,
Tekanan Darah Setelah Dilakukan Terapi meminta penderita hipertensi membuka
Bekam Pada Penderita Hipertensi pakaian pada daerah yang akan dilakukan
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan bahwa bekam, menentukan daerah yang akan
sesudah dilakukan terapi bekam lebih dari dibekam pada bagian pundak dan pinggang,
seluruh (60,9%) responden mengalami membersihkan daerah yang akan di lakukan
tekanan darah tahap 1 hipertensi pada bekam dengan kapas alkohol, diolesi minyak
penderita hipertensidi Poliklinik Trio Husada herbal (zaitun) pada area yang akan dilakukan
Malang. Dengan diberikannnya intervensi bekam dan menempelkan kop kering pada
terapi bekam satu kali menimbulkan adanya bagian yang ditentukan sambil memompa
perubahan yaitu dari tekanan darah tahap 2 dengan kekuatan sedang (2-3 kali pompa)
hipertensi (39,1%) menjadi tekanan darah biarkan selama 5 menit lalu di buka kemudian
tahap 1 hipertensi (60,9%). Penderita dilakukanperlukaan dengan menggunakan
hipertensi yang melakukan terapi bekam lancing device sesuai dengan garis tubuh
selain bermanfaat untuk menurunkan tekanan selanjutnya lakukan penghisapan kembali
darah juga bermanfaat untuk membersihkan selam 5 menit (Ridho, 2012).
darah dari racun-racun dan sisa makanan dan
dapat meningkatkan aktifitas saraf tulang
belakang, mengatasi gangguan tekanan darah KESIMPULAN
yang tidak normal dan pengapuran pada
pembuluh darah, menghilangkan rasa pusing, Tekanan darah sebelum dilakukan terapi
kejang-kejang dan keram yang terjadi bekam seluruh (100,0%)
padaotot, respondenmengalami tekanan darah tahap 2
hipertensi padapenderita
289
Nursing News Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Volume 2, Nomor 3, 2017 Poliklinik Trio Husada Malang
hipertensi di Poliklinik Trio Husada Malang. Depkes, RI. 2012. Riset Kesehatan Dasar
Tekanan darah sesudah dilakukan terapi (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan
bekam (60,9%) respondenmengalami Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
tekanan darah tahap 1 hipertensi pada Departemen Kesehatan, RI.
penderita hipertensi di Poliklinik Trio
Husada Malang. Fatahillah, Ahmad. 2006.Keampuhan Bekam,
Terdapat pengaruh terapi bekam terhadap Pencegahan Dan Penyembuhan
penurunan tekanan darah pada penderita Penyakit Warisan Rasullah. Jakarta:
hipertensi di Poliklinik Trio Husada Malang QultumMedia.
dengan p value = (0,000) < (0,050).
Haryana, A. 2006. 812 Resep Untuk
Mengobati 236 Penyakit. Jakarta: Penebar
SARAN Swadaya.
Depkes, RI. 2008 Riset Kesehatan Dasar Krousel-wood,M. A., Muntner,P., Joyce, C.
(RISKESDAS). Jakarta: Badan Penelitian J., islam,T., stanley, E., holt, E., W.,
Dan Pengembangan Kesehatan Departemen MORISKY, D. E., He, J., &webber,
Kesehatan, RI. L. S. 2010. Adverse effects of complementary
and alternative medicine use on
antihypertensive
290
medication adherence: findings from CoSMO. J Am Geriart Soc. January; 58 (1): 54-61.
Doi:101111/j.1532-
5415.2009.02639.x.
Miller, C. 2010. Factors Affecting Blood Pressure and Heart Rate. Available from
http://www.livestrong.com/arcitle/196479-factors-afecting-blood-presurre-heart-rate/. Diakses
pada tanggal 9 Januari 2017.
Nugroho, S. H. P 2014. Pengaruh Jus Pepaya Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Primer Di Desa Sukoanyar Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan (Skripsi).
Ridho, Ahmad Ali. 2012. Bekam Sinergi : Rahasia Sinergi Pengobatan Nabi, Medis, Modern
dan Traditional Chinese Medicine. Aqwamedika: Solo.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan,RI.
RSSA. 2010&2011. Profil Rumah Sakit Saiful Anwar:Prevalensi Penyakit Hipertensi di Rumah
Sakit Saiful Anwar Malang.
Stephen, J., &Maxine, A. 2010. Medical Diagnosis And Treatment. Amerika Serikat: The
McGraw-Hill Companies.
Umar, Wadda. A. Sembuh Dengan Satu Titik. Al-Qowam Publishing : Solo. 2008.
Varghese,C. T. 2004. Is Patient's Preference For Medical Care Changing? MJAFI, vol, 61,
No.2.
291
TeguhDwi Wicaksono dan TA Larasati | Mekanisme Bekam sebagai Terapi Alternatif dalam Menurunkan Hipertensi
Abstrak
Bekam atau Al-Hijamah dikenal sebagai terapi kesehatan dalam islam.Bekam berkembang dengan
cepat di dunia terutama di negara-negara muslim, salah satunya Indonesia.Bekam merupakan sebuah
prosedur ekskresi bedah minor, dimana tekanan negatifditerapkan di permukaan kulit menggunakan
cup yang membuat kulit terhisap kedalamnya.Prinsip terapi bekam adalah dengan memindahkan
plasma darah dan cairan tubuh yang tercampur dengan zat-zat berbahaya ke luar tubuh.Banyak
penelitian yang mengatakan bahwa terapi bekam banyak memberikan manfaat terhadap penyakit,
diantaranya rheumatoid arthritis, migrain, fibromialgia, selulitis, sindroma carpal turner, dan
hipertensi.Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg.Hipertensi diklasifikasikan menjadi hipertensi primer dan
hipertensi sekunder.Penyebab dari hipertensi primer masih belum diketahui.Beberapa teori
mengungkapkan bahwa tingginya asupan garam, radikal bebas, dan tingginya peroksida lemak dalam
plasma darah memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya hipertensi.Terapi bekam dapat
mendrainase cairan interstisial, menyaring plasma darah yang tinggi akan zat-zat berbahaya
(peroksida lemak dan radikal bebas), dan meningkatkan produksi nitrat oksida. Penurunan cairan, zat-
zat berbahaya dalam plasma, dan meningkatnya nitrat oksida merupakan cara kerja bekam dalam
menurunkan tekanandarah.
Abstract
Wet cupping or Al-Hijamah is known as a medicine therapy in islam. Wet cupping is expanding
rapidly in the world especially in muslim country. Wet cupping is a minor surgical excretory
procedure, where negative pressure applied to skin surface using cups creates skin upliftings inside.
The wet cupping’s principle is by excreting the blood plasma and body fluids mixed with noxious
substances out of body.A lot of research says that wet cupping therapy provides many benefits against
diseases, includingrheumatoid arthritis, migraine, fibromyalgia, selulitis, carpal turner syndrome, and
hypertension.Hypertension is a systolic blood pressure increase more than 140 mmHg and a diastolic
blood pressure more than 90 mmHg. Hypertension is classified into primary hypertension and
secondary hypertension. The etiology of primary hypertension is unknown. Some theories reveals that
a high intake of salt, free radicals, and peroxides high fat in blood plasma has an important role in the
pathogenesis of hypertension. Wet cuppingtherapy can drain interstitial fluid, filter the blood plasma
high harmful substances (fat peroxide and free radicals), and increase the production of nitric oxide.
Decrease in liquid, harmful substances in plasma, and increased nitric oxide is how the wet
cuppingmechanism in lowering blood pressure.
Korespondensi : Teguh Dwi Wicaksono, alamat Perumahan Kampus Resident Hijau Blok D8, HP
08127292048, e-mail teguhwicaksono118@gmail.com
2000,peralatan modern bekam mulai populer di primer masih belum diketahui penyebabnya.
Indonesia, dimana alat-alat bekam berupa Beberapa teori mengungkapkan bahwa tingginya
penghisap, kop, dan jarum yang ada dalam satu asupan garam, radikal bebas, dan tingginya
set peralatan bekam. Bekam itu sendiriadalah peroksida lemak dalam darah memiliki peranan
metode pengobatan alternatif menggunakan penting dalam patogenesis terjadinya hipertensi.6,7
vacuum cups. Titik bekam berada di permukaan Peroksida lemak dalam darah yang tinggi akan
kulit, bisa merupakan titik akupungtur, akupresur, juga meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.
refleksi, titik tung, tho‟, dan sebagainya. Namun Peroksida lemak dapat menimbulkan disfungsi
yang sedang berkembang di Indonesia adalah endotel yang akan mempengaruhi sintesis nitrat
membekam dititik meredian akupungtur dan titik oksida (NO)dan prostasiklin yang merupakan
bekam Nabi (Prophet potentpoint).1,2 vasodilatator alami dalam tubuh. Disfungsi
Menurut El Sayed et al(2013), dengan endotel juga akan meningkatkan produksi
membersihkan darah dan celah interstisial dari tromboxan A2 dan endotelin meningkat yang
subtansi berbahaya dan beracun bekam basah (wet merupakan vasokonstriktor kuat.8,9
cupping) terbukti secara medis memiliki nilai yang Ketidakseimbangan antara vasodilatator dan
menguntungkan dalam terapi berbagai penyakit vasokonstriktor membuat resistensi pembuluh
yang memiliki etiologi dan patogenesis yang darah meningkat sehingga
berbeda-beda, diantaranya rheumatoid arthritis, menyebabkan hipertensi.6,7
migrain, fibromialgia, selulitis, sindroma carpal Tingginya asupan garam juga mempengaruhi
turner , dan hipertensi.3 peningkatan dari tekanan darah. Tingginya
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan konsentrasi garam dalam plasma akan
tantangan besar di meningkatkan viskositas atau kekentalan dari
Indonesia.Betapatidak, hipertensi merupakan plasma, hal ini akan meningkatkan resistensi dari
kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan pembuluh darah, sehingga tekanan dalam arteri
kesehatanprimer kesehatan.Sesuaidata akan meningkat, untuk mengkompensasi
Riskesdas (2013), hal itu merupakan masalah peningkatan tekanan intra arteri ini maka jantung
kesehatan dengan prevalensi yangtinggi, yaitu akan memompakan darah lebih kuat sehingga
sebesar 25,8%.Hipertensi atau tekanan darah tinggi tekanan yang dihasilkan dari pompaan tersebut
itu sendiri adalah peningkatan tekanan darah akan lebih tinggi dari tekanan dalam arteri. Jika
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah terjadi bertahun-tahun maka set point di
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali baroreseptor perifer akan berubah menjadi lebih
pengukuran dengan selang waktu lima menit tinggi, ini sebabnya mengapa asupan tinggi garam
dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.4 dapat menyebabkan hipertensi.6
Hipertensi sering disebut sebagai silent killer Penatalaksanaan hipertensi dimulai dari
dimana gejala dapat bervariasi pada masing- memodifikasi gaya hidup dan berolahraga.
masing individu dan hampir sama dengangejala Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan
penyakit lainnya. Gejala- gejalanya itu adalah sakit membatasi asupan garam tidak lebih dari 6 gram
kepala/rasa berat di tengkuk,vertigo, jantung per hari, menurunkan berat badan, menghindari
berdebar-debar, mudah Ieiah, penglihatan kabur, minuman berkafein, rokok, dan minuman
telingaberdenging (tinnitus), dan mimisan.4,5 beralkohol. Olah raga juga dianjurkan bagi
Hipertensi diklasifiasikan menjadi hipertensi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari,
primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi jogging, dan bersepeda selama 20-25 menit
sekunder adalah peningkatan tekanan darah yang dengan frekuensi 3-5x per minggu.Penting juga
diakibatkan karena penyakit lain. Penyebab untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan
hipertensi sekunder yaitu hipertensi ginjal, mengendalikan stress. Obat-obatan yang
feokromositoma(suatu tumor di medula adrenal digunakan dalam menangani hipertensi terdiri dari
yang mengeluarkan epinefrin dan norepinefrin golongandiuretik, angoitensin- converting enzyme
secara berlebihan), dan hipertensi neurogenik, inhibitor, angiotensin reseptor blocker, calcium
sedangkan penyebabhipertensi canal blocker, dan beta blocker.4,10
Gambar 1a.Langkah Pertama dari Bekam :Tekanan negatif membuat peningkatan filtrasi pada
ujung kapiler arteriol dan menurunkan absorbsi di kapiler vena setelah area cupping. Cairan
dan zat-zat berbahaya mulai menumpuk di daerah cupping
Penusukan pada daerah cuppingakan membuka tekanan yang sangat besar pada penambahan
barrier kulit untuk mengeluarkan cairan bersama cupping kedua ini pada ujung kapiler arteriol dan
zat-zat berbahaya dan mencegah absorbsinya di venula akan menyebabkan filtrasi pada kedua
ujung kapiler vena. Penusukan ini pada akhirnya ujung kapiler tersebut. Proses ini diilustrasikan
akan menghasilkan peningkatkan pembersihan pada gambar 1d. Hal ini menyebabkan
plasma darah dari material-material penyebab peningkatan pembersihan plasma
penyakit, seperti radikal bebas, kolesterol, dan zat- darah.Pembersihan zat-zat berbahaya ini akan
zat berbahaya lainnya.3,12 menimbulkan luka pada jaringan tersebut. Dengan
Setelah penusukan tekanan negatif menggunakan adanya hemostasis dari tubuh maka luka tersebut
cupping kembali dilakukan pada daerah akan terselesaikan secara fisiologis. Cairan
tersebut.Tekanan negatif yang kedua kalinya ini interstisial yang baru akan datang melalui filtrasi
menyebabkan seluruh cairan yang terkumpul pada arteriol kapiler kulit setelah pembersihan
(bersama zat-zat berbahaya) keluar hingga seluruh cairan yang berisi zat-zat berbahaya sebelumnya.
cairan yang terkumpul pada area cupping habis. Hemostasis fisiologi ini merupakan perbaikan
Karena ada gradien baru setelah terapi bekambasah.3
Gambar 1b.Akhir Langkah Pertama dari Bekam : Semakin banyak cairan dan zat-zat
berbahaya yang
terkumpulolehkarenapeningkatanfiltrasidanpenurunanabsorbsiyangmenghasilkanpeningkatan
pembersihan plasma darah dan cairaninterstisial
Gambar 1c.Langkah Kedua Bekam :Penusukan pada area cupping membuat cairan yang
terkumpul mulai keluar bersama plasma darah, cidera penusukan pada kapiler menyebabkan
peningkatan pembersihan zat- zat penyebab penyakit dari plasma darah
Gambar 1d. Langkah Ketiga Bekam (Cupping Kedua) :Pada cupping kedua, tekanan negatif
akan mengakibatkan cairan(bersama zat-zat berbahaya) keluar seluruhnya. Perbedaan gradien
tekanan karena tekanan negatif yang kedua ini mengakibatkan peningkatan filtrasi di kedua
ujung kapiler (arteriol dan venula)
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa terapi bekam dapat mengekskresikan
penyebab dari hipertensi primer masih belum bahan-bahan hidrofilik yang ginjal tidak dapat
diketahui. Banyak teori yang sedang diteliti oleh melakukannya.2,3
para ilmuwan pada saat ini, diantaranya tingginya Menurut El Sayed et al(2013), penusukan saat
asupan garam dan disfungsi endotel yang terapi bekam akan meningkatkan pelepasan nitrat
diakibatkan oleh oksidan maupun oksida. Aliran darah ke daerah subkutan tempat
peroksidalemak.6,7 dimana penusukan dilakukan meningkat, hal ini
Tingginya asupan garam menyebabkan retensi air sejalan dengan produksi nitrat oksida yang akan
di plasma darah yang akan meningkatkan beban meningkat pada daerah yang tinggi sirkulasinya.
dari jantung untuk memompa lebih keras agar Peningkatan produksi nitrat oksida juga
perfusi ke jaringan berjalan dengan normal. dilaporkan meningkat saat kulitterluka.3
Peningkatan pompaan jantung tersebut Oleh karena terapi bekam dapat mendrainase
mengidikasikan bahwa tekanan di dalam intra cairan interstisial, menyaring plasma darah yang
arteri lebih besar dari pada di dalam ventrikel tinggi akan zat-zat berbahaya (peroksida lemak
jantung.6 dan radikal bebas) dan meningkatkan produksi
Pada teori hipertensi yang diakibatkan oleh radikal nitrat oksida maka terapi bekam akan bermanfaat
bebas maupun peroksida lemak, sel endotel pada dalam penanganan hipertensi.3
pembuluh darah akan mengalami disfungsi jika
terpapar oleh zat-zat berbahaya tersebut. Disfungsi Ringkasan
endotel akan mengakibatkan produksi dari bahan Berdasarkan pembahasan di atas, mekanisme kerja
vasodilatator (prostasiklin dan nitrat oksida) terapi bekam dalam menurunkan tekanan darah
menurun dan produksi bahan-bahan tinggi adalah melalui pengeluaran cairan bersama
vasokonstriktor (tromboksan dan endotelin) zat-zat berbahaya seperti radikal bebas dan
meningkat.8,9 Ketidakseimbangan tersebut peroksida lemak serta meningkatkan produksi dari
menjadikan resistensi pembuluh darah meningkat nitrat oksida yang dapat dilihat pada gambar 2.
yang pada akhirnya akan mengakibatkan tekanan Pengeluaran cairan yang berlebih akan
darahmeningkat.6,7 menurunkan aliran darah balik ke jantung
Pada penelitian yang dilakukan olehFarahmand sehingga akan menurunkan resistensi perifer yang
SKet al(2012), terapi bekam basah terbukti dapat akan bermanfaat dalam menurunkan tekanan
menurunkan kadar kolesterol plasma.Penelitian darah. Pengeluran radikal bebas maupun peroksida
Niasari Met al(2007), menjelaskan bahwa terapi lemak akan menurunkan
bekam efektif menurunkan kadar LDL plasma.
Pada pembahasan sebelumnya juga telah
dijelaskan
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |119
TeguhDwi Wicaksono dan TA Larasati | Mekanisme Bekam sebagai Terapi Alternatif dalam Menurunkan Hipertensi
Terapi Bekam
Produksi NO
Ekskresi cairan
viskositas
Resistensi +Vasodilatasi
Simpulan
Mekanisme terapi bekam dalam menurunkan
tekanan darah adalah dengan peningkatan
ekskresi cairan tubuh (bersama dengan zat-
zat berbahaya) yang terfiltrasi dan
peningkatan produksi nitrat oksida.
Daftar Pustaka
Haryono O. Hijamah (bekam) menurut hadist
Nabi SAW. [skripsi]. Semarang: IAIN
Walisongo;2008.
Samiasih A. Peluang bekam basah mencegah
penyakit jantung koroner akseptor KB
DMPA (indikator lipid dan respon imun).
Prosiding Konferensi Nasional PPNI; 2013;
Jawa Tengah;2013.
El Sayed SM, Mahmoud HS, Nabo MM.
Medical and scientific bases of wet cupping
James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J, et al. 2014
evidence-based guideline for the management of high blood pressure in adults:report from the
panel members appointed to the eighth joint national committee (JNC 8). JAMA [internet]. 2013
[diakses tanggal 13 Oktober 2015]. Tersedia dari:
http://doi10.1001/jama.2013.284427.
Rukzan LM, Al-Sabaawy DO. Effect of wet cupping on serum lipids profile levels of
hyperlipidemic patientsand
correlation with some metal ions. Raf J Sci. 2012; 23(1): 128-36.
Mahdavi MR.V, Ghazanfari T, Aghajani M, Danyali F dan Nasevi M. Evaluation of effects of
traditional cupping on the biochemical, haematological, and immunological factor of
human venous blood [internet].Iran: A Copendium of Essays on Alternative Therapy; 2009
[Diakses tanggal 13 Oktober 2015]. Tersedia dari: http://cdn.intechweb.org/pdfs/26488.pd f
Abstrak
Latar belakang: Hipertensi menjadi silent killer karena sebagian besar kasus tidak
menunjukan gejala apapun yang dapat mengakibatkan stroke dan serangan jantung.
Penatalaksanaan hipertensi dapat berupa terapi nonfarmakologi. Salah satu terapi
nonfarmakologis yang dapat digunakan adalah terapi bekam basah.
Objektif: Untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah terhadap perubahan tekanan
darah pada penderitahipertensi.
Metode: Desain penelitian kuantitatif dengan metode pre-eksperimental model one group
pretest posttest design tanpa adanya kelompok kontrol. Jumlah sampel 16 responden yang
dengan teknik Non Probability Sampling dan metode accidental sampling. Analisa
menggunakan uji t berpasangan pada tekanan darah sistolik dan uji Wilcoxon pada tekanan
darah diastolik.
Hasil: Hasil uji statstik dengan menggunakan uji t berpasangan didapatkan bahwa nilai p
tekanan darah sistolik sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam basah adalah 0.000 dan
hasil uji Wilcoxcon didapatkan bahwa nilai p tekanan darah diastolik sebelum dan setelah
dilakukan terapi bekam basah 0.001. Menunjukan bahwa nilai p tekanan darah sistolik dan
tekanan diastolik lebih kecil dari 0.05.
Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada tekanan darah sebelum dan setelah
dilakukan terapi bekam basah di Rumah Terapi Thibbun Nabawy Pontianak.
Abstract
Background: Hypertension is a silent killer because most of the cases do not show any
symptoms that can lead to strokes and heart attacks. It might be accomplished by doing a
non- pharmacological therapy. One of the non-pharmacological therapy that can be used is
wet cupping therapy.
Objective: To know the effectiveness of wet cupping therapy toward the blood pressure in
patients with hypertension.
Methods: A pre-experimental method of quantitative research design with one group pretest
posttest design model without a control group. Total sample is 16 respondents with Non-
Probability Sampling technique that chosen by accidental sampling method. Analysis used
paired t test on systolic blood pressure and the Wilcoxon test in diastolic blood pressure.
Results: The results of the statistical test using paired t test showed that systolic blood
pressure p value before and after the wet cupping therapy is 0.000 and the test results
showed that Wilcoxcon p value diastolic blood pressure before and after the wet cupping
therapy is 0001. It showed that the p-value of systolic blood pressure and diastolic pressure
less than 0.05.
Conclusion: There are significant changes in blood pressure before and after the wet
cupping therapy at Home Therapy Thibbun Nabawy Pontianak.
n Rerata ± s.d p
Sistolik 16
- Pretest 153.13 ± 0.000
9.46
- Postest 143.13 ±
13.0
Median
n (minimum- p
maksim
um)
Diastolik 16
- Pretest 100 (90-110) 0.001
- Postest 92.5 (80-105)
PEMBAHASAN
Responden penelitian di Rumah Terapi Thibbun
Nabawy Pontianak ini terdiri dari berbagai
macam karakteristik dari jenis kelamin, usia,
pendidikan, pekerjaan maupun riwayat bekam
basah. Setiap karakteristik tersebut akan dibahas
sesuai dengan data demografi penelitian yang
sebelumnya telah dilakukan. Responden pada
penelitian ini seperti pada tabel 1 didominasi
terhadap kolesterol dan tekanan darah pada memiliki pendidikan SMA/sederajat
pasien hipertensi di Semarang yang sebanyak 68.75% dan responden yang
menghasilkan bahwa jenis kelamin laki- laki memiliki pendidikan Perguruan Tinggi
lebih banyak menderita hipertensi sebanyak 31 sebanyak 31.25%. Hasil peneltian ini sejalan
orang (77.5%) sedangkan jenis kelamin dengan penelitian yang dilakukan Kartikasari
perempuan 9 orang (22.5%). Menurut (2012) tentang karakteristik penderita
Angraini (2009) prevalensi terjadinya hipertensi lebih dominan pada pendidikan
hipertensi pada pria sama dengan wanita, SMA dengan 16 orang atau dengan
namun wanita terlindung dari penyakit presentase (15.1%). Penelitian lain yang
kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita mendukung dilakukan oleh Anggara dan
yang belum mengalami menopause dilindungi Prayitno (2012) yang mejelaskan bahwa
oleh hormon estrogen yang berperan dalam salah satu faktor yang berhubungan dengan
meningkatkan kadar high density lipoprotein tekanan darah adalah pendidikan dengan
(HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi dengan p=
merupakan faktor pelindung dalam mencegah 0.042. Tingginya risiko terkena hipertensi
terjadinya proses aterosklerosis. Efek pada pendidikan yang rendah, kemungkinan
perlindungan estrogen dianggap sebagai disebabkan karena kurangnya pengetahuan
penjelasan adanya imunitas wanita pada usia pada pasien yang berpendidikan rendah
premenopause. Pada premenopause wanita terhadap kesehatan dan sulit atau lambat
mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon menerima informasi (penyuluhan) yang
estrogen yang selama ini melindungi diberikan oleh petugas sehingga berdampak
pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini pada prilaku/pola hidup sehat.
terus berlanjut dimana hormon estrogen Responden yang mengalami hipertensi
tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan berdasarkan pekerjaan yang paling banyak
umur wanita secara alami, yang umumnya adalah responden dengan pekerjaan PNS
mulai terjadi pada wanita umur 45-55tahun. dsebanyak 48.3%. penelitian ini sejalan
Berdasarkan hasil penelitian ini responden dengan penelitian yang dilakukan Irwin
yang paling banyak menderita hipertensi (2007) yang mengatakan bahwa pekerjaan
adalah rentang usia 36-45 dan 46-55. Hasil PNS juga rentan menderita hipertensi, salah
penelitian ini sejalan dengan penelitian Raihan satu faktornya yaitu umur diatas 45 tahun
(2014) dengan hasil penelitian yang dan obesitas. Hasil ini tidak sejalan dengan
menggambarkan usia responden yang penelitiian yang dilakukan Nugroho (2013)
terbanyak adalah usia diatas 45 tahun yang mendapatkan hasil bahwa pekerjaan
sebanyak 67 responden dari total 78 responden petani memiliki jumlah lebih banyak yang
yang diteliti atau dengan presentasi 85.9%. menderita hipertensi dibanding pekerjaan
Hal ini sesuai dengan Anggraini (2009) yang lainnya, hal ini disebabkan oleh orang
menyatakan bahwa setelah umur 45 tahun, dengan pekerjaan yang berat, sering lembur,
dinding arteri mengalami penebalan karena dan kurang istirahat misalnya sangat beresiko
adanya penumpukan zat-zat kolagen pada terkena hipertensi, faktor lain yang diduga
lapisan otot pembuluh darah sehingga berkaitan dengan masalah psikologis yang
pembuluh darah akan berangsur-angsur berkaitan dengan lingkungan pekerjaan
menyempit dan menjadikaku. (Rahajeng & Tuminah,2009).
Responden yang datang untuk melakukan Sebanyak 62.5% responden menyatakan
terapi bekam basah di Rumah Terapi Thibbun pernah melakukan bekam basah dan
Nabawy paling banyak sebanyak 35.5% menyatakan belum pernah
melakukan bekam. Berdasarkan hasil
pengukurantekanan
darah didapatkan bahwa responden yang dilakukan terapi bekam basah adalah 93.2
memiliki riwayat bekam sebelumnya rata- rata mmHg. Setelah dilakukan terapi bekam
mnengalami penurunan tekanan darah basah, responden pada penelitian ini kembali
sedangkan responden yang tidak memiliki dilakukan observasi dengan pengkuran
riwayat bekam basah sebelumnya didapatkan tekanan darah setelah 15 menit dilakukan
2 responden tidak mengalami perubahan terapi bekam basah dalam keadaan istirahat
tekanan darah. Hal ini sejalan dengan Yasin didapatkan bahwa sebanyak 18.75%
(2005) yang menyatakan bahwa sebagian mengalami
orang langsung merasa sembuh dan segar sejak prehipertensi, 37.5% mengalami hipertensi
pertama kali melakukan terapi bekam basah, derajat I, sedangkan responden dengan
namun sebagian yang lain membutuhkan hipertensi derajat II dengan jumlah terbanyak
terapi bekam basah lebih dari sekali dalam dengan43.75%.
periodetertentu. Responden yang mengalami perubahan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tekanan darah baik tekanan darah sistolik
peneliti dengan melakukan pengukuran maupun diastolik sebanyak 87.5%
tekanan darah sebelum diberikan terapi bekam mengalami penurunan tekanan darah
basah didapatkan data bahwa sebanyak 4 sedangkan 12.5% tidak mengalami
responden mengalami hipertensi derajat I dan perubahan tekanan darah. Responden yang
12 responden mengalami hipertensi derajat II tidak mengalami perubahan tekanan darah
atau dengan presentase 75% dari jumlah merupakan responden yang belum pernah
responden dalam penelitian ini, sedangkan melakukan terapi bekam basah sebelumnya,
rata-rata tekanan darah sistolik sebelum hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
dilakukan terapi bekam basah yaitu 153.13 faktor seperti kecemasan yang dialami
mmHg dan tekanan darah diastolik sebelum responden yang belum pernah mendapatkan
dilakukan terapi bekam basah 99mmHg. terapi bekam basah sebelumnya sehingga
Menurut Sudoyo (2009), seseorang dikatakan tekanan darah responden tersebut tidak
hipertensi tahap II apabila hasil pengukuran mengalami perubahan. Rata-rata penurunan
tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan tekanan darah sistolik setelah dilakukan
160 mmHg atau tekanan darah diastolik terapi bekam basah adalah 10 mmHg dan
berada pada lebih dari sama dengan 100 rata- rata penurunan tekanan darah diastolik
mmHg. Hipertensi derajat II merupakan setelah dilakukan terapi bekam basah adalah
derajat tertinggi menurut klasifikasi hipertensi 6.81 mmHg. Hal ini menunjukan penurunan
menurut JNC7. tekanan darah pada penderita hipertensi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian setelah dilakukan satu kali terapi
yang dilakukan Mustika (2012) tentang bekambasah.
pengaruh terapi bekam basah terhadap Apabila dilakukan pembekaman pada titik
penurunan tekanan darah yang mendapatkan bekam, maka terjadi kerusakan cell mast
hasil rata-rata tekanan darah sistolik sebelum pada kulit, jaringan bawah kulit (subkutis),
dilakukan terapi bekam basah 153.10 mmHg fascia, dan otot. Akibat adanya kerusakan ini,
dan rata-rata tekanan darah diastolik 94.5%. akan dilepaskan beberapa mediator sepeti
peneltian serupa juga dilakukan oleh Zarei serotonin, histamine, bradikinin, slow
(2012) yang mendapatkan bahwa rata-rata reacting substance (SRS), serta zat-zat yang
tekanan darah sistolik sebelum dilakukan belum diketahui (Sanusi, 2012). Pada sistem
terapi bekam basah 151.1 mmHg dan rata-rata baroreseptor arteri, mediator-mediator
tekanan darah diastoliksebelum inflamasi yang keluar pada saat dilakukan
bekam basah menstimulus vasokontriksi dan
vasodilatasi pembuluh darah sehingga
pembuluh darah dapat merespondan
meningkatkan kepekaan terhadap faktor- Berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa
faktor hipertensi (Sharaf, 2012). terapi bekam basah efektif dalam
Bekam basah berpengaruh dalam mempengaruhi penurunan tekanan darah
menstabilkan saraf simpatik sehingga sekresi pada penderita hipertensi di Rumah Terapi
renin dapat dikontrol (Ganong, 2008). Thibbun Nabawy Pontianak, Hal ini dapat
Kestabilan sekresi renin ini kemudian menjadi sumber referensi bagi bidang
menstabilkan pengeluaran hormon keperawatan, khususnya di bidang
aldosterone, hal ini menyebabkan ekresi keperawatan komplementer dan menjadi
natrium didalam tubuh dapat dikontrol keterampilan yang dapat menjadi peluang
akibatnya pengeluaran garam dan air dapat bagi praktik mandiri keperawatan.
disesuaikan dengan kondis tubuh seseorang
dan volume cairan dalam tubuh dapat DAFTAR PUSTAKA
dikendalikan, yang kemudian berpengaruh Akbar, N. (2013). Pengaruh Bekam Basah
terhadap perubahan tekanan darah menjadi Terhadap Kolesterol dan Tekanan Darah
normal kembali. Pada proses autoregulasi pada pasien Hipertensi di Semarang. Jurnal
vaskular, kadar natrium dalam darah yang Media Medika Muda,1-14.
normal menyebabkan tekanan vaskular Anggara, F. H., & Prayitno, N. (2013).
terutama pada tekanan arteri sistemik Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
pembuluh darah menjadi normal (Udjianti, Tekanan Dadrah di Puskesmas Telaga Murni,
2011). Cikarang Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Kesehatan,20-25.
KESIMPULAN Anggraini, A. D., Waren, A., Situmorang, E.,
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Asputra, H., & Siahaan, S. S. (2009). Faktor-
efektivitas terapi bekam terhadap perubahan Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
tekanan darah pada penderita hipertensi di Hipertensi pada Pasien yang Berobat di
Rumah Terapi Thibbun Nabawy Pontianak, Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang.
maka dapat disimpulkan bahwa tekanan darah Pekanbaru: Faculty of Medicine, University
sebelum dilakukan terapi bekam, responden ofRiau.
lebih banyak mengalami hipertensi tahap II El Sayed, S. M., Al-quliti, A. S., Mahmoud,
sebanyak 68.75% dan responden yang H. S., Baghdadi, H., Maria, R. A., Nabo, M.
mengalami hipertensi tahap I sebanyak M., et al. (2014). Therapeutic Benefits of Al-
31.25%. Tekanan darah setelah dilakukan hijamah: in Light of Modern Medicine and
terapi bekam, responden yang mengalami Prophetic Medicine. American Journal of
hipertensi tahap II sebanyak 43.75%, hipertensi Medical and Biological Research, 2(2), 46 -
tahap I sebanyak 31.25% dan tahap 71.
prehipertensi sebanyak 25%.Perubahan El Sayed, S., Mahmoud, H., &Nabo,
tekanan darah sistolik rata-rata setelah M. (2013). Medical and Scientific Bases of
dilakukan terapi bekam mengalami penurunan Wet Cupping Therapy (Al- hijamah): in
sebesar 10 mmHg sedangkan pada tekanan Light of Modern. Alternative and Integrative
darah diastolik setelah dilakukan terapi bekam Medicine, 2(5), 1 - 12.
basah rata-rata mengalami perubahan sebesar
6.81 mmHg. Terdapat perbedaan yang
signifikan pada tekanan darah sebelum dan
setelah dilakukan terapi bekam pada penderita
hipertensi di Rumah Terapi Thibbun
NabawyPontianak.
Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.22. Jakarta: EGC.
Hasan, I., Ahmad, T., & Ahmad, S. (2014). Managemen of Hypertension by Wet Cupping Therapy
(Al- Hijamah) :A Case Study. International Journal of Pharmacology & Toxicology, 4(1), 24 -27.
Irwin. (2007). Faktor-Faktor Risiko yang Berperan Terhadap Hipertensi Derajat 2 pada PNS
Administrasi di Universitas Hasanuddin. Jakarta: FKUI(Tesis).
Kartikasari, A. N. (2012). Faktok Risiko Pada Masyarakat di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten
Rembang. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (KTI).
Mustika, F. (2012). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di
Klinik Bekam Debesh Center Ar Rahman dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang Tahun
2012. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Skripsi).
Nugroho, B. (2013). Karakteristik Penderita Hipertensi di RSU Wisma Rini Periode Januari -
Maret 2013. Lampung: RSU Wisma Rini Pringsewu.
Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalesi Hipertensi dan Determinannya di
Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59(12), 580- 586.
Refaat, B., El-Shemi, A. G., Ebid, A. A., Ashsi, A., & BaSalamah, M. (2014). Islamic Wet
Cupping and Risk Factor of Cardiovascular Disease : Effects on Blood Pressure, Metabolic Profile
and Serum Electrolytes in Healthy Young Adult Men. Alternative & Integrative Medicine, 3(1), 1
-7.