Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II


PADA
NY. L UMUR 28 TAHUN G3P2A0 DI PUSKESMAS KADANGAN
KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh
Aulia Maryana
NIM : 2282B1558

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN

i
PERSETUJUAN

Laporan Praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


NORMAL TRIMESTER II PADA NY. L UMUR 28 TAHUN G3P2A0 DI
PUSKESMAS KADANGAN KABUPATEN KEDIRI” telah disetujui oleh
pembimbing
penyusunan Asuhan pada :
Hari/ Tanggal : 20 Desember 2022

Kandangan, 20 Desember 2022


Mahasiswa

(Aulia Maryana)

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

(Bd. Retno Palupi YS., SST, M.Kes) (Bd. Muhartik,S.Tr.Keb)


NIP.
NIP.

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Mana Esa yang
selalu menyertai dan mencurahkan kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat

ii
menyelesaikan tugas Askeb Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil Normal Trimester II Pada Ny. L Umur 28 Tahun G3P2A0 Di
Puskesmas Kandangan Kabupaten Kediri Tahun 2022”
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Askeb Komprehensif ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak keterbatasan-keterbatasan. Pada
kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
STRADA Indonesia yang selalu mengispirasi dan sebagai motivator dalam
selama menyelesaiakn studi.
2. Dr. Byba Melda Suhita,.S.Kep,.Ners,.M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan yang sangat berjasa dan telah memberikan dedikasinya terhadap
program studi ini.
3. Miftakhur Rohmah, S.Keb.,Bd.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi Profesi
Kebidanan yang sangat berjasa dan telah memberikan dedikasinya terhadap
program studi ini.
4. Bd. Muhartik ,S.Tr.Keb selaku pembimbing Lahan dengan keluasan ilmunya
yang telah sabar membimbing dan memberikan berbagai masukan dalam
penyusunan Askeb Komprehensif ini.
5. Bd. Retno Palupi YS., SST, M.Kes, selaku pembimbing Institusi dengan keluasan
ilmunya yang telah sabar membimbing dan memberikan berbagai masukan
dalam penyusunan Askeb Komprehensif ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah
membantu tersusun dan terselesaikannya laporan Askeb Komprehensif ini
Akhir kata peneliti menyadari bahwa laporan praktik Askeb ini masih
jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga karya yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Kandangan, 20 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii

iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................3
1.3 Manfaat.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................5
2.1 Konsep Kehamilan........................................................................5
2.2 Konsep Antenatal Care (ANC)...................................................15
2.3 Standar Asuhan Kebidanan.........................................................23
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................32
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................41
BAB V PENUTUP........................................................................................44
5.1 Kesimpulan.................................................................................44
5.2 Saran...........................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017
tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil
mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan
suatu bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat
disebabkan pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan.
Hal ini dapat terjadi akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat
oleh kehamilannya maupun dalam penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk
kematian ibu hamil yang diakibatkan karena kecelakaan (Maternity & Putri,
2017).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak
99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang,
pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran
hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).
AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2007 masih berada
pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2019
angka kematian ibu dan bayi berada pada angka 305 per 100.000 kelahiran
hidup. Pada kesempatan itu pula, dipaparkan tentang penyabab kematian ibu.
Akibat gangguan hipertensi sebanyak 33,07%, perdarahan obstetrik 27.03%,
komplikasi non obstetric 15.7%, komplikasi obstetric lainnya 12.04% infeksi
pada kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya 4.81%. Sementara penyebab

1
kematian neonatal tertinggi disebabkan oleh komplikasi kejadian intraparum
tercatat 283%, akibat gangguan respiratori dan kardiovaskular 21.3%, BBLR
dan premature 19%, kelhiran kongenital 14, 8%, akibat tetanus neonatorum
1,2%, infeksi 7.3% dan akibat lainnya 8.2%. (Kemenkes 2019).
Asuhan antenatal (Antenatal Care) meliputi pengawasan terhadap
kehamilan untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan umum ibu,
menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan
secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko
tinggi, resiko meragukan, atau resiko rendah).Asuhan antenatal juga untuk
menyiapkan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well born baby) dan
kesehatan ibu yang baik (well health mother) mempersiapkan pemeliharaan
bayi dan laktasi, memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat
akhir kala nifas.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama
kehamilan normal dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) yaitu
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan dibagi menjadi 3
trimester yaitu trimester pertama mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester
kedua mulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga mulai dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2014).
Trimester kedua kehamilan terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan.
Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak
sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Bayi juga
mulai bisa mendengar suara dan menelan.
Rambut-rambut kecil bayi akan mulai tumbuh dan tubuhnya juga
sudah bisa melakukan gerakan-gerakan kecil. Pada awal trimester kedua, berat
bayi sudah mencapai 1,5 ons. Jika dibandingkan dengan trimester pertama, ibu
hamil akan memiliki lebih banyak energi di trimester kedua ini.  Gejala
kehamilan yang tidak nyaman pun juga mulai berkurang, sehingga trimester
kedua dianggap sebagai periode kehamilan yang paling nyaman.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan studi kasus “Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil Normal Trimester
II Pada Ny. F Umur 28 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 24 Minggu Di

2
Puskesmas Kaubun Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur” sesuai dengan
standarr pelayanan kebidanan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kualitas
pelayanan antenatal pada kehamilan normal dan mencegah komplikasi dini
pada ibu hamil.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan kebidanan Ibu Hamil Normal
Trimester II Pada Ny. L Umur 28 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 24
Minggu Di Puskesmas Kandangan kabupaten Kediri
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Melaksanakan pengkajian untuk mendapatkan data ibu hamil normal
trimester II pada Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur kehamilan 24
minggu yang lengkap.
2) Mengidentifikasi diagnosa/masalah/Kebutuhan terhadap ibu hamil normal
trimester II pada Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur kehamilan 24
minggu berdasarkan data akurat sesuai data yang dikumpulkan.
3) Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu hamil normal
trimester II pada Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur kehamilan 24
minggu.
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera atau kolaborasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk penanganan ibu hamil normal trimester II pada
Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur kehamilan 24 minggu.
5) Mampu merencanakan asuhan kebidanan yang akan diberikan pada ibu
hamil normal trimester II pada Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur
kehamilan 24 minggu.
6) Mampu melakukan asuhan kebidanan ibu hamil normal trimester II pada
Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur kehamilan 24 minggu.
7) Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu
hamil normal trimester II pada Ny. L umur 28 tahun G3P2A0 umur
kehamilan 24 minggu.

3
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
a) Bagi Penulis
Dapat menerapkan asuhan kebidanan melalui antenatal care pada ibu
hamil trimester II yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan yang
telah diajarkan di Institusi dan di Klinik.
b) Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai refrensi dalam kegiatan mengajar yaitu tentang
penanganan ibu hamil trimester II.
c) Bagi Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan pasien, sehingga mendeteksi secara
dini komplikasi yang terjadi pada ibu hamil trimester II.
1.3.2 Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
Dapat menjadikan pengetahuan dan keterampilan ke dalan praktek
lapangan.
b) Bagi Institusi
Menjadi sarana dasar untuk yang lebih komprehensif dalam sarana
belajar.
c) Bagi Pasien
Pasien dapat mengetahui apakah terdapat komplikasi dini.

BAB II
TINJAUN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan masa dimana seorang wanita berhenti haid
dalam kurun waktu hingga proses persalinan usai (Istiany, 2013).
Kehamilan normal selama 9,5 bulan atau 38-40 minggu. Jika dihitung
dengan ukuran hari, kehamilan akan berakhir sesudah 266 hari yang
dihitung sejak hari pertama haid terakhir dengan rumus perkiraan hari lahir

4
(HPL) (Arisman, 2016).
Kehamilan merupakan masa yang sangat penting karena sangat
menentukan kualitas dari anak yang akan dilahirkan dan mempengaruhi
perkembangan anak dimasa depan (Irianto, 2015). Usia kehamilan
dikelompokan menjadi 3 trimester yaitu, trimester pertama (0-3 bulan),
trimester dua (4-6 bulan), dan trimester tiga (7-9 bulan).
Pada trimester pertama pertumbuhan dan perkembangan janin masih
berlangsung lambat dan kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester pertama
sama dengan wanita dewasa biasanya. Keluhan yang timbul pada trimester
satu diantaranya nafsu makan kurang, mual, pusing, halusinasi ingin
makan yang aneh-aneh atau ngidam, mual, muntah dan lainnya (Marmi,
2018). Keluhan tersebut dapat menyebabkan nafsu makan menurun dan
berakibat asupan nutrisi menjadi berkurang. Kekurangan asupan pada
trimester pertama dapat menyebabkan meningkatkan risiko hipermis
gravidarum, kelahiran prematur, keguguran, dan kelainan pada sistem
saraf (Waryana, 2015).
Makanan padat gizi yang cukup selama kehamilan sangat dianjurkan
untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan (Almatsier, 2015).
Makanan yang dianjurkan berupa makanan kering dan segar seperti roti
panggang, biskut atau sereal dan buah-buah sergar serta sari buah (Marmi,
2018).
Pada trimester kedua keluhan ibu berupa mual dan muntah mulai
berkurang. Tubuh janin sudah menunjukan perkembangan dan juga
susunan saraf otak berkembang sampai 90% (Marmi, 2018). Berat janin
kurang lebih mencapai 30 gram. Lengan, tangan, kaki, jari dan telinga
mulai terbentuk dan denyut jantung janin mulai terdengar. Pada trimester
kedua terjadi penumpukan lemak sebagai persiapan pembentukan Air Susu
Ibu (ASI) yang menyebabkan pembesaran payudara ibu hamil sekitar 30%
(Almatsier, 2015). Kekurangan gizi pada trimester kedua ini baik secara
kuantitas maupun kualitas dapat mengganggu perkembangan dan
pertumbuhan janin yang menyebabkan bayi lahir cacat (Purwitasari,
2015).

5
Pada trimester ketiga merupakan titik kritis pembentukan janin.
Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan berat
bertambah kurang lebih hingga lima kali berat semula (Almatsier, 2015).
Nafsu makan pada trimester ketiga sudah baik cenderung merasa lapar
terus-menerus. Konsumsi makanan bergizi sangat dianjurkan sebagai
persiapan kesehatan ibu menjelang kelahiran (Irianto, 2015). Kenaikan
berat badan yang dianjurkan selama hamil bila badan sebelum hamil
normal atau ideal maka penambahan berat badan sebaiknya 9-12 kg, bila
berat badan sebelum hamil lebih maka pertambahan berat sebaiknya 6-9
kg sedangkan bila mengandung bayi kembar dua atau lebih maka
kemungkinan berat badan akan bertambah lebih banyak. Kekurangan gizi
pada masa kehamilan dapat menyebabkan meningkatnya risiko gangguan
kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum (Irianto,
2015).
2.1.2 Proses Kehamilan
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita
yang kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu
kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio
pada dinding rahim, hingga plasentasi / pembentukan plasenta. Dalam
proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada yaitu sel telur dan
sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium wanita,
saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu
sel telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh rumbai –
rumbai (microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran
telur (tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48
jam setelah ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur
setiap bulan, hormon pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan
sperma. Saat melakukan senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma
(spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui saluran telur untuk
mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel
sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.

6
2.1.3 Tanda – Tanda Kehamilan
Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi
menjadi dua, pertama tanda subjektif (presumtif) yaitu dugaan atau
perkiraan seorang wanita mengalami suatu kehamilan, kedua tanda
objektif (probability) atau kemungkinan hamil.
1. Tanda Pasti
a) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)
b) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan
pemeriksaan.
c) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti,
2013: 60).
2. Tanda – Tanda Tidak Pasti
1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)
a) Aminorhea (Terlambat datang bulan)
b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)
c) Syncope (pingsan)
d) Perubahan Payudara
e) Sering miksi
f) Konstipasi atau obstipasi
g) Pigmentasi kulit
h) Epulis Hipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada
trimester pertama.
i) Varises (penampakan pembuluh darah vena)
2) Tanda Obyektif (Probability/ Kemungkinan)
a) Pembesaran Rahim/ Perut
b) Perubahan Bentuk dan Konsistensi Rahim
c) Perubahan Pada Bibir Rahim
d) Kontraksi Braxton Hicks
e) Adanya Ballotement
f) Tanda Hegar dan Goodells
g) Tanda Chadwick

7
h) Hyperpigmentasi Kulit

Beberapa test yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya


suatu kehamilan yaitu:
1) Tes Urine
Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium. Tes Pack
atau alat tes kehamilan yang banyak digunakan oleh pasangan suami
istri secara mandiri dengan mudah, meskipun terdapat banyak
macam jenis tes pack baik yang berbentuk strip (sekali pakai),
berbentuk pena, atau batangan kecil tetapi pada prinsipnya cara kerja
tes pack tersebut sama, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan hormon kehamilan HCG (Human Chorionic
gonadotropin) di dalam tubuh. Jika memang hamil, hormon ini
terdapat di dalam urine dan darah (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria
C. 2010: 28-29).
2) Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam
tubuh. Bedanya, tes darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah,
melainkan dilakukan di laboratorium dengan jalan mengambil
contoh darah.
3) Tes USG (Ultra Sonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan
kehamilan melalui USG yang dapat melihat bagian dalam tubuh
manusia. Dari gambaran yang ditampilkan alat tersebut, dokter akan
melihat didalam rahim terdapat embrio atau tidak. Jika kehamilan
sudah berjalan enam minggu, alat ini sangat membantu dokter dalam
menganalisis suatu kehamilan. Selain melihat ada tidaknya embrio,
penggunaan USG juga dapat digunakan untuk mengetahui taksiran
persalinan, perkiraan usia kehamilan, serta perkiraan berat badan dan
panjang janin (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 30).
2.1.4 Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah dan Sutejo
(2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa perubahan-perubahan fisiologi

8
yang terjadi adalah sebagai berikut:
1) Perubahan sistem reproduksi
a) Vagina dan Vulva
b) Uterus / Rahim
Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus/ rahim sebagai ruang
untuk menyimpan calon bayi yang sedang tumbuh. Perubahan ini
disebabkan antara lain:
 Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah
 Hipertrofi dan hiperplasia (pertumbuhan dan perkembangan
jaringan abnormal) yang meyebabkan otot-otot rahim menjadi
lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin.
 Perkembangan desidua atau sel-sel selaput lendir rahim selama
hamil. Ukuran uterus sebelum hamil sekitar 8 x 5 x 3 cm dengan
berat 50 gram (Sunarti, 2013: 43). Uterus bertambah berat
sekitar 70-1.100 gram selama kehamilan dengan ukuran uterus
saat umur kehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas > 4.000 cc. Pada perubahan posisi uterus di bulan
pertama berbentuk seperti alpukat, empat bulan berbentuk bulat,
akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada rahim yang normal/
tidak hamil sebesar telur ayam, umur dua bulan kehamilan
sebesar telur bebek, dan umur tiga bulan kehamilan sebesar telur
angsa (Kumalasari, Intan. 2015: 5). Dinding – dinding rahim
yang dapat melunak dan elastis menyebabkan fundus uteri dapat
didefleksikan yang disebut dengan Mc.Donald, serta
bertambahnya lunak korpus uteri dan serviks di minggu
kedelapan usia kehamilan yang dikenal dengan tanda Hegar.
Perhitungan lain berdasarkan perubahan tinggi fundus menurut
Kusumawati (2008) dalam Sartika, Nita. (2016: 9) dengan jalan
mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis maka diperoleh, usia
kehamilan 22-28 minggu : 24-26 cm, 28 minggu : 26,7 cm, 30
minggu : 29-30 cm, 32 minggu : 29,5-30 cm, 34 minggu : 30

9
cm, 36 minggu : 32 cm, 38 minggu : 33 cm, 40 minggu : 37,7
cm.
c) Serviks
Akibat pengaruh hormon esterogen menyebabkan massa
dan kandungan air meningkat sehingga serviks mengalami
penigkatan vaskularisasi dan oedem karena meningkatnya suplai
darah dan terjadi penumpukan pada pembuluh darah
menyebabkan serviks menjadi lunak tanda (Goodel) dan
berwarna kebiruan (Chadwic) perubahan ini dapat terjadi pada
tiga bulan pertama usia kehamilan.
d) Ovarium
Manuaba mengemukakan dengan adanya kehamilan,
indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada usia 16 minggu (Sinta, Janing. 2012.
www.bidanshare.wordpress.com diakses 1 September 2017).
Pada kehamilan ovulasi berhenti, corpus luteum terus tumbuh
hingga terbentuk plasenta yang mengambil alih pengeluaran
hormon estrogen dan progesteron.
e) Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh Melanocyte Stimulating
Hormone atau hormon yang mempengaruhi warna kulit pada
lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis
(kelenjar pengatur hormon adrenalin). Hiperpigmentasi ini
terjadi pada daerah perut (striae gravidarum), garis gelap
mengikuti garis diperut (linia nigra), areola mama, papilla
mamae, , pipi (cloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan berkurang dan hilang.
f) Payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena
dengan semakin dekatnya persalinan, payudara menyiapkan diri

10
untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi baru lahir.
Perubahan yang terlihat diantaranya:
 Payudara membesar, tegang dan sakit hal ini dikarenakan
karena adanya peningkatan pertumbuhan jaringan alveoli
dan suplai darah yang meningkat akibat oerubahan hormon
selama hamil.
 Terjadi pelebaran pembuluh vena dibawah kulit payudara
yang membesar dan terlihat jelas.
 Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta
muncul areola mamae sekunder atau warna tampak
kehitaman pada puting susu yang menonjol dan keras.
 Kelenjar Montgomery atau kelenjar lemak di daerah sekitar
puting payudara yang terletak di dalam areola mamame
membesar dan dapat terlihat dari luar. Kelenjar ini
mengeluarkan banyak cairan minyak agar puting susu selalu
lembab dan lemas sehingga tidak menjadi tempat
berkembang biak bakteri.
 Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila di pijat. Mulai
kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan bewarna
jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu warna
cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari
kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar
lebih kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung
lemak. Cairan ini di sebut kolostrum (Saminem. 2008: 2-3).
2) Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)
Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum
lebih besar daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi
hemodelusi atau pengenceran darah. Volume darah ibu meningkat
sekitar 30%-50% pada kehamilan tunggal, dan 50% pada
kehamilan kembar, peningkatan ini dikarenakan adanya retensi
garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari hormon
adrenal oleh estrogen. Cardiac output atau curah jantung

11
meningkat sekitar 30%, pompa jantung meningkat 30% setelah
kehamilan tiga bulan dan kemudian melambat hingga umur 32
minggu. Setelah itu volume darah menjadi relatif stabil
(Kumalasari, Intan. 2015: 5). Jumlah sel darah merah semakin
meningkat, hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam
rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang
disertai anemia fisiologis (Saminem. 2008: 4). Dengan terjadinya
hemodelusi, kepekatan darah berkurang sehingga tekanan darah
tidak udah tinggi meskipun volume darah bertambah.
3) Perubahan Sistem Pernafasan (Respirasi).
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran
rahim, wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal
ini disebabkan karena usus tertekan ke arah diafragma akibat
dorongan rahim yang membesar. Selain itu kerja jantung dan paru
juga bertambah berat karena selama hamil, jantung memompa
darah untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dan paru-paru
menghisap zat asam (pertukaran oksigen dan karbondioksida)
untuk kebutuhan ibu dan janin.
4) Perubahan Sistem Perkemihan (Urinaria)
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena
menyaring darah yang volumenya meningkat sampai 30%-50%
atau lebih, serta pembesaran uterus yang menekan kandung kemih
menyebabkan sering berkemih (Sunarti. 2013: 48). Selain itu
terjadinya hemodelusi menyebabkan metabolisme air makin lancar
sehingga pembentukan air seni pun bertambah. Faktor penekanan
dan meningkatnya pembentukan air seni inilah yang menyebabkan
meningkatnya frbeberapa hormon yang dihasilkan yaitu
hormoekuensi berkemih. Gejala ini akan menghilang pada
trimester 3 kehamilan dan diakhir kehamilan gangguan ini akan
muncul kembali karena turunya kepala janin ke rongga panggul
yang menekan kandung kemih.

12
5) Perubahan Sistem Endokrin
Plasenta sebagai sumber utama setelah terbentuk
menghasikan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
hormon utama yang akan menstimulasi pembentukan esterogen
dan progesteron yang di sekresi oleh korpus luteum, berperan
mencegah terjadinya ovulasi dan membantu mempertahankan
ketebalan uterus. Hormon lain yang dihasilkan yaitu hormon HPL
(Human Placenta Lactogen) atau hormon yang merangsang
produksi ASI, Hormon HCT (Human Chorionic Thyrotropin ) atau
hormon penggatur aktivitas kelenjar tyroid, dan hormon MSH
(Melanocyte Stimulating Hormon) atau hormon yang
mempengaruhi warna atau perubahan pada kulit.
6) Perubahan Sistem Gastrointestinal
Perubahan pada sistem gasrointestinal tidak lain adalah
pengaruh dari faktor hormonal selama kehamilan. Tingginya kadar
progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh yang dapat
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-
otot polos, hal ini mengakibatkan gerakan usus (peristaltik)
berkurang dan bekerja lebih lama karena adanya desakan akibat
tekanan dari uterus yang membesar sehingga pada ibu hamil
terutama pada kehamilan trimester 3 sering mengeluh
konstipasi/sembelit. Selain itu adanya pengaruh esterogen yang
tinggi menyebabkan pengeluaran asam lambung meningkat dan
sekresi kelenjar air liur (saliva) juga meningkat karena menjadi
lebih asam dan lebih banyak. Menyebabkan daerah lambung terasa
panas bahkan hingga dada atau sering disebut heartburn yaitu
kondisi dimana makanan terlalu lama berada dilambung karena
relaksasi spingter ani di kerongkongan bawah yang memungkinkan
isi lambung kembali ke kerongkongan (Kumalasari, Intan. 2015:
7). Keadaan lain menimbulkan rasa mual dan pusing /sakit kepala
pada ibu terutama di pagi hari (morning sickness) jika disertai
muntah yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas ibu sehari-

13
hari disebut : Hyperemesis gravidarum (Sunarti. 2013: 47).
2.1.5 Perubahan Psikologis dalam Masa Kehamilan Trimester II
Menurut Ramadani & Sudarmiati (2013), Trimester kedua sering
dikenal dengan periode kesehatan yang baik, yakni ketika ibu hamil merasa
nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini ibu
hamil akan mengalami dua fase, yaitu fase praquickening dan pasca-
quickening. Di masa fase praquickening ibu hamil akan mengalami lagi dan
mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang dia alami dengan
ibunya sendiri. Di trimester kedua sebagian ibu hamil akan mengalami
kemajuan dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan di trimester kedua
relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran
yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai
mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan maupun daeudari
keluarganya (Rustikayanti, 2016: 63).
2.1.6 Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Trimester II
Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses
pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang
lengkap, baik berupa vitamin , mineral, kalsium, karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu
hamil perlu mengjonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan
seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang
kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan
perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar
selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologisnya
mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu
dengan ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama.
Kebutuhan ibu hamil trimester II antara lain :
a) Pakaian
Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang
nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah
penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan
sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan

14
nyeri pada pinggang.
b) Pola Makan
Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat makan ibu
dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi.
saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi 90 tablet Fe selama hamil. Besarnya
angka kejadian anemia ibu hamil disebabkan karena kurangnya
mengkonsumsi tablet Fe. Efek samping tablet Fe adalah kadang
terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak enak,
susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak
berbahaya. Waktu yang dianjurkan minum tablet Fe adalah pada
pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi rasa
mual yang timbul setelah ibu meminumnya.
c) Ibu diberi imunisasi TT3.

2.2. Antenatal Care (ANC)


2.2.1 Pemeriksaan ANC
Antenatal care adalah pengawasan sebelum pengetahuan persalinan
terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. (Manuaba, 2012). Asuhan antenatal merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Saifudin, 2014).
Antenatal care (ANC) merupakan pengawasan wanita hamil secara
teratur dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
(Wignjosastro, 2012). Pelayanan yang diberikan mengacu kepada
standar yang telah ditetapkan (14T) :
a) Ukur Tinggi Badan dan timbang Berat Badan
Tingi badan untuk mengetahui Bila tinggi badan < 145 cm,
maka factor risko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan
secara normal(Prawirohardjo,2013) Berat badan Untuk mengetahui
kenaikan berat badan ibu selama hamil. Semakin besar kehamilan
janin yang dikandung ibu seharusnya juga semakin tumbuh dan

15
berkembang secara normal tanpa hambatan dengan demikian berat
badan ibu akan bertambah dari sebelumya. (Prawirohardjo, 2011).
Peningkatan berat badan ibu hamil tiap trimester :
 Trimester I : kenaikan berat badan 0,7-1,4 kg
 Trimester II : kenaikan berat badan antara 0,3-0,4 kg/hari
 Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari
0,5 kg/minggu.(Husni,2014)

Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-


16 kg. (Prawirohardjo, 2010). Berat badan ideal untuk ibu hamil
sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum
hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi
badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung
IMT anda yakni (Prawihardjo, 2013). Rumus : IMT = Berat Badan
(kg) (Tinggi Badan (m)2

Tabel 2.1 Rekomendasi Berat Badan Selama Kehamilan


Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Kategori IMT Rekomendasi (KG)
Rendah < 19,8 12,5 – 18
(Underweight)
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
(Normoweight)
Tinggi 26-29 7 – 11,5
(Overweight)
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5
Sumber :(Prawirahardjo,2010
b) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara
110/70 mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan
tekanan darah (hipertensi) atau penurunan tekanan darah
(hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat berdampak
buruk bagi ibu dan janin.
c) Nilai Status Gizi (Ukur lingkar lengan atas)

16
Pengukuran ini merupakan suatu cara mendeteksi dini
adanya kekurangan gizi saat hamil. Jika kekurangan nutrisi,
penyaluran gizi ke janin akan berkurang dan mengakibatkan
pertumbuhan terhambat dan potensi bayi lahir dengan berat rendah.
Cara pengukuran ini dilakukand dengan pita ukur, dengan
mengukur jarak pangkal bahu ke ujung siku, dan lingkar lengan
atas (LILA).
d) Ukur Tinggi Fundus Uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc.Donald
adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan
hasilnya bisa dibandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama
haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan.
Dengan mengukur TFU dapat diketahui berapa usia kehamilan
ibu,tafsiran berat janin, serta tafsiran hari persalinan. Menurut
Spiegelberg: dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari
simfisis, maka diperoleh tabel sebagai berikut: (Salmah,2012).

Tabel 2.2 Ukuran Tinggi Fundus Uteri


Kehamilan TFU
22-28 mg 24-25 cm diatas simfisis
28 mg 26,7 cm diatas simfisis
30 mg 29,5-30 cm diatas simfisis
32 mg 29,5-30 diatas simfisis
34 mg 31 cm diatas simfisis
36 mg 33 cm diatas simfisis
38 mg 33 cm diatas simfisis
40 mg 37,7 cm diatas simfis

17
Rumus Johnson-Toshacek
TBJ = (TFU-N)x155
Ket :
 TBJ : Taksiran Berat Janin

 TFU : Tinggu Fundus Uteri (cm)

 N : 12 (bila kepala janin berada diatas atau pada spina


ischiadika) 11 (bila kepala janin berada dibawah spina
ischiadika)
b) Skrining Status Imunisasi TT
Pada ibu hamil diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
sebanyak 2 kali. Imunisasi TT 1 diberikan waktu ANC 1 dan TT II
dierikan 4 minggu setelah pemberian TT 1. Imunisasi ini
dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat
menurunkan AKB akibat Tetanus Neonatorum.
Tabel 2.3 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid
Antigen Interval Lama Perlindungan %
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan - -
anc pertama
TT 2 4 minggu setelah 3 tahun 80 %
TT1
TT 3 6 bulan setelah 5 tahun 95 %
TT2
TT 4 1 tahun setelah 10 Tahun 95 %
TT3
TT 5 1 Tahun setelah 25 Tahun/seumur 99 %
TT4 hidup
Sumber : kementrian kesehatan RI (2016)

18
c) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat ferosus 0,25mg asam
folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet adalah
untuk kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa
kehamilan kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan janin.
Zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume
darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan
pertumbuhan dan perkembangan janin.(Kemenkes RI,2016).
d) Pemeriksaan HB
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis
dan dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan
ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan.
Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia
pada ibu hamil.
Menurut WHO kadar Hb terdiri dari :
1) Normal : 11,5 gr%
2) Anemia ringan : 9-11 gr%
3) Anemia sedang : 7-8,9 gr%
4) Anemia berat : < 7 gr%
e) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory
(VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/
penyakit menular seksual, antara lain syphilis.
f) Perawatan Payudara
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil,
dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia
kehamilan 6 Minggu.(Manuaba,2013)
g) Senam Hamil

19
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam
mempersiapkan persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligamentum, otot dasar panggul, memperoleh relaksasi tubuh
dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.(Manuaba,2010)
h) Temu wicara / Konseling
Komunikasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan,
sangat penting dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat
ditemukan kesepakatan untuk melakukan rujukan apabila terjadi
komplikasi-komplikasi pada saat kehamilan.(Kemenkes RI,2016)
i) Pemeriksaan Protein urine
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein
dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat
2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah
tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk
mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.(Manuaba,2010)
j) Pemeriksaan urine reduksi
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif
maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan
adanya Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes Melitus Gestasioal
pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa pre-
eklampsia, polihidramnion, bayi besar.(M0chtar,2010)
k) Pemberian Obat Malaria
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria
juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi
disertai mengigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak atau
akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda
dapt terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
(Manuaba,2010)
l) Pemberian Kapsul Minyak Yodium

20
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium
di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh
kembang manusia.(Jannah,2012)
2.2.2 Tujuan ANC
a) Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial,
ibu dan bayi.
c) Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit
secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
g) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana.
h) Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal
(Sarwono, 2012).
2.2.3 Kunjungan Antenatal Care
Menurut Saifudin (2012), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
paling sedikat 4x selama kehamilan, dengan rincian sebagai berikut :
a) 1x kunjungan selama trimester pertama (selama 14 minggu)
b) 1x kunjungan selama trimester kedua (antar minggu 14- 28)
c) 2x kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke 28-36 dan
sudah minggu ke 36).
2.2.4 Pemeriksaan Palpasi Leopold
a) Pemeriksaan Leopold I

21
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk
mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian
atas perut ibu).
b) Pemeriksaan Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua
sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
c) Pemeriksaan Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong)
yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
d) Pemeriksaan Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui
seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas
panggul.

2.3 Konsep Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilakukan oleh
bidan atau klien yang mempunyai kekuatan dan permasalahan khususnya
dalam bidang kesehatan ibu dan anak. ( Syahlan, SH, 1993 : 3)
A. Pengkajian
1. Data Subjektif
a. Identitas
b. Alasan Datang
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Obstetri
e. Riwayat Ginekologi
f. Riwayat KB
g. Riwayat Penyakit yang Lalu
h. Riwayat Kesehatan Sekarang
i. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:

22
1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit terutama TBC,
hepatitis.
2) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti diabetes mellitus,
kelainan pembekuan darah, asma.
3) Riwayat kehamilan kembar, faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan,
umur wanita, dan paritas.
j. Riwayat Perkawinan
1) Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali
menikah.
2) Jika lama menikah > 4 tahun tetapi belum hamil bias
menyebabkan masalah pada kehamilannya (preeclampsia),
persalinan tidak lancer.
3) Lama menikah < 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak,
bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu
masih lemah, bayi prematur, BBLR.
4) Umur pertama kali menikah <18 tahun, panggulnya belum
cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil berisiko
kesulitan pada waktu persalinan.
5) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa hipertensi,
preeclampsia, KPD, persalinan tidak lancar atau macet,
perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
k. Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap
kehamilannya. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan
kepercayaan dan takhayul kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
l. Pola Kehidupan Sehari-hari
1) Nutrisi
Mulai minggu kedelapan sampai lahir terjadi pertumbuhan
janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk

23
mempersiapkan kelahiran dan memproduksi air susu ibu
(ASI). Pada tahap ini terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel-sel
dan kecepatannya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh
sebab itu suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama
dalam bentuk kalori dan protein. (Asuhan Kebidanan
Antenatal, 2006: 111)
2) Aktifitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya
pekeerjaan rumah tangga yang ringan seperti memasak,
menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dan lain-
lain.
3) Istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat,
terutama saat hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan
untuk meningkatkan perfusi interin dan oksigenasi
fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang
wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada
dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan
mengurangi oedema kaki dan varises vena.
(Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006: 127)
4) Eliminasi
Pada ibu hamil trimester awal dan akhir sering mengeluh
BAK. Ini dikarenakan gangguan fungsi kandung kemih
akibat perdarahan vasikuler yang berhubungan dengan
hormonal, volume kandung kemih mengecil akibat terdorong
rahim serta presentasi janin. (Asuhan Kebidanan antenatal,
2006: 70)
5) Kebersihan
a) Rambut harus sering dicuci.
b) Gigi benar-benar harus mendapat perawatan untuk
mencegah caries.

24
c) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya
bias menyebabkan infeksi.
d) Kebersihan vulva. Vulva harus bersih. Setelah BAK atau
BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari
depan ke belakang.
e) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah
kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
f) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2 kali sehari.
Mandi tidak hanya membersihkan kulit tetapi
menyegarkan badan, karena pembuluh darah terangsang
dan badan terasa nyaman.
g) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang
bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian
dalam seperti BH dan CD.
6) Kebiasaan
Merokok, minum alcohol, dan kecanduan narkotika
merupakan kebiasaan yang secara langsung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin,
menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan
perkembangan mental.
(Manuaba, 1998, 140)
7) Pola Seksual
Frekuensi, intensitas, dan posisi untuk kegiatan seksual
merupakan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan
kontur tubuhnya. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila:
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan
disertai rasa nyeri atau panas.
b) Terrjadi perdarahan saat hubungan seksual.
c) Terdapat pengeluaran cairan atau air yang mendadak.

25
d) Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering
mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya,
mengalami kematian dalam kandungan, sekitar 2 minggu
menjelang persalinan.
m. Data Sosial
Berisi dukungan suami dan keluarga atas kehamilan ibu.

2. Data Objektif
a. Kesadaran : compos mentis/ somnolent/ sopor/ sopor komatus/
komatus.
b. Berat badan : selama kehamilan trimester II dan III pertambahan
berat badan + 0,5 kg per minggu. Pertambahan >
0,5 kg per minggu pada trimester III harus
diwaspadai mengalami preeclampsia. Hingga
akhir kehamilan pertambahan berat badan yang
normal sekitar 9-13,5 kg.
Tinggi Badan: > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang
dari 145 cm kemungkinan panggulnya sempit.
(Rochjati Poedji, 2003: 64)
LILA : > 23,5 cm, bila kurang dari 23,5 cm merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang
baik, sehingga ibu beresiko untuk melahirkan
BBLR.
c. Tanda-tanda Vital
Nadi : 60-80 x/menit
Jika denyut nadi ibu >100 x/menit mungkin ibu
mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai
berikut:
 Tegang, ketakutan, atau cemas akibat masalah
tertentu.
 Perdarahan hebat
 Anemia

26
 Sakit atau demam
 Gangguan thyroid
 Gangguan jantung
 Penggunaan obat
Suhu : 36,1-37,6 oC (Donges, 2001: 43)
Tensi : 90/60-140/90 mmHg
Respirasi : 16-24 x/menit (Donges, 2001: 43)
d. Kepala
Rambut : bentuk, warna, dan kebersihannya.
Mata : sclera kuning atau tidak, konjungtiva pucat atau
tidak. Konjungtiva normal warna merah muda, bila
pucat menandakan anemia. Sclera berwarna putih,
bila kuning menandakan terinfeksi hepatitis, bila
merah kemungkinan ada konjungtivitis.
Telinga : bentuk, ada serumen atau tidak, berfungsi atau
tidak.
Hidung : ada secret atau tidak, ada polip atau tidak.
Mulut : stomatitis atau tidak, ada caries pada gigi atau
tidak, dalam kehamilan sering terjadi stomatitis
dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah
dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut
agar terlihat bersih.
(Sarwono, 1999: 405)
Adanya karies yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saat hamil sering terjadi karies yang
berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum.
Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber
infeksi.
(Manuaba, 1998: 140)
Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak, ada
pembesaran vena jugularis atau tidak, ada
pembesaran kelenjar limfe atau tidak.

27
e. Thorax
Dada : Simetris atau tidak
Mamae : simetris atau tidak, puting susu menonjol atau
datar atau masuk, ada benjolan atau tidak,
hiperpigmentasi areola mamae, dan kolostrum
sudah keluar apa belum.
Paru-paru : nafas teratur atau tidak, sesak atau tidak
Jantung : detak jantung teratur atau tidak.
f. Abdomen
Inspeksi : striae livida ada atau tidak, linea nigra ada atau
tidak, ada bekas luka operasi atau tidak. Pada ibu
hamil, pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menimbulkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit sehingga timbul striae
gravidarum. Kulit perut pada linea alba, bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.
Palpasi : Leopold I : (untuk mengetahui bagian apa yang
ada di fundus dan TFU).
Leopold II : (untuk mengetahui letak punggung
janin)
Leopold III : (untuk bagian terbawah janin,
kepala atau bokong)
Leopold IV : (berapa besar bagian terendah janin
masuk PAP, divergen atau
konvergen, ada nyeri tekan atau
tidak)
Auskultasi : terdengar DJJ atau tidak, teratur atau tidak,
frekuensi normal 120-160 x/menit, terdengar
disebelah mana. Serta terdengar bising usus atau
tidak.
g. Genitalia Luar : bersih atau tidak, ada kelainan atau tidak,

28
ada varises atau tidak, oedema atau tidak,
ada fluor atau tidak, ada condiloma atau
tidak.
h. Pemeriksaan dalam : diperiksa vagina, promontorium, portio,
pembukaan, ketuban, presentasi, dan
penurunan kepala.
i. Ekstremitas (tangan dan kaki) : bentuk, kuku, oedema atau
tidak, varises atau tidak,
serta diperiksa refleks
patella. Jika normal, tungkai
bawah akan bergerak sedikit
ketika tendon ditekuk. Bila
gerakannya berlebihan dan
cepat, maka hal ini mungkin
merupakan tanda eklampsia.
Bila refleks patella negatif,
kemungkinan pasien
kekurangan vitamin B1
j. Kulit : diperiksa warna dan turgor.
k. Data penunjang (Laboratorium)
Dilakukan pemeriksaan urine (protein, reduksi, urobilin,
bilirubin), pemeriksaan darah (Hb, golongan darah, VDRL),
pemeriksaan pap smear, dan pemeriksaan lain-lain bila
diperlukan.

B. Identifikasi Diagnosa atau Masalah


Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subjektif dan
objektif sehingga diperoleh kesimpulan atau diagnosa.

C. Kebutuhan
Mengidentifikasi apa-apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil setelah
mengetahui diagnosa kehamilannya.

29
D. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin dihadapi oleh ibu hamil
yang mengacu pada diagnosa utama.

E. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera dan Kolaborasi Serta Rujukan


Hal ini untuk mempersiapkan apabila masalah potensial terjadi pada ibu.

F. Intervensi
Dilakukan sesuai dengan kasus yang perlu diberikan pada pasien.

G. Implementasi
Sebagai tindak lanjut atau penatalaksanaan berdasarkan pada intervensi.

H. Evaluasi
Pengkajian terakhir untuk menilai hasil dari asuhan kebidanan yang
diberikan.

30
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II


PADA NY. L UMUR 28 TAHUN DI PUSKESMAS KADANGAN
KABUPATEN KEDIRI

1. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Aulia Maryana
Di : Puskesmas Kandangan Kabupaten Kediri
Tanggal : 20 Desember 2022
Pukul : 09. 00 WITA
1.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. L Nama Suami : Tn.A
Umur : 28 tahun Umur : 32 Tahun
Suku/ Bangsa : Jaw Suku/ Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Penghasilan :- Penghasilan : 2-3jt/bulan
Alamat : Desa Kandangan

1.1.2 Alasan kunjungan saat ini :


- Ibu mengatakan ingin kontrol kehamilan

1.1.3 Keluhan utama :


- tidak ada

1.1.4 Riwayat menstruasi


1.1.5 Menarche : 13 tahun
1.1.6 Siklus menstruasi: Teratur
1.1.7 Lama : 3-7 hari
1.1.8 Banyaknya darah : 2-3 x ganti pembalut/hari
1.1.9 Dysmenorhoe : Tidak
1.1.10 Flour albus : Ya/tidak
(sebelum/selama/sesudahmenstruasi
Warna: putih bening Bau: tidak Gatal:
tidak
1.1.11 HPHT : 30 Juni 2022
1.1.12 HPL : 6 April 2023
1.1.5 Status perkawinan
 Kawin : satu kali
 Lama kawin : 6 tahun

31
1.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Bayi
No kehamila UK penyuli penolong jenis tempa penyulit penyulit L/ BB/PB menyusui Hidu K
K
. n ke t t P p/ B
Mati
1 40 Tidak Bidan Nor PK Tidk Tidk L 2,8gr/ Ya Ya S
mgg ada mal M ada Ada 47 Asi u TA
cm n
t
Tidk Tidk L 3000 Ya Ya i TA
38 Tidak Bidan Nor PK Ada Ada Gr/ Asi k
2 Mgg ada mal M 49
cm 3
Ham
3 il b
Skrg l
n

1.1.7 Riwayat kehamilan sekarang


a. Hamil yang ke : kedua (3)
b. Umur kehamilan : 24 minggu 6 hari
c. Gerakan anak pertama kali dirasakan : sudah merasakan
gerakan janin
d. Gerak anak sekarang : aktif
e. Periksa kehamilan :TM I : Periksa, berapa kali: 2 kali
TM II : Periksa, berapa kali: 2 kali
Tgl terakhir periksa : 28-11- 2021
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Berat badan : 72 kg

f. Riwayat imunisasi TT : TT2

g. Status TT : lengkap
h. Pernah mendapatkan tablet Fe: Ya, jumlah: 30 tablet
i. Fe diminum teratur : Ya
j. Pemeriksaan yang sudah pernah didapat :
Hb/ Golongan darah
Hasil Hb 12,4 gl/dl, golda – B -
k. KIE yang sudah pernah didapat :
Senam hamil, Gizi, Tanda bahaya kehamilan, pemeriksaan
kehamilan dan imunisasi.

1.1.8 Riwayat kesehatan keluarga


a. Keturunan kembar : tidak ada
Dari pihak siapa :-
b. Penyakit keturunan : tidak ada
Jenis penyakit :-
c. Penyakit lain dalam keluarga : tidak ada
Jenis penyakit :-

32
1.1.9 Riwayat kesehatan yang lalu
l. Penyakit menahun :
m.Penyakit menurun : tidak ada
n. Penyakit menular :
1.1.10 Keadaan psikososial
a. Kehamilan ini diharapkan: Ya
b. Kehamilan ini direncanakan: Ya
c. Harapan terhadap kehamilan sekarang
- Jenis kelamin : perempuan
- Penolong : bidan
- Tempat bersalin: Puskesmas

1.1.11 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga


a. Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil :
b. Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada
c. Kebiasaan keluarga yang menunjang :
d. Dukungan dari suami : ada
e. Dukungan dari keluarga yang lain : ada

1.1.12 Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : 3 x/hari
Selama hamil : 3-5 x/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x/hari, BAK 8 x/hari
Selama hamil : BAB 1 x/hari, BAK ± 10 x/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
c. Pola istirahat tidur
Sebelum hamil : malam : 8 jam/hari, siang : 1
jam/hari
Selama hamil : malam : 8 jam/hari, siang : 1
jam/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
d. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga
dan berkebun
Selama hamil : melakukan pekerjaan rumah tangga
dan berkebun

Keluhan yang dirasakan : tidak ada


e. Pola seksualitas
Sebelum hamil : 2-3x/minggu
Selama hamil : 2x/minggu
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
f. Perilaku Kesehatan
Penggunaan obat/jamu/rokok, dll sebelum hamil : tidak ada

33
Penggunaan obat/jamu/rokok, dll selama hamil : tidak ada
g. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi : mandi: 2x/hari, keramas
3x/minggu, gosok gigi 2x/hari
Ganti celana dalam dan pembalut : 3x/hari
Cara membersihkan genetalia : dengan membasuh dengan
air bersih
Keluhan yang dirasakan : tidak ada

1.2 DATA OBJEKTIF


1.2.1 Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. TD : 110/80 mmHg
c. Suhu : 36,8◦C
d. Nadi : 88x/menit
e. RR : 24x/menit
f. BB (sebelum hamil): 67 kg
g. sekarang: 72 kg
h. TB : 62 cm
i. LILA : 25 cm

1.2.2 Pemeriksaan Khusus


a. INSPEKSI
a. Kepala : simetris, tidak ada benjolan
b. Muka : Kelopak mata : tidak ada benjolan
Conjungtiva : tidak anemia
Sklera : tidak ikterus
c. Mulut dan gigi : Bibir : simetris, lembab
Lidah : bersih
Gigi : tidak ada caries
d. Hidung : Simetris : ya
Sekret : tidak ada
Kebersihan : ya
e. Leher : Pembesaran vena jugularis :
Pembesaran kelenjar thyroid :
tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening :
f. Dada : Simetris : ya
Pembesaran payudara : ya
Hiperpigmentasi : ya
Papila mammae : keluar
Keluaran : belum ada
Kebersihan : bersih
g. Perut : Pembesaran : sesuai usia
kehamilan
Bekas luka operasi : tidak ada
Linea : ada

34
Striae : ada
Pembesaran lien/ liver : tidak ada
h. Anogenetalia : Vulva vagina warna : kehitaman
Luka parut : tidak ada
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Keluaran : tidak ada
Hemorroid : tidak ada
Kebersihan : Ya
i. Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
b. PALPASI
j. Leher : Pembesaran vena jugularis:
Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening:
k. Dada : Benjolan/ Tumor : tidak ada
Keluaran : belum ada
l. Perut : Pembesaran lien/ liver : tidak ada
m.Ekstremitas atas dan bawah : Oedema: tidak ada

LEOPOLD I : Fundus teraba tepat dipusar. Pada fundus


teraba keras bundar melenting yang. TFU : 22 cm.

LEOPOLD II : Perut ibu sebelah kanan teraba lebar dan


memberikan tahanan yang besar berarti punggung kanan.

LEOPOLD III : Bagian terbawah janin teraba lunak, kurang


bundar, kurang melinting berarti bokong.

LEOPOLD IV : Bokong belum masuk PAP.


Belum masuk pap (MC.D)= 22 cm
TBJ= 22-15x155= 1.838gram

c. AUSKULTASI:
1. DJJ : Frekuensi 143x/ menit, teratur ( Ya ) ,kuat ( ya)

2. Dada : tidak dilakukan

3. Perut: tidak dilakukan

d. PERKUSI
1. Reflek Patela : kanan + , Kiri +
2. Perut : tidak dilakukan

35
1.2.3 Pemeriksaan panggul luar
Distantin spinarum (DS) : tidak dilakukan
Distantin cristarum (DC) : tidak dilakukan
Baudeloque : tidak dilakukan
Lingkar panggul : tidak dilakukan

1.2.4 Pemeriksaan dalam (bila ada indikasi) : tidak dilakukan

1.2.5 Pemeriksaan laboratorium


- Hb : Hb 12,4 gl/dl
- Golongan darah : -B-
- Albuminuria : tidak dilakukan
- Reduksi Urine : tidak dilakukan
- Hep.B : NR
- VCT : NR
- SYP : NR
- RDT Malaria : negatif

1.2.6 Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

2. ANALISA DATA/DIAGNOSA
Hari: Selasa Tanggal: 20 Desember 2022 jam :
Diagnosa Analisa Data
Ny.L umur 28 Data Subjektif: Ibu mengatakan ingin kontrol kehamilan.
Tahun G3P2A0 Data Objektif:
hamil 24 Minggu janin
tunggal hidup
Pemeriksaan umum: Baik

36
intra uteri normal. Kesadaran: Composmentis
TD :110/80 mmHg
S :36,8◦C
N :88x/menit
RR :24x/menit
BB
Sebelum hamil:67 kg
Sekarang :72 kg
TB : 162 cm
LILA :25 cm
Pemeriksaan khusus:
Normal atau tidak ada kelainan:
Leopol l : Fundus Teraba tepat di pusar. Pada fundus
Kepala melenting yang Tfu 22 cm.
Leopol ll : Perut ibu sebelah kanan teraba lebar dan
memberikan tahanan yang besar berarti
punggung kanan.
Leopol lll : bagian terbawah Janin teraba lunak,ku kurang
bundar, kurang melenting berarti bokong.
Leopol lV : bokong belum masuk pap.

Belum masuk pap (MC.D)= 22 cm


TBJ= 22-15x155= 1.838gram

3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

4.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA DAN


KOLABORASI SERTA RUJUKAN
Tidak Ada

5. INTERVENSI
Diagnosa Rasional
Ny.L umur 28 1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan Komunikasi Teraupetik.
Tahun G3P2A0
hamil 24 Minggu janin R/: terjalin kerjasama yang baik dan kepercayaan terhadap
tunggal hidup
intra uteri normal. petugas kesehatan sehingga ibu lebih kooperatif dalam

37
tindakan
2. Berikan kepada ibu informed consent untuk dilakukan pemeriksaan.
R/: sebagai bukti bahwa ibu telah setuju untuk dilakukan
pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan dan memberitahu hasil pemeriksaan
pada ibu.
R/: deteksi dini kelainan dan Komplikasi selama kehamilan
4. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/: agar pasien lebih menjaga personal hygiene.
5. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan menu seimbang
R/: agar terpenuhi gizi dalam kehamilan
6. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/: agar ibu bias merasa lebih tenang
7. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan
R/: agar ibu bisa lebih waspada
8. Berikan terapi obat Fe dan Kalk
R/: Fe untuk mencegah terjadinya Anemia, Kalk untuk
pemenuhan kebutuhan kalsium bagi janin dan juga ibu
9. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
R/: Mencegah Komplikasi lanjut.
10. Lakukan dokumentasi
R/: sebagai bukti tindakan yang telah diberikan oleh petugas
kesehatan

6. PENATALAKSANAAN
Hari : Selasa Tanggal: 20 Desember 2022 Jam:
Diagnosa Penatalaksanaan
Ny. L umur 1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan
28 Tahun
Komunikasi Teraupetik.
G3P2A0
hamil 24 Minggu
janin tunggal
 Melakukan 3 S (Senyum Salam sapa)
hidup intra
uteri normal.  Menanyakan alasan kunjungan

38
2. Melakukan informed consent untuk dilakukan
pemeriksaan.
Hasil: ibu setuju untuk dilakukan pemeriksaan dan
bersedia tanda tangan.
3. Melakukan pemeriksaan dan memberitahu
hasil : pemeriksaan pada ibu.
a.Pemeriksaan Umum :
 Kesadaran : composmentis
 TD : 110/80 mmHg
 Suhu : 36,8◦C
 Nadi : 88x/menit
 RR : 24x/menit
 BB (sebelum hamil): 67 kg
 sekarang: 72 kg
 TB : 62 cm
 LILA : 27 cm
b.Pemeriksaan Palpasi
 Leopold I : TFU 22 cm
 Leopold II : PU-KA
 Leopold III : Bokong
 Leopold IV : Belum masuk PAP
c.Pemeriksaan Auskultasi
 DJJ : 143x/menit
d.Pemeriksaan Perkusi
 Reflek patella : kanan +. Kiri +
e.Pemeriksaan penunjang
 Hb : Hb 12,4 gl/dl
 Golongan darah : -B-
 Hep.B : NR
 VCT : NR
 SYP : NR
 RDT Malaria : negatif
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal
5. hygiene yaitu mandi 2 x sehari, sering mengganti
pakaian dalam apabila sudah terasa lembab atau basah.
Hasil : ibu mengerti dan bersedi melaksanakannya
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan

menu seimbang seperti nasi, sayur, ikan, tempe,

39
7. tahu, buah dan susu
Hasil : ibu mengerti
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
seperti tidur malam ± 8 jam dan tidur siang
± 1 jam.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukannya
9. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti
perdarahan dan KPD.
Hasil : ibu mengerti
10. Berikan terapi obat
 Beri ibu tablet Fe 1X1/hari
 Beri Ibu kalium laktak 1X1/hari
Hasil : ibu bersedia untuk mengkonsumsi obat
fe dan kalk
11. Beritau ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Pada saat konsultasi ingatkan ibu untuk datang
kembali memeriksakan kandungannya pada
tanggal 28 Desember 2021
Hasil : ibu mengerti
12. Melakukan dokumentasi
Hasil : sudah dilakukan pendokumentasian oleh
petugas kesehatan.

7. EVALUASI
Tanggal :28 November 2021 Jam : 09.30 WITA

Subyektif Objektif Assessment Planning


1. Ibu mengatakan Sudah dilakukan Ny.L umur 28 Menganjurk
Tahun G3P2A0 an ibu
sudah mengerti pemeriksaan Hamil 24 Minggu untuk
janin tunggal hidup control
dengan kondisinya sesuai dengan intra uteri normal.
sebulan lagi
yaitu pada
saat ini dan juga intervensi. tanggal

40
semua penjelasan
yang diberikan
bidan.
2. Ibu mengatakan
akan
melaksanakan
semuanya
anjuran bidan

BAB IV
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penulis mampu memberikan asuhan secara komprehensif dan

41
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
a) Telah dilaksanakan pengkajian dan analisis data sehingga ditemukan
data subjektif dan objektif pada Ny. L. Data subjektif ditemukan yaitu
ibu mengatakan sudah mengerti dengan kondisnya saat ini dan juga
semua penjelasan yang diberikan bidan serta ibu akan melaksanak
semua anjuran bidan . Sedangkan data objektifnya yaitu keadaan ibu
baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/80 mmHg, mata
tidak oedema, sklera ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries, pemeriksaan laboratorium haemoglobin 12,4
gr%.
b) Telah dirumuskan diagnosa atau masalah pada Ny. L di Puskesmas
Kadangan Kabupaten Kediri G3P2A0 gestasi 24 minggu, intrauterin,
tunggal keadaan ibu baik.
c) c) Telah dilakukan rencana asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.L
dengan memberikan vitamin Fe dan Kalk, memberikan konseling
tentang makan makanan yang bernutrisi seperti mengandung karbohidrat
dan protein, menganjurkan ibu untuk makan tapi serig,ta memberikan
dukungan psikologis dan spritual agara senantiasa berdoa menurut
keyakinan ibu.

42
d) Telah dilakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan kehamilan yang telah
dilakukan pada Ny. L tidak ditemukan kelainan maupun komplikasi,
sehingga ibu dapat menjalankan kehamilan dengan sehat dan nyaman.
e) Telah dilakukan pendokumentasi terhadap semua temuan dan tindakan
yang telah diberikan pada Ny. L di Puskesmas Kandangan Kabupaten
Kediri.
5.2 Saran
a) Bagi Klien
Menambah pengetahuan pasien tentang pentingnya pemantauan pada saat
hamil dengan melakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan terutama
bidan.
b) Bagi Puskesmas
Meningkatkan pemberian pelayanan yang komprehensif sesuai dengan
standar asuhan kebidan, sehingga komplikasi pada kehamilan dapat
terdeteksi sedini mungkin. Dapat bekerjasama dengan pihak lain demi
tercapainya kesejahteraan ibu dan bayi.
c) Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan dokumentasi SOAP
mulai dari pengkajian sampai evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai
data-data yang di dapat. Sehingga penulis mampu dan mahir dalam
melakukan tindakan serta pendokumentasian yang sesuai pada saat berada
di lahan praktek
d) Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan jumlah buku sumber untuk dijadikan referensi sehingga
dapat memudahkan mahasiswa dalam pembuatan pendokumentasian
dengan menggunakan SOAP dan meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan Asuhan Kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

43
Departemen Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Prawirohardjo, 2010, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Saifuddin, 2010,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta, EGC.
Sulistyawati , 2015, Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan ,Salemba Medika,
Jakarta.
Rustam Mochtar, 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, 2012, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Prawirohardjo, 2013, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Saifuddin, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Hardi dkk. 2015. Manajemen Asuhan Kebidanan Antental Care dengan Gastritis.
Journal On Medical. 1. 149-155 Alamba Medika.

44
1

Anda mungkin juga menyukai