STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PATOLOGIS PADA By “M”
DENGAN ASFIKSIA SEDANG DAN HIPOTERMIA DIRUANG
NICU RSUD DR SOEDJONO SELONG
Oleh :
HILDA MAULIDIYANI
NIM. P07124019068
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Kebidanan
(Syajaratuddur Faiqah,S.Si.T,.M.Kes)
NIP.197608032003122002
Tim Penguji,
1. Ketua Penguji
2. Penguji I
3. Penguji II
Imtihanatun Najahah,SST.,M.Kes
NIP. 198002242002122002 ( )
Tanggal Lulus :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
HILDA MAULIDIYANI
NIM. P07124019068
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, atas
Kebidanan.
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
besarnya kepada:
Kememkes Mataram.
Selong
Poltekkes Mataram.
4. Ati Sulianty, SST, M.Kes. selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Poltekkes Mataram.
memberikan bimbingan.
iv
6. Lina Sundayani, S.pd., M.Kes selaku Pembimbing II yang elah banyak
memberikan bimbingan.
kepada penulis.
penelitian ini.
10. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
membangun dan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
v
ABSTRAK
Hasil Asuhan Kebidanan Neonatus pada By. M umur 2 hari dengan asfiksia
sedang dan Hipotermia mulai dari Asfiksia dan dilakukan Resusitasi dan
observasi sampai pemulihan selama 4 hari.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..........................................................1
A. Latar Belakang..............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................7
C. Tujuan...........................................................................7
D. Manfaat.........................................................................8
E. Kaslian Laporan Kasus.................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................11
A. Tinjauan Teori Asfiksia Sedang....................................11
B. Tinjauan Khusus Hipotermi...........................................30
C. Asuhan Kebidanan Asfiksia sedang dan Hipotermi......44
D. Kerangka Berfikir...........................................................52
BAB III METODE PENELITIAN..............................................53
A. Rancangan....................................................................53
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian........................................53
C. Subyek..........................................................................54
D. Jenis Data.....................................................................54
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data............................54
F. Analisa Data..................................................................55
G. Masalah Etika................................................................55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................58
A. Hasil...............................................................................58
vii
B. Pembahasan.................................................................76
BAB V......................................................................................82
A. Kesimpulan....................................................................82
B. Saran.............................................................................84
DAFTAR PUSTAKA...............................................................85
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Keaslian Laporan...............................................................10
2.1 Menentukan Derajat Asfiksia yg dialami............................18
2.2 Bentuk Rangsangan taktil yg membahayakan...................23
4.1 Konsep dalam menyusun asuhan......................................48
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia
oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang
dibawa oleh bayi sejak lahir adalah asfiksia. Sedangkan kematian bayi
(78,5%) dan terjadi pada umur 0-6 hari. Penyebab kematian neonatal
bayi, yang di ukur melalui angka kematian bayi. Angka kematian bayi
dengan status kesehatan ibu saat hamil, pengetahuan ibu dan keluarga
1
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, dan peranan tenaga
3% (3,6juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir 1
beyai setiap 1.000 kelahiran hidup, untuk memenuhi target MDG’s ke-
berdasarkan hasil SDKI pada tahun 2017, AKB menjadi 24 per 1.000
Nasional, (BKKBN,2018)
2
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2019 Angka
hidup, AKB di negara berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB
karena hipotermi di negara maju 5 per 1.000 kelahiran hidup. AKB di Asia
Timur 11 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 43 per 1.000 kelahiran
hidup, Asia Tenggara 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 21 per
bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) turun, pada tahun 2017 Angka
(SDKI, 2017)
kasus kematian bayi tahun 2020 adalah 863 kasus, tidak berbeda jauh
tahun 2019, jumlah kasus kematian bayi sebanyak 288 kasus dengan
AKB 10 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2018, jumlah
3
kematian bayi sebanyak 277 kasus, sehingga terjadi peningkatan angka
pada tahun 2020, jumlah kasus kematian bayi berdasarkan rujukan dari
bidan, puskesmas, rumah sakit, dan faskes lainnya sebanyak 377 bayi,
314 bayi meninggal dan sekitar 63 sebanyak bayi hidup, dan tercatat
sekitar 150 kematian bayi dari 2.462 bayi yang lahir tanpa rujukan di
RSUD Dr. R. Soedjono Selong. Sedangkan dari 377 jumlah bayi rujukan
Selong, 2020).
asfiksia pada bayi baru lahir, baik itu faktor dari ibu seperti (primi tua,
penyakit ibu, ketuban pecah dini, partus lama, panggul sempit, infeksi
intrauterin, faktor dari janin yaitu gawat janin, kehamilan ganda, letak
sungsang, letak lintang, berat lahir, dan faktor dari plasenta (Lisa
bayi baru lahir hal ini disebabkan karena proses persalinan yang terlalu
4
lama terutama pada proses persalinan kala II lama dan memegang peran
CO2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat
akan terjadi pernafasan yang cepat dalam periode yang singkat dan
apabila berlanjut gerak nafas akan berhenti, denyut jantung juga mulai
baru lahir dengan baik dan memberikan asuhan yang tepat. Banyaknya
untuk membahas asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia (Arief
Hipotermi dapat terjadi pada bayi baru lahir (neonatus), yaitu pada
pernafasan, pada bayi prematur atau bayi kecil yang memiliki cadangan
5
Hipotermi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah,
komponen asuhan neonatus dasar agar bayi baru lahir tidak mengalami
hipotermi. Hipotermi terjadi jika suhu tubuh dibawah 36,5 derajad celcius
dalam ruangan yang realtif hangat (Indrayani & Moudy Emma, 2013).
6
kebutuhan oksigen, dan mengakibatkan hipoksemia. Jika hal ini terjadi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
7
d. Menentukan kebutuhan tindakan segera pada By. Ny. M dengan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
diruang nicu.
2. Manfaat Praktis
Soedjono Selong.
8
b. Bagi Institusi Pendidikan Poltekes Kemenkes Mataram Sebagai
R. Soedjono Selong.
9
E. Keaslian Laporan Kasus
Tabel. 1.1
Variabel Hipotermi Hipotermi, Kejang, Bayi Baru Lahir Bayi Baru Lahir
Asfiksia Neonatorum Pada By. Ny. S Dengan Asfiksia
Dengan Asfiksia Sedang Dan
Ringan Hipotermi
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi Neonatus
bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi dan Rahardjo, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada
badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda-
bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu (Sari,
11
d. Lingkar dada : 30-38 cm.
sempurna.
2015:8)
3. Masa Neonatal
12
3. Definisi Asfiksia
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (Sembiring
bayi yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur, sehingga
gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Dewi
seperti berikut:
menggunakan narkosa.
13
kekurangan gizi, dan gijnal.
5) Penyakit genetik
ibu dan bayi. Beberapa yang dapat dilihat pada ibu yang dapat
kaki yang tidak hilang dengan istrahat, tekanan darah sistol >130
14
plasenta dengan hanya dilapisi oleh satu lipatan amnion.
c. Faktor plasenta
d. Faktor janin
bayi
15
3) Bayi prematur atau kehamilan kurang dari 37 minggu
4. Klasifikasi Asfiksia
a. Asfiksia Ringan
b. Asfiksia Sedang
c. Asfiksia Berat
16
5. Gejala Asfiksia
a. Asfiksia Berat
sebagai berikut :
rangsangan.
sesudah persalinan.
sebagai berikut :
diberikan.
17
proses persalinan.
c. Asfiksia Ringan
(Maryunani 2013).
keadaannormal.
18
6. Diagnosis Asfiksia
a. Anamnesis
2) Cara dilahirkan.
b. Pemeriksaan fisik.
c. Pemeriksaan penunjang
2) PaCO2 > 55 mm H2
19
7. Persiapan resusitasi pada bayi baru lahir dengan Asfiksia
tertutup.
b. Persiapan keluarga
c. Persiapan tempat
20
d. Persiapan alat
Langkah Awal
21
merangsang bayi baru lahir untuk bernafas spontan dan teratur.
penolong.
c) Isap lender
2014).
22
d) Keringkan dan rangsang taktil
baik
dibawah ini
Djani, 2014).
Rangsangan Bahaya/Resiko
Menepuk bokong Trauma dan luka
Meremas rongga dada Fraktur , Pneumotoarks, Gawat nafas,
Kematian
Menekan kedua paha bayi ke perutnya Rupture hati atau limfa Perdarahan didalam
Mendilatasi sfingter ani Sfingter ani robek
Menempelkan kompres hangat atau Hipotermia Hipertermia Luka bakar
dingin
Mengguncang bayi Kerusakan otak
Meniupkan oksigen atau udara dingin Hipotermia
ketubuh bayi
e) Reposisi
23
kering yang baru (disiapkan)
dapat diteruskan
teratur
8. Penatalaksanaan
bersih dan kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu,
24
Dalam bagan alur manajemen bayi baru lahir dapat
megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan manjemen bayi
baru lahir dengan asfiksia. Jika bayi baru lahir tidak mulai
25
bayi tidak berlangsung lebih dari 30 sampai 60 detik dari sejak
terhadap bayi.
teratur.
bayi bitu atau pucat, denyut jantung kurang dari 100 kali per
berfungsi baik.
26
6) Letakkan sungkup melingkupi dagu, hidung dan mulut
wajah.
11) Bila dinding dada naik turun dengan berarti ventilasi berjalan
secara adekuat.
12) Bila dinding dada tidak naik, periksa ulaang dan betulkan
ventilasi kurang.
27
membuncit, maka harus dilakukan pemasangan pipa lambung
menyebabkan:
berkembang.
Selong
lahir.
Selong.
4) Prosedur
28
Langkah Awal
c. radian walmer
h. pulse oximeter
Langkah Awal
meconium?
29
b. bila yg dilakukan asuhan bayi normal, jika salah satu tidak
- hangatkan bayi
- hisap lendir
- reposisi
megap-megap
B. Hipotermi
1. Pengertian
sedang yaitu suhu antara 32- 36ºC, dan hipotermi berat yaitu suhu
tubuh.
30
Hipotermi didefinisikan sebagai keadaan termal yang tidak
2015:6).
2. Penyebab
badan besar, cadangan glikogen dan brown fat sedikit, BBL (Bayi
(Dewi, 2013:14). Pada saat lahir, suhu tubuh bayi kira-kira sama
31
dengan suhu tubuh ibunya. Namun demikian sedikit insulasi lemak.
dipermukaan.
dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak
dan sirkulasi yang relatif buruk serta dapat berkeringat atau menggigil
buruk.
adalah :
c. BBLR.
32
e. Prosedur penghangatan yang adekuat.
f. Asfiksia, hipoksia.
Bayi tidak mau minum atau menetek, bayi tampak lesu atau
(sklerema).
teraba dingin.
oksigen ke jaringan.
33
tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit
4. Patofisilogi
a. Shivering thermoregulation/ST.
panas.
b. Non-shivering thermoregulation/NST.
c. Vasokontriksi perifer.
34
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa
menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi
baru lahirdan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu
coklat atau jaringan adiposa coklat. Pada bayi BBL, NST (proses
oksidasi jaringan lemak coklat) adalah jalur yang utama dari suatu
35
karena dapat menimbulkan komplikasi serta gangguan-gangguan
pada lemak coklat dan dengan liposis diikuti oleh oksidasi atau
(Khalifa, 2015:6).
5. Komplikasi
36
dan perdarahan Intra Ventricular (Rukiyah & Yulianti, 2013:284).
6. Penanganan Hipotermi
37
Bayi diletakkan di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan
bayi. Untuk menjaga agar bayi tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus
kontak kulit ke kulit antara kulit bayi dengan orang dewasa. KMC
yaitu dengan penempelan kulit kekulit dalam posisi tegak lurus pada
nyenyak.
38
d. Berat badan lebih cepat naik serta suhu tubuhnya lebih stabil.
lebih banyak.
2013:82- 83).
menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukanlah berulang kali sampai tubuh
bayi tidak menghisap, diberi infus glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg
baru lahir agar tidak terjadi hipotermi adalah pemantauan suhu tubuh
bayi secara cepat dan teliti, mengusahakan agar suhu kamar optimal
meletakkan bayi telungkup di dada ibu maka akan terjadi kontak kulit
kehangatan karena ibu juga salah satu sumber panas yang baik bagi
39
7. Penanganan Hipotermi Pada Neonatus Di RSUD Dr Soedjono
Selong
Selong.
d. Prosedur
Tindakan pencegahan
1000-1500 34 - 35
1500-2000 32 - 34
2000-2500 30-32
40
3. Gunakan pemancar panas hanya selama resusitasi.
mandi ditunda.
(PBL)
sudah stabil
3. Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu. Beri pakaian
hangat.
sering
diubah.
41
5. Bila bayi dengan gangguan napas (frekuensi napas > 60
napas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga
11. Bila bayi tidak dapat menyusu, beri ASI peras dengan
350C.
12. Periksa suhu bayi setiap jam. Bila suhu naik paling tidak
2 jam
42
14. Setelah suhu tubuh bayi normal:
dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain
yang hangat
batas normal.
43
beri ASI peras dengan menggunakan salah satu
Maternal-PerinataL
yang meliputi:
d. Standar IV : Implementasi
e. Standar V : Evaluasi
44
menghadapi klien meliputi tujuh langkah, yaitu :
dibawah 36,5ºc
45
d) Lila : Bayi dengan asfiksia sedang dan hipotermi
didapatkan normal
f) Pemeriksaan penunjang :
46
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang
sudah diidentifikasi.
pemberian oksigen.
Menyeluruh
47
juga dilakukan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar
48
vital pada asfiksia
sedang dan hipotermi
2. Anjurkan pada ibu dan
keluarga bagaimana
cara melakukan
perawatan metode
kangguru.
4. By Ny “M” 1. Lakukan pemeriksaan Ruang
Dengan Asfiksia fisik, pengukuran NICU RSUD
sedang dan antropometri, dan SOEDJONO
hipotermi mengecek tanda-tanda SELONG
vital asfiksia sedang
dan hipotermi.
2. Merekap hasil catatan
perkembangan pada
bayi ibu.
3. Melakukan evaluasi
kembali pada ibu dan
keluarga mengenai
asuhan yang diberikan
pada bayinya.
49
3. Pendokumentasian manajemen kebidanan
SOAP, yaitu :
klien, hasil labolatorium dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam
a. Diagnosis/masalah.
50
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah 2, 3, dan
4 Varney.
51
D. Kerangka Berpikir
Neonat
us
Penatalaksana
1. Hangatkan bayi
di incubator
2. Hangatkan bayi
melalui panas
Teori Manajemen tubuh ibu
Kebidana 3. Metode
kanguru
7 Langkah
Varney
52
BAB III
METODE
A. Rancangan
pada by “m” dengan asfiksia sedang dan hipotermia diruang nicu RSUD
2021.
53
C. Subjek Penelitian
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer yang digunakan oleh peneliti adalah data dari hasil
2. Data Sekunder
Buku register.
handscone
pasien studi
54
Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan wawancara adalah
b. Observasi
F. Analisis Data
1. Pengolahan Data
kebidanan.
2. Analisa Data
55
dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal
G. Etika Penelitian
boleh bertentangan dengan etika. Tujuan harus etis dalam arti hak
sebagai berikut:
1. Lembar pernyataan
2. Lembar Persetujuan
56
Bertujuan agar responden mengetahui tujuan, manfaat, prosedur
57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Umum RSUD Dr. R. Soedjono Selong
58
Pelayanan Rumah Sakit yang meliputi : Administrasi
Februari 2010.
59
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soedjono Selong telah
Nomor: 503/01/03/DPM-PTSP/VIII/2020.
Daerah Type B yang memiliki luas lahan seluas kurang lebih 5,7
2. Gambaran Subyek
By. Ny. M umur 1 hari dengan orang tua bernama Ny. M dan
60
yaitu resusitasi di Ruang VK Bersalin pasca resusitasi bayi
61
vital,lakukan perawatan tali pusat, lakukan evaluasi BAK BAB
kehangatan bayi
3. Tinjauan Kasus
KUNJUNGAN I
No.RM : 538044
A. Data Subyektif
1. Identitas Bayi
Biodata Bayi
Nama By. Ny. M
Umur 1 hari
Tanggal Lahir 19 Oktober 2021
Alamat Jeroaru
62
2. Identitas orang tua
3. Keluhan utama
lemah
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran :composmintis
63
Tonus otot : lemah
Tanda-Tanda Vital
Respirasi : 53 x/mnt
Suhu : 35,7 ˚C
Spo2 : 96%
2. Pemeriksaan Fisik
ke kanan (+)
64
paru kiri dan kanan sama (+), respirasi normal (+), bunyi
l. Ekstremitas
3. Refleks
4. Antropometri
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar lengan : 11 cm
5. Eliminasi
65
Miksi : sudah
Defekasi: belum
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
66
Oksigen terpasang dengan baik sebanyak 3liter/menit.
Kunjungan II
No.RM : 538044
A. Data Subyektif
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum
67
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran :composmintis
Tanda-Tanda Vital
Suhu:36,0C
Spo2 :98%
BAB :2 Kali
BAK :4 Kali
C. Analis
umur 2 hari
panas
68
D. Penatalaksanaan
baik
69
timbul bunyi sehingga dapat dipastikan ibu menyusui dengan
No.RM : 538044
A. Data Subyektif
70
Keluarga mengatakan keadaan bayi cukup baik
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Suhu:36,5C
Spo2 :98%
BAB :2 kali
BAK : 4 kali
2. Reflek
C. Analisa
umur 3 hari
71
2. Diagnosa potensial : asfiksia berat dan hipotermi
kehilangan panas
D. Penatalaksanaan
sudah diberikan.
c. Napas cepat
d. Merintih
g. Kejang
h. Bayi kuning
i. Demam tinggi
72
j. Tali pusat kemerahan
pada pasien.
ulang.
Kunjungan IV
No.RM : 538044
A. Data Subyektif
B. Data Obyektif
73
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Suhu:36,9C
Spo2 :98%
BAB : 2 kali
BAK : 4 kali
2. Reflek
C. Analisa
umur 4 hari
panas
74
D. Penatalaksanaan
payudara ibu, kontak kulit antara dada bayi dengan dada ibu.
dirumah.
75
6. Mengingatkan kepada ibu untuk segera fasilitas kesehatan
B. Pembahasan
pengaruh asuhan kebidanan yang telah diberikan. Pada bab ini juga
berikut :
1. Data Subyektif
76
sudah ada.
2. Data obyektif
gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Dewi
77
(KPD) yang menyebabkan tali pusat menumbung dan kehamilan lebih
bulan ( post-term).
keadaan termal yang tidak normal dimana suhu tubuh bayi turun
3. Analisa (a)
78
hipoglikemi. hipokalemia, hiperbilirubin. Paa kasus ini tidak terjadi
4. Penatalaksanaan (p)
1. Melakukan Resusitasi
79
nyaman dan tidak melakukan penghisapan cairan mulut atau jalan
napas.
mendapatkan ASI.
dengan cara kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi.
80
akibat alat-alat medis yang digunakannya serta meningkatkan
RS (bisa pulang lebih awal), melatih ibu cara menyusui yang baik
dan benar. Perawatan Metode Kanguru (PMK) Ini tidak hanya bisa
81
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sebagai berikut:
mengalami KPD
82
5. Perencanaan yang di lakukan peneliti untuk kunjungan adalah
sebagai berikut:
83
b. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sudah
dilakukan
c. Pemeriksaan perkembangan bayi sudah dilakukan
d. penyuluhan tentang cara menjaga kehangatan bayi sudah
dilakukan
e. ibu mengerti tentang penjelasan tanda-tanda bahaya pada bayi
h. penyuluhan tentang Metode Kangguru (PMK) sudah dilakukan
B. SARAN
1. Bagi Pasien
dan Hipotermi faktor resiko Asfiksia yaitu dari faktor ibu berupa usia
ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak hamil dan
2. Bagi Penulis
84
DAFTAR PUSTAKA
Angka Dewi, Vivian Nanny Lia, 2013, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita, Edisi kelima, Jakarta: Salemba Medika.
Dinas kesehatan provinsi NTB, 2019, Profil Kesehatan Privinsi NTB tahun
2019, Mataram.
Dian Insana Fitri dkk, Jurnal Keseha tan Andalas.Hubungan Pemberian ASI
dengan Tumbuh Kembang Bayi Umur 6 Bulan di Puskesmas
Nanggalo Vol. 3.
Fitri, D. I., Chundrayetti, E., & Semiarty, R. (2014). Hubungan pemberian ASI
dengan tumbuh kembang bayi umur 6 bulan di Puskesmas Nanggolo,
Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2)
Indrayani dan Moudy Emma Unaria Djami, 2013, Asuhan Persalinan dan
Bayi Baru lahir, CV Trans Info Media, Jakarta.
Wahidiyat dan Sastroasmoro, 2012, Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak,
CV Sangung, Jakarta.
85
Khalifa, Amany K.A, 2015, Jurnal Of International Management Of Neonatal
Hazards In Intensive Care Units : A Review.
Ratika, Ratika, 2017, Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada
Bayi Ny “S” dengan Asfiksia Sedang di RSUD Syekh Yusuf Gowa,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Safitri Aulia Rahma & Sri Pingit Wulandari, 2016 Klasifikasi Risiko Infeksi
pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Menggunakan Metode Classification Trees.Vol. 5, No.1.
Verney, Helen dkk. 2016, Buku Saku Bidan, Varney’s pocket midwife, ed.
Alfriana Hany, Jakarta.
Yuni, A. (2017). Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. S Dengan
Asfiksia Ringan Di Rs Pku Muhammadiyah Sukoharjo. DIII
Kebidanan
86