KTI
Oleh
Galih Desy Ramadhani
NIM. P1337420517087
KTI
Oleh :
Galih Desy Ramadhani
P1337420517087
i
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
NIM :P1337420517087
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kasus yang saya tulis ini adalah
tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
kasus ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas tersebut
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal laporan studi kasus oleh Galih Desy Ramadhani NIM. P1337420517087,
dengan judul :
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
iii
Laporan Kasus oleh Galih Desy Ramadhani NIM. P1337420517087
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Perwakilan Jurusan Keperawatan Magelang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
pihak maka Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Oleh karena
Kesehatan Semarang.
Magelang.
pembimbing satu dan dua yang telah memberikan bimbingan dan arahan
5. Heru Supriyatno, MN. selaku dosen penguji Laporan Kasus Karya Tulis
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf Program Studi D III Keperawatan
Magelang
v
7. Staf perpustakaan Program Studi D III Keperawatan Magelang atas
8. Kedua orang tua saya Bapak Warno dan Ibu Kusmiatun, serta kakak saya
membantu saya dalam penyusunan Laporan Kasus Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
D. Manfaat Penulisan 4
1. Definisi 6
vii
B. Konsep Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) 15
1. Definisi 15
2. Etiologi 16
3. Klasifikasi 17
4. Patofisiologi 18
5. Manifestasi Klinis 19
6. Komplikasi 19
7. Pemeriksaan Penunjang 21
9. Pathway 26
1. Pengkajian 27
2. Masalah Keperawatan 31
A. Jenis Penelitian 35
B. Subjek Penelitian 35
C. Fokus Studi 36
viii
E. Tempat dan Waktu Penelitian 37
F. Instrumen Penelitian 37
I. Etika Penelitian 39
A. Hasil
1. Pengkajian
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi
B. Pembahasan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
C. Keterbatasan
ix
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat diobati dan dicegah yang ditandai dengan hambatan aliran
dunia dan diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi penyebab kematian
251 juta kasus PPOK secara global pada tahun 2016. Diperkirakan 3,17
juta kematian disebabkan oleh penyakit ini pada tahun 2015 (yaitu, 5%
dari semua kematian secara global pada tahun itu) (WHO, 2017).
1
2
karakteristik prevalensi tersebut PPOK lebih tinggi diderita oleh pada laki-
edema pada bronkus, kemudian terjadi spasme dan ada peningkatan sekret
bersihan jalan nafas adalah batuk dengan akumulasi sputum, sesak, suara
merasa lemah.. Untuk itu perlu bantuan untuk mengeluarkan dahak yang
2011)
klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat
itu dianjurkan insprasi dalam. Hal ini dilakukan selama dua kali.
Nafas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
dengan PPOK.
2. Manfaat Praktis
a. Institusi Pendidikan
b. Tenaga Kesehatan
5
c. Penulis
d. Klien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
c. Disfungsi neuromuskuler
7
f. Proses infeksi
a. Batuk
bronkus.
b. Sputum
c. Dispnea
tenggorokan ke paru-paru.
yang efektif (Smeltzer & Bare, 2010). Jika pertukaran gas dalam
dampak yang sering terjadi yaitu nafsu makan klien menurun. Hal
berat badan.
pernafasan.
11
kali nebulisasi.
12
a. Postural Drainase
b. Perkusi
c. Vibrasi
2009).
b. Monitor Pernafasan
15
kesulitan bernafas.
1. Definisi
dapat diobati dan dicegah yang ditandai dengan hambatan aliran udara
aliran udara.
2. Etiologi
lingkungan dan gaya hidup, yang sebagia besar bisa dicegah. Merokok
a. Merokok
janin.
b. Paparan Kerja
17
menyebabkan PPOK.
terkena PPOK.
3. Klasifikasi PPOK
a. Bronkitis Kronis
b. Emfisema
c. Bronchitis Emfisema
(Muwarni, 2011)
4. Patofisiologi
yang disebabkan karena adanya gangguan kerja silia serta fungsi sel-
perubahan pada sel-sel penghasil mukus bronkus. Selain itu, silia yang
(Cazzola, 2009).
5. Manifestasi Klinis
e. Takipnea.
(Padila, 2012)
20
6. Komplikasi
a. Hipoksemia
mmHg, dengan nilai saturasi oksigen < 85%. Pada awalnya klien
b. Asidosis Respiratori
dan takipnea.
c. Infeksi Respiratori
d. Gagal Jantung
masalah ini.
e. Status Asmatikus
f. Kardiak Disritmia
asidosis respiratori.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Radiologis
diperhatikan:
2) Pemeriksaan EKG
22
a. Pengobatan Farmakologi
2) Bronkodilator
3) Antibiotic
(Francis, 2008).
4) Indikasi Oksigen
1) Rehabilitasi
kesehatan.
toleransi olahraga.
2) Pendidikan
3) Menejemen Diri
(Nugroho, 2011)
26
9. Pathway
Ventilasi berkurang
Ketidakefektifanbersihan
Ketidakefektifan bersihanjalan
jalannafas
nafas
Gambar 2.1
1. Pengkajian
fungsional klien saat ini dan masa lalu serta pola koping yang
sekarang dan yang lalu (Carpenito-Moyet, 2013 dalam Potter & Perry,
2016).
a. Data Biografi
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
paru-paru lainnya.
insomnia.
sesak nafas dan rasa mual karena efek dari obat. Rasa mual
5) Pola Eliminasi
d. Pengkajian Fokus
30
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
31
paru.
d) Auskultasi
2. Masalah Keperawatan
a. Batasan Karakteristik
2) Dispnea
3) Gelisah
4) Kesulitan verbalisasi
8) Sianosis
32
1) Faktor Lingkungan
a) Perokok
b) Perokok pasif
c) Terpajan asap
e) Mucus berlebihan
3) Faktor Fisiologis
a) Asma
b) Disfungsi neuromuscular
c) Infeksi
b) Frekuensi pernafasan
c) Irama pernafasan
d) Akumulasi sputum
g) Batuk
batuk
METODE PENELITAN
A. Rancangan Penelitian
studi kasus dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam
kasus yang diambil yaitu asuhan keperawatan pada klien penyakit paru
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih dalam kasus karya tulis ilmiah ini
1. Kriteria Inklusi
(PPOK)
39
40
2. Kriteria Eksklusi :
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional
akumulasi sekret di jalan nafas yang disebabkan oleh sputum berlebih dan
mengeluarkan dahak, batuk yang tidak efektif, sesak nafas, terdengar suara
nafas tambahan ronkhi dan wheezing. Klien PPOK yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah klien yang menderita penyakit pernafasan akibat dari
paru.
F. Instrumen Penelitian
efektif.
G. Pengumpulan Data
dari
42
membandingan dua respon dari pasien mulai dari pengkajian hingga pada
I. Etika Penelitian
responden. Dalam studi kasus ini mencakup beberapa hal mengenai etika
2. Confidentiality (kerahasiaan)
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama dan rahasia.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
a. Biodata Klien
klien adalah batuk berdahak dan juga sesak nafas. Klien juga
43
44
orang lain.
diet TKTP. Klien hanya habis setengah porsi bubur kasar yang
menunjukkan tidak ada lessi atau massa pada paru, tidak ada nyeri
tekan, dan vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri. Perkusi
bronkus paru.
e. Pemeriksaan Penunjang
lapang pulmo.
f. Program Terapi
g. Analisa Data
klien mengatakan batuk berdahak dan juga sesak nafas. Klien juga
kuning kehijauan.
h. Diagnosa Keperawatan
i. Intervensi Keperawatan
bronkodilator.
j. Implementasi Keperawatan
lessi atau massa pada paru dan vokal fremitus teraba sama
keluarganya.
lessi atau massa pada paru dan vocal fremitus teraba sama
sekali batuk.
sebelumnya.
53
lembab.
batuk.
k. Evaluasi
54
sudah bisa melakukan batuk efektif dengan dahak yang keluar 3cc
menunjukkan tidak ada lessi atau massa pada paru, dan vokal
berkurang.
B. Pembahasan
studi dalam studi kasus ini adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada Tn. U dengan PPOK di Bangsal Seruni RST dr. Soedjono Magelang
evaluasi.
1. Pengkajian
55
kurang lebih 9 hari, sesak nafas sejak seminggu hilang timbul, dan
(2012), tanda gejala PPOK yaitu batuk yang sangat produktif, sesak
oksigen dan kerja pernafasan (Ringel, 2012). Sesak nafas juga dapat
menjadi turun dan kerja pernapasan meningkat, ini dideteksi oleh saraf
pada paru, dan vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri.
line yang terlihat bayangan garis paralel keluar dari hilius menuju
apeks paru, dan corak paru yang bertambah. Adanya corakan pada
gangguan lainnya. Corakan ini juga bida disebabkan oleh asap rokok,
2. Perumusan Masalah
jalan nafas yaitu klien mengeluh batuk berdahak dengan dahak yang
3. Perencanaan
kepatenan jalan nafas pada status pernafasan klien yaitu klien mampu
pergerakan dada dan retraksi dada, monitor suara nafas tambahan dan
pola nafas, monitor kemampuan batuk efektif klien, catat onset dan
4. Implementasi
dahak sulit dikeluarkan, nyeri dada saat batuk dengan skala 3, dan
sesak nafas. Dahak yang dikeluarkan klien 3cc dalam satu hari dengan
palpasi yaitu vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri, perkusi
akumulasi sputum yang kental pada jalan nafas klien (Bickley, 2012).
mudah dikeluarkan.
suatu metode batuk yang benar, dimana klien dapat menghemat energi
perlu dilakukan teknik batuk efektif yang benar supaya dahak dapat
bermanfaat dan harus dimulai jika setidaknya ada dua dari tiga gejala
2019).
5. Evaluasi
Klien sudah bisa melakukan batuk efektif dengan dahak yang keluar
menunjukkan tidak ada lessi atau massa pada paru, dan vokal fremitus
batuk sekitar 20x sehari. Klien sudah bisa melakukan batuk efektif
dengan dahak yang keluar 3cc sekali batuk. Klien juga mengatakan
hampir tidak merasakan sesak nafas lagi. Sementara itu data obyektif
maksimal. Palpasi menunjukkan tidak ada lessi atau massa pada paru,
dan vokal fremitus teraba sama kanan dan kiri. Perkusi terdengar
berkurang.
C. Keterbatasan
A. Simpulan
auskultasi.
65
66
dengan kriteria hasil batuk berkurang, tidak ada sekret, tidak ada suara
nafas tambahan ronkhi, tidak ada dyspnea, dan sputum dapat keluar
lebih 2500cc per hari, lakukan batuk efektif, dan berkolaborasi dalam
bersihan jalan nafas pada Tn.U teratasi sebagian. Oleh karena itu Perlu
B. SARAN
1. Praktisi Keperawatan
karena masih banyak klien yang mengetahui cara batuk efektif yang
benar.
2. Penulis selanjutnya
3. Institusi Pendidikan
sarana dan prasarana terkait referensi baik dalam bentuk buku maupun
terbaru