Anda di halaman 1dari 86

KATAPENGANTAR

KEPALA DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA


BERENCANA KABUPATEN SEKADAU

Pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan derajat kesehatan


masyarakat yang setinggi-tingginya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut, maka pelaksanaan pembangunan kesehatan harus dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sekadau tahun 2016-2021, maka Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau berkewajiban menyusun Rencana Strategis
yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan untuk kurun waktu
2016- 2021.

Tantangan pembangunan kesehatan yang semakin bertambah berat dan kompleks


membutuhkan peran aktif semua pelaku pembangunan, termasuk didalamnya adalah
masyarakat. Sesuai amanat Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa
setiap orang mempunyai kewajiban untuk mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, maka peran aktif
masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Sekadau perlu dituangkan
dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau tahun 2016-2021.
Program pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau diarahkan guna
pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan. Untuk itu kepada
seluruh jajaran kesehatan diharapkan kontribusinya guna mewujudkan visi Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau
“TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS YANG
TERSTANDAR DAN PROFESIONAL”.

RenstraDinasKesehatanPengendalianPendudukdan KB Kab.Sekadau i
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih yang tulus kami
sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau tahun 2016- 2021.
Kami menyadari bahwa Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau tahun 2016–2021 ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran guna perbaikan senantiasa kami harapkan.
Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa sajalah kita berlindung dan
berserah diri. Seiring permohonan semoga upaya kita dalam mewujudkan masyarakat
Kabupaten Sekadau yang sehat dan mandiri mendapat rahmat, hidayah dan ridho-Nya.
Amin.

Sekadau, Januari 2017

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SEKADAU

ST. EMANUEL, SKM


NIP. 19661001 199203 1 008

RenstraDinasKesehatanPengendalianPendudukdan KB Kab.Sekadau ii
Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................ i-ii

DAFTAR ISI .................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN ....................................... 1

1. LATAR BELAKANG .................................. 1

2. LANDASAN HUKUM.................................. 2-4

3. MKASUD DAN TUJUAN 5-7

BAB II : PERENCANAAN KINERJA ......................... 2

1. GAMBAR PENYELENGGARAAN 8-33


PELAYANAN.............................................

BAB III : ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS 3


DAN FUNGSI ….........................................
1. GAMBAR UMUM WILAYAH ...................... 34-60

BAB IV : VISI MISI DAN TUJUAN STRATEGI DAN 4


KEBIJAKAN...............................................
1. VISI .......................................................... 61-64
2. MISI........................................................... 65-67
3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN...................... 68-70

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, 5


INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF......
1. TABEL RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN.................................................. 71-78

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD......................... 6


1. TABEL 6.1............................................. 79-81

PENUTUP :

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan


masyarakat yang setinggi-tingginya dengan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Derajat kesehatan yang tinggi bagi
masyarakat diselenggarakan melalui penyelenggaraan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Tanggungjawab Pemerintah dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya adalah menyediakan fasilitas kesehatan, sumber
daya bidang kesehatan, akses terhadap informasi serta memberdayakan dan mendorong
peran aktif masyarakat dalam upaya kesehatan.
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2005–2025
telah ditetapkan arah RPJPD tahap III (2016 –2019) adalah pemantapan pembangunan
secara menyeluruh di berbagai bidang. Salah satu kondisi yang diharapkan dalam
RPJPD tahap III adalah Mewujudkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sehat, cerdas dan
berbudaya.
Target pencapaian urusan kesehatan pada tahap ketiga RPJPD Kabupaten
Sekadau adalah peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan surveilens
epidemiologi dan deteksi dini penyakit, peningkatan penanggulangan KLB dan Wabah,
peningkatan pelayanan pemberian imunisasi, peningkatan manajemen mutu pelayanan
kesehatan serta operasional jaringan SIM kesehatan, peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan,
peningkatan pengawasan obat dan makanan, peningkatan status gizi masyarakat, serta
peningkatan kualitas kesehatan lingkungan.
Dalam rangka mensinergikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sekadau
dengan pembangunan kesehatan di Kalimantan Barat dan Nasional, maka

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 1


penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sekadau harus diselaraskan
dengan penyelenggaraan pembangunan Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan
Nasional.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten


Sekadau sebagai salah satu pelaku pembangunan sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyusun
Rencana Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau disusun sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
visi pembangunan Kabupaten Sekadau “Terwujudnya Kabupaten Sekadau yang Maju
Mandiri dan Berdaya saing” terutama misi ke-3 yaitu mewujudkan kualitas sumberdaya
manusia.
Disamping itu Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016 - 2021 merupakan dokumen
perencanaan lima tahunan yang menghubungkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten SekadauTahun 2016-2021 dengan Rencana
KerjaTahunan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan untuk menyusun Rencana Strategis Dinas


Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau
adalah:

1. Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi


dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4344);
2. Undang-undangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 2


3. Undang –undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-Undang 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Undang-Undang 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan danPengawasan
atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 3


Rencana Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 18Tahun 2016 tentang PerangkatDaerah;
19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
20. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
21. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 02 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sekadau;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 4 Tahun 2009Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sekadau Tahun 2005-
2025;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sekadau tahun
2016-2021;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 1 Tahun 2015 tentang tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sekadau Tahun 2011–2031;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan Rancangan Awal, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
28. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes / PER / VII /2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 4


29. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sekadau;
30. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau;

C.Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana Kabupaten SekadauTahun 2016-2021 disusun dengan maksud untuk
memberikan arah, pedoman dan penjelasan program pembangunan kesehatan di
Kabupaten Sekadau guna pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sekadau
Tahun 2016–2021.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016 - 2021 adalah
sebagai berikut:

1. Menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yakni tahun 2016-2021.

2. Menjabarkan program, kegiatan dan indikator kinerja pembangunan kesehatan yang


akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau selama tahun 2016 - 2021.
3. Sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam
rencana kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau.
4. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau
D.Sistematika Penulisan

Sistematika dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan,


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016–2021
adalah sebagai berikut:

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 5


BABI PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau sertasistematika
penulisan Renstra Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau.
BABII GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATANPENGENDALIAN
PENDUDUKDAN KELUARGA BERENCANAKABUPATEN SEKADAU

Bab ini memuat penjelasan umum tentang dasar hukum


pembentukan, struktur organisasi serta uraian tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau,sumber dayayangdimiliki Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, capaian kinerja
yang dihasilkan melalui pelaksanaan program dan kegiatan Renstra tahun
2011–2015, sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan
kesehatan lima tahun mendatang.
BABIII ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dalam bab ini Memuat tentang identifikasi permasalahan tugas dan
fungsi pelayanan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau, telaah visi, misi dan program Pembangunan
Jangka Menengah Daerah; telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,serta penentuan isu-isu
strategis.
BAB IV VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini dikemukakan pernyataan visi Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau serta
pernyataan misi guna mencapai visi tersebut. Selanjutnya diuraikan tujuan
dan sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka
pencapaian visi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 6


BABV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam bab ini menjelaskan tentang rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dari prioritas
program. Pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Sekadau dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam
periode satu tahun dan lima tahun. Indikator kinerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau
merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan dalam pelaksanaan program
dan kegiatan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun kedepan.
BABVI INDIKATOR KINERJA OPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Dalam bab ini memuat indikator kinerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau
sebagai bagian dari indikator RPJMD Kabupaten Sekadau. Pencapaian
indikator kinerja tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor
kesehatan saja, namun membutuhkan dukungan sektor lain yang terkait.

BABVII PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari penyusunan Rencana Strategis
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau yang berisi
harapan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau terkait pelaksanaan rencana kerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau,
penjelasan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau sebagai pedoman
dalam penyusunan rencana kerja dan sebagai dasar monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kinerja serta penjelasan mengenai kemungkinan adanya
perubahan Rencana Strategis apabila terjadi perubahan kebijakan di tingkat
nasional, provinsi maupun daerah.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 7


BAB II
GAMBARAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SEKADAU

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 85


Ayat (2), Renstra SKPD disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada
RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah
kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan atau fungsi
pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD. Visi,
misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka
mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Visi SKPD
merupakan keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD,
sesuai dengan tugas dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah dan
wakil kepala daerah dalam RPJMD.
Gambaran pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau merupakan gambaran hasil penyelenggaraan
upaya kesehatan yang tidak terlepas dari amanat Pembukaan UUD 1945 yang bertujuan
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.
Oleh karena itu untuk dapat menggambarkan penyelenggaraan pelayanan Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau dari
tahun 2005 -2015 yang menjadi dasar dalam perencanaan strategis Dinas Kesehatan
dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, dapat ditinjau dari keberhasilan
penyelenggaraan upaya kesehatan sebagai suatu sistem.

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD


Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau merupakan suatu organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan Pemerintah
Kabupaten Sekadau. Peraturan Daerah Bupati Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sekadau. Perincian Tugas Pokok
dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau diuraikan pada Peraturan Bupati Sekadau

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 8


Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau mempunyai susunan organisasi terdiri dari: Kepala Dinas, Sekretaris Dinas,
Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas.

2.1.1 Tugas Pokok :


Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan
berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

2.1.2 Fungsi :
Melaksanakan tugas teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi
pengembangan dan pembinaan pelayanan kesehatan, pencegahan pemberantasan penyakit
menular dan penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga, pelayanan kefarmasian dan
pengawasan makanan dan minuman serta pembinaan program berdasarkan kebijakan
Bupati Sekadau.
Pelaksanan tugas teknis fungsional di bidang kesehatan berdasarkan kebijakan
Gubernur Provinsi Kalimantan Barat.
Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan yang meliputi
kepegawaian, keuangan, umum dan perlengkapan.
2.1.3 Struktur Organisasi SKPD
2.1.3.1. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut,
sesuai Peraturan Daerah Bupati Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sekadau dan Peraturan Bupati Sekadau Nomor
37 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau,
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau, dibantu oleh :
1) Sekretariat, membawahi :
a) Sub Bagian Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
b) Sub Bagian Umum dan Aparatur;
c) Sub Bagian Keuangan dan barang;
2) Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a) Seksi Kesehatan keluarga dan gizi;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 9


b) Seksi Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
c) Seksi Penyehatan lingkungan dan kesehatan kerja.
3) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
a) Seksi surveilans dan imunisasi
b) Seksi Pencegahan dan Penegndalian Penyakit Mmenular;
c) Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
4) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Tradisional;
b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus;
c) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan.
5) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan membawahi :
a) Seksi Advokasi dan Penggerakan;
b) Seksi Penyluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;
c) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga.
6) Bidang Keluarga Berencana membawahi :
a) Seksi Advokasi dan Penggerakan;
b) Seksi Jamianan Pelayanan KB;
c) Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber KB;
7) Unit Pelaksana Teknis Dinas;
2.1.3.2. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Struktur organisasi tersebut, terlihat adanya garis wewenang dan
tanggungjawab. Wewenang seseorang yang menduduki suatu jabatan dalam struktur
organisasi tersebut dan kepada siapa ia harus bertanggungjawab. Wewenang dan
tanggungjawab tersebut membuat proses koordinasi menjadi mudah, sehingga koordinasi
dalam pelaksanaan kegiatan akan menjadi berdayaguna dan berhasilguna.
Selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai struktur organisasi Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau,
berdasarkan Peraturan Daerah Bupati Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sekadau. Perincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan
Organisasi Pada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau dapat dilihat sesuai Gambar 2.1

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 10


Gambar 2.1
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KAB. SEKADAU

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PERENCANAN, UMUM DAN KEUANGAN
MONITORING APARATUR DAN
DAN EVALUASI BARANG

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KELUARGA


KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PELAYANAN PENGENDALIAN PENDUDUK, BERENCANA
MASYARAKAT PENGENDALIAN KESEHATAN PENYULUHAN DAN
PENYAKIT PENGGERAKAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


KESEHATAN SURVEILANS PELAYANAN ADVOKASI DAN PENGENDALIAN
KELUARGA DAN DAN IMUNISASI KESEHATAN PENGGERAKAN PENDISTRIBUSIA
GIZI DASAR DAN N ALKON
TRADISIONAL
SEKSI SEKSI
PENCEGAHAN DAN SEKSI SEKSI SEKSI
PROMOSI
KESEHATAN DAN PENGENDALIAN PELAYANAN ……………
PENYULUHAN DAN
PENDAYAGUNAAN
JAMINAN
PEMBERDAYAAN PENYAKIT MENULAR KESEHATAN PELAYANAN KB
MASYRAKAT RUJUKAN DAN …KADER KB
PLKB DAN

KHUSUS
SEKSI
PENYEHATAN
…………… DAN
LINGKUNGAN …. SEKSI
PENGENDALIAN
SEKSI SEKSI SEKSI
KESEHATAN FARMASI DAN PENGENDALIAN PEMBINAAN DAN
KERJA PENYAKIT TIDAK ALAT PENDUDUK DAN PENINGKATAN
MENULAR DAN KESERTAAN BER KB
KESEHATAN INFORMASI
KESEHATAN KELUARGA
JIWA

UPTD

2.1.3.3. Uraian Tugas Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bidang

1) Kepala Dinas
a) Menyusun rencana program Kesehatan berdasarkan kebijakan umum daerah
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;
c) Membina bawahan di lingkungan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana dengan cara memberikan reward dan punishment
untuk meningkatkan produktivitas kerja;
d) Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara
membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran
ketentuan perundangan agar di peroleh hasil yang maksimal;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 11


e) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Kesehatan sebagai
bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
f) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Kesehatan Bina
Pelayanan Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
g) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebagai bahan penetapan kebijakan
oleh pimpinan;
h) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Sumber Daya
Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
i) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Bina Program
Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
j) Memantau dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat daerah di
bidang Kesehatan sesuai rencana kegiatan untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan;
k) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang Kesehatan;
l) Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang
Kesehatan oleh pimpinan;
m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sekadau, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan tugas;
n) Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan sebagai
bahan pertanggungjawaban kepada atasan;
o) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya;
p) Memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang kesehatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 12


2) Sekretaris
Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program kesekretariatan berdasarkan kebijakan operasional


Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;
c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
d) Memantau pelaksanaan kebijakan Kesehatan daerah sesuai rencana program
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;
e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan
pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang
diharapkan;
f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang administrasi umum dan
kepegawaian sebagai bahan rumusan kebijakan;
g) Mengkaji bahan kebijakan teknis administrasi program dan keuangan sebagai
bahan rumusan kebijakan;
h) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan kegiatan kesekretariatan Dinas;
i) Mengkaji dan mengoreksi administrasi kesekretariatan sebagai bahan
perumusan kebijakan;
j) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan pelaksanaan administrasi kesekretariatan;
k) Melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung pelaksanaan tugas
kesekretariatan;
l) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan Kesekretariatan ;
m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sekadau, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;
n) Menyusun Laporan pelaksanaan program ketahanan pangan sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada atasan;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 13


o) Menyusun petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional (SOP)
dilingkungan kesehatan;
p) Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas- tugas Bidang dalam
melaksanakan kegiatan kesehatan;

3) Bidang
3.1 Bidang Kesehatan Masyarakat

Uraian Tugas :
a) penyusunan program kerja kesehatan masyarakat;
b) perumusan kebijakan teknis kesehatan keluarga dan gizi, promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan dan kesehatan
kerja;
c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi kesehatan keluarga dan gizi,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan
dan kesehatan kerja;
d) pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan keluarga
dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan
lingkungan dan kesehatan kerja;
e) penyelengaraan program dan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan dan
kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan;
f) pembinaan program dan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan dan
kesehatan kerja;
g) pengendalian program dan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan dan
kesehatan kerja;
h) pemantauan, pengevaluasi dan pelaporan perkembangan pelaksanaan tugas
kesehatan masyarakat; dan
i) penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 14


3.2 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Uraian Tugas :
a) penyusunan rencana operasional pencegahan dan pengendalian penyakit;
b) penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
d) pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
e) penyelenggaraan program dan kegiatan surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
f)pembinaan program dan kegiatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
g) pengendalian program dan kegiatan surveilans dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa;
h) pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan perkembangan pelaksanaan
tugas pencegahan dan pengendalian penyakit; dan
i) penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

3.3 Bidang Pelayanan Kesehatan

Uraian Tugas :
a) penyusunan program rencana kerja pelayanan kesehatan;
b) penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pelayanan kesehatan
dasar dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi
dan alat kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 15


c) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi pelayanan kesehatan dasar dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi dan alat
kesehatan;
d) pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan
dasar dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi
dan alat kesehatan;
e) penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi dan alat
kesehatan;
f) pembinaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi dan alat
kesehatan;
g) pengendalian program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan khusus serta farmasi dan alat
kesehatan;
h) pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan perkembangan pelaksanaan
tugas pelayanan kesehatan secara periodik; dan
i) penyelenggraan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

2.2. Sumber Daya SKPD

2.1.1. Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan mempunyai peran penting


pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan tugas dan fungsi dari organisasi Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau yang
cukup banyak.
Dalam hal ketersediaan SDM kesehatan terdapat beberapa cara penilaian dari
Kementerian Kesehatan, yaitu : idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk.
Dengan jumlah penduduk Kabupaten Sekadau pada Profil 2016 sejumlah 195.611 jiwa
dan jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Jumlah Dokter di Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau sebanyak 9 orang
dokter umum, Bidan 102 orang, perawat 119 orang dan ditunjang oleh kondisi tenaga

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 16


kesehatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau.

Namun perlu diperhatikan bahwa jenis pelayanan kesehatan yang terdapat di


perkotaan berbeda dengan di pedesaan. Sehingga beberapa cara perencanaan yang
diketahui dari Kementerian Kesehatan yang berlaku secara Nasional belum dapat
memberikan hasil yang memadai sesuai keadaan dan kebutuhan di Kabupaten Sekadau,
karena perbedaan jumlah penduduk perkotaan dan pedesaan, serta jenis pelayanan yang
terdapat dan dibutuhkan di Kabupaten Sekadau dapat berbeda dengan daerah atau
pedesaan lain. Perencanaan SDM Kesehatan yang baik perlu dilakukan di waktu yang
akan datang.

Begitu pula dengan memperhatikan struktur organisasi yang ada saat ini, dan
adanya perkembangan permasalahan kesehatan perkotaan, koordinasi lintas sektor dan
lintas program, teknik informasi yang belum tersedia di semua Puskesmas dan teraplikasi
dengan baik, adanya era globalisasi yang menyebabkan persaingan bebas dan terbukanya
dunia informasi, maka SDM Kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau belum memenuhi dalam kuantitas
dan kualitas, serta pendistribusian, maupun pendayagunaannya belum sesuai potensi dan
kebutuhan pemberdayaan SDM.
Tabel 2.1
Rekapitulasi Jumlah Tenaga Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau
Tahun 2016

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Dokter Spesialis -
2 Dokter umum 9
3 dr. Gigi 1
4 Perawat 119
5 Perawat gigi 16
6 Bidan 102

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 17


7 Tenaga Kesmas 8
8 Tenaga Kesling 11
9 Pranata Laboratorium 10
10 Nutrisionis 12
11 Asisten apoteker 14
12 Apoteker 4
Jumlah 306
(Sumber Data Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau, 2016)

2.1.2. Sarana Prasarana

Fasilitas Pemberi Pelayanan Kesehatan juga dikelompokkan sesuai jenis


layanan kesehatan dan harus melayani serta merujuk satu tingkat di atas dari strata
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut, atau kepada Fasilitas yang mempunyai sarana
yang lebih lengkap dalam satu yaitu Puskesmas dan Klinik Pratama, Pemberi Pelayanan
Kesehatan II (PPK II) yaitu Klinik Utama dan Rumah Sakit Tipe C, dan Pemberi
Pelayanan Kesehatan Tingkat III (PPK III) yaitu Rumah Sakit Tipe B. Sistem Rujukan
PPK I melayani pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan PPK I dan merujuk yang
disebut Rujukan Primer dalam skala wilayah Puskesmas. PPK II melayani pelayanan
kesehatan yang menjadi kewenangan PPK II dan merujuk dalam skala Pemerintah
Kabupaten. PPK III melayani pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangan PPK III
dan merujuk dalam skala Provinsi (Rumah Sakit Tipe B) Kendali mutu pelayanan
kesehatan dan sistem rujukan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai
Fungsi dan Tugasnya.

Dilihat dari sifat upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan maka dapat


dibedakan menjadi tiga sarana, yaitu:
1. Sarana Pelayanan Kesehatan Primer (primary care)

Sarana pelayanan tingkat pertama ini merupakan pelayanan kesehatan yang paling
dekat dengan masyarakat dan hanya bisa menangani kasus-kasus ringan. Sarana
kesehatan ini mencakup Puskesmas, Poliklinik, Dokter Praktek, dan sebagainya.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 18


2. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Dua (secondary care)

Sarana pelayanan tingkat dua merupakan pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-
kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan primer. Sarana kesehatan
ini mencakup Puskesmas Rawat Inap, RS Kabupaten, RS tipe C atau Sarana
Kesehatan RS tipe D serta RS Bersalin.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Tiga (tertiary care)

Sarana pelayanan tingkat tiga merupakan pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-
kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan kesehatan tingkat dua. Sarana
kesehatan ini mencakup RS Provinsi, RS tipe A atau RS tipe B dan sebagainya.

Jumlah sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Sekadau tahun 2016 yaitu
Rumah Sakit satu buah, 12 Puskesmas dengan 9 buah Puskesmas perawatan dan 3 buah
Puskesmas non perawatan.
Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan /
atau masyarakat.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Kabupaten


Sekadau adalah :
a. Fasilitas rawat jalan yang meliputi : instalasi gawat darurat, Poliklinik umum,
Poliklinik bedah, Poliklinik anak, Poliklinik kebidanan dan kandungan, Poliklinik
gigi, Fisiotrapi.
b. Fasilitas rawat inap yang meliputi : ruang instalasi penyakit dalam kelas 1, 2 dan 3,
ruang bedah kelas 1, 2, dan 3, runang ICU, Ruang Kebidanan, Ruang perinatologi,
ruang anak, intalasi laboratorium klinik, instalasi radiologi ( X – Ray), ruang
Operasi

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 19


2.2. Kinerja Pelayanan Kesehatan SKPD

Kinerja pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana


Kabupaten Sekadau merupakan keberhasilan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Untuk mengukur kinerja pelayanan kesehatan SKPD Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau selain disesuaikan dengan SKKB yang mengacu
pada SKN, juga disesuaikan dengan sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten
Sekadau yang telah sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional.

Selanjutnya pencapaian kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan dan Keluarga


Berencana Kabupaten Sekadau disesuaikan dengan tugas dan fungsi SKPD pada Peraturan
Daerah Bupati Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Sekadau dan Peraturan Bupati Sekadau Nomor 37 Tahun 2016
tentang Kedudukan dan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, dibandingkan
dengan target SPM (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/2009 tentang
Standar Pelayanan Minimal) dan target Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan indikator
lainnya.
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau telah dapat melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai SKPD pengampu Bidang Kesehatan di Kabupaten
Sekadau baik kegiatan yang bersifat administratif maupun bersifat teknis secara
proposional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pada pengukuran kinerja kali ini kami memfokuskan pada
pengukuran output dan outcome.
Indikator keberhasilan terhadap pelaksanaan tugas ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau
Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi %

1. Meningkatnya jumlah 1. Jumlah tenaga Kesehatan di


364 Orang 306 Orang 84,06
dan jenis tenaga Puskesmas (PNS)
kesehatan sesuai
1) Dokter umum 21 Orang 9 42,86

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 20


kebutuhan 2) dr. gigi 12 Orang 1 8,33

3) Perawat 121 Orang 119 98,35

4) Perawat gigi 16 Orang 16 100,00

5) Bidan 110 Orang 102 92,73

6) Tenaga Kesmas 12 Orang 8 66,67

7) Tenaga Kesling 12 Orang 11 91,67

8) Pranata Laboratorium 12 Orang 10 83,33

9) Nutrisionis 21 Orang 12 57,14

10) Asisten apoteker 15 Orang 14 93,33

11) Apoteker 12 Orang 4 33,33

2. Meningkatnya kualitas 2. Rasio/persentase/ jumlah


sarana pelayanan sarana kesehatan masyarakat.
kesehatan
1) Rasio puskesmas terhadap 10.682 orang 16.301 47,40
jumlah penduduk. orang

2) Jumlah pustu yang 4 Unit 3 unit 75,00


dibangun.

3) Jumlah poskesdes yang 5 Unit 3 unit 60,00


dibangun.

3. Menurunnya angka 3. Cakupan penemuan dan 100% 100% 100,00


kesakitan, kematian dan penanganan Penderita
kecacatan akibat penyakit penyakit DBD
menular dan tidak 4. Cakupan penemuan dan 100% 52,47% 52,47
menular penanganan penderita Penyakit
TBC BTA +

5. Cakupan Desa Universal Child 100% 85,06% 85,06


Immunization (UCI)

4. Mewujudkan mutu 6. Persentase Rumah sehat. 75% 10,83% 14,44


lingkungan hidup yang
sehat

5. Meningkatkan mutu 7. Angka Harapan Hidup. 70,50 tahun 70 tahun 99,29


pelayanan kesehatan
dasar yang efektif dan
8. Cakupan pelayanan kesehatan 85% 22,23% 26,15
efisien
dasar masyarakat miskin.

9. Cakupan pelayanan gangguan 100% 84,51% 84,51


jiwa disarana pelayanan
kesehatan umum.

6. Meningkatkan kualitas 10. Persentase ketersediaan obat


100% 47,37 47,37
penanganan obat dan sesuai kebutuhan.
perbekalan kesehatan
11. Persentase pengadaan obat
100% 84,13 84,13
generik.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 21


12. Kegiatan penyuluhan tentang
10 kali 4 kali 40,00
obat

7. Meningkatkan upaya 13. Persentase Cakupan 90% 72,03% 80,03


kesehatan ibu dan anak pertolongan persalinan oleh
pada tingkat kecamatan tenaga Kesehatan yang
memiliki kompetensi
dan kabupaten
kebidanan (Linakes).

14. Persentase cakupan komplikasi 90% 100% 111,11


kebidanan yang di tangani.

15. Persentase Cakupan 90% 107,45% 119,39


Kunjungan Bayi

16. Persentase Cakupan 95% 85,41% 89,90


Kunjungan Ibu Hamil (K4)

17. Angka kematian ibu 21 orang 4 orang 180,95


melahirkan (AKI) per 100.000
kelahiran hidup

18. Angka kematian bayi 35 orang 18 orang 148,57


(AKB)per 1.000 kelahiran
hidup

8. Meningkatnya status gizi 19. Cakupan Balita yang 85% 89,52% 105,32
masyarakat melalui mendapatkan Kapsul Vit.A 2
upaya perbaikan gizi dan kali pertahun
pelayanan kesehatan 20. Cakupan ibu hamil 80% 86,72% 108,40
lainnya mendapatkan 90 tablet Fe

21. Persentase Desa dengan garam 100% 98,72% 98,72


beryodium baik.

22. Persentase gizi buruk pada 1% 0,02% 198,00


balita.

23. Persentase Cakupan Balita 100% 100% 100


Gizi Buruk yang mendapat
perawatan.

24. Persentase Bayi yang 80% 67,82 84,77


mendapatkan ASI ekslusif.

9. Meningkatkan Perilaku 25. Persentase Rumah Tangga 60% 29,73% 49,55


Hidup Bersih dan Sehat berprilaku Hidup Bersih dan
(PHBS) serta Sehat (PHBS)
mengembangkan upaya 26. Persentase Posyandu yang 50% 100% 200
kesehatan bersumber aktif
masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 22


2.3.1 Angka Kematian (Mortalitas)

2.3.1.1 Angka Kematian Neonatal

Kematian neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi baru lahir sampai
dengan usia 28 hari. Angka kematian neonatal di Kabupaten Sekadau tahun 2016 yaitu
sebesar 5,35 per 1000 kelahiran hidup, angka tersebut menunjukan penurunan dari tahun
lalu yaitu sebesar 2,8 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal per puskesmas
tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.3
Angka Kematian Neonatal per Puskesmas
Kabupaten Sekadau Tahun 2016
20

15
15
Angka Kematian Neonatal (%)

11
9,5
10

8,5
7,2
6,4
4,1
5

2,9
1,9
0 0 0
0

Simpang 4

Rawak

NG. Taman

Sei Ayak

Belitang
TP. Perodah
Sekadau

SP 3 Trans

Selalong

NG. Mahap

BL. Sepuak

Sebetung

2016
Puskesmas

Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau (2016)

2.3.1.2 Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0-11 bulan
termasuk kematian neonatal. Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting
untuk mencerminkan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi baru lahir
sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan dan status sosial orang tua bayi. Angka
kematian bayi per puskesmas tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 23


Gambar 3.3
Angka Kematian Bayi per Puskesmas
Kabupaten Sekadau
Tahun 2016

Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau
(2016)

2.3.1.3 Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka
per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti
gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap
dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Pada tahun 2016 angka
kematian balita sebesar 5,9 per 1000 kelahiran hidup.
2.3.1.4 Angka Kematian Ibu

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 24


Angka kematian Ibu (AKI) adalah Kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
penanganannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh.
Pada tahun 2015 angka kematian ibu sebesar 203,67 per 100.000 kelahiran hidup dan
angka tersebut menurun di tahun 2016 menjadi 118,80 per 100.000 kelahiran hidup.
Trend angka kematian ibu diwilayah Kabupaten Sekadau lima tahun terakhir dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 3.2
Trend Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten SekadauTahun 2012 - 2016

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga (2016)

2.3.2 Angka Kesakitan (Morbiditas)

Angka kesakitan atau morbiditas dapat diartikan sebagai kesakitan yang


disebabkan oleh insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat karena morbiditas memberikan
gambaran kejadian penyakit dalam suatu populasi.
Gambaran angka kesakitan di Kabupaten Sekadau tahun 2016 dapat diketahui
melalui berbagai upaya promotif dan preventif dengan meningkatkan partisipasi
masyarakat dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat.

2.3.2.1 TB Paru

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 25


Penyakit TB Paru di Indonesia menempati urutan ke 3 penyebab kematian umum.
Selain menyerang paru, tuberkulosis dapat menyerang organ lain (extra pulmonari).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah
satu penyakit tropis yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam SDGs pada
tahun 2030.
Pada tahun 2016, untuk Case Notification Rate (CNR) Kasus baru BTA+ atau
Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB semua tipe yang ditemukan dan tercatat
diantara 100.000 penduduk pada satu periode di suatu wilayah tertentu yaitu sebesar 118
jiwa atau 60,32 %.

Grafik 3.4
CNR Kasus Baru BTA+ Kabupaten Sekadau
Tahun 2016

Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Sekadau (2016)

2.3.2.2 Pneumonia

Pnemonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli) yang dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur serta dapat terjadi akibat kecelakaan karena
menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi penduduk yang rentan terserang pnemonia

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 26


adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang
yang memiliki masalah kesehatan seperti malnutrisi dan gangguan imunilogi. Cakupan
penemuan penderita pnemonia balita di Kabupaten Sekadau tahun 2016 yaitu sebesar
0,72 % angka ini menurun cukup signifikan dari tahun sebeumnya yaitu sebesar 2,8 %.
Trend kasus pneumonia di Kabupaten Sekadau lima tahun terakhir dapat dilihat pada
grafik dibawah ini.

Grafik 3.5

Trend Kasus Pnemonia Kabupaten Sekadau

Tahun 2012-2016

Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Sekadau (2016)

2.3.2.3 HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia


terus menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian pemerintah. Tingginya
mobilitas penduduk antar wilayah, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman serta
meningkatnya pengguna NAPZA jenis suntik merupakan tindakan yang mengakibatkan
tingginya penyebaran HIV/AIDS.
Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS terus dilakukan seperti
survey untuk menemukan penderita pengidap HIV maupun penderita AIDS pada
kelompok beresiko di night society maupun kelompok beresiko dimasyarakat terutama
ibu hamil. Dari hasil survey tahun 2014 itemukan 30 orang positif HIV dan 2 orang
pederita AIDS. Salah satu penderita berusia dibawah 1 tahun yang ditularkan oleh ibunya
yang menderita HIV/AIDS saat hamil. Pada tahun 2015 jumlah penderita HIV ditemukan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 27


sebanyak 7 orang, 2 orang menderita AIDS dan 2 orang meninggal ditahun yang sama
akibat AIDS. Pada tahun 2016 ditemukan 1 orang penderita HIV dan 1 orang penderita
AIDS pada kelompok umur 25-49 tahun. Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten
Sekadau tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 3.6

Jumlah Kasus HIV dan AIDS Kabupaten Sekadau

Tahun 2014-2016

Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Sekadau (2016)

2.3.2.4 Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi bila feses lebih berair dari biasanya atau bila
buang air besar tiga kali atau lebih atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah
dalam waktu 24 jam.
Pada tahun 2016 jumlah penderita diare yang dilaporkan sebanyak 4186 kasus.
Trend penderita diare tiga tahun terahir di Kabupaten Sekadau dapat dilihat pada grafik
dibawah ini.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 28


Grafik 3.7
Persentase penderita Diare yang ditangani
Kabupaten Sekadau
Tahun 2014-2016

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (2016)

2.3.2.5 Kusta

Kusta adalah penyakit menular, menahun (lama) yang disebabkan oleh kuman
kusta yang disebut mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang kulit, saraf tepi dan
dapat menyerang jaringan tubuh lainnya kecuai otak. Kusta adalah salah satu penyakit
menular yang sulit untuk menular, karena apabila daya tahan tubuh seseorang tinggi
orang yang tertular penyakit kusta dapat sembuh dengan sendirinya tanpa obat.
Seseorang yang menderita penyakit kusta dapat menderita kecacatan karena kuman kusta
dalam tubuh penderita akan tumbuh dan berkembang lebih banyak dan akan merusak
saraf dan menimbulkan kecacatan apabila tidak segera diobati dan tidak berobat secara
teratur. Di Kabupaten Sekadau ditemukan 3 orang penderita kusta atau 1,53 per 100.000
penduduk.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 29


2.3.2.6 Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Polio merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang dapat dibasmi. Strategi
untuk membasmi polio didasarkan atas pemikiran bahwa virus polio akan mati bila
disingkirkan dari tubuh manusia dengan cara pemberian imunisasi. Untuk meningkatkan
sensitifitas penemuan kasus polio, maka pengamatan dilakukan pada semua kelumpuhan
yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh), seperti seperti sifat kelumpuhan
pada poliomielitis. Penyakit-penyakit yang mempunyai sifat kelumpuhan seperti
poliomielitis disebut kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut
sebagai Surveilans AFP (SAFP). Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan
terhadap semua kasus lumpuh layuh akut pada anak usia < 15 tahun yang merupakan
kelompok yang rentan terhadap penyakit polio. Jumlah kasus AFP Kabupaten Sekadau
tahun 2016 adalah sebesar 3,50 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun.

2.3.2.7 Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit demam berdarah
ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim
hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya
terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Kasus DBD sulit sekali dideteksi secara dini karena pada awal perjalanan
penyakit, gejala dan tanda penyakit DBD tidak spesifik, sehingga sulit dibedakan dengan
penyakit infeksi lainnya. Jumlah penderita Demam Berdarah di Kabupaten Sekadau
mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2014 sebanyak 438 kasus
dan 3 penderita meninggal dunia, pada tahun 2015 ditemukan 106 kasus dan pada tahun
2016 menjadi 99 kasus.
Kasus DBD menurun secara signifikan dari tahun 2014 didukung oleh program
penanggulangan DBD seperti melakukan Fogging Fokus, pembagian ABATE,
memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam upaya pencegahan dan penaggulangan penyakit. Trend kasus DBD di Kabupaten
Sekadau tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 30


Grafik 3.8
Trend Angka Kesekitan Demam Berdarah Dengue
Kabupaten Sekadau
Tahun 2014 - 2016

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (2016)

2.3.2.8 Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit malaria


(plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria jenis anopheles. Malaria dapat
menyebabkan kekurangan darah pada penderita malaria, karena sel-sel darah merah
banyak yang hancur dirusak atau dimakan oleh plasmodium.
Program penanggulangan terhadap penyakit malaria di Kabupaten Sekadau masih
sama dengan beberapa tahu yang lalu yaitu dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat seperti membentuk Pos Malaria Desa (POSMALDES) di desa-desa endemis
dimana petugasnya adalah masyarakat desa setempat yang sudah dibimbing dan dilatih
untuk dapat melakukan penemian kasus secara dini. Selain itu pencegahan terhadap
penyakit malaria berupa pembagian kelambu berinsektisida kepada ibu hamil dan
penduduk yang rentan terhadap penyakit malaria serta penyuluhan kepada masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 31


seputar penyakit malaria. Dengan program-program yang telah dilakukan kasus malaria
pertahun semakin menurun secara signifikan, pada tahun 2016 penderita malaria positif
dilaporkan 2 orang atau hanya 0,07 %.

2.3.2.9 Cakupan Pemeriksaan IVA+ dan CBE

Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol kepuncak liang senggama
(vagina). Proses terjadinya kenker leher rahim sangat erat berhubungan dengan proses
metapasia yaitu masuknya mutagen atau bahan-bahan yang dapat mengubah perangi sel
secara genetik pada saat fase aktif. Upaya deteksi dini terhadap kanker leher rahim
adalah dengan pemeriksaan leher rahim secara visual menggunakan asam cuka atau
disebut Inspeksi Visual dengan Asam Cuka (IVA) yaitu kegiatan melihat leher rahim
dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas setelah pengolesan asam asetat
atau cuka (3-5 %). Daerah yang tidak normal akan berubah warna dengan batas yang
tegas menjadi putih (acetiwhite) yang mengindikasikan bahwa leher rahim mungkin
memiliki lesi prakanker. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Sampai saat ini patofisiologi
kanker payudara masih belum diketahui secara pasti, sehingga upaya deteksi dini yang
dilakukan hanya bertujuan untuk menemukan penderita kanker pada stadium yang masih
rendah (down staging) dan presentase kemungkinan untuk dapat disembuhkan tinggi.
Kegiatan deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan teratih di
Puskesmas yang disebut dengan pemeriksaan payudara klinis (CBE=Clinical Breast
Examination) yang diikuti dengan pengajaran cara melakukan pemeriksaan peyudara
sendiri (SADARI) dengan cara yang benar. (Dinkes Provinsi Kalimantan Barat, 2015)
Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker
payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) sebanyak 1,24 % dari 27.185 perempuan
usia 30-50 tahun di Kabupaten Sekadau, untuk jumlah IVA positif sebanyak 4 orang
(1,19 %).

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 32


2.3.2.10 Cakupan Desa terkena Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian


kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah
pada kurun waktu tertentu dan merupakan kejadian yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB
adalah penyakit tidak menular dan keracunan. Keadan tertentu yang rentan terjadinya
KLB adalah keadaan bencana dan keadaan kedaruratan. Penanggulangan KLB adalah
kegiatan yang dilakukan secara terpadu oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. (Dinkes Provinsi Kalimantan Barat, 2014). Pada tahun 2016 tidak ada kasus
KLB di Kabupaten Sekadau

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 33


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Gambaran Umum Wilayah


3.1.1 Luas Wilayah dan Batas Administrasi

Kabupaten Sekadau merupakan pemekaran dari Kabupaten Sanggau, yang


terdiri dari Kecamatan Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kecamatan Sekadau
Hulu, Kecamatan Sekadau Hilir,Kecamatan Belitang Hilir, Kecamatan Belitang, dan
Kecamatan Belitang Hulu, dengan luas wilayah 544.430 Ha yang terbentang dari
Kecamatan Nanga Mahap sampai dengan Kecamatan Belitang Hulu. Kecamatan terbesar
luasnya adalah Belitang Hulu dengan luas 1.162,7 Km² atau sekitar 21,36 persen dari luas
Kabupaten Sekadau, sedangkan kecamatan terkecil luasnya adalah Kecamatan Belitang
dengan luas 281 Km² atausekitar 5,16 persen dari luas Kabupaten Sekadau.
Secara administratif, wilayah Kabupaten Sekadau terbagi menjadi 7 Kecamatan,
memiliki 87 desa, 319 dusun dan 1.303 Rukun Tetangga (RT) dalam membantu
menjalankan roda pemerintahan.
Dilihat dari jarak tempuh Kecamatan menuju Kabupaten Sekadau, yang
memiliki jarak tempuh terjauh adalah Kecamatan Belitang Hulu (Balai Sepuak) dengan
jarak tempuh 112,20 km. Sedangkan yang memiliki jarak tempuh terpendek adalah
KecamatanSekadau Hulu (Rawak) dengan jarak 20,35 km.

3.1.2 Letak dan kondisi geografis

Letak Geografis Kabupaten Sekadau terletak di antara 0 derajat 38 menit 23


detik Lintang Utara dan 0 derajat 44 menit 25 detik Lintang Selatan. Serta diantara 110º
33’7” BT, dan 111º 11’44”BT.

Batas Wilayah Kabupaten Sekadau terdiri dari :


• Utara : Kabupaten Sintang
• Selatan : Kabupaten Ketapang
• Timur : Kabupaten Sintang
• Barat : Kabupaten Sanggau

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 34


Pada umumnya Kabupaten Sekadau merupakan daerah dataran tinggi yang
berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai di antaranya: Sungai Kapuas,
Sungai Belitang, dan Sungai Sekadau. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di
Kalimantan Barat yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Kabupaten
Sintang, Kabupaten Sekadau, dan bermuara di Kota Pontianak. Sedangkan sungai-sungai
kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu dengan yang
lainnya.
Menurut jenis tanah permukaan yang terdapat di Kabupaten Sekadau, sebagian
besar adalah jenis tanah polsolik merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di
seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap, dengan luas
mencapai sekitar 390.951 hektar (71,81%) dan sisanya terdiri atas jenis tanah Podsol
(26,68%) dan Alluvial (1,51%).
Jenis Kandungan tanah yang terdapat di Kabupaten Sekadau sebagian besar
adalah Plistosen-Pliosen (47,77%), Intrusif dan Plutonik Basa Menengah (31,49%) dan
sisanya terdiri atas Kwarteier, Sekis Hablur, Intrusif, dan Plutonik Asam, Permo Karbon,
Trias, dan Efusif Menengah. Pada Umumnya keadaan topografi Kabupaten Sekadau
terdiri atas wilayah dengan keadaan kelas lereng antara 2% sd 15% (325.210 hektar).
Sedangkan kelas lereng yang melebihi 40 % sebesar 32.320 hektar.

3.1.3 Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Sekadau pada umumnya berupa daerah dataran


dan perbukitan. Wilayah ini sebagian besar dengan kelas lereng antara 2% s.d 15%
yaitu sebesar 325.210 hektar atau 59,05 persen, sedangkan kelas lereng yang melebihi40
% hanya sebesar 32.320 hektar (5,94 %). Ketinggian wilayah ini dari permukaan laut
berkisar 0 – 1000 meter.
Hampir semua kecamatan di Kabupaten Sekadau dialiri sungai yang memiliki
aliran sepanjang tahun. Jumlah sungai besar yang ada di Kabupaten Sekadau ada 3(tiga)
yaitu Sungai Kapuas, Sungai Sekadau dan Sungai Belitang. Beberapa sungai tersebut
memiliki daerah pengaliran sungai yang cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran
sungai (DAS). Kabupaten Sekadau termasuk dalam DAS Kapuas yaitu dimana terdapat
sungai - sungai kecil yang bermuara di Sungai Kapuas.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 35


Tabel:3.1
LuasWilayahKabupatenSekadau
Menurut Ketinggiannya

No. Kecamatan Luas Ketinggian


(Ha) DPL

1. NangaMahap 56.860 0-1000M


2. NangaTaman 94.500 0-700 M
3. SekadauHulu 86.970 0-800 M
4. SekadauHilir 85.300 0-900 M
5. Belitang Hilir 76.430 0-850 M
6. Belitang 28.100 0-900 M
7. Belitang Hulu 116.270 0-1000 M
Kabupaten Sekadau 544.430 0-1000 M
Sumber:BadanPertanahanNasionalKabupatenSekadau

3.1.4 Klimatologi
Sebagai daerah yang berhutan tropis dan memiliki kelembaban yang cukup
tinggi, Kabupaten Sekadau memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Adapun kecepatan
angin, dilaporkan pada setiap bulannya berkisar 10 knots sampai 18 knots. Sedangkan
penyinaran matahari berkisar antara 22,0 persen samapi 88,0 persen, dengan rata-rata
penyinaran matahari sebesar 57,9 persen. Adapun rata- rata temperatur udara berkisar
antara 24,9ºC sampai 27,7ºC.
Hari dan curah hujan antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Hari hujan di Kabupaten Sekadau terbesar
ada di bulan Desember, dan terkecil ada di bulan Juni, Juli dan Agustus. Sedangkan
curah hujan terbesar ada di bulan Desember dan terendah ada di bulan Agustus. Rata-rata
curah hujan di Kabupaten Sekadau selama tahun 2015 adalah 2989.0 mm, ini berarti lebih
rendah di banding tahun 2012 yang sebesar 3181.6 mm. Curah hujan dan hari hujan tidak
merata antar waktu dan antar daerah, sehingga mengakibatkan suatu keadaan yang saling
bertentangan, yaitu misalnya terjadi banjir di suatu daerah sementara di daerah lain terjadi
kekeringan pada saat yang sama. Oleh karena itu harus selalu diwaspadai bulan-bulan hari
hujannya banyak dan sedikit, sehingga dapat diminimalkan terjadinya suatu bencana.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 36


Kabupaten Sekadau dikenal sebagai daerah penghujan dengan intensitas yang
tinggi. Sepanjang tahun 2015, rata-rata curah hujan di Kabupaten Sekadau sebesar
249,08 milimeter per bulandengan rata-rata hari hujan sebanyak16,75 hari per bulan.
Menurut Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, intensitas curah hujan yang cukup tinggi
ini, terutama dipengaruhi oleh keadaan daerah yang berhutan tropis dan disertai
dengan kelembaban udara yang cukup tinggi.
Rata-rata bulanan curah hujan tertinggi tahun 2015 terjadi pada bulan
Nopember, yaitu mencapai 388,8 milimeter dengan hari hujan sebanyak 26 hari,
sedangkan rata-rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu mencapai 55,8
milimeter dengan hari hujan sebanyak 7 hari. Intensitas hujan yang tinggi biasanya
mempengaruhi kecepatan angin. Faktor angin ini sangat mempengaruhi kegiatan
penerbangan serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Pada tahun 2015 temperatur udara di Kabupaten Sekadau setiap bulannya rata-
rata berkisar antara 22,3°C sampai dengan 34,6°C di mana temperatur udara terendah
sebesar 21°C dan temperatur udara tertinggi sebesar 35,6°C.
Tabel:3.2
Keadaan IklimWilayah
Kabupaten SekadauTahun2011-2015

KeadaanIklimRata-Rata 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan

1). Suhu
1. Suhu Terendah 21,0 21,5 22,3 22,4 22,3 °C
2. Suhu Tertinggi 35,2 35 3,2 35,1 34,6 °C
2). KelembabanUdara
1. KelembabanUdaraTerendah 53 51 46 43 50 %
2.KelembabanUdara
Tertinggi 100 100 98 100 100 %
3). CurahHujan
1. CurahHujanTerendah 78,1 62,9 78,1 26,4 55,8 mm/th
2. CurahHujanTertinggi 375,8 431,7 633,5 324,8 388,8 mm/th
4). KecepatanAngin
1. KecepatanAngin
Terendah 10 10 10 8 10 Knot
2. KecepatanAngin
Tertinggi 22 45 20 28 18 Knot
Sumber: Stasiun Meteorologi Susilo Sintang

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 37


3.1.5 Penggunaan Lahan

Hingga tahun 2014, luas lahan yang ada di Kabupaten Sekadau sebesar
544.430 Ha dimana luas lahan pertanian sebanyak 399.429Ha atau 73,37% dan lahan
Non Pertanian sebanyak 145.011 Ha. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.6 di
bawah ini.

Tabel: 3.3
Luas Lahan Kering Menurut Jenisnya
Kabupaten SekadauTahun 2014
No. JenisLahanKering LuasLahan(Ha)

A. LahanPertanian 399.429
1. LahanSawah(Irigasi,TadahHujan, 15.454
RawaPasangSurut,RawaLebak)
2. Tegal/Kebun 11.874
3. Ladang/Huma 54.438
4. Perkebunan 65.084
5. DitanamiPohon/HutanRakyat 1.633
6. PadangPengembalaan/rumput 86.179
7. SementaraTidakDiusahakan 88.504
8. Lainnya(Tambak,Kolam,Empang,
HutanNegara,dll)

B. LahanBukanPertanian 145.001

2013 544.430

2012 544.430

2011 544.430
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sekadau

Tabel:3.4
KondisiPenggunaan Lahan DiKabupaten Sekadau
JenisData Geografi

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Satuan


I.LuasWilayah 5.444,30 5.444,30 5.444,30 5.444,30 5.444,30 Km2

1).Daratan 5.444,30 5.444,30 5.444,30 5.444,30 5.444,30 Km2


II.LuasLahan
1).LuasLahanHutan 561.202,52 561.202,52 561.202,52 561.202,52 561.202,52 Ha
1.HutanProduksiTetap 72.656,80 72.656,80 72.656,80 72.656,80 99.180,83 Ha
2.HutanProduksi
Terbatas 25.524,74 25.524,74 25.524,74 25.524,74 347.60 Ha

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 38


2).JumlahLahanPersawahan 16.391 15.796 15.796 15.434 15.454 Ha
1.SawahIrigasi 1.487 1.343 1.609 1.609 1.724 Ha
2.SawahTadahHujan/NonIrig
asi 12.390 11.551 11.919 11.919 11.879 Ha
3.SawahPasangSurut - - - 70 - Ha

4.SawahLainnya 2.514 2.336 - 1.836 1.851 Ha

3).JumlahLahanKering 367.430 383.976 383.955 Ha

1.Rawa-Rawa 13.029 13.029 13.029 1.836 1.851 Ha


2.Ladang(Tegalan) 47.823 47.651 - 49.270 166.312 Ha
3.Perkebunan 144.280 144.280 144.280 154.418 154.438 Ha
4.UsahaLain 26.604
5.389 5.389 5.389 -
5.Belum/TidakDiusahakan 86.967 Ha
100.654 100.654 100.654 88,504
Ha
Sumber:KabupatenSekadauDalamAngka, BPSTahun 2011,2012,2014,2015

3.1.6 Wilayah Rawan Bencana

Bencana yang sering terjadi di Kabupaten Sekadau adalah bencana banjir,


longsor, angina puting beliung dan kebakaran lahan/hutan. Hampir di 7 kecamatan yang
ada di Kabupaten Sekadau mengalami bencana ini.

Banjir : Dari data yang dihimpun, pada tahun 2015, telah terjadi 45 kejadian bencana
banjir di lebih 80 titik lokasi rawan bencana banjir dengan rata-rata ketinggian genangan
terendah 0,25 m dan tertinggi 4,00 meter.Lokasi kejadian terdapat di kecamatan Sekadau
Hilir, Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap, Belitang Hilir, Belitang, dan Belitang
Hulu.
Di kecamatan Sekadau Hilir, bencana banjir terjadi di 20 dusun dengan rata-rata
ketinggian 0,25m – 1,5m. Di kecamatan Sekadau Hulu, terjadi di 9 dusun dengan
ketinggian rata- rata 0,25m– 5m. Yang paling banyak lokasi kejadian adalah di kecamatan
Nanga Taman dimana banjir terjadi di 30 dusun dengan ketinggian genangan mencapaai
1m – 5m. Di kecamatan Nanga Mahap, banjir terjadi di 11 lokasi (desa) dengan ketinggian
genangan mencapai1,5m – 3m. Di kecamatan Belitang ada 6 titik (dusun) dengan
ketinggian genangan mencapai 0,25m – 1,5m. Di kecamatan Belitang terjadi 0,25m –
2,1m. Dan di kecamatan Belitang Hulu terjadi di 3 titik (dusun) dengan ketinggian
genangan mencapai 1m– 2m.
Kondisi banjir ini merupakan siklus tahunan akibat oleh curah hujan yang cukup tinggi

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 39


terjadi di Kabupaten Sekadau. Selain itu genang yang terjadi juga disbebakan karena
kurang baiknya system drainase. Kejadian banjir terjadi sebagian besar pada bulan Januari
dan Februari.

Tanah Longsor :Pada tahun 2015, bencana longsor terjadi di Kecamatan Nanga Taman,
dusun Kanaming Tinggi. Bencana tanah longsor ini terjadi akibat terjangan banjir
sehingga menyebabkan rusaknya bahu jembatan Batu Keni dan Jembatan Sungai Kenyain.
Bencana longsor lainnya terjadi di dusun Meragun yang menyebabkan longsornya badan
jalan desa.
Secara keseluruhan, bencana longsor terjadi di empat kecamatan yaitu kecamatan Sekadau
Hulu, kecamatan Nanga Taman, kecamatan Belitang Hilir, dan kecamatan Belitang.
Jumlah lokasi kejadian sebanyak 24 lokasi.

Angin Puting Beliung :Pada tahun 2015, angin puting beliung terjadi di kecamatan
Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu.Di Sekadau Hilir, akibat angin putting beliung ini
satu buah bangunan berupa rumah masyarakat dan gereja roboh. Selain itu juga
menyebabkan satu orang korban tewas saat menyeberang dengan menggunakan sampai di
sungai Kapuas. Sedangkan di Sekadau Hulu, akibat angin puting beliung, menyebabkan
sebuah pohon tumbang yang menyebabkan terjadinya kemacetan sepanjang 1 km.

Kebakaran Lahan : Selain itu telah terjadi pula kebakaran lahan di beberapa wilayah di
Kabupaten Sekadau seperti di kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu dengan total
luas lahan yang terbakar lebih dari 9 Ha. Pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2014,
bencana kebakaran lahan menghanguskan lebih dari 120 Ha lahan kosong, hutan rakyat,
dan lahan perkebunan karet, kayu putih, dan sawit.

3.1.7 Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Sekadau menurut hasil Sensus Penduduk


2011sebanyak 184.411 jiwa. Lima Tahun kemudian (2015), berdasarkan data Dukcapil,
jumlah penduduk bertambah sebanyak 22.092 jiwa menjadi 206.503 jiwa atau rata- rata
bertambah 1,44% per tahun. Penduduk ini tersebar di 7 (tujuh) kecamatan, namun
persebarannya tidak merata. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sekadau
Hilir (61.032 jiwa atau 31,82%) dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Nanga
Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 40
Belitang (berjumlah 11.828 jiwa atau 6,16%). Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-
laki lebih banyak daripada perempuan (sex ratio 107) dan kondisi ini terdapat di semua
kecamatan. Kabupaten Sekadau dapat dikategorikan pada berpenduduk jarang karena
kepadatan penduduknya baru mencapai 35 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi
terdapat di Kecamatan Sekadau Hilir (72 jiwa/km2) dan terendah terendah berada di
kecamatan Belitang Hulu (17 jiwa/km2).
Tabel:3.5
JumlahPendudukMenurutJenisKelamin danSekRatioPerKecamatan
Kabupaten Sekadau Tahun 2015

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah RasioJenisKelamin

Nanga Mahap
1 12.976 11.963 24.939 110

2 Nanga Taman 13.92 12.929 26.881 108


3 Sekadau Hulu 15.772 14.690 30.462 107
4 Sekadau Hilir 35.140 33.374 68.514 104
5 Belitang Hilir 11.817 10.894 22.711 109
6 NangaBelitang 6.744 6.241 12.985 111
7 Belitang Hulu 10.393 9.618 20.011 108
KAB.SEKADAU 106.794 99.709 206.503 107
Sumber: Kabupaten Sekadau Dalam Angka 2015

3.2 Derajat Kesehatan

Derajat Kesehatan masyarakat memberikan sumbangan yang nyata dalam


meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi era globalisasi. Pembangunan
kesehatan perludi upayakan dan diperjuangkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat
dan seluruh komponen bangsa di pusat dan daerah.

Penyusunan rencana pembangunan kesehatan dimaksudkan agar program


pelayanan kesehatan selaras dengan pembangunan lingkungan dan perubahan perilaku
pola hidup sehat. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau adalah kondisi
yang harus diperhatikan dan dikedepankan pada lima tahun mendatang.

3.3 Identifikasi Permasalahan

Faktor kesehatan masyarakat merupakan factor penting dalam pelaksanaan


program pembangunan. Kualitas kesehatan yang baik akan memberikan sumber daya

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 41


manusia yang siap untuk melaksanakan pembangunan suatu negara. Penanganan
kesehatan yang sinergis dengan faktor lingkungan menjadi penting mengingat bahwa pada
pelaksanaannya upaya penanganan kesehatan disamping upaya kuratif berupa pengobatan
setelah masyarakat terkena penyakit, ada pula upaya promotif dan preventif
sebagaiupaya peningkatan kualitas dan menjaga kesehatan masyarakat agar tidak mudah
terjangkiti penyakit.

Konsep penanganan kesehatan secara promotif dan preventif mendorong


adanya pemahaman bahwa faktor kesehatan lingkungan merupakan aspek penting
dalam menjaga kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
menjadi penting mengingat bahwa beberapa penyakit yang berjangkit luas pada warga
masyarakat berawal dari rendahnya kualitas kesehatan lingkungan. Untuk itu diperlukan
peningkatan layanan kesehatan promotif dalam bentuk peningkatan higienitas dan sanitasi
lingkungan yang ruang lingkupnya meliputi penyediaan air bersih rumah tangga, metode
pengelolaan dan pembuangan sampah, penanganan kotoran dan air limbah rumah tangga
sehingga dapat dipahami bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya promotif yang harus
dijalankan lintas sektoral. Upaya preventif juga promotif dalam konsep penanganan
kesehatan adalah melalui kegiatan Posyandu yang menitik beratkan kepada penanganan
kesehatan balita.

Disamping upaya promotif dan preventif tersebut di atas, upaya penting lain
yang menjadi lini terdepandalam isu kesehatan adalah upaya kuratif dan rehabilitatif, yaitu
pelayanan kesehatan dalam bentuk pengobatan. Bentuk pelayanan kuratif tersedia melalui
pelayanan Balai Pengobatan, Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Klinik Kesehatan,
dan rumah sakit.

Belum optimalnya pelayanan kesehatan masyarakat sebagai akibat terbatasnya


fasilitas sarana prasarana dan tenaga kesehatan yang belum merata terutama pedesaan
yang ada di kecamatan kecamatan terpencil di Kabupaten Sekadau.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau kedepan masih harus bekerja keras dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan
pembangunan daerah seperti yang diamanatkan oleh Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Sekadau 2016-2021 di bidang kesehatan, dan dalam rangka
tugas dan fungsinya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan daerah.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 42


Isu strategis Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sekadau 2016 adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan merata;
2. Minimnya Fasilitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar serta tenaga
kesehatan;
3. Belum tercapainya target Derajat kesehatan masyarakat sebagai indikator kinerja
yang ingin dicapai dan merupakan sasaran dan tujuan pembangunan kesehatan daerah
yang ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021 dan Renstra Dinas Kesehatan 2016- 2021.

Isu strategis di atas secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pertama, Belum optimalnya pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan merata.


Seperti di ketahui bahwa penentu keberhasilan pembangunan kesehatan di kabupaten
Sekadau bukan semata-mata ditentukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kabupaten Sekadau melainkan peran aktif dan partisipasi masyarakat
dalam menciptakan kualitas derajat kesehatan yag optimal.
Kedua, Minimnya Fasilitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar serta
tenaga kesehatan di setiap daerah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, masih
dirasakan belum optimal. Dengan tersedianya tenaga kesehatan baik medis maupun
non medis di setiap daerah yang memadai akan menimbulkan daya ungkit yang tinggi,
seperti : rasio fasilitas sarana kesehatan (Puskesmas, Pustu, Poskesdes); rasio tenaga
dokter, rasio tenaga Kesehatan, terhadap jumlah atau populasi penduduk.
Ketersediaan tenaga kesehatan yang mencukupi baik kualitas maupun kuantitas akan
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap apa yang ingin di capai oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau ke depan. Terlaksananya pemenuhan tenaga
kesehatan pada setiap daerah tentu saja melaluin proses perekrutan atau pengadaan
yang didasarkan kebutuhan dan penempatan masing-masing jenis dan kualifikasi
pendidikan merupakan kewenangan pemerintah pusat serta mengukur pada
kemampuan alokasi keuangan daerah.
Ketiga, Belum tercapainya target Derajat kesehatan masyarakat sebagai indikator
kinerja yang ingin di capai dan merupakan sasaran dan tujuan pembangunan
kesehatan di daerah yang ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021 dan Renstra Dinas
Kesehatan 2016-2021. Derajat kesehatan yang di maksud adalah kualitas pencapaian
angka indikator kinerja yang berdampak langsung pada masalah kesehatan seperti

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 43


Usia Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu
(AKI), Gizi Buruk, Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Linakes), dan
seterusnya. Rendahnya pencapaian target kinerja sebagai akibat dari belum
optimalnya pelaks anaan program dan kegiatan akan berpengaruh terhadap kualitas
kesehatan masyarakat. Proses penganggaran yang sudah direncanakan untuk setiap
kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja dan target kinerja terbentur dengan
sumber pembiayaan dan dana yang tersedia, hal ini disebabkan kemampuan keuangan
daerah yang terbatas dan terbatasnya juga alokasi sumber pendaanaan lain di luar
APBD kabupaten.

3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.6
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)

Analisis Lingkungan Kekuatan/Strenght Kelemahan/Weakness


Internal ALI a. Integritas yang tinggi a. Belum lengkapnya peralatan
b. Transparan dan akuntabel medis
c. KerjasamaTim b. Masih ada sarana
d. Pemberdayaandan pelayanan kesehatan
Kemandirian Masyarakat yangrusak
e. Komitmen Pemerintah c. Profesionalisme tenaga
Daerah kota Bandung dan kesehatan dan management
Legislatif dalam Perencanaan Pembangunan
Pembangunan Kesehatan kesehatan secara fungsi
f. Tersedianya dukungan belum optimal.
anggaran kesehatan dari d. SDM paramedic yang masih
berbagai sumber. perlu ditingkatkan
e. Pelayanan kesehatan
yangbelummaksimal
f. Akses yang belum
menjangkau seluruh
masyarakat
g. Budaya hidupsehat belum
tersebar merata
kemasyarakat
h. Sisteminformasi komunikasi
yang belum optimal

Analisis Lingkungan
Eksternal(ALE)

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 44


Peluang/Oportunity Strategi (S– O) Strategi (W– O)
a. Peraturan Daerah a. Pengembangan tenaga a. Reformasi manajemen
Kabupaten Sekadau Nomor kesehatan yang profesional, perencanaan kesehatan
1 Tahun2015 tentang adaptif dan responsif dalam melalui mekanisme terstruktur
Rencana Tata Ruang rangka meningkatkan b. Peningkatan akses layanan
Wilayah Kabupaten Sekadau pelayanan kesehatan yang kesehatan dengan
Tahun2011 – 2031 bermutu meningkatkan jumlah
b. Mendorong peran serta sumberdaya manusia, sarana
b. Adanya komitmen masyarakat dan seluruh dan prasarana sesuai standar
politis/dukungan komponen dalam c. Peningkatan sistem informasi
politisPemda pembangunan kesehatan kesehatan yang aktual
c. Kebiasaan dan perilaku c. Leadership Kepala Daerah danakses yang mudah oleh
masyarakat berobat kesarana dan Legislatif yang masyarakat
kesehatan cukup baik kapabel dan aspiratif d. Peningkatan kinerja petugas
d. Dekatdengan pusat- pusat mendorong pembangunan kesehatan dengan penyusunan
pelayanan kesehatan dengan kesehatan yang paripurna SOP, penerapan standar
kualifikasi pelayanan yang d. Pendapatan daerah yang pelayanan minimal dalam
lebih tinggi terus meningkat guna rangka meningkatkan tingkat
mendorong peningkatan kepuasan layanan
Anggaran bidang kesehatan Public
yang mencukupi

Ancaman/Threat Strategi (S– T) Strategi (W– T)


a. Masih adanya permukiman a. Pengembangan infrastruktur a. Perbaikan manajemen
kumuh dengan kondisi kota dan pemukiman pelayanan publik berbasis
lingkungan yang tidak sehat penduduk yang berwawasan pembangunan masyarakat
b. Perilaku masyarakat tentang kesehatan mandiri kesehatan
kesehatan khususnya b. Peningkatan informasi b. Peningkatan partisipasi
pencegahan penyakit masih kesehatan danpola hidup masyarakat dalam
rendah. bersih dan sehat kepada pembangunan kesehatan
c. Belum semua masyarakat seluruh lapisan masyarakat
Kabupaten Sekadau c. Kepastian Penjaminan
terjamin pembiayaan biaya kesehatan masyarakat
asuransi kesehatan Kabupaten Sekadu melalui
program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)

3.5 Telaah Visi, Misi dan Program Daerah

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 45


3.5.1 Visi

Visi adalah kondisi yang dicita-citakan atau keinginan ideal yang disepakati
oleh seluruh komponen pemangku kepentingan (stakeholders) untuk diwujudkan. Visi
pada umumnya digunakan sebagai inspirasi yang menumbuhkan semangat dan
menggerakkan seluruh kemampuan stakeholders agar secara bersama dan sinergis
membangun daerah.
Dalam perumusannya, visi ini ditetapkan dengan mempertimbangkan
keinginan luhur rakyat Kabupaten Sekadau untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera
lahir dan batin, memperhatikan isu-isu strategis daerah dalam lima tahun mendatang, serta
dengan mengacu pada Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD
) Kabupaten Sekadau Tahun 2005-2025 dengan Visi “ KABUPATEN SEKADAU YANG
MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”. Berdasarkan hal itu, maka Visi
Pembangunan Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021 adalah :

“TERWUJUDNYA KABUPATEN SEKADAU YANG MAJU, MANDIRI DAN


BERDAYA SAING”

Penjabaran Visi di atas adalahsebagaiberikut:


Maju : adalah keadaan dimana laju pertumbuhan ekonomi daerah lebih
tinggi dari periode lima tahun sebelumnya (2011-2015) dengan
distribusi pendapatan yang lebih merata. Perekonomian daerah
yang maju dapat diukur dari meningkatnya hasil produksi,
meningkatnya investasi, dan meningkatnya kontribusi industri
dalam perekonomian. Selain itu, dalam proses produksi
berkembang peran UMKM, Koperasi dan lembaga Non Keuangan
Non Perbankan, dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang
berlangsung secara rasional, efesian dan berwawasan lingkungan.
Daerah yang maju juga ditandai dengan meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur yang dapat mendorong peningkatan
ketahanan pangan dan kemandirian masyarakat Desa.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 46


Mandiri : adalah keadaan dimana daerah memiliki kemampuan dan
keleluasaan dalam menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya,
termasuk dalam pemanfaatan potensi sumber daya yang ada di
daerah. Oleh karena itu, daerah yang mandiri ditandai oleh
meningkatnya kapasitas fiskal, kualitas aparat, efesiensi dan
efektivitas layanan publik, kesadaran hukum masyarakat, dam
kapasitas kelembagaan masyarakat desa. Daerah yang mandiri juga
ditandai oleh meningkatnya inisiatif , inovasi dan kreatifitas rakyat
di daerah itu untuk mengoptimalkan sumber daya yg ada dalam
mengatasi permasalahan daerah, sehingga daerah mampu
mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan daerah lain yang telah
maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
Berdaya saing: adalah keadaan dimana tenaga kerja dan komoditi yang dihasilkan
di suatu daerah dapat berkompetensi dengan tenaga kerja dan
komoditi yang dihasilkan oleh daerah lain atau negara lain.
Suatu daerah akan memiliki daya saing tinggi jika proses
ekonomi di daerah itu tidak mengeluarkan biaya yang lebih
tinggi dari seharusnya. Hal ini dapat diperoleh sebagai akibat
dari dicapainya kemajuan dan kemandirian daerah. Disamping
itu, daya saing daerah akan meningkat jika IPM daerah lebih
tinggi ( Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lebih baik ),
kualitas generasi muda meningkat dalam bidang seni budaya
maupun olahraga serta kerukunan hidup beragama dan
kesejahteraan sosial terjaga dengan baik.

3.5.2 Misi

Dalam upaya mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Sekadau


Tahun 2016-2021 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sekadau
adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar dan


optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 47


2. Mewujudkan Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
serta penguatan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha dan
masyarakat.
3. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia.

Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Kesehatan, Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadaudengan Dokumen RPJMD
2016-2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan
Jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau harus diarahkan
untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadauyang telah
dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD.

3.5.3 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperehensif


tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah
Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021. Rumusan strategi berupa pernyataan yang
menjelaskan bagaimana tujuan dansasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan
arah kebijakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
jangka menengah Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021 Bidang Kesehatan dan
Pengendalian Penduduk dan KB disajikan pada Tabel berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 48


Tabel 3.6
Strategi dan Arah Kebijakan Bidang Kesehatan Pengendalian penduduk dan KB dalam RPJMD Kabupaten Sekadau Tahun 2016-
2021

Visi :Terjuwudnya Kabupaten Sekadau Yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing.
Misi 3: Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatkan 3. Meningkatnya 1. Peningkatan rasio ketersediaan sarana 1. Menjamin akses dan mutu pelayanan kesehatan.
kualitas SDM. layanan kesehatan. kesehatan terhadap satuan penduduk.
2. Meningkatkan kualitas pola hidup bersih dan sehat serta makanan
yang bergizi.
3. Meningkatkan Kualifikasi Rumah Sakit daerah.
4. Meningkatkan Kualifikasi Puskesmas sesuai standar medik.
5. Meningkatkan kecukupan obat dan perbekalan kesehatan sesuai
standar nasional.
6. Menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang merata dan berkualitas.
7. Mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat.
8. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular.
1. Menjaga Kebersihan Lingkungan dari segala penyakit dan sampah.
4. Meningkatnya 1. Menjaga keseimbangan ekologis antara
2. Ikut mengurangi Pemanasan Global dengan menanam pohon
kesehatan manusia dan lingkungan agar masyarakat
sebanyak-banyaknya pada lahan kosong.
lingkungan. menjadi sehat dan sejahtera.
3. Memperkecil terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan
serta kesejahteraan hidup manusia.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 49


5. Terkendalinya laju 1. Revitalisasi Keluarga Berencana 1. Meningkatkan partisipasi pasangan usia subur dalam penggunaan alat
pertumbuhan kontrasepsi.
penduduk.
2. Menurunkan angka kelahiran (TFR).
3. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 50


3.5.4 Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

3.6.4.1 Kebijakan Umum urusan Kesehatan Pengendalian penduduk dan


KB

a) Kebijakan umum dalam proses pembangunan kesehatan diarahkan pada


peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan secara merata.
b) Kebijakan umum di bidang Pengendalian Penduduk adalah Peningkatan
Cakupan Pemakaian Kontrasepsi dan Pemerataan Persebaran Penduduk

3.6.4.2 Prioritas Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan Pengendalian


penduduk dan KB

 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan.


 Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
 Program Pengawasan Obat Dan Makanan.
 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat.
 Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
 Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular.
 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.
 Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya.
 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.
 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak.
 Program Kesehatan Remaja.
 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.
 Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 51


 Program Pelayanan Kesehatan BLUD.
 Program Pelayanan Kontrasepsi
 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR Yang Mandiri.
 Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
KB.
 Program Keluarga Berencana
 Program Pengembangan Pusat pelayanan Informasi dan Konseling
KKR
 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 52


Tabel 3.7
Keterkaitan Sasaran, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan Urusan Kesehatan Pengendalian Pendudk dan Keluarga
Berencana

CAPAIAN KINERJA SKPD


STRATEGIDAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM BIDANG/ PENANG
NO SASARAN ARAH
(OUTCOME) PEMBANGUNAN URUSAN GUNG-
KEBIJAKAN KONDISI KONDISI JAWAB
AWAL AKHIR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

23. Meningkatnya kualitas Perluasan dan Menurunnya AKB, Status AKB = 28 per AKB = 19 Kesehatan DINKES
1000 kh ; Gizi per 1000 kh Program Obat Dan
layanan kesehatan pemerataan akses Baita Gizi Buruk
serta peningkatan Meningkatnya Usia Harapan Buruk = 0,02 ; ; GB = 0,00 Perbekalan
UHH = 70,83 ; UHH = Kesehatan
kuantitas dan Hidup (UHH), cakupan
71,01
kualitas Dokter, penanganan kasus penyakit
2. Program Upaya
Bidan, Perawat, DBD, TBC, Malaria,
Kesehatan
Tenaga Kesehatan
dan fasilitas Masyarakat Kesehatan DINKES
kesehatan 3. Program Pengawasan
Kebijakan
Obat Dan Makanan
pembangunan
kesehatan 4. Program Promosi
diarahkan Kesehatan Dan
penguatan Standard Pemberdayaan
Pelayanan Minimal
Masyarakat

5. Program Perbaikan
Gizi Masyarakat

6. Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat

7. Program Pencegahan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 53


CAPAIAN KINERJA SKPD
STRATEGIDAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM BIDANG/ PENANG
NO SASARAN ARAH
(OUTCOME) PEMBANGUNAN URUSAN GUNG-
KEBIJAKAN KONDISI KONDISI JAWAB
AWAL AKHIR

Dan
Penanggulangan
Penyakit Menular

8. Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan

9. Program Pelayanan
Kesehatan
Penduduk Miskin

24. Revitalisasi Meningkatnya penggunaan KB Aktif = KB Aktif = Pengendalia Kantor


Terkendalinya laju 1. Program Keluarga
Keluarga kontrasepsi Peserta KB Baru 79,15 ; 83,4% ; n Penduduk KB,PP
pertumbuhan Berencana
Berencana dengan dan KB Aktif Capaian KB KB Baru = dan dan PA
penduduk.
arah kebijakan Menurunnya TFR dan LPP Baru = 2,38% 11,00% Keluarga
peningkatan peserta ; TFR = 2,48 TFR = 2,00 2. Program Pelayanan Berencana
KB Aktif Kontrasepsi

3. Program Pembinaan
Peran Serta
Masyarakat Dalam
Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 54


3.5.5 Indikator Kinerja Daerah

Indikator kinerja pembangunan merupakan tolok ukur yang digunakan untuk


mengukur capaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021, serta
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan seluruh SKPD
Kabupaten Sekadau. Penetapan indikator kinerja dan capaian sasaran dilakukan dengan
mempertimbangkan indikator yang khusus, terukur, dapat dicapai, rasional, dan
memperhitungkan waktu pencapaian.
Indikator kinerja daerah bidang urusan kesehatan pengendalian penduduk dan
Keluarga berencana Kabupaten Sekadau dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.7
Indikator Kinerja Daerah Bidang urusan Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021
Kondisi
Awal Kondisi Kinerja
periode pada Akhir
Aspek/Fokus/ RPJMD Capaian Kinerja
Periode
Bidang Urusan /
No Satuan
Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2. Kesehatan
2.1 Rasio Rumah Sakit
Rasio 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:
per satuan penduduk 206.503 209.600 212.744 215.935 219.174 222.461 225.797 225.797

2.2 Rasio jumlah tenaga


medis dokter
Rasio 70 % 70% 70% 85% 85% 85% 100% 100%
spesialis dengan
type C Rumah Sakit

2.3 Rasio jumlah tempat


tidur Rumah Sakit Rasio 60% 60% 60% 75% 85% 90% 100% 100%
per 1000 penduduk

2.4 Rasio penduduk


miskin yang
menggunakan
fasilitas Rumah Rasio 0,01% 0,02% 0,02% 0,05% 0,05% 0,07% 0,07% 0,07%
Sakit dengan jumlah
penduduk miskin
yang ditanggung

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 55


pemerintah

2.5 Rasio posyandu per


Rasio 1 : 72 1 : 70 1 : 65 1 : 63 1 : 60 1 : 58 1: 56 1: 56
satuan balita

2.6 Rasio Pustu Per


satuan Penduduk Rasio 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:
2.993 2.868 2.717 2.581 2.488 2.401 2.294 2.294

2.7 Rasio puskesmas, 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:


Rasio
per satuan penduduk 17.209 17.000 16.800 16.600 16.400 16.200 16.000 16.000

2.8 Persentase
Puskesmas yang % 0 33,00 50,00 65,00 70,00 85,00 100 100
terakreditrasi
1:
Rasio dokter per 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 15400
2.9 Rasio
satuan penduduk 15983 15800 15800 15700 15600 15500 15400

2.10 Rasio tenaga Rasio 1 : 412 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:100


Paramedis per 350 300 250 200 150 100
satuanpenduduk

2.11 Cakupan Kunjungan


% 84,80 84,80 87,00 88,00 89,00 90,00 91,00 91,00
ibu hamil K4

2.12 Cakupan komplikasi


kebidanan yang % 34,64 32,50 30,00 28,50 26,00 24,50 22,00 22,00
Ditangani

2.13 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan % 73,62 75,00 78,00 80,00 83,00 86,00 90,00 90,00
yang memiliki
kompetensi
kebidanan

2.14 Cakupan Pelayanan % 73,80 75,00 78,00 81,00 83,00 86,00 90,00 90,00
Ibu Nifas

2.15 Cakupan
Kunjunagan % 78,40 80,00 82,00 86,00 88,00 90,00 92,00 92,00
Neonatal Pertama
(KN1)

2.16 Cakupan
Kunjunagan % 76,60 80,00 82,00 86,00 88,00 90,00 92,00 92,00
Neonatal Lengkap
(KN3)

2.17 Cakupan Pelayanan % 96,50 100 100 100 100 100 100 100
Kesehatan bayi

2.18 Cakupan kunjungan


% 91,53 92,00 93,00 94,00 95,00 96,00 98,00 98,00
bayi

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 56


2.19 Cakupan
Desa/kelurahan
Universal % 65,12 68,00 70,00 72,00 75,00 78,00 80,00 80,00
Child Immunization
(UCI)

2.20 Proporsi Imunisasi


campak pada anak % 98,00 98,00 100 100 100 100 100 100
12 - 23 bulan

2.21 Cakupan Pelayanan % 53,87 55,00 58,00 61,00 63,00 65,00 68,00 68,00
anak balita

2.22 Cakupan pemberian


makanan
Pendamping ASI
% 0 60,00 63,00 66,00 69,00 72,00 75,00 75,00
pada anak Usia 6-
24 bulan bagi
keluarga Miskin

2.23 Cakupan Balita Gizi


Buruk % 100 100 100 100 100 100 100 100
mendapatperawatan

2.24 Cakupan
penjaringan
% 79,13 80,00 81,00 83,00 85,00 87,00 90,00 90,00
Kesehatan Siswa
SD dan setingkat

2.25 Cakupan Pelayanan


Kesehatan Gigi dan
% 79,80 80,00 83,00 85,00 89,00 92,00 95,00 95,00
Mulut pada Anak
SD dan setingkat

2.26 Cakupan Peserta


% 76,10 78,00 80,00 83,00 85,00 87,00 90,00 90,00
KB Aktif

2.26 A.Acute Flacid


Paralys (AFP) rate
per 100.000 % n.a. 70,00 73,00 75,00 77,00 80,00 83,00 83,00
penduduk < 15
tahun

2.27 Cakupan penemuan


danpenanganan
% 66,67 68,00 70,00 72,00 75,00 77,00 80,00 80,00
penderita penyakit
TBCBTA Positif

2.28 Penderita
HIV+AIDS yang
% 20,45 45,00 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 70,00
ditemukan dan
ditangani

2.29 Cakupan penemuan


danpenanganan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
penderita penyakit
DBD

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 57


2.30 Penderita
Pneumonia Balita
% 1,50 2,00 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50 1,50
yang ditemukan dan
ditangani

2.31 Penderita Diare


yang ditemukan % 76,60 75,00 73,00 70,00 68,00 65,00 62,00 62,00
dan ditangani

2.32 Persentase
Penduduk dengan
Akses Terhadap % 55,78 58,00 58,00 61,00 65,00 70,00 72,00 72,00
Fasilitas Jamban
Sehat

2.33 Jumlah Desa yang


melaksanakan
% 52,90 55,00 58,00 61,00 65,00 70,00 72,00 72,00
sanitasi total
berbasis masyarakat

2.34 Cakupan Pelayanan


Kesehatan dasar % 31,73 32,00 34,00 36,00 38,00 40,00 40,00 40,00
masyarakat Miskin

2.35 Cakupan Desa Siaga


% 0 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 55,00 55,00
aktif

2.36 Cakupan Rumah


% 8,86 10,00 13,00 16,00 20,00 23,00 26,00 26,00
Sehat

2.37 Persentase tempat


pengelolaan
makanan (TPM)
% 21,31 22,00 28,00 33,00 37,00 40,00 43,00 43,00
memenuhi syarat
menurut Higiene
Sanitasi

3.6 Penentuan Isu – isu Strategis

RencanaStrategis Dinas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana Kabupaten SekadauTahun 2016-2021 telah ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadaupada tahun
2016 dan Mengacu pada RPJMD Kabupaten Sekadau 2016-2021 yang telah ditetapkan.
Berdasarkan permasalahan dalam RPJMD Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021
disebutkan bahwa permasalahan pembangunan di Kabupaten Sekadau sesuai dengan urusan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 58


pemerintahan bidang kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana sebagai
berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Sekadau tergolong tinggi, yakni
28 per1000 kelahiran hidup. Lebih tinggi dariAKB Kalimantan Barat. Usia
harapan hidup bertambah setiap tahunnya tetapi lambat.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan masih kurang, baik kuantitas
maupun kualitas. Demikian juga halnya tenaga medis, terutama dokter,
jumlahnya masih kurang untuk melayani penduduk.
3. Masih rendahnya penggunaan Kontrasepsi dan Pemerataan Persebaran
Penduduk.
Sedangkan isu strategis dalam RPJMD Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021
adalah sebagai berikut :
1. Pemerataan pembangunan kesehatan ke seluruh wilayah kecamatan guna
mengurangi Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu serta peningkatan
prilaku pola hidup bersihdan sehat (PHBS).
2. Dibidang pelayanan kesehatan diperlukan peningkatan status RSUD yang saat ini
tipe D menjadi tipe C.

3. Belum optimalnya pemasyarakatan penggunaan Kontrasepsi dan Pemerataan


Persebaran Penduduk.

Untuk itu, strategi pembangunan Bidang Kesehatan yang tertuang dalam


RENSTRA Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadautahun 2016-2021, mencakup strategi umum dan strategi khusus, yaitu:

A. Strategi Umum

1. Fokus kepada program/kegiatan yang mempunyai daya ungkit (leverage) terhadap


Indikator pembangunan Kesehatan, baik yang tertuang dalam standar pelayanan
bidang kesehatan indikator kinerja daerah dan indikator kinerja utama yang telah
ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Tersedianya aparatur penyelenggara pembangunan bidang kesehatan baik dari
aspek, jumlah, jenis dan kompetensi yang berkualitas dan profesional.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 59


3. Tersedianya sarana prasarana pelayanan kesehatan dan sarana prasarana aparatur
yang memadai sesuai standar yang telah ditentukan guna menuunjang kelancaran
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

B. Strategi Khusus
1. Strategi kebijakan pembangunan bidang kesehatan fokus pada perlindungan
kesehatan masyarakat, memberikan perlindungan dan jaminan pelayanan kesehatan
jiwa, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk dapat
menerapkan pola PHBS, UKBM dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak
yang berkualitas.
2. Strategi Kebijakan Pengalokasian APBDyang akan ditempuh adalah pengalokasian
anggaran yang berpihak pada masyarakat. Implementasinya berupa kebijakan
anggaran untuk publik harus lebih besar daripada anggaran untuk aparatur,
kebijakan anggaran harus memprioritaskan program yang mendorong terwujudnya
pelayanan kesehatan berkualitas yang inovatif dan profesional.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 60


BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SEKADAU

4.1 Visi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau

Visi adalah kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten
Sekadau melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
yang akan datang dengan memperhatikan kondisi masa depan yang ingin diwujudkan
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan Kabupaten Sekadau.
Dalam perumusannya, visi ini ditetapkan dengan memperhatikan isu-isu
strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencan Kabupaten Sekadau dengan berlandaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam rencana
pembangunan yang memiliki dampak yang signifikan bagi Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan Kabupaten Sekadau di masa yang akan
datang.
2. Keadaan yang bila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
bila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3. Isu strategis bagi Dinas Kesehatan diperoleh baik berasal dari analisis internal, maupun
identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang
menciptakan peluang dan ancaman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau di masa
5 (lima) tahun mendatang.
Dengan memperhatikan isu-isu strategis dalam 5 (lima) tahun mendatang, serta
mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sekadau
tahun 2016-2021 “TERWUJUDNYA KABUPATEN SEKADAU YANG MAJU,
MANDIRI, DAN BERDAYA SAING”. Berdasarkan hal tersebut, maka visi dinas
Kesehatan Kabupaten Sekadau tahun 2016-2021 adalah :

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 61


“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Berkualitas yang Terstandar dan Profesional”

Dengan visi tersebut diharapkan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan


Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau mampu mendorong pembangunan berwawasan
kesehatan yang berkualitas, innovatif dan profesional serta kemandirian masyarakat
dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat dan berperilaku sehat serta mampu
menggerakkan semua potensi yang ada dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata dan bermutu bagi semua penduduk, guna memperoleh derajat kesehatan yang
berkualitas , sebagai perwujudan hak asasi manusia di bidang kesehatan.
Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atau pun masyarakat. Jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
1. Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam


kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan
utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit,
serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan Berkualitas adalah Pelayanan Kesehatan yang bermutu
baik, ciri-ciri pelayanan yang berkualitas/bermutu yang akan dan atau harus dimiliki oleh
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah sebagai berikut ;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 62


1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan
secara mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit serta mudah dipahami dan
dilaksanakan.
2. Kejelasan dan Kepastian, yang menyangkut prosedur dan palayanan umum,
persyaratan pelayanan umum baik teknis maupun administratif, rincian biaya/tarif
pelayanan umum dan tata cara pembayarannya, jangka waktu penyelesaian
pelayanan dan lain-lain.
3. Keamanan, dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan
keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.
4. Keterbukaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara persyaratan, satuan kerja/pejabat
penanggung jawab pemberi pelayanan umum. Waktu penyelesaian dan rincian
biaya/tariff dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan kesehatan
wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh
masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.
5. Efisiensi, yang meliputi persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal
yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan
kesehatan yang diberikan dan dicegah adanya pengulangan pemenuhan
kelengkapan persyaratan, dalam hal proses pelayanannya mempersyaratkan
kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi pemerintah lain yang terkait.
6. Ekonomis, dalam arti pengenaan biaya/tarif pelayanan kesehatan harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan; nilai barang atau jasa pelayanan kesehatan
dengan tidak menuntut biaya tinggi diluar kewajaran, kondisi dan kemampuan
pelanggan/ masyarakat untuk membayar secara umum serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Keadilan, keadilan yang merata dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan
kesehatan harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan
diperlakukan secara adil.
8. Ketepatan Waktu, dalam arti pelaksanaan pelayanan kesehatan dapat diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 63


Terstandar, menurut Para ahli Standar adalah keadaan ideal atau tingkat
pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas
penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990 dalam Azwar, 1996).
Pengertian Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan
yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan
(Donabedian, 1980 dalam Azwar, 1996).
Definisi Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi
oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan (Rowland dan Rowland,
1983 dalam Azwar, 1996).
Keputusan Menteri Kesehatan no. 228 tahun 2002 menyatakan bahwa standar
adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam
melakukan kegiatan.

Profesional adalah istilah bagi aparatur penyelengara pembangunan kesehatan


yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan Standar Operasional
prosedur (SOP) dan peraturan perundang undangan dalam bidang pelayanan
kesehatan dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya yang ideal . Karena
profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan
keahlian maka aparatur penyelengara pembangunan kesehatan yang
profesional adalah aparatur penyelengara pembangunan kesehatan yang digaji
dan melaksanakan tugas sesuai juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis
(Petunjuk Teknis) yang dibebankan.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 64


4.2 Misi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau

Guna mewujudkan dan merealisasikan Visi Dinas Kesehatan Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau 2016-2021, maka ditetapkan 5
(lima) Misi Pembangunan Kesehatan di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016-2021, sebagai berikut:
 Mewujudkan Aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan Kabupaten
Sekadau yang profesional dan berkualitas;
 Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal bidang kesehatan dan sarana prasarana aparatur;
 Mengembangkan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Sekadau dalam
pengendalian penyakit menular atau tidak menular dan pembangunan kesehatan
jiwa yang bermartabat;
 Terwujudnya individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Sekadau yang
berperilaku hidup bersih dan sehat serta sadar gizi;
 Memantapkan pelayanan dan efektifitas pusat-pusat pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Kabupaten
Sekadau;

4.3 Tujuan dan Sasaran

Dalam Merumuskan tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan lebih lanjut perlu
dilakukan identifikasi faktor Internal dan Eksternal baik yang bersifat mendukung maupun
menghambat proses pencapaian Visi dan Misi Organisasi sebagai Dasar dalam melakukan
analisis lingkungan Strategis Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau.
Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal serta untuk mewujudkan misi Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau,
ditetapkan Tujuan dan Sasaran sebagai berikut :

Misi Pertama.

Mewujudkan Aparatur penyelenggara pembangunan Kesehatan Kabupaten


Sekadau yang Profesional dan berkualitas.
Untuk Misi Pertama terdapat 1 (satu) tujuan yaitu;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 65


1) Meningkatkan Kuantitas dan kualitas aparatur penyelenggara
pembangunan kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan,
dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :
2) Meningkatnya jumlah, jenis dan kompetensi aparatur penyelenggara
pembangunan kesehatan yang berkualitas dan profesional.

Misi Kedua.

Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan


standar pelayanan minimal bidang kesehatan dan sarana prasarana aparatur.
Untuk Misi Kedua terdapat 2 (dua) tujuan yaitu ;
1) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan sarana prasarana
aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan, yaitu :
2) Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan sarana prasarana aparatur
yang memadai guna menunjang kelancaran penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.

Misi Ketiga,

Mengembangkan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Sekadau dalam


pengendalian penyakit menular atau tidak menular dan pembangunan kesehatan jiwa yang
bermartabat.
Untuk Misi Ketiga terdapat 1 (satu) tujuan yaitu ;
1) Meningkatkan kualitas perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit
menular dan tidak menular, dengan 2 (dua) sasaran, yaitu :
2) Menurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit menular
dan tidak menular;
3) Meningkatnya pelayanan kesehatan penduduk miskin;
4) Memberikan perlindungan dan menjamin pelayanan kesehatan jiwa bagi ODMK,
ODG dan orang dengan gangguan penggunaan NAPZA, dengan 2 (dua) sasaran,
yaitu :
5) Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa bagi ODMK, ODG dan orang dengan
gangguan penggunaan NAPZA;
6) Terwujudnya upaya kesehatan jiwa yang responsive, menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan dan terukur;

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 66


Misi Keempat,

Terwujudnya individu, keluarga dan masyarakat Kabupaten Sekadau yang


berperilaku hidup bersih dan sehat serta sadar gizi.
Untuk Misi Keempat terdapat 2 (dua) tujuan yaitu ;
1) Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, kemampuan masyarakat agar hidup
bersih dan sehat, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) serta sadar gizi, dengan 2 (dua)
sasaran, yaitu :
2) Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dan berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM);
3) Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan;
4) Meningkatkan status gizi masyakarat, dengan 1 (satu) sasaran, yaitu:
5) Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif.

Misi Kelima,

Memantapkan pelayanan dan efektifitas pusat-pusat pelayanan kesehatan yang


berkualitas dan menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Kabupaten Sekadau.
Untuk Misi Keempat terdapat 3 (tiga) tujuan yaitu ;
1) Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak yang berkualitas, dengan 2 (dua)
sasaran, yaitu :
2) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak balita dan pelayanan
kesehatan ibu serta reproduksi;
3) Meningkatnya pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
4) Memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, dengan 2 (dua) sasaran, yaitu :
5) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan asuransi kesehatan masyarakat;
6) Meningkatnya jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
Rumah Sakit, Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Bidan di desa dan Pos Kesehatan Desa.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 67


7) Meningkatnya pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan dalam rangka penyelenggaraan sistem kesehatan Kabupaten
Sekadau.
8) Meningkatkan kualitas penanganan serta pengawasan obat, perbekalan
kesehatan, keamanan pangan dan bahan berbahaya, dengan 2 (dua) sasaran,
yaitu :
9) Meningkatnya kualitas penanganan obat dan perbekalan kesehatan yang
berkualitas;
10) Meningkatnya pengawasan obat, perbekalan kesehatan, keamanan pangan dan
bahan berbahaya

4.4 Strategi dan Kebijakan

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan dari masing-masing misi adalah
sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemandiran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat

a. Strategi
1) Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan
pemberdayaan masyarakat dan UKBM serta kemitraan guna pencapaian
PHBS;
2) Memanfaatkan saluran informasi dan komunikasi yang ada di masyarakat
untuk penyebarluasan informasi kesehatan;
3) Mengembangkan kelompok-kelompok pemberdayaan masyarakat dan UKBM
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan;

b. Kebijakan
1) Upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk
perubahan perilaku ke arah hidup bersih dan sehat;
2) Pengembangan IPTEK diarahkan untuk pengembangan media promosi
kesehatan.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga dengan pendekatan continuum of


care dan perbaikan gizi masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 68


a. Strategi
1) Mengoptimalkan dukungan komitmen, pembiayaan, pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu, bayi
dan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk;
2) Mengoptimalkan IPTEK dan SIK untuk pemantauan wilayah setempat dan
surveilen KIA dan gizi masyarakat
3) Mengoptimalkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan
skrining dan kesehatan lansia

b. Kebijakan
1) Upaya peningkatan KIA, perbaikan gizi masyarakat dan kesehatan lansia
dilaksanakan secara komprehensif dalam kerangka kerja universal protection;
2) Upaya peningkatan KIA, perbaikan gizi masyarakat dan kesehatan lansia
menitikberatkan pada akses dan mutu layanan;

3. Menyelenggarakan upaya pencegahan pemberantasan penyakit dan penyehatan


lingkungan serta pengawasan makanan, dan minuman;

a. Strategi
1) Meningkatkan kemitraan dan jejaring kerja untuk pencegahan dan
penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan;
2) Mengoptimalkan IPTEK dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
penyakit serta penyehatan lingkungan;
3) Mengoptimalkan pembinaan, pemantauan dan pengawasan kualitas kesehatan
lingkungan dan keamanan pangan;

b. Kebijakan
1) Penurunan angka kesakitan dan kematian dilaksanakan melalui peningkatan
kemitraan, surveilans, penatalaksanaan kasus dan pemutusan mata rantai
penularan penyakit;
2) Penurunan angka kesakitan penyakit degeneratif dengan pengendalian faktor
risiko;
3) Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan keamanan pangan melalui
pembinaan, pemantauan dan pengawasan dengan melibatkan peran serta

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 69


masyarakat serta pemanfaatan IPTEK untuk menurunkan factor risiko
penyakit berbasis lingkungan

4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, rujukan,penunjang dan kefarmasian


serta mendukung JKN;

a. Strategi
1) Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan melalui peningkatan
kapasitas SDM dan peningkatan sarana prasarana kesehatan yang memadai,
sediaan farmasi dan sarana penunjang;
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat,
upaya pemulihan dan jaminan kesehatan secara mandiri;

b. Kebijakan
1) Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan;
2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam kemandirian kesehatan dan
kepesertaan dalam JKN;

5. Meningkatan kapasitas sumber daya kesehatan dan manajemen kesehatan berbasis


teknologi informasi

a. Strategi
1) Optimalisasi pemberdayaan sumber daya kesehatan dengan peningkatan
kapasitas sarana pelayanan kesehatan dasar, penunjang dan diklat teknis
tenaga kesehatan;
2) Pengembangan system informasi kesehatan diupayakan untuk meningkatkan
kapasitas;

b. Kebijakan
1) Penyelenggaraan diklat/ bimtek kesehatan melalui lembaga resmi bidang
kesehatan;
2) Penyelenggraan studi banding bidang kesehatan dengan harapan SDM
kesehatan memiliki perbandingan terhadap pelayanan kesehatan di tempat
masing-masing.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 70


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam bagian ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait
beserta program yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah. Selain itu, disajikan
pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang
dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode
perencanaan. Bagian ini merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan
berbagai analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam penyusunan
program prioritas.

Suatu urusan menjadi strategis tergantung tujuan dan sasaran pembangunan


dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan pemerintahan daerah dapat
menjadi strategis di satu tahun/periode atau sebaliknya, menjadi operasional di
periode berikutnya. Dalam hal suatu urusan atau program/kegiatan didalamnya
menjadi strategis maka perencanaan, pengendalian, dan evaluasi yang dilakukan lebih
tinggi intensitasnya dibanding yang operasional. Begitu pula dalam penganggarannya,
harus diprioritaskan terlebih dahulu. Yang demikian karena suatu urusan yang
bersifat strategis ditetapkan temanya karena pengaruhnya yang sangat luas dan
urgent untuk diselenggarakannya sangat tinggi. Suatu program prioritas, baik
strategis maupun operasional, kinerjanya merupakan tanggung jawab Kepala
SKPD. Namun,bagi program prioritas yang dikategorikan strategik, menjadi
tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan kepala daerah pada tingkat
kebijakan.

Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan sejak


tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis dilakukan pada
identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan (wajib yandas, wajib non
yandas,pilihan dan penujang). Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan daerah,
dibuatlah alokasi pagu untuk setiap program. Pagu indikatif program merupakan
jumlah dana yang tersedia untuk mendanai program prioritas tahunan yang
penghitungannya berdasarkan standar satuan harga yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 71


Indikasi rencana program prioritas SKPD berisi program- program, baik untuk
mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk pemenuhan
layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Pagu indikatif
sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk
penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang
telah disertai kebutuhan pendanaan (pagu indikatif) selanjutnya dijadikan sebagai
acuan bagi SKPD dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah, termasuk dalam
menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.

Pencapaian target kinerja program (outcome) di masing-masing urusan


mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari
APBD Kabupaten Sekadau, APBD Propinsi dan APBN maupun sumber-sumber
lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Sumber-sumber
lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat secara khusus
diatur dalam Pasal 99 ayat (2) Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, yaitu kebijakan,
program dan kegiatan pemerintah daerah yang didanai APBD dalam pencapaian
sasarannya, melibatkan peran serta masyarakat baik dalam bentuk dana, material
maupun SDM dan teknologi.

Perumusan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan


pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil verifikasi terhadap rencana
program, Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 72


Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sekadau

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
1 Meningkatkan manajemen Meningkatnya Kebijakan 1. Terpenuhinya prasarana PROGRAM PELAYANAN TERLAKSANANYA PELAYANAN
kesehatan Manajemen yang menunjang pelayanan ADMINISTRASI ADMINISTRASI
Kesehatan PERKANTORAN PERKANTORAN

KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA BAHAN SURAT 100% 10.000.000 100% 14.000.000 100% 15.000.000 100% 16.000.000 100% 17.000.000 100% 18.000.000
SURAT MENYURAT ADMINISTRASI
MENYURAT PERKANTORAN

KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA BIAYA 100% 90.000.000 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 150.000.000 100% 170.000.000 100% 200.000.000
KOMUNIKASI, SUMBER DAYA KOMUNIKASI, SUMBER DAYA
AIR DAN LISTRIK AIR DAN LISTRIK

KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA BIAYA JASA 100% 12.000.000 100% 13.000.000 100% 14.000.000 100% 15.000.000 100% 17.000.000 100% 20.000.000
PEMELIHARAAN DAN PEMELIHARAAN DAN
PERIZINAN KENDARAAN PERIZINAN KENDARAAN
DINAS/OPERASIONAL DINAS/OPERASIONAL
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA BIAYA JASA 100% 125.000.000 100% 130.000.000 100% 135.000.000 100% 140.000.000 100% 145.000.000 100% 150.000.000
ADMINISTRASI KEUANGAN ADMINISTRASI KEUANGAN

2. meningkatkan kemitraan KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA PERALATAN 220.000.000 230.000.000 250.000.000 270.000.000 280.000.000 300.000.000
dengan swasta dan dunia KEBERSIHAN KANTOR DAN BAHAN PEMBERSIH
usaha KANTOR
KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERSEDIANYA BIAYA 100% 15.000.000 100% 18.000.000 100% 20.000.000 100% 22.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000
PERBAIKAN PERALATAN PERBAIKAN PERALATAN
KANTOR KANTOR
KEGIATAN PENYEDIAAN ALAT TERSEDIANYA KELENGKAPAN 100% 250.000.000 100% 260.000.000 100% 280.000.000 100% 290.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000
TULIS KANTOR ALAT TULIS KANTOR

KEGIATAN PENYEDIAAN TERSEDIANYA KEBUTUHAN 100% 53.000.000 100% 56.000.000 100% 58.000.000 100% 60.000.000 100% 62.000.000 100% 65.000.000
BARANG CETAKAN DAN BAHAN CETAK DAN FOTO
PENGGANDAAN COPY DINAS
KEGIATAN PENYEDIAAN TERSEDIANYA PERALATAN 100% 28.000.000 100% 30.000.000 100% 32.000.000 100% 34.000.000 100% 36.000.000 100% 40.000.000
KOMPONEN INSTALASI LISTRIK DAN PENERANGAN
LISTRIK/PENERANGAN KANTOR
BANGUNAN KANTOR
KEGIATAN PENYEDIAAN TERSEDIANYA BAHAN BACAAN 100% 10.000.000 100% 12.000.000 100% 14.000.000 100% 16.000.000 100% 18.000.000 100% 20.000.000
BAHAN BACAAN DAN PEGAWAI, KORAN, MAJALAH
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
KEGIATAN PENYEDIAAN TERSEDIANYA PENYEDIAAN 100% 420.000.000 100% 440.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 600.000.000 100% 620.000.000
MAKANAN DAN MINUMAN MAKAN DAN MINUM UNTUK
PEGAWAI, RAPAT DAN TAMU
KANTOR
KEGIATAN RAPAT-RAPAT TERSEDIANYA BIAYA 100% 260.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000 100% 340.000.000 100% 360.000.000
KOORDINASI DAN KONSULTASI PERJALANAN DINAS LUAR
KE LUAR DAERAH DAERAH

KEGIATAN PENYEDIAN JASA TERPENUHNYA TENAGA NON 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000 100% 350.000.000 100% 360.000.000
TENAGA PENDUKUNG PNS
ADMINISTRASI / TEKNIS
PERKANTORAN

KEGIATAN RAPAT-RAPAT TERSEDIANYA BIAYA 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000
KOORDINASI DAN KONSULTASI PERJALANAN DINAS DALAM
KE DALAM DAERAH DAERAH

KEGIATAN PENYEDIAAN JASA TERJAGANYA KEAMANAN 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
PENGAMANAN KANTOR KANTOR DINAS

Meningkatkan kebijakan Tersedianya prasarana yang PROGRAM PENINGKATAN MEMENUHI SARANA DAN
manajemen menunjang pelayanan SARANA DAN PRASARANA PRASARANA KANTOR
pembangunan kesehatan kesehatan APARATUR
KEGIATAN PEMBANGUNAN TERSEDIANYA GEDUNG 100% 1.200.000.000 100% 1.400.000.000 100% 1.600.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.200.000.000
GEDUNG KANTOR KANTOR DAN FASILITAS YANG
MEMADAI
KEGIATAN PENGADAAN TERSEDIANYA KENDARAAN 100% 1.600.000.000 100% 1.800.000.000 100% 1.900.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.200.000.000 100% 2.400.000.000
KENDARAAN DINAS/OPERASIONAL
DINAS/OPERASIONAL KESEHATAN

KEGIATAN PENGADAAN TERSEDIANYA PERLENGKAPAN 100% 900.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.100.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.400.000.000 100% 1.500.000.000
PERLENGKAPAN GEDUNG GEDUNG KANTOR
KANTOR
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
KEGIATAN PENGADAAN TERSEDIANYA PERALATAN 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 260.000.000 100% 280.000.000 100% 290.000.000 100% 300.000.000
PERALATAN GEDUNG KANTOR KERJA

KEGIATAN PENGADAAN TERSEDIANYA MEJA KURSI 100% 130.000.000 100% 140.000.000 100% 150.000.000 100% 160.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
MEBELEUR
KEGIATAN PENGADAAN TERSEDIANYA JARINGAN 100% 250.000.000 100% 260.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000
JARINGAN INSTALASI LISTRIK, INTALASI LISTRIK AIR DAN
AIR DAN TELEPON TELEPON KANTOR
KEGIATAN PEMELIHARAAN TERWUJUDNYA KONDISI 100% 250.000.000 100% 260.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000 100% 350.000.000
RUTIN/BERKALA RUMAH RUMAH DINAS YANG BAIK
DINAS
KEGIATAN PEMELIHARAAN TERSEDIANYA BIAYA 100% 250.000.000 100% 350.000.000 100% 370.000.000 100% 380.000.000 100% 400.000.000 100% 400.000.000
RUTIN/BERKALA KENDARAAN PEMELIHARAAN KENDARAAN
DINAS/OPERASIONAL DINAS/OPERASIONAL

KEGIATAN PEMELIHARAAN TERSEDIANYA KEBETUHAN 100% 12.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000
RUTIN/BERKALA DAN PEMALIHARAAN
PERLENGKAPAN GEDUNG PERLENGKAPAN GEDUNG
KANTOR KANTOR
KEGIATAN REHABILITASI TERSEDIANYA GEDUNG 100% 130.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000
SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR YANG MEMADAI
KANTOR DALAM MENUNJANG
PELAYANAN KANTOR

2 Meningkatkan pengembangan dan Tersedianya tenaga Tersedianya Tenaga PROGRAM PENINGKATAN TERSEDIANYA KESEMPATAN
pemberdayaan SDM kesehatan kesehatan yang Kesehatan yang mengikuti KAPASITAS SUMBER DAYA DALAM MENINGKATKAN SDM
berdayaguna dan Bimbingan Teknis APARATUR APARATUR
berhasilguna Implimentasi Peraturan
Perundang-undangan
KEGIATAN SOSISIALISASI TERSEDIANYA SOSIALISASI 100% 280.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000 100% 350.000.000 100% 360.000.000 100% 380.000.000
PERATURAN PERUNDANG- TENTANG PERATURAN
UNDANGAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS TERSEDIANYA BIMBINGAN 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000
IMPLEMENTASI PERATURAN TEKNIS IMPLEMENTASI
PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tercapainya Peningkatan PROGRAM PENINGKATAN TERLAKSANANYA PELAPORAN 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kinerja aparatur PENGEMBANGAN SISTEM KINERJA DAN KEUANGAN
PELAPORAN CAPAIAN SKPD
KINERJA DAN KEUANGAN

KEGIATAN PENYUSUNAN TERWUJUDNYA PEMBUATAN 100% 10.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000
LAPORAN CAPAIAN KINERJA LAPORAN YANG TEPAT WAKTU
DAN IKHTISAR REALISASI
KINERJA SKPD
KEGIATAN PENYUSUNAN TERLAKSANANYA LAPORAN 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 100% 40.000.000 100% 50.000.000
LAPORAN KEUANGAN KEUANAGAN SEMESTERAN
SEMESTERAN
KEGIATAN PENYUSUNAN TERLAKSANANYA LAPORAN 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 100% 40.000.000
PELAPORAN KEUANGAN AKHIR KEUANAGAN AKHIR TAHUN
TAHUN
KEGIATAN PENYUSUNAN TERSEDIANYA RENCANA 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 100% 40.000.000 100% 50.000.000
RENCANA STRATEGIS STRATEGIS (RENSTRA)
(RENSTRA)

3 Meningkatkan ketersediaan Meningkatnya jaminan Terpenuhinya kebutuhan PROGRAM OBAT DAN TERPENUHNYA BAHAN OBAT-
pemerataan dan keterjangkauan ketersediaan,keterjangka akan obat-obatan di PERBEKALAN KESEHATAN OBATAN DALAM RANGKA
obat serta menjamin keamanana uan dan pemerataan obat pelayanan kesehatan, MENINGKATKAN PELAYANAN
khasiat kemanfaatan dan mutu yg dibutuhkan masyarakat meliputi puskesmas dan KESEHATAN
keseidian farmasi alkes dan serta terlindungnya masy jaringannya
makanan dari bahaya KEGIATAN PENGADAAAN TERSEDIANYA BAHAN OBAT- 100% 3.500.000.000 100% 3.800.000.000 100% 4.000.000.000 100% 4.500.000.000 100% 4.800.000.000 100% 5.000.000.000
OBAT DAN PERBEKALAN OBATAN DAN PERBEKALAN
KESEHATAN KESEHATAN
KEGIATAN PENINGKATAN MENINGKATNYA MUTU 100% 60.000.000 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 140.000.000 100% 150.000.000
MUTU PENGGUNAAN OBAT PENGGUNAAN OBAT DAN
DAN PERBEKALAN KESEHATAN PERBEKALAN KESEHATAN

KEGIATAN MONITORING, TERLAKSANANYA 100% 140.000.000 100% 150.000.000 100% 160.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000
EVALUASI DAN PELAPORAN MONITORING EVALUASI DAN
PELAPORAN

4 Meningkatkan pembiayaan Pemerataan dan mutu 1.meningkatkan usia harapan PROGRAM UPAYA MENINGKATNYA STATUS
kesehatan terutama untuk pelayanan kesehatan hidup KESEHATAN MASYARAKAT DERAJAT KESEHATAN
mewujudkan Upaya Kesehatan terhadap masyarakat MASYARAKAT MELALUI
Masyarakat BERBAGAI UPAYA KESEHATAN
2. Menurunnya Angka
MASYARAKAT
Kesakitan
KEGIATAN PELAYANAN TERLAKSANANYA PELAYANAN 100% 2.200.000.000 100% 2.500.000.000 100% 3.000.000.000 100% 3.200.000.000 100% 3.500.000.000 100% 3.500.000.000
KESEHATAN PENDUDUK KESEHATAN PENDUDUK
MISKIN DIPUSKESMAS MISKIN DI PUSKESMAS DAN
DAN JARINGANNYA JARINGANNYA
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
KEGIATAN PEMELIHARAAN TERLAKSANANYA 100% 1.000.000.000 100% 1.300.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.200.000.000 100% 2.500.000.000
DAN PEMULIHAN KESEHATAN PEMELIHARAAN DAN
PEMULIHAN KESEHATAN
KEGIATAN TERLAKSANANYA 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000 100% 320.000.000 100% 350.000.000
PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN WABAH
MENULAR DAN WABAH

KEGIATAN PERBAIKAN GIZI TERLAKSANANYA PERBAIKAN 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
MAYARAKAT GIZI TERHADAP MASYARAKAT

KEGIATAN PENINGKATAN TERLAKSANANYA PELAYANAN 100% 500.000.000 100% 600.000.000 100% 800.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.400.000.000
PELAYANAN DAN DAN PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN MASALAH MASALAH KESEHATAN
KESEHATAN
KEGIATAN TERLAKSANANYA 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000
PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI
MASYARAKAT

5 Meningkatnya Pengawasan Obat Meningkatnya Terlaksananya Pengawasan PROGRAM PENGAWASAN TERLAKSANANYA


dan Makanan terhadap Masyarakat Pengawasan Obat dan Obat dan Makanan Terhadap OBAT DAN MAKANAN PENGAWASAN OBAT DAN
Makanan Terhadap Masyrakat , jajan Makanan MAKANAN
Masyrakat Anak Sekolah

KEGIATAN PENINGKATAN TERLAKSANANYA 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000
PEMBERDAYAAN PENINGKATAN
KONSUMEN/MASYARAKAT DI PEMBERDAYAAN KONSUMEN
BIDANG OBAT DAN MAKANAN DI BIDANG OBAT DAN
MAKANAN
KEGIATAN PENINGKATAN TERLAKSANANYA 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000
PENGAWASAN KEAMANAN PENGAWASAN KEAMANAN
PANGAN DAN BAHAN PANGAN DAN BAHAN
BERBAHAYA BERBAHAYA

6 .Meningkatkan upaya kesehatan Terwujudnya masyarakat 1.porsentase desa siaga aktif PROGRAM PROMOSI TERCAPAINYA BUDAYA HIDUP
terjangkau,berkeadilan dan berbasis yang berperilaku hidup meningkat KESEHATAN DAN SEHAT DALAM MASYARAKAT
bukti ilmiah dgn pengutamaan bersih dan sehat (PHBS). 2.penjaringan siswa PEMBERDAYAAN
pada promotif dan preventif. SD/sederajat meningkat. MASYARAKAT

KEGIATAN PENYULUHAN TERCAPAINYA BUDAYA HIDUP 100% 120.000.000 100% 140.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000
MASYARAKAT POLA HIDUP SEHAT DALAM MASYARAKAT
SEHAT
KEGIATAN PENINGKATAN TERLAKSANANYA 100% 60.000.000 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
PEMANFAATAN SARANA PENINGKATAN PEMANFAATAN
KESEHATAN SARANA KESEHATAN

KEGIATAN PENINGKATAN TERWUJUDNYA TENAGA 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000
PENDIDIKAN TENAGA PENYULUHAN KESEHATAN
PENYULUH KESEHATAN
KEGIATAN MONITORING, TERLAKSANANYA 100% 80.000.000 100% 130.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000
EVALUASI DAN PELAPORAN MONITORING DAN EVALUASI
PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN

7 Meningkatnya kerjasama dan Meningkatnya Status Gizi 1. Gizi Buruk dan Gizi Kurang PROGRAM PERBAIKAN GIZI MENURUNNYA ANGKA
pemberdayan masyarakat dalam dan Kesehatan 2. meningkatnya pemberian MASYARAKAT KESAKITAN BAYI , BALITA DAN
status gizi masyarakat Masyarakat makanan pendamping ASI IBU
pada anak usia 6-24bln dan
keluarga miskin
3. meningkatnya cakupan
balita gizi buruk mendapatkan
perawatan.
KEGIATAN PEANGGULANGAN TERLAKSANANYA 100% 180.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000
KURANG ENERGI PROTEIN PENANGGULANGAN
(KEP), ANEMIA GIZI BESI, KEKURANGAN GIZI BESI AKIBAT
GANGGUAN AKIBAT KURANG KURANG YODIUM DAN
YODIUM (GAKY), KURANG KEKURANGAN VIT A DAN ZAT
VITAMIN A DAN KEKURANGAN GIZI MIKRO LAINNYA
ZAT GIZI MIKRO LAINNYA

PENINGKATAN PENDIDIKAN
TERLAKSANANYA PENDIDIKAN 100% 60.000.000 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 130.000.000 100% 150.000.000
GIZI GIZI
MANAJEMEN ASI TERLAKSANANYA 100% 50.000.000 100% 80.000.000 100% 1.000.000 100% 120.000.000 100% 130.000.000 100% 150.000.000
MANAJEMEN ASI
8 Meningkatkan upaya Pelayanan Terwujudnya mutu 1. Jumlah desa yang PROGRAM PENGEMBANGAN MENINGKATNYA DERAJAT
kesehatan terjangkau, lingkungan hidup yang melaksanakan STBM LINGKUNGAN SEHAT KESEHATAN BAGI
pengutamaan pada upaya lebih sehat melalui MASYARAKAT
promotif dan preventif. pengembangan sistem
kesehatan kewilayahan
untuk menggerakkan
pembangunan
berwawasan
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
8 Meningkatkan upaya Pelayanan Terwujudnya mutu PROGRAM PENGEMBANGAN MENINGKATNYA DERAJAT
1 kesehatan terjangkau,
2 lingkungan hidup
3 yang 4 LINGKUNGAN
5 SEHAT KESEHATAN BAGI
6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
pengutamaan pada upaya lebih sehat melalui MASYARAKAT
2. meningkat Menurunnya
promotif dan preventif. pengembangan sistem
angka kesakitan menular dan
kesehatan kewilayahan
tidak menular
untuk menggerakkan
pembangunan
berwawasan KEGIATAN PENYULUHAN TERCIPTANYA LINGKUNGAN 100% 100% 100% 100% 100% 100%
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEHAT BAGI MASYARAKAT
SEHAT
KEGIATAN MONITORING, TERLAKSANANYA 100% 100% 100% 100% 100% 100%
EVALUASI DAN PELAPORAN MONITORING EVALUASI DAN
PELAPORAN

9 Meningkatanya Pencegahan dan Menurunnya Angka 1.meningkatkan cakupan desa PROGRAM PENCEGAHAN MENURUNNYA ANGKA
Penanggulangan Penyakit Bagi kesakitan, kematian dan Uci. DAN PENANGGULANGAN KESAKITAN AKIBAT PENYAKIT
Masyarakat kecacatan akibat dari 2. meningkatnya cakupan PENYAKIT MENULAR MENULAR DI MASYARAKAT
penyakit menular dan penemuan dan penangan
penyakit tidak menular penderita penyakit
serta tertanggulanginya 3. tertanganinya kasus KLB
wabah penyakit dan
menular dan Bencana
kejadian luar
biasa.
KEGIATAN TERLAKSANANYA 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 350.000.000 100% 375.000.000 100% 400.000.000 100% 420.000.000
PENYEMPROTAN/FOGGING PENYEMPROTAN/FOGGING
SARANG NYAMUK SARANG NYAMUK DI
MASYARAKAT
KEGIATAN PELAYANAN TERLAKSANANYA VAKSINANSI 100% 60.000.000 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000
VAKSINASI BAGI BALITA DAN BAGI BALITA DAN ANAK
ANAK SEKOLAH SEKOLAH
KEGIATAN PENINGKATAN TERCAPAINYA TARGET 100% 80.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000
IMUNISASI IMUNISASI BAYI, SISWA SD, IBU
HAMIL DAN WUS
KEGIATAN PENINGKATAN TERCIPTANYA PENINGKATAN 100% 50.000.000 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000
SURVEILLANCE SURVEILLANCE
EPIDEMINOLOGI DAN EPIDEMINOLOGI DAN
PENAGGULANGAN WABAH PENAGGULANGAN WABAH

KEGIATAN PENINGKATAN TERCIPTANYA PENINGKATAN 100% 50.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI (KIE) PENCEGAHAN EDUKASI (KIE) PENCEGAHAN
DAN PEMBERANTASAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT PENYAKIT

10 Meningkatkan manajemen Terwujudnya Tenaga Tenaga kesehatan yang PROGRAM STANDARISASI MENINGKATNYA STANDAR
kesehatan mendukung desentralisasi kesehatan yang berdaya berdaya guna dan berhasil PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
yang akuntabel, guna dan berhasil PUSKESMAS DAN
transparan,berdayaguna dan JARINGANNYA
berhasilguna.

KEGIATAN PENYUSUNAN TERLAKSANANYA 100% 1.000.000.000 100% 1.500.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.750.000.000 100% 3.000.000.000
STANDAR KESEHATAN PENYUSUNAN STANDA
KESEHATAN
KEGIATAN EVALUASI DAN TERWUJUDNYA STANDAR 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 420.000.000 100% 450.000.000
PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DI
PELAYANAN KESAHTAN PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA
KEGIATAN PENYUSUNAN TERWUJUDNYA PENYUSUNAN 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
STANDAR ANALISIS BELANJA STANDAR ANALISIS BELANJA
PELAYANAN PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN

11 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Terwujudnya Pemerataan Peningkatan Rasio PROGRAM PENGADAAN, TERSEDIANYA SARANA DAN
yang terjangkau dan Pengutamaan pada PuskesmasPustu dan PENINGKATAN DAN PRASARANA PUSKESMAS
pelayanan Kesehatan bagi Jaringannya PERBAIKAN SARANA DAN YANG MEMADAI DALAM
Masyarakat PRASARANA MENUNJANGPENINGKATAN
PUSKESMAS/PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN
PEMBANTU DAN
JARINGANNYA
KEGIATAN PEMBANGUNAN TERSEDIANYA PUSKESMAS 100% 3.000.000.000 100% 6.000.000.000 100% 10.000.000.000 100% 15.000.000.000 100% 20.000.000.000 100% 25.000.000.000
PUSKESMAS YANG MEMADAI DALAM
MENUNJANG PENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN

PEMBANGUNAN PUSKESMAS TERSEDIANYA SARANA DAN 100% 1.000.000.000 100% 1.200.000.000 100% 1.500.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.200.000.000
PEMBANTU PRASARANA PUSTU YANG
MEMADAI DALAM
MENUNJANGPENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN
PENGADAAAN SARANA DAN TERSEDIANYA SARANA DAN 100% 2.000.000.000 100% 5.000.000.000 100% 8.000.000.000 100% 10.000.000.000 100% 12.000.000.000 100% 15.000.000.000
PRASARANA PUSKESMAS PRASARANA UNTUK
PUSKESMAS
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
REHABILITASI SEDANG/BERAT TERLAKSANANYA 100% 1.500.000.000 100% 2.500.000.000 100% 3.000.000.000 100% 3.500.000.000 100% 3.800.000.000 100% 4.000.000.000
PUSKESMAS PEMBATU REHABILITASI PUSTU

KEGIATAN REHABILITASI TERLAKSANANYA 100% 1.000.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.800.000.000 100% 3.000.000.000
SEDANG / BERAT POLINDES / REHABILITASI POLINDES
POSKESDES
KEGIATAN REHABILITASI TERLAKSANANYA 100% 1.000.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.800.000.000 100% 3.000.000.000
SEDANG / BERAT PUSKESMAS REHABILITASI PUSKESMAS

PEMBANGUNAN POSKESDES / TERLAKSANANYA 100% 1.000.000.000 100% 1.800.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.800.000.000 100% 3.000.000.000
POS KESEHATAN DESA REHABILITASI POSKESDES

MONITORING, EVALUASI DAN TERLAKSANANYA 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000
PELAPORAN MONITORING EVALUASI DAN
PELAPORAN

12 Meningkatnya manajemen Meningkatkan kebijakan Terwujudnyanya asuransi PROGRAM KEMITRAAN TERCIPTANYA PELAYANAN
kesehatan melalui program manajemen kesehatan masyarakat kurang PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN YANG OPTIMAL
kemitraan pelayanan kesehatan pembangunan kesehatan mampu KESEHATAN OLEH SARANA KESEHATAN
di kabupaten sekadau YANG ADA
KEGIATAN KEMITRAAN TERWUJUDNYA ASURANSI 100% 1.500.000.000 100% 2.500.000.000 100% 3.000.000.000 100% 3.500.000.000 100% 3.750.000.000 100% 4.000.000.000
ASURANSI KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
KEGIATAN KEMITRAAN TERLAKSANANYA 100% 100.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 175.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000
PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR MENULAR

KEGIATAN KEMITRAAN TERLAKSANANYA KEMITRAAN 100% 80.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000
PENGOBATAN LANJUTAN BAGI PENGOBATAN LANJUTAN BAGI
PASIEN RUJUKAN PASIEN RUJUKAN

Meningkatnya kualitas PROGRAM PENINGKATAN MENURUNYA ANGKA


hidup anak balita PELAYANAN KESEHATAN KEMATIAN DAN KESAKITAN
ANAK BALITA PADA ANAK BALITA
KEGIATAN PELATIHAN DAN MENINGKATNYA KINERJA 100% 60.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 220.000.000 100% 250.000.000
PENDIDIKAN PERAWATAN PENGELOLA PROGRAM
ANAK KESEHATAN ANAK BALITA
BALITA

13 Meningkatnya upaya pelayanan Meningkatnya kualitas 1. Menurunnya angka PROGRAM PENINGKATAN MENURUNYA ANGKA
kesehatan melalui program hidup ibu dan bayi kematian ibu. KESELAMATAN IBU KEMATIAN IBU MELAHIRKAN
peningkatan kesehatan ibu 2. Meningkatnya cakupan K4. MELAHIRKAN DAN ANAK DAN NEONATES
melahirkan dan anak

3. Menurunnya angka
kematian bayi

4. Meningkatnya
cakupan pelayanan
nifas
ORIENTASI PENGGUNAAN TERSEDIANYA BUKU KIA BAGI 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 1.900.000.000 100% 200.000.000
BUKU KIA BAGI KADER KADER

14 Meningkatkan upaya kesehatan meningkatnya kesehatan Terwujudnya program PROGRAM KESEHATAN TERWUJUDNYA KESEHATAN
bagi remaja bagi remaja kesehatan bagi remaja REMAJA BAGI REMAJA
KEGIATAN ADVOKASI DAN KIE TERWUJUDNYA ADVOKASI 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 150.000.000 100% 175.000.000 100% 200.000.000 100% 220.000.000
TENTANG KESEHATAN DAN KIE TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA (KRR) REPRODUKSI REMAJA (KRR)

15 Meningkatnya Upaya Pelayanan meningkatnya Terwujudnya Penduduk yang PROGRAM PENGENDALIAN TERCWUJUDNYA
Kesehatan Melalui Pengendalian Pengendalian Penduduk peduli kesehatan PENDUDUK PENGENDALIAN TERHADAP
Penduduk PENDUDUK
KEGIATAN SOSIALISASI TERCAPAINYA SOSIALISASI 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEBIJAKAN DAN PROGRAM
KEPENDUDUKAN KEPENDUDUKAN
KEGIATAN PENYIAPAN TERSEDIANYA PENYIAPAN 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000
KEHIDUPAN BERKELUARGA KEHIDUPAN BERKELUARGA
BAGI REMAJA BAGI REMAJA
KEGIATAN PEMBINAAN TERSEDIANYA PEMBINAAN 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 280.000.000 100% 300.000.000
KETAHANAN KELUARGA KETAHANAN KELUARGA

16 Meningkatnya Upaya Pelayanan Meningkatanya Keluarga Terwujudnya Peserta Keluarga PROGRAM KELUARGA TERWUJUDNYA PESERTA
Kesehatan keluarga berencana Berencana Bagi Berencana BERENCANA KELUARGA BERENCANA
Masyarakat
KEGIATAN PENYEDIAAN TERSEDIANYA PELAYANAN KB 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000
PELAYANAN KB DAN ALAT DAN ALAT KONTRASEPSI BAGI
KONTRASEPSI BAGI KELUARGA KELUARGA MISKIN
MISKIN
KEGIATAN HARI KELUARGA 100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000
BERENCANA NASIONAL
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN Kondisi Kinerja Unit Kerja
INDIKATOR KINERJA pada akhir
PROGRAM dan PADA TAHUN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM (outcome) periode Renstra Penanggun Lokasi
KEGIATAN AWAL
dan KEGIATAN (output) SKPD
PERENCANAA gjawab
N 2016 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 11 8 13 8 15 8 17 8 19 20 21 22 23
PROGRAM PELAYANAN TERLAKSANANYA PELAYANAN 100% 50.000.000 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
KONTRASEPSI KEGIATAN KONTRASEPSI KEGIATAN
PELAYANAN KONSELING KB PELAYANAN KONSELING KB

KEGIATAN PELAYANAN TERLAKSANANYA PELAYANAN 100% 50.000.000 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000
PEMASANGAN KONTRASEPSI PEMASANGAN KONTRASEPSI
KB KB BAGI MASYARAKAT

KEGIATAN PELAYANAN KB TERWUJUDNYA PELAYANAN 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000
MEDIS OPERASI KB MEDIS OPERASI

KEGIATAN FASILITASI TERSEDIANYA FASILITASI 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000
PEMBENTUKAN KELOMPOK PEMBENTUKAN KELOMPOK
MASYARAKAT PEDULI KB MASYARAKAT PEDULI KB
PROGRAM PEMBINAAN TERLAKSANANYA PROGRAM
PERAN SERTA MASYARAKAT PEMBINAAN PERAN SERTA
DALAM PELAYANAN KB/KR MASYARAKAT DALAM
YANG MANDIRI PELAYANAN KB/KR YANG
MANDIRI
REVIEW PROGRAM KB TERWUJUDNYA REVIEW 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000
PROGRAM KB
PROGRAM PENGEMBANGAN TERLAKSANANYA PROGRAM
PUSAT PELAYANAN PENGEMBANGAN PUSAT
INFORMASI DAN KONSELING PELAYANAN INFORMASI DAN
KRR KONSELING KRR

KEGIATAN PENDIRIAN PUSAT TERLAKSANANYA PENDIRIAN 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 450.000.000
PELAYANAN INFORMASI DAN PUSAT PELAYANAN
KONSELING KKR INFORMASI DAN KONSELING
KKR
KEGIATAN FASILITASI FORUM TERSEDIANYA FASILITASI 100% 80.000.000 100% 120.000.000 100% 150.000.000 100% 180.000.000 100% 200.000.000 100% 250.000.000
PELAYANAN KKR BAGI FORUM PELAYANAN KKR BAGI
KELOMPOK REMAJA DAN KELOMPOK REMAJA DAN
KELOMPOK SEBAYA DILUAR KELOMPOK SEBAYA DILUAR
SEKOLAH SEKOLAH
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini
ditampilkan dalam Tabel 6.1

Tabel 6.1

Penetapan Indikator Kinerja Daerah


Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Sekadau

Target Kondisi
Akhir
NO Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Periode
RPJMD
KESEHATAN

1 Usia Harapan Hidup 70 71 71 71 71 71,5 71,5

Cakupan pelayanan kesehatan


2 85 85 85 85 90 90 90
dasar masyarakat miskin

Cakupan pelayanan gangguan


3 jiwa di sarana pelayanan 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan

Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
4 kesehatan yang memiliki 90 92 94 96 98 100 100
kompetensi kebidanan
(Linakes)

Cakupan komplikasi kebidanan


5 90 77 78 79 80 82 82
yang ditangani

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 79


Cakupan Neonatus dengan
6 80 81 82 83 84 85 85
komplikasi yang ditangani

7 Cakupan pelayanan nifas 90 92 94 96 98 100 100

8 Cakupan kunjungan bayi 90 92 94 96 98 100 100

9 Cakupan kunjungan Balita 86 88 90 92 94 96 96

Cakupan kunjungan ibu hamil


10 95 96 97 98 99 100 100
(K4)

Angka Kematian Ibu (AKI)


11 melahirkan per 100.000 21 13 12 10 8 6 6
kelahiran hidup

Angka Kematian Bayi (AKB)


12 35 24 22 20 18 16 16
per 1.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita


13 (AKABA) per 1.000 kelahiran 35 30 28 25 23 21 21
hidup

Persentase Bayi yang


14 80 44 47 50 53 56 56
mendapatkan ASI Ekslusif

Cakupan pemberian makanan


15 100 100 100 100 100 100 100
pendamping ASI

Cakupan Balita yang


16 mendapatkan Kapsul Vitamin 85 83 84 85 86 87 87
A 2 kali pertahun

Cakupan Balita gizi buruk yang


17 100 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan

Persentase gizi buruk pada


18 1 1 1 1 1 1 1
Balita

Cakupan ibu hamil


19 80 82 84 88 90 92 92
mendapatkan 90 tablet Fe

Persentase rumah tangga


20 berprilaku hidup bersih dan 60 60 70 80 90 100 100
sehat (PHBS)

Persentase Posyandu yang


21 50 50 50 50 50 50 50
Aktif

Persentase ketersediaan obat


22 100 100 100 100 100 100 100
sesuai kebutuhan

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 80


23 Cakupan Peserta KB Aktif 60 60 60 65 65 65 65

24 Angka Kesakitan 16,28 16 15,5 15 14,5 14 14

Cakupan penemuan dan


25 penanganan penderita penyakit 100 100 100 100 100 100 100
DBD

26 Angka kesakitan DBD 51,19 77,04 50 40 35 30 30

27 Angka kematian DBD 0 0,67 0 0 0 0 0

Cakupan penemuan dan


28 penanganan penderita penyakit 100 53 70 70 70 70 70
TBC BTA +

210/100 210/100. 210/10 210/10 210/10 210/10


29 Prevalensi TB Paru .000 000 0.000 0.000 0.000 0.000
210/100.000

Prevalensi penderita Kusta 0/10.00 0/10.00 0/10.0 0/10.0 0/10.0 0/10.0


30 0 0 00 00 00 00
0/10.000
yang ditemukan

Angka kesembuhan (RTF)


31 100 100 100 100 100 100 100
Kusta

Persentase kasus diare yang


32 ditemukan dan ditangani sesuai 95 95 100 100 100 100 100
standar

Persentase kasus malaria per


33 0,009 0,039 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
1.000 penduduk

Cakupan Desa Universal Child


34 80 85 90 95 97 99 99
Immunization (UCI)

35 Tertanganinya KLB > 24 jam 100 100 100 100 100 100 100

Persentase penderita HIV/IMS


36 100 100 100 100 100 100 100
yang diobati

Persentase rumah yang


37 75 80 85 90 95 100 100
memenuhi syarat sehat

Cakupan penemuan dan


38 2 1 0 0 0 0 0
penanganan penderita Filariasis

Persentase kasus zoonosa


lainnya (Rabies, Antraks, Pes,
39 80 87 90 90 90 90 90
Leptospiroris) yang ditangani
sesuai standar

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Sekadau Page 81


BAB
VII
PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk


dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau Tahun 2016– 2021 merupakan
pedoman perencanaan bagi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau dalam menyusun program dan kegiatan
dalam Pembangunan Kesehatan selama lima tahun. Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau berisikan Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan beserta
penganggaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan .

Untuk melihat keberhasilan pencapaianVisi, Misi, tujuan dan sasaran telah


ditetapkan melalui indikator kinerja Utama dan Indikator kinerja kunci.

Keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan


dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau tergantung pada faktor– faktor kunci keberhasilan
dan dukungan partisipasi masyarakat, sektor swasta dan lembaga pemerintah lain
dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
pembangunan.

RenstraDinasKesehatanPengendalianPendudukdan KB Kab.Sekadau

Anda mungkin juga menyukai