DISUSUN OLEH :
SINTA PEBRIANTI
4009230182
PEMBIMBING AKADEMIK
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tercurah limpah atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini dengan judul
Asuhan Kebidanan pada Catin dan perencanaan kehamilan Sehat Di TPMB Lia
Rachmawati, S.S.T.,Bdn.,M.Kes. Laporan Pendahuluan ini diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Stase Pranikah dan Prakonsepsi di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung. Dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini, penulisan telah mendapatkan banyak bimbingan, arahan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Dra. Suryani, Dipl.Mid,MM sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Dharma Husada Bandung
2. Ira Kartika, S.ST.,M.Keb sebagai Ketua Program studi Profesi kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung
3. Sri Hennyati A,SST.,M.KES.,M.Tr.Keb sebagai pembimbing Akademik stase
pranikah dan prakonsepsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Bandung
4. Seluruh Tim Dosen pembimbing stase pranikah dan prakonsepsi yang telah
bersedia membimbing dan mengarahkan serta memberikan motivasi dalam
kegiatan praktik ini
5. TPMB Lia Rachmawati, S.S.T,Bdn,M.Kes selaku pemilik tempat praktik
mandiri bidan, yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan praktik
stase pranikah dan prakonsepsi
Penulis menyadari bahwa Laporan Pendahuluan ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada kekurangan dari
laporan pendahuluan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar laporan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Bandung, 06 Oktober 2023
Penulis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
SINTA PEBRIANTI
4009230182
Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus ini Sebagai salah satu pernyataan
Dalam Penyelenggaraan Praktik Stase Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Pada Prodi Profesi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Ira Kartika,S,ST.,M.Keb
NIK: 432121002020
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Definisi.................................................................................................... 2
BAB II MANAJEMEN KEBIDANAN ................................................... 6
A. Definisi ………………………………………………………………. 6
B. Langkah 1.............................................................................................. 6
C. Langkah 2.............................................................................................. 7
D. Langkah 3.............................................................................................. 7
E. Langkah 4.............................................................................................. 7
F. Langkah 5 ............................................................................................. 8
G. Langkah 6 ............................................................................................. 8
H. Langkah 7.............................................................................................. 8
BAB IV PENATALAKSANAAN................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
indikasi bahaya kehamilan, indikasi pada ibu dan anak, pengaturan kelahiran dan pilihan
strategi untuk pasangan baru yang membutuhkan untuk menunda kehamilan (Kementrian
Kesehatan RI, 2018) Informasi ini dapat diteruskan melalui konsultasi sehingga informasi
kesehatan wanita dan pria tentang kesehatan dalam mempersiapkan kehamilan dapat
meningkat.
Penyuluhan kesejahteraan merupakan tindakan pelatihan kesejahteraan yang dapat
dilakukan dengan cara menanamkan kepercayaan pada istri dan suami agar mereka tahu
dan melihat, tetapi di sisi lain tahu, mau, dan siap untuk membuat perencanaan kehidupan
yang lebih baik (Devi, 2012). Penyampaian pendidikan kesehatan untuk wanita dan
persiapan dapat digabungkan dengan pengaturan media tertentu yang akan memperkuat
wanita saat ini dan menyiapkan dan menyerap informasi.(Kartikasari, Ariwinanti, &
Hapsari, 2019). Pendidikan kesehatan reproduksi ini perlu diberikan kepada calon
pengantin karena masih banyak masyarakat yang beranggapan salah tentang kesehatan
reproduksi sehingga diperlukan informasi agar tidak salah perilaku dalam kesehatan
reproduksi (Sritami, 2015).Dampak yang dapat ditimbulkan jika penyuluhan kesehatan
reproduksi tidak diberikan kepada masyarakat adalah rendahnya informasi tentang
kesehatan janin pada manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit dan
ketidaknyamanan nyata pada organ reproduksi (Juwitasari, Dyna A, 2020)
B. Definisi
2
dibayangkan dan salah satu kunci sukses menjadi orang tua yang baik adalah
mempersiapkan diri dari kedua belah pihak.
2. Pengertian kesehatan prakonsepsi
3
c. Pemberian imunisasi Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya
pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil
pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita
usia subur memiliki kekebalan penuh.
d. Suplementasi gizi Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk
pencegahan anemia gizi. Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan
anemia gizi dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi gizi seimbang
dan tablet tambah darah.
e. Konsultasi kesehatan Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi,
informasi, dan edukasi.
f. Pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan
dalam skrining prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi
psikologis sangat mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus
4. Konseling perencanaan kehamilan sehat
4
b. Persiapan Gizi KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan
calon ibu sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada
persiapan gizi terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan
menghitung IMT sebagai dasar memberikan konseling gizi seimbang. Dalam
persiapan gizi, calon pengantin diedukasi untuk mengkonsumsi asam folat
untuk menghindari terjadinya defisiensi asam folat yang dapat menyebabkan
gangguan pada masa organogenesis.
c. Skrining Status Imunisasi TT Imunisasi TT menjadi salah satu program yang
wajib dilakukan oleh calon pengantin sebagai syarat mendaftar menikah. Hal
ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
d. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi KIE yang dapat diberikan untuk
menjaga kesehatan organ reproduksi wanita meliputi : menggunakan pakaian
dalam berbahan katun menyerap, cebok dari arah vagina ke dubur, mengganti
pembalut maksimal 4 jam sekali, tidak perlu menggunakan cairan pembersih
vagina terlalu sering, Jangan mengenakan pembalut tipis terlalu sering,
gunakan handuk kering dan bersifat pribadi, dan lain-lain
e. Kondisi Kesehatan Yang Perlu Di Waspadai Beberapa kondisi kesehatan
sebelum hamil harus menjadi perhatian khusus agar tidak mempengaruhi
kehamilan. beberapa kondisi kesehatan yang perlu di waspadai akan
dijelaskan pada gambar berikut : anemia, hepatitis B, diabetes mellitus,
malaria dan TORCH, penyakit genetic thalassemia.
5
BAB II
MANAJEMEN KEBIDANAN
A. Definisi
6
Selain itu, data objektif pun termasuk ke dalam asuhan kebidanan pada catin yang
terdiri dari pemeriksaan fisik yaitu tanda-tanda vital, pemeriksaan BB dan TB, IMT,
pemeriksaan fisik lengkap termasuk pemeriksaan darah.
Identifikasi adanya diagnosa atau masalah potensial lain dilakukan antisipasi atau
pencegahan bila memungkinkan serta waspada dan bersiap untuk segala sesuatu yang
dapat terjadi. Pada step ini sangat vital untuk perawatan yang aman. Pada langkah
ketiga ini bidan dituntut mampu mengantisipasi masalah potensial, tidak hanya
merumuskan masalah potensial yang akan terajdi, tetapi juga merumuskan tindakan
antisipasi agar masalah atau diagnosis tersebut tidak terjadi. Langkah ini bersifat
antisipasi yang rasional atau logis.
Pada langkah ini kita akan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dapat dilakukan pencegahan. Pada langkah ketiga ini
bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya
merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan
antisipasi penanganan agar masalah atau diagnosa potesial tidak terjadi
7
F. Langkah V : Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh yang Ditentukan Oleh
Langkah Sebelumnya
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah
sebelumya dan semua perencanaan yang dibuatkan harus berdasarkan pertimbangan
yang tepat meliputi pengetahuan, teori up to date, perawatan berdasarkan bukti
(evidence based care). Dalam menyusun rencana sebaiknya pasien dilibatkan karena
pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu rencana asuhan
harus disetujui oleh pasien. Rencana asuhan yang diberikan pada catin perencanaan
kehamilan adalah memberikan konseling tentang gizi seimbang, imunisasi TT,
screening penyakit anemia, hepatitis B, HIV/AIDS, malaria, TORCH dan Diabetes
mellitus dan konseling.
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar-benar efektif
8
dalam pelaksanaannya. Pada kasus catin ini evaluasi yang diharapkan yaitu, pasangan
dapat mempersiapkan diri untuk masa kehamilan dengan memperhatikan hal-hal
berikut ini, antara lain mempersiapkan gizi yang seimbang untuk catin, melakukan
imunisasi TT untuk pihak perempuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu
5 kali dengan interval yang telah ditentukan, melakukan screening penyakit anemia,
hepatitis B, HIV/AIDS, malaria, TORCH dan Diabetes mellitus dan konseling.
9
BAB III
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Persiapan Fisik
Persiapan fisik meliputi persiapan tanda-tanda vital, pemeriksaan
status gizi (TB, BB, IMT, LILA, Tanda-tanda anemia), pemeriksaan
golongan darah rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain
atas indikasi seperti gula darah, malaria, TORCH, Hepatitis B,
HIV/AIDS, tiroid, dan lain- lain).
2. Persiapan Gizi
KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan
calon ibu sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada
persiapan gizi terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan
menghitung IMT sebagai dasar memberikan konseling gizi seimbang.
Dalam persiapan gizi, calon pengantin diedukasi untuk
mengkonsumsi asam folat untuk menghindari terjadinya defisiensi
asam folat yang dapat menyebabkan gangguan pada masa
organogenesis.
Adapun cara pengukuran status gizi dapat dilihat pada gambar berikut :
10
Setelah dilakukan pengukuran timbang berat badan, tinggi badan
dan lingkar lengan atas, bidan melakukan penghitungan IMT
sebagai dasar dalam memberikan konseling. Hal ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
11
Berdasarkan gambar di atas, dalam merencanakan kehamilan
sehat, calon pengantin/calon ibu harus memahami mengenai gizi
seimbang dan menerapkan 4 pilar gizi seimbang dalam kehidupan
sehari-hari dan ditambah mengkonsumsi asam folat untuk
membantu memenuhi kebutuhan asam folat dalam tubuh. Untuk
calon pengantin yang mengalami anemia defisiensi besi,
suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan evaluasi
kenaikan kadar Hb sebelum terjadi kehamilan.
12
Berdasarkan gambar di atas, bidan dituntut untuk memiliki
keahlian dalam menggali informasi mengenai status imunisasi TT
pada calon pengantin.
13
f. Gunakan handuk kering dan bersifat pribadi
g. Dan lain-lain
5. Kondisi Kesehatan Yang Perlu Di Waspadai
Beberapa kondisi kesehatan sebelum hamil harus menjadi perhatian
khusus agar tidak mempengaruhi kehamilan. beberapa kondisi
kesehatan yang perlu di waspadai akan dijelaskan pada gambar
berikut:
a. Anemia
b. Hepatitis B
14
c. Diabetes Mellitus
15
e. Penyakit genetik thalassemia
16
f. Penyakit genetik hemophilia
17
BAB IV
PENATALAKSANAAN
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusmiran, Eny. (2012) Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Salemba Medika.
Jakarta
2. Rochjati,Poedji. (2011) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Ed.2. Pusat
Percetakan
3. Pinem, Saroha.2009.Kesehatan ReproduksidanKontrasepsi.Jakarta:KDT
4. Modul Asuhan pranikah dan prakonsepsi Stikes Guna bangsa. 2019. Yogyakarta
19