Dosen Pembimbing :
Kiswati SST, M.Kes
Oleh:
Ilmah Fakhriza
P17312215122
“Menghasilkan bidan profesi yang beradab dan berdaya saing global dalam
pemberdayaan perempuan dalam keluarga dan masyarakat di tingkat nasional pada
tahun 2024”
Misi Program Studi Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Tahun
2020-2024:
1. Menyelenggarakan program pendidikan tinggi profesi bidan sesuai Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level
7, dan Undang-Undang Kebidanan tahun 2019, dengan mengintegrasikan
pemberdayaan perempuan dan masyarakat di bidang Kesehatan ibu dan anak,
didukung teknologi informasi serta sistem penjaminan mutu.
2. Melaksanakan penelitian terapan lingkup kesehatan ibu dan anak yang berbasis
pemberdayaan perempuan dan mengembangkan publikasi ilmiah yang bereputasi.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian dalam
lingkup kesehatan ibu dan anak yang berbasis pemberdayaan perempuan.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kegiatan tridharma
perguruan tinggi dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
5. Mengembangkan kerjasama nasional dan internasional dalam bidang Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
6. Melaksanakan tata kelola organisasi yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil.
7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang profesional dalam
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Ilmah Fakhriza
NIM.P17312215122
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Edukasi Asuhan Kebidanan
Holistik Fisiologis Remaja Dan Pranikah.
Laporan ini kami susun sebagai pelaksanaan dari kegiatan kepanitraan umum.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Budi Susatia, S.Kp.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Malang.
2. Ibu Herawati Mansur, SST,.M.Pd,M.PSi, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang.
3. Ibu Ika Yudianti, SST.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang.
4. Ibu Kiswati SST, Mk.Kes, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Kepanitraan
Umum Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
5. Ibu Sri Murtini Bd, SST selaku Pembimbing Klinik di PMB
6. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran terbentuknya Laporan
Kegiatan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan demi kesempurnaan Laporan
Kegiatan Edukasi Asuhan Kebidanan Holistik Fisiologis Remaja Dan Pranikah.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
VISI MISI........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................39
BAB 5 PENUTUP...................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................44
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya (Tamaka, Madianung,
and Sambeka 2013).
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
3
Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil,
mengalami terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan
ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid 22 dan diduga hamil,
perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
(TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus Naegele yaitu
TTP : (hari pertama HT + 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1)
((Kumalasari 2015)
(2) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan
mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu
makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini
dapat diatasi Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk
mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan yang mudah
dicerna dan tidak berbau menyengat (Kumalasari 2015)
(3) Mengidam Wanita hamil
Sering makan makanan terntentu, keinginan yang
demikian disebut dengan mengidam, seringkali keinginan
makan dan minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama
kehamilan. Namun hal ini 23 akan berkurang dengan sendirinya
seiring bertambahnya usia kehamilan.
(4) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
syncope atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai yang
sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16
minggu (Kumalasari 2015)
(5) Perubahan Payudara
4
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi
kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
Pengaruh estrogen – progesteron dan somatotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang, ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. Selain
itu, perubahan lain seperti pigmentasi, puting susu, sekresi
kolostrum dan pembesaran vena yang semakin bertambah
seiring perkembangan kehamilan (Kumalasari 2015)
(6) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB (Dewi
2011)
(7) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi
tempat-tempat berikut ini :
(a) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada
daerah dahi, hidung, pipi, dan leher)
(b) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam
(c) Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda yang
dibentuk akibat serabut-serabut elastis lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus/ merenggang, bewarna
kebiruan, kadang dapat menyebabkan rasa gatal (pruritus),
linea alba atau garis keputihan di 25 perut menjadi lebih
hitam (linea nigra atau garis gelap vertikal mengikuti garis
perut (dari pusatsimpisis) (Sunarti 2013).
(d) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga
terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda
pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit
putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada
5
wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri
menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.
(e) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat
pembesaran bagian tersebut.
(f) Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada
trimester pertama.
(g) Varises (penampakan pembuluh darah vena) Pengaruh
estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai
bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis serta payudara. Penampakan pembuluh darah
ini dapat hilang setelah peralinan (Hani 2011)
6
(4) Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama
kehamilan, kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup
kuat menjelang akhir kehamilan. Pada waktu pemeriksaan
dalam, terlihat rahim yang lunak seakan menjadi keras karena
berkontraksi.
(5) Adanya Ballotement
Ballotement adalah pantulan yang terjadi saat jari telunjuk
pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal
ini menyebabkan janin berenang jauh dan kembali keposisinya
semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr usia 4-5
bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan sebagai tanda
pasti kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada
tumor dalam kandungan ibu.
(6) Tanda Hegar dan Goodells
Tanda hegar yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah yang
mempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama
masa hamil, dinding –dinding otot rahim menjadi kuat dan
elastis sehingga saat di lakukan pemeriksaan dalam akan teraba
lunak dan terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan dan tanda
goodells yaitu melunaknya serviks akibat pengaruh hormon
esterogen yang menyebabkan massa dan kandungan air
meningkat sehingga membuat serviks menjadi lebih lunak
(Kumalasari 2015)
(7) Tanda Chadwick
Tanda yang berwarna kebiru-biruan ini dapat terlihat saat
melakukan pemeriksaan, adanya perubahan dari vagina dan
vulva hingga minggu ke 8 karena peningkatan vasekularitas
dan pengaruh hormon esterogen pada vagina. Tanda ini tidak
28 dipertimbangkan sebagai tanda pasti, karena pada kelainan
rahim tanda ini dapat diindikasikan sebagai pertumbuhan
tumor
7
(8) Hyperpigmentasi
Kulit Bintik –bintik hitam (hyperpigmentasi) pada muka
disebut chloasma gravidarum. Hyperpigmentasi ini juga
terdapat pada areola mamae atau lingkaran hitam yang
mengelilingi puting susu, pada papilla mamae (puting susu)
dan di perut. Pada wanita yang tidak hamil hal ini dapat terjadi
kemungkinan disebabkan oleh faktor alergi makanan,
kosmetik, obat-obatan seperti pil KB (Sunarti 2013)
8
murni belum tercampur oleh zat-zat makanan yang
dikonsumsi.
(b) Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya
HCG dalam tubuh. Bedanya, tes darah ini tidak dapat
dilakukan sendiri dirumah, melainkan dilakukan di
laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika
terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka dinyatakan
positif hamil, demikian juga seterusnya
(c) Tes USG (Ultra Sonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan
memastikan kehamilan melalui USG yang dapat melihat
bagian dalam tubuh manusia. Dari gambaran yang
ditampilkan alat tersebut, dokter akn melihat didalam rahim
terdapat embrio atau tidak. Jika kehamilan sudah berjalan
enam minggu, alat ini sangat membantu dokter dalam
menganalisis suatu kehamilan. Selain melihat ada tidaknya
30 embrio, penggunaan USG juga dapat digunakan untuk
amengetahui taksiran persalinan, perkiraan usia kehamilan,
serta perkiraan berat badan dan panjang janin
(Siswosuharjo and Chakrawati 2010).
9
2.4 Periode Kehamilan Ditinjau Dari Tuanya Kehamilan (Arief 2010)
1) Trimester I ( konsepsi 12 minggu kehamilan )
Suatu periode dimana terjadi pembuahan yang tidak tampak
selama trimester ini, pada organ-organ tubuh janin misalnya jantung,
paru-paru dan otak sudah mulai terbentuk.
10
2). Trimester II (12 minggu - 28 minggu)
Periode dimasa uterus bertambah besar dan mendorong organ
sekitarnya dalam rongga perut. Ibu mulai merasakan gerakan janin
dan kehamilan bulan ke - 6 sudah dapat dirasakan adanya tendangan-
tendangan janin.
Tahap perkembangan janin pada trimester ini, yaitu :
a) 12 - 16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya
dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya
mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis
dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka
mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
b) 16 - 20 Minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar
gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi
rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih
teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi
terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai
berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan
sidik jarinya mulai nampak.
c) 20 - 24 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan
di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya
membuka, dan otaknya mulaiaktif. Ia dapat mendengar sekarang,
baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat
jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini
merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya.
d) 24 - 28 Minggu
11
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan
di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya
membuka, dan otaknya mulaiaktif. Ia dapat mendengar sekarang,
baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat
jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini
merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya.
12
meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakan
semuanya ini, 10 gerakan sehari sudah normal.
e) Minggu ke 33
Ibu akan makin merasakan gerakknya karena bayi mengisi
hampir seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu
waktu yang membuat anda tak nyaman,terutama ketika kakinya
dibawah tulang rusuk. Bayi mempunyai seluruh rambutnya pada
minggu ini.
f) Minggu ke 34
Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu – minggu
ini. Semua system sudah terbentuk sempurna, walaupun paru –
paru masih tetap belum matang. Bayi memberi respon terhadap
suara yang familiar.
g) Minggu ke 35
Bayi terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya.
Kepala bayi sudah mulai memasuki panggul.
h) Minggu ke 36
Mulai dari minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan
kematangan yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu
ini bayi lahir premature tetapi bayi akan baik saja. Pada bulan
terakhir kehamilan ini bayi akan mendapat antibody dari ibunya,
seperti campak. Lemak akan terus bertambah diabwah kulit bayi
setiap hari.
i) Minggu ke 37
Bayi akan terus berlatih untuk menggerakkan paru –
parunya, karena bayi akan bernafas setelah dilahirkan. Jika posisi
kepala bayi dibawah maka kemungkinan kepala sudah memasuki
panggul ibu.
j) Minggu ke 38
Reflek bayi sudah terkoordinasi, bayi sudah dapat
mengedipkan mata, mengerakkan kepala, memegang, dan
13
merespon suara, sentuhan, dan cahaya. Bayi sudah dapat
membedakan antara terang dan gelap.
k) Minggu ke 39-40
Bayi sudah siap untuk lahir. Bayi sudah terlihat cukup
montok, dengan lemak yang terbentuk dibawah kulitnya, akan
mampu mengatur suhu tubuhnya saat lahir. Kulit bayi halus dan
lembut. Berat bayi sekitar 2,7 kg – 3,2 kg dengan panjang sekitar
50cm.
Pada kehamilan yang berumur lebih dari 6 bulan akan
terjadi perubahan pada organ dalam perut dan terjadi perubahan
volume yang dihasilkan oleh uterus, darah, dan cairan lainnya
sehingga akan terjadi pula perubahan berat badan dari biasanya
dan otot-otot perut juga akan elastis mengikuti perubahan janin
dalam kandungan, sehingga mau tidak mau akan terjadi
perubahan fisik secara fisiologis pada ibu hamil.
2.5 Perubahan Fisiologi pada Ibu Hamil (Fatimah and Nuryaningsih 2017)
2.5.1 Sistem Reproduksi
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu
normal lebih kurang 30 gram.Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat
uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan uterus adalah sebagai berikut:
pada minggu ke-16 dari luar, fundus uteri kira-kira terletak diantara
setengah jarak pusat ke simfisis, pada minggu ke-20 fundus uteri
terletakkira-kira dipinggir bawah pusat, pada minggu ke-24 fundus uteri
berada tepat dipinggir atas pusat, pada minggu ke-28 fundus uteri
terletak kirakira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke
prosessus xifodeus, pada minggu ke-39 fundus uteri terletik diantara
setengah jarak pusat dari prosessus xifodeus, padmingguke-36 fundus
uteri terletak kira-kira 3 jari dibawah prosessus xifodeus xifodeus, pada
minggu ke-40 fundus uteri turun kembali dan. Hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga
panggul Vagina, terjadi pembuluh darah vagina bertambah, hingga
14
warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick), kekenyalan
(elastis). Vagina bertambah artinya daya direnggang bertambah, sebagai
persiapan persalinan .
2.5.2 Sistem Darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih
banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil 32
minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25% sampai
30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
2.5.3 Sistem Pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi desakan
diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu.
2.5.4 Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung meningkat, dapat
menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing kepala pada pagi
hari, yang disebut morning sickness, muntah yang disebut emesis
gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis progesteron juga
menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi.
2.5.5 Perubahan pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophone stimulating hormone lobus anterior dan
pengaruh kelenjar supranelis hiperpigmentasi ini terjadi pada striae
gravidarum livide atau alba, aerola papilla mamae, pada pipi (Cloasma
gravidarum)
15
2.6 Pelayanan Antenatal Care
Pemeriksaan fisik dan test laboratorium pada kunjungan antental
pertama
Tujuan dari pemeriksaan fisik dan test laboratorium adalah unutk
mendeteksi komplikasi kehamilan.Bukti diseluruh dunia menunjukkan
bahwa pemeriksaan fisik dan test laboratorium selama kunjungan
antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan – pemeriksaan yang
didukung oleh riset ilmiah.Dengan kata lain, para bidan seharusnya
meluangkan waktu melakukan pemeriksaan – pemeriksaan yang nyata –
nyata dapat menurunkan kematian ibu dan neonatus.
a. Pemeriksaan Fisik
Dibawah ini daftar komponen – komponen dari pemeriksaan fisik
pada kunjungan antenatal pertama.Asesmen dari hal – hal yang
dicetak tebal adalah penting, dan pemeriksaan ini nyata – nyata dapat
mengurangi kematian ibu dan anak.Sedangkan hal – hal lain hanya
dilakukan jika ibu mengeluh merasakan gejala atau
ketidaknyamanan yang berhubungan dengan pemeriksaan tersebut.
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi badan
b. Berat Badan
c. Tanda – tanda vital
Tekanan darah
Denyut nadi
2. Kepala dan leher
a. Edema diwajah
b. Ikterus pada mata
c. Mulut pucat
d. Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau
pembengkakan kelenjar tiroid
3. Tangan dan kaki
a. Edema di jari tangan
b. Kuku jari pucat
16
c. Varices vena
d. Reflek – reflek
4. Payudara
a. Ukuran, simetris
b. Puting payudara : menonjol / masuk
c. Keluarnya kolostrum atau cairan lain
d. Retraksi , dimpling
e. Massa
f. Nodul Axilla
5. Abdomen
a. Luka bekas operasi
b. Tinggi fundus uteri ( jika > 12 minggu )
c. Letak , presentasi, posisi dan penurunan kepala (kalau > 36
minggu)
d. DJJ ( jika > 18 minggu )
Palpasi Abdomen
Metode palpasi abdomen pada ibu hamil. Sebelum pasien dilakukan
pemeriksaan, maka persiapan yang harus dilakukan adalah:
• Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya
• Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang,
tempatkan bantal kecil di bawah kepala untuk kenyamanan
• Menjaga privasi
• Menjelaskan prosedur pemeriksaan
• Menghangatkan tangan dengan menggosok bersama-sama (tangan
dingin dapat merangsang kontraksi rahim)
• Gunakan telapak tangan untuk palpasi bukan jari.
17
1) LEOPOLD 1
Tujuan: untuk menentukan inggi fundus uteri (tusia kehamilan)
dan bagian janin yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut
ibu).
Teknik:
- Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut
bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah
ibu
- Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari
arah samping umbilical
- Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
- Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua
tangan,tentukan bagian janin.
Hasil
- Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba
adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
- Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa
adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
- Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus
teraba kosong.
2) LEOPOLD II
Tujuan : Untuk menentukan dimana punggung anak dan dimana
letak bagian-bagian kecil.
Teknik:
- Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa
menghadap ibu
- Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara
sejajar dan pada ketinggian yang sama
- Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan
18
(simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser
ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Hasil:
Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak
dapat digerakkan Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan
teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan
teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
3) LEOPOLD III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong)
yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah
bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul
(PAP).
Teknik:
- Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa
menghadap ibu
- Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu
- Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk
mentukan bagian terbawah bayi
- Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong Apabila
bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian
bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
19
4) LEOPOLD IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang
terdapat dibagian bawah perut ibu, serta untuk me-
ngetahui seberapa jauh bagianbawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
Teknik:
- Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu
lurus
- Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri
dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan
berada pada tepi atas simfisis
- Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu
(konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
- Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang
bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan
untuk memegang pinggang bayi)
- Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian
meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul.
Hasil:
- Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen)
berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas
panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa
membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) maka bagian
terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul
(PAP)
20
- Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih
meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1
jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian),
dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP)
21
2.5 DIAGNOSA KEHAMILAN
Setelah anamnesa dan pemeriksaan selesai kita tentukan Diagnosa .Akan
tetapi pada pemeriksaan kehamilan tidak cukup kita membuat diagnosa
kehamilan saja , tetapi kita harus dapat menjawab pertanyaan sebagai
berikut :
1. Hamil atau tidak
2. Primi atau multigravida .
3. Umur kehamilan
4. Letak & punggung janin
5. Turunnya bagian terendah janin (ditulis dgn lambang)
6. Intra / ekstra uterine
7. Tunggal / ganda
8. Hidup / mati
9. Belum inpartu / inpartu kala…… fase……
10. Keadaan ibu
11. Keadaan janin
22
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Kunjungan 1
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “V” G3P2A0 Usia Kehamilan 34-35
Minggu Dengan Kehamilan Resiko Tinggi KSPR 6
PENGKAJIAN
Tanggal : 14-12-2021 Jam : 19.00 WIB
No. RM : 104/IX/21
Nama : Ny.V Nama Suami : Tn.F
Umur : 34 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaaan : IRT Pekerjann : Wiraswasta
Alamat : Krajan-Lengkong Alamat : Krajan- Lengkong
Cara masuk :
A. SUBYEKTIF
1. Keluhan utama :
Ibu hamil 9 bulan anak ketiga ingin periksa dan mengeluh sering kencing
dimalam hari.
2. Riwayat menstruasi
HPHT : 10-04-2021
TP : 17-01-2022
23
3. Riwayat Kehamilan:
Hamil ke: 3
Sudah berapa kali periksa di Puskesmas oleh Bidan
Informasi yang pernah didapat
Ajuran cek lab, istirahat cukup, makan bergizi,
Status Imunisasi:
TT 5
Nifas.
Tanda bahaya: Tidak ada, Masalah Nifas: Tidak ada
Lama Menyusui: 15 bulan, Usia anak sekarang: 20 bulan , ASI Eksklusif: ya
4. Riwayat dan rencana KB
Metode yang pernah dipakai : PIL , Lama : 1 tahun
Keluhan dari KB: Tidak ada
Rencana KB selanjutnya : Kb suntik 3 bulan
24
5. Riwayat kesehatan Ibu :
Anemia : Tidak
Hipertensi : Tidak
Kardiovaskular : Tidak
TBC : Tidak
Hepatitis : Tidak
Diabetes : Tidak
Malaria : Tidak
HIV/AIDS : Tidak
IMS (Clamidia, Sphilis, GO, , dll) : Tidak
Epilepsi : Tidak
Penyakit Jiwa : Tidak
Alergi makanan : Tidak
Lain-lain....
Pernah dirawat : tidak
7. Status perkawinan : ya
Kawin 1 kali,
Kawin usia 18 tahun,
25
lama menikah 15 tahun
Nutrisi
9. Pola kebiasaan
Merokok: tidak
Lain-lain: …………………………………………………………………..
26
10. Riwayat psikologi, sosial, ekonomi, budaya (termasuk
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi/P4K.
Psikologi
Kecemasan atau kekhawatiran yang dirasakan ibu:
Tidak ada
Sosial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :
Senang
- Hubungan dengan pasangan dan keluarga lainnya :
Baik dan mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga
- Anggota keluarga di rumah atau sekitarnya yang dapat
membantu ibu melakukan pekerjaan domestik maupun
finansial yaitu Orang tua dan suami
- Pembuat keputusan dalam keluarga
Suami
- Rencana tempat persalinan: Rumah Bidan Sri Murtini
- Penolong persalinan : Bidan
- Rencana Rujukan bila Terjadi Kegawatan: RS IBI Jember
- Calon pendonor darah: Keluarga
- Transportasi yang digunakan saat hendak bersalian atau
dalam keadaan darurat: Mobil pribadi atau motor
- Pendamping persalinan: Suami
Ekonomi
- Persiapan pendanaan persalinan/kegawatdaruratan: Pribadi
- Tabulin: tidak ada
Budaya
- Budaya yang diterapkan ibu dalam kehamilan: Tidak ada
27
B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg S: 37◦C
N : 80 x/menit RR: 20x/menit
BB Sekarang : 75 kg BB sebelum hamil : 70 kg
TB : 147 cm
IMT : 34
LILA : 26 cm
KSPR : 6
2. Pemeriksaan Fisik
- Muka :
Tidak Odem, tidak pucat
- Mata :
Konjungtiva anemis, Sklera tidak Ikterik, Pandangan tidak kabur
- Gilut :
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, ada caries
- Leher :
Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
- Dada :
Tidak ada benjolan, puting susu menonjol, kolostrum keluar
- Abdomen:
Inspeksi: Tidak ada bekas operasi
Arah Pembesaran: membujur
Palpasi :
28
(Puka)
Leopold III : teraba keras, bulat, melenting (Kepala)
Leopold IV : KonDevergen (masuk PAP sebagian)
TFU (Mcdonald): 26 cm. TBJ: 2170 gram
Auskultasi : DJJ 138x/mnt
- Ekstremitas : Atas : odem -/-, varises -/-
Bawah : odem -/-, varises -/-, reflek patela +/+
3. Pemeriksaan laboratorium:
- Darah: (14-12-21)
Hb: Belum dicek
- USG: Belum pernah
C. ASSESSMENT
Ny. V G3 P2 A0 UK 34-35 minggu dengan kehamilan resiko tinggi KSPR 6
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa TD : 110/70 mmHg,
S: 37◦C, N : 80 x/menit, RR: 20x/menit, IMT : 34 , LILA : 26 cm. Ibu
mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu kondisi normal bagi ibu hamil trimester 3 seperti
sering kencing pada malam hari sehingga ibu tidak perlu khawatir yang
berlebih. Ibu mengerti dengan mengangguk
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa sering kencing merupakan kondisi normal
bagi ibu hamil trimester 3 karena kepala janin menekan kandung kencing.
Ibu mengerti dengan mengangguk
5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum air saat menjelang tidur untuk
menghindari kencing di malam hari. Ibu mengerti dengan mengangguk
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi sesuai “Isi
piringku” terdiri dari 2/3 berisi nasi, 2/3 sayuran, 1/3 lauk pauk, 1/3 buah-
buahan. Ibu bersedia
29
7. Memberitahu tanda bahaya ibu hamil pada trimester 3 seperti bengkak pada
kaki, janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya,
perdarahan, air ketuban keluar sebelum waktunya. Ibu dapat menyebutkan
ulang tanda bahaya kehamilan trimester 3
8. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan seperti perut mulas yang teratur,
sering dan semakin lama, keluar lendir bercampur darah atau keluar cairan
ketuban dari jalan lahir. Ibu dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan
9. Menganjurkan ibu untuk datang ke bidan jika terdapat tanda-tanda
persalinan atau segera menghubungi via wa, ibu bersedia
10. Menganjurkan ibu untuk cek Hb 1 minggu lagi saat pemeriksaan
selanjutnya, Ibu bersedia
11. Memberikan terapi berupa sangobion dan kalk 1x1/ hari, ibu bersedia
minum vitamin
12. Menganjurkan ibu untuk USG supaya ibu dapat mengetahui kondisi
janinnya, Ibu bersedia
13. Menganjurkan ibu untuk segera kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan. Ibu bersedia
30
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “V” G3P1A1 Usia Kehamilan
38-39 Minggu Dengan Kehamilan Resiko Tinggi KSPR 6
PENGKAJIAN
Tanggal : 12-1-2022 Jam : 19.00 WIB
No. RM : 104/IX/21
Nama : Ny.V Nama Suami : Tn.F
Umur : 34 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaaan : IRT Pekerjann : Wiraswasta
Alamat : Krajan-Lengkong Alamat : Krajan- Lengkong
Cara masuk :
A. SUBYEKTIF
1. Keluhan utama :
Ibu hamil datang ingin periksa hamil 9 bulan anak ketiga mengeluh
sakit perut dibagian bawah sejak 6 hari yag lalu.
2. Riwayat menstruasi
HPHT : 10-04-2021
TP : 17-01-2022
3. Riwayat Kehamilan:
Hamil ke: 3
Sudah berapa kali periksa di Puskesmas oleh Bidan
Informasi yang pernah didapat
Ajuran cek lab, istirahat cukup
31
Gerakan janin pertama 4 bulan
Status Imunisasi:
TT 5
Nifas.
Tanda bahaya: Tidak ada, Masalah Nifas: Tidak ada Lama
Menyusui: 15 bulan, Usia anak sekarang: 20 bulan,
ASI Eksklusif: ya
32
12. Riwayat kesehatan Ibu :
Anemia : Tidak
Hipertensi : Tidak
Kardiovaskular : Tidak
TBC : Tidak
Hepatitis : Tidak
Diabetes : Tidak
Malaria : Tidak
HIV/AIDS : Tidak
Epilepsi : Tidak
Lain-lain....
Kawin 1 kali,
Kawin usia 18 tahun,
lama menikah 15 tahun
33
15. Pola pemenuhan kebutuhan dasar selama kehamilan
Nutrisi
Makan: 3 kali sehari, Menu: Nasi, lauk, sayur,buah, Porsi sedang,
Minum: 8 gelas sehari, Jenis Minuman : air putih dan susu 1 hari
sekali
Eliminasi
BAK : 6-7 kali sehari, keluhan: sering kencing
BAB : 1 kali sehari, keluhan: Tidak ada
Aktivitas
Membersihkan rumah dan masak
Keluhan: Tidak ada
Istirahat
Merokok: tidak
Lain-lain:
34
17. Riwayat psikologi, sosial, ekonomi, budaya
(termasuk Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi/P4K
Psikologi
Kecemasan atau kekhawatiran yang dirasakan ibu: tidak ada
Sosial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
Senang
Ekonomi
- Persiapan pendanaan persalinan/kegawatdaruratan: Pribadi
- Tabulin: tidak
Budaya
- Budaya yang diterapkan ibu dalam kehamilan:
Tidak ada
35
B. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg S: 36,5◦C
N : 80 x/menit RR: 20x/menit
BB Sekarang : 77 kg BB sebelum hamil : 72 kg
TB : 147 cm
LILA : 26 cm
KSPR : 6
2. Pemeriksaan Fisik
- Muka: Tidak Odem, Tidak pucat
- Leher :
- Abdomen:
36
Leopold III : teraba keras, bulat, melenting (Kepala)
Leopold IV : Devergen (masuk PAP sebagian)
TFU (Mcdonald): 32 cm. TBJ: 3100 gram
Auskultasi : DJJ 143x/mnt,
3. Pemeriksaan laboratorium:
- Darah:
Hb: 9,9 gr% (12-1-2022)
C. ASSESSMENT
Ny. V G3 P2 A0 UK 39-40 minggu dengan kehamilan resiko tinggi
KSPR 6
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa TD : 110/70 mmHg,
S: 36,5◦C, N : 80 x/menit, RR: 20x/menit, LILA : 26 cm, HB: 9,9 gr%.
Ibu mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu kondisi normal bagi ibu hamil trimester 3
seperti nyeri perut bagian bawah tidak perlu khawatir yang berlebih. Ibu
mengerti dengan mengangguk
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa nyeri pada perut bagian bawah
merupakan kondisi normal pada ibu hamil trimester 3 karena kepada
janin semakin turun untuk memasuki panggul ibu. Ibu mengerti dengan
mengangguk
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi sesuai “isi
piringku” terdiri dari 2/3 berisi nasi, 2/3 sayuran, 1/3 lauk pauk, 1/3
buah-buahan. Ibu bersedia mencoba dirumah
37
5. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau untuk membantu
pembentukan sel hemoglobin, ibu bersedia makan sayuran hijau
6. Memberitahu tanda bahaya ibu hamil pada trimester 3 seperti bengkak
pada kaki, janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya,
perdarahan, air ketuban keluar sebelum waktunya. Ibu dapat
menyebutkan ulang tanda bahaya kehamilan trimester 3
7. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan seperti perut mulas yang
teratur, sering dan semakin lama, keluar lendir bercampur darah atau
keluar cairan ketuban dari jalan lahir. Ibu dapat menyebutkan tanda-
tanda persalinan
8. Menganjurkan ibu untuk datang ke bidan jika terdapat tanda-tanda
persalinan atau segera menghubungi via WA. ibu bersedia
9. Menganjurkan ibu untuk segera kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila
ada keluhan. Ibu bersedia
38
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan diuraikan tentang asuhan kebidanan yang
telah dilaksanakan secara berkesinambungan (Continuity of Care) yang
membahas ada tidaknya kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan pelaksanaan.
Pembahasan dimaksudkan agar dapat diambil kesimpulan serta solusi dari
kesenjangan teori yang ada dengan praktek, sehingga dapat digunakan sebagai
tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien
khususnya pada pasien dengan manajemen asuhan kebidanan pada masa hamil.
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan penulis kepada Ny. “V” sejak masa
kehamilan berusia 34-35 minggu didapatkan hasil sebagai berikut:
39
pada hamil trimester 3 merupakan kondisi fisiologis yang disebabkan perut ibu
yang semakin membesar rahim menekan kandung kemih dan menyebabkan ibu
sering kencing sehingga menyebabkan kualitas tidur yang buruk pada ibu
dikarenakan sering terbangun pada malam hari lebih dari tiga kali dikarenakan
harus ke kamar mandi (Palifiana and Wulandari 2016). Maka dari itu pengkaji
menganjurkan untuk mengurangi minum pada malam hari, kosongkan kandung
kemih sebelum tidur, kurangin minuman berkafein. Beberapa minuman yang
dapat meningkatkan aktivitas buang air kecil seperti minuman yang
mengandung alkohol, minuman bersoda atau dengan kandungan tinggi gula dan
minuman berkafein seperti kopi atau teh. Kandungan dalam minuman tersebut
bersifat mengiritasi kandung kemih dan membuat seseorang lebih sering buang
air kecil, sehingga akan lebih baik ibu mengurangi atau menghindari minuman
tersebut dan lebih banyak konsumsi air putih (Damayanti 2019).
Setelah dilakukan pemeriksaan pada Ny “V” didapatkan hasil BB 75 kg,
TB 147 cm serta didapatkan IMT 34,7 IMT normal pada ibu hamil yaitu ≥18,5-
24,9, maka IMT pada Ny. “V” tergolong underweight atau berlebihan.
Penambahan BB Ny “V” yaitu 5 kg dari berat sebelum hamil yaitu 70kg,
sedangkan penambahan BB normal selama hamil yaitu 7-14 kg, maka dapat
disimpulkan penambahan berat badan Ny “V” tergolong kurang (Muslimah
2017). Salah satu faktor yang paling berhubungan dengan penambahan berat
badan ibu hamil yang kurang yaitu pola makan makanan pokok yang tidak
sesuai dengan “ISI PIRINGKU”. Sehingga penulis mengajurkan Ny “V” untuk
memperbaiki pola makan sesuai “ISI PIRINGKU”, yaitu 2/3 nasi, 1/3 lauk, 2/3
sayuran, dan 1/3 buah-buahan. LILA didapatkan 26 cm, normalnya LILA
≥23,5. Maka LILA Ny “S” tergolong normal atau tidak KEK. Pengukuran
LILA merupakan salah satu cara deteksi dini resiko KEK dimana ibu
mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun yang dapat
mengganggu kesehatan ibu sehingga LILA tidak dapat memantau perubahan
status gizi dalam jangka pendek (Muslimah 2017). Tekanan darah pada Ny “V”
yaitu 110/70, klasifikasi normal tekanan darah yaitu <120/80 mmHg. Maka
tekanan darah Ny”V” tergolong normal (Murtala 2014). Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan pucat pada konjungtiva ibu. Menurut (Irianto 2014). Menurut
40
(Wiknjosastro 2012) usia kehamilan 34 minggu volume plasma total mencapai
hampir 50% atau lebih dari saat konsepsi. Sedangkan produksi eritrosit akan
meningkat secara bertahap tetapi tidak sebesar penambahan volume plasma,
peningkatan ± 33%. Ketidakseimbangan antara peningkatan volume plasma dan
masa eritrosit dalam sirkulasi maternal menyebabkan terjadinya hemodilusi.
Hemodilusi merupakan penyesuaian fisiologis selama kehamilan dan
bermanfaat bagi kehamilan. Hemodilusi meringankan beban jantung yang lebih
berat selama kehamilan sebagai akibat peningkatan hidremia cardiac output,
resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah tidak naik. Hemodilusi
menyebabkan unsur besi yang hilang pada perdarahan waktu persalinan
menjadi sedikit Bertambahnya darah dalam kehamilan dimulai sejak usia
kehamilan 10 minggu, dan mencapai puncaknya pada usia 32-36 minggu. Hasil
penelitian para ahli menyebutkan bahwa kadar hemoglobin, jumlah eritrosit,
dan nilai hematokrit turun selama kehamilan sampai 7 hari postpartum. Oleh
hal ini pengkaji menganjurkan Ny “V” untuk memberikan pendidikan dan
upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui makanan
serta konsumsi rutin tablet penambah darah 1x sehari (Arisman 2010).
4.2 Asuhan Kebidanan Kehamilan Kunjungan Kedua
Pada kunjungan kedua tanggal 12 Januari 2022 diperoleh informasi pada
Ny. “V” dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. Nyeri pada perut bagian
bawah merupakan hal fisiologis yang dialami pada ibu hamil saat proses kepala
bayi akan masuk panggul, dapat diatasi dengan melakukan kompres hangat
(Pratiwi 2019). Dari hasil pemeriksaan pada Ny “V” didapatkan konjungtiva
ibu masih pucat seperti pemeriksaan sebelumnya. Untuk memastikan kondisi
ibu, maka pengkaji melakukan pemeriksaan Hb dan didapatkan hasil Hb Ny
“V” yaitu 9,9 gr%. Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara
luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia ialah suatu kondisi medis
dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Pada ibu
hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL (Lantu, Tendean,
and Suparman 2016). Maka dapat disimpulkan bahwa Ny “V” sedang
mengalami anemia, karena kadar Hb dalam kurang dari batas normal.
41
Berdasarkan ketidaknyamanan yang dialami pada Ny. V G3P1A0 pada
usia kehamilan 35-36 minggu di kunjungan pertama dan pada usia kehamilan
39-40 minggu di kunjungan kedua, adapaun cara untuk mengurangi nyeri pada
perut bagian bawah berdasarkan evidence based yaitu Menurut (Yulizawati
2020) cara mengurangi nyeri pada perut bagian bawah sebagai berikut :
1. Tekuk lutut ke arah abdomen atau dada.
2. Berbaring di sisi berlawanan rasa sakit.
3. Mandi air hangat.
4. Gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika tidak
terdapat kontraindikasi.
5. Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya
letakkan di antara lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.
Pengobatan / yang dihindari :
1. Cobalah untuk tidak duduk dan berdiri untuk waktu yang lama.
2. Jangan melakukan pergerakan dengan cepat. Bergerak secara perlahan dan
bertahap.
Tanda-tanda bahaya :
Jika anda mengalami demam, menggigil, nyeri buang air kecil, kesulitan
berjalan, atau perdarahan, maka segera datangi dokter anda, gejala-gejala
tersebut dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius
42
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
44
Persyaratan Tugas Akhir Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : ZAHRA PRATIWI 2019 Dosen
Pembimbing D III Kebidanan , ITS PKU Muhammadiyah Surakarta , Email :
Triapi.”
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Putri, Rifka Wangiana Yulia. 2018. “Hubungan Usia, Jumlah Kehamilan, Dan
Riwayat Abortus Spontan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Spontan Di RSU Aghisna Medika Kabupaten Cilacap.” 5: 3.
http://eprints.ums.ac.id/58164/14/naskah publikasi.pdf.
Siswosuharjo, S, and F Chakrawati. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Jakarta: Penebar Plus.
Sunarti. 2013. Asuhan Kehamilan. . Jakarta: In media.
Tamaka, C., A. Madianung, and J. Sambeka. 2013. “Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado.” Jurnal Keperawatan UNSRAT 1(1):
113078.
Ulviyatulillah, and Kadar Kuswandi. 2017. “Jurnal Obstretika Scientia.” 4: 401–
17.
Wiknjosastro, Hanifa. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Yulizawati. 2020. Buku Teks Dengan Evidence Based Midwifery Implementasi
Dalam Masa Kehamilan. Pertama. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
AIMMATUL AINIYAH. 2018. “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA Ny. ‘N’ KEHAMILAN NORMAL DENGAN KELUHAN NYERI
PUNGGUNG BAWAH DI PBM DYAH AYU, Amd.Keb DI DESA
DUKUHMOJO KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN
JOMBANG.”
Amini, Aulia. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Persalinan Prematur Pada Ibu Bersalin Spontan Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2012.”
Arief, Mansjoer. 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC.
Aziz, Tulus Abdul. 2017. “Dukungan Keluarga Berhubungan Dengan Keteraturan
Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas
Sedayu 1 Yogyakarta.” : 1–21.
Damayanti, Ika Putri. 2019. “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Ketidaknyamanan Sering Bak.” Ensiklopedia of Journal 1(4): 185–90.
Dewi, Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Fatimah, and Nuryaningsih. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Hani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Irianto. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition
in Reproductive Health).
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir Dan Kontrasepsi. Jakarta:
45
Salemba Medika.
Lantu, Aprilia Fransiska, Hermie M. M. Tendean, and Eddy Suparman. 2016.
“KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU
MANADO.” e-CliniC 4(1): 516–19.
Murtala, Ilham. 2014. “Gambaran Tekanan Darah Ibu Dan Berat Badan Bayi Baru
Lahir Pada Ibu Yang Melahirkan Dengan Umur Kehamilan Aterm Di Rumah
Sakit Prikasih Tahun 2014.”
Muslimah, Anna Rofiatun. 2017. “LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I DI PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2016.”
Palifiana, Dheska Arthyka, and Sri Wulandari. 2016. “Analisis Faktor Dominan
Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III Di Klinik
Pratama Asih Waluyo Jati.” : 1–14.
Prahesti, Witriastika Yulia. 2017. “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny
‘W’ Dengan Kehamilan Normal Di BPM Julaikhah Amd.Keb Desa Ngelele
Kecamatan Sumbito Kabupaten Jombang.” Stikes Insan Cendekia Medika
Jombang.
Pratitis, Dian, and Kamidah. 2014. “Hubungan Pengetahuaan Ibu Hamil Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilannya.”
Keperawatan 11(2): 15–24.
Pratiwi, Zahra. 2019. “JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Tugas Akhir Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : ZAHRA PRATIWI 2019 Dosen
Pembimbing D III Kebidanan , ITS PKU Muhammadiyah Surakarta , Email :
Triapi.”
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Putri, Rifka Wangiana Yulia. 2018. “Hubungan Usia, Jumlah Kehamilan, Dan
Riwayat Abortus Spontan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Spontan Di RSU Aghisna Medika Kabupaten Cilacap.” 5: 3.
http://eprints.ums.ac.id/58164/14/naskah publikasi.pdf.
Siswosuharjo, S, and F Chakrawati. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Jakarta: Penebar Plus.
Sunarti. 2013. Asuhan Kehamilan. . Jakarta: In media.
Tamaka, C., A. Madianung, and J. Sambeka. 2013. “Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado.” Jurnal Keperawatan UNSRAT 1(1):
113078.
Ulviyatulillah, and Kadar Kuswandi. 2017. “Jurnal Obstretika Scientia.” 4: 401–
17.
Wiknjosastro, Hanifa. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Yulizawati. 2020. Buku Teks Dengan Evidence Based Midwifery Implementasi
Dalam Masa Kehamilan. Pertama. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
46
Lampiran 1
Buku KIA
47
Lampiran 2
Foto Kegiatan
48