Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN


TAHUN 2019

UPTD PUSKESMAS CILACAP


TENGAH I
Jalan Kalimantan 8 Cilacap

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG............................................................... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN....................................................... 2

C. PENGERTIAN UMUM DAN KHUSUS.................................... 3

D. LANDASAN HUKUM............................................................. 3
............................................................................................

BAB II JENIS DAN MUTU PELAYANAN................................................. 4

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS........................................ 4

B. JENIS PELAYANAN.............................................................. 4

BAB III INDIKATOR MUTU DAN KINERJA.............................................. 6

A. INDIKATOR MUTU UKM/ INDIKATOR KINERJA.................. 6

B. INDIKATOR MUTU KLINIS................................................... 10

BAB IV STANDAR PELAYANAN MINIMAL............................................... 11

A. INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL...................... 12

B. TARGET DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL 12

C. KETERKAITAN RENCANA STRATEGIS DAN ANGGARAN

TAHUNAN............................................................................ 13

BAB V PENUTUP.................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga, masyarakat, pemerintah, dan swasta.Keberhasilan
pembangunan kesehatan ditentukan oleh konstribusi dari semua sector,
berdasarkan fungsi dan peranannya masing – masing.Tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyrakat yang optimal.Setiap individu berkewajiban
ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat.Pembangunan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain: ibu,
bayi,anak, lanjut usia (lansia) dan keluarga miskin.
Di dalam Permenkes nomor 75 tahun 2014 disebutkan Puskesmas
sebagai penanggung jawab upaya tingkat pertama di satu atau sebagian
wilayah kecamatan, mempunyai dua fungsi utama yaitu penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya
dan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
Saat ini, Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai
dengan aturan dan pedoman yang berlaku agar pelayanan di fasilitas
kesehatan dapat berjalan dengan optimal. Menurut Permenkes Nomor 4
Tahun 2019 disebutkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan
terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota.Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota terdiri atas pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan
kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar,
pelayanan kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia
lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayana kesehatan

1
2

penderita diabetes melitus, pelayanan kesehatan orang dengan gangguan


jiwa berat, pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis, dan
pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).
Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Oleh
karena itu penulis menyusun pedoman SPM ini sebagai dasar atau acuan
dalam melakukan pelayanan komprehensif kepada masyarakat

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan disusunnya pedoman SPM adalah sebagai berikut:
1. Sebagai panduan bagi manajemen dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam
penyelenggaraan SPM.
2. Untuk menyatukan pemahaman pelaksana pelayanan kesehatan
tentang definisi operasional dan indikator kinerja.

C. PENGERTIAN UMUM DAN KHUSUS


1. Pengertian Umum
SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan urusan Pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
2. Pengertian Khusus
Pengertian – pengertian untuk istilah khusus adalah sebagai
berikut:
a. Jenis Pelayanan
Pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan.
b. Indikator mutu dan kinerja
Adalah tolok ukur prestasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi
berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan.
3

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 1 tahun 2008 tentang
Tentang Pembentukan dan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1213);
8. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugasdan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Cilacap
9. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap
10. Peraturan Bupati Nomor 226 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Cilacap.
BAB II
JENIS DAN MUTU PELAYANAN

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kecamatan atau


wilayah kerja Puskesmas. Selain uraian tentang letak geografis, administratif
dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas jenis – jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas Kesugihan II.

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I sebagai satu diantara dua
puskesmas di Kecamatan Cilacap Tengah dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah barat : Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah
2. Sebelah Utara : Desa Kebonmanis, Kecamatan Cilacap Utara
3. Sebelah Timur : Kelurahan Tegalkamulyan, Kec.Cilacap Selatan
4. Sebelah Selatan : Kelurahan Sidakaya, Kec. Cilacap Selatan

Terletak di antara 109o1’450685 garis bujur timur dan 7o 42’


21.1169” garis lintang selatan, dengan luas wilayah 9,2 km2 dan terbagi
dalam 3 Kelurahan, yaitu Gunungsimping, Sidanegara, dan Lomanis.
Jarak terjauh dari Puskesmas ke wilayah kerja adalah Kelurahan Lomanis
sekitar 2 km, sedangkan Kelurahan terluas adalah Sidanegara.

B. JENIS PELAYANAN
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 800/ 003
/ 16.12 tanggal 02 Januari 2019 tentang Jenis – Jenis Pelayanan di
Puskesmas Cilacap Tengah I, Pelayanan di Puskesmas terdiri dari
penyelenggaraaan UKM dan pelayanan UKP.
1. UKM
UKM meliputi penyelenggaraan upaya essensial dan upaya
pengembangan.

a. Upaya essensial terdiri dari:


1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
4) Pelayanan Gizi

4
5

5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


6) Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya pengembangan di Puskesmas Cilacap Tengah I meliputi:
1) Pelayanan Kesehatan Lansia
2) Usaha Kesehatan Kerja dan Olahraga
3) Pelayanan HATRA
4) Kesehatan Jiwa
5) KRR/UKS

2. Pelayanan UKP
Jenis – jenis pelayanan UKP meliputi:
a. Pendaftaran/ Rekam Medis
b. Pelayanan Pemeriksaan Umum
c. Pelayanan Menejemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
d. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan (KB)
f. Pelayanan Laboratorium
g. Pelayanan Konseling
h. Pelayanan Farmasi
i. Pelayanan Tindakan Gawat Darurat
j. Pelayanan KIR Kesehatan (Umum/Haji)
k. Pelayanan Kesehatan Jiwa
l. Pelayanan Kesehatan Indra
m. Pelayanan Prolanis
n. Pelayanan IVA
BAB III
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

Indikator mutu dan kinerja di Puskesmas yang mengacu pada SPM


terdiri dari indikator kinerja UKM dan indikator mutu klinis.

A. INDIKATOR MUTU UKM/ INDIKATOR KINERJA


N JENIS TARGET
INDIKATOR KINERJA
O PELAYANAN 2019
1. PELAYANAN Input:
PROMOSI 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi. 100%
KESEHATAN 2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
TERMASUK perencanaan.
UKS 3. Penyerapan dana BOK 100%
Proses:
1. Survey PHBS tatanan Rumah Tangga 78%
2. Penyuluhan Kesmas dan P2P 100%
3. Pelaksanaan SMD 100%
4. Pelaksanaan MMD 100%
5. Pembinaan kesehatan remaja di Pondok 100%
pesantren
6. Bina suasana FKD dalam rangka 100%
mendukung program UKM
7. Penggalangan Dukungan lintas sektoral 100%
tentang 3 masalah kesehatan Nasional
8. Orientasi kader kesehatan tentang 100%
program kesehatan masyarakat
9. Pembinaan SBH 100%
10. Desa Siaga aktif dimulai dengan 100%
reorganisasi FKD yang di SK kan
Output
1. Desa siaga 100%
2. Desa siaga aktif mandiri 12%
3. Penjaringan peserta didik SD/MI, 100%
SMP/MTs kelas 1, kelas VII
4. Penjaringan peserta didik SMA/MA 60%
kelas X
5. Pemeriksaan berkala SD, SMP, 60%

6
7

N JENIS TARGET
INDIKATOR KINERJA
O PELAYANAN 2019
SMA/MA
6. Keluarga berperilaku PHBS strata 100%
madya
7. Posyandu mandiri 10%
2. PELAYANAN Input:
KESEHATAN 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi 100%
LINGKUNGAN 2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
perencanaan.
3. Penyerapan dana BOK 100%
Proses:
1. Presentase tempat umum yang 100%
memenuhi syarat kesehatan (Hotel,
tempat rekreasi dan tempat hiburan
lainnya)
2. TPM (tempat pengelolaan makanan) 100%
memenuhi syarat
3. Pemicuan STBM 100%
Output:
1. Cakupan rumah sehat 85%
2. Cakupan kualitas air minum yang 80%
memenuhi syarat
3. Cakupan desa ODF 100%
3. PELAYANAN KIA Input:
– KB 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi 100%
2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
perencanaan
3. Penyerapan dana BOK 100%
Proses:
1. Pelayanan bayi dan balita sehat 100%
2. SDIDTK pada anak pra sekolah 100%
3. Kepatuhan pelayanan ANC sesuai 100%
prosedur 10T
4. Kunjungan neonatal, bayi, ibu hamil, 100%
ibu nifas resti
5. Pelayanan Nifas termasuk kunjungan 100%
PUS yang tidak berKB/DO
Output:
8

N JENIS TARGET
INDIKATOR KINERJA
O PELAYANAN 2019
1. Cakupan kunjungan bayi 100%
2. Cakupan Pelayanan kesehatan balita 100%
3. Cakupan K1 100%
4. Cakupan K4 100%
5. Cakupan penjaringan ibu hamil resti 100%
oleh tenaga kesehatan
6. Cakupan penjaringan ibu hamil resti 100%
oleh masyarakat
7. Cakupan persalinan oleh tenaga 100%
kesehatan
8. Cakupan kunjungan neonatal oleh 100%
tenaga kesehatan
4. PELAYANAN Input:
GIZI 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi 100%
MASYARAKAT 2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
perencanaan.
3. Penyerapan dana BOK 100%
Proses:
1. Penyediaan PMT untuk kasus gizi 100%
buruk
2. Ibu hamil KEK dapat PMT 85%
3. Ibu hamil mendapat Fe 90 tablet 95%
4. Bayi 0-6 bulan dapat ASI Ekslusif 85%
5. Bayi baru lahir mendapat IMD 50%
6. Balita kurus usia 5-59 bulan mendapat 100%
PMT
7. Rematri mendapat TTD 30%
8. Balita ditimbang BB nya (D/S) 85%
9. Balita gizi buruk ditangani 100%
10. Balita usia 6-59 bulan mendapat 100%
vitamin A

Output:
1. Prevalensi gizi buruk 0.035%
2. Prevalensi balita stunting 21%
3. Rumah tangga mengkonsumsi garam 90%
9

N JENIS TARGET
INDIKATOR KINERJA
O PELAYANAN 2019
beryodium
5. PELAYANAN Input:
PENCEGAHAN 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi. 100%
DAN 2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
PENGENDALIAN perencanaan
PENYAKIT 3. Penyerapan dana BOK 100%
Proses:
1. Pelaksanaan kunjungan HIV 95%
2. Pelaksanaan posbindu di 7 desa 100%
Output:
1. Cakupan Pelayanan kesehatan orang 100%
dengan resiko terinfeksi HIV.
2. Cakupan Pelayanan kesehatan orang 95%
dengan TB.
3. Desa UCI. 100%
4. Cakupan Pelayanan kesehatan orang 100%
dengan PenderitaHipertensi.
5. Angka Bebas Jentik 100%
6. Cakupan Pelayanan kesehatan orang 100%
dengan Penderita Diabetes Melitus.
7. Cakupan Pelayanan kesehatan orang 100%
dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat.
8. Cakupan Pelayanan kesehatan pada 100%
usia produktif
6. PERAWATAN Input:
KESEHATAN 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi. 100%
MASYARAKAT 2. Pelaksanaan kegiatan sesuai 100%
perencanaan.
3. Penyerapan dana BOK 100%
4. Ketersediaan perkesmas kit 100%

Proses:
1. Tingkat kemandirian keluarga KM II 100%
saat kunjungan pertama
Output:
1. Cakupan keluarga mandiri II 100%
7. PELAYANAN Input:
KESEHATAN 1. Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi 100%
10

N JENIS TARGET
INDIKATOR KINERJA
O PELAYANAN 2019
LANSIA 2. Ketersediaan sarana prasarana 100%
posyandu lansia
Proses:
1. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100%
2. Penjaringan lansia 100%
Output:
1. Hasil pemeriksaan lansia baru 100%
8. PELAYANAN Input:
KESEHATAN Ketersediaan tenaga sesuai kompetensi 100%
Proses:
KERJA DAN
1. Tes kebugaran pada calon Jemaah Haji 100%
OLAHRAGA
2. Kegiatan kebugaran jasmani 100%
Output:
Hasil pemeriksaan calon Jemaah haji. 100%

B. INDIKATOR MUTU KLINIS


N JENIS TARGET
INDIKATOR MUTU KLINIS
O PELAYANAN 2019
1. INDIKATOR Input:
MUTU KLINIS 1. Dokter umum memiliki sertifikat ACLS 100%
2. Perawat memiliki sertifikat BTCLS 20%
3. Bidan memiliki sertifikat PPGDON 20%
Proses:
1. Respon time kurang dari 5 menit di 80%
ruangan tindakan
2. Ketepatan petugas dalam mengisi 100%
partograf di ruang pelayanan
persalinan
3. Ketepatan jam buka pendaftaran rawat 100%
jalan
4. Dokter pemberi pelayanan di ruangan 80%
pemeriksaan umum
5. Pemberian informed consent pada 100%
pasien tindakan pencabutan gigi ruang
pemeriksaan gigi.
6. Pemberian informasi mengenai cara 100%
mengkonsumsi obat di ruangan
farmasi.
11

Output:
1. Kasus triase merah tertangani 100%
2. Klem JKN tepat waktu 100%
BAB IV
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan terdiri dari 12 standar
pelayanan, yaitu :
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir usia 0 – 28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
4. Pelayanan kesehatan balita
Cakupan pelayanan kesehatan balita usia 0 – 59 bulan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
Cakupan pelayanan kesehatan anak setingkat pendidikan dasar sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
Persentase orang usia 15 – 59 tahun yang mendapat pelayanan
skrinning kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Cakupan warga berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat pelayanan
skrinning kesehatan sesuai standar minimal satu kali di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

11
12

8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi


Persentase jumlah penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
Persentase jumlah penderita diabetes melitus usia 15 tahun ke atas
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
Persentase orang dengan gangguan jiwa usia 15 tahun ke atas yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis
Persentase orang dengan terduga TBC yang mendapat pelayanan TBC
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus).
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapat pelayanan HIV
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

B. TARGET DAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Target dan indikator penerima Layanan SPM bidang kesehatan
UPTD Puskesmas Kesugihan II Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
TARGET
NO INDIKATOR DAN VARIABEL SASARAN
(%)
1 PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
  Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai 849 100
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun
2 PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
  Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai 810 100
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun
3 PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
  Cakupan bayi baru lahir usia 0-28 hari yang 772 100
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
4 PELAYANAN KESEHATAN BALITA
  Cakupan balita 0-59 bulan yang mendapat 3.024 100
pelayanan kesehatan balita sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
13

TARGET
NO INDIKATOR DAN VARIABEL SASARAN
(%)

5 PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA


PENDIDIKAN DASAR
  Cakupan pelayanan kesehatan anak setingkat 1.878 100
pendidikan dasar sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun ajaran
6 PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA
PRODUKTIF
  Persentase orang usia 15-59 tahun yang 39.459 100
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun
7 PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT
  Cakupan warga berusia 60 tahun atau lebih yang 17.661 100
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
8 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA
HIPERTENSI
  Persentase jumlah penderita hipertensi usia 15 934 100
tahun keatas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun
9 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA
DIABETES MELITUS (DM)
  Persentase jumlah penderita DM usia 15 tahun 591 100
keatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
10 PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN
GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT
  Persentase ODGJ berat yang mendapatkan 22 100
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
11 PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN
TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC)
  Persentase orang terduga TBC yang mendapatkan 149 100
pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun
12 PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN
RISIKO TERINFEKSI HIV
  Persentase orang beresiko terinfeksi HIV yang 1.406 100
mendapatkan pelayanan HIV sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun

C. KETERKAITAN RENCANA STRATEGIS DAN ANGGARAN TAHUNAN


NO SPM RENSTRA ANGGARAN
1. Pelayanan Pemberian PMT bumil Rp. 18.000.000,00
kesehatan ibu Pelaksanaan Program Rp. 5.950.000,00
hamil Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
Pelaksanaan kelas ibu Rp. 51.975.000,00
Pemantauan bumil risti Rp. 59.500.000,00
14

NO SPM RENSTRA ANGGARAN


2. Pelayanan Pemantauan ibu nifas Rp. 59.500.000,00
kesehatan ibu risti
bersalin Pelacakan kematian ibu Rp. 660.000,00
Pelayanan nifas, Rp. 1.540.000,00
termasuk kunjungan
rumah PUS yang tidak
ber-KB atau drop out
Rujukan komplikasi Rp. 64.625.000,00
kebidanan ke fasilitas
tingkat lanjut
Penyediaan sarpras Rp. 20.000.000,00
ruang menyusui/laktasi
3. Pelayanan Pemantauan Neonatal, Rp. 8.400.000,00
kesehatan bayi Bayi Risti
baru lahir Pelacakan Kematian Rp. 1.400.000,00
Bayi
Audit perinatal, Bayi Rp. 1.700.000,00
dan Balita
4. Pelayanan Penemuan kasus Rp. 14.000.000,00
kesehatan balita melalui pelayanan
MTBS/MTBM
Survelen Kippi Rp. 385.000,00
Imunisasi Dasar
Pelaksanaan Imunisasi, Rp. 3.850.000,00
sweeping imunisasi dan
DOFU
Pencegahan balita Rp. 4.900.000,00
stunting
PMT Balita Girang Rp. 49.680.000,00
PMT Balita Gibur Rp. 5.040.000,00
Pelaksanaan pemantuan Rp. 59.500.000,00
tumbuh kembang Bayi
dan Balita melalui
SDIDTK
Penimbangan serentak Rp. 7.700.000,00
dalam rangka
Pengukuran
pertumbuhan bayi dan
balita
Pemantauan Rp. 37.800.000,00
pertumbuhan bayi dan
balita
Pelaksanaan kelas Rp. 7.700.000,00
Balita
Pemeriksaan Rp. 4.000.000,00
makanan/jajanan anak
sekolah
5. Pelayanan Validasi data BIAS Rp. 1.815.000,00
kesehatan pada Pelaksanaan BIAS Rp. 7.260.000,00
usia pendidikan supervisor imunisasi Rp. 770.000,00
dasar BIAS
Sweeping BIAS Rp. 770.000,00

Kampanye kesehatan Rp. 15.795.000,00


15

NO SPM RENSTRA ANGGARAN


sekolah
Penjaringan Peserta Rp. 3.630.000,00
Didik kelas 1
Pelaksanaan UKGS Rp. 3.630.000,00
(pemeriksaan kesehatan
gigi, cuci tangan dan
sikat gigi bersama)
Pemeriksaan berkala Rp. 3.575.000,00
peserta didik
6. Pelayanan Pengukuran dan Rp. 25.364.000,00
kesehatan pada pemeriksaan Faktor
usia produktif; Resiko penyakit tidak
menular di Posbindu
PTM
7. Pelayanan Pelayanan Kesehatan Rp. 9.900.000,00
kesehatan pada Lansia
usia lanjut Pengadaan KMS Rp. 6.000.000,00
lansia,buku lansia resti
dan lansia kit
Pembinaan dan Rp. 7.000.000,00
Pelayanan lanjut usia di
UKBM (Posyandu
Lansia)
Kunjungan rumah Rp. 8.400.000,00
lanjut usia resiko tinggi
8. Pelayanan Pelayanan Prolanis HT Rp. 3.600.000,00
kesehatan (Hipertensi)
penderita Penyuluhan Kelompok Rp. 25.550.000,00
hipertensi
9. Pelayanan Pelayanan Prolanis DM Rp. 3.600.000,00
kesehatan
penderita
diabetes melitus
10 Pelayanan Pendampingan ODGJ Rp. 2.750.000,00
kesehatan orang (orang dengan gangguan
.
dengan Jiwa)
gangguan jiwa
berat
11 Pelayanan Kunjungan kontak Rp. 2.750.000,00
kesehatan orang Serumah Kasus TB,
.
terduga HIV/AIDS, IMS,
tuberculosis Hepatitis, DiareTipoid,
ISPA dan Kusta
Penemuan aktif terduga Rp. 8.050.000,00
TB
Pengiriman Specimen Rp. 2.100.000,00
TB
Surveilans dan Respon Rp. 11.375.000,00
KLB
Pemeriksaan Hbsag Rp. 8.400.000,00
pada populasi rawan

12 Pelayanan Pelayanan PDP Rp. 12.000.000,00


kesehatan orang (Perawatan Dukungan
16

NO SPM RENSTRA ANGGARAN


. dengan risiko Pengobatan)
terinfeksi virus
yang
melemahkan
daya tahan
tubuh manusia
(Human
Immunodeficienc
y Virus)
BAB V
PENUTUP

Pedoman SPM Puskesmas Cilacap Tengah I merupakan panduan bagi


manajemen dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta
pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan SPM.
Kami telah berusaha menyusun Pedoman SPM Puskesmas Tengah I
sebaik mungkin baik dalam segi sumber data, kualitas data maupun analisa
data, namun demikian kami menganggap masih banyak kekurangan dalam
buku SPM ini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan ini, serta kami berharap semoga
Pedoman SPM Puskesmas Cilacap Tengah I ini dapat bermanfaat bagi banyak
pihak.

17

Anda mungkin juga menyukai