A DENGAN FEBRIS
DI PKD NGUDI WARAS JABUNG SRAGEN
TAHUN 2012
Disusun oleh :
TRI SUSILOWATI
NIM : B09 055
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit dengan
Febris pada An. A di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, Selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, Selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes
3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku dosen Pembimbing yang telah
penulis.
4. Bidan Sri Rejeki Dwi Hastuti, Amd.Keb pimpinan PKD Ngudi Waras Jabung
Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam studi kasus
ini.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
iv
6. Ny. E yang telah mengijinkan balitanya untuk diambil datanya dalam
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Tri Susilowati
B09. 055
INTISARI
vi
Kepustakaan : 18 literature (2002 – 2010)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Berjalan terus kedepan, bermalas malasan adalah sifat pengecut, bila selamanya
dirimu hanya menengok kemasa lalu maka itu adalah kebodohan. lihatlah masa
depan yang kini menanti kehadiranmu.”
(Kahlil Gibran )
“Seandainya lautan dijadikan tinta, dahan dijadikan pena dan daun dijadikan
kertas, maka tidak akan sanggup menuliskan ilmu Allah.”
(surat AL Kahfi : 15 )
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan untuk :
¾ Ayahanda (Alm) tercinta dan ibunda tersayang
yang telah memberikan kasih sayang dengan
tulus, dukungan moral, material dan spiritual. I
love you all.
¾ Adikku dewi dan hafid tersayang yang telah
memberikan semangat untuk terus maju dan kuat
dalam menghadapi semuanya, moga kamu jadi
anak yang pintar, sholeh dan sholekhah ya,
sayang!
¾ Eyang kakung dan eyang putri yang slalu
memberikan doa dan semangat di hari hariku......
¾ Soulmate yang selalu memberikan semangat,
kekuatan dan kesabaran untukku......
¾ Buat temen-temen ku semua makasih atas
dukungan dan bantuan kalian ya..........
¾ Almameterku i love you.........
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Agama : Islam
PENDIDIKAN
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
INTISARI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Balita .................................................................................. 8
2. Febris ................................................................................. 11
ix
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 16
1. Pengertian ........................................................................... 16
3. Data Perkembangan............................................................ 30
B. Pembahasan ............................................................................. 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 58
B. Saran ........................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 2008 masih cukup tinggi, yaitu 31,04% per 1000 kelahiran hidup
artinya terdapat 31,04% bayi meninggal per 1.000 kelahiran. Angka tersebut
16,39% per 1000 dan 2,3% per 1000 kelahiran hidup. Padahal, sesuai dengan
mampu menurunkan angka kematian bayi hingga 17 per 1000 kelahiran hidup.
Target yang masih sangat jauh dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun dari
kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Hal ini tidak
masalah kesehatan, maslah lain yang ada di negara Indonesia adalah tingginya
angka kesakitan dan kematian pada balita. Penyakit febris merupakan salah
1
2
Balita adalah semua anak termasuk bayi baru lahir yang berusia 0
sampai menjelang 5 tahun. Penyakit yang dapat diderita bayi atau balita salah
satunya adalah febris. Febris merupakan suatu keadaan dimana suhu badan
2002). Komplikasi dari febris yaitu dapat terjadi kejang. Untuk bidan harus
mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi atau balita sakit dengan
prosedur yang benar. Selain itu, bidan juga diharapkan mampu melakukan
tahun 2011 di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen, jumlah penderita febris,
pada bulan Januari 2011 sampai 31 Desember 2011 terdapat jumlah kasus
balita sakit sebanyak 1918 balita dengan jumlah balita dengan ISPA 475 balita
(31,15%) balita dengan diare 325 balita (21,31%) balita dengan febris 725
orang (47,54%).
kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit Anak A dengan
B. Perumusan Masalah
Kebidanan pada balita sakit dengan febris (demam tinggi) Di PKD Ngudi
Hellen Varney?
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu
febris.
febris.
4
D. Manfaat Penulisan
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Bagi BPS
E. Keaslian Penelitian
zetamol syrup 3x1 st dan puyer yang terdiri dari B6, Amoxilin, CTM XII
pasien, turgor kulit kembali cepat, mata tidak cekung, bibir dan lidah tidak
kering, balita tidak rewel, suhu: 36,5o C, nadi: 110 x/menit, respirasi: 32 x/
2. Balada Muajah (2008), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada anak “A”
asuhan selama 4 hari keadaan umum pasien, turgor kulit kembali cepat,
mata tidak cekung, bibir dan lidah tidak kering, balita tidak rewel, suhu:
Perbedaan dengan studi kasus yang dilakukan adalah tempat, waktu dan
subyek studi kasus. Persamaan studi kasus yang dilakukan adalah diberikan
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
pengambilan kasus.
7
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Balita
a. Pengertian balita
Balita adalah semua anak termasuk bayi baru lahir yang berusia
berikut:
1) Umur 12 - 18
kata “mama”.
8
9
2) Umur 18 – 24 bulan
3) Umur 24 – 36 bulan
papa.
diminta.
4) Umur 36 – 48 bulan
f) Mengenal 2 – 4 warna.
i) Mendengarkan cerita.
5) Umur 48 – 60 bulan
c) Menari.
e) Menggambar lingkaran.
dan bentuknya.
1) Diare
2) Hepatitis
3) Bronkitis
4) Morbili
5) Ispa
6) Hiperbilirubin
7) Tuberkulosis
2. Febris
a. Pengertian
38o C.
12
b. Etiologi
cara timbul, lama, tinggi serta keluhan dan gejala lain yang menyertai
minggu dengan suhu badan diatas 38,3o C dan sampai saat ini belum
1) Infeksi
2) Neoplasma
13
pyrogen dari sel-sel yang rusak atau dari suatu infeksi sekunder.
4) Penyakit-penyakit kolagen
c. Patofisiologi
14
2003).
d. Gambaran klinis
2) Kulit kemerahan.
6) Takikardi.
7) Kejang demam.
e. Penatalaksanaan
15
febris yaitu:
a) Antipiretik.
1. Pengertian
16
suatu urutan yang logis yang menguntungkan bagi pasien maupun bidan
(Varney, 2004).
a. Langkah I pengkajian
a) Identitas
(Matondang, 2007).
(2) Umur
(Matondang, 2007).
(4) Anak ke
(Matondang, 2007).
(Matondang, 2007).
(Nursalam, 2005).
(7) Agama
(8) Pendidikan
(9) Pekerjaan
(10) Alamat
c) Riwayat kesehatan
(1) Imunisasi
19
(Matondang, 2007).
d) Riwayat sosial
diketahui dari:
anggota keluarga.
(1) Nutrisi
(4) Aktivitas
21
(Surasmi, 2003).
a) Status generalis
2005).
(2) Kesadaran
(b) Pernafasan
(Varney, 2004).
b) Pemeriksaan antropometri
sebagai berikut:
pertumbuhan.
(4) Berat badan : Untuk memantau berat anak naik atau tidak.
23
c) Pemeriksaan sistematis
(1) Kulit
(2) Kepala
(3) Leher
(Priharjo, 2007).
(4) Mata
(5) Telinga
(6) Hidung
2005).
(7) Muka
24
Wong, 2004).
(8) Mulut
(9) Dada
Wong, 2004).
(10) Perut
(Matondang, 2007).
(11) Anogenital
(12) Ekstermitas
25
(5) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
sendiri.
e) Data penunjang
b. Langkah II Interpretasi
26
1) Diagnosa kebidanan
b) Data dasar
Data subjektif
Data objektif
Respirasi : 38 kali/menit
Suhu : 390 C
(7) LLA : 14 cm
kembali lambat.
2) Masalah
(Varney, 2004).
3) Kebutuhan
d. Langkah IV Antisipasi
(Nursalam, 2005).
e. Langkah V Perencanaan
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm oleh
(Varney, 2004).
1) Antipiretik.
f. Langkah VI Pelaksanaan
bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan
3. Data Perkembangan
kebidanan menurut Varney (2004) pada balita dengan febris adalah SOAP,
S : Subyektif
melalui anamnesa.
O : Obyektif
A : Assesment
P : Planning
pendekatan manajemen.
BAB III
METODOLOGI
Laporan studi kasus yaitu laporan yang dilakukan dengan cara meneliti
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal
(Notoatmodjo, 2010). Pada studi kasus ini menggunakan tujuh langkah Varney
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu
C. Subyek Lokasi
kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek yang akan diambil pada laporan kasus ini
31
32
suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
ketegangan otot.
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
(Notoatmodjo, 2010).
bidan dan keluarga pasien di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen untuk
c. Observasi
(Nursalam, 2005).
adalah :
1) Keadaan umum .
2. Data sekunder
fisik atau terapi dan didapat dari keterangan keluarga atau lingkungannya.
kasus ini penulis mengambil teori-teori dari sumber tahun 2002 sampai
tahun 2010.
buku tulis, alat tulis, alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus
adalah buku KIA dan buku register di PKD Ngudi Waras Jabung Sragen.
2. Alat yang dibutuhkan dalam observasi adalah alat ukur tinggi badan,
A. TINJAUAN KASUS
a. Identitas
1) Identitas Bayi
b) Umur : 18 Bulan
e) Anak Ke : 1 (pertama)
1) Keluhan Utama
37
38
2) Riwayat Kesehatan
a) Imunisasi
pilek.
3) Riwayat Sosial
a) Yang mengasuh
baik.
c) Lingkungan rumah
a) Nutrisi
b) Istirahat / Tidur
c) Personal hygiene
d) Aktivitas
karena rewel.
e) Eliminasi
c. Perkembangan anak
d. Pemeriksaan Fisik
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis.
c) TTV : R : 36 x/ menit
f) TB : 79 cm
g) LK/LILA : 44 cm / 16 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
kecoklatan.
simetris.
kelainan.
ada retraksi.
kembung.
dapat digerakkan.
3) Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan.
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar
Data subyektif:
badannya panas.
Data obyektif:
2) Kesadaran : Composmentis.
Suhu : 38,7o C
5) BB sekarang : 11,5 kg
6) PB : 79 cm
7) LLA : 16 cm
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
tebal.
3x1/hari .
f. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika obat habis atau anaknya belum
sembuh.
2) Kesadaran : Composmentis.
c) Suhu : 38,7o C
yang tebal supaya keringat pada anaknya dapat terserap dan suhu
panasnya menurun.
46
mencegah dehidrasi.
diberikan 3x1/hari .
f. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika obat habis atau anaknya
belum sembuh.
dilakukan pemeriksaan.
b. Kesadaran : Composmentis.
tebal.
S : Subyektif
2) Ibu mengatakan anaknya rewel, sudah makan dan minum tapi sedikit.
O : Obyektif
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV
Suhu : 37,7o C
Respirasi : 38 x / menit
4) BB : 11, 5 kg
A : Assesment
Suhu : 37,7o C
Respirasi : 38 x / menit
BB : 11, 5 kg
2) Ibu bersedia memberi nutrisi yang cukup, seperti nasi, bubur, air
S : Subyektif
O : Obyektif
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV
Suhu : 37 0 C
Respirasi : 35 x / menit
4) BB : 11, 5 kg
6) Mata
A : Assesment
anaknya.
S : Subyektif
2) Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan mau makan bubur,
O : Obyektif
2) Kesadaran : Composmentis.
3) TTV
Suhu : 36, 7 0 C
Respirasi : 37 x / menit
4) BB : 11, 5 kg
A : Assesment
bidan.
R: 37 x/menit
BB : 11,5 kg
pemberian ASI.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan
praktek tentang asuhan kebidanan pada balita sakit dengan Febris pada An.A
kebidanan menurut Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu: pengkajian,
1. Pengkajian
Juni 2012, pemeriksaan fisik yaitu mata cekung, bibir / mulut kering,
melewati batas normal yaitu melebihi 380C. Gejala awal anak biasanya
ditandai dengan haus, mulut kering, mata cekung dan turgor kulit
55
2. Interpretasi data
(Nursalam, 2005).
antara teori dan praktek yaitu pada teori balita diberi obat penurun
panas.
3. Diagnosa potensial
Pada kasus ini ada kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada
4. Antisipasi
pemberian obat penurun panas sesuai program, observasi vital sign dan
spesialis anak (dr. Sp.A). Pada kasus ini antisipasi yang dilakukan pada
penurun panas untuk pemberian obat yaitu puyer yang terdiri dari amoxilin
dan anjurkan ibu untuk memantau anaknya agar cukup istirahat. Pada
5. Perencanaan
minum yang banyak, kompres dengan air hangat, hindari kompres dengan
57
alkohol atau es, kompres di daerah lipatan, dan anjurkan anak untuk
istirahat.
untuk mengontrolkan anaknya jika obat habis dan jika anak belum
sembuh. Jadi dalam kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
6. Pelaksanaan
selain itu anjurkan ibu untuk mengontrolkan anaknya jika obat habis dan
anak belum sembuh. Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktek.
7. Evaluasi
umum baik, suhu badan stabil atau normal dan tidak terjadi kejang ulang.
pelaksanaan tindakan pada An. A dengan febris serta adanya kerja sama
yang baik dari keluarga pasien dan tenaga medis yang lain, hasil yang
diperoleh dari evaluasi adalah tidak ada komplikasi dan keadaan umum
bayi baik, tidak rewel, suhu panas menurun, turgor kulit kembali cepat,
mata tidak cekung, bibir dan lidah tidak kering. Pada kasus ini tidak terjadi
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembahasan pada asuhan kebidanan pada An. A dengan febris di PKD Ngudi
kebutuhan diperlukan data yang cukup mendukung yaitu data dasar yang
terdiri dari data subjektif dan data objektif. Sehingga diagnosa kebidanan
yang didapatkan adalah An. A umur 18 bulan dengan febris, masalah yang
3. Pada kasus ini diagnosa potensialnya terjadi kejang demam, tetapi pada
kasus ini tidak terjadi karena An. A telah mendapatkan perawatan dan
59
60
diperoleh hasil yang maksimal pula dengan bukti tidak ada komplikasi dan
keadaan umum bayi baik, tidak rewel, suhu panas menurun, turgor kulit
kembali cepat, mata tidak cekung, bibir, lidah tidak kering dan makannya
9. Alternatif pemecahan masalah pada kasus ini yaitu dengan pemberian obat
B. Saran
bahaya.
61
penyakit febris.
2. Bagi Bidan
3. Bagi institusi
a. PKD
b. Pendidikan