Disusun Oleh:
SITI ROMLAH
NIM. P07224423043
Asuhan Kebidanan pada Ibu J G2P1001 Usia Kehamilan 29 minggu 6 hari Janin tunggal
hidup Intrauterine, telah diperiksa, dievaluasi, dan disetujui oleh Pembimbing
Ruangan dan Pembimbing Institusi di Puskesmas Teluk Lingga
Siti Romlah
NIM. P07224423043
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Institusi Preceptor lahan
PAGE \* MERGEFORMAT 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan
Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Teluk Lingga
Samarinda.
Asuhan Kebidanan Perencanaan kehamilan sehat ini tidak akan selesai tepat
pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Asuhan
Kebidanan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk perbaikan penyusunan yang akan datang.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................3
1. Tujuan Umum.............................................................................................3
2. Tujuan Khusus.............................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................4
A. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan Antenatal Care (ANC)..........4
1. Pengertian....................................................................................................4
2. Standar Pelayanan Antenatal Care..............................................................5
3. Kehamilan Trimester III..............................................................................7
4. Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III...........................................7
5. Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III................................................8
6. Tanda Bahaya Kehamilan.........................................................................10
B. Konsep Dasar Manajemen Kehamilan Trimester III..........................13
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................40
BAB V PENUTUP.....................................................................................................45
A. Kesimpulan................................................................................................45
B. Saran..........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................46
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan selama masa kehamilan, persalinan dan nifas sangat
penting bagi keberlangsungan hidup ibu dan bayi, termasuk dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Pelayanan kesehatan ibu
menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan nasional maupun global
(Kemenkes RI, 2018). Permenkes nomor 21 tahun 2021 tentang pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah
melahirkan dan pelayanan kontrasepsi. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat. Pelayanan kesehatan masa hamil
adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan (Kemenkes RI, 2021).
Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai ujung
tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu dibutuhkan
tenaga bidan yang terampil melakukan procedural klinis dengan kemampuan
analisis, kritis, dan tepat dalam penatalaksanaan asuhan pada perempuan.
Keterlibatan bidan dalam asuhan normal dan fisiologis sangat menentukan demi
penyelamatan jiwa ibu dan bayi oleh karena wewenang dan tanggung jawab
profesionalnya sangat berbeda dengan tenaga kesehatan lain (Kemenkes RI,
2018). Hal ini merupakan upaya untuk mencapai target Sustainable Development
Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara global kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup di tahun 2030.
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memberikan Asuhan Kebidanan berdasarkan
pendekatan manajemen kebidanan dengan pendokumentasian SOAP pada
kasus Kehamilan Trimester III.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep dasar teori Kehamilan Trimester III.
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada kasus
Kehamilan Trimester III berdasarkan 7 langkah Varney
c. Melakukan asuhan kebidanan pada Kehamilan Trimester III dengan
pendekatan Varney, yang terdiri dari
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterpretasi data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Kehamilan
Trimester III dalam bentuk catatan SOAP
e. Membahas adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
5
6
Imunisasi
Selang Waktu Minimal Lama Perlindungan
Td
Langkah awal pembentukan
Td 1 pembentukan kekebalan tubuh
terhadap penyakit Tetanus
Td 2 1 bulan setelah Td1 3 tahun
Td 3 6 bulan setelah Td2 5 tahun
Td 4 12 bulan setelah Td3 10 tahun
Td 5 12 bulan setelah Td4 >25 tahun
kearah depan dan perubahan tulang punggung dan dapat diatasi dengan
senam hamil dan jalan-jalan (Ramadhina Putri et al., 2018).
b. Konstipasi
Selain akibat dari perubahan hormon progesteron, tekanan rahim
yang membesar kearah usus juga menjadi penyebab sulit BAB yang
dialami ibu hamil pada trimester ke III. Penurunan peristaltik usus yang
disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
peningkatan jumlah progesterone menyebabkan konstipasi. Keluhan ini
dapat diatasi dengan cara perbanyak mengkonsumsi sayuran, buah-
buahan berserat, banyak minum, berolahraga dengan teratur, dan tidak
menahan keinginan buang air besar serta minum satu gelas air hangat
saat bangun tidur (Sutanto & Fitriana, 2018).
c. Sering buang air kecil
Selama kehamlan trimester III terjadi pembesaran rahim dan
penurunan kepala ke rongga panggul yang menyebabkan terjadinya
tekanan pada kandung kemih, sehingga meningkatkan keinginan ibu
untuk berkemih dan meningkatnya frekuensi BAK. Pada trimester ini
presentase keluhan yang paling dirasakan ibu adalah sering kencing.
Dari keluhan sering kencing ini, ibu hamil yang tidak melakukan
penanganan dengan benar dapat terkena ISK (Ramadhina Putri et al.,
2018).
Mengatasi keluhan sering BAK dapat dilakukan dengan batasi
minum sebelum tidur, perbanyak minum di siang hari tanpa mengurangi
kebutuhan minum minimal 8 gelas per hari, dan anjurkan ibu untuk
melakukan senam kegel (Mail, 2020).
d. Verices
Selama hamil terjadi peningkatan volume darah dan alirannya serta
adanya pembesaran rahim yang menekan daerah panggul dan vena di
kaki, yang menyebabkan vena menonjol dan dapat pula terjadi didaerah
10
Arteri rerata dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer total, namun
dalam praktek klinis, menentukan nilai MAP dapat menggunakan rumus :
MAP = Tekanan Diastol + (1/3 x Tekanan Nadi)
Tekanan nadi merupakan tekanan darah sistole dan diastole (Das & Ari,
2018). Adapun rumus tekanan nadi yang dapat kita pergunakan yaitu :
8. Pre Eklampsia
A. Penggertian
Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang
disebabkan oleh kehamilan itu sendiri disertai dengan timbulnya gejala
setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Preeklampsia sering muncul setelah kehamilan 20 minggu, hal ini
mungkin disebabkan kerja plasenta yang semakin aktif untuk
pengambilan nutrisi bagi janin sehingga menyebabkan kenaikan tekanan
darah sebagai tanda meningkatnya metabolisme organ tubuh ibu. Untuk
itu, pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang teratur dan secara rutin
mencari tanda-tanda preeklampsi sangat penting dalam usaha pencegahan
preeklampsia dan eklampsia, karena semakin tua umur kehamilan, resiko
untuk mengalami preeklampsia akan semakin tinggi. Gejala dari
14
kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu
kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal
dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai
menjelang persalinan) untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil
dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan
dini komplikasi kehamilan salah satunya preeklampsia pada ibu hamil
(kemenkes RI, 2020). Setiap kehamilan dalam perkembangannya
mempunyai risiko mengalami penyulit atau komplikasi dalam
kehamilan sehingga perlu adanya pelayanan antenatal care yang
dilakukan secara rutin sesuai dengan standar, terpadu dan berkualitas.
Pelayanan antenatal care dapat mencegah perkembangan preeklampsia
karena salah satu tujuan dari pelayanan antenatal care adalah mengenali
secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang terjadi pada
masa kehamilan.
2. Tingkat Pengetahuan
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi (Kemdikbud, 2018). Pendidikan mempengaruhi proses belajar
dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah
orang tersebut menerima informasi. Seseorang yang memiliki
pendidikan tinggi maka akan cenderung mendapatkan informasi, baik
dari media massa maupun dari orang lain. Semakin banyak informasi
yang diterima maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang
didapatkan tentang kesehatan khususnya preeklampsia sehingga
pendidikan sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang.
Pengetahuan seseorang tentang uatu objek mengandung dua aspek yaitu
positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap dan
perilaku seseorang (Astuti SF, 2019)
19
9. Persiapan Persalinan
Kesiapan merupakan sebuah kemampuan fisik dan mental yang cukup baik.
Memiliki kesehatan yang baik dan tenaga yang cukup dalam melakukan
sebuah hal merupakan kesiapan fisik, sedangkan untuk kesiapan mental
adalah seseorang yang memiliki minat dan motivasi yang baik untuk
melakukan suatu kegiatan ( Kusmiyati, 2017) Dalam menghadapi persalinan,
seorang ibu harus memiliki kesiapan. Adapun kesiapan tersebut berupa
kesiapan fisik, finansial, psikologis dan kultural:
A. Fisik
Perubahan fisiologis yang terjadi saat mendekati tanggal kelahiran adalah
persiapan fisik yang harus di siapkan oleh ibu hamil. Ibu hamil trimester
III khususnya ibu primigravida harus sudah tau perubahan apa yang akan
ia rasakan saat sudah memasuki minggu ke 38 dimana ibu akan merasakan
kenceng - kenceng diperutnya khususnya dibagian bawah karena ada
penurunan kepala bayi. Ibu juga semakin mudah bernafas karena posisi
fundus ibu yang sudah turun karena kepala bayi sudah turn memasuki
pintu atas panggul (PAP). Frekuensi buang air kecil ibu juga akan
bertambah seiring dengan penurunan kepala bayi yang menekan kandung
kemih ibu. Pada masa ini ibu juga akan merasakan his palsu.
(Kristiyanasari, 2018) Dalam mempersiapkan persalinan, ada baiknya ibu
mengikuti senam hamil agar dapat membantu melemaskan otot di tubuh
ibu, membuat ibu rileks, dan gerakan dalam senam hamil dapat membantu
posisi janin agar tidak sunsang. Kondisi fisik ibu juga berkaitan dengan
penyakit yang diderita oleh ibu, untuk itu pentingnya dilakukan deteksi
dini agar dapat melakukan persiapan lebih matang jika ibu ternyata tidak
bias melakukan proses persalinan normal dan harus melakukan operasi
sesar. (Padila, 2017)
B. Finansial
20
Asma Bronchial : Sebanyak 20% dari ibu dengan asma ringan dan
moderat mengalami serangan intrapartum, serta
penignkatan resiko serangan 18 kali lipat setelah
persalinan dengan seksiosesaria jika dibandingkan
dengan persalinan pervaginam (Agustina, 2018)
5. Riwayat Menstruasi
26
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
N
o Abnorm
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
alitas
Istirahat Wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang 1 Istirahat/tidur dan bersantai sangat
sampai 2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur penting bagi wanita hamil dan
menyusui. Jadwal ini harus
malam (Tsegaye et al, 2016).
diperhatikan dengan baik, karena
istirahat dan tidur secara teratur
dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin dan juga
membantu wanita tetap kuat dan
mencegah penyakit, juga dapat
mencegah keguguran, tekanan
darah tinggi, bayi sakit dan
masalah-masalah lain.
Personal Ibu hamil harus menjaga kebersihan Ibu hamil disarankan selalu
Hygiene badannya untuk mengurangi kemungkinan membersihkan vulva dan vagina
setiap mandi, setelah BAB / BAK,
terjadinya infeksi, pemeliharaan buah dada
cara membersihkan dari depan ke
juga penting, puting susu harus dibersihkan belakang kemudian dikeringkan
setiap terbasahi oleh colostrum. Puting susu dengan handuk kering. Pakaian
dalam dari katun yang menyerap
yang datar diusahakan supaya menonjol
keringat, jaga vulva dan vagina
dengan cara pemijatan keluar setiap selesai selalu dalam keadaan kering,
mandi. Perawatan gigi diperlukan dalam hindari keadaan lembab pada vulva
dan vagina Penyemprotan vagina
kehamilan karena gigi yang baik menjamin
(douching) harus dihindari selama
pencernaan yang sempurna (Tsegaye et al, kehamilan karena akan
2016). mengganggu mekanisme
pertahanan vagina yang normal,
dan penyemprotan vagina yang kuat
(dengan memakai alat semprot) ke
dalam vagina dapat menyebabkan
30
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 60-90x/menit
Pernapasan : 12-20x/menit
Suhu : 36,5-37,5oC (Varney, 2017)
Antropometri
LILA : > 23,5 cm (Myles, 2019)
Tinggi Badan : >145 cm
BB sebelum hamil:
Berat badan sekarang:
Berat badan sangat besar pengaruhnya pada kesuburan. Karena berat
badan kurang atau berlebihan, keseimbangan homon dalam tubuh akan
terganggu.
Klasifikasi ambang batas IMT untuk Indonesia
32
Normal 18,5-25,0
Wajah : Wajah simetris, tidak pucat, tidak ada oedema dan cloasma
gravidarum
Hidung : Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada polip, tidak ada
peradangan
Mulut : Simetris, bibir lembab, tidak ada caries dentis, tidak ada
stomatitis, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil
TFU :
PBJ (perkiraan berat janin) = Tinggi Fundus (cm) – n (11 atau 12) x 155
Keterangan :
n = -12 jika kepala belum masuk PAP
n = -11 jika kepala sudah masuk PAP (Rumus Johnson Toshack)
3. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan Panggul
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena p
anggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada multig
ravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat memberika
n keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul (Rustikayanti et
al, 2019).
b. Pemeriksaan dalam (jika perlu)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Urine : Protein urine
Pemeriksaan Darah : Haemoglobin, Golongan darah, HIV, HBSAG,
Sifilis
b. Pemeriksaan USG
Untuk mengetahui pertumbuhan janin dan apakah persalinan
cukup bulan atau tidak juga dapat diketahui taksiran berat janin, letak
plasenta, jumlah air ketuban serta adanya lilitan tali pusat.
c. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya
Jika diperlukan
a : abortus
h : hidup (Rustikayanti et al, 2019).
intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa USG
atau dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman yang sedang
dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau
menyertai diagnosis.
Kebutuhan segera : hal-hal yang dibutuhkan oleh klien belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanj
utan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu bahwa
hasil pemeriksaan ibu dan janin normal.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya (Megasari, 2019).
37
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
39
40
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang kebersihan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
1. Asuhan Kebidanan Antenatal Fisiologis
Tanggal Pengkajian : 04 Desember 2023
Waktu Pengkajian : 09.00 WITA
Tempat Pengkajian : PKM Teluk Lingga
S:
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. J Nama Suami : Tn. O
Umur : 30 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Suku : Jawa Suku : Dayak
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : xxxxx
40
41
5. Riwayat Menstruasi
HPHT : 04-05-2023
TP : 11-02-2024
Ibu mengatakan pertama kali haid pada usia 13 tahun. Riwayat haid ibu
teratur dengan lama haid 6-7 hari, siklus haid ibu berkisar 28-30 hari. Ibu
mengganti pembalut sebanyak 2-3 kali/ hari.
6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No
suami anak UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abn Laktasi Peny
Hamil
Ini
8. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak memiliki riwayat/ penyakit ginekologi/ penyakit kandungan
seperti kista, mioma, condiloma, radang panggul, infeksi/penyakit menular
seksual dan lainnya yang dapat mempengaruhi/memperberat kehamilan
ibu dan berpotensi menurun.
9. Riwayat Kontrasepsi
Ibu belum pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun sebelumnya.
O :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Keesadaran : Composmentis
Tanda – Tanda Vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 89 x/menit
44
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,3oC
Antropometri
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan sebelum hamil : 47 kg
Berat badan sekarang : 54 kg
LILA : 27 cm
IMT : 24 kg/m2
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : simetris, bersih, tidak ada lesi, warna rambut hitam,
distribusi rambut merata, tidak ada massa/benjolan.
Wajah : simetris, terdapat cloasma gravidarum, tidak oedema.
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera putih, palpebra
tidak oedema, tidak ada kelainan mata.
Hidung : simetris, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, tidak ada peradangan.
Telinga : simetris, tidak terdapat pengeluaran sekret berlebih
berlebihan, tidak ada peradangan.
Mulut : simetris, bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitis,
tidak terdapat caries dentis, lidah tremor, tidak ada
pembengkakan pada tonsil dan uvula.
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tiroid,
tidak ada bendungan pada vena jugularis.
Dada : simetris, bentuk elips, tidak ada retraksi dinding dada,
suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan, bunyi jantung normal, BJ I dan II terdengar
jelas.
45
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (29-8-2023)
Hb : 13 gr%
Goldar : B+
HIV : NR
HbsAg : NR
Sifilis : NR
Proteine Urine :N
Glukosa Urine :N
V. INTERVENSI
VI. IMPLEMENTASI
P:
Tanggal/Jam Penatalaksanaan Paraf
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu Mahasiswa
47
09.10 WITA bahwa keadaan baik, kenaikan berat badan
normal, dan keadaan janin baik.
; ibu mengerti saat dijelaskan tentang kondisi
dirinya dan bayi yang dikandungnya.
09.15 WITA Memberikan KIE pada ibu mengenai Mahasiswa
ketidaknyamanan dalam trimester III salah
satunya adalah nyeri pinggang bagian
belakang. Cara mengatasi sakit pinggang
bagian belakang yaitu dengan olahraga secara
rutin dan teratur, melakukan senam yoga ibu
hamil, mandi dengan air hangat sebelum tidur,
dan mengganjal pinggang belakang dengan
bantal.
; Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
akan mempraktikkannya saat dirumah nanti
09.20 WITA Memberikan KIE tentang tanda bahaya pada k Mahasiswa
ehamilan trimester III seperti; perdarahan perv
aginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut
yang hebat, sakit kepala hebat, tekanan darah ti
nggi.
; Ibu mengerti mengenai penjelasan yang telah
diberikan
09.25 WITA Memberikan KIE kepada ibu mengenai Mahasiswa
hygiene pada ibu trimester III yaitu jangan
menggunakan cairan pembersih kewanitaan
dalam jenis atau merk apapun, jangan
menggunakan pakaian dalam yang ketat,
jangan menggunakan panty liner setiap hari
apabila ada keputihan, jangan menggunakan
pewangi kewanitaan, basuhlah dari depan
kebelakang setiap buang air kecil atau buang
air besar DI HAPUS KARENA TIDAK ADA
KELUHAN TTG KEPUTIHAN
; ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
09.30 WITA Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Mahasiswa
agar tidak mudah lelah, yakni dengan pola
48
VII. EVALUASI
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan antara teori dan
praktek dari asuhan kebidanan komprehensif yang telah dilakukan pada Ibu J
usia 31 tahun G2P1001. Pembahasan mengenai asuhan kebidanan komprehensif
kepada Ibu J usia 30 tahun adalah sebagai berikut :
A. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Ibu J merupakan ibu hamil yang termasuk kedalam kelompok faktor
risiko tinggi dengan jumlah skor 14 yaitu 2 skor awal untuk ibu hamil, 8 skor
post SC, 4 skor jarak kehamilan < 2 tahun. Kehamilan risiko tinggi adalah
kehamilan tanpa masalah atau faktor risiko, fisiologis dan kemungkinan besar
diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat (Rochjati, 2021).
Ibu J mengatakan tidak memiliki keluhan apapun. Kebutuhan tidur ibu
hamil sering tidak terpenuhi dikarenakan adanya gangguan tidur. Gangguan tidur
baik itu durasi tidur yang tidak mencukupi maupun kualitas tidur yang buruk
sangat sering terjadi pada ibu hamil. Sebanyak 70% ibu hamil pernah mengalami
gangguan tidur karena frekuensi miksi dan nokturia selama periode kehamilan.
Ibu hamil mengalami kesulitan untuk kembali tidur ketika mereka bangun pada
malam hari (Shell, 2016).
Pemeriksaan yang dilakukan pada Ibu J adalah pemeriksaan umum dan
pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) dan pemeriksaan
diagnostik. Pada langkah ini didapat kondisi Ibu J dengan keadaan umum baik,
kesadaran composmentis, kenaikan berat badan yang dialami Ibu J selama
kehamilan adalah 7 kg yaitu dari 47 kg menjadi 54 kg. Dengan BB sebelum
hamil 47 kg dan TB 150 cm ibu masuk dalam kategori IMT normal (24 kg/m 2).
Lingkar lengan atas adalah 27 cm yang artinya status gizi ibu normal, untuk
49
50
melihat status gizi ibu hamil dapat dilihat dari pengukuran LILA. Ibu hamil
dengan LILA < 23,5 cm berisiko kurang energi kronis (KEK), kurang energi
kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana ibu hamil dengan KEK akan
dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Kemenkes RI, 2021).
Dari hasil pemeriksaan Leopold, kepala bayi belum masuk PAP.
Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida sudah terjadi
pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi pada
permulaan persalinan. Maka tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan
praktik.Kepala janin yang telah memasuki pintu atas panggul merupakan tanda
permulaan persalinan. Umumnya kepala janin memasuki pintu atas panggul
(PAP) terjadi pada akhir usia kehamilan. Menurut Konar (2019) masuknya
kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada usia kehamilan 38 minggu.
Dari hasil pemeriksan laboratorium didapatkan hasil jumlah kadar
Hemoglobin ibu adalah 13 gr%. Penurunan konsentrasi hemoglobin dalam
kehamilan yang utama adalah disebabkan karena peningkatan volume plasma
melebihi peningkatan sel darah merah. Hasil penelitian dari (Wu et al., 2021),
umumnya jumlah kadar Hb pada ibu hamil trimester III mengalami penurunan 5
gr% dibandingkan dengan ibu hamil trimester I.
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.
6. Menjadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang minimal 2 kali pada tri
mester III (Megasari, 2019).
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.
G. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi evaluasi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi di dalam diagnosis dan masalah.
Secara keseluruhan dari langkah pengumpulan data sampai evaluasi asuhan
berjalan cukup baik. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif
melalui Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan nyeri pinggang
bagian belakang, maka penulis menarik kesimpulan bahwa dalam pemberian
asuhan kebidanan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan praktek saat melakukan asuhan kebidanan
pada Ibu I.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Penulis dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, sesuai dengan standar profesi
bidan dan dapat mengatasi kesenjangan yang timbul antara teori dan praktek
sehingga dapat meningkatkan pengaplikasian teori yang didapat dengan
perkembangan ilmu kebidanan terbaru.
2. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan bidan dan tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan
asuhan yang menyeluruh serta mendeteksi kelainan secara dini dan
mencegah terjadinya komplikasi dalam kehamilan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi terus meningkatkan perbaikan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif agar lebih aplikatif dalam
pelaksanaannya. Selain itu, institusi juga dapat menilai kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dengan
mempraktekkan dan menerapkannya langsung kepada klien.
4. Bagi Klien
Bagi klien khususnya Ibu I dapat menambah informasi seputar kehami
lan trimester 3, mengetahui ketidaknyamanan pada kehamilan trimester 3 dan
dapat dideteksi serta mencegah terjadinya komplikasi.
54
DAFTAR PUSTAKA
Basri, H., Akbar, R., & Dwinata, I. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan
Hipertensi pada Ibu Hamil di Kota Makassar. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan, 14(2), 21. https://doi.org/10.24853/jkk.14.2.21-30
Bedi, R., Acharya, R., Gupta, R., Pawar, S., & Sharma, R. (2015). Maternal Factors
of Anemia in 3rd Trimester of Pregnancy and Its Association with Fetal
Outcome. International Multispecialty Journal of Health, 1(7), 9–16.
Bouyou, J., Gaujoux, S., Marcellin, L., Leconte, M., Goffinet, F., Chapron, C., &
Dousset, B. (2015). Abdominal emergencies during pregnancy. Journal of
Visceral Surgery, 152(6), S105–S115.
https://doi.org/10.1016/j.jviscsurg.2015.09.017
Churchill, D., Nair, M., Stanworth, S. J., & Knight, M. (2019). The change in
haemoglobin concentration between the first and third trimesters of pregnancy:
A population study. BMC Pregnancy and Childbirth, 19(1), 1–6.
https://doi.org/10.1186/s12884-019-2495-0
Das, M. K., & Ari, S. (2018). ECG Beats Classification Using Mixture of Features.
International Scholarly Research Notices, 2014, 1–12.
https://doi.org/10.1155/2014/178436
Dieny, F. F., Rahadiyanti, A., & Kurniawati, D. M. (2019). Gizi Prakonsepsi (N.
Syamsiyah (ed.); 1st ed.). Bumi Medika.
Departemen Kesehatan RI. 2019. Buku Saku Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: KEMENKES RI
Fahlevie, E., & Semadi, I. N. (2019). Prevalensi varises tungkai pada ibu hamil di
puskesmas wilayah denpasar selatan 1. 8(8), 5–9.
Fatmawati, D., Jombang, U., 2017. Pengaruh akupresur pada titik sanyinjiau terhadap
penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif 1).
Fahrudin EP. 2018. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten Luwu. Makassar:
Universitas Makassar.
Kundu, R., Biswas, S., & Das, M. (2017). Mean Arterial Pressure Classification: A
Better Tool for Statistical Interpretation of Blood Pressure Related Risk
Covariates. Cardiology and Angiology: An International Journal, 6(1), 1–7.
https://doi.org/10.9734/ca/2017/30255
Kemenkes RI. 2020. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Edisi Pertama. Jakarta :
Kemenkes RI.
Laila EF. 2019. Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Hipertensi dan Frekuensi
Pemeriksaan ANC terhadap Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil. Jurnal
kebidanan: 5 (2):128-136.
Lalita Elisabeth MF. 2018. Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia di Manado.
Jurnal Ilmiah Bidan: 6 (1):8-16.
Rahmawati, L., & Ningsih, M. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
56
Ramadhina Putri, V., Rahmiati, L., & Andrianie, K. (2018). Gambaran Kebiasaan Ibu
Hamil Dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Di RSUD R.
Syamsudin, SH. Jurnal Sehat Masada, 12(1), 28–35.
https://doi.org/10.38037/jsm.v12i1.53
Retnawati, S. A., Kebidanan, A., & Bintan, A. (2022). 71 Latihan Fisik Dalam
Persiapan Persalinan Untuk Ibu Hamil Tm III. 3(02), 71–74.
Sri, H., & Mubarokah, K. (2018). Kondisi Demografi Ibu dan Suami pada Kasus
Kematian Ibu. Higeia Journal of Public Health Research and Development,
3(5), 99–108. https://doi.org/10.15294/higeia/v3i1/23060
Sugiarti SE., Ariawan S., Ratnasari DC dan Eddy H. 2017. Faktor Risiko Individu
dan Masyarakat Serta Gambaran Pelayanan Kesehatan Terhadap Kasus
Preeklampsia Berat di Rsud Manokwari Kabupaten Manokwari Provinsi Papua
Barat (Periode September 2015-Pebruari 2016): Jurnal Kesehatan Reproduksi:
4(2): 109-116
Usman, H., Batjo, S. H., Dalle, F., & Suryani, L. (2022). Pengaruh Senam Hamil
terhadap Penurunan Ketidaknyamanan Nyeri Punggung dan Nyeri Pinggang
pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Bidan Cerdas, 3(3), 129–136.
https://doi.org/10.33860/jbc.v3i3.407
Wu, H., Sun, W., Chen, H., Wu, Y., Ding, W., Liang, S., Huang, X., Chen, H., Zeng,
Q., Li, Z., Xiong, P., Huang, J., Akinwunmi, B., Zhang, C. J. P., & Ming, W. K.
57