Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I

DI PUSKESMAS KASSI KASSI


TAHUN 2023

OLEH :
ARITZA NURAFIKA
PO713211201005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D.III
2023
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I
DI PUSKESMAS KASSI KASSI
TAHUN 2023

OLEH :
ARITZA NURAFIKA
PO713211201005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D.III
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik atas nama Aritza Nurafika (PO713211201005) telah

diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Institusi dan diketahui oleh Ketua

Program Studi D.III Kebidanan.

Makassar, 09 Juni 2022

Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi D.III Pembimbing Institusi

Andi Syintha Ida, S.ST.,SKM.,M.Kes Maria Sonda, S.Si.T, M.Kes


Nip. 197706032002122003 Nip. 196005171981032002

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu

Wata’ala atas segala Rahmat dan Karunia-Nya berupa kesehatan,

kekuatan serta kesempatan yang dianugrahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Praktik Klinik Kebidanan I dengan judul “Laporan

Praktik Klinik Kebidanan I Di Puskesmas Kassi Kassi Tahun 2023”.

Dalam karya ini penulis mengalami banyak kesulitan namun hal ini

dapat teratasi berkat kerja keras serta bantuan dan bimbingan dari ibu

Maria Sonda, S.Si.T, M.Kes, ibu Asmawati Gasma, SKM.,M.Kes dan ibu

Hj. Indriani, SKM.,M.Kes selaku pembimbing institusi yang selama ini

telah memberikan saran dan motivasi kepada penulis.

Dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Rusli, Apt.,Sp.FRS selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar.

2. Ibu Hj.Sitti Mukarramah, S.ST.M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.

3. Ibu Andi Syintha Ida, S.ST.,SKM.,M.Kes. selaku ketua Program Studi

Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Makassar.

4. Ibu Hastuti Husain, S.ST.,M.keb selaku Wali Tingkat II A Prodi D-III

Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.

iii
5. Bidan Sri Sudarwaty, SST.,M.Kes, bidan Adri, bidan Rahmi, bidan

Marni dan bidan Yuri selaku pembimbing lahan di ruangan KIA, ibu

Handayani selaku pembimbing lahan di UGD serta seluruh staf

Puskesmas Kassi Kassi.

6. Seluruh dosen beserta staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar yang telah memberikan ilmu serta bantuan

selama mengikuti pendidikan.

7. Teristimewa pada kedua orang tua dan saudara saya yang senantiasa

mendoakan dan memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Klinik Kebidanan I ini masih

belum sempurna, oleh karena itu besar harapan penulis kepada pembaca

atas kontribusinya baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya

membangun untuk perbaikan karya selanjutnya.

Akhir kata, semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, memberikan imbalan

pahala kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan semoga

karya ini memberi manfaat.

Makassar, 09 Juni 2022

Aritza Nurafika

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR

SAMPUL DALAM

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................3

C. Tujuan............................................................................................3

D. Manfaat..........................................................................................4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Kehamilan.........................................................................5

B. Diagnosa Kehamilan......................................................................8

C. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan...........................................12

D. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester I......................15

E. Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester I.....................................16

F. Tanda Bahaya Kehamilan.............................................................19

G. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil....................................................24

H. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan.............................................25

I. Menentukan Usia Kehamilan........................................................26

J. Standar Pelayanan Antenatal Care..............................................27

K. Manajemen Asuhan Kebidanan....................................................31

v
BAB III PERKEMBANGAN KASUS

Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester I Pada Ny. “R”....................38

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

Kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester I Pada Ny. “R”.........58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................65

B. Saran............................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................67

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang perlu

mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga.

Selain itu kehamilan juga merupakan suatu proses alamiah yang akan di

alami oleh semua wanita yang mengharapkan anak. Namun demikian

kehamilan sangat memerlukan perhatian khusus untuk mencegah dan

mengetahui serta mendeteksi suatu kejadian yang tidak dinginkan seperti

penyakit dan komplikasi-komplikasi pada masa kehamilan. Oleh sebab itu,

bagi setiap ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan

secara berkala sesuai dengan standar yang sudah di tetapkan minimal 6

kali melakukan kunjungan antenatal care agar dapat mendeteksi secara

dini komplikasi-komplikasi selama hamil sehingga dapat mencegah

kematian serta mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan

pada ibu dan janin. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemberian

pelayanan antenatal dengan asuhan standar minimal 14 T yang

seharusnya diberikan pada ibu hamil mulai usia kehamilan muda atau usia

kehamilan trimester I karena pemerintah menetapkan, bahwa pelayanan

antenatal yang baik adalah yang memenuhi asuhan standar minimal “14T”

yaitu timbang dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus

uteri, tetanus toxoid, tablet Fe, tes PMS, pemeriksaan HB, temu wicara,

perawatan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil,

1
pemeriksaan protein urine atas indikasi, pemeriksaan reduksi urine atas

indikasi, pemberian terapi kapsul yodium dan pemberian terapi anti

malaria. Saat ini untuk mencapai keberhasilan pelaksaanaan standar

pelayanan antenatal care di perlukan kepatuhan bagi setiap bidan yang

melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap ibu hamil dengan

menerapkan standar pelayanan ANC dengan 14 T. Namun yang terjadi di

lapangan masih banyak bidan yang kurang patuh terhadap pelaksanaan

standar pelayanan 14 T tersebut. Hal ini karena banyak faktor yang

mempengaruhi diantaranya adalah beban kerja yang begitu besar, kurang

pengawasan dari supervesi, rendahnya motivasi, kurang up to date

terhadap pengetahuan yang terbaru, kurangnya mengikuti pelatihan, serta

sarana dan prasarana yang tidak memadai. Sehingga pelaksanaan

standar pelayanan antenatal care dengan penerapan 14 T sulit untuk

terealisasi. Bidan dalam memberikan pelayanan antenatal lebih sering

terfokus dan menekankan pada pemeriksaan fisik seperti mengukur berat

badan, tekanan darah, menentukan tinggi fundus uteri, letak janin dengan

pemeriksaan leopold, dan denyut jantung janin. Namun unsur pelayanan

yang lain seringkali diabaikan karena menganggap bahwa pemeriksaan

fisik yang dilakukan selama ini sudah cukup untuk pemeriksaan antenatal

care pada ibu hamil, padahal setiap unsur pelayanan antenatal bila tidak

dilaksanakan secara lengkap dikhawatirkan dapat mempengaruhi derajat

kesehatan ibu dan janin serta tidak terdeteksinya faktor-faktor risiko dan

kemungkinan komplikasi yang akan terjadi pada ibu hamil seperti

2
preeklampsi, perdarahan antenatal care, anemia dan lain-lain yang pada

akhirnya nanti berujung pada persalinan yang abnormal atau bahkan

kematian pada ibu dan janin.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan studi

kasus terkait pelayanan antenatal care pada ibu hamil trimester I di

wilayah kerja Puskesmas Kassi Kassi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan dalam penyusunan studi kasus yaitu

“Bagaimana Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ibu hamil Trimester I di

Puskesmas Kassi Kassi”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan pelayanan kebidanan

pada ibu hamil trimester I dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam bentuk

askeb 7 langkah Varney dan SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi data dasar pada ibu hamil

trimester I.

b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa/masalah aktual pada

ibu hamil trimester I.

3
c. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa/masalah potensial

pada ibu hamil trimester I.

d. Mahasiswa mampu menetapkan tindakan segera/kolaborasi pada

ibu hamil trimester I.

e. Mahasiswa mampu menetapkan rencana asuhan kebidanan pada

ibu hamil trimester I.

f. Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan kebidanan

pada ibu hamil trimester I.

g. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu

hamil trimester I.

h. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian asuhan

kebidanan dalam bentuk SOAP.

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan keterampilan

dalam melaksanakan tindakan asuhan kebidanan kehamilan.

2. Bagi institusi Pendidikan

Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam

melaksanakan tindakan asuhan kebidanan dan laporan ini

diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan tambahan referensi

bacaan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi institusi

kesehatan.

3. Bagi lahan praktik

4
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam

asuhan kebidanan kehamilan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan

terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung

dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga

ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2008).

Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang

berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur,

migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,

nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010). Kehamilan

merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis,

tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut

dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi

yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Sulistyawati, 2009). Kehamilan

6
adalah suatu keadaan dimana terjadi pembuahan ovum oleh

spermatozoa yang kemudian mengalami nidasi pada uterus dan

berkembang sampai janin lahir (Muliawati & Lestari, 2013).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan

berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam

13 minggu, trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke-27),

dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Susanti, S.ST. & Ulpawati, S. ST., 2022)(Evayanti, 2015).

2. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan yang

terdiri dari :

a. Ovum (sel telur)

Ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Proses

pembentukan ovum disebut oogenesis, proses ini berlangsung di

dalam ovarium (indung telur). Pembentukan sel telur pada

manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari

fetus perempuan. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium

yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen

yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine, sehingga silia

7
tuba dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang

tuba menuju rongga rahim. Pada waktu ovulasi sel telur yang

telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan menyapu

oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh infundibulum.

Selanjutnya masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia

dan konsentrasi otot. Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam

setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera

dibuahi.(“Proses Kehamilan,” n.d.)

b. Spermatozoa

Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc

sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa

setiap cc. bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri atas

kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti), leher

(penghubung antara kepala dan ekor), ekor (penjang sekitar 10

kali kepala, mengandung energy bergerak). Sebagian besar

spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus

yang dapat mencapai tubafallopi. Spermatozoa yang masuk

kedalam alat genetalia wanita yang dapat hidup selama tiga hari,

sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi. (Manuaba,

2010)

c. Fertilisasi

Fertilisasi berlangsung di ampula (seperti bagian luar) tuba

uterina. Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran

8
yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada

di dalam membran dan membran tidak lagi dapat ditembus oleh

sprema lain. Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan

terbentuklah zigot.

d. Implantasi

Setelah lima sampai tujuh hari setelah terjadi ovulasi terjadi,

blastosit tiba di rahim dalam keadaan siap untuk implantasi.

Produksi progesterone sedang pada puncaknya. Progesterone

merangsang pembuluhpembuluh darah yang sarat oksigen dan

zat gizi untuk memberi pasokan pada endometrium agar tumbuh

dan siap menerima blastosit. Blastosit mengambang bebas di

dalam rahim selama beberapa hari seraya terus berkembang

dan tumbuh. Blastosit perlu waktu kira-kira 13 hari agar tertanam

dengan kuat.

e. Plasentasi

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis

plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium,

plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung

sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi.(“BAB II,” n.d.)

B. Diagnosa Kehamilan

1. Tanda dan Gejala Kehamilan

a. Tanda-tanda dugaan kehamilan

1) Amenorea (Tidak mengalami Menstruasi)

9
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita

hamil tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari

pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan

dan taksiran tanggal persalinan, berdasarkan rumus

Naegele = HPHT + 7 hari - 3 bulan + 1 tahun.

2) Mual dan Muntah

Keadaan ini biasa terjadi pada bulan-bulan pertama

kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada

pagi hari disebut “morning sickness” (Prawiroharjo. 2008).

3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,

akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan

(Prawiroharjo. 2008).

4) Pingsan atau sinkope

Bila berada tempat-tempat ramai yang sesak dan

padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu

(Prawirohardjo, 2008).

5) Payudara tegang

Disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang

merangsang duktus dan alveoli payudara (Kuswanti, 2014).

10
6) Anoreksia Nervousa (Tidak ada nafsu makan)

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak

nafsu makan), tetapi setelah itu nafsu makan muncul

kembali (Marjadi dkk, 2010).

7) Sering kencing (miksi)

Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada

bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang

mulai membesar. Pada triwulan kedua, umumnya keluhan ini

hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga

panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali

karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan

kembali kandung kencing. (Nugroho dkk, 2014).

8) Konstipasi/Obstipasi

Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang

disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat

menyebabkan kesulitan buang air besar (Prawirohardjo,

2008).

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar

Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari

kehamilan 7 bulan sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22,

pertumbuhan terjadi secara cepat di mana uterus keluar

panggul dan mengisi rongga abdomen.

11
2) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan

konsistensi dalam rahim.

3) Tanda Hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama

daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita

letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya

pada dinding perut atas symphysis maka isthmus ini tidak

teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari

serviks.

4) Tanda Chadwick

Vagina dan vulva tampak lebih merah, agak

kebirubiruan (livide) yang disebabkan oleh adanya

hipervaskularisasi. Warna porsio juga akan tampak livide.

Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh hormone

estrogen.

5) Tanda Piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga

menonjol jelas ke jurusan pembesaran uterus.

6) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton

hicks)

12
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat

palpasi atau pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak

akan menjadi keras karena berkontraksi.

7) Teraba ballotement

Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan

bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam

uterus (tubuh janin). (Kuswanti, 2014)

c. Tanda pasti (positif) kehamilan

1) Gerakan janin dalam rahim

2) Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagianbagian janin.

3) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec,

alat kardiotokografi, alat dopler. Dilihat dengan

ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu

rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.

(Manuaba, 2012).

C. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan

1. Uterus

Peningkatan ukuran uterus disebabkan oleh peningkatan

vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hiperplas dan hipertrofi

(pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada),

perkembangan desidua. Selain itu, pembesaran uterus pada

trimester pertama juga akibat pengaruh hormon estrogen dan

progesteron yang tinggi.

13
2. Payudara

Rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang secara

bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan

jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih

menonjol, keras, 10 lebih erektil, dan pada awal kehamilan keluar

cairan jernih (kolostrum). Areola menjadi lebih gelap/berpigmen

terbentuk warna merah muda. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas,

rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu

keenam kehamilan.

3. Vagina dan vulva

Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi

selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal,

jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos, dan pemanjangan vagina.

Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan yang

disebut tanda Chadwik, suatu tanda kemungkinan kehamilan yang

dapat muncul pada minggu keenam tapi mudah terlihat pada minggu

kedelapan kehamilan.

4. Integumen

Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis

menimbulkan perubahan pada integumen. Terdapat bercak

hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan

dahi yang disebut cloasma gravidarum. Linea nigra yaitu garis gelap

mengikuti midline (garis tengah) abdomen. Striae gravidarum

14
merupakan tanda regangan yang menunjukkan pemisahan jaringan

ikat di bawah kulit.

5. Pernapasan

Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon tubuh

terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan

oksigen jaringan uterus dan payudara. Selama masa hamil,

perubahan pada pusat 11 pernapasan menyebabkan penurunan

ambang karbondioksida. Selain itu, kesadaran wanita hamil akan

kebutuhan napas meningkat, sehingga beberapa wanita hamil

mengeluh mengalami sesak saat istirahat.

6. Pencernaan

Pada awal kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami

mual dan muntah, kemudian kehamilan berlanjut terjadi penurunan

asam lambung yang melambatkan pengosongan lambung dan

menyebabkan kembung. Selain itu, menurunnya peristaltik

menyebabkan mual dan konstipasi. Konstipasi juga disebabkan

karena tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal

kehamilan dan kembali pada akhir kehamilan. Meningkatnya aliran

darah ke panggul dan tekanan vena menyebabkan hemoroid pada

akhir kehamilan.

7. Perkemihan

15
Pada awal kehamilan suplai darah ke kandung kemih

meningkat dan pembesaran uterus menekan kandung kemih,

sehingga meningkatkan frekuensi berkemih. Hal ini juga terjadi pada

akhir kehamilan karena janin turun lebih rendah ke pelvis sehingga

lebih menekan lagi kandung kemih.

8. Volume darah

Volume darah makin meningkat dimana jumlah serum darah

lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia

kehamilan 32 minggu dan kadar Hb turun.

9. Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi penambahan

sel darah merah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah

sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.(Yunia,

n.d.)

10. Metabolisme

Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,

dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan

persiapan pemberian ASI (Armini et al., 2016).

D. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester I

Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan

untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Seorang ibu

16
setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda - beda. Sikap

ambivalent sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang-kadang ibu

merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu dan

orangtua, tetapi tidak sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan

kecewa setelah mengetahui dirinya hamil. Perasaan sedih dan kecewa

ini dapat disebabkan oleh karena segera setelah konsepsi kadar hormon

progesterone dan estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini

akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah,

lelah, dan membesarnya payudara. lbu merasa tidak sehat sehingga

seringkali membenci kehamilannya. Pada trimester pertama seorang ibu

akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya

memang hamil.(Lolli Nababan, SST, n.d.)

E. Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester I

1. Morning Sickness (mual muntah)

Sampai saat ini penyebab secara pasti belum dapat

dijelaskan namun ada beberapa anggapan bahwa mual muntah

dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti perubahan hormonal,

adaptasi psikologis/faktor emosional, faktor neurologi, gula darah

rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam, kelebihan asam

lambung dan peristaltik lambat. Asuhan yang diberikan untuk ibu

hamil yaitu makan sedikit tapi sering, cara ini dapat

mempertahankan kadar gula darah. Makan 2 jam sekali sedikit-

sedikit lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah

17
banyak. Saat makan jangan lupa minum air, atau diantara waktu

makan dapat membantu mempertahankan hidrasi tubuh. Upayakan

mengurangi diet lemak, diet tinggi lemak dapat memperparah mual

muntah, hindari makanan yang digoreng. Saat bangun pagi atau

sore hari secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan hindari

gerakan mendadak.

2. Mengidam

Ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa

juga dialami oleh ibu hamil sampai akhir kehamilan. Keinginan ibu

hamil seperti keinginan yang harus dipenuhi, kalau tidak dapat

dipenuhi, ibu hamil merasa sangat kecewa, kadang – kadang

sampai menangis. Faktor penyebab mengidam biasanya berkaitan

dengan persepsi atau anggapan individu wanita hamil tentang

sesuatu yang menurutnya bisa mengurangi rasa mual dan muntah.

Jadi keinginan ibu hamil yang satu dengan yang lain bisa berbeda

– beda. Selain itu, pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih

tumpul atau kurang perasa sehingga selalu mencari – cari

makanan yang merangsang.

3. Keputihan

Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil trimester

pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama adalah

meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I

dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat. Pada ibu

18
hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina. Asuhan yang

diberikan yaitu dengan menjaga kebersihan dengan mandi setiap

hari, bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau

BAK, membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke

belakang, ganti celana dalam apabila basah, pakai celana dalam

yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan mebuat

sirkulasi udara yang baik.

4. Sering BAK

Ibu hamil trimester I sering mengalami keluhan sering Buang

Air Kecil (BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari

akan mengganggu tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur

dengan nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena merasa

ingin BAK. Faktor penyebab yaitu uterus membesar sehingga

menekan kandung kemih, ekskresi sodium (Natrium) yang

meningkat, perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine

meningkat. Untuk asuhan yang diberikan yaitu upayakan untuk

tidak menahan BAK, kosongkan kandung kencing pada saat terasa

ingin BAK, perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga

keseimbangan hidrasi, apabila BAK pada malam hari tidak

mengganggu tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum

dimalam hari, ibu hamil dianjurkan untuk membatasi minum yang

mengandung diuretik seperti teh, kopi, soda dengan kafein, saat

tidur posisi berbaring miring kekiri dengan kaki ditinggikan adalah

19
lebih baik, ibu hamil harus secara rutin membersihkan dan

mengeringkan alat kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah

infeksi saluran kemih.

F. Tanda Bahaya Kehamilan

1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama

kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau

tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,

2013). Menurut Kusmiyati dkk (2013), kehamilan merupakan

hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat

berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu

melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang

mungkin terjadi selama hamil.

2. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan

a. Perdarahan Pada Kehamilan Muda

Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan

ialah terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada

setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering

20
dikaitkan dengan kejadian abortus, misscarriage, early

pregnancy loss. Perdarahan pada kehamilan muda dikenal

beberapa istilah sesuai dengan pertimbangan masing-

masing, setiap terjadinya perdarahan pada kehamilan maka

harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang

menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan

(Hadijanto, 2013).

1) Abortus

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu

atau berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2013).

2) Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang

pertumbuhan sel telur telah dibuahi tidak menempel

pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95%

kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba Fallopii).

3) Mola hidatidosa

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang

berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin

dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan

berupa degenerasi hidropik. Secara makroskopik,

molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-

21
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih,

dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter

sampai 1 atau 2 cm. Perdarahan merupakan gejala

utama mola. Gejala perdarahan ini biasanya terjadi

antara bulan pertama sampai ketujuh dengan rata-rata

12-14 minggu. Sifat perdarahan bias intermiten, sedikit-

sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan

syok atau kematian. Karena perdarahan ini umumnya

pasien mola hidatidosa masuk dalam keadaan anemia

b. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan

Mual dan muntah adalah gejala yang sering

ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi

pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah

HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual

ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG

dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu

20 aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih

buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Saifuddin,

2012).

c. Selaput kelopak mata pucat

Selaput kelopak mata pucat merupakan salah satu

tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu

dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada

22
trimester I. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh

defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang

keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester I bisa

disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan

perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2012).

d. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC

dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi

dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena infeksi

(11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat

baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan

suhu (Saifuddin, 2012).

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam

kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke

dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan

timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi

berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.

Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan

masa nifas (Pusdiknakes, 2013)

e. Sakit Kepala yang Hebat

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum,

seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

23
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang

serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak

hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit

kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami

penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam

kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes,

2013).

f. Penglihatan Kabur

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat

disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi

oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang

mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat

menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan

gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau

pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.

g. Bengkak di muka atau tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak

yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore

hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau

meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan

adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka

dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti

24
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan

pertanda pre-eklampsia.

h. Kejang

Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena

eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh

makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala

sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila

semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran

menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat

merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2012).

i. Hipertensi Gravidarum

Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi

kronik meningkatkan tekanan darah sebelum usia

kehamilan 20 minggu. Nyeri kepala, kejang, dan hilangnya

kesadaran sering berhubungan dengan hipertensi dalam

kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan kejang adalah

epilepsy, malaria, trauma kepala, meningitis dan

enseafalitis.(TIBU, 2017)

G. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil

Kebutuhan energi dan asupan zat gizi pada saat kehamilan

sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, maka dari itu jika

kekurangan asupan zat gizi pada saat kehamilan bisa

mengakibatkan janin bertumbuh tak sempurna (Lubis, 2003).

25
Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi dan

mendapatkan makanan yang cukup gizi agar janin yang

dikandungnya bertumbuh kembang dengan baik sehingga terhindar

dari berat badan lahir rendah (BBLR), BBLR dapat mengakibatkan

bayi lahir stunting (MCA Indonesia, 2014). Kepatuhan ibu hamil

untuk mengkonsumsi tablet zat besi atau Fe pada masa kehamilan

berjumlah 90 tablet minimal yang perlu dikonsumsi di masa

kehamilan (Susiloningtyas, 2012a). kekurangan zat gizi tertentu

dapat mengakibatkan ibu mengalami anemia pada saat kehamilan

sehingga suplai darah yang seharusnya diantarkan ke oksigen

sebagai sumber makanan janin terhambat itulah penyebab tumbuh

kembang janin tak normal (Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati,

2013).

Mengonsumsi Gizi seimbang untuk ibu hamil berpengaruh

langsung untuk metabolisme janin yang dikandungnya Asupan gizi

yang seragam sangat baik seperti karbohidrat, protein, lemak dan

mineral (Dewantari, 2013). Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi

sayur dan buah agar tidak mengalami anemia yang dapat beresiko

ketuban pecah dini dan hipokalsemia (Hanani, Suyatno and P,

2016). Masalah anemia pada ibu hamil di indonesia masih tinggi

diakarnakan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang cukup

kalori, protein, vitamin, mineral dan cairan untuk mencukupkan

kebutuhan gizi ibu, janin serta plasenta (Lina Marlina, 2018).

26
H. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

1. Rontgenografi

Gambaran tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-12

sampai 14. Pemeriksaan ini hanya boleh dilakukan bila terdapat

keraguan dalam diagnosis kehamilan dan atas indikasi yang

mendesak sekali, sebab janin sangat peka terhadap sinar X.

2. Ultrasonografi (USG)

Penentuan usia kehamilan dengan USG menggunakan 3

cara yaitu mengukur diameter kantong kehamilan pada

kehamilan 6-12 minggu, mengukur jarak kepala bokong pada

kehamilan 7-14 minggu, mengukur diameter biparietal (BPD)

pada kehamilan lebih 12 minggu .(BAB 3, n.d.)

3. Test Laboratorium

Banyak tes yang dapat dipakai, tetapi yang paling popular

adalah tes inhibisi koagulasi. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi

adanya HCG dalam urin.

I. Menentukan Usia Kehamilan

1. Metode Rumus Neagle

Metode Rumus Neagle digunakan untuk menghitung usia

kehamilan berdasarkan hari pertama haid 18 terakhir (HPHT)

hingga tanggal saat anamnese dilakukan. Rumus Neagle

memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama 280 hari

(40 minggu). Usia kehamilan ditentukan dalam satuan minggu.

27
Selain umur kehamilan, dengan rumus Neagle dapat

diperkirakan pula hari perkiraan persalinan/lahir (HPL). Namun

rumus ini hanya bisa digunakan untuk ibu yang siklus haidnya

teratur.

2. Metode Pengukuran TFU

Metode pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uteri) dapat

dilakukan dengan menggunakan pita ukur. Titik nol pita

pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita

pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai

puncak. 19 Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur

sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan

setelah 22-24 minggu kehamilan.

3. Rumus Mc. Donald

Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2

dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obsterik

dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan

dalam minggu.

4. Metode Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging

diagnostic (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan bagian-

bagian dalam tubuh manusia, dimana dapat mempelajari

bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan

jaringan sekitarnya.

28
J. Standar Pelayanan Antenatal Care

1. Timbang dan ukur tinggi badan

Timbang BB dan pengukuran TB pertambahan BB yang

normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI:

Body Massa Index), dimana metode ini menentukan

pertambahan optimal selama masa kehamlan, karena

merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita

hamil. Total pertambahan BB pada kehamilan yang normal

adalah 11,5-16 Kg adapun TB menentukan tinggi panggul ibu,

ukuran normal yang baik untuk ibu hamil antara lain <145 cm

2. Ukur Tekanan Darah

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan

nilai dasar selama kehamilan. Tekanan darah yang adekuat

perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan

darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada awal

pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.

3. Tinggi Fundus Uteri

Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran

dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24

minggu memakai Mc.Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi

fundus memakai metlin dari tepi atas sympisis sampai fundus

uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.

4. Tetanus Toxoid Imunisasi

29
Tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan

sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.

Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kehamilan

umumnya diberikan 2 kali saja imunisasi pertama diberikan

pada usia 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu

kemudian, akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan

maka dibuat jadwal pemberian imunisasi pada ibu.

5. Tablet Fe (minimal 90 tablet selama hamil)

Zat besi pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi

pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita

hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari,

kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester 2,

karaena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan 1 kali perhari

setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet selama

masa kehamilan. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum

dengan the atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

Jika ditemukan anemia berikan 2-3 tablet zat besi perhari.

Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan Hb

yang dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu pada saat

kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau jika

ada tanda-tanda anemia.

6. Tes PMS

30
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang ditularkan

melalui hubungan seksual. Akan beresiko tinggi apabila

dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Baik laki-laki

maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin.

Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat

reproduksinya lebih rentan terhadap PMS.

7. Temu wicara

Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan

kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi dan persiapan

rujukan. Anamnesa meliputi biodata, Riwayat menstruasi,

riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan

pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan

kerjasama penanganan.

8. Pemeriksaan HB (Hemoglobin)

Dianjurkan pada saat kehamilan diperiksa haemoglobin

untuk memeriksa darah ibu, apakah ibu mengalami anemia

atau tidak, mengetahui golongan darah ibu, sehingga apabila

ibu membutuhkan donor pada saat persalinan ibu sudah

mempersiapkannya sesuai dengan golongan darah ibu.

9. Perawatan payudara, senam payudara dan tekan payudara

31
Sangat penting dan sangat dianjurkan selama hamil dalam

merawat payudara. Karena untuk kelancaran proses menyusui

dan tidak adanya komplikasi pada payudara, karena segera

setelah lahir bayi akan dilakukan IMD.

10. Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil

Untuk melatih nafas saat menghadapi proses persalinan,

dan untuk menjaga kebugaran tubuh ibu selama hamil.

11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi

Sebagai pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan

protein urine, karena untuk mendeteksi secara dini apakah ibu

mengalami hipertensi atau tidak. Karena apabila hasil protein,

maka ibu bahaya PEB.

12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendeteksi secara

dini ditakutkan ibu mengalami penyakit DM

13. Pemberian terapi kapsul yodium

Diberikan terapi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya

kekurangan yodium dan mengurangi terjadinya kekerdilan pada

bayi kelak.

14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis

malaria

32
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria

juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi

disertai menggigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak

atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan

muda dapat terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.

K. Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajeman kebidanan adalah pendekatan dan kerangka

berpikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode

pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan

data, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi (kepmenkes 369;,5).

Menurut helen varney Manajemen kebidanan merupakan

proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode

untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan dengan urutan

logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan yang

berdasarkan ilmiah ,penemuan, dan keterampilan dalam yang

logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien

(Surachmandari,:126).

2. Tujuan Utama Asuhan Kebidanan

Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamtakan ibu

dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan

kebidanan berfokus pada : pencegahan,promosi kesehatan

33
yang bersifat holistik diberikan dengan cara yang kreatif dan

fleksibel,suportif, peduli, bimbingan, monitor, dan pendidikan

berpusat pada perempuan, asuhan yang berkesinambungan,

sesuai keinginan dan tidal otoriter, serta menghormati pilihan

perempuan (Kepmenkes 369).

3. Tahapan Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

Varney mengatakan bahwa seorang bidan perlu lebih kritis

melakukan analisis dalam menerapkan manajemen untuk

mengantisipasi diagnosis dan masalah potensial.

Adapun tujuh langkah manajemen kebidanan menurut Helen

Varneys adalah:

a. Identifikasi Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk evaluasi

keadaan secara lengkap, menyeluruh dan fokus yaitu

menanyakan riwayat kesehatan.

Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara

anamnese yaitu melakukan tanya jawab untuk memperoleh

data meliputi: riwayat kesehatan, riwayat reproduksi: riwayat

haid, riwayat obstetri, riwayat kehamilan, persalinan dan

nifas, riwayat ginekologi, riwayat KB, riwayat pemenuhan

kebutuhan dasar, data sosial ekonomi dan psikologi.

Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan

34
pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi pemriksaan khusus

(inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi) dan pemeriksaan

penunjang (laboratorium dan catatan terbaru serta catatan

sebelumnya).

b. Langkah II Interpretasi Data Dasar,Diagnosa dan Masalah

Pada langkah kedua ini dilakukan identifikasi

terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpensi

yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data

dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang dialami wanita

diidentifikasikan oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.

Masalah juga sering menyertai diagnosis.

c. Langkah III ( Diagnosis / Masalah Potensial)

Langkah ketiga merupakan langkah ketika bidan

melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan

mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita

mengindentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial

berdasarkan diagnosis / masalah yang sudah diidentifikasi.

d. Langkah IV ( Penetapan Kebutuhan Tindakan Segera)

Merupakan tindakan segera terahadap kondisi yang

diperkirakan akan membahayakan klien. Tindakan ini

dilaksanankan secara kolaborasi dan rujukan sesuai dengan

35
kondisi klien.

e. Langkah V ( Penyusunan Rencana Asuhan Menyeluruh)

Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi

tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi. Rencana ini

disusun berdasarkan kondisi klien (diagnosa, masalah dan

diagnosa potensial) berkaitan dengan semua aspek asuhan

kebidanan.

Rencana dibuat harus rasional dan benar-benar valid

berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta

evidance terkini serta sesuai dengan asumsi tentang apa

yang akan dilakukan klien.

f. Langkah VI Pelaksanaan (implementasi)

Melaksanakan rencana tindakan serta efisiensi dan

menjamin rasa aman klien. Implementasi dapat dikerjakan

keseluruhan oleh bidan, klien, keluarga klien, dokter ataupun

tenaga kesehatan lainnya. Bidan harus melaksanakan

implementasi yang efisien terhadap waktu, biaya dan

kualitas pelayanan.

g. Langkah VII (Evaluasi)

Evaluasi ini dilakukan secara siklus dan dengan

mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif untuk

mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau

menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan. Pada

36
langkah ini meliputi evaluasi keefektifan asuhan yang sudah

diberikan. Rencana tersebut dapat diaggap efektif jika

memang benar efektif dalam pelaksanaannya.

4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan SOAP

Pendokumentasian SOAP adalah catatan yang bersifat

sederhana, jelas, logis, dan tertulis. Dipakai untuk

mendokumenkan asuhan pasien dalam rekaman medis pasien

sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan

dalam catatan perkembangan pasien.

Langkah – langkah dalam pembuatan dokumentasi soap :

a. Data Subjektif

Merupakan data yang diperoleh langsung dari klien

melalui anamnese yang berhubungan dengan masalah

sudut pandang pasien. Data subjektif selain diperoleh dari

hasil bertanya langsung dari pasien, juga dapat diperoleh

dari suami atau keluarga

b. Data Objektif

Data objektif merupakan pendokumentasian

manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama

(pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui

hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,

pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostic lain.

37
Catatan medic dan informasi dari keluarga atau orang lain

dapat dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan

memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang

berhubungan dengan diagnosis.

c. Asessment

Untuk mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial berdasarkan kerangka masalah pasien,selain itu

juga untuk menentukan perencanaan yang akan dilakukan

kepada pasien.

d. Penatalaksanaan

Untuk merencanakan asuhan yang menyeluruh yang

berdasarkan diagnosa atau assesment masalah yang timbul

pada saat pemeriksaan dan semua perencanaan yang

dibuat harus bedasarkan pertimbangan yang tepat meliputi

perkembangan teori yang terbaru serta di validasikan

dengan asuhan mengenai apa yang di inginkan dan tidak di

inginkan pasien.

38
BAB III

PERKEMBANGAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER I PADA NY `R`

DI PUSKESMAS KASSI KASSI TANGGAL 08 MEI 2023

No Register : xxx/xx

Tanggal Kunjungan : 08 Mei 2023 Pukul : 08.30 WITA

Tanggal Pengkajian : 08 Mei 2023 Pukul : 08.35 WITA

Nama Pengkaji : Aritza Nurafika

LANGKAH I : Identifikasi Data Dasar

1. Biodata Istri/Suami

Nama : Ny. R / Tn. F

Umur : 26 Tahun / 27 Tahun

39
Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / S1

Pekerjaan : IRT / Karyawan Swasta (Kasir Lotte Mart)

Alamat : Jl. M.E Saelan Raya No.4

No. Telp : 0852xxxxxxxx

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan sering mual dan sering buang air kecil.

3. Riwayat Keluhan

a. Ibu sering merasa mual di pagi hari, dan ibu merasa mual setiap

kali mencium bau parfum serta makanan yang berbau tajam

seperti durian, ikan asin dan makanan yang berbau tajam lainnya.

Ibu biasanya mual kurang lebih 3 kali dalam sehari. Upaya yang

ibu lakukan adalah berusaha menghindari hal-hal yang memicu

rasa mual ibu dan hasilnya rasa mual ibu mulai berkurang.

Namun, ibu masih tetap sering merasa mual di pagi hari.

b. Ibu sering bolak balik ke kamar mandi ±8 -10 kali sehari buang air

kecil dan ibu sering terbangun untuk BAK di malam hari. Upaya

yang dilakukan ibu untuk mengurangi rasa sering ingin

berkemih/BAK adalah mengurangi minum sebelum tidur dan

hasilnya ibu sudah tidak sering terbangun untuk BAK di malam

hari. Namun, di siang hari ibu masih sering BAK karena sering

mengonsumsi minuman yang berkafein seperti teh.

4. Riwayat Kehamilan Sekarang

40
a. Ibu baru pertama kali periksa di pelayanan Kesehatan

b. Ibu hamil pertama dan tidak pernah keguguran

c. HPHT tanggal 07 Maret 2023

d. Ibu telah melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif

e. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama

kehamilannya

f. Ibu belum merasakan pergerakan janin

g. Ibu belum mendapatkan imunisasi TT

h. Ibu mengonsumsi vitamin D.

5. Riwayat Kesehatan Lalu dan Sekarang

Ibu tidak memiliki riwayat penyakit Jantung, Hipertensi, Asma, TBC,

Hepatitis, DM, Malaria, HIV/AIDS dan penyakit menular seksual (PMS)

serta ibu tidak memiliki riwayat alergi makanan, minuman dan obat-

obatan.

6. Data Psikologi, Sosial, Ekonomi dan Spiritual

a. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang direncanakan sehingga

Ibu, suami dan keluarga merasa senang dan bahagia atas

kehamilan ibu.

b. Hubungan Ibu dengan suami dan keluarganya baik.

c. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan istri

(bersama/musyawarah).

d. Suami sebagai pencari nafkah utama untuk keluarga.

41
e. Pekerjaan suami adalah karyawan swasta dan penghasilan suami

cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ibu selama

kehamilan, dan untuk persiapan persalinan ibu.

f. Biaya pemeriksaan dan persalinan ditanggung oleh BPJS.

g. Ibu berencana untuk melahirkan di puskesmas kassi-kassi dan

ditolong oleh bidan.

h. Ibu dan suami rajin beribadah kepada Allah SWT dan selalu

berdoa agar kehamilan dan persalinan ibu dilancarkan.

7. Riwayat KB

Ibu belum pernah menjadi akseptor KB.

8. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi dan Cairan

1) Nafsu makan ibu kurang, frekuensi makan ibu yaitu 3 kali

sehari dengan porsi sedikit. Variasi makanan seperti nasi, lauk

pauk (ikan, telur, tempe, dan tahu), sayur (bayam, kangkung

dan daun kelor), buah-buahan (pisang, pepaya dan mangga).

2) Kebiasaan minum 7-8 gelas sehari.

b. Eliminasi

1) BAK : Frekuensi 8-10 kali sehari berwarna kuning jernih.

2) BAB : Frekuensi 3-4 kali seminggu dengan konsistensi lunak

berwarna kuning kecoklatan.

c. Personal Hygiene

1) Tampilan ibu bersih dan rapi

42
2) Mandi 2 kali sehari

3) Sikat gigi 3 kali sehari

4) Keramas 3 kali seminggu

5) Pakaian dalam diganti setiap kali sudah mandi atau merasa

lembab.

d. Istirahat

1) Ibu istirahat baring atau tidur siang sekitar 2 jam yaitu pada

pukul 12.00 -14.00.

2) Ibu tidur malam sekitar 8 jam yaitu dari pukul 21.00 - 05.00.

e. Aktivitas

Ibu mengerjakan sebagian pekerjaan rumah dan sering dibantu

oleh suaminya seperti menyapu, cuci piring, cuci baju, memasak

dan lain sebagainya.

f. Pengetahuan Ibu Hamil

Ibu belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

9. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis

b. HTP tanggal 14 Desember 2023

c. Tinggi badan 148,5 cm

d. BB sebelum hamil 50 kg, BB sekarang 53 kg

e. Lila 24 cm

f. TTV : Tekanan Darah : 110/80 mmHg

43
Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu : 36,7ºC

10. Pemeriksaan Head to toe

a. Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok, tidak ada

benjolan dan nyeri tekan.

b. Wajah : Wajah tidak pucat, sklera putih, konjungtiva merah muda,

tidak ada oedema, cloasma gravidarum, dan nyeri tekan, hidung

tidak ada polip ataupun secret, pernafasan baik, bibir tidak pucat,

tidak ada caries pada gigi dan gusi tidak berdarah.

c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena

jugularis.

d. Payudara : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,

hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada benjolan dan

nyeri tekan.

e. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, belum tampak linea

nigra, tidak ada nyeri perut saat dipalpasi, tonus otot tegang,

palpasi leopold dan pemeriksaan DJJ belum bisa dilakukan.

f. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi).

g. Ekstremitas atas dan bawah : Kuku bersih dan tidak pucat, tidak

ada oedema dan varises pada tungkai, reflex patella kiri dan

kanan (+).

11. Pemeriksaan penunjang

44
Tanggal 08 Mei 2023, Pukul 08.40 WITA

a. HB : 12,6gr%

b. HIV : Non reaktif

c. HBsAg : Non reaktif

d. Syphilis : Non reaktif

e. Protein Urine : Negatif

f. Glukosa Urine : Negatif

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


G1P0A0, Mungkin hamil 8 minggu 6 hari, Intrauterine, Keadaan umum ibu
baik.
1. G1P0A0

a. Ds : Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah keguguran,

dan ibu telah melakukan tes kehamilan (plano test) dan hasilnya

positif.

b. Do : Tonus otot tegang

c. Analisis dan Interpretasi data :

1) Ibu mengatakan baru pertama kali hamil dan tidak pernah

keguguran menandakan G1P0A0

2) Plano test adalah pemeriksaan untuk mengonfirmasi

kehamilan dengan cara mendeteksi ada atau tidaknya hormon

kehamilan (HCG).

45
3) Tonus otot tegang karena belum pernah mengalami

peregangan sebelumnya.

2. Mungkin hamil 8 minggu 6 hari

a. Ds : Ibu mengatakan belum merasakan pergerakan janin, ibu telah

melakukan tes kehamilan (plano test) dan hasilnya positif dan ibu

mengatakan HPHT tanggal 07 Maret 2023

b. Do : Tanggal pengkajian 08 Mei 2023 dan taksiran persalinan

tanggal 14 desember 2023, palpasi leopold belum bisa dilakukan.

c. Analisis dan Interpretasi data :

1) Pergerakan janin terasa dalam rahim pada primigravida bisa

dirasakan ketika kehamilan berusia 18-20 minggu.

2) Plano test adalah pemeriksaan untuk mengonfirmasi

kehamilan dengan cara mendeteksi ada atau tidaknya hormon

kehamilan (HCG). Adanya hormon HCG dalam urine dapat

diduga terjadinya kehamilan melalui pemeriksaan plano test.

3) Jika dihitung dari tanggal HPHT yaitu 07 Maret 2023 sampai

dengan tanggal pengkajian yaitu 08 Mei 2023 maka

didapatkan umur kemungkinan kehamilan ibu adalah 8

minggu 6 hari.

3. intrauterine

46
a. Ds : Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama

kehamilannya.

b. Do : Tidak ada nyeri perut saat dilakukan palpasi abdomen.

c. Analisis dan Interpretasi data :

1) Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri hebat selama

kehamilan dan tidak adanya nyeri perut saat dilakukan palpasi

menandakan bahwa kehamilannya intrauterine karena

kehamilan intrauterine sejak hamil muda, pergerakannya tidak

dirasakan nyeri oleh ibu.

2) Kehamilan intrauterine juga dapat ditandai salah satunya

dengan tidak adanya nyeri saat dilakukan palpasi.

4. Keadaan umum ibu baik

a. Ds : Ibu mengatakan sedikit mual di pagi hari dan sering kencing

b. Do : Ibu tampak sehat fisik dan emosi stabil, kesadaran

composmentis. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal yaitu

TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80×/menit, Suhu : 36,7°C, Pernafasan

22×/menit.

c. Analisis dan interpretasi data :

1) Kesadaran ibu yang composmentis dan tanda-tanda vital

dalam batas normal menjadi indikator untuk menentukan

bahwa keadaan umum ibu baik. Adapun TTV normal menurut

47
sarwono, 2012 yaitu TD : 90/60 - 130/90 mmHg, nadi 70-

90×/menit, suhu : 36,5-37,5°C, dan pernafasan 16-24×/menit.

2) Rasa mual yang dialami ibu pada pagi hari merupakan gejala

fisiologis yang dirasakan pada awal kehamilan karena tubuh

akan memproduksi hormone Human Chorionic Gonadotropin

(HCG). Selain itu, pada awal kehamilan terjadi peningkatan

hormone progesterone yang salah satu tugasnya adalah

menenangkan uterus termasuk otot lambung, sehingga

pengosongan lambung menjadi terlambat dan asam lambung

meningkat.

3) Rasa ingin sering berkemih/BAK yang dirasakan ibu

merupakan hal yang fisilogis karena saat berada di trimester

pertama kehamilan, rahim mulai tumbuh dan menekan

kandung kemih. Peningkatan cairan berarti akan lebih banyak

urine yang dihasilkan. Apalagi dengan kandung kemih yang

mulai terdorong karena rahim yang mulai berkembang. Inilah

yang menyebabkan ibu mulai sering buang air kecil.

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


TFU, DJJ dan pergerakan janin belum teraba maka ibu berpotensi
mengalami kehamilan molahidatidosa. Oleh karena itu, perlu dilakukannya
pemeriksaan USG oleh dokter untuk memastikan kehamilan ibu.

LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera/
kolaborasi.

48
LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI
Tanggal : 08 Mei 2023, pukul : 09.10 WITA

1. Tujuan

a. Kehamilan berlangsung normal

b. Keadaan ibu baik

c. Pertumbuhan dan perkembangan janin baik.

2. Kriteria

a. Kehamilan berlangsung normal sementara ditandai dengan :

1) Usia kehamilan mencapai 37- 40 minggu (aterm)

2) Kehamilan intrauterine

3) Tidak ada tanda bahaya kehamilan

b. Keadaan ibu baik

Keadaan umum ibu baik dapat ditandai dengan kesadaran

composmentis dan TTV dalam batas normal. TTV dalam batas

normal yaitu TD : 90/60 - 130/90 mmHg, nadi 70-90×/menit, suhu :

36,5-37,5°C, dan pernafasan 16-24×/menit.

c. Pertumbuhan dan perkembangan janin baik

1) TFU sesuai umur kehamilan dan akan teraba pada umur

kehamilan sekitar 12 minggu ke atas.

2) DJJ normal berkisar antara 120-160x/menit dan akan

terdengar pada umur kehamilan 12 minggu.

49
3) Pergerakan janin normalnya 10 kali dalam 2 jam dan

Pergerakan janin untuk ibu yang baru hamil pertama

(primigravida), gerakan janin dalam kandungan dirasakan saat

kehamilan telah menginjak usia 18–20 minggu.

3. Intervensi

a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu

Rasional : Dengan memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu dapat

mengetahui keadaannya.

b. Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering dan tetap memenuhi

kebutuhan nutrisi selama hamil serta anjurkan ibu untuk

mengonsumsi air hangat dan biskuit sebelum turun dari tempat

tidur

Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu sehingga ibu

dan janin tetap sehat dan untuk mengurangi rasa mual ibu di pagi

hari.

c. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup dan hindari terlalu

banyak mengonsumsi minuman yang berkafein serta jangan

sering menahan ketika ingin berkemih/BAK.

Rasional : Untuk mengurangi ketidaknyaman ibu (sering buang air

kecil)

d. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan

aktivitas berat

50
Rasional : Agar ibu tidak kelelahan dan untuk menghindari

terjadinya bahaya pada kehamilan ibu.

e. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya (personal

hygiene)

Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

dirinya maka ibu akan menjadi lebih nyaman dan rileks.

f. Beritahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan

Rasional : Dengan menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan

kepada ibu, ibu bisa dengan cepat mendeteksi dini apabila

terdapat tanda-tanda bahaya tersebut dan bisa segera

memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan apabila

mengalami tanda bahaya tersebut.

g. Berikan imunisasi TT1 kepada ibu

Rasional : Untuk melindungi ibu dari risiko terkena tetanus selama

masa kehamilan atau saat proses persalinan dan untuk

menghindarkan bayi baru lahir terkena risiko tetanus.

h. Berikan kepada ibu vitamin B6 dan sampaikan kepada ibu bahwa

pemberian Fe di tunda sampai usia kehamilan 12 minggu atau

saat usia kehamilan memasuki trimester II agar tidak

memperberat rasa mual yang dirasakan

Rasional : Untuk mengurangi efek mual (morning sickness) yang

dirasakan oleh ibu , selain itu vitamin B6 juga dapat mencegah

anemia dan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

51
i. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 05

Juni 2023 atau jika ada keluhan yang dirasakan ibu

Rasional : Untuk memantau keadaan ibu dan tumbuh kembang

janin berupa TFU, DJJ dan pergerakan janin.

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI

Tanggal 08 Mei, pukul : 09.15 WITA

1. Menyampaikan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik berdasarkan hasil

pemeriksaan TTV : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu: 36,7

°C, dan Pernafasan : 22x/menit.

2. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering dan tetap

memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya dengan

mengomsumsi makanan yang bergizi dan seimbang seperti nasi, lauk

pauk, sayuran, buah-buahan serta usahakan ditambah dengan susu 1

gelas perhari. Selain itu, anjurkan ibu untuk mengurangi rasa mual

yang dirasakan pada pagi hari dengan mengonsumsi air hangat dan

biskuit sebelum turun dari tempat tidur.

3. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup dan hindari

terlalu banyak mengonsumsi minuman yang berkafein serta jangan

sering menahan ketika ingin berkemih/BAK.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu usahakan tidur

malam ±8 jam dan tidur siang ±2 jam serta tidak melakukan aktivitas

berat.

52
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya agar

merasa tetap nyaman yaitu dengan mandi 2 kali sehari, sikat gigi 3

kali sehari, keramas 2-3 kali seminggu, dan ganti pakaian dalam

setiap kali lembab/kotor.

6. Menyampaikan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti

pendarahan dari jalan lahir, mual muntah berlebihan dan terus

menerus, hipertensi dalam kehamilan, sakit kepala dan penglihatan

buram, beberapa bagian tubuh bengkak, nyeri perut hebat, dan

demam tinggi.

7. Memberikan imunisasi TT1 kepada ibu.

8. Memberikan ibu vitamin B6 dengan dosis 10 mg diminum 3 kali sehari

dan menjelaskan manfaat vitamin B6 kepada ibu yaitu dapat

mengurangi mual (morning sickness) yang dirasakan oleh ibu , selain

itu juga dapat mencegah anemia dan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin. Dan menyampaikan kepada ibu bahwa

pemberian tablet Fe ditunda sampai umur kehamilan 12 minggu atau

saat memasuki usia kehamilan trimester II agar tidak memperberat

rasa mual yang dirasakan ibu.

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 05


Juni 2023 untuk memantau keadaan ibu dan tumbuh kembang janin
berupa TFU, DJJ dan pergerakan janin atau jika ada keluhan yang
dirasakan ibu.

LANGKAH VII : EVALUASI


Tanggal 08 Mei 2023, pukul : 09.25 WITA

53
1. Kehamilan berlangsung normal sementara ditandai dengan :

a. Gestasi 8 minggu 6 hari dan kehamilan intrauterine (ibu tidak

merasakan nyeri perut hebat selama kehamilan dan tidak ada

nyeri perut saat dipalpasi)

b. Tidak ada keluhan ibu yang mengarah kepada tanda-tanda

bahaya kehamilan

2. Keadaan ibu baik

Keadaan umum ibu baik ditamdai dengan kesadaran ibu

composmentis dan tanda-tanda vital dalam batas normal :

a. Tekanan darah : 110/80mmHg

b. Nadi : 80×/menit

c. Suhu : 36.7°C

d. Pernafasan : 22×/menit

3. Keadaan janin belum dapat dipastikan

a. TFU dapat teraba di usia kehamilan 12 minggu (rencana akan

dilakukan pemeriksaan kembali 4 minggu kedepan saat usia

kehamilan sekitar 12 minggu ke atas atau saat kunjungan ulang)

b. DJJ terdengar di usia kehamilan 12 minggu (rencana akan

dilakukan pemeriksaan kembali 4 minggu kedepan saat usia

kehamilan sudah sekitar 12 minggu atau saat kunjungan ulang)

54
c. Pergerakan janin untuk ibu yang baru hamil pertama, gerakan

janin dalam kandungan dirasakan saat kehamilan telah menginjak

usia 18–20 minggu.

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


TRIMESTER I PADA NY “R” DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
TANGGAL 08 MEI 2023

No Register : xxx/xx

Tanggal Kunjungan : 08 Mei 2023 Pukul : 08.30 WITA

Tanggal Pengkajian : 08 Mei 2023 Pukul : 08.35 WITA

Nama Pengkaji : Aritza Nurafika

55
Identifikasi data / Pengkajian Data

Biodata Istri/Suami

Nama : Ny. R / Tn. F

Umur : 26 Tahun / 27 Tahun

Alamat : Jl. M.E Saelan Raya No.4

Data Subjektif (S)

Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah keguguran, ibu

telah melakukan tes kehamilan (plano test) dan hasilnya positif, ibu

mengatakan belum merasakan pergerakan janin, ibu mengatakan HPHT

tanggal 07 Maret 2023, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang

hebat selama kehamilannya, ibu mengatakan sedikit mual di pagi hari dan

sering kencing serta ibu tidak pernah menderita penyakit menular ataupun

penyakit keturunan.

Data Objektif (O)

1. Keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis.

2. HTP ibu tanggal 14 Desember 2023

3. Tanda-Tanda Vital

a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg

b. Suhu : 36,7 °C

c. Pernapasan : 22 x/menit

d. Nadi : 80 x/menit

56
4. Pemeriksaan abdomen : tidak ada luka bekas operasi, palpasi leopold

dan pemeriksaan DJJ belum bisa dilakukan, tonus otot tegang, tidak

ada nyeri perut saat dilakukan palpasi abdomen.

5. Pemeriksaan penunjang

Tanggal 08 Mei 2023, pukul 08.40 WITA

a. HB : 12,6gr%

b. Protein Urine : Negatif

c. Glukosa Urine : Negatif

Assasment (A)
G1 P 0 A 0 , mungkin hamil 8 minggu 6 hari, intrauterine, keadaan
umum ibu baik.

Penatalaksanaan (P)
Tanggal 08 Mei, pukul : 09.10 WITA
1. Menyampaikan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik berdasarkan hasil

pemeriksaan TTV yaitu TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu:

36,7 °C, dan Pernafasan : 22x/menit.

Hasil : Ibu telah mengerti dan mengetahui kondisinya.

2. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering dan tetap

memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya dengan

mengomsumsi makanan yang bergizi dan seimbang seperti nasi, lauk

pauk, sayuran, buah-buahan serta usahakan ditambah dengan susu 1

gelas perhari. Selain itu, anjurkan ibu untuk mengurangi rasa mual

yang dirasakan pada pagi hari dengan mengonsumsi air hangat dan

biskuit sebelum turun dari tempat tidur.

57
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk mengikuti anjuran bidan

3. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup dan hindari

terlalu banyak mengonsumsi minuman yang berkafein serta jangan

sering menahan ketika ingin berkemih/BAK.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran bidan

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu usahakan tidur

malam ±8 jam dan tidur siang ±2 jam serta tidak melakukan aktivitas

berat.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk mengikuti anjuran bidan

5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya agar

merasa tetap nyaman yaitu dengan mandi 2 kali sehari, sikat gigi 3

kali sehari, keramas 2-3 kali seminggu, dan ganti pakaian dalam

setiap kali lembab/kotor.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia megikuti anjuran bidan.

6. Menyampaikan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti

pendarahan dari jalan lahir, mual muntah berlebihan dan terus

menerus, hipertensi dalam kehamilan, sakit kepala dan penglihatan

buram, beberapa bagian tubuh bengkak, nyeri perut hebat, dan

demam tinggi

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia ke fasilitas kesehatan jika

mengalami salah satu dari tanda bahaya tersebut.

7. Memberikan imunisasi TT1 kepada ibu

Hasil : Ibu telah mendapat imunisasi TT1.

58
8. Memberikan ibu vitamin B6 dengan dosis 10 mg diminum 3 kali sehari

dan menjelaskan manfaat vitamin B6 kepada ibu yaitu dapat

mengurangi mual (morning sickness) yang dirasakan oleh ibu , selain

itu juga dapat mencegah anemia dan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin. Dan menyampaikan kepada ibu bahwa

pemberian tablet Fe ditunda sampai umur kehamilan 12 minggu atau

saat memasuki usia kehamilan trimester II agar tidak memperberat

rasa mual yang dirasakan ibu.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk mengonsumsi vitamin B6 dan

ibu mengerti tentang penundaan pemberian tablet Fe kepada ibu.

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu atau 1

bulan kemudian pada tanggal 05 Juni 2023 untuk memantau keadaan

ibu dan tumbuh kembang janin berupa TFU, DJJ dan pergerakan janin

atau jika ada keluhan yang dirasakan ibu.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang

pada tanggal 05 Juni 2023 atau jika ada keluhan yang dirasakan ibu.

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Pembahasan pada bab ini akan dibahas tinjauan kasus berdasarkan

hasil pelaksanaan asuhan kebidanan antenatal pada Ny.“R” dengan umur

kehamilan 8 minggu 6 hari minggu di Puskesmas Kassi-Kassi. Setiap

59
pemeriksaan kehamilan, selalu mengikuti standar 14 T. Asuhan kebidanan

ini bertujuan untuk memantau kemajuan proses kehamilan demi

memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janinnya serta

mendeteksi dini adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi

saat kehamilan sejak dini, yang akan dibatasi sesuai dengan Langkah

manajemen kebidanan menurut Varney yaitu mulai dari pengkajian data

dasar, identifikasi diagnosa/masalah aktual, identifikasi diagnosa/masalah

potensial, identifikasi kebutuhan segera/kolaborasi, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

Kasus Asuhan Kehamilan Trimester I Pada Ny. “R”

Pada tanggal 08 Mei 2023 pukul 08.30 WITA merupakan hari

pemeriksaan kunjungan awal Ny. “R” di Puskesmas Kassi Kassi. Pada

kasus Ny. “R” mengatakan baru pertama kali memeriksakan

kehamilannya. Adapun pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. “R” belum

sepenuhnya memenuhi asuhan standar minimal “14T” . Asuhan yang

diberikan antara lain timbang dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,

tetanus toxoid, tablet Fe, tes PMS, pemeriksaan HB, temu wicara,

pemeriksaan protein urine dan pemeriksaan reduksi urine. Sementara

pemeriksaan TFU belum bisa dilakukan karena umur kehamilan baru 8

minggu 6 hari dan pemberian terapi anti malaria tidak diberikan karena

daerah tempat tinggal ibu tidak berada di daerah endemi dan untuk

perawatan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/senam hamil dan

pemberian terapi kapsul yodium tidak dilakukan

60
Dari pengkajian kasus asuhan kebidanan ibu hamil pada tanggal 08

Mei 2023 di Puskesmas Kassi Kassi, pada Ny. “R”, Umur 26 tahun ,

G1 P 0 A 0. Dalam langkah tersebut, penulis menyusun langkah-langkah

berdasarkan tujuh langkah varney yang terdiri dari identifikasi data,

identifikasi diagnosa/masalah aktual, identifikasi diagnosa/masalah

potensial, tindakan segera/kolaborasi, intervensi/rencana tindakan,

implementasi dan evaluasi.

1. Pembahasan tentang identifikasi data

Pada pengkajian ibu hamil data subjektif diperoleh dari hasil

anamnesa, dan data objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Pada tahap ini penulis tidak menemukan

adanya kesenjangan antara teori dengan keadaan yang sebenarnya.

Hal ini ditandai dengan adanya wawancara langsung antara petugas

dengan klien serta pada pemeriksaan fisik dan penunjang. Dengan

hasil pemeriksaan yaitu : hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik

dengan kadar Hb 12,6 gr%, kesadaran composmentis, TTV dalam

batas normal yaitu Tekanan Darah : 110/80, Suhu : 36,7 °C,

Pernafasan : 22 x/menit, Nadi : 80 x/menit, TFU : belum teraba, dengan

hasil plano test (+).

Pada pemeriksaan kehamilan antenatal Ny. “R” tidak ditemukan

hasil pemeriksaan yang mengarah ke masalah patologis.

2. Pembahasan identifikasi diagnosa/masalah aktual

61
Pada langkah ini penulis membuat diagnosa ibu mungkin hamil

G1 P 0 A 0, 8 minggu 6 hari, intrauterine, keadaan ibu baik. Hal ini sesuai

dengan teori yang ada bahwa diagnosa didasari dengan data

subjektif yaitu ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak

pernah keguguran, ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir

(HPHT) tanggal 07 Maret 2022, ibu tidak pernah merasakan nyeri

perut hebat selama kehamilan. Data objektif didapatkan Hari Taksiran

Persalinan (HTP) ibu 14 Desember 2023, dari hasil palpasi abdomen

tonus otot tegang, TFU : belum teraba, tidak ada nyeri perut saat

palpasi abdomen, keadaan ibu baik yang ditandai dengan kesadaran

ibu composmentis dan hasil TTV ibu dalam batas normal yaitu: TD:

110/80 mmHg , Suhu : 36,7 °C, Pernafasan : 22 x/menit dan Nadi :

80 x/menit.

3. Pembahasan identifikasi diagnosa/masalah potensial

Setelah melakukan pengumpulan data serta merumuskan

diagnosadan dan oleh karena didapatkan TFU, DJJ dan pergerakan

janin belum terasa maka ibu berpotensi mengalami kehamilan

molahidatidosa.

4. Pembahasan tindakan segera/kolaborasi

Pada langkah ini penulis tidak menulis adanya kebutuhan tindakan

segera atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.

5. Pembahasan intervensi / rencana tindakan

62
Pada langkah ini penulis membuat rencana berdasarkan prioritas

masalah, rencana tindakan harus sesuai dengan kebutuhan klien.

Perencanaan tindakan pada ANC sudah sesuai dengan kebutuhan

ibu seperti : Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan jelaskan tentang

kondisi kehamilannya, menganjurkan ibu makan sering tapi sedikit

dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya serta mengonsumsi air

hangat dan biskuit sebelum turun dari tempat tidur untuk mengurangi

rasa mual yang dirasakan dipagi hari, beritahu ibu untuk cukup

minum air putih dan hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman

yang berkafein serta jangan sering menahan ketika ingin BAK,

memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan hindari melakukan

aktivitas berat, memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan dirinya

(personal hygiene), memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya

trimester I, memberi imunisasi TT1 kepada ibu, memberi vitamin B6

kepada ibu untuk mengurangi rasa mual yang dirasakan, dan

anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu ke depan

yaitu tanggal 05 Juni 2023 untuk memantau keadaan ibu dan tumbuh

kembang janin berupa TFU, DJJ, dan pergerakan janin atau jika ada

keluhan yang dirasakan ibu.

6. Pembahasan tentang implementasi

Langkah keenam ini merupakan rencana asuhan yang

dilaksanakan secara efisien, aman, dan sesuai dengan teori Varney,

63
dimana pelaksanaan asuhan sama dengan perencanaan tindakan

yang telah dibuat dan sesuai dengan teori yang ada.

a. Menyampaikan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik berdasarkan

hasil pemeriksaan TTV : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80x/menit,

Suhu: 36,7 °C, dan Pernafasan : 22x/menit.

b. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering dan tetap

memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya dengan

mengomsumsi makanan yang bergizi dan seimbang seperti nasi,

lauk pauk, sayuran, buah-buahan serta usahakan ditambah

dengan susu 1 gelas perhari. Selain itu, anjurkan ibu untuk

mengurangi rasa mual yang dirasakan pada pagi hari dengan

mengonsumsi air hangat dan biskuit sebelum turun dari tempat

tidur.

c. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup dan hindari

terlalu banyak mengonsumsi minuman yang berkafein serta

jangan sering menahan ketika ingin berkemih/BAK.

d. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu usahakan tidur

malam ±8 jam dan tidur siang ±2 jam serta tidak melakukan

aktivitas berat.

e. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya agar

merasa tetap nyaman yaitu dengan mandi 2 kali sehari, sikat gigi

3 kali sehari, keramas 2-3 kali seminggu, dan ganti pakaian dalam

setiap kali lembab/kotor.

64
f. Menyampaikan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan

trimester I seperti pendarahan dari jalan lahir, mual muntah

berlebihan dan terus menerus, hipertensi dalam kehamilan, sakit

kepala dan penglihatan buram, beberapa bagian tubuh bengkak,

nyeri perut hebat, dan demam tinggi.

g. Memberikan imunisasi TT1 kepada ibu.

h. Memberikan ibu vitamin B6 dengan dosis 10 mg diminum 3 kali

sehari dan menjelaskan manfaat vitamin B6 kepada ibu yaitu

dapat mengurangi mual (morning sickness) yang dirasakan oleh

ibu , selain itu juga dapat mencegah anemia dan untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan menyampaikan

kepada ibu bahwa pemberian tablet Fe ditunda sampai umur

kehamilan 12 minggu atau saat memasuki usia kehamilan

trimester II agar tidak memperberat rasa mual yang dirasakan ibu.

i. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal

05 Juni 2023 untuk memantau keadaan ibu dan tumbuh kembang

janin berupa TFU, DJJ dan pergerakan janin atau jika ada keluhan

yang dirasakan ibu.

7. Pembahasan tentang evaluasi

a. Evaluasi yang dimaksudkan adalah untuk mengkaji keefektifan

dari asuhan yang dilakukan pada Ny.’’R’’. Dari hasil pemeriksaan

didapatkan Kehamilan trimester I berlangsung normal sementara

ditandai dengan gestasi 8 minggu 6 hari, kehamilan intrauterine

65
(ibu tidak merasakan nyeri perut hebat selama kehamilan dan

tidak ada nyeri perut saat dipalpasi) serta tidak ada keluhan ibu

yang mengarah kepada tanda-tanda bahaya kehamilan. Keadaan

ibu baik, yang ditandai dengan kesadaran ibu composmentis dan

TTV dalam batas normal yaitu Tekanan darah : 110/80 mmHg,

Nadi : 80x / menit. Pernapasan : 22x/ menit, Suhu : 36,7 °C serta

keadaan janin belum dapat dipastikan karena TFU baru dapat

teraba di usia kehamilan 12 minggu (rencana akan dilakukan

pemeriksaan kembali 4 minggu kedepan saat usia kehamilan

sekitar 12 minggu ke atas atau saat kunjungan ulang), DJJ

terdengar di usia kehamilan 12 minggu (rencana akan dilakukan

pemeriksaan kembali 4 minggu kedepan saat usia kehamilan

sudah sekitar 12 minggu atau saat kunjungan ulang) dan

pergerakan janin untuk ibu yang baru hamil pertama, gerakan

janin dalam kandungan dirasakan saat kehamilan telah menginjak

usia 18–20 minggu.

Sehingga dari data di atas dapat disimpulkan bahwa asuhan

kebidanan yang dilakukan berjalan dengan efektif dan lancar dan

semua hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

66
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari pengkajian kasus asuhan kebidanan ibu hamil

Trimester I pada tanggal 08 Mei 2023 di Puskesmas Kassi Kassi,

pada Ny.”R”, Umur 26 tahun, G1 P 0 A 0, umur kehamilan 8 minggu 6

hari. Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah keguguran,

ibu telah melakukan tes kehamilan (plano test) dan hasilnya positif,

ibu mengatakan belum merasakan pergerakan janin, ibu

mengatakan HPHT tanggal 07 Maret 2023 dan HTP 14 Desember

2023, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama

kehamilannya, ibu mengatakan sedikit mual di pagi hari dan sering

kencing serta ibu tidak pernah menderita penyakit menular ataupun

penyakit keturunan.

Pelayanan antenatal yang diberikan belum memenuhi

seluruh asuhan standar minimal “14T”. Asuhan yang diberikan

antara lain timbang dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,

tetanus toxoid, tablet Fe, tes PMS, pemeriksaan HB, temu wicara,

pemeriksaan protein urine dan pemeriksaan reduksi urine.

Sementara pemeriksaan TFU belum bisa dilakukan karena umur

kehamilan baru 8 minggu 6 hari dan pemberian terapi anti malaria

tidak diberikan karena daerah tempat tinggal ibu tidak berada di

daerah endemi dan untuk perawatan payudara, pemeliharaan

67
tingkat kebugaran/senam hamil dan pemberian terapi kapsul

yodium tidak dilakukan karena kurangnya motivasi dan perhatian

dari tenaga kesehatan serta kurangnya fasilitas pelayanan

kesehatan.

B. SARAN

1. Bagi Instansi Kesehatan / Petugas Kesehatan

Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih

optimal termasuk pemberian pelayanan antenatal dengan

memenuhi asuhan standar minimal “14T” sehingga meningkatkan

kepuasan klien dan mempertahankan serta meningkatkan derajat

kesehatan ibu dan janinnya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan kepada Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Makassar terkhusus pembimbing Institusi agar dapat

memberikan bimbingan langsung secara intensif dan kontinu

(berkelanjutan) kepada mahasiswa baik dilapangan praktek

maupun di kampus sesuai dengan kasus yang ditemui.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan dan

melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil secara mandiri

ataupun kelompok sesuai dengan teori yang didapatkan selama

perkuliahan berlangsung untuk menerapkan deteksi terhadap

kehamilan agar dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

68
DAFTAR PUSTAKA

Agma, A. sahasrani. A. al faiq. (n.d.). Modul Bahan Ajar Konsep


Kebidanan
https://www.academia.edu/12639821/
Modul_Konsep_Kebidanan_ANC_INC_BBL_BALITA_dan_Usia_Re
produksi
BAB I PENDAHULUAN. (n.d.).
http://repository.helvetia.ac.id/id/eprint/441/2/BAB I - BAB III.pdf
BAB 3. (n.d.).
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/download/118
5/1037
BAB II. (n.d.). Konsep Dasar Teori Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi
Baru
Lahir dan Keluarga Berencana (KB).
http://eprints.umpo.ac.id/4194/3/3 BAB 2.pdf
Indah, R. P. I.-P. (n.d.). Gangguan Saluran Cerna dalam Kehamilan.
https://www.rspondokindah.co.id/id/news/gangguan-saluran-cerna
dalam-kehamilan
Lolli Nababan, SST, M. K. (n.d.). Psikologi Kehamilan, Persalinan, Nifas. In
Modul Ajar.
http://repository.stikessaptabakti.ac.id/161/1/MODUL AJAR PSIKOLO
GI KEHAMILAN%2C PERSALINAN%2C %26 NIFAS.pdf
Proses Kehamilan. (n.d.). In BAB II.
http://repository.poltekkes denpasar.ac.id/7605/3/BAB II Tinjauan
Pustaka.pdf
Susanti, S.ST., M. B., & Ulpawati, S. ST., M. S. (2022). BAB II. In Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan Buku Pintar Ibu Hamil. CV. Eureka
MediaAksara
https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/358345as
uhan-kebidanan-pada-kehamilan-buku-pin-0986f6ba.pdf
Tibu, R. (2017). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya
Dalam Kehamilan Di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun
2017.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA TULIS ILMIAH.pdf

69
Yunia, R. (n.d.). Perubahan Anatomi dan Fisiologi Kehamilan.
https://eprints.umm.ac.id/42210/3/jiptummpp-gdl-rizkyyunia-51450-
3 babii.pdf

70

Anda mungkin juga menyukai