Y USIA 39
TAHUN HAMIL 38 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. ZAINOE ALBIDIN
TAHUN 2023
LAPORAN KASUS
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Kebidanan Pada Program Studi DIII Akademi Kebidanan
Seleha Kota Banda Aceh
Disusun oleh :
Nama : SRI HERLIANA
NIM : 2015027
Dosen pembimbing
RITA NOVIANA, SST
Preseptor/CI
NINA KARTINI AMD.KEB
Laporan Kasus ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh di Ruangan Kamar Bersalin
RSUD dr. Zainoel Abidin. pada tanggal 6 s/d 12 febuari 2023 dengan judul “asuhan
kebidanan intranatal pada ny. y usia 39 tahun hamil 38 minggu dengan letak
sungsang di kamar bersalin rsud dr. zainoe albidin tahun 2023 ” yang disusun
berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan selama praktik pada tanggal 6 s/d 12
febuari 2023.
Mahasiswi
( Sri herliana )
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga mahasiswi dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang
berjudul : “asuhan kebidanan intranatal pada ny. y usia 39 tahun hamil 38 minggu
dengan letak sungsang di kamar bersalin rsud dr. zainoe albidin tahun 2023 ”.
Laporan studi kasus ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas di
semester 5 akademi kebidanan saleha kota banda aceh.
Pada dasarnya tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas di
BPM Zuraidah serta untuk melatih mahasiswi membiasakan diri untuk membaca dan
memahami lingkungan di luar kampus.
ii
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak lain secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Ibu Nina Kartini Amd.Keb selaku Preseptor/CI di Ruangan Kamar Bersalin RSUD
dr.Zainoel Abidin.
2. Ibu Dewina Susanti, SST, M. Keb selaku direktur Akademi Kebidanan Saleha.
3. Ibu Rita Noviana,SST selaku Dosen Pembimbing.
4. Seluruh bidan, senior dan pembimbing di Ruangan Kamar Bersalin RSUD dr.Zainoel
Abidin.
5. Teman- teman yang selalu memberikan semangat dan ide-ide kepada saya.
6. Semua pihak yang telah membantu proses penyususnan laporan ini, sehingga laporan
dapat terselesaikan dengan baik dan lanca.
penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5
A. Latar Belakang..........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................6
C. Tujuan.......................................................................................................................6
iii
D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan.......................................................................7
BAB III...............................................................................................................................17
TINJAUAN KASUS...........................................................................................................17
BAB VI PENUTUP............................................................................................................18
A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................19
iv
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan nifas masih
merupakan masalah besar di Negara berkembang termasuk Indonesia.
World Health Organization (WHO) dalam Global Health Observatory
(GHO) menyajikan statistik kesehatan dunia bahwa pada tahun 2015
perkiraan kematian ibu diseluruh dunia sebesar 303 per 100.000 kelahiran
hidup, artinya setiap hari ditahun 2015 sekitar 830 wanita meninggal
karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Resiko kematian ibu di
negara berkembang 33 kali lebih tinggi dibandingkan di negara maju.
Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) atau Angka kematian Bayi
(AKB) merupakan salah satu target dari tujuh belas sasaran tujuan SDGS
yang berlangsung dari tahun 2015 – 2030. Pencapaian SDGS untuk AKI
pada 2030, adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup. 1,2
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan mordibitas dan
mortalitas pada ibu dan janin yaitu persalinan sungsang. Persalinan
sungsang adalah dimana posisi kepala bayi berada di fundus uteri dan
bagian terbawah janin yaitu bokong. Malpresentasi yaitu presentasi yang
bukan presentasi belakang kepala, malpresentasi meliputi presentasi
Faktor penyebab terjadinya letak sungsang yaitu prematuritas,
plasenta previa, multiparitas, kehamilan kembar, kelainan bentuk kepala,
polihidramnion, Oligohidramnion, abnormalitas struktur uterus. Usia >
35 tahun dapat menjadi faktor risiko persalinan sungsang. Hal ini
kemungkinan berhubungan dengan mulai terjadinya regenerasi sel-sel
tubuh terutama endometrium akibat usia biologis jaringan dan adanya
penyakit yang dapat menimbulkan kelainan letak. Semakin
bertambahnya umur, sel-sel tubuh juga ikut menua, terutama dalam hal
ini adalah endometrium. Sel-sel tubuh akan terus beregenerasi selama
manusia hidup, tetapi setelah berumur lebih dari 35 tahun, proses
degenerasi lebih dominan. 5
6
Pertolongan pada persalinan sungsang ini dapat dilakukan secara
pervaginam dan perabdominam (seksio sesarea). 6
Resiko yang dapat terjadi pada ibu yaitu perdarahan, robekan jalan
lahir, infeksi. Sedangkan resiko yang dapat terjadi pada bayi yaitu Edema
dan memar pada genetalia bayi dapat terjadi akibat tekanan pada serviks,
asfiksia, fraktur humerus, klavikula atau femur atau dislokasi bahu atau
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan tugas akhir ini adalah
bagaimana penerapan asuhan kebidanan intranatal pada klien dengan
letak sungsang di Kamar bersalin RSUD dr Zainoel abidin.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan intranatal
pada klien dengan letak sungsang, melalui pendekatan manajemen
kebidanan secara komprehensif dan melaksanakan asuhan kebidanan
dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
Diperoleh data subjektif pada Ny. Y dengan letak sungsang di kamar
Bersalin RSUD dr Zainoel abidin.
7
3. Untuk profesi
Dapat memberikan masukan informasi mengenai pelaksanaan
asuhan intranatal pada klien dengan letak sungsang, dengan cepat dan
dengan standar pelayanan serta kemampuan yang dimiliki oleh petugas
kesehatan.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
d. Bokong lutut
Hal ini sangat jarang terjadi. Satu atau dua pinggul mengalami
ekstensi, dengan lutut fleksi.2
5. Faktor Risiko
a. Prematuritas
Karena air ketuban masih banyak dan dan kepala anak mudah
bergerak.
b. Plasenta Previa
Letak plasenta yang berada di bawah menghalangi turunnya kepala
kedalam pintu atas panggul.
c. Multiparitas
Frekuensi letak sungsang atau presentasi bokong lebih banyak pada
multipara dibandingkan primigravida. Angka paritas yang tinggi
biasanya disertai dengan relaksasi uterus.
d. Kehamilan kembar
Kehamilan kembar membatasi ruang yang tersedia untuk
perputaran janin sehingga dapat menyebabkan salah satu janin atau
lebih memiliki presentasi bokong.
e. Kelainan bentuk kepala
Seperti hidrosefalus, anensefalus karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
1
11
1
f. Polihidramnion, Oligohidramnion
Cairan amnion yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat
menyebabkan letak sungsang atau presentasi bokong.
g. Abnormalitas struktur uterus
Bentuk uterus yang abnormal dan distorsi rongga uterus oleh
septum atau jaringan fibroid dapat menyebabkan presentasi
bokong. 2
7. Diagnosis
a. Pemeriksaan abdomen
1) Palpasi
Palpasi primigravida, diagnosis lebih sulit karena otot abdomen
mereka yang keras. Pada palpasi, janin terletak longitudinal
dengan presentasi lunak, yang lebih mudah diraba dengan
menggunakan genggaman pawlik. Kepala biasanya dapat
diraba di fundus sebagai masa bulat yang keras, yang dapat
digerakkan secara bebas dari punggung dengan
menangkupkannya pada satu atau kedua tangan. Jika tungkai
terekstensi, kaki dapat mencegah terjadinya pembengkokkan.
Jika bokong berada pada posisi anterior dan janin terfleksi
dengan baik, sulit bagi bidan untuk menentukan kepala, tetapi
penggunaan genggaman yang mengombinasikan kutub atas dan
bawah secara bersamaan dapat membantu diagnosa. Ibu dapat
mengeluh adanya ketidaknyamanan pada rusuknya, terutama
dimalam hari, akibat tekanan kepala pada diafragma.
2) Auskultasi
Jika bokong belum melewati gelang pelvis, jantung janin
terdengar paling jelas dia atas umbilikus. Jika tungkai
terekstensi, bokong janin akan turun kedalam pelvis dengan
mudah. Jantung janin
kenudian dapat terdengar di bagian yang lebih rendah.
b. Pemeriksaan vagina
Bokong teraba lunak dan tidak teratur dengan tidak adanya
sutura yang terpalpasi, walaupun terkadang sakrum dapat disalah
artikan dengan caput sucsedanum.
13
spina sakralis media dan jari telunjuk pada krista ilika dan
jari jari lain mencengkam paha bagian depan. Dengan
pegangan ini badan janin ditarik curam ke bawah sejauh
mungkin sampai bahu depan tampak di bawah simfisis, dan
lengan depan di lahirkan dengan mengait lengan bawahnya.
c) Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan
janin yang masih dipegang secara femuro pelviks di tarik
ke atas, sampai bahu belakang lahir. Bila bahu belakang
tidak lahir dengan sendirinya, maka lengan belakang
dilahirkan dengan mengait lengan bawah dengan kedua jari
dengan kedua jari penolong.keuntungan dengan teknik
Mueller ini ialah tangan penolong tidak masuk jauh ke
dalam jalan lahir, sehingga bahaya infeksi minimal.4
3) Cara Lovset
a) Prinsip persalinan secara Lovset ialah memutar badan janin
dalam setengah lingkaran bolak balik sambil dilakukan
traksi curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya
berada di belakang akhirnya lahir di bawah simpisis. Hal ini
berdasarkan kenyataan bahwa adanya inklinasi antara pintu
atas panggul dengan sumbu panggul dan bentuk
lengkungan panggul yang mempunyai lengkungan depan
lebih pendek dari lengkungan di belakang, sehingga setiap
saat bahu belakang selalu dlam posisi lebih rendah dari
bahu depan.
b) Badan janin dipegang secara femuro pelviks dan sambil
dilakukan traksi curam ke bawah badan janin di putar
setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu
depan. Kemudian sambil dilakukan traksi, badan janin
diputar kembali kearah yang berlawanan setengah
lingkaran, demikian seterusnya bolak balik, sehingga bahu
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Identitas
Nama : Ny. Y
Usia : 39 tahun
Suku bangsa : Aceh
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bireun
Gol :O -
S
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh mulas yang semakin sering dan belum keluar air-air dari
kemaluannya
O DATA OBJEKTIF
2. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
15
c. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 110/80 mmHg
2) Nadi : 82 kali/menit
3) Suhu : 36,7 0C
4) Respirasi : 20 kali/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala :Tampak bersih, tidak tampak ketombe, rambut tidak
rontok, pertumbuhan rambut merata, warna rambut hitam
Muka :Tidak tampak oedem, tidak pucat, dan tidak tampak
cloasma gravidarum
Mata :Tampak simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
kuning
Telinga :Tampak simetris, tampak bersih, tidak terdapat
pengeluaran serumen
Hidung :Tidak tampak pernapasan cuping hidung, tidak ada polip,
dan sekret
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, tidak ada karies
pada gigi, lidah tampak bersih
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dada saat inspirasi
dan ekspirasi
Mamae : Tampak simetris, terdapat hiperpigmentasi pada areola,
puting susu tidak menonjol
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Tungkai : Tidak ada odem
Genetalia : Tidak ada keputihan
b. Palapasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jagularis
15
16
A ANALISA
G3P2A0, usia kehamilan 38 minggu, inpartu kala I fase aktif. Janin tunggal,
hidup, dengan Letak Sungsang. Keadaan ibu dan janin baik.
P PLANNING
08.15 Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami bahwa
pembukaan 5 cm keadaan ibu dan janin baik. Ibu dan suami
mengerti.
08.16 Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan :
08.19 Mengajarkan ibu teknik relaksasi saat ada mulas dengan cara
menghirup napas panjang dari hidung dan menghembuskannya melalui
mulut, Ibu mempraktikkannya dengan baik.
08.21 Lapor dokter jaga tentang kondisi pasien karena mulas yang dirasa
cukup bagus. Dokter membatalkan sectio caesarea karena his yang
dirasa ibu cukup bagus lalu dilakukan persiapan untuk persalinan
pervaginam oleh bidan. Dilakukan tindakan infus RL 500 ml.
08.22 Memantau kesejahteraan ibu dan janin, serta kemajuan persalinan.
Hasil terlampir dipartograf.
18
15
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian melalui anamnesa, pemeriksaan fisik,
diagnosa yang ditegakkan dan dilakukan rencana sesuai kebutuhan, serta
pembahasan kesesuaian serta kesenjangan antara teori dan kenyataan yang
telah diuraikan maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Subjektif
Berdasarkan hasil anamnesa diperoleh bahwa Ny. Y usia 39 tahun
mengeluh mules. Ibu mengatakan hamil 38 minggu dan kehamilannya
merupakan kehamilan sungsang. Ini merupakan kehamilan yang ketiga
dan ibu tidak pernah mengalami keguguran. Ibu datang ke RS pukul 02.20
WIB, mengeluh mulas sejak pukul 19.00 WIB dan rasa mulasnya sudah
teratur, merasa keluar lendir dan flek darah sedikit pukul 15.30 WIB dan
belum keluar air-air dari kemaluannya, dan direncanakan sectio caesarea
pada pukul 09.00 WIB.
2. Objektif
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada Ny. Y diperoleh TFU 2 jari
bawah px (31 cm) leopold I teraba bagian bulat, keras, melenting. Leopold
II teraba tahanan kerasdan memanjang pada bagian kiri dan bagian kanan
bagian-bagian kecil janin. Leopold III teraba bagian bulat, lunak, tidak
dapat digoyangkan. Pemeriksaan genetalia teraba pembukaan 5, selaput
ketuban utuh, teraba sakrum, hodge 2, dan pada pemeriksaan USG tampak
kepala janin berada di fundus uteri dan bokong di bagian terbawah, DJJ
142 kali /menit reguler, puntum maksimum sebelah kiri atas, His 3 x
dalam10 menit teratur, lamanya 30 detik, kuat. kandung kemih kosong.
3. Analisa
Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah Ny. Y usia 35 tahun G 3P2A0 hamil
38 minggu inpartukala satu fase aktif. Janin tunggal, hidup, presentasi
bokong. Keadaan ibu dan janin baik.
19
B. Saran
3. Bagi profesi
a. Bidan
Diharapkan bidan dapat mengelola asuhan kebidanan pada kasus
sungsang sesuai dengan kewenangan dalam rangka meningkatakan
kualitas pelayanan kebidanan.
20
DAFTAR PUSTAKA
2. Fraser, Diane. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC ; 2019. h. 551-554
5. Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku ajar asuhan kebidanan volume 1.
Jakarta: EGC; 2016.