Anda di halaman 1dari 56

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

ASUHAN KEBIDANAN BERSALIN NORMAL


DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI ARZENI S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM TAHUN 2023

Proposal Tugas Akhir

Diajukan Ke Program Studi D3 Kebidanan Bukittinggi Politeknik Kesehatan Kemenkes


Padang Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma Politeknik
Kesehatan Padang

Oleh :

ADINDA ALISIA PUTRI


NIM : 204210401

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2022

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


NORMALDI PRAKTEK MANDIRI BIDAN
ARZENI, S.Tr.Keb KABUPATEN AGAM
TAHUN 2022

Oleh :
ADINDA ALISIA PUTRI
NIM : 204210401

Proposal Tugas Akhir ini telah diperiksa, disetujui oleh


Pembimbing ProposalTugas Akhir Program Studi D3 Kebidanan
Bukittinggi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan telah
siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji proposal
Tugas Akhir Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Bukittinggi, Desember 2022


Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

YOSI SEFRINA, S.ST.M.Keb Hj. LILI DARIANI, SKM, M.Kes


NIP. 19820117 200212 2001 NIP. 19660212 198603 2 002

Ketua Program Studi D3


Kebidanan BukittinggiPoliteknik
Kesehatan Kemenkes Padang

SITI KHADIJAH, S.Si.T, M. Biomed


NIP. 19610731 198803 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak

terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir

yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Normal Di PMB

Arzeni, S.Tr.Keb Kabupaten Agam Tahun 2023” dengan baik dan tepat

waktu.

Proposal Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di

Program Studi D3 Kebidanan Bukittinggi Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

Dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini penulis telah

mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Renidayati,S.Kp,M.Kep,Sp.Jiwa Si selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang.

2. Ibu Hj. Erwani, SKM, M. Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang.

3. Ibu Siti Khadijah,S.Si.T,M. Biomed selaku Ketua Program Studi D3

Kebidanan Bukittinggi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Padang.

4. Ibu Yosi Sefrina, S.ST .M.Keb dan ibu Hj. Lili Dariani, SKM,

M.Kes selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

iii
arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Proposal Tugas Akhir

ini dapat terwujud.

5. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril

maupun materiil, serta kasih sayang yang tiada terkira dalam setiap

langkah kaki penulis.

6. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Studi D3 Kebidanan

Bukittinggi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang

yang telah memberikan dukungan baik berupa motivasi maupun

kompetisi yang sehat dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
ikut andil dalam terwujudnya Proposal Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam usulan Proposal Tugas Akhir ini


masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan usulan Proposal Tugas Akhir ini.

Bukittinggi,Desember 2022

Adinda Alisia Putri

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMANPERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................ 5
1.4 Manfaat ........................................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Teoritis Kasus ....................................................................... 8
2.1.1 Defenisi .................................................................................... 8
2.1.2 Prevalensi ................................................................................. 9
2.1.3 Patofisiologi .............................................................................. 9
2.1.4 Gejala Klinis ............................................................................. 15
2.1.5 Komplikasi ............................................................................... 18
2.1.6 Penatalaksaan ............................................................................ 19
2.1.7 Upaya Pencegahan .................................................................... 26
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ..................................................... 26
2.3 Kerangka Pikir .................................................................................. 42

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Peneltian .............................................................................. 43
3.2 Waktu dan tempat Peneltian .............................................................. 43
3.3 Subjek Peneltian ............................................................................... 43
3.4 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 44
3.5 Cara Pengumpulan Data ................................................................... 44
3.6 Analsis Data ..................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Pikir ................................................................................................. 43

vi
DAFTAR LAMPIRAN DI DEPAN

Lampiran 1 : Kontrak Bimbingan

Lampiran 2 : Ganchart Penelitian

Lampiran 3 : Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 4 : Inform Concent

Lampiran 5 : Lembar Konsul

vi
i
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam

uterus pada umur kehamilan 37–42 minggu dengan ditandai adanya kontraksi

uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan dan dilatasi serviks.

Terjadinya persalinan normal bukan berarti tidak ada komplikasi, tetapi


1.
melainkan banyak kemungkinan hal yang bisa terjadi

Profil Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2021 jumlah ibu bersalin

di Indonesia berjumlah 4.238.245 jiwa 94,7 %. Di Sumatra Barat junlah ibu

bersalin tahun 2021 sebanyak 88.323 jiwa dengan cakupan bersalin lengkap

mencapai 80.8% 2.

Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2017 sekitar 810

Angka Kematian Ibu (AKI) pada akhir tahun mencapai 295.000 dari 94% di

negara berkembang. Pada tahun 2018 Angka Kematian Bayi (AKB) sekitar

18 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), tingginya AKI dan AKB

disebabkan dengan komplikasi kehamilan dan persalinan 3 .

Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on Indonesia

Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), hingga tahun 2019

AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), angka kematian bayi

di Indonesia pada 2019 adalah 21,12 4 .


2

Menurut data kementrian kesehatan,angka kematian ibu meningkat

sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada 2020

sedangkan kematian bayi pada 2019 sekitar 26.000 kasus meningkat hampir

40 persen menjadi 44.000 kasus pada 2020. Tingginya proporsi persalinan di

bidan, maka diharapkan bidan dapat mengurangi angka kematian ibu dengan

memberikan asuhan bermutu tinggi dan bidan yang terlatih, sesuai standar

dengan menerapkan pola pikir Varney 5.

Gambaran permasalahan Program Kesehatan Masyarakat di Provinsi

Sumatera Barat secara umum dapat dilihat dari masih adanya kematian Ibu

tahun berjalan masih berfluktuatif sebesar 111 orang (2018), 116 orang (2019

dan 125 orang (2020). Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan

sebesar 26,4% dan hipertensi sebesar 18,4%.Tantangan ke depan adalah

mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan

serta menjaga agar terjamin kesehatan lingkungan yang mampu melindungi

bayi dari infeksi6 .

Menurut data persepktif gender kabuapaten Agam cakupan

pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (Linakes) di

Kabupaten Agam pada tahun 2018 adalah sebanyak 7327 kelahiran atau

sebesar73,5% sedangkan persalinan yang di tolong oleh selain tenaga

kesehatan 7,25% .6 Data BPM Arzeni, S.Tr.Keb Dengan jumlah ibu

bersalin tahun 2021 berjumlah 230 BPM Arzeni, S.Tr.Keb sudah

memberikan pelayanan dan sudah memberikan asuhan sesuai dengan

Standar Operasional Pelayanan persalinan normal 7 .


3

Berdasarkan penelitian oleh Suci, Cahya M dari Universitas

Andalas dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan

Keluarga dengan Pemilihan Penolong Persalinan yang dilakukan di

puskesmas Pintu Gadang, Kabupaten Pasaman tahun 2019 didapatkan

hasil bahwa 70% ibu hamil memilih tenaga Kesehatan sebagai tenaga

Kesehatan dan 30% lainnya masih memilih tenaga non Kesehatan

sebagai penolong persalinan. Hal ini berkaitan dengan Tingkat

pengetahuan ibu dan dukungan keluarga tentang pemilihan penolong

persalinan8.

Berdasarkan penelitian oleh Abdi Iswahyudi dari Fakultas Ilmu

Kesehatan Masyarakat STIKES Fort De Kock dengan judul Factor

yang berhubungan tentang P4K dengan kesiapan persalinan yang

dilakukan di Kelurahan Parupuk Tabingpada tahun 2017 didapatkan

hasil yaitu 69,6% ibu hamil masih memiliki tingkat pengetahuan yang

rendah terhadap persiapan persalinan, 68% ibu yang memiliki sifat

negatif terhadap persiapan persalinan yang terdapat pada stiker P4K,

81% ibu masih kurang mendapatkan dukungan dari suaminya tentang

persiapan persalinan.9

Persalinan merupakan hal yang fisiologis tetapi masih banyak masalah-

masalah yang terjadi saat persalinan yaitu sectio caesarea, ketuban pecah

dini, kala I lama, serotinus, mal presentasi, partus lama, distosia bahu. Untuk

mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan dan bayi bidan juga

harus menerapkan pertolongan persalinan dengan menggunakan Asuhan

Persalinan Normal (APN). Asuhan persalinan normal (APN) adalah


4

mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir

sehingga akan mengurangi kematian ibu serta bayi baru lahir. Dalam upaya

pemerintah menerapkan bidan di seluruh desa yaitu harapannya supaya ibu

bersedia untuk memeriksakan ke tenaga medis atau ke tenaga kesehatan

dengan cara Asuhan Persalinan Normal (APN) yang bersih dan aman.9

Upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia

adalah melalui P4K (Program perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi) terdapat empat jenis area intervensi yang dilakukan untuk

menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu:

Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dini dan kasus

resiko tinggi secara memadai. Pertolongan persalinan yang bersih dan aman

oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran.

Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan

komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau. Memberikan kebijakan yang

sangat strategik untuk menempatkan satu bidan di tiap desa dalam rangka

meningkatkan Pelayanan Kebidanan Dasar bagi ibu bersalin oleh tenaga

kesehatan professional.9

Upaya bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi

penting dan strategi dalam penurunan AKI dan AKB, memberikan

pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek

pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi

kesehatan.

Bidan berperan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan berperan

sebagai penyelenggara Praktik Kebidanan, pemberi Asuhan Kebidanan,


5

penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan Kebidanan.

Pelayanan Kebidanan yang diberikan oleh Bidan didasarkan pada

pengetahuan dan kompetensi di bidang ilmu kebidanan yang dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan Klien .10

Berdasarkan latar belakang diatas membuat penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang ibu bersalin di Praktik Bidan Mandiri

Arzeni S.Tr. Keb tahun 2022, karena pelayanan yang diberikan sudah

sesuai dengan standar dengan Standar Operasional Pelayanan

persalinan normal yang berlaku baik dari pelayanan Antenal

Care,Intranatal Care,Neonatus,Post Natal Care yang menjadikan salah

satu bidan Delima di Kabupaten Agam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, tingginya angka

kematian ibu bersalin yang disebabkan adanya penyulit persalinan yang

mungkin terjadi pada ibu maka di perlukan asuhan persalinan yang

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk mengurangi terjadinya

komplikasi persalinan. Maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu

“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Bersalin Normal di Praktek Mandiri

Bidan Arzeni , S.Tr. Kab Agam Tahun 2022?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuhan kebidanan bersalin normal berdasarkan

standar asuhan kebidanan dengan tujuh langkah varney dan


6

pendokumentasian dalam bentuk SOAP pada Praktik Mandiri bidan

Arzeni S.Tr.Keb di Kabupaten Agam tahun 2022.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian data subjektif pada ibu bersalin normal di Praktik

Mandiri bidan Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022.

2) Melakukan pengkajian data objrktif pada ibu bersalin normal di Praktik

Mandiri bidan Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022.

3) Merumuskan assessment pada ibu bersalin normal di Praktik Mandiri

bidan Arzeni S.Tr.Keb Tahun 2022.

4) Menyusun perencanaan asuhan pada ibu bersalin normal di Praktik

Praktik Mandiri bidan Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022.

5) Melaksanakan implementasi asuhan pada ibu bersalin normal di Praktik

Mandiri bidan Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022.

6) Mengevaluasi evaluasi asuhan pada ibu bersalin normal di Praktik

Mandiri bidan Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Penulis

Dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap secara nyata

dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal dan


7

menerapkan teori yang didapat dibangku perkuliahan dan dipraktekkan

secara langsung dilapangan.

1.4.2 Pembaca

Sehingga dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk menembah

wawasan dan pengetahuan kepada pembaca dan bahan referensi tentang

asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal.

1.4.3 Institusi

Sehingga dapat digunakan sebagai kontribusi dalam menanamkan

minat, motivasi dan sikap mahasiswa sehingga dapat meningkatakan

prestasi belajar Serta dengan adanya pembuat laporan tugas akhir ini

penulis berharap laporan ini menjadi bahan masukan bagi kepustakaan

untuk penambahan buku referensi dan sebagai bahan acuan untuk peneliti

selanjutnya di Poltekkes Kemenkes Padang.

1.4.4 Lahan Praktik

Dapat dijadikan bahan masukan dan bahan evaluasi terhadap

pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal di Praktik

Bidan Mandiri Arzeni S.Tr.Keb.

1.5 Ruang lingkup

Ruang lingkup Proposal Tugas Akhir ini adalah pelaksanaan Aasuhan

persalinan dari Kala 1- Kala IV yang akan dilakukan pada ibu bersalin di

Praktik Bidan Mandiri Arzeni S.Tr.Keb tahun 2022 menggunakan 7 langkah

varney dan pendokumentasian Subjektif,Objectif,Assesment,dan Plan.


8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teoritis Persalinan Normal

2.1.1 Defenisi Persalinan

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada

kehamilan yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya

kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks,

dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang

kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi

pada ibu dan janin.1

Jenis persalinan terbagi menjadi 3 yaitu persalinan spontan,

persalinan buatan, dan persalinan anjuran. Persalinan spontan adalah

persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibunya sendiri dan melalui

jalan lahir, persalinan buatan adalah persalinan yang berlangsung dengan

bantuan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps dilakukan

operasi sectio caesare serta persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang

diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan

misalnya pemberian pitocin dan prostaglandin.1

Pada persalinan normal terdapat beberapa fase yaitu kala I dibagi

menjadi fase laten dan fase aktif. Pada fase laten pembukaan serviks 1-

3 cm berlangsung selama ± 8 jam, sedangkan fase aktif pembukaan


9

serviks mulai dari 4 cm hingga lengkap (10 cm) berlangsung sekitar 6

jam, kemudian kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi

lahir, berlangsung selama 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada

multigravida, kala III dimulai dari bayi lahir sampai plasenta lahir

lengkap sekitar 15 menit dan kala IV dimulai segera setelah plasenta

lahir hingga 2 jam post partum. 11

2.1.2 Jumlah Ibu Bersalin

Profil Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2021 jumlah ibu bersalin


di Indonesia berjumlah 4.238.245 jiwa 94,7 %. Di Sumatra barat junlah ibu
bersalin tahun 2021 sebanyak 88.323 jiwa dengan cakupan bersalin
mencapai 80.8%. 2

Menurut data persepktif gender kabuapaten agam Cakupan pertolongan

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (Linakes) di Kabupaten

Agam padai tahun 2018 adalah sebanyak 7327 kelahiran atau

sebesar73,5%.6 . sedangkan persalinan yang di tolong oleh selain tenaga

kesehatan 7,25% .6 Data BPM Arzeni, S.Tr.Keb Dengan jumlah ibu

bersalin tahun 2021 berjumlah 2307.

2.1.3 Perubahan Fisiologi dan Psikologi


1) Perubahan uterus

Di uterus terjadi perubahan saat masa persalinan, perubahan yang terjadi

sebagai berikut:

(1) Kontraksi uterus yang dimulai dari fundus uteri dan menyebar ke

depan dan ke bawah abdomen

(2) Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim (SBR) SAR
10

dibentuk oleh corpus uteri yang bersifat aktif dan berkontraksi Dinding

akan bertambah tebal dengan majunya persalinan sehingga

mendorongbayi keluar SBR dibentuk oleh istmus uteri bersifat aktif

relokasi dan dilatasi. Dilatasi makintipis karena terus diregang dengan

majunya persalinan.12

2) Perubahan bentuk rahim

Setiap terjadi kontraksi, sumbu panjang rahim bertambah panjang

sedangkan ukuran melintang dan ukuran muka belakang berkurang.

Pengaruh perubahan bentuk rahim ini: Ukuran melintang menjadi turun,

akibatnya lengkungan punggung bayi turun menjadi lurus, bagian atas

bayi tertekan fundus, dan bagian tertekan Pintu Atas Panggul. Rahim

bertambah panjang sehingga otot-otot memanjang diregang dan menarik.

Segmen bawah rahim dan serviks akibatnya menimbulkan terjadinya

pembukaan serviks sehingga Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen

Bawah Rahim (SBR).12

3) Faal ligamentum rotundum

Pada kontraksi, fundus yang tadinya bersandar pada tulang

punggung berpindah ke depan mendesak dinding perut depan kearah

depan. Perubahan letak uterus pada waktu kontraksi ini penting karena

menyebabkan sumbu rahim menjadi searah dengan sumbu jalan lahir.

Dengan adanya kontraksi dari ligamentum rotundum, fundus uteri

tertambat sehingga waktu kontraksi fundus.12


11

4) Perubahan serviks

Pendataran serviks/Effasement Pendataran serviks adalah

pemendekan kanalis servikalis dari 1-2 cm menjadi satu lubang saja

dengan pinggir yang tipis. Pembukaan serviks adalah pembesaran dari

ostium eksternum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter

beberapa milimeter menjadi lubang dengan diameter kira- kira 10 cm

yang dapat dilalui bayi. Saat pembukaan lengkap, bibir portio tidak

teraba lagi. SBR, serviks dan vagina telah merupakan satu saluran.12

5) Perubahan pada sistem urinaria

Wanita bersalin mungkin tidak menyadari bahwa kandung

kemihnya penuh karena intensitas kontraksi uterus dan tekanan bagian

presentasi janin atau efek anestesia lokal. Bagaimanapun juga

kandung kemih yang penuh dapat menahan penurunan kepala janin

dan dapat memicu trauma mukosa kandung kemih selama proses

persalinan. Pencegahan (dengan mengingatkan ibu untuk berkemih di

sepanjang kala I) adalah penting. Sistem adaptasi ginjal mencakup

diaforesis dan peningkatan IWL (Insensible Water Loss) melalui

respirasi.12

6) Perubahan pada vagina dan dasar panggul

(1).Pada kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina sehingga

dapat dilalui bayi

(2) Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar

panggul yang ditimbulkan oleh bagian depan bayi menjadi saluran

dengan dinding yang tipis.


12

(3) Saat kepala sampai di vulva, lubang vulva menghadap ke depan

atas. Dari luar peregangan oleh bagian depan nampak pada

perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi

terbuka.

(4)Regangan yang kuat ini dimungkinkan karena bertambahnya

pembuluh darah pada bagian vagina dan dasar panggul, tetapi kalau

jaringan tersebut robek akan menimbulkan perdarahan banyak.13

7) Perubahan system kardiovaskuler

Meliputi tekanan darah dan jantung Selama persalinan,

curah jantung meningkat 40 % sampai 50 % dibandingkan dengan

kadar sebelum persalinan dan sekitar 80% sampai 100 %

dibandingkan dengan kadar sebelumnya. Peningkatan curah jantung

ini terjadi karena pelepasan katekolamin akibat nyeri dan karena

kontraksi otot abdomen dan uterus. Seiring dengan kontraksi uterus

sekitar 300 sampai 500 ml darah dipindahkan ke volume darah

sentral.12

8) Perubahan pada metabolisme karbohidrat dan basal metabolisme rate

Pada saat mulai persalinan, terjadi penurunan hormon

progesteron yang mengakibatkan perubahan pada sistem pencernaan

menjadi lebih lambat sehingga makananlebih lama tinggal di

lambung, akibatnya banyak ibu bersalin yang mengalami obstivasi

atau peningkatan getah lambung sehingga terjadi mual dan muntah.

Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob meningkat secara


13

perlahan yang terjadi akibat aktivitas otot rangka dan kecemasan ibu.

Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu badan ibu,

nadi, pernafasan, cardiac out put dan hilangnya cairan. 12

9) Perubahan pada system pernapasan

Dalam persalinan, ibu mengeluarkan lebih banyak CO2 dalam

setiap nafas. Selama kontraksi uterus yang kuat, frekuensi dan

kedalaman pernafasan meningkat sebagai responns terhadap

peningkatan kebutuhan oksigen akibat pertambahan laju metabolik.

Ratarata PaCO2 menurun dari 32 mm hg pada awal persalinan

menjadi 22 mm hg pada akhir kalaI. Menahan nafas saat mengejan

selama kala II persalinan dapat mengurangi pengeluaran CO2.12

10) Perubahan pada gastrointestinal

Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara

substansial berkurang banyak sekali selama persalinan aktif dan

waktu pengosongan lambung. Efek ini dapat memburuk setelah

pemberian narkotik. Banyak wanita mengalami mual muntah saat

persalinan berlangsung, khususnya selama fase transisi pada kala I

persalinan. Selain itu pengeluaran getah lambung yang berkurang

menyebabkan aktifitas pencernaan berhenti dan pengosongan

lambung menjadi sangat lamban. Cairan meninggalkan perut dalam

tempo yang biasa. Mual atau muntah terjadi sampai ibu mencapai

akhir kala I.12


14

11) Perubahan pada hematologi

Haemoglobin akan meningkat selama persalinan sebesar 1,2 gr

% dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan pada

hari pertama pasca persalinan kecuali terjadi perdarahan.

Peningkatan leukosit secara progresif pada awal kala I (5.000)

hingga mencapai ukuran jumlah maksimal pada pembukaan lengkap

(15.000). Haemoglobin akan meningkat selama persalinan sebesar

1,2 gr % dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan

pada hari pertama pasca persalinan kecuali terjadi perdarahan.

Peningkatan leukosit terjadi secara progresif pada awal kala I (5.000)

hingga mencapai ukuran jumlah maksimal pada pembukaan lengkap

(15.000). Selama persalinan waktu pembekuan darah sedikit

menurun, tetapi kadar fibrinogen plasma meningkat. Gula darah

akan turun selama persalinan dan semakin menurun pada persalinan

lama, hal ini disebabkan karena aktifitas uterus dan muskulus

skeletal.12

12. Nyeri

Nyeri dalam persalinan dan kelahiran adalah bagian dari respon

fisiologis yang normal terhadap beberapa faktor. Selama Kala I

persalinan, nyeri yang terjadi pada kala I terutama disebabkan oleh

dilatasi serviks dan distensi segmen uterus bawah. Pada awal kala I,

fase laten kontraksi pendek dan lemah, 5 sampai 10 menit atau lebih

dan berangsung selama 20 sampai 30 detik. Wanita mungkin tidak


15

mengalami ketidaknyamanan yang bermakna dan mungkin dapat

berjalan ke sekeliling secara nyaman diantara waktu kontraksi. Pada

awal kala I, sensasi biasanya berlokasi di punggung bawah, tetapi

seiring dengan waktu nyeri menjalar ke sekelilingnya seperti

korset/ikat pinggang, sampai ke bagian anterior abdomen. Interval

kontraksi makin memendek, setiap 3 sampai 5 menit menjadi lebih

kuat dan lebih lama. Pada Kala II, nyeri yang terjadi disebabkan oleh

distensi dan kemungkinan gangguan pada bagian bawah vagina dan

perineum. Persepsi nyeri dipengaruhi oleh berbagai factor.13

2.1.4 Gejala Klinis

1) Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat

(1) Lightening, Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa

bahwa keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak,

tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan

sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.13

(2) Pollikasuria, Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan

epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya

dan kepala janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul.

Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga

merangsang ibuuntuk sering kencing yang disebut Pollakisuria. 13

(3) False labor Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan,

calon ibu diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya

merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His


16

pendahuluan ini bersifat: Nyeri yang hanya terasa di perut bagian

bawah yang Tidak teratur , Lamanya his pendek, tidak bertambah

kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering

berkurang,Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan

cervix.13

(4) Perubahan cervix Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan

cervix menunjukkan bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang

dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih lembut, dan beberapa

menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan

ini berbeda untuk masing- masing ibu, misalnya pada multipara

sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian

besar masih dalam keadaan tertutup.13

(5) Energy Sport Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi

kira-kira 24-28 jam sebelum persalinan mulai. Setelah beberapa

hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan

maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi

yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang

dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci

perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan

kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, sehingga persalinan

menjadi panjang dan sulit.13


17

(6) Gastrointestinal Upsets Beberapa ibu mungkin akan mengalami

tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek

penurunan hormon terhadap sistem pencernaan. 13

2) Tanda gejala persalinan

(1) Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his

persalinan yaitu his pembukaan yang mempunyai sifat sebagai

berikut:

(1).1 Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut

bagian depan.

(2).2 Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.

(3).3 Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan

kekuatannya makin besar

(4).4 Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau

pembukaan cervix.

(5).5 Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan

kontraksi. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan

pada servix (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).

Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan pendataran,

penipisan dan pembukaan serviks14.


18

2.1.5 Komplikasi Persalinan


1) Perdarahan Pasca Persalinan (PPP)

Perdarahan pasca persalinan (PPP) adalah perdarahan yang masih

melebihi 500 ml setelah bayi lahir yang berasal dari tempat

implantasi plasenta, robekan jalan lahir dan jaringan sekitarnya.

Perdarahan pasca persalinan merupakan salah satu penyebab

kematian ibu5.

2) Persalinan Lama (Partus Lama)

Persalinan lama biasa disebut distosia, adapun sebab – sebab

persalinan lama yaitu dibagi dalam 3 golongan :

(1) Kelainan tenaga his, his yang tidak normal dalam kekuatan

atau sifatnya menyebabkan masalah pada jalan lahir saat

persalinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan

mengalami hambatan atau kemacetan.15

(2)Kelainan janin, persalinan dapat mengalami gangguan atau

kemacetan karena kelainan dalam letak atau betuk janin

Kelainan jalan lahir, kelainan dalam bentuk ukuran atau

bentuk jalan lahir dapat menghalangi kemajuan persalinan

dan menyebabkan kemacetan.15

3) Distosia Bahu

Suatu keadaan diperlukannya tambahan manuver obstetrik

karena dengan tarikan biasa ke arah belakang pada kepala bayi tidak

berhasil untuk melahirkan bayi disebut dengan distosia bahu.15


19

4) Ketuban Pecah Dini ( KPD)

Ketuban pecah dini ialah pecahnya selaput berisi cairan

ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi.

Etiologi pastinya belum diketahui, tetapi diduga dari berbagai faktor

yang menyebabkan terjadinya KPD seperti infeksi vagina dan

serviks.15

5) Rupture Uteri

Ruptur uteri atau robekan uterus merupakan peristiwa yang

sangat berbahaya, yang umumnya terjadi pada persalinan, kadang –

kadang terjadi pada kehamilan, terutama kehamilan trimester 2 dan

3.15

2.1.6. Penatalaksanaan
Pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin meliputi hal berikut:16

1)Kala I

Kala I adalah kala dimana dimulai dari timbulmya his sampai

pembukaan lengkap. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu

adalah:16

(1) Memberikan dukungan emosional

(2) Pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan sampai

kelahiran bayinya.

(3) Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama

persalinan

(4) Peran aktif anggota keluarga selama persalinan

(5) Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.


20

(6) Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi memberikan kecukupan energi

dan mencegah dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan

kontraksi tidak teratur dan kurang efektif.

(7)Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara

teratur dan spontan kandung kemih penuh menyebabkan gangguan

kemajuan persalinan dan menghambat turunnya kepala, menyebabkan

ibu tidak nyaman, meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan,

mengganggu penatalaksanaan distosia bahu, meningkatkan resiko

infeksi saluran kemih pasca persalinan.

(8) Pencegahan Infeksi, tujuan dari pencegahan infeksi adalah untuk

mewujudkan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi,

menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.

2) Kala II

Kala II adalah kala dimulai dari pembukaan lengkap serviks

sampai keluarnya bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu

adalah :16

(1) Pendampingan ibu oleh suami atau anggota keluarga yang lain

selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya.

(2) Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan

dan kelahiran dengan :

(1).1 Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan

keluarga.

(2).2 Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan.


21

(3).3 Melakukan pendampingan selama proses persalinan dan

kelahiran

(4).4 Membuat hati ibu merasa tentram selama kala II

persalinan dengan cara memberikan bimbingan dan

menawarkan bantuan kepada ibu.

(5)5.Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan

spontan untuk meneran dengan cara memberikan

kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.

(6).6 Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II

(7).7 Memberikan rasa aman dan nyaman

(8.)8 Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara

spontan

3) Kala III

Kala III adalah kala dimana dimulai dari keluarnya bayi sampai plasenta
Lahir.16

Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :


(1) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk

bayinya dan menyusui segera

(2) Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan

(3) Pencegahan infeksi pada kala III

(4) Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan)

(5) Melakukan kolaborasi/rujukan bila terjadi

kegawatdaruratan

(6) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi Memberikan motivasi

dan pendampingan selama kala III.


22

4)Kala IV

Kala IV adalah kala dimana dilakukannya pemantauan sejak

lahirnya plaseta sampai 2 jam setelahnya. Asuhan yang dapat dilakukan

pada ibu adalah:16

(1) Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan

normal

(2) Membantu ibu berkemih

(3) Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan

melakukan massase uterus

(4) Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir

(5) Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang tanda bahaya post partum

seperti perdarahan, demam, bau busuk pada vagina, pusing, lemas,

sulit dalam menyusui bayinya dan kontraksi hebat

(6) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

(7) Pendampingan pada ibu selama kala IV

(8) Pemberian dukungan emosional.(Perubahan, Pada and Bersalin, no

date).16

5) Partograf

Partograf adalah alat untuk mencatat informasi berdasarkan

observasi, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan

sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama

persalinan. Tujuan utama partograf adalah mengamati dan mencatat hasil

observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks

melalui pemeriksaan dalam dan menentukan normal atau tidaknya


23

persalinan serta mendeteksi dini persalinan lama.16

(1) Pencatatan pada Patograf

Adapun pencatatan pada patograf meliputi informasi

tentang ibu, kondisi janin, kondisi air ketuban, kemajuan

persalinan, jam dan waktu, kontraksi uterus, obat dan cairan

yang diberikan, kondisi ibu dan pencatatan lembar belakang

untuk kala I sampai kala IV. Tujuan utama pengguanaan

partograf adalah adalah untuk:16

(2) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan

Mendeteksi apakah hasil proses persalinan berjalan secara

normal.Dengan demikian juga dapat dilakukan deteksi secara ini,

setiap kemungkinanya terjadi partus lama. Jika digunakan secara

konsisten, partograf akan membantu penolong persalinan untuk

mencatat kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, asuhan yang

diberikan selama proses persalinan dan kelahiran.16

(3) Penggunaan Partograf

WHO telah memodifikasi partograf agar lebih sederhana dan

lebih mudah digunakan. Fase laten telah dihilangkan, dan pencatatan

pada partograf dimulai dari fase aktif ketika pembukaan serviks 4

cm. Partograf harus digunakan untuk Selama ibu dalam fase aktif

kala satu persalinan sampai dengan kelahiran bayi, sebagai elemen

penting asuhan persalinan.16


24

(4) Halaman depan partograf

Mencamtumkan bahwa observasi yang dimulai pada fase aktif

persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-

hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, termasuk : 16

(1.)1Informasi tentang ibu

Nama, umur, gravida, para, abortus, nomor catatan medik/

puskesmas, tanggal dan waktu mulai dirawat, waktu pecahnya

selaput ketuban, lengkapi bagian awal (atas) partograf secara

teliti pada saat memulai asuhan persalinan. Waktu kedatangan

(tertulis sebagai “jam”) dan perhatikan kemungkinan ibu datang

dalam fase laten persalinan, catat waktu terjadinya pecah

ketuban.16

(2.)2Kondisi Bayi

Kolom pertama digunakan untuk mengamati kondisi janin

diantaranya :16

Menilai dan mencatat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30

menit. Warna dan adanya air ketuban, menilai air ketuban

dilakukan bersamaan dengan periksa dalam. 16

4)Kemajuan Persalinan

Kolom kedua untuk memantau kemajuan persalinan yang meliputi :

Pembukaan serviks, angka pada kolom kiri 0 – 10 cm menggambarkan

pembukaan serviks. Hubungan tanda X dengan garis lurus tidak terputus.

Penurunan bagian terbawah janin tulisan “turunnya kepala” dan garis

tidak terputus dari 0 – 5 pada sisi yang sama dengan angka pembukaan
25

serviks. Berikan tanda “O” pada waktu yang sesuai dan hubungkan

dengan garis lurus.19

(1) Jam dan waktu berada dibagian bawah kolom terdiri atas waktu

mulainya fase aktif persalinan dan waktu aktual saat pemeriksaan.

(2) lamanya proses persalinan telah berlangsung. Waktu aktual saat

pemeriksaan merupakan kotak kosong dibawah yang harus diisi

dengan waktu yang sebenarnya saat kita melakukan pemeriksaan.

(3) Serviks. Berikan tanda “O” pada waktu yang sesuai dan hubungkan

dengan garis lurus.

(4) Jam dan waktu berada dibagian bawah kolom terdiri atas waktu

mulainya fase aktif persalinan dan waktu aktual saat pemeriksaan.

Waktu mulainya fase aktif persalinan diberi angka 1 – 16, setiap

kotak: 1 jam yang digunakan untuk menetukan lamanya proses

persalinan telah berlangsung.

(5) Kontraksi Uterus, Terdapat lima kotak mendatar untuk kontraksi.

Pemeriksaan dilakukan setiap 30 menit, raba dan catat jumlah dan

durasi kontraksi dalam 10 menit.19

5) Lembar belakang partograf

Digunakan untuk mencatat hal – hal yang terjadi selama proses

persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak

kala I sampai kala IV (termasuk bayi baru lahir). Itulah bagian ini

disebut sebagai catatan persalinan.20 Nilai dan catat asuhan yang

diberikan pada ibu dalam masa nifas terutama selama persalinan kala

IV untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah terjadinya


26

penyulit dan membuat keputusan klinik, terutama pemantauan kala IV

(mencegah terjadinya pendarahan21.

2.1.7 Upaya pencegahan

1)Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang

akan digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir.

Hal ini merupakan suatu proses sistematik dalam mengumpulkan dan

analisis informasi, membuat diagnosa kerja (menentukan kondisi yang

dikaji adalah normal atau bermasalah.16

(1)Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi

Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling

menghargai budaya kepercayaan dan keinginan sang ibu. Asuhan

sayang ibu dalam proses persalinan yaitu :

(1).1panggil ibu sesuai dengan namanya, hargai dan perlakukan

ibu sesuai martabatnya

(2).2Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum

memulai asuhan

(3).3Jelaskan proses persalinan

(4).4Anjurkan ibu untuk bertanya19.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal


Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen

asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara

sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar

menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan.


27

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang

digunakan sebgai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah. 16

Proses dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir

dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suau kerangka

lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi

setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah – langkah yang

lebih detail dan ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien. Langkah

Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan:17

1) Persalinan Kala I

Langkah I Pengkajian Data

.Subjektif

(1)Biodata

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai

keadaan klien secara keseluruhan yang terdiri dari data ibu dan

suami.16

(1.)1 Nama ibu dan suami : untuk mengenal ibu dan suami

(2.)2 Umur : usia yang baik untuk hamil dan bersalinan yaitu 21–35

tahun. Semakin tua usia seorang ibu makan kemampuan alat

reproduksi semakin lemah serta dapat berpengaruh terhadap

kekuatan mengejan selama persalinan.

(3.)3Suku/Bangsa : asal daerah dan bangsa seorang ibu

berpengaruh terhadap pola pikir mengenai tenaga

kesehatandan adat istiadat yang dianut.


28

(4).4Agama : untuk mengetahui keyakinan ibu sehingga dapat

membimbing dan mengarahkan ibu untuk berdoa sesuai

dengan keyakinannya.

(5).5 Pendidikan : untuk mengetahui tingkat intelektual ibu

sehingga tenaga kesehatan dapat melakukan

komunikasitermasuk dalam hal pemberian konseling

sesuai dengan pendidikan terakhirnya.

(6).6 Pekerjaan : untuk mengetahui status ekonomi ibu dan

suami karena status ekonomi seseorang dapat

mempengaruhi pencapaian status gizinya.

(7).7 Alamat : bertujuan untuk mempermudah tenaga

kesehatan dalam melakukan follow up terhadap

perkembangan ibu.

(8).8 Nomor Handphone : ditanyakan bila ada, untuk

memudahkan komunikasi antara bidan dan ibu

(9).9 Keluhan Utama : rasa sakit pada perut dan pinggang

akibat kontraksi yang datang lebih kuat, sering dan

teratur, keluar lendir bercampur darah dan keluarnya air

ketuban dari jalan lahir merupakan tanda dan gejala

persalinan yang akan dikeluhkan oleh ibu menjelang

akan bersalin.

(10).10 Riwayat Kehamilan Sekarang : Untuk mengetahui

keadaan kehamilan ibu sekarang seperti hari

pertama haid terakhir, taksiran persalinan,


29

kunjungan ANC, gerakan janin dan masalah yang

dihadapi selama kehamilan.

(11).11 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Untuk riwayat obstetric yaitu berupa riwayat

kunjungan antenatal care, jenin persalinan,

penolong persalinan, tempat bersal g.Menanyakan

tentang kontraksi : bidan harus menanyakan riwayat

kontraksi yang meliputi sejak kapan kontraksi

dimulai, berapa kali dalam 10 menit, berapa durasi

saat kontraksi dalam satuan detik, jarak sakit

sebelumnya dengan sakit terakhir, apakah sakitnya

masih bisa ditahan atau tidak.

(12.)12 Menanyakan pengeluaran cairan pervaginam : bidan

harus menanyakan apakah ada pengeluaran cairan

pervaginam seperti lendir bercampur darah, air ketuban

(sejak jam berapa, warna, bau cairan, jumlah cairan

yang keluar).

(13.)13 Menanyakan pergerakan janin : bidan harus

menanyakan pergerakan janin terakhir apakah

pergerakan janin aktif atau tidak, yang berguna untuk

memantau keadaan janin yang berada di dalam rahim

ibu.

(14.)14 Pola Istirahat terakhir : bertujuan untuk mengkaji

kesadaran dan tenaga ibu saat persalinan. Pada wanita


30

usia 18 – 40 tahun kebutuhan tidur dalam sehari adalah

sekitar 8 – 9 jam.

(15.)15 Pola Nutrisi terakhir : bertujuan untuk mengkaji

cadangan energi dan cairan ibu agar ibu memiliki

tenaga yang cukup untuk mengejan saat persalinan

Pola Eliminasi : saat persalinan akan berlangsung,

anjurkan ibuuntuk buang air kecil secara rutin dan.

(16.)16 Menanyakan tentang kontraksi : bidan harus

menanyakan riwayat kontraksi yang meliputi sejak

kapan kontraksi dimulai, berapa kali dalam 10 menit,

berapa durasi saat kontraksi dalam satuan detik, jarak

sakit sebelumnya dengan sakit terakhir, apakah

sakitnya masih bisa ditahan atau tidak.

(17.)17 Menanyakan pengeluaran cairan pervaginam : bidan

harus menanyakan apakah ada pengeluaran cairan

pervaginam seperti lendir bercampur darah, air ketuban

(sejak jam berapa, warna, bau cairan, jumlah cairan

yang keluar).

(18.)18 Menanyakan pergerakan janin : bidan harus

menanyakan pergerakan janin terakhir apakah

pergerakan janin aktif atau tidak, yang berguna untuk

memantau keadaan janin yang berada di dalam rahim

ibu.

(19.)19 Pola Istirahat terakhir : bertujuan untuk mengkaji


31

kesadaran dan tenaga ibu saat persalinan. Pada wanita

usia 18 – 40 tahun kebutuhan tidur dalam sehari adalah

sekitar 8 – 9 jam.

(20.)20 Pola Nutrisi terakhir : bertujuan untuk mengkaji

cadangan energi dan cairan ibu agar ibu memiliki

tenaga yang cukup untuk mengejan saat persalinan

(21.)21 Pola Eliminasi : saat persalinan akan berlangsung,

anjurkan ibu untuk buang air kecil secara rutin dan

mandiri, paling sedikit setiap 2 jam.

(22.)22 Pola Kegiatan Sehari – hari : Bidan menanyakan apa

makanan dan minuman terakhir yang dikonsumsi.

(23.)23 Pernah di Rawat di Rumah Sakit : Bidan menanyakan

tentang riwayat ibu pernah di rawat di rumah sakit atau

tidak, jika pernah apa alasan dirawat di rumah sakit.16

Data Objektif

1)Pemeriksaan Umum.16

(1) Keadaan umum : dilakukan pengamatan secara sekilas untuk

mengetahui keadaan ibu secara umum.

(2) Tingkat kesadaran : untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah

ibu sadar sepenuhnya (composmentis) atau tidak.

(3)Keadaan emosional : untuk mengetahui apakah emosional ibu

stabil atau tidak

(5) Berat badan : bertujuan untuk menghitung penambahan berat

badan ibu selama hamil.Tanda – tanda Vital : secara garis besar


32

pada persalinan tanda – tanda vital ibu mengalami peningkatan

karena terjadi peningkatan metabolisme selama persalinan. Rasa

nyeri, takut dan khawatir dapat semakin meningkatkan tekanan

darah, suhu dan pernapasan.16

(6)Tekanan darah

Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg dan dapat

dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah

meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih atau distolic 15

mmHg atau lebih.16

(7)Nadi

Normalnya denyut nadi adalah 60 – 80 x/i. Frekuensi nadi

diantara waktu kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama

periode menjelang persalinan. Sedikit peningkatan frekuensi

nadi dianggap normal.16

(8)Suhu

Normalnya suhu tubuh adalah 36 - 37,5oC. Peningkatan

suhu normal adalah peningkatan suhu yang tidak lebih dari

0,5oC sampai 1oC. Suhu tubuh lebih dari 37,5oC perlu

diwaspadai adanya infeksi.16

(9)Pernafasan

Pernafasan normal yaitu 16 – 24 x/ menit. Sedikit

peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama

persalinan.16
33

2)Pemeriksaan Fisik

(1).1Wajah : Muncul bintik – bintik dengan ukuran yang bervariasi

pada wajah dan leher yang disebut Cloasma Gravidarum

akibat Melanocyte Stimulating Hormon.16

(2).2Mata : Pemeriksaan sclera bertujuan untuk menilai warna, yang

dalam keadaan normal berwarna putih. pemeriksaan

konjungtiva dilakukan untuk mengkaji munculnya anemia.

Konjungtiva yang normal berwarna merah muda.16

(3).3Payudara : akibat pengaruh hormon kehamilan, payudara

menjadi lunak, membesar, vena – vena di bawah kulit akan

lebih terlihat, puting payudara membesar, kehitaman dan

tegak, areola meluas dan kehitaman serta muncul strechmark

pada permukaan kulit payudara. Selain itu, menilai

kesimetrisan payudara, mendeteksi kemungkinan adanya

benjolan dan mengecek pengeluaran ASI.16

(4).4 Ekstremitas : tidak ada edema, tidak varises dan refleks patella

menunjukkan respon positif.16

(5).5Payudara : akibat pengaruh hormon kehamilan, payudara

menjadi lunak, membesar, vena – vena di bawah kulit akan

lebih terlihat, puting payudara membesar, kehitaman dan

tegak, areola meluas dan kehitaman serta muncul strechmark

pada permukaan kulit payudara.16

(6).6Ekstremitas : tidak ada edema, tidak varises dan refleks patella

menunjukkan respon positif.16


34

4) Pemeriksaan Khusus

Obstetri

(1).1Abdomen

Bentuk, bekas luka operasi, muncul garis–garis pada

permukaan kulit perut (Striae Gravidarum) dan garis

pertengahan pada perut (Linea Gravidarum) akibat Melanocyte

Stimulating Hormon. TFU dalam cm untuk mengetahui berapa

tinggi fundus dalam cm. Auskultasi denyut jantung bayi

diperiksa untuk mengetahui kesejahteraan bayi didalam

kandungan. DJJ normal adalah antara 120 – 160x/menit.

Kontraksi durasi kontraksi uterus sangat bervariasi, tergantung

pada kala persalinan ibu tersebut.16

3). Interpretasi Data

(1).1 Diagnosa

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk

menegakan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.16

(2).2Masalah

Dari diagnosa dan pengkajian yang diperolah dapat dilihat

masalah yang terjadi pada ibu.

(3).3Kebutuhan

Berdasarkan pengkajian dan masalah yang terjadi pada

ibu maka bidan dapat menentukan kebutuhan yang diperlukan

oleh ibu.16
35

(4).4Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini mebutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan, smabil mengamati

klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau

masalah benar-benar terjadi.16

(5). 5Mengidentifikasi tindakan segera, kolaborasi, dan rujukan

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau

dokter, dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien.16

(6).5Rencana Asuhan

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan

diagnosa dan masalah yang ditegakkan. Rencana tindakan

disususn berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien :

tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan komprehensif.16

(7).7Pelaksanaan Asuhan

Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence

based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri,

kolaborasi dan rujukan. Setiap tindakan asuhan harus

mendapatkan persetujuan dari ibu dan keluarga (inform

consent)16.
36

(8).8 Evaluasi Asuhan

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan

kondisi klien. Penilaian dilakukan segera setelah selesai

melaksanankan asuhan sesuai kondisi klien.16

2) Persalinan Kala II

(1)Subjektif

Melihat adanya tanda-tanda persalinan kala II : Ibu

mengatakan adanya dorongan kuat dan meneran, tekanan pada

rectum dan anus, perineum menonjol, vulva dan spingter ani

membuka.16

(2)Objektif

(1).1Tanda-tanda vital

Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90

mmHg. Nadi meningkatan pada nadi selama kala II

persalinan merupakan hal yang wajar karena dipengaruhi

oleh rasa cemas dan takut ibu menghadapi persalinan.

Normalnya denyut nadi adalah 60-80 x/i.Suhu normalnya

suhu tubuh adalah 36 - 37,5oC. Suhu tubuh lebih dari

37,5oC perlu diwaspadai adanya infeksi.Pernafasan untuk

mengetahui sistem pernafasan. Normalnya sistem

pernafasan 19 – 20 x/ menit.Abdomen memeriksa


37

His/kontraksi dengan memantau frekuensi, durasi,

intensitas dan interval dari kontraksi serta melakukan

pemeriksan DJJ dengan memantau frekuensi, durasi,

intensitas dari DJJ.Genitalia pemeriksaan dalan yaitu

untuk mengetahui penipisan serviks, pembukaan 10 cm,

ketuban (+/-), presentasi kepala/bokong, posisi, bagian

menumbung/terkemuka, dan penurunan kepala janin.16

(3)Assasment

Merumuskan diagnosa yang tepat dengan kemajuan

persalinan ibu. Menilai masalah yang timbul selama persalinan

kala II dan menentukan kebutuhan yang diperlukan bagi 16

3)Persalinan Kala III

(1)Pengkajian Data Subjektif

Pada kala III pengkajian data subjektif dinilai dari observasi

pada pasien setelah bayi lahir seperti ibu mengatakan lega karena

bayinya telah lahir, pasien mengatakan bahwa ia merasa mules,

dan ibu merasa lelah dan letih.16

(2) Pengkajian Data Objektif

(1).1Tekanan darah

Tekanan darah dikatakan normal bila 120/80 mmHg.

Nadi melakukan penilaian pada nadi setelah bayi lahir

untuk memantau peningkatan nadi ibu. Normalnya

denyut nadi adalah 60-80 x/i.Suhu normalnya suhu

tubuh adalah 36 - 37,5oC. Suhu tubuh lebih dari 37,5oC


38

perlu diwaspadai adanya infeksi.Pemeriksaan

pernapasan dilakukan untuk mengetahui sistem

pernafasan bekerja dengan baik. Normal sistem

pernafasan 16 – 20 x/ menit.16

(2).2Abdomen

Pemantauan kontraksi (kuat, sedang, lemah atau

tidak ada), uterus globuler, pemeriksaan adanya janin

kedua, memeriksa tinggi fundus uteri yang normalnya

tinggi fundus uteri setelah bayi keluar ialah setinggi

pusat dan tanda – tanda pelepasan plasenta.16

(3).3Genetalia

Melakukan pengkajian pada robekan perineum,

pengkajian dilakukan pada seawal mungkin sehingga bisa

untuk menentukan derajat robekan, memastikan jumlah

perdarahan yang keluar yang normalnya darah keluar ±

100 – 350 cc dan memantau tanda – tanda kala pelepasan

plasenta yaitu semburan darah tiba – tiba, tali pusat

bertambah panjang.16

(3) Assasment

Pada kala III ditentukan diagnosa yang tepat, masalah

yang timbul serta kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh

ibu selama fase persalinan kala III seperti manajemen aktif

kala III, pertolongan kelahiran plasenta, mendeteksi masalah

yang timbul pada kala III, memcukupi kebutuhan selama


39

kala III serta mengidentifikasi diagnosa dan masalah

potensial serta mengidentifikasi diagnosa yang

membutuhkan tindakan segera, kolaborasi dan rujukan bila

ada.16

(4)Planning

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan

diagnosa dan masalah yang ditegakkan. Rencana asuhan

seperti berikan pujian kepada pasien atas keberhasilannya

dalam melahirkan janinnya, lakukan manajemen aktif uterus,

beri dukungan mental pada pasien, berikan informasi

mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasien dan

pendamping agar proses kelahiran plasenta lancar,

kenyamanan pasien dengan menjaga kebersihan tubuh bagian

bawah (perineum).16

(5)Catatan Pelaksanaan

Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence

based kepada klien/paseien, dalam bentuk upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Setiap tindakan asuhan

harus mendapatkan persetujuan dari ibu dan keluarga (inform

consent).16

(6)Evaluasi

Bidan melakukan evaluasi secara sisitematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang


40

sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan

kondisi klien. Penilaian dilakukan segera setelah selesai

melaksanankan asuhan sesuia kondisi klien.16

4)Persalinan Kala IV

(1)Pengkajian Data Subjektif

Mengkaji keadaan ibu saat ini mengenai perasaan ibu setelah

melewati persalinannya apakah ibu merasa pusing dan apakah ibu

senang dengan kelahiran bayinya.16

(2)Pengkajian Data Objektif

Mengkaji keadaan umum, kesadaran, keadaan emosional,

tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi

uterus, kandung kemih, perdarahan dan robekan perineum.16

(3)Assesment

Meliputi diagnosa kebidanan pada kala IV, masalah

yang timbul dan kebutuhan yang diperlukan bagi ibu pada

kala IV persalinan seperti penjahitan luka perineum jika

ada, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan, observasi

kala IV yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu, TFU,

kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan pada 2

jam pertama pascapersalinan yaitu setiap 15 menit pada

satu jam pertama kemudian setiap 30 menit pada satu jam

kedua.16

(4)Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial serta

mengidentifikasi diagnosa masalah yang membutuhkan


41

tindakan segera, kolaborasi dan rujukan.16

(5)Planning

Membuat suatu perencanaan asuhan kebidanan yang

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bagi ibu.16

(6)Catatan Pelaksanaan

Pelaksanaan,Melaksanakan asuhan kebidanan yang

telah direncanakan dan memastikan apa yang telah

direncanakan terlaksana secara efisien. asuhan harus

mendapatkan persetujuan dari ibu dan keluarga (inform

consent).16

(7)Evaluasi

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan

kondisi klien. Hasil evaluasi segera dicatat dan

dikomunikasikan pada klien dan keluarga dan hasil evaluasi

ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien.16


42

2.3 Kerangka Pikir

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada

kehamilan yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya

kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan

mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala

tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan

janin. Berdasrkan tinjauan teori, maka dapat di gambarkan kerangka pikir

sebagai berikut :

Bagan 2.1

Kerangka Pikir Peneltian Asuhan Persalinan Normal

Tanda-tanda Persalinan

Perubahan Fisilogis Perubahan Fisiologis Manajemen Kala III Pemantauan Kala


Kala 1 Kala 2 IV

1. Ekstrogen 1. Peningkatan 1. Tanda – tanda


1. Pemantauan
Menurun Penggunaan kala 3 yaitu TD,suhu,tfu,n
2. Oksitosin Energi Dan uterus globuler, adi,eliminasi,
meningkat Penurunan semburan darah pendarahan
3. Kadar 2. Kepala Janin dan tali pusat 2. Rupture
prostaglandin Turun semakin perineum
meningkat 3. Meneran panjang karena
4. Kontraksi Involunter 2. Melakukan PTT persalinan
Uterus 4. Penggunaa 3. Tanda bahaya
n Energi kala IV
Meningkat

(Sumber : Sarwono Ilmu Kebidanan 2014)


43

2.4 Kerangka Pikir

Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada

kehamilan yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya

kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks,

dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang

kepala tanpa alat atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi

pada ibu dan janin. Berdasrkan tinjauan teori, maka dapat di gambarkan

kerangka pikir sebagai berikut

Bagan 2.1
Kerangka Pikir Penelitian Asuhan Kebidanan Persalinan Normal

INPUT PROSES OUTPUT

1.Pengkajian
Bersalin 1. Kesehatan ibu
2.Perumusan diagnose
pasca bersalin
dan masalah kebidanan

3. Perencanaan sesuai
BAB III
denganteori

4.Implementasi

5. Evaluasi

6. Laporan pelaksanaan

Sumber : PPSDM Tahun 2016, modul Bahan ajar Cetak Kebidanan

3
44

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case study) .Studi

kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu

kasus yang terdiri dari unit tunggal, unit yang berhubungan dengan

keadaan kasusu itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi , kejadian-

kejadian khusu yang muncul sehubungan dengan kasus , maupun

tindakan dan reaksi khusus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan

tertentu.21

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1Tempat Penelitian

Penelitian ini akan direncanakan di Praktik Bidan

Mandiri Arzeni S.Tr. Keb tahun 2022.

3.2.2Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan mulai bulan Desember 2022 sampai April


tahun 2023.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang yang dijadikan sampel pelaksanaan

studi kasus. Subjek penelitian ini adalah ibu bersalin normal dengan usia

kehamilan aterm yaitu ibu dengan usia kehamilan 31 – 42 minggu dimulai

dari kala I sampai dengan kala IV persalinan.


45

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu : Format

pengkajian ibu bersalin untuk mengkaji data subjektif dan

objektif, buku tulis, stetoskop dan tensi meter, jam, thermometer,

dan pita centimeter.

3.4 Cara Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu :

1) Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

cara komunikasi langsung dengan responden yang diteliti,

metode ini memberikan hasil secara langsung. Pada penelitian

ini dilakukan wawancara langsung dengan ibu dengan cara

tanya jawab mulai dari biodata, keluhan, pola hidup sehari –

hari, riwayat obstetric dan riwayat penyakit yang diderita serta

mewawancarai bidan Poskeskel.

2) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik merupakan metode pengumpulan data dengan

melakukan pemeriksaan fisik umum, khusus, penunjang atau

laboratorium. Peneliti melakukan pemeriksaan fisik secara langsung

kepada responden, baik pemeriksaan dengan menggunakan alat atau

tidak memerlukan alat dan tetap dengan menggunakan panduan

pengamatan yaitu format pengkajian SOAP.


46

3) Studi Dokumentasi

Penulis mempelajari catatan – catatan resmi atau rekam

medik pasien yaitu buku KIA dan buku kunjungan Bidan.

4) Studi Kepustakaan

Bahan kepustakaan yang sangat penting dalam

menunjang latar belakangn dan teori yang berkaitan dengan

ibu bersalin normal.

3.5 Analisis Data

Proses analisis kualitatif yang berdasarkan pada adanya hubungan

semantik antar variabel yang sedang diteliti.Peneliti mendapatka makna

hubungan variabel-variabel sehinga dapat digunakan menjawab permasalahan

yang di rumuskan dalam penelitian.

Hubungan antar semantik sangat penting karena dalam analisia kualitatif,

peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisia kualitatif.

Prinsip pokok teknik analisisi data kulitatif adalah mengolah dan

menganalisia data-data uang terkumpul menjadi data yang

sitematik,teratur,terstruktur,dan mempunyai makna.21


47

DAFTAR PUSTAKA
1. Indah, Indah, et al. “Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny ‘N’
Dengan Usia Kehamilan Preterm Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01
Juli 2018.” Jurnal Midwifery, vol. 1, no. 1, 2019, pp. 1–14

2. Kementrian Kesehatan Indonesia.2021.PROFIL KESEHATAN


INDONESIA.Jakarta :Penerbit Buku Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia

3. Rahmi laila, 2022.Dukungan Keluarga Dan Kesiapan Dengan Tingkat


Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan.Padang

4. Petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selama
pandemic Covid’19 Nomor: B-4 (05 April 2020)
http://covid19.go.id/p/protokol/protokol-b-4-petunjuk-praktis-layanan-
kesehatan-ibu-dan-bbl-pada-masa-pandemi-covid-19(diakses tanggal 28
desember 2022, jam 10.00 wib)

5. Susanti,santi .2021.Gambaran Komplikasi Pada Persalinan Ibu


Hamil.Jakarta

6. Bps Provinsi Sumatera Barat. 2018. Profil Kesehatan Sumatera Barat.


Padang: Dinas Kesehatan Sumatera Barat.
https://www.depkes.go.id//resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVI NSI_2017/03_Sumbar_2017.pdf (diakses tanggal 27 Desember
2022 jam 11.05wib)

7. (Gustianan, 2020)Gustianan, A. (2020) ‘Laporan Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah (LAKIP)’, Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

8. Suci, Cahya M,2019. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan


Keluarga dengan Pemilihan Penolong Persalinan yang dilakukan di
puskesmas Pintu Gadang, Kabupaten Pasaman.Padang

9. Abdi,Iswahyudi.2017. Factor yang berhubungan tentang P4K dengan


kesiapan persalinan yang dilakukan di Kelurahan Parupuk Tabing

10. . Khoeroh,Himatul.2019.Evaluasi Program Perencanaan Persalinan Dan


Pencegahan Komplikasi (P4k)Sebagai Upaya Menurunkan Angka
Kematian Ibu.Semarang.

11. Indah, Indah, et al. “Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny ‘N’
Dengan Usia Kehamilan Preterm Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01
Juli 2018.” Jurnal Midwifery, vol. 1, no. 1, 2019, pp. 1–14,
https://doi.org/10.24252/jmw.v1i1.7531
48

12. Widia,astuti.2018.Buku Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dan Bayi


Baru Lahir.Jakarta

13. Kurniarum,Ari. 2018. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Komprehensif.Jakarta.
https://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/A
suhan-Kebidanan-Persalinan-dan-BBL-Komprehensif.pdf

14. Idawati. “Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal Di Ruang


Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Chik Di Tiro.” Jurnal
Serambi i Akademica, vol. 7, no. 3, 2019, pp. 205–15,

15. Qonitul, U. and Fadilah, S.N. (2019) ‘Faktor-faktor yang


Melatarbelakangi Kejadian Partus Lama pada Ibu Bersalin di RSUD dr.
R. Koesma Tuban’, Jurnal Kesehatan dr. Soebandi, 7(1), pp. 51–57.

16. Yulizawati,dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.


Edi:1:Sidoarjo, https://books.google.co.id/books

17. Wardani, Yuli putri Kusuma. 2016 .Asuhan Ibu Bersalin Normal Pada
Ny.H Di Bpm A Kabupaten Demak. Demak

18. Yulieti Pertasari, R.M. (2022) ‘Efektifitas Birth Ball Terhadap Kemajuan
Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Klinik Permata Bunda Kota Serang’,
Journal Of Midwifery, 10(1), pp. 77–82. Available at:
https://doi.org/10.37676/jm.v10i1.2323.

19. Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina


PustakaSarwono Prawirohardjo.

20. Presiden Republik Indonesia. 2019. Undang – Undang Republik


Indonesia Nomor 4 tahun 2019 Tentang kebidanan Pasal 46,47 dan 49.
Jakarta

21. I Made Sudarma Adiputra,dkk.2021.Metodologi Penelitian Kesehatan.


Denpasar: Yayasan Kita Menulis
49

Anda mungkin juga menyukai