Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI

PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI


DI RUANG VK BERSALIN RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Oleh :
SITI HABIBAH
NIM: 238211113

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGAMBILAN KASUS

` Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing di lahan


pengambilan kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan Patologi pada Ibu
Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini di RSUd Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin”.
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas Pembuatan
Asuhan Kebidanan pada Stase persalinan.

Banjarmasin, Januari 2024

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan,

Bd. Anggrawati Wulandari, SST., Bdn. Risna Zubaidah, SST, MM


S.Keb, M. Kes

KATA PENGANTAR

ii
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga asuhan kebidananan pada stase persalinan
dapat diselesaikan. Asuhan kebidanan ini merupakan salah satu syarat untuk
meneruskan jenjang penelitian pada Program Profesi Kebidanan di IIK STRADA
Indonesia.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Sentot Imam Suprapto., MM, selaku Rektor IIK STRADA Indonesia
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kebidanan.
2. Dr. Agusta Dian Eliana, S.Kep.Ns., M.Kep Selaku Dekan Fakultas
Kebidanan dan Keperawatan IIK STRADA Indonesia
3. Bd. Miftakhur Rohmah, SST., S.Keb., M.Keb Selaku Kaprodi Profesi
Kebidanan IIK STRADA INDONESIA
4. Bdn. Risna Zubaidah, SST, M.M. selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan pada penyusunan asuhan Kebidanan
ini.
5. Pihak RS dan Klien yang telah bersedia untuk menjadi lahan praktik dan
dilakukan asuhan kebidanan
6. Semua pihak yg membantu dalam penyelesaian asuhan kebidanan
7. Orang tua tersayang, adikku, keluargaku tercinta yang selalu mendo’akanku
serta orang yang aku sayangi terima kasih atas semua do’a, dukungan serta
semangat yang telah diberikan.
8. Pihak-pihak yang membantu untuk menunjang penyelesaian penyusunan
skripsi ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini masih


jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangatlah

iii
kami butuhkan demi kesempurnaan asuhan kebidanan ini. Semoga asuhan
kebidanan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Amin.

Martapura, November 2023

Peneliti

iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian ...................................................................................................... 5
B. Penyebab........................................................................................................ 5
C. Penilaian Klinik.............................................................................................. 6
D. Penatalaksaan / Penanganan........................................................................... 8

BAB III. ASUHAN KEBIDANAN


A. Pengkajian ..................................................................................................... 9
B. Analisa Data/ Diagnosa.................................................................................. 18
C. Rencana Asuhan............................................................................................. 18
D. Implementasi.................................................................................................. 19
E. Evaluasi.......................................................................................................... 20

BAB IV. PENUTUP


A.Kesimpulan...................................................................................................... 36
B. Saran............................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................


LEMBAR KONSULTASI ...............................................................................

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menyebutkan bahwa AKI di Indonesia masih tinggi, yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 32
per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target yang
diharapkan pada target nasional tahun 2015 (Millenium Development
Goals/MDGs), yaitu AKI menjadi 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai sebab pokok: (1)
masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab musabab dan penanggulangan
komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas; (2)
kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi; dan
(3) kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil.
Sebab-sebab penting kematian maternal sebagai berikut: sepsis puerperalis,
perdarahan, gestosis, dan perlukaan perlahiran (Prawirohardjo, 2013; h. 7).
Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan merupakan ujung tombak
dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Bidan mempunyai fungsi
yang sangat penting dalam asuhan yang mandiri, kolaborasi, dan rujukan
segera. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk mampu mendeteksi dini tanda
dan gejala komplikasi kehamilan, memberikan pertolongan kegawatdaruratan
kebidanan dan perinatal serta merujuk kasus patologis.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya
tanpa resiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita. Ibu dapat
mengalami beberapa keluhan fisik dan mental, sebagian kecil mengalami
kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut
pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan
sehat(Rochjati, 2011; h. 1).

1
Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan
untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa
mendatang, yaitu kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat
persalinan yang dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecatatan,
ketidaknyamanan atau ketidakpuasan (5 K) pada ibu dan atau bayi (Rochjati,
2011, h. 26).
Ukuran risiko itu dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut skor.
Skor merupakan bobot prakiraan dari berat atau ringannya risiko/bahaya.
Jumlah skor tersebut memberikan pengertian tingkat risiko yang dihadapi oleh
ibu hamil dengan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). KSPR merupakan
teknologi sederhana dan mudah dalam skrining antenatal untuk menemukan
masalah atau faktor risiko (Rochjati, 2011, hal. 27).
Menurut perhitungan Kartu Skor Poeji Rochjati tentang perencanaan
persalinan yang aman didapatkan pada studi pendahuluan dengan jumlah skor
awal 2 ditambah skor 4 karena jarak kehamilan ibu sekarang dengan
kehamilan sebelumnya adalah 10 tahun sehingga skor berjumlah 6 yang
termasuk kehamilan resiko tinggi. Kehamilan dengan satu atau lebih faktor
risiko dengan Ada Potensial Gawat Obstetrik (APGO) selama kehamilan ibu
hamil sehat, tetapi dalam persalinan harus diwaspadai karena ada
kemungkinan dapat terjadi penyulit/komplikasi dalam persalinan. Ibu yang
terlalu lama untuk hamil lagi seolah-olah ibu menghadapi
kehamilan/persalinan yang pertama lagi. Pada kehamilan/persalinan ibu bisa
saja terjadi komplikasi seperti perdarahan pascasalin dan persalinan dapat
berjalan tidak lancar. Hal ini perlu perhatian khusus dan pemantauan atau
deteksi dini agar tidak terjadi kejadian yang tidak di inginkan (Rochjati, 2011;
h. 62)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu untuk
melakukan asuhan kebidanan Patologis di RS. Dr. H. Moch Anshari Saleh
Banjarmasin dalam pemenuhan tugas profesi kebidanan pada stase persalinan.

2
B. Batasan Masalah
Pada penyusunan asuhan kebidanan ini penulis membatasi masalah
asuhan kebidanan patologis yang dilakukan pada Ny. R di RS Dr. H.Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin

C. Tujuan

Memberikan asuhan kebidanan persalinan secara dengan pendekatan


SOAP ( Subjektif, Objektif, Analisa, Perencanaan) pada ibu bersalin di
Ruang VK RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

D. Manfaat
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk meningkatkan proses
pembelajaran baik dalam teori maupun praktik dalam masyarakat.
b. Hasil asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai referensi dalam
meningkatkan proses pembelajaran dan data untuk asuhan kebidananan
selanjutnya.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Klien
Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
status kesehatannya dalam persalinan patologi terutama dengan kasus
ketuban pecah dini.
b. Bagi Penulis
1) Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan serta dapat mengaplikasikan didalam pelayanan pada
ibu bersalin dengan ketuban pecah dini
2) Menambah pengalaman dalam memberikan asuhan pada ibu
bersalin patologi dengan ketuban pecah dini.

3
c. Bagi Institusi Pendidikan
1) Sebagai bahan masukan untuk mengantipasi dan mempersiapkan
diri dalam melakukan penatalaksanaan awal terhadap masalah yang
muncul dalam kebidanan.
2) Sebagai referensi yang lain untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan data dasar untuk asuhan kebidanan persalinan
patologis.
d. Bagi RS
Dapat menjadi bahan masukan dalam pelayanan kebidanan
untuk memberikan asuhan pada persalinan yang patologis teruma ibu
dengan KPD.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
KETUBAN PECAH DINI

A. Pengertian
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban / keluarnya
cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu
sebelum proses persalinan berlangsung yaitu bila pembukaan pada primi
kurang dari 3 cm dan pada multipara kuran 5 cm. Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm. (Abdul Bari Saifuddin : 2016)

B. Penyebab
Penyebab dari Ketuban Pecah Dini (KPD) tidak atau masih belum diketahui
dengan pasti.kemungkinan yang menjadi faktor predisposisi adalah :
(Manuaba : 2016)
1. Serviks Incompetent
2. Ketegangan rahim berlebihan : kehamilan ganda, hidramnion
3. Kelainan letak rahim: letak sungsang, tidak lintang
4. Kemungkinan kesempitan pinggul : bagian terendah belum cukup
PAP, CPD
5. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pecah.
6. Kelainan bawaan dari selaput ketuban : selaput ketuban terlalu tipis
7. Keadaan sosial ekonomi : definisi gizi dari lembaga atau asam
askrobat (Vitamin C).
8. Faktor golongan darah : akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak
sesuai dapat menimbulkan kelemahan termasuk kelemahan jantung.

5
C. Penilaian Klinik
Menegakkan diagnosa KPD secara tepat sangat penting. Karena
diagnosa yang positif palsu berarti melakukanintervensi seperti melahirkan
bayi terlalu awal atau melakukan SC yang sebetulnya tidak ada indikasinya.
Sebaliknya diagnosa yang negatif palsu berarti akan membiarkan ibu dan
janin mempunyai resiko infeksi yang akan mengancam kehidupan janin, Ibu
atau keduanya. Oleh karena itu diperlukan diagnosa yang secara cepat dan
tepat, tentukan pecahnya selaput ketuban di Vagina. Diagnosa KPD
ditegakkan dengan cara :
1. Riwayat
a. Jumlah cairan yang hilang
Pecah ketuban awalnya menyebabkan sambungan cairan yang
besar diikuti cairan yang terus menerus. Namun, pada beberapa
kondisi pecah ketuban, satu-satunya gejala yang diperhatikan
wanita adalah keluarnya sedikit cairan yang keluarnya terus
menerus (jernih, keruh atau hijau) dan perasaan basah pada celana
dalamnya.
b. Waktu terjadi ketuban pecah
c. Warna cairan
Cairan amnion dapat jernih atau keruh, jika bercampur mekonium
cairan akan berwarna kuning atau hijau.
d. Bau cairan
Cairan amnion memiliki bau khas yang membedakannya dengan
urine.
e. Hubungan Seksual
Semen yang keluar dari vagina dapat disalah artikan sebagai cairan
amnion.

6
2. Pemeriksaan Fisik
Lakukan palpasi Abdomen untuk menentukan volume cairan
amnion. Apabila pecah ketuban pasti, terdapat kemungkinan
mendeteksi berkurangnya cairan karena terdapat peningkatan moulage
uterus dan dinding abdomen di sekitar janin dan penurunan balotemen
dibandingkan temuan pada pemeriksaan sebelum pecah ketuban.
Ketuban yang pecah menyebabkan perubahan yang seperti ini dalam
temuan abdomen.
Melakukan inspeksi akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila
ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan
ini akan lebih jelas.
3. Pemeriksaan Dokter
Di dalam cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak
ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan toucher perlu
dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum
dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena
pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi
segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal.
Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen.
Pemeriksaan dalam hanya dilakukan kalau KPD yang sudah dalam
persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi sedikit
mungkin.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna,
konsentrasi, bau dan pHnya, cairan yang keluar dari vagina ini
kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekret vagina. Sekret
vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah
warna, tetap kuning.

7
b. Tes lakmus, jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru
menunjukkan adanya air ketuban (alkalis) pH air ketuban 7-7,5,
darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif
palsu.
c. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan
ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah
cairan ketuban yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada
penderita oligohidramnion. Pemeriksaan USG dilakukan juga
untuk menentukan usia kehamilan.

D. Penatalaksanaan / Penanganan (Abdul Bari Saifuddin : 2006)


1. Rawat di rumah sakit.
2. Berikan antibiotik (ampicilin 4 x 500 mg dan metronidazol 2 x 500
mg selama 7 hari).
3. Jika umur kehamilan kurang dari 32 – 34 minggu, dirawat selama air
ketuban tidak keluar lagi.
4. Jika usia kehamilan 32-37 minggu belum inpartu, tidak ada infeksi
dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 7 minggu.
5. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada
infeksi,berikan tokolitik ( salbutamol ), deksometason dan induksi
sesudah 24 jam.
6. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan
lakukan induksi.
7. Nilai tanda-tanda infeksi.
8. Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu
kematangan paru janin dan lakukan kemungkinan kadar lesitin dan
spingomelin tiap minggu dosis bertambah 12 mg perhari dosis tunggal
selama 2 hari, deksamethason 1M 5 Mg setiap 37 6 jam sebanyak 4
kali.

8
9. Jika usia kehamilan lenih dari 37 minggu, induksi dengan oksitosin,
bila gagal SC dapat pulan diberikan misoprostol 50 mg Intravaginal
tiap 6 jam maksimal 4 kali.
10. Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri.

9
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RUANG VK BERSALIN RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

E. Pengkajian
Hari / Tanggal : Jum’at, 5 Januari 2024
Jam : 09.00 Wita
No. RMK : 12.09.56

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Isteri
Nama : Ny. N
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Suku /Bangsa : Banjar / Indonesia
Pendidikan : DIII
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Sultan Adam Komp. Mandiri IV Blok
A3 No.98 Rt. 35 Rw. 12 Banjarmasin
b. Suami
Nama : Tn. MF
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Suku /Bangsa : Banjar / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sultan Adam Komp. Mandiri IV Blok
A3 No.98 Rt. 35 Rw. 12 Banjarmasin

10
2. Status Perkawinan
a. Status Perkawinan : Ya
b. Usia Kawin : 23 Tahun
c. Lamanya Perkawinan : 1 Tahun
d. Dengan Suami Sekarang : Ya

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar air-air lewat kemaluan sejak pukul 02.00 Wita (5
Januari 2024) dan merasakan mules-mules dan keluar lendir darah sejak
pukul 03.30 Wita (5 Januari 2024).

4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a. Riwayat Haid
1) Menarche : 13 Tahun
2) Siklus : 28 Hari
3) Lamanya : 7 Hari
4) Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut / hari
5) Dismenorhea : Tidak Ada
6) HPHT : 9 april 2023
7) TP : 16 Januari 2024
8) UK : 39 Minggu

b. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah mengalami flour albus yang berlebih dan tidak pernah
mengalami perdarahan di luar siklus haid.

5. Riwayat Keluarga Berencana


Sejak menikah Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

11
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, TBC, Hipertensi,
Diabetes Mellitus, Hepatitis, jantungdan TBC.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pihak keluarga Suami maupun Isteri tidak ada menderita :
1) Penyakit Keturunan, seperti Kelainan Darah (Hemofilia), Down
Syndrome, Buta Warna dan Hamil Kembar.
2) Penyakit Menular / Infeksi, seperti Hepatitis, TBC dan HIV/AIDS.

7. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Trimester I
1) Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 1x di Puskesmas.
2) Ibu mengeluh mual dan muntah serta pusing-pusing.
3) Ibu mendapat anjuran untuk memenuhi nutrisinya dan makan
dengan porsi kecil namun sering.
4) Terapi yang didapat :
a) Vitamin C 1x1/hari 10 tablet
b) Bcomplex 1x1/hari 10 tablet
c) B6 1x1/hari 10 tablet
b. Trimester II
1) Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 3x di Puskesmas
2) Ibu tidak ada keluhan apapun.
3) Ibu mendapat anjuran untuk sering mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang.
4) Terapi yang didapat :
a) SF 1x1/hari 30 tablet
b) Antasid 3x1/hari 9 tablet
c) Kalk 1x1/hari 10 tablet
d) Imunisasi TT1

12
c. Trimester III
1) Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 3x di Bidan Praktik
Swasta.
2) Ibu mengeluh pusing, mual dan sering kencing.
3) Ibu mendapat anjuran tentang cara mengatasi pusing yaitu dengan
cara waktu bangun dari tempat tidur jangan langsung berdiri,
sebaiknya duduk dulu beberapa menit..
4) Terapi yang didapat :
a) SF 1x1/hari 30 tablet
b) Antasid 3x1/hari 9 tablet
c) Kalk 1x1/hari 10 tablet
d) Bcomplex 1x1/hari 10 tablet
e) Imunisasi TT2

8. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan sejak di Rumah Sakit hanya minum air teh hangat 1
gelas.
b. Personal Hygiene
Ibu dibantu keluarga mengganti sarung yang basah dan kotor.
c. PolaEliminasi
Ibu mengatakan sejak di Rumah Sakit tidak ada BAB dan BAK 3 kali.
d. Aktivitas dan Istirahat
Selama di Rumah Sakit Ibu hanya berbaring miring kiri dansebentar-
sebentar terlentang sambil merasakan sakit akibat kontraksi.

13
9. Data Psikososial
a. Psikologis
Ibu merasa sangat senang atas kehamilannya ini karena memang
diharapkan.
b. Sosial
Suami dan keluarga mendukung kehamilan Ibu sehingga hubungan Ibu
dengan keluarga berlangsung baik.

10. Data Spiritual


Ibu selalu berdoa agar proses kelahiran anaknya berjalan dengn lancar dan
normal.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Menthis
c. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 80x / menit
3) Respirasi : 24x / menit
4) Suhu : 36,8oC
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Rambut : Bersih dan tidak rontok
2) Muka : Tidak pucat, Tidak oedema, Ada kloasma
gravidarum
3) Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik
4) Telinga : Bersih
5) Mulut : Bibir tidak pucat
6) Gigi : Tidak caries

14
7) Leher : Tidak ada pembesaran kalenjar thyroid dan
vena jugularis
8) Mamae : Puting susu menonjol dan ada
hiperpigmentasi
9) Abdomen : Ada Linea Nigra, ada Striae Gravidarum,
Tidak ada luka bekas operasi
10) Genetalia Eksterna : Terlihat pengeluaran lendir darah dan air-
air, Tidak ada varices
11) Tungkai : Tidak Oedema, Tidak Varices
b. Palpasi
1) Leher : Tidak teraba pembesaran kalenjar thyroid dan
vena jugularis
2) Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, bila dipencet
terdapat pengeluaran kolostrum
3) Abdomen
a) Leopold I : Bagian atas fundus teraba bundar, lunak dan
tidak melenting (bokong)
TFU : 2 jari di bawah prx (31 Cm), TBJ : 3100
Gram
b) Leopold II : Bagian sisi kiri perut Ibu teraba bagian-
bagian kecil janin, pada bagian sisi kanan
perut Ibu teraba bagian besar, datar, keras
dan memanjang (punggung kanan)
c) Leopold III : Bagian bawah uterus teraba bagian bulat,
keras dan melenting (preskep)
d) Leopold IV : Jari-jari tangan tidak menyatu (divergen),
bagian terbawah janin sudah masuk PAP ( V
4/5 )
e) HIS : 3 x 10’/40”

15
c. Auskultasi
1) Abdomen : DJJ (+)
2) Frekuensi : 144x / menit

d. Pemeriksaan Dalam
Pukul 09.15 Wita dilakukan VT dengan hasil Portio tebal lunak,
pembukaan 4 Cm, Ketuban (-), Kepala di Hodge I +

C. ASSESMENT
GIP0A0, Hamil 39 Minggu, Inpartu Kala I Fase Aktif, Janin Tunggal Hidup
Intra Uterin, Punggung Kanan, Presentasi Kepala, Sudah Masuk PAP (V 4/ 5)
dengan Ketuban Pecah Dini (KPD)

D. PLANNING
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa keadaan Ibu dan
janin baik serta pembukaan 4 Cm dengan ketuban sudah pecah.
2. Memberikan dukungan moril kepada Ibu.
3. Menganjurkan Ibu agar makan dan minum untuk memenuhi kebutuhan
energi dan mencegah dehidrasi.
4. Menganjurkan Ibu agar miring ke kiri untuk mempercepat penurunan
kepala bayi dan pembuluh vena tidak tertekan yang dapat mengganggu
perjalanan O2 ke janin.
5. Menganjurkan kepada Ibu agar tidak mengedan sebelum pembukaan
lengkap dan menjelaskan Ibu akan merasakan dorongan meneran saat
pembukaan lengkap. Apabila Ibu mengedan sebelum waktunya maka akan
terjadi pembengkakan portio dan kepala bayi.
6. Menganjurkan Ibu untuk menarik nafas panjang saat His.
7. Memantau kemajuan persalinan sesuai partograf
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter :
a. Memasang Infus D5% 20 tetes per menit
b. Memasang Oksigen 2 liter menit

16
17
Hari
No
/Tanggal / Catatan Perkembangan
.
Jam
1. Jum’at / S Ibu mengatakan perutnya semakin sakit dan ingin
5 Januari mengedan serta ingin BAB.
2024 / O 1. Pemeriksaan Umum
07.00 Wita
a. Keadaan Umum : Tampak Kesakitan
b. Kesadaran : Compos Menthis
c. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 82x / menit
3) Respirasi : 24x / menit
4) Suhu : 36,7oC
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Perineum tampak menonjol, vulva membuka,
tekanan pada anus serta lendir darah semakin
banyak.
b. Palpasi
- HIS : 5 x 10’/45”
c. Auskultasi
- DJJ : (+), 148 x / menit
d. VT : Portio tidak teraba lagi, pembukaan 10 cm,
ketuban (-), presentasi kepala di Hodge III
A GIP0A0, Hamil 39 Minggu, Inpartu Kala I Fase Aktif, Janin Tunggal
: Hidup Intra Uterin, Punggung Kanan, Presentasi Kepala
P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa keadaan
Ibu dan Janin baik serta pembukaan 10 cm tetapi kepala belum
turun sampai ke dasar panggul .
2. Memberitahukan dukungan moril kepada Ibu.
3. Menganjurkan Ibu agar makan dan minum untuk memenuhi
kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi.
4. Menganjurkan Ibu agar miring ke kiri untuk mempercepat
penurunan kepala bayi dan pembuluh vena tidak tertekan yang
dapat mengganggu perjalanan O2 ke janin
5. Menganjurkan kepada Ibu agar tidak mengedan sebelum kepala
benar-benar sudah berada di dasar panggul. Apabila18
Ibu
mengedan sebelum waktunya maka akan terjadi pembengkakan
portio dan kepala bayi.
6. Menganjurkan Ibu untuk menarik nafas panjang saat His.
Hari/
No
Tanggal / Catatan Perkembangan
.
Jam

19
Jum’at / 5
2. Januari S: Ibu mengatakan bahwa perutnya semakin sakit dan ingin mengedan se
2024 / ingin BAB.
12.55
Wita
O: 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Tampak Kesakitan
b. Kesadaran : Compos Menthis
c. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 82x / menit
3) Respirasi : 24x / menit
4) Suhu : 36,7oC

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi :
- Perineum tampak menonjol, Vulva membuka, Tekan
pada anus serta lendir dan darah semakin banyak

b. Palpasi : His : 5 x 10’ / 45”


c. Auskultasi : DJJ (+), 148x / menit
d. VT : Portio tidak teraba lagi, pembuka
10 cm, ketuban (-), kepala
Hodge IV
A: Inpartu Kala II
P: 1. Memberitahuakn Ibu bahwa Ibu sudah memasuki kala pengelua
janin.
2. Memberikan dukungan moril kepada Ibu dengan meyakinkan I
bahwa mampu menghadapi persalinannya.
3. Menyiapkan alat partus set (mencek kembali alat yang sud

20
tersedia).
4. Menyiapkan Ibu dengan posisi Litotomi.
5. Melakukan persiapan kala II (memimpin persalinan menu
APN ) :
a. Memasang celemek dan mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan steril
c. Mengajarkan Ibu untuk mengedan yang benar yaitu saat a
His, tarik nafas oanjang lalu mengedan dengan dagu menem
di dada, mulut ditutup dan mata melihat ke perut. Kedua tang
menarik paha dan mengedan ke anus seperti ketika mau BAB
d. Memasang duk steril di bawah bokong Ibu
e. Setelah kepala tampak di depan vulva dengan diameter 5-6
melakukan episiotomi mediolateral kemudian dengan tang
kanan menahan perineum dan tangan kiri menahan punc
kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kep
lahir. Lahirlah ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar, dahi, ma
hidung, dagu secara berurutan (minta Ibu untuk tidak mene
dengan bernafas pendek-pendek)
f. Mengusap muka bayi dengan kasa steril untuk membersihk
lendir darah dan membebaskan jalan lahir
g. Memeriksa kemungkiinan adanya lilitan tali pusat, sam
menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar sec
spontan
h. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, posisikan ked
tangan secara biparietal di kepala janin. Tarik secara hati-h
ke bawah sampai bahu depan lahir, kemudian tarik secara ha
hati ke atas sampai bahu belakang lahir
i. Melakukan sangga dan susur untuk mengeluarkan selur
badan bayi
j. Jam 13.00 Wita, bayi lahir spontan belakang kepala, je
kelamin laki-laki, segera menangis, Apgar Score :7,8,9 , BB/

21
: 3100 gr/ 50 cm
k. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan bad
bayi kecuali bagian tali pusat.
l. Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari umbilik
bayi, melakukan urutan tali pusat ke arah Ibu dan memasa
klem kedua 2 cm dari klem pertama. Memegang tali pusat
antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindung
jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara 2 klem, l
ikat tali pusat.
m Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bers
. bungkus bayi dan tempatkan bayi ke ruang bayi un
mendapatkan perawatan selanjutnya

Hari /
N
Tanggal / Catatan Perkembangan
o.
Jam
3. Jum’at / S: Ibu mengatakan perutnya terasa mules-mules
5 Januari
2024/ 13.10 O : 1. Pemeriksaan Umum
Wita
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Menthis
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi :
- Uterus tampak membundar
- Tampak tali pusat di vagina
- Keluar darah sekonyong-konyong
b. Palpasi :
- Kontraksi Uterus Baik

22
- Konsistensi Keras
- Kandung Kemih Kosong
A
P: 1. Palpasi Fundus uteri untuk memastikan jani tunggal.
2. Memberitahukan Ibu bahwa akan disuntik.
3. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha sebelah luar Ibu,
melakukan aspirasi untuk memastikan suntikan tidak mengenai
pembuluh darah.
4. Memeriksa plasenta sudah lepas / belum dengan menggunakan
prasat kustner yaitu dengan cara tangan kiri berada di atas simfisis
dan di dorong ke arah dorso kranial, sedangkan tangan kanan
memegang tali pusat lalu tegangkan sejajar lantai. Apabila tali pusat
tidak masuk kembali / memanjang, berarti plasenta sudah lepas.
5. Setelah plasenta sudah lepas, pindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5 – 10 cm dari vulva.
6. Meletakkan tangan kiri di atas simfisis, menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat dengan
memegang klem dengan jarak 5 – 10 cm dari vulva.
7. Setelah plasenta tampak dari vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati. Pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan
putaran searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta
dan mencegah robeknya selaput ketuban. Jam 13.15 Wita plasenta
lahir spontan lengkap dengan selaputnya insertio lateralis.
8. Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri,
periksa bagian maternal dan fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban
sudah lahir lengkap. Masukkan ke dalam kantong plastik.

N Hari / Catatan Perkembangan


o. Tanggal /

23
Jam

4. sabtu / 6 S : Ibu mengatakan masih merasa mules dan merasa agak lelah disertai rasa
Januari sakit pada jalan lahir.
2024 /
10.50 Wita
O: 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Menthis
c. Tanda-Tanda
Vital
1) Tekanan : 130/80 mmHg
Darah
2) Nadi : 86x / menit
3) Respirasi : 24x / menit
4) Suhu : 37oC
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi :
- Terdapat robekan pada perineum, nilai laserarasi (derajat
II)
b. Palpasi :
- TFU 2 jari di bawah pusat
- Kandung Kemih Kosong
A: Kala IV
P: 1. Melakukan Massase pada fundus uteri sampai uterus berkontraksi.
2. Melakukan penjahitan pada daerah robekan.
3. Memberikan betadine pada daerah jahitan.
4. Melakukan pemantauan kala IV Persalinan (Partograf terlampir)
5. Membersihkan Ibu dari darah menggunakan waslap dengan air
bersih, memasang tella, memakaikan gurita dan mengganti baju Ibu
dengan baju bersih.

24
6. Melakukan Pencegahan Infeksi
a. Merendam semua alat bekas pakai dalam larutan Chlorin
0,5% selama 10 menit.
b. Mencuci dengan air sabun dan membilas dengan air bersih /
air mengalir.
7. Identitas Bayi
a. Nama : Bayi Ny. N
b. Tanggal : 5 Oktober 2023
Lahir
c. Jam : 13.00 Wita
d. Cara Lahir : Spontan Belakang Kepala
e. Apgar Score : 7-8-9
. Berat Badan : 3100 gram
. Panjang : 50 cm
Badan
. OB : 39 cm
. OS : 33 cm
. OK : 27 cm
. Lingkar Dada : 32 cm
Anus : (+) Positif, Mekonium (+)

25
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Telah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin patologis dengan
ketuban pecah dini dan bayinya dapat dilahirkan dengan selamat di RS Dr.
H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
2. Pada Pengkajian, interpretasi data, identifikasi diagnosa atau
masalah potensial, identifikasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi tidak menemukan kesenjangan antara teori dan lahan.
3. Pada studi kasus ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara
lahan dan teori.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Ibu
Diharapkan ibu memiliki banyak wawasan dan pengetahuan bagaimana
megetahui tanda persalinan dan ketuban pecah dini

26
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan asuhan yang aman dan tepat untukibu
bersalin yang patologi dengan ketuban pecah dini.
3. Bagi Institusi
Diharapkan sebagai bahan masukan dan referensi serta wawasan bagi
mahasiswa lain yang ingin memberikan asuhan kebidanan persalina
patologi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin,B.A dkk, 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Tridasa


Printer: Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Banjar


2014.
Martapura

Dija Haiyuni, 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif Akademi Kebidanan Abdi


Persada: Banjarmasin
Marmi, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta

Marmi, 2012. Intrantal Care Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Pustaka


Belajar: Yogyakarta
Marmi, 2014. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Pustaka Belajar: Yogyakarta

Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Prawirohardjo. S, 2013. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka: Jakarta

Proverawati Atikah, 2011. Anemia dan Anemia dalam Kehamilan. Nuha Medika:
Yogyakarta
Sondakh, J. J. S, 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru
Lahir. Trans Medika: Jakarta
Sulistyawati A, 2009. AsuhanKebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Setiyaningrum E, . Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Trans Info Medika: Jakarta
Tarwoto, 2007. Anemia pada Ibu Hamil. Trans Info Media: Jakarta
Wahdah Kamelia, 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif Akademi Kebidanan
Abdi Persada: Banjarmasin
78
INSTITUT ILMU KESEHATAN
STRADA INDONESIA
Jln. Manila . No.37 Sumberece Telp (0354) 7009713 Fax. (0354)695139 Kota Kediri-
Jawa Timur

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Siti Habibah


NIM : 238211113
Judul : Asuhan Kebidanan Patologi pada ibu bersalin dengan Ketuban
Pecah Dini di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

Pembimbing : Bdn. Risna Zubaidah, SST.,M.M

No Tanggal Uraian Tanda


Tangan

1
2

Anda mungkin juga menyukai