Kabupaten Lebak.
Lebak.
i
Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas ini sebagai acuan untuk evaluasi
dan perencanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber dan
semoga bisa bermanfaat bagi semua pihak, serta kami mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk kepentingan dimasa yang akan
datang.
ii
DAFTAR ISI
iii
4.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ................................................. 35
4.2 Penilaian Kinerja Puskesmas ................................................... 38
LAMPIRAN – LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.5 Keadaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Tahun 2022 ......... 22
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Utama Puskesmas Cibeberyang mengacu pada Tujuan dan
sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tahun 2022 - 2024 ........ 26
Tabel 3.2 Analisis SWOT untuk meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan
kesehatan yang merata .................................................................................... 27
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Peraturan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2020 tentang Renstra
Puskesmas BLUD
4. Peraturan Bupati Lebak Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas BLUD .
5. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Nomor 446/305-Dinkes/III/2019 tentang Indikator Penilaian
Kinerja Puskesmas.
1.3 Pengertian
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Laporan
kinerja yang telah dibuat ini merupakan gambaran dari situasi dan
kondisi yang ada di Puskesmas, baik dari segi sarana – prasarana
dan sumber daya manusia yang ada, sehingga dari hasil yang ada
dapat dinilai kinerja dari Puskesmas itu sendiri. Pelaksanaan
penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan
verifikasi hasilnya.
2
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten untuk tahun
yang akan datang.
3
k. Pelayanan kesehatan orang dengan resiko infeksi HIV
l. Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child
Immunization)
m. Cakupan desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
n. Presentase KLB yang ditanggulangi <24 jam
o. Cakupan desa siaga aktif
p. Cakupan keluarga sehat
4
B. INDIKATOR KEGIATAN, terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari :
1. Persentase ibu hamil K1
2. Persentase ibu hamil KEK ditemukan
3. Persentase ibu hamil KEK mendapatkan makanan
tambahan
4. Persentase ibu hamil mendapatkan TTD 90 hari
5. Persentase ibu hamil mengikuti kelas ibu
6. Cakupan bumil resti yang ditangani
7. Persentase dukun paraji bermitra
8. Cakupan kunjungan ibu nifas (KF 4)
9. Persentase bayi baru lahir mendapatkan IMD
10. Persentase imunisasi dasar lengkap
11. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
12. Persentase D/S
13. Persentasi SDIDTK
14. Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan Vit A
15. Persentase balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
16. Persentase balita gizi kurang mendapatkan perawatan
17. Persentase Posyandu PURI
18. Persentase remaja putri mendapatkan TTD setiap 1 minggu
selama 1 tahun
19. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD,SMP,sederajat
20. Persentase kader UKS
21. Cakupan PHBS di institusi pendidikan
22. Cakupan PHBS di institusi pesantren
23. Cakupan pelayanan yang dilakukan di posbindu
24. Proporsi kelompok khusus yang melaksanakan kegiatan
posbindu PTM
25. Cakupan pelayanan penderita Hipertensi
5
26. Cakupan pelayanan DM
27. Kunjungan rumah ODGJ berat
28. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program
kesehatan jiwa
29. Penemuan kontak serumah penderita TB
30. Pasien TB yang mengetahui status HIV
31. Ibu hamil yang diperiksa HIV
32. Cakupan HBO
33. Cakupan BCG
34. Cakupan DPT
35. Cakupan Polio
36. Cakupan Campak
37. Persentase desa ODF
38. Persentase rumah yang melakukan CTPS
39. Persentase SAB memenuhi syarat kesehatan
40. Persentase rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan
sampah
41. Persentase rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan
limbah cair rumah tangga
42. Cakupan PHBS di Institusi kesehatan
43. Cakupan PHBS di Institusi tempat kerja
44. Cakupan PHBS di TTU
45. Persentase ketepatan waktu puskesmas dalam
melaporkan W2
46. Persentase desa yang memiliki UKBM aktif PURI
47. Persentase desa yang memiliki forum desa siaga aktif
48. Persentase desa yang melaksanakan surveilans berbasis
masyarakat
49. Persentase desa yang memiliki sistem kesiapsiagaan
kegawatdaruratan maternal/neonatal
50. Cakupan kunjungan PIS-PK
6
51. Cakupan keluarga bermasalah kesehatan yang dilakukan
intervensi
7
15. Persentase kemampuan pemeriksaan laboratorium
puskesmas dibandingkan dengan standar Permenkes
37/2012
16. Cakupan sarana prasarana pelayanan laboratorium
sesuai PMK 43/2019
17. Persentase hasil pemeriksaan laboratorium yang
diselesaikan < 120 menit
18. Cakupan resep obat yang diselesaikan oleh
apoteker/asisten apoteker
19. Persentase ketersediaan jenis obat sesuai formularium
obat puskesmas
20. Persentase resep obat jadi dengan waktu penyelesaian <
15 menit
21. Persentase resep obat racikan dengan waktu penyelesaian
< 30 menit
22. Cakupan pasien rawat inap yang dilakukan penanganan
gizi oleh Nutrisionis
23. Persentase ketepatan menu makanan pasien sesuai
dengan jenis penyakitnya
24. Cakupan pelayanan rekam medik yang dilakukan oleh
tenaga rekam medik
25. Cakupan rekam medik yang diisi lengkap dalam 24 jam
setelah selesai pelayanan
26. Ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah
cair
27. Cakupan limbah padat yang dikelola sesuai aturan
28. Ketersediaan 1 orang Sarjana akuntansi untuk mengelola
laporan keuangan
29. Persentase laporan keuangan bulanan yang diselesaikan
tepat waktu
30. Persentase SOP yang tersedia sesuai standar akreditasi
puskesmas
8
31. Cakupan karyawan yang mendapat pelatihan peningkatan
kompetensi bersertifikat/tahun
32. Cakupan pasien rujukan puskesmas dengan waktu
penyiapan ambulans < 30 menit
33. Persentase peralatan laboratorium dan alat ukur yang
terkalibrasi tepat waktu sesuai ketentuan kalibrasi
34. Cakupan anggota tim PPI yang terlatih
35. Persentase ketersediaan APD disetiap unit pelayanan yang
membutuhkan APD
36. Cakupan kepatuhan petugas memakai APD untuk setiap
tindakan
37. Persentase ruang pelayanan yang memiliki sestem
pengamanan
38. Persentase kunjungan sehat dan kunjungan sakit peserta
JKN yang diinput oleh petugas P-Care
39. Cakupan penyakit level kompetensi 4A yang dapat
ditangani tuntas di puskesmas
40. Cakupan peserta prolanis rutin kontak dengan petugas
9
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 Geografis
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber adalah salah satu dari
tiga Puskesmas yang ada di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber memiliki 8 desa binaan dari
22 desa yang ada di wilayah Kecamatan Cibeber. Adapun
karakteristik wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cibeber termasuk
Puskesmas Kawasan pedesaan, letak geografis desa binaan
merupakan daerah pegunungan
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber terletak di garis lintang -
6.855986 garis bujur 106.305.772 Desa Cikotok Kec. Cibeber,
dengan luas wilayah seluruhnya mencapai 98,7 Km2 .
10
Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber yaitu :
● Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Citorek dan Kec. Cipanas
● Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Cisungsang dan Kabupaten Sukabumi
● Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Panggarangan
● Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Bayah
Jarak UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber ke Ibu Kota
Kabupaten ± 128 km. Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah
binaan Puskesmas rawat Inap Cibeber bermata pencaharian sebagai
petani, buruh, Pedagang dan pegawai negeri. Transportasi antar
desa dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda
4. Wilayah desa binaan terbagi ke dalam 8 desa seperti terlihat pada
tabel dan gambar berikut :
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja Dan Kepadatan Penduduk
UPTD Puskesmas Cibeber tahun 2021
Kepadatan
No Desa Luas wilayah
Penduduk
(km2)
Per km2
1 Cibeber 11,4 km2 351,9
2 Cikotok 8,76 km2 281,3
3 Warungbanten 15 km2 206,8
4 Neglasari 16,8 km2 234,9
5 Hegarmanah 13,8 km2 140,9
6 Cihambali 15,49 km2 168,2
7 Sukamulya 12,16 km2 227,1
8 Ciherang 5,2 km2 599,0
Jumlah 98,7 km2 242,9
11
2.2 Demografi
Jumlah penduduk Wilayah Puskesmas Cibeber Tahun 2022 adalah
23. 964 jiwa yang terdiri dari :
- Laki-laki : 12. 179 Jiwa
- Perempuan : 11. 785 Jiwa
Adapun Kepadatan penduduk paling tinggi di Desa Ciherang
sedangkan terendah di Desa Hegarmanah.
Secara umum profil penduduk dari wilayah binaan Puskesmas
Rawat Inap Cibeberadalah sebagai berikut :
- Jumlah KK : 7. 629 KK
- Jumlah Desa ODF : 1 Desa
- Jumlah Ibu Hamil : 514 Orang
- Jumlah Bayi : 341 Bayi
- Jumlah anak balita (1-4 Tahun) : 1.545 Balita
- Angka Kematian Ibu : 1 Orang
- Angka Kematian Neo ( 0-28 hari) : 3 Bayi
- Angka Kematian Bayi : 3 Bayi
- Jumlah Balita Gizi Buruk : 5 Balita
- Jumlah Balita Stunting : 108 Balita
- Jumlah PUS : 5.041 PUS
- Jumlah KB Aktif : 4.120 Orang
- Jumlah Peserta JKN : 11.806 Orang
12
2.3 Bidang Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 43 tahun
2019 pasal 51 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama secara
terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama yang dimaksud adalah upaya kesehatan masyarat
Esensial dan Pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi :
1. Pelayanan promosi kesehatan,
2. Pelayanan kesehatan lingkungan,
3. Pelayanan kesehatan keluarga,
4. Pelayanan gizi,
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit,
6. Pelayanan keperawatan Kesehatan masyarakat
13
2.4 Aspek Strategis
Program dan indikasi kegiatan dalam pembanguan kesehatan
ditujukan upaya pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber yang dapat memberikan kontribusi kepada pencapaian
visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. Program dan
kegiatan prioritas yang terakomodir di setiap lini pelayanan dapat
diharapkan mampu mencerminkan pelayanan kesehatan secara
komprehensif, efektif, efisien dapat diakses dengan mudah dan
terjangkau masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber khususnya, sehingga dapat memberikan kepuasan
terhadap para pengguna jasa Puskesmas. Prioritas pelayanan
kesehatan adalah peningkatan pelayanan kesehatan kepada
kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
lain-lain.
14
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduki
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Pelaksana Gizi
Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian penyakit
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana Pencegahan penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD)
- Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
- Pelakana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan
Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
Pelakana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Pelaksana Pencegahan penyakit Hepatitis
Pelaksana Deteksl Dini Kanker Leher Rahim
Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
15
d) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan dalam gedung yang terbagi dalam:
a) Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi dan
Rekam medis
b) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
c) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
d) Konseling Gizi dan Sanitasi
e) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
f) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
g) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu,
Anak, Keluarga Berencana dan Imunisasi
h) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
i) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
j) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
k) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
l) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
m) Penanggung lawab Ruang IGD 12 jam
n) Penanggung Jawab PONED
e) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
a) Puskesmas Pembantu
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cilangkap
b) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Penanggung Jawab Poskesdes Pasir Kupa dan
Sangiangtanjung.
16
Manusia UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber terlihat pada tabel di
bawah :
Tabel 2.2
Perkembangan Jumlah SDM
2021 2022
No Indikator
PNS NON PNS NON
1 Dokter Umum 3 0 3 0
2 Dokter Gigi 0 0 1 0
3 Tenaga Promkes & Ilmu Prilaku 0 0 0 0
4 Tenaga Sanitasi Lingkungan 0 1 0 1
5 Nutrisionis 1 0 1 0
6 Perawat 9 11 9 13
7 Bidan 8 15 8 15
8 Perawat Gigi 1 0 1 0
9 Apoteker 0 0 0 0
10 Tenaga Teknis Kefarmasian 0 1 0 1
11 Analis Kesehatan 0 0 0 0
12 Rekam Medik 0 0 0 0
13 Administrasi 1 0 0 0
14 Keuangan 0 0 0 0
15 Pendukung Lainnya 0 4 0 4
Jumlah 23 32 23 34
Sumber : Unit Kepegawaian UPTD Puskesmas rawat Inap Cibeber, 2022
Berdasarkan tabel diatas, jumlah ketenagaan di Puskesmas
sudah hampir memadai, hanya belum memiliki Analis Kesehatan,
Administrasi / Akuntansi dan Rekam Medik.
17
obat-obatan jenis antibotik dan golongan analgetik-antiphiretik,
mengingat jumlah kasus penyakit terbesar adalah penyakit infeksi.
Kebutuhan obat - obatan jenis lain disesuaikan dengan jumlah
kasus penyakit, Namun secara umum kebutuhan obat terpenuhi.
Pemenuhan kebutuhan obat berasal dari BLUD Puskesmas Rawat
Inap Cibeber dan Sebagian masih disuplai oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak, adapun yang disuplai secara periodik setiap bulan
untuk jenis obat rutin, sedangkan untuk jenis obat program dapat
diambil kapan saja sesuai kebutuhan program terkecuali untuk
vitamin A yang selalu secara periodik didistribusikan setiap bulan
Februari dan Agustus. Persediaan Obat-obatan UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber terlihat pada tabel di bawah :
Tabel 2.3
Persediaan Obat
18
10 Anti Influensa & 3.900 4.200
Batuk tablet- 600 300 460
dextral
11 Anti Influensa - - -
tablet-alpara - 620
12 Asam Mefenamat 3.100 3.300
500 mg 400 200 103
13 Captopril 12.5 Mg - - -
- 80
14 Cetirizine tab /cap 1.800 2.000 -
10 mg 200 49
15 Digoksin tablet - - -
0,25 mg - 105
16 Dios tablet - - -
- 4.180
17 Dexamethason 0.5 - 800 -
Mg 800 75
18 Extr. Buah bilberry - - -
80 mg lutein - 4.675
(OCUGARD)
19 Furosemid tablet - - -
40 mg - 80
20 Glibenklamid tablet 300 1.100 -
5 mg 800 119
21 Kalsium - - -
Laktat/Kalk 500 mg - 63
22 Clorfeniramin 2.500 3.100 -
Maleat/CTM 4 mg 600 23
23 Kotrimoksazol 1.000 4.600 -
tablet 480 mg 3.600 133
24 Metformin tab 500 3.200 2.200
mg - 1.000 102
25 Metronidazol - - -
kaptab 500 mg - - 113
GENERIK INN
26 Multivitamin 2.800 5.200
Komplek-Livron B 2.800 400 242
Plex tablet
27 Multivitamin plus- - - -
Bio ATP - 2.354
28 Multivitamin- - - -
Becefort tab - 1.540
29 Methylprednisolon 4.000 2.500
e 4 Mg - 1.500 134
30 Obat Analgesik- 4.000 3.700
Antipiretik-Limacyl - 300 660
31 Obat Batuk Flu- - - -
19
Hustab - 435
32 Obat Flu-Molex flu 3.000 2.700
- 300 391
33 Parasetamol tablet 12.010 12.910 -
500 mg 900 53
34 Vitamin B6 - - -
/Piridoksin HCl - 131
tablet 10 mg
35 Thiamin Tablet 50 - - -
mg - 50
36 Piroxicam kapsul - - -
20 mg - 176
37 Pritacord, - - -
dexamethason, - 593
dexchlopheniramin
maleat 2 mg
38 Ranitidine tablet 1.500 1.700 -
150mg (LIMAG) 200 550
39 Salbutamol tablet 4 - - -
mg - 70
40 Salbutamol tablet 2 - - -
Mg - 67
41 Simvastatin tablet 1.600 1.100
10 mg 500 1.000 110
42 Siprofloksasin tab - - -
500 mg - 265
43 Tensi Gard - - -
- 2.123
44 Trampara - - -
- 5.313
45 Vit. B. Komp. - - -
Tablet - 118
46 Vitamin C tablet - - -
- 150
47 MYCOSTOP 250 - - -
Griseofulvin tablet - 1.773
250 mg
48 Lexacrol Tablet 1.200 1.250 -
50 528
49 Prenamia Kapsul - - -
- 1.210
50 Guaifenesin 6.500 6.000
- 500 202
51 Geriavita 6.400 5.000
- 1.400 2.696
52 Besi II fumarat 7.100 5.200
300mg,mangan - 1.900 850
sulfat 0,4mg
20
Hemafort tablet
Tabel 2.4
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2022
Jumlah Jumlah
No Jenis Fasilitas Keadaan
Dibutuhkan Yang Ada
1. Puskesmas 1 1 Baik
2. Pukesmas pembantu 1 1 Baik
3. Poskesdes 3 3 1 Rusak
4. Kendaraan Dinas roda 2 7 7 Baik
5. Kendaraan Dinas roda 4 2 2 Baik
6. Komputer 9 4 1 rusak
7. Laptop 12 7 1 rusak
8. LCD 2 1 Baik
9. Genset 1 1 Rusak
21
2.9 Aspek Peran Serta Masyarakat (UKBM)
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri. Di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber delapan desa sudah menjadi desa siaga aktif. Keadaan
UKBM wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.5
Keadaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM )
Tahun 2022
No Desa Jumlah Jumlah Strata
Posyandu Kader Posyandu
1 Cibeber 6 4 Purnama, 2
Mandiri
2 Cikotok 4 3 Purnama, 1
Mandiri
3 Warungbanten 6 Purnama
4 Neglasari 6 Purnama
5 Hegarmanah 4 Purnama
6 Cihambali 5 Purnama
7 Sukamulya 5 Purnama
8 Ciherang 6 Purnama
22
2.10 Anggaran Kesehatan
Pembiayaan sektor kesehatan sangat penting untuk
pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Cibeber. Pembiayaan sektor kesehatan bersumber antara lain dari
dana Kapitasi JKN, Non Kapitasi JKN, BOK, Jampersal dan BLUD.
Pembiayaan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber Kecamatan
Cibeber Kabupaten Lebak sepenuhnya bersumber dari APBD dan
APBN.
Tabel 2.6
Realisasi Anggaran Pelayanan Kesehatan
Tahun 2022
NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
PAGU REALISASI %
4 Jampersal Rp 0 Rp 0 -
23
BAB III
RENCANA STRATEGI
24
3.2 Tujuan Puskesmas
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
- Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas Layanan kesehatan yang
terjangkau dan merata.
- Meningkatnya Tata kelola Pemerintahan yang baik dan
bersih serta layanan publik yang berkualitas.
25
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Rawat Inap
Cibeber berdasarkan tujuan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Utama Puskesmas Rawat Inap Cibeber yang Mengacu
pada Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Tahun 2022-2024
Angka
Kematian Ibu 170 168 165 163 161 159
(Per 100.000
KH)
persentase
Kekurangan 10 9.7 9.6 9.4 9.1 8.8
Gizi(%)
Meningkatnya Meningkatnya Indeks
tata kelola kinerja Kepuasan 78 81 84 87 88 >90
Puskesmas penyelenggara Masyarakat
yang baik dan an Puskesmas Persentase
83 84 85 86 87 88
bersih serta dan pelayanan Laporan yang
layanan kesehatan disampaikan
kesehatan tepat waktu
yang
berkualitas
26
3.4 Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Strategi dirumuskan dengan pilihan yang tepat melalui
analisis SWOT
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Analisis SWOT untuk Meningkatnya aksesibilitas dan
kualitas layanan kesehatan yang merata
Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Internal
1. Adanya system
1. Keterbatasan
manajemen yang
jumlah tenaga
berlaku (akreditasi
dokter, Tenaga
FKTP)
perawat, perekam
2. Adanya komitmen
medis, Kurangnya
pimpinan
tenaga
3. Adanya alat kesehatan
administrasi,
yang mencukupi
akuntansi.
untuk beragam jenis
2. Kurangnya jenis
layanan (alat
peningkatan
pemeriksaan umum,
kapasitas
Pemeriksaan
(pelatihan) petugas
penunjang USG,
yang sudah
Pemeriksaan
terpenuhi
Laboratorium)
3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang
anggaran
memadai (gedung,
operasional
kendaraan pusling,
4. Keterbatasan
sarana IPAL)
anggaran
5. Adanya jenis
pemeliharaan
ketenagaan yang
sarana (gedung,
mencukupi (dokter,
alat kesehatan,
apoteker, dokter gigi,
27
perawat, bidan, ahli kendaraan dll)
gizi, perawat gigi, 5. Rendahnya
sanitarian, analis gaji/jasa pelayanan
medis, kesehatan pegawai non PNS
masyarakat dan 6. Rendahnya
administrasi kemampuan
6. adanya akses yang Puskesmas
mudah terjangkau menjangkau
masyarakat peserta JKN diluar
7. adanya tarif pelayanan wilayah Puskesmas
yang terjangkau
dengan subsidi dan
non subsidi
adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberculosis, dll.
Faktor Eksternal
Peluang (O) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
daya beli mutu pelayanan keterbatasan
masyarakat melaui system jumlah tenaga
terhadap manajemen mutu kesehatan melalui
kesehatan yang baik dan peluang
peningkatan peningkatan
strata akreditasi pendapatan
Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Mengatasi
2. Mengoptimalkan keterbatasan
ketersediaan alat anggaran
kesehatan dan operasional melalui
28
jenis layanan peluang
yang dapat peningkatan
dipenuhi (S3,O1) pendapatan
3. Mengoptimalkan Puskesmas (W3, O1)
kondisi sarana 3. Mengatasi
pelayanan keterbatasan
melalui anggaranpemelihara
pemeliharaan an sarana melalui
dan perawatan peluang
yang baik (S4,O1) peningkatan
4. Mengoptimalkan pendapatan
tenaga pelayanan Puskesmas (W4, O1)
dengan panduan 4. Mengatasi
SOP pelayanan rendahnya gaji/jasa
(S5, O1) pelayanan pegawai
5. Mengoptimalkan Non PNS melalui
informasi tarif peluang
pelayanan yang peningkatan
terjangkau pendapatan
kepada Puskesmas (W5, O1)
masyarakat luas
(S7, O1)
2. Adanya Mengoptimalkan 1. Mengatasi
dukungan adanya komitmen keterbatasan
kebijakan pimpinan dengan anggaran
daerah tentang memanfaatkan operasional melalui
pemenuhan adanya dukungan perencanaan sesuai
sarana dan kebijakan daerah kebijakan daerah
operasional melalui (W3,O2)
Puskesmas perencanaan dan 2. Mengatasi
manajemen yang keterbatasan
baik (S2,O2) anggaran
29
pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4, O2)
3. Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
kebijakan ketersediaan alat keterbatasan
Universal kesehatan dan jumlah tenaga
Health jenis layanan melalui peluang
Coverage (UHC) yang dapat peningkatan
system jaminan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
kesehatan 2. Mengoptimalkan JKN (W1, O3)
Nasional tahun kondisi sarana 2. Mengatasi
2022 pelayanan keterbatasan
melalui kapitasi petugas
pemeliharaan kesehatan melalui
dan perawatan peluang
yang baik (S4,O3) peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan JKN (W2, O3)
dengan panduan 3. Mengatasi
SOP pelayanan keterbatasan
(S5,O3) anggaran
4. Mengoptimalkan operasional melalui
informasi peluang
keberadaan, peningkatan
layanan JKN dan pendapatan kapitasi
keunggulan JKN (W3, O3)
Puskesmas 4. Mengatasi
melalui berbagai keterbatasan
sarana informasi anggaran
(S6, O3) pemeliharaan
30
5. Mengoptimalkan melalui peluang
informasi peningkatan
layanan program pendapatan kapitasi
yang dapat JKN (W4, O3)
diperoleh
masyarakat di
Puskesmas (S8,
O3)
Ancaman (T) ST WT
1. Tingginya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
jumlah fasilitas adanya sisem keterbatasan
kesehatan manajemen mutu tenaga kesehatan
tingkat pertama akreditasi untuk mengatasi
(FKTP) Puskesmas (S1,T1) Jarak Fasilitas
competitor dan 2. Mengoptimalkan Kesehatan
jarak yang jenis layanan dan Kompetitor yang
terlalu dekat keunggulan terlau dekat (W1,
antar FKTP Puskesmas (S6, T1)
T1) 2. Mengatasi
3. Mengoptimalkan keterbatasan
layanan program Puskesmas
dan kegiatan luar menjangkau
gedung sebagai peserta JKN
defferensiasi diluar wilayah
layanan dengan teknologi
Puskesmas (S8, komunikasi
T1) untuk mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi
Masyarakat mutu pelayanan rendahnya gaji/jasa
31
tentang hukum melalui system pelayanan pegawai
manajemen mutu, non PNS untuk
panduan SOP mengatasi
pelayanan dan kesadaran
pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi hukum (W5, T2)
Puskesmas
sebagai dasar
hukum kinerja
pelayanan
Puskesmas (S1,
T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen
pimpinan tentang
masalah
perlindungan
hukum (S2, T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi
pelayanan JKN mutu pelayanan rendahnya gaji/jasa
yang berubah- melalui system pelayanan pegawai
ubah dan tidak manajemen mutu, non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP mengatasi
pelayanan dan kebijakan
pelaksanaan pelayanan yang
akreditasi berubah-ubah dan
Puskesmas tidak
sebagai kebijakan menguntungkan
pelayanan JKN di (W2 T2)
Puskesmas (S1,
T3)
2. Mengoptimalkan
32
komitmen
pimpinan tentang
kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,
T3)
33
dan gizi masyarakat
7. Peningkatan
pelayanan kesehatan
masyarakat sesuai
standar
8. peningkatan
lingkungan sehat dan
promosi kesehatan
34
BAB IV
PENILAIAN KINERJA
TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas
Rawat Inap Cibeber tahun 2022, sebagaimana berikut di bawah
ini:
1. Pengumpulan Data
a. Cara Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan
data hasil kegiatan Puskesmas tahun 2022 ( Januari s.d
Desember 2022 ) dengan variabel dan sub variabel yang
terdapat dalam formulir penilaian kinerja Puskesmas
tahun 2022. Pelaksanaan pengumpulan data melalui
Lokakarya mini bulanan dan masukan-masukan dari
35
lintas sektor terkait. Data dikumpulkan antara lain
melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas
2. Pemeriksaan dan pengecekan catatan rapat/notulen
3. Melalui survey
b. Jenis data
Jenis data yang direkap adalah data sekunder yakni hasil
kegiatan Puskesmas dan jaringannya dan data pendukung
lain dari lintas sektor terkait.
c. Sumber data
Sumber data utama dalam penilaian kinerja adalah
catatan hasil kegiatan Puskesmas sesuai dengan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan yang ada yakni SP2TP dan hasil
kegiatan lainnya baik kegiatan program inovatif ataupun
hasil pengumpulan data lainnya
d. Variabel data
Meliputi :
1. Indikator Program, terdiri dari 2 indikator yaitu :
a. UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat )
b. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan )Puskesmas Rawat
Inap
2. Indikator Kegiatan, terdiri dari 2 indikator yaitu:
a. UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat )
b. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan )Puskesmas Rawat
Inap
36
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan
dengan Pengolahan data atau penghitungan. Berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Nomor
: 446/305/SKDinkes/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019,
Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas mempunyai 2
komponen penilaian yaitu :
1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian Indikator
Program.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian Indikator
Kegiatan.
37
4.2 Penilaian Kinerja Puskesmas
1. INDIKATOR PROGRAM
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Tabel 4.1
INDIKATOR PROGRAM UKM
38
Pelayanan <80% 81%-99% 100% 10
kesehatan orang
11
terduga TB
39
b. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Puskesmas Rawat Inap
Tabel 4.2
INDIKATOR PROGRAM UKP
41
Rasio rujukan non <80% 81%-99% 100% 10
15 spesialistik
42
2. INDIKATOR KEGIATAN
43
paraji bermitra
Cakupan <80% 81%-99% 100% 7
8 kunjungan ibu
nifas (KF 4)
Persentase bayi <80% 81%-99% 100% 10
9 baru lahir
mendapatkan IMD
Persentase <80% 81%-99% 100% 10
10 imunisasi dasar
lengkap
Cakupan <80% 81%-99% 100% 4
neonatus dengan
11
komplikasi yang
ditangani
Persentase D/S <80% 81%-99% 100% 7
12
44
Persentase <80% 81%-99% 100% 10
17 Posyandu PURI
45
Cakupan <80% 81%-99% 100% 4
pelayanan
25
penderita
Hipertensi
Cakupan <80% 81%-99% 100% 10
26 pelayanan DM
46
Cakupan DPT <80% 81%-99% 100% 7
34
47
Cakupan PHBS di <80% 81%-99% 100% 7
43 Institusi tempat
kerja
Cakupan PHBS di <80% 81%-99% 100% 4
44 TTU
48
Cakupan keluarga <80% 81%-99% 100% 4
bermasalah
51 kesehatan yang
dilakukan
intervensi
TOTAL NILAI 357
NILAI RATA-RATA 7
Kelompok II ( Tingkat
Kinerja Cukup )
49
43/2019
50
Persentase <80% 81%-99% 100% 7
kemampuan
pemeriksaan
laboratorium
15
puskesmas
dibandingkan
dengan standar
Permenkes 37/2012
Cakupan sarana <80% 81%-99% 100% 7
prasarana
16 pelayanan
laboratorium sesuai
PMK 43/2019
Persentase hasil <80% 81%-99% 100% 7
pemeriksaan
17 laboratorium yang
diselesaikan < 120
menit
Cakupan resep obat <80% 81%-99% 100% 10
yang diselesaikan
18 oleh
apoteker/asisten
apoteker
Persentase <80% 81%-99% 100% 7
ketersediaan jenis
19 obat sesuai
formularium obat
puskesmas
Persentase resep <80% 81%-99% 100% 7
obat jadi dengan
20 waktu penyelesaian
< 15 menit
51
Cakupan pelayanan <80% 81%-99% 100% 7
rekam medik yang
24 dilakukan oleh
tenaga rekam medik
52
waktu sesuai
ketentuan kalibrasi
53
hasilnya 0 sehingga mempengaruhi nilai Rata – Rata yaitu nomor
14 dan 28. Penyebabnya karena tidak memiliki tenaga Analis
kesehatan untuk pemeriksaan laboratorium, selama ini di
jalankan oleh tenaga perawat yang telah dilatih. Penyebab
selanjutnya dikarenakan ketidaktersediaan tenaga sarjana
akuntansi dalam membuat laporan keuangan.
54
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
UPTD Puskesmas Rawat Inap Cibeber telah melaksanakan
penilaian kinerja tahun 2022 berdasarkan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Nomor :
446/305/SKDinkes/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 dengan
hasil sebagai berikut :
1. Penilaian Kinerja Indikator Program, terdiri dari :
a. Indikator Program upaya kesehatan masyarakat ( UKM )
dengan nilai rata rata 8.2 , termasuk kategori Puskesmas
tingkat Kinerja cukup
b. Indikator Program upaya kesehatan perseorangan ( UKP )
dengan nilai rata rata 7.7 , termasuk kategori Puskesmas
tingkat Kinerja cukup
2. Penilaian Kinerja Indikator Kegiatan, terdiri dari :
a. Indikator Kegiatan upaya kesehatan masyarakat ( UKM )
dengan nilai rata rata 7 , termasuk kategori Puskesmas
tingkat Kinerja cukup
b. Indikator Kegiatan upaya kesehatan perseorangan ( UKP )
dengan nilai rata rata 7.4 , termasuk kategori Puskesmas
tingkat Kinerja cukup
Dengan melihat gambaran di atas maka hasil kinerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Cibeber pada tahun 2022 dapat di
kategorikan Kelompok II atau Puskesmas dengan tingkat Kinerja
Cukup.
55
5.2 Saran
1. Untuk mencapai penilaian kinerja puskesmas yang baik,
harus selalu dilaksanakan perbaikan dan peningkatan yang
terus menerus oleh seluruh karyawan Puskesmas Rawat Inap
Cibeber melalui koordinator pengelola program.
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap bulan untuk
memantau hasil kegiatan berdasarkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan.
3. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monev untuk
mencapai target kinerja apabila target kinerja belum tercapai.
56