Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL

DENGAN Ny. " A " P1A0 POST PARTUM 2 JAM

DI PUSKESMAS KANDANGAN

Oleh:
Aulia Maryana
Nim. 2282B1558

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
IIK STRADA INDONESIA
2022
Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN NIFAS NORMAL
DENGAN Ny. "A"P1A0 POST PARTUM 2 JAM”

di Puskesmas Kandangan telah disetujui

oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada :

Hari/tanggal : Kamis ,1O November 2022

Lewa Tidahu, 2022

Mahasiswa

(Aulia Maryana)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing CI Lahan

(Bd. Riza Tsalatsatul Mufida, SST.,S.Keb,.M.Keb.) (Muhartik, S.Tr.Keb)

NIK.13.07.12.145 NIP.

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan dan ucapkan kepada kehadirat ALLAH
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini
yaitu Asuhan Kebidanan Berkesinambungan dari masa hamil samapai dengan masa KB di
Puskesmas Kandangan yang merupakan salah satu tugas pendidikan profesi dalam Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA INDONESIA KEDIRI.

Bersama ini perkenankanlah penyusun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
dengan hati yang tulus kepada yang terhormat:

1. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan IIK STRADA Indonesia.
2. Bd. Miftakhur Rohmah, SST.,S.Keb,. M.Keb selaku Ka Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK
STRADA Indonesia.

3. Bd. RizaThsalatsatul, SST, S.Keb.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Muhartik., S.Tr.Keb selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Kandangan.

5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dan penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan
penyusunan Asuhan Kebidanan selanjutnya.

Tumbang Kalang, 2022

Penyusun
DAFTARISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
KATAPENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTARISI............................................................................................................. vi
DAFTARTABEL.................................................................................................... vii
DAFTARBAGAN................................................................................................... viii
DAFTARSINGKATAN.......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ x
BABIPENDAHULUAN

1.1LatarBelakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................... 2
1.3manfaat..................................................................................................... 2

BAB 2TINJAUNPUSTAKA
2.1Kajian dari sumberpustaka...................................................................... 3
2.1.................................................................................................... 3
2.3Tinjauan menejemen7langkah askeb................................................ 30
BAB3TinjauanKasus
3.1Data Subjektif........................................................................................... 31
3.2DataObjektif............................................................................................ 35
3.3 Analisadata/Diagnosa.............................................................................. 36
3.4Intervensi.................................................................................................. 38
3.5Implementasi............................................................................................ 40
3.6Evaluasi.................................................................................................... 45
BAB4Kesimpulan danSaran
4.1Kesimpulan.............................................................................................. 50
4.2 Saran......................................................................................................... 50
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN

DepKes : Departemen Kesehatan

IRT : Ibu Rumah Tangga

WHO : World Health Organization

AKI : Angka Kematian ibu

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia

SDKI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia

MDGs : Mellenium Development Goals

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Asuhan dari klien


Lampiran 2 Dokumentasi/foto kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian perinatal diIndonesia
masih tergolong sangat tinggi. Menurut definisi WHO (World Health
Organization) "Kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu
hamil atau dalam 42 hari sesudah bersalin. Akhirnya kehamilan oleh
sebab apapun". Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator
kesehatan ibu. Penyebab kematian ibu tersebut adalah perdarahan 28%,
infeksi 11%, persalinan macet / distosia 5%, eklampsi 24%, komplikasi
masa puerperium 8%, abortus 5%, emboli obat 3%. (Depkes RI, 2015)

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Keluarga


Berencana Indonesia (PKBI) mencatat, Angka Kematian Ibu (AKI)
ketika melahirkan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
berdasarkan laporan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
mencatat tentang AKI tahun 2007 yaitu 228 kematian (132-323) per
1000.000 kelahiran hidup. Tetapi lima tahun kemudian atau pada tahun
2012, AKI meningkat menjadi 359 (239-478) per 100.000 kelahiran
hidup, Kondisi inilah yang membuat Indonesia disebutnya belum dapat
memenuhi harapan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2015, yang seharusnya AKI ditargetk turun menjadi 112 per 100 ribu
kelahiran hidup.

Faktanya AKI justru meningkat dan kini menjadi 359 kematia per
100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, kepala badan penelitian dan
pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesi
mengatakan, penyebab tertinggi kematian ibu setelah melahirkan salah
satunya adalah pada ibu yang perdarahan post partum 20,3 persen.
(Profil PKBI, 2015). terjadi karena kurangnya perawatan pada luka,
eklampsi (13%), dan komplikasi masa nifas lainnya (11%). (Joni, 2011)

Lebih kritis lagi, banyak ibu post partum yang kurang mengetahui
tentang perawatan masa nifas dan masih banyak ibu yang bergantung
dengan tenaga kesehatan ataupun keluarga untuk melakukan sebuah
perawatan pada dirinya seperti perawatan payudara, defekasi, melakukan
perawatan pada luka perineum, ibu post partum yang masih takut untuk
buang air kecil karena adanya luka jahitan pada perineum, dan lain-lain.
(Chapter. 2015)

Keadaan tersebut memacu kita untuk dapat melaksanakan asuhan


kebidanan yang tepat pada ibu nifas dengan memantau keadaaannya,
memberikan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya perawatan
pada masa nifas.

Maka dengan ini penulis tertarik membuat laporan dengan


menerapkan dan mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan pada
ibu nifas terhadap Ny." A" P1A0 post partum 2 jam di Puskesmas
Kandangan.

B. Tujuan

A. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan dengan menggunakan
manajemen SOAP dengan pola pikir varney yang tepat pada ibu nifas.

B. Tujuan Khusus

a. Mampu menguraikan informasi/data subjektif yang diperoleh dari


ibu nifas pada Ny A P1A0 post partum 2 jam di puskesmas
Kandangan.
b. Mampu mengumpulkan data objektif yang diperoleh dari apa yang
dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu melakukan pemeriksaan
dan hasil laboratorium terhadap ibu nifas pada Ny A P1A0 post
partum 2 jam
c. Mampu membuat kesimpulan yang dibuat berdasarkan data
subjektif atau objektif ibu nifas pada Ny A P1001A0 post partum 2
jam di puskesmas Kandangan
d. Mampu membuat perencanaan sesuai dengan hasil pemeriksaan
terhadap ibu nifas pada Ny A P1A0 Post partum 2 jam di
puskesmas Kandangan.

C. Manfaat

1. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan IIk Strada


Indonesia)

Institusi pendidikan memperoleh gambaran tentang sejauh mana para


mahasiswa memahami ilmu yang diperoleh serta keterampilan tentang
asuhan kebidanan post partum yang telah diberikan oleh institusi
pendidikan mengenai Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

2. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas Kandangan)

a. Memberikan masukan sebagai aplikasi antara teori dan praktek


serta menciptakan kerja sama yang bermanfaat bagi Institusi.
Tempat praktek dan mahasiswa yang melakukan kegiatan asuhan
kebidananpada ibu nifas.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan
khususnya bidan mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas,
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di lapangan.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi tenaga kesehatan,
khususnya bidan dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu
nifas.

3. Bagi Mahasiswa

a. Menambah wawasan dan pengetahuan, serta lebih teliti dan


dapat melaksanakan asuhan kebidanan ibu nifas, berguna
menghindari masalah yang tidak diinginkan dalam penanganan
ibu nifas.
b. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas, serta mahasiswa
mampumenerapkan semua pembelajaran yang telah di dapatkan
dilahan peraktik dan menerapkan di institusi pendidikan,
sebagai wawasan dan pengetahuan tambahan.

4. Bagi Klien

Diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan pada ibu nifas.


Sehingga ibu dapat terhindar dari berbagai masalah selama masa pos
partum.

BAB 2

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka

A. Pengertian

Puerperium berasal dari bahasa latin yaitu puer artinya bayi, dan parous
artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan, yang berlangsung
kurang lebih 6 minggu. (Saleha, Siti. 2016 2) Masa nifas (puerperium)
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari). (Nanny, Vivian. 2011 : 1)
Masa nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
(menandakan akhir periode inpartu) sehingga kembalinya reproduksi
wanita pada kondisi tidak hamil. (Varney, 2015).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah persalinan yang diperlukan


untuk pemulihan alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri dan
Fisiologi Fakultas Kedokteran Padjadjaran Bandung, hal : 315)

B. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas

Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikis


berupa perubahan organ reproduksi, terjadinya proses laktasi,
terbentuknya hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberikan
dukungan. Atas dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara
ibu dan keluarga dalam manajemen kebidanan.lebih luas sasaran asuhan
kebidanan pada masa nifas meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan kesehatan fisik dan psikologis


2. Identifikasi penyimpangan dari kondisi normal baik fisik dan
psikis
3. Mendorong agar dilaksanakan metode yang sehat tentang
pemberian makan anak pencegahan, diagnosis dini, dan
pengobatan komplikasi pada ibu
4. Merujuk ibu keasuhan tenaga ahli jika perlu
5. Imunisasi ibu terhadap tetanus (Vivian, Nanny. 2014:1)

C. Tujuan Asuhan Pada Masa Nifas

Adapun tujuan asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai


berikut:

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis


2. Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk apabila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi,
cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-
hari
4. Memberikan pelayanan KB.(suherni, dkk. 2014: 1)
5. Memberikan pendidikan mengenai laktasi dan perawatan payudara
yaitu seperti berikut:
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering
b. Menggunakan bra yang menyokong payudara.
c. Apabila payudara lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susus setiap kali selesai menyusui.
d. Lakukan pengompresan apabila bengkak dan terjadinya
bendungan ASI. (Nanny, Vivian. 2011:2)

D. Tanda Bahaya Masa Nifas


Ada beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan oleh bidan/tenaga
kesehatan atau ibu sendiri, yaitu :

1. Demam > 37,5°c

2. Perdarahan aktif dari jalan lahir :

a. Dalam hal ini, perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba
bertambah banyak.
b. Perdarahan yang lebih dari perdarahan haid biasa atau bila
memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam setegah jam
Bekuan darah yang banyak.

3. Muntah

4. Rasa sakit waktu buang air kecil/berkemih

5. Pusing/sakit kepala yang terus menerus atau masalah penglihatan


kabur.

6. Lochea berbau, yakni pengeluaran vagina yang baunya menusuk

7. Sulit dalam menyusui atau payudara yang berubah menadi merah,


panas, dan atau terasa sakit

8. Sakit perut yang hebat/rasa sakit dibagian bawah abdomen atau


punggung dan nyeri ulu hati

9. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah


10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya
atau diri sendiri

11. Pembengkakan

a. Pembengkakan di wajah atau di lengan

b. Rasa sakit, merah, lunak dan atau pembegkakan di kaki

12. Kehilangan nafsu makan dalamwaktu yang lama

(Maryunani, Anik. 2015:40)

E. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas merupakan suatu rangkaian setelah proses


persalinan dilaui oleh seorang wanita, beberapa tahapan masa nifas yang
harus difahami oleh seorang bidan antara lain:

1. Puerpurium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.
2. Puerpurium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia, lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerpurium
Waktu yang diperlukan uuntuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau bersalin memiliki komplikasi. (Rukiyah, Ai
yeyeh.dkk. 2014: 5)
F. Perubahan / Adaptasi Fisiologis Masa Nifas

Dalam hal ini terdapat perubahan tanda-tanda vital, yaitu :

1. Suhu

Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2°C. sesdudah partus
dapat naik kurang lebih 0,5°C dari keadaan normal, namun tidak akan
melebihi 8°C. sesudah 2 jam pertama melahirkan umumnya suhhu badan
akan kembali normal. (Sulistyawati, 2009) Suhu pada 24 jam post
partum biasanya akan naik 37,5-38°C dan kembali normal pada hari ke-
3. (Maryunani, Anik. 2015 : 15)

2. Tekanan Darah

Tekanan darah sedikit mengalami penurunan sekitar 20 mmHg atau


lebih pada tekanan systole yang di akibatkan dari hipotensi ortotastik;
yang ditandai dengan sedikit pusing pada saat perubahan posisi dari
berbaring ke berdiri dalam 48 jam pertama persalinan

3. Nadi

a. Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhirnya kembali


normal setelah beberapa jam post partum.
b. Pada masa nifas, umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan
suhu tubuh.
c. Nadi berkisar antara 60-80 denyutan per menit setelah partus.
d. Denyut nadi dapat mengalami bradikardi 50-70 x/menit pada 6-8
jam post partum akibat perubahan cardiac output (nadi normal 80-
100 x/menit)
e. Penurunan volume darah mengikuti pemisah plasenta, konstraksi
uterus dan penigkatan stoke volume, dimana volume tersebut akan
kembali seperti sebelum hamil sekitar 3 bulan post partum.
f. Hemoragia, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau
persisten dapat mempengaruhi proses ini.
g. Bila terdapat takikardi dan suhu tubuh tidak panas, mungkin ada
perdarahan berlebihan.
h. Dalam hal ini, apabila denyut nadi di atas 100 selama puerperium,
al tersebut abnormal dan mungkin menunjukan adanya infeksi atau
haemorhagik post partum lambat. (Maryunani, Anik. 2015: 14)

H. Perubahan Sistem Reproduksi

Alat-alat genetalia interna maupun eksterna, berangsur-angsur akan


pulih kembali seperti keadaan seelum hamil, hal ini disebut dengan
Involus. Involusi uteri merupakan proses kembalinya alat kandungan
atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan higga mencapai
keadaan seperti sebelum hamil. (Maryunani, Anik. 2015 : 17) Proses
involusi uterus adalah:

1. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri otot uterin. Enzim proteoloitik
akan mengecilkan jaringan otot yang telah sempat mengendur hingga 10
kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebar dari semua selama
kehamilan.

2. Terdapat polimorph phagolitik dan macrophages didalam system


vaskuler dan system limpatik.

3. Efek oksitosin

Penyebab kontraksi dan retraksi otot rahim sehingga akan


mengompres pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi
suplai darah ke uterus, proses ini akan mengakibatkan ukuran rahim
semakin berkurang.

Tabel 2.1 proses involusi uteri


Involusi Tinggi fundus Berat Diameter Keadaan
uteri uteri uterus bekas serviks
(gr) plasenta
(cm)

Bayi lahir Setinggi


1000
pusat
gram
2 jari di 750
Plasenta 12,5 cm Lembek
bawah pusat gram
lahir
7,5 cm Beberapa
1 Minggu Pertengahan 500
hari
simfisis gram
setelah

2 Minggu Tak teraba di 350 3-4 cm post

atas simfisis gram partum


dapat
6 minggu Bertambah 50-60 1-2 cm dilalui 2
kecil gram jari, akhir
Sebesar minggu
30
8 Minggu normal Pertama
gram
dapat
dimasukki
1 jari
( Nanny, Vivian 1998: 57)

Tabel 2.2 Tinggi fundus uteri dan volusi uteri

Involusi Tinggi Berat


fundus Uterus
Plasenta Sepusat
1000 gram
lahir
7 hari ( 1 Pertengahan
500 gram
Minggu) pusat -
simfisis
14 hari (2
Tak teraba 350 gram
Minggu)
42 hari ( 6 Sebentar
50 gram
minggu) hamil 2
Minggu
56 hari ( 8 Normal
Minggu) 30 gram
( Rostam, Mochtar, 1998: 115)

Lockhea yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama (vagina) dan
terdiri dari jaringan mati dan lender berasal dari rahim dan liang
senggama (vagina). (Maryunani, Anik. 2015: 122) Pengeluaran lockhea
dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, diantaranya yaitu sebagai
berikut :

1. Lockhea rubra (kruenta)

Lockhea yang terjadi pada hari ke 1-3 setelah persalinan, warna merah
terang sampai dengan merah tua yang mengandung desidua. Cairan
rubra ini berupa cairan yang bercampur darah dan sisa-sisa selaput
ketuban, berbau amis. (Maryunani, Anik. 2015: 122)

2. Lochkea sanguinolenta

Lockhea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lender karena
pengaruh plasma darah, pengeluarannya pada hari ke 3-5 hari post
partum.

3. Lockhea serosa

Pengeluaran secret berwarna merah muda sampai kecoklatan terjadi


pada hari ke-5 sampai hari ke-9 pasca persalinan, yang mengandung
cairan serosa, jaringan desidua, leukosit, dan eritrosit.

4. Lockhea alba

Lockhea ini muncul lebih dari hari ke-10 post partum. Warnanya lebih
pucat, putih kekuningan, serta lebih banyak mengandung
leukosit,selaput lender serviks, dan serabut jaringan yang mati. (Nanny,
Vivian. 2011: 58-59

5. Lochea Parulenta

Lochea Parulenta dijelaskan oleh rilis, misalnya, debit dan bau.


Teratur, hal ini terjadi karena penyakit dengan tujuan bahwa sementara
menghadapi lochea Parulenta seharusnya untuk segera melihat seorang
spesialis.

6. Lochiotosis

Lochiotosis adalah nama umum dimanfaatkan oleh kelompok terapi


ketika lochea tidak berubah dengan mudah. (Tobat, Cristyana. 2015.)

J. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

Salah satu asuhan berkesinambungan adalah asuhan ibu selama masa


nifas, bidan mempunyai peran dan tanggung jawab antara lain :

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa


nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan
fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi, serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan
rasa nyaman.
4. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan
rasa nyaman.
5. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang
berkaitan ibu dan anak, serta mampu melakukan kegiatan
administrasi.
6. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
7. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga
gizi yang baik, serta mempraktikkan kebersihan yang aman.
8. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnosis dan rencana tindakan dan juga
melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, serta
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama periode nifas.
9. Memberikan asuhan secara profesional. (Nanny, Vivian. 2011:4)

K. Program Nasional dan Kebijakan Teknis pada Masa Nifas

Kunjungan dalam masa nifas bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah
(Vivian, Nanny. 2014:4)

Tabel 2.3 Jadwal Kunjungan Masa nifas


Kunjangan waktu Tujuan

1 6-8 jam a. Mencegah pendarahan karena atonia


uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab
lain pendarahan,rujuk bila pendarahan
berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu dan
salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas karena atonia uteri.
d. Pemberian ASI awal

e. Melakukan hubungan antara ibu dan


bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermi
g. Jika petugas kesehatan yang
menolong persalinan ia
harus tinggal dengan ibu dan bayi
baru lahir untuk 2
jam pertama setelah kelahiran sampai
ibu dan bayi
dalam keadaan stabil.

a. Memastikan involusi uteri berjalan

6 setelah normal, uterus berkontraksi, fundus

2 persalinan dibawah umbilicus, tidak ada


perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda infeksi,
demam, infeksi, danpendarahan
abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan, dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan
baik dan tidak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit.
e. Memeberikan konseling pada ibu
mengenai aassuhanbpada bayi dan
cara merawat tali pusat, serta menjaga
bayi tetap hangat.

Sama dengan atas (6 hari setelah


2 mgg
persalinan )
3 setelah
persalinan

a. Menanyakan pada ibu tentang

4 6 mgg penyulit-penyulit yang ia

setelah atau bayi alami dan Memberikan

persalinan konseling KB secara


dini.
(Maryunani, Anik, 2019)

L. Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas

1. Nutrisi dan Cairan

a. Mengkonsumsi makanan 5 kalori tiap hari


b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
d. Tablet fe harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca persalinan.
e. Minum kapsul vit A (200.000) agar bias memberikan vit A kepada
bayinya melalui ASI nya.
f. Untuk meningkatkan produksi ASI
g. Mempercepat proses pemulihan.
h. Makanan berserat untuk memperlancar BAB dan meningkatkan
tonus otot.

2. Ambulas/mobilisasi

Mobilisasi sangat bervariasi tergantung pada komplikasi persalinan,


nifas/sembuhnya luka jika ada luka, jika tidak ada kelainan, maka
lakukan mobilisasi sedini mungkin yaitu 2 jam setelah persalinan
normal.

3. Eliminasi

a. Miksi hendaknya dapat dilaksanakan sendiri secepatnya dalam 6


jam post partum. Bila 8 jam post partum belum miksi maka
lakukan kateterisasi.
b. Konstipasi pada hari kel-2 post partum adalah normal, bila
konstipasi hari ke 3 post partum beri supositoria. Konstipasi bias
terjadi karena ketakutan akan rasa sakit jahitan dan hemoroid.

4. Kebersihan diri/perineum

a. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan utukmenghindari infeksi,


baik pada luka jahitan maupun kulit.
b. Menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.
c. Perineum dijaga kebersihannya.
d. Keringkan sebelum memakai pembalut untuk mengurangi rasa
tidak nyaman.
e. Lakukan kompres dingin lalu kompres hangat.

5. Istirahat

Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan. Usahkan


untuk rileks dan istirahat yang cukup saat bayi sedang tidur. Bila ibu
kurang istirahat akan mempengaruhi :

a. Mengurangi produksi ASI


b. Memperlambat proses involusi uterus dan dapat memperbanyak
perdarahan.
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya.

6. Seksual

a. Secara seksual aman untuk memulai hubungan suami istri begitu


darah merah berhenti.
b. Begitu darah berhenti dan ibu sudah nyaman serta dapat memulai
hubungan seksual.
c. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan
sampai waktu tertentu setelah 40 hari/6 minggu setelah persalinan
dan keputusan pada yang bersangkutan.

7. Latihan senam nifas


a. sangat penting untuk mengembalikan otot-otot perut dan panggul
agar kembali normal.
b. Ibu akan lebih kuat dan otot perut juga menjadi kuat sehingga
mengurangi rasa sakit pada punggung. (Rahayu, YP. dkk.
2012 :57-63)

M. Senam Nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama


melahirkan sampai hari kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh
yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.

1. Hari Pertama : Posisi tubuh terlentang dan rileks


Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan
perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung,
kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5, lalu keluarkan
nafas pelan-pelan melalui 1 mulut sambil mengkontraksikan otot
perut. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.

2. Hari Kedua : Posisi sikap tubuh terlentang dengan kedua kaki


lurus kedepan
Sikap tubuh terlentang dengan kedua kaki lurus ke depan.
Angkat keduatangan lurus ke atas sashpai kédda telapak tangan
bertemu, kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan
terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu.vLakukan gerakan
dengan mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa
kencang. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
3. Hari Ketiga : Posisi berbaring rileks dan posisi tangan di
samping badan dan lutut di tekuk.
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan
lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan kemudian turunkan
kembali. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat.
Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
4. Hari Keempat : Posisi tubuh berbaring dan posisi tangan kiri di
samping badan.
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping
badan, tangankanan di atas perut, dan lutut ditekuk. Angkat
kepala sampai dagu menyentuhdada sambil mengerutkan otot
sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut. Kepala turun
pelan-pelan ke posisi semula sambil mengendurkan otot sekitar
anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa untuk mengatur
pernafasan. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
5. Kelima : Posisi Tubuh Tidur Terlentang, Kaki Lurus, Bersama-
sama dengan Mengangkat Kepala.
Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan
mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan
menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.
Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perutketika
mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur pernafasan
saat .melakukan gerakan. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan)
kali.
6. Hari keenam : 5 Posisi Tidur Terlentang, Kaki Lurus, dan
Kedua Tangan di Samping Bada
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping
badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 derajat secara
bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak
ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan namun bertenaga.
Ulangi gerakansebanyak 8 (delapan) kali.
7. Hari ketujuh : Posisi Tidur Terlentang, Kaki Lurus, dan Kedua
Tangan di Samping Badan
Tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping
badan. Angkat kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan
lurus sambil mengkontraksikan perut, kemudian turunkan
perlahan. Atur pernafasan. Lakukan sesuai kemampuan, tidak
usah memaksakan diri. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan)
kali.
8. Hari Kedelapan : posisi Menungging
Posisi menungging, nafas melalui pernafasan perut. Kerutkan
anus dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas
kemudian keluarkan nafas pelan- pelan sambil mengendurkan
anus. Ulangigerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
9. Hari kesembilan : Posisi Berbaring, Kaki Lurus, dan Kedua
Tangan di Samping Badan.
Posisi berbaring, kaki lurus, dan kedua tangan di samping
badan. Angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90
derajat, kemudian turunkan kembali pelan-pelan. Jangan
menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat
mengangkat dan menurunkan kaki. Ulangi gerakan sebanyak 8
(delapan) kali.
10. Hari Kesepuluh : Posisi Tidur Telentang Kaki Lurus, Kedua
Telapak Tangan Dibelakang Kepala,Tidur telentang kaki lurus,
kedua telapak tangan dibelakang kepak kemudian bangun
samapi posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur
kembali (sit up). Lakukan sebanyak 8 (delapan) kali. (Sunarsih.
dkk. 2009: 108-115)

BAB 3
Tinjauan Kasus
Pada bab ini akan disajikan hasil pendokumentasian Asuhan
Kebidanan pada Ny.“A” dari Kehamilan sampai dengan KB di
Puskesmas Kandangan . Waktu pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Komprehensif yaitu pada tanggal 10 November 2022

1.1 DATA SUBJEKTIF


Tanggal Pengkajian : 10 November 2022
Pukul : 01.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kandangan
Oleh : Aulia Maryana (2282B1558)

1.1.1 IDENTITAS KLIEN No. Register:


Nama Klien : Ny. A Nama Suami: Tn. O
Umur : 29 Tahu Umur :28Tahun
Suku/ Bangsa : Lewa Suku/Bangsa :Lewa
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : 500/bln Penghasilan : 500/bln
Alamat : Kandangan
1.1.2 Keluhan utama
Anamnesa pada tgl 10 November 2022, pukul 01.30 WIB, Pasca
persalinan 2 jam
1.1.3Riwayat menstruasi
 Menarche : 14 hari
 Siklus menstruasi : Teratur (teratur/tidak teratur)
 Lama : 7 hari
 Banyaknya darah : 2-3x ganti pembalut/ hari, 1-
2x ganti pembalut di hari berikutnya.
 Konsistensi : merah , Cair, tidak berbau
 Dysmenorhoe : Ya/tidak
(sebelum/selama/sesudah menstruasi) :
 Flour albus : Ya/tidak (sebelum/selama/sesudah
menstruasi)
Warna: - Bau: - Gatal: -
 HPHT : 01-02-2022
 Taksiran persalinan: 10-11-2022

1.1.4 Status perkawinan


Kawin : 1 Kali Menikah sah
Lama kawin : 2 tahun
1.1.5 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Nif
S Kehamilan Persalinan
as
Anak
ua
N H/ K K
m Umu pen pe je te pe pen L/ BB/ meny
o. M B et
i r yul nol nis mp n yul P PB usui
ke y
ul

1 1 40 - Bd Sp PK - - P 3000/
mgg M 48cm.
3
hari

1.1.6Riwayat kehamilan sekarang


Hamil yang ke 1 dengan umur kehamilan 40 mgg 3 hari
Gerakan anak dirasakan pertama kali sejak umur kehamilan
..... gerak anak sekarang : 16 mgg
Selama hamil, memeriksakan kehamilannya di berapa kali
6x
ANC TM 1: 1x keluhan: Mual muntah, anjuran: makan
sering tapi sedikit, Therapy : Pemberian Vit B6 dan Tablet
Fe
ANC TM 2 : 2x keluhan: tidak ada
Therapy : mengurangi aktivitas berat dan makan-makan
gizi seimbang
ANC TM 3 : 3x
Therapy: pemberian tablet Fe
Imunisasi TT dimana Puskesmas berapa 2 kali kapan 1 bln
sebelum menikah tgl 12 -10- 2020 dan sesudah hamil 4
Minggu
Keluhan yang dirasakan selama hamil ini : Mual munta,
nyeri pada bagian pinggang dan sering BAK di malam hari
Ibu mengatakan keluhan yang di rasakan selama hamil
mual muntah, nyeri di bagian pinggang dan sering BAK

1.1.7 Riwayat persalinan sekarang


Ibu Melahirkan anak pertama pada tanggal 10 - 11- 2022
pukul. 23.25, jenis kelamin: Perempuan
Berat badan : 3000gram, panjang badan: 48 cm, apgarscore :
9/10
Jenis persalinan: spontan, tempat persalinan: Puskesmas,
plasenta: lengkap
Lama Persalinan : 19 jam 30 menit Jumlah
Perdarahan : ± 250
Kala 1 : 17 jam kala1 : -
Kala ll : 25 menit kala ll : -+ 100 cc
Kala lll : 5 menit kala lll : -+ 150 cc
Keadaan air ketuban : jernih waktu pecah : 23.15 WIB

1.1.8.Riwayat kesehatan keluarga


a. Keturunan kembar : ibu Mengatakan tidak ada dari
keluarga suami maupun istri yang memiliki keturunan
kembar
Dari pihak siapa : tidak ada
b. Penyakit keturunan : Ibu mengatakan tidak ada dari
pihak keluarga yang memiliki penyakit keturunan
Jenis penyakit : Tidak ada
Dari pihak siapa : Tidak ada
c. Penyakit lain dalam keluarga : Ibu mengatakan dari
pihak keluarga dari suami ada
Jenis penyakit : Hipertensi
Dari pihak siapa : bapak dari suami

1.1.9 Riwayat kesehatan yang lalu


 Penyakit menahun : Ibu mengatakan tidak ada yang
memiliki penyakit Menahun seperti Jantung atau Ginjal.
 Penyakit menurun : Ibu mengatakan tidak ada yang
memiliki penyakit menurunkan seperti TBC, Jantung dan
DM
 Penyakit menular : Ibu mengatakan tidak ada
yang pernah memiliki penyakit seperti TBC, HIV atau
PMS

1.1.10 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga


- Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : Ibu
menganut agama Kristen Protestan, setiap hari selalu
berdoa dan ikut beribadah setiap hari Minggu.
- Pantangan saat sesudah melahirkan/ masa menyusui:
Tidak ada
- Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada
- Kebiasaan keluarga yang menunjang : tidak ada
- Dukungan dari suami :ibu mengatakan suami
nya sangat senang dengan kelahiran bayi dan sehat.
- Dukungan dari keluarga yang lain: hubungan ibu dengan
keluarga baik, sekeluarga sangat senang dengan kehadiran
bayinya.

1.1.11 Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Selama hamil : makan 3x sehari dengan porsi 1 piring nasi,
lauk tempe, 1 mangkuk sayur, minum air putih 3-4-5 gelas
sehari.
Sesudah melahirkan: makan 3x sehari dengan porsi
sedang , nasi, sayur, buah dan lauk Pauk, minum air putih 1
gelas.
Masalah yang dirasakan : tidak ada
b. Pola Eliminasi
Selama hamil: Bab: 1x/ hari lunak, Bak : 4-5x/ hari,
warna : jernih
Sesudah melahirkan :Bab: 1x/hari Bak: 2x/hari
Masalah yang dirasakan : Tidak ada
c.Pola istirahat tidur
Selama hamil : tidur siang 2 jam, tidur malam 6 jam
Sesudah melahirkan : ibu mengatakan setelah melahirkan
kurang istirahat karna perinium terasa sakit
Masalah yang dirasakan : Tidak ada
d. Pola Aktivitas
Selama hamil : ibu mengatakan bekerja rumah tangga
seperti masak, sapu rumah, cuci piring
Sesudah melahirkan : Ibu mengatakan selama 2 jam tidak
tidur , Ibu hanya berbaring di tempat tidur
Masalah yang dirasakan: Ibu mengatakan tidak ada
masalah yang di rasa selama hamil
e. Perilaku Kesehatan
Penggunaan obat/jamu/rokok, dll selama hamil: ibu tidak
pernah menggunakan obat, Jamu atau rokok
Penggunaan obat/jamu/rokok, dll sesudah melahirkan:
Tidak ada
1.1.12 Sistem Psikososial
a. Fase taking in
Ibu mengatakan Masa ketergantungan saya baru melahir
2 jam. Dalam memenuhi kebutuhannya ibu sangat
tergantung pada orang lain bersikap pasif Segala
sesuatu berfokus pada diri sendiri Terkenang
pengalaman saat melahirkan Kebutuhan , istirahat &
makan

b. Fase taking hold


Masa ketergantungan hari ke-3 s/d 10 PP Ibu Fokus
perhatian mulai meluas pada bayinya Mandiri dalam
perawatan diri sendiri Terbuka dalam menerima
nasehat . perawatan diri & bayinya Saat terbaik
memberikan konseling Tenaga ibu meningkat & merasa
nyaman
c. Fase letting go
Ibu sibuk dengan tugas-tugas sebagai IRT
Meningkatnya kemandirian dalam perawatan diri dan
bayinya Ibu sibuk dengan tugas-tugas sebagai IRT
d. Fase post partum blues
Perubahan hormonal yang cepat laktasi emosi menjadi
labil.
Ketidak nyamanan fisik : after pain,nyeri
laserasi,pembesaran payudara,kurang tidur. Kehilangan
fisik yang nyata setelah melahirkan  rasa duka cita
Psikologis  pemisahan wanita dari keluarga & bayinya
komentar & prilaku  kritik  perasaan tidak
aman/ketidakmampuan dalam peranya sebagai seorang
ibu
1.2 DATA OBJEKTIF
1.2.1 Riwayat persalinan sekarang
Kala I : 17 jam kala1 : -

Kala II : 25 menit kala ll : -+ 100 cc

Kala III : 5 menit kala lll : -+ 150 cc

Kala Vl : Keadaan air ketuban : jernih waktu pecah :


23.15 WIB

1.2.2 Pemeriksaan Umum


 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Suhu : 36,5 oC
 Nadi : 80x/menit
 RR : 22x/menit
 BB (sebelum hamil) 54 kg sekarang: 58 kg
 TB : 159 cm

1.2.3 Pemeriksaan Khusus


a. Inspeksi
 Kepala : bersih, rambut tidak rontok, tidak
berketombe
 Muka : Kelopak mata : Simetris
Conjungtiva : merah mudah
Sklera : tidak ikterik
 Mulut dan gigi : Bibir : Bersih, tidak ada
pecah- pecah, tidak kering
caries dan stomatitis
Lidah : Bersih
Gigi :Bersih,tidak adagigi
lubang, tidak ada caries gigi
 Hidung : Simetris : ya
Sekret : tidak ada
Kebersihan : ya
 Leher : Pembesaran vena jugularis: tidak ada
pembesaran Vena jugularis
Pembesaran kelenjar thyroid :
Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
Pembesaran kelenjar getah bening
: Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
 Dada : Simetris : ya
Pembesaran payudara: ya, puting
susu menonjol
Hiperpigmentasi :
Papila mammae : Puting susu
menonjol
Keluaran : Ada Asi
Kebersihan : ya
 Perut : Pembesaran : tidak ada
pembesaran perut
Bekas luka operasi : tidak ada
luka operasi
Linea : tidak ada
linea
Striae : tidak ada
striae
Pembesaran lien/ liver : tidak ada
pembesaran liver
 Anogenetalia : Vulva vagina warna : Bersih, warna
merah mudah
Luka parut : Tidak
ada
Oedema : tidak oedema
Varises : tidak ada
varises
Keluaran : ya, lochea
Rubra, tidak berbau
Hemorroid : tidak
Kebersihan : Ya
 Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : tidak ada
oedema
Varises : Tidak ada
varises
Kekakuan sendi: tidak ada
kekakuan

Leher : Pembesaran vena jugularis: tidak ada


pembesaran Vena jugularis
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
pembengkakan thyroid
Pembesaran kelenjar getah bening: tidak
ada pembesaran kelenjar getah bening
Struma :
Dada : Benjolan/ Tumor : tidak ada
Keluaran : tidak ada
Perut : Pembesaran lien/ liver : tidak ada
TFU : 1jari di bawa pusat
Kontraksi uterus : Baik
Kandung kemih : kosong
Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Reflek patella
positif , simetris tidak ada varices maupun oedema

1.2.4 Pemeriksaan penunjang


Laboratorium : Tidak di lakukan
Foto : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

2. DIAGNOSA
Ny. A P1A0 Post partum 2 jam Dengan nifas normal
3. RENCANA buat kolom ada DX,rencana ,rasional
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dalam
keadaan normal yaitu TD: 120/80 mmHg, N: 80x/m, S: 36,5°C,
Rr: 22x/m, TFU : 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik, perdarahan
± 150 cc.
Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Mengajarkan kepada ibu cara mencegah perdarahan seperti
memasase fundus uteri dengan memutarnya searah jarum jam bila
teraba lembek dan bila terasa ada darah yang keluar dari jalan lahir
yang mengalir deras.
Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu istirahat pada saat bayi tidur.
Ibu mengerti dan akan melakukannya.
4. Menganjurkan ibu selalu memberikan ASI kepada bayinya saat
terjaga, setiap 2 jam sekali atau setiap bayi inginmenyusu.
Ibu bersedia untuk selalu menyusui ASI kepada bayinya.
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti tidur miring ke
kanan dan kekiri agar involusi uterus berjalan dengan dengan
normal.
Ibu mengerti dan akan Melakukannya.
6. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas seperti
pengeluaran pervaginam, payudara bengkak kemerahan dan panas,
saat kepala hebat, nyeri epigrastrik, penglihatan kabur. Bila
terdapat tanda-tanda tersebut maka ibu wajib melaporkan ke tenaga
kesehatan.
Ibu mengerti dan akan memberitahu apabila ada tanda-tanda
tersebut.
4. PELAKSANAAN Tanggal 10-11-2022 Jam 01.30 WIB
Tanggal/jam Kegiatan/Monitoring
10 - 11-2022

Isi rencana kegiatan dan planning x


apa
5. EVALUASI (Tanggal 10-11-2022Jam 01.30 WIB) jam
evaluasi jgn Sama dgn planning
Subyektif Obyektif Assesmen Planning
t
Ibu KU: Baik Ny. A Memberitahu ibu
mengataka P1A0 Post tentang hasil
Kes: CM partum 2
n perutnya pemeriksaan bahwa
TD: 120/80 mmHg jam
masih keadaannya dalam
Dengan
terasa nifas keadaan normal yaitu
N : 80x/m
mules Normal TD 120/80 mmHg,
S: 36,5°C
N: 80x/m S 36,5°c,
Rr: 22x/m
Rr: 22x/m TFU : 1 jari
Tfu : 1 jari di bawa
dibawah pusat,
pusat 1. Memberitahu
Kontraksi: Baik Ibu mengerti tentang
Perdarahan:perdaraha hasil pemeriksaan.
n ± 150 cc.
2. Menganjurkan ibu
Lochea: Rubra untuk tetap menjaga
kehangatan bayinya.
Ibu mengerti dan akan
menjaga kehangatan
bayinya.
3. Mengingatkan
kembali kepada ibu
untuk tetapmenyusui
bayinya 2 jam sekali
atau setiap bayi ingin
menyusu. Ibu bersedia
untuk menyusui
bayinya.
4. Menganjurkanibu
unntuk mengganti
kassa bayi setiap kassa
bayi basah dan
setiapbselesai mandi.
Ibu telah menggganti
kassa bayi.
5.Menganjurkan ibu
untuk tetap menjaga
kebersihan bayinya.
6. Menganjurkan ibu
untuk tidak menahan
BAB/BAK. Ibu
bersedia untuk tidak
menahan BAK dan
BAB

BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Dalam asuhan kebidanan pada ibu nifas normal terhadap Ny.A P1A0
post partum 2 jam dilakukan dengan sistematis yaitu melakukan
pengkajian data subjektif (hasil wawancara atau anamnesa) dan
pengkajian data objektif (hasil pemeriksaan fisik).
Diagnosa yang didapatkan dari hasil pengkajian data subjektif dan
objektif pada ibu nifas normal terhadap Ny.A yaitu ibu P1A0 post
partum 2 jam. Setelah dilakukan pengumpulan data, tidak ada masalah,
diagnosa potensial, masalah potensial, serta kebutuhan tindakan segera
oleh dokter, secara mandiri oleh bidan ataupun berkolaborasi dengan
dokter atau pihak lain untuk merujuk pada ibu nifas Ny.A. Rencana
Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.A yaitu beritahu ibu tentang hasil
pemeriksaan, anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada
bayinya, anjurkan ibu untuk mencegah perdarahan, jelaskan pada ibu
tanda bahaya pada masa nifas, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya, anjurkan ibu untuk
mengganti kassa bayi, anjurkan ibu untuk menjaga kebersihhann bayi,
anjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny.A telah dilakukan
sesuai dengan rencana asuhan dan sesuai dengan kondisi dan keadaan
pasien.

Evaluasi dari pelaksanaan asuhan kebidaan yang telah dilakukan pada


ibu nifas Ny.A yaitu keadaan ibu dalam batas normal, ibu bersedia
mengikutiv anjuran bidan.
4.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
a. Mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu
mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan dibidang teori dan praktek
terhadap ibu nifas.
b. Mampu memperhatikan kualitas pendidikan dengan tetap
membimbing dan mengarahkan mahasiswa dengan membekali
keterampilan yang cukup dan juga ditunjang sarana yang memadai dari
lahan praktek yang sudah menerapkan asuhan kebidanan ibu nifas.
2. Bagi Lahan Praktek
Pelayanan sudah dilakukan cukup baik, hendaknya hal-hal yang baik
dapat dipertahankan dan hal-hal yang masih kurang diharapkan dapat
diperbaiki dalam memberikan pelayanan kepada ibu nifas.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan agar dapat menggunakan kesempatan belajar
dilahan praktek dengan baik dan dapat menggali ilmu yang mungkin
tidak didapatkan di institusi pendidikan tetapi bisa didapatkan dilahan
praktek.
b. Diharapkan mahasiswa sebagai calon bidan harus dapat
mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan timbul dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
c. Diharapkan mahasiswa mampu mendokumentasikan semua tindakan
dan perkembangan yang terjadi pada ibu nifas serta dapat bertindak
secara sistematik.
DAFTAR PUSTAKA
Nanny, Vivian. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta Salemba

Medika

Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Ibu Nifas & Asuhan Ibu Menyusui. Bogor: IN

MEDIA

Maryunani, Anik. 2015. Kamus Bidan Bergambar dalam Asuhan Kebidanan.

Bogor: IN MEDIA

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Bagian Obstetri dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Padjadjaran Bandung. 1989.

Obstetri Fisiologi. Bandung: ELEMAN


Rahayu, YP. dkk. 2012. Buku Ajar Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta: Mitra

Wacana Medika

Koran Sindo. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Jauh Dari Target.

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=6&date=2015-12-22, diakses

pada tanggal 29 Juli 2016

Tobat, Cristyana. 2015. Pengertian dan Macam Jenisnya Lochea.

http://www.cahsingorojo.com/2016/05/lochea-pengertian-dan-macam-

jenisnya.html, diakses pada tanggal 29 Juli 2016

Depkes RI. 2015. Angka Kematian Ibu. http://storage.jak-

stik.ac.id/Produk Hukum/MenPAN/index.php-

option=com_docman&task=doc_download&gid=290&Itemid=111.pdf,

diakses pada tanggal 29 Juli 2016

PKBI. 2015. Kematian Ibu Melahirkan Terus Meningkat.

http://pkbi.or.id/kematian-ibu-melahirkan-terus-meningkat/, diakses pada

tanggal 29 Juli 2016

Chapter. 2015. Latar belakang neonatal.

http://repository. usu. ac.

id/bitstream/123456789/30984/4/Chapter%201.pdf. diakses pada tanggal 01

Agustus 2016

Joni. 2011. Masa Nifas. http://jsuyono.blogspot.co.id/2011/06/masa-nifas.html,

diakses pada tanggal 15 Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai