DINAS KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
dimana dengan izinNya telah dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang didukung melalui anggaran Satker
03 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
LAKIP ini dibuat berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) antara Dirjen
indikator kinerja sesuai dengan target yang telah disepakati seperti yang
lengkap dan lain-lain. Disamping itu pencapaian UHH juga didukung dengan
maka dari 21 indikator yang ada, maka pada tahun 2020 terdapat 14 (empat
target kinerja, baik kinerja program, kinerja kegiatan, capaian hasil kegiatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Walaupun pada tahun 2020 terjadi
bencana nasional non alam yang disebabkan oleh Corona Virus Disease
masyarakat.
Selanjutnya terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Kepala Seksi dan
Seluruh Staf di Bidang Kesehatan Masyarakat atas kerja keras dan komitmen
seluruh kontribusi yang diberikan akan menjadi amal ibadah disisi Allah Tuhan
Tujuan :
1. Diketahuinya kegiatan program Bidang Kesehatan Masyarakat tahun
2020.
Tugas pokok :
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga.
Fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan Keluarga dan
Gizi Masyarakat;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat; dan
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
Uraian Tugas:
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
Fungsional Teknis:
Kepala Bidang 1. Formayoza, SKM, MKM
Kesehatan Masyarakat 2. Ratna Juita, SKM
3. Wiwi Febriani, SKM, MSi
Safwan, SKM M.Kes 4. Danulmarta Aulia, SKM
5. Hanifa Anriyani, Amd.KL
Plt Kepala Seksi Kesehatan Kepala Seksi Promosi & Kepala Seksi Kesehatan
Keluarga & Gizi Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan, Kesehatan
Kerja &Olah Raga
Desra Elena SKM MKM
Desra Elena, SKM, MKM
Staf Resmanto, SKM,
1. Neneng Susanti, SKM MKM Staf M.Biomed
2. Asfri Yenni, S.SiT 1. Liliyarni, SKM, MKM
3. Nazli Nazir, SSiT 2. Mega Wahyumi, SKM Staf
4. Refniati, Amd.Keb 3. Ade Prima, SKM 1. Ratna Wilis, SKM
5. Syuniarti, Amd.Keb 4. Hafrizal, SKM, M.Kes 2. Reni Elma, B,Sc
6. Sri Zilwardati, SKM 5. Syamsurizal, S.ST, Mkes 3. Sukatno
7. Mismaini Noor, SKM, MKM 6. Asnawati, SKM, MM
8. Dewi Iswani, SKM 7. ElviaBAB
Hakim,IIISKM
9. Nadya Sabrina, SGz 8. Riri Krisnayanti
10. Eni Mautia, SKM, M.Biomed 9. Nurlina
11. Meridanengsih, S.ST
12. Yuharnizon, S.Sos
13. Firdaus. S.Sos
14. Candra Budiman, BSc
15. Desniarti
Pembinaan Gizi
1.761.637.000 1.703.244.535 96,69 100 1.844.826.000 1.759.965.500 95,40 100 830.699.000 824.450.400 99,25 100
Masyarakat
Pembinaan Kesehatan
1.368.178.000 1.324.744.835 96,83 100 1.183.500.000 1.134.057.020 95,82 100 442.403.000 352.565.620 83,47 90
Keluarga
Penyehatan Lingkungan 1.013.292.000 876.069.200 86,46 94,49 650.738.000 603.421.600 92,73 100 116.964.000 103.982.000 88,91 91,30
Jumlah 14.171.094.000 10.949.043.633 77,26 86,35 9.169.951.000 8.509.205.432 92,79 99,25 2.601.590.000 2.458.536.742 94,50 97,99
Fisik Pelaksanaan
No Dana APBN Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(%)
DIPA.024.03.3.089015/2020 2.601.590.000 2.458.536.742 94,50 97,99
5 Persentase tempat
pengelolaan pangan
(TPP) yang memenuhi 40% 42,44 106
syarat sesuai standar
100,0
80,0
80,0
65,062,5
57,1
60,0
39,1
40,0
26,725,0 24,5
20,0 14,313,0
5,3 4,3
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0,0
Sumatera Barat
Sijunjung
50 Kota
Pariaman
Tanah Datar
Pasaman Barat
Mentawai
Dharmasraya
Solok
Pasaman
Solok Selatan
Agam
Kab. Solok
Padang Panjang
Bukittinggi
Padang Pariaman
Padang
Sawahlunto
Pesisir Selatan
Payakumbuh
Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan atau
penyesuaian pada implementasi kegiatan dan pembiayaan, yang akan
berdampak pada capaian kinerja program. Salah satu indikator yang paling
berdampak adalah lndikator Persentase Puskesmas Mampu Tata Laksana Gizi
Buruk pada Balita di Puskesmas. Terdapat penyesuaian definisi operasional
indikator selama pada masa pandemi Covid19 menjadi pelaksanaan
pencapaian dilaksanakan bertahap yang dimulai dari pemenuhan tersedianya
SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Puskesmas. Definisi operasional
ini akan disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu kondisi pandemi dan new
normal (pasca pandemi).
Indikator yang semula adalah agar puskesmas Mempunyai Tim Asuhan
Gizi terlatih, terdiri dari dokter, bidan/perawat, dan tenaga gizi. Pelatihan yang
sudah direncanakan pada tahun 2020 tidak dapat berjalan optimal Karena
kebijakan recofusing dana Covid-19, maka pelatihan Tata laksana gzi buruk
untuk petugas puskesmas tidak bisa dilaksanakan yang berpengaruh tehadap
target indikator. Dalam rangka pencapaian target indikator tersebut, Direktorat
Gizi Masyarakat telah menyusun menindaklanjuti dengan mewajibkan
puskesmas untuk membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan
30,0 28,5
25,0
20,0 16,5
15,0 13,2
10,610,811,611,611,812,5
9,9 10,1
10,0 7,7 7,7 8,6
6,4 6,7 6,8
3,7 3,8
5,0 2,4
Sumatera Barat
Padang Panjang
Mentawai
Sijunjung
50 Kota
Pariaman
Dharmasraya
Pasaman Barat
Bukittinggi
Tanah Datar
Solok Selatan
Kab. Solok
Solok
Agam
Pasaman
Padang Pariaman
Padang
Sawahlunto
Pesisir Selatan
Payakumbuh
15
10 8,84 8,6
18 16
5
0
2019 2020
Target Realisasi
Grafik 4.5 Cakupan Bayi Kurang Dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif
Tahun 2020
60,0
40,0
20,0
Sumatera Barat
Padang Pariaman
50 Kota
Sijunjung
Pariaman
Mentawai
Bukittinggi
Tanah Datar
Dharmasraya
Solok
Pasaman Barat
Solok Selatan
Padang
Agam
Padang Panjang
Pasaman
Kab. Solok
Sawahlunto
Pesisir Selatan
Payakumbuh
Ada trend kenaikan cakupan Bayi Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI
Eksklusif tahun selama periode tahun 2016 sampai dengan 2020, seperti
grafik berikut ini.
Target Realisasi
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dihitung secara
komposit dimana terpenuhinya 5 indikator pendukung yaitu :
1. Seluruh puskesmas menyelenggarakan kelas ibu hamil minimal di 50%
desa/kelurahan. Pelaksanaan kelas ibu hamil merupakan kegiatan
terencana sesuai kebutuhan untuk membahas materi buku KIA secara
berdiskusi dan berbagi pengalaman antara ibu hamil dalam kelompok.
Kegiatan kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan,
dengan mengikuti kelas ibu diharapkan meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan
ibu nifas serta tumbuh kembang balita yang optimal.
2. Cakupan K4 minimal 85%
Pemeriksaan pelayanan ibu hamil ke 4 (K4) menggambarkan tingkat
perlindungan pada ibu hamil, dengan mendapatkan minimal 4 kali pelayanan
antenatal care diharapkan ibu hamil mengetahui kondisi kesehatan ibu dan
janin. Selain itu ibu dan keluarga juga diharapkan telah memahami tanda –
tanda bahaya kehamilan yang berkemungkinan juga akan dialami ibu hamil.
Pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, tenaga kesehatan
memberikan pelayanan antenatal secara lengkap (10 T) yang terdiri dari:
timbang badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi
Persalinan di Fasyankes
100 92,3389,0287,7187,3786,95
90 82,1781,8880,2778,08
76,674,7573,35 73 72,89 76,3
80 72,2169,39
67,666,42
70
60
50
40 25,6
30
20
10
0
60
40
20
0 0 0 0 0 0
0
80
60
40
20
0 0
0
TANAH DATAR
PASAMAN
SIJUNJUNG
AGAM
KOTA PADANG
PASAMAN BARAT
KEPULAUAN MENTAWAI
SUMBAR
KOTA PARIAMAN
PESISIR SELATAN
SOLOK
KOTA BUKITTINGGI
KOTA PAYAKUMBUH
DHARMAS RAYA
SOLOK SELATAN
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
90
80
70 57,89
60
50
40
30
20
10 0 0 0 0 0 0 0 0
0
2017
2018
2019
KA; 2018; 10,12
2020
KA; 2017; 2
Jika dilihat dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2016 dan 2017 sebanyak 17 kabupaten/kota menjadi 18
5.1 Kesimpulan
Berdasakan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka berikut dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, dalam mencapai Perjanjian Kinerja (PK) yang ditetapkan oleh
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, memperoleh
anggaran APBN ( Satker Dekon 03 ) sebesar Rp. 2.601.590.000,-
2. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Kesehatan
Masyarakat melalui anggaran APBN (Satker 03), dari jumlah alokasi
anggaran Rp. 2.601.590.000,- telah dapat direalisasi Rp.
2.458.536.742,- (94,50%), dengan Realisas Fisik: 97,99%.
3. Capaian Indikator PK untuk masing-masing Program/Kegiatan dapat
digambarkan sebagai berikut :
1) Pencapaian Indikator Sasaran Program / Kegiatan Pembinaan Gizi
Masyarakat.
Dari 4 (empat) indikator Perjanjian Kinerja yang ditetapkan hanya 3
(tiga) indikator mencapai target yaitu :
- Persentase kabupaten/Kota yang melaksanakan Surveilans Gizi
sebesar 24,1 % dari Target 53%, (Capaian 75,7%).
- Persentase Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada balita
sebesar 24,5% dari Target 21%, (Capaian 24,5%).
- Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) sebesar 8,6 %
dari Target 16%, (Capaian 110,15 %).
- Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 (enam) Bulan Yang
Mendapat ASI Ekslusif sebesar 71,91% dari Target 50%,
(Capaian 143,82%)
Sedangkan yang belum mencapai target yaitu :
- Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Surveilans Gizi sebesar
24,1 % dari Target 53%, (Capaian 75,7%).
2) Pembinaan Program Kesehatan Keluarga