Anda di halaman 1dari 47

Public Health Report Session (PHRS)

EVALUASI KINERJA PUSKESMAS PAAL MERAH I

BULAN JANUARI-DESEMBER TAHUN 2019

Dosen Pembimbing :

dr. Hj. Yulinda Fetritura, M.Kes

Disusun Oleh :

Diny Novita Sari, S.Ked

G1A219062

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/KOMUNITAS
PUSKESMAS PAAL MERAH I FAKULTAS KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan Public Health Report
Session (PHRS) ini yang berjudul “Evaluasi Kinerja Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi
Bulan Januari-Desember Tahun 2019”.
Adapun PHRS ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/Komunitas. Pada saat penulisan PHRS
ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Hj. Repelita Witri selaku Kepala Puskesmas
Paal Merah I Kota Jambi yang telah menfasilitasi dalam penulis dalam pembuatan PHRS ini.
Penulis sadar bahwa PHRS ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis
menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan tulisan ini.
Akhir kata penulis berharap agar PHRS ini dapat bermanfaat dan memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Jambi, Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan Masalah ................................................................. 3
BAB II KEADAAN UMUM PUSKESMAS PAAL MERAH 1 ......... 4
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Paal Merah 1 ........................................ 4
2.1.1 Profil Umum....................................................................................... 4
2.2 Data Geografis ..................................................................................... 4
2.3 Data Demografis .................................................................................. 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 8
3.1 Pengertian Evaluasi Kinerja Puskesmas .............................................. 8
3.2 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas ............................... 8
3.3 Ruang Lingkup Evaluasi Kinerja Puskesmas ...................................... 9
3.4 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Puskesmas............................................ 11
3.5 Pedoman Pengumpulan Data ............................................................... 17
3.6 Pengolahan Data Evaluasi Kinerja Puskesmas .................................... 20
3.7 Penilaian Akhir Evaluasi Kinerja Puskesmas ...................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 24
4.1 Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Paal Merah 1 Kota Jambi Tahun 2019 ................................................. 24
4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Paal Merah 1 Kota Jambi Tahun 2019 ................................................. 33
4.3 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Paal Merah 1 Kota Jambi Tahun 2019 ................................................. 36
4.4 Hasil Akhir Kinerja Puskesmas
Paal Merah 1 Kota Jambi Tahun 2019 ................................................. 38
BAB V ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ....................... 36
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 42
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 42
6.2 Saran .................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 44

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Kedudukan
puskesmas dalam sistem kesehatan nasional sebagai sarana pelayanan kesehatan
pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perserorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Sedangkan dalam sistem
kesehatan di kabupaten/kota, kedudukan puskesmas sebagai unit pelayanan teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakn
sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanan puskesmas adalah mendukung


tercapainya tujuan pembangunan nasional, yang meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

Pusat Kesehatan Masyarakat adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan


masyarakat yang amat penting di Indonesia yang memberikan pelayanan secara
menyeluruh, terpadu dan bersinambungan kepada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok dan langsung berada dalam
pengawasan administratif maupun teknis dari Dinas Kabupaten. Jika ditinjau dari
sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan Puskesmas
adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Tujuan dari
pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat
untuk mengatasi, menetralisasi atau menormalisasi semua masalah atau semua
penyimpangan tentang kesehatan yang ada dalam masyarakat. Dengan meningkatnya
tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan dan
tuntutan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat sehingga tidak ada lagi
upaya yang dapat dilakukan selain meningkatkan kinerja petugas kesehatan dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

1
Puskesmas dilengkapi dengan sistem manajemen untuk menunjang
pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraanya yang terdiri dari: perencanaan tingkat
puskesmas, evaluasi kinerja puskesmas dan sumber daya, termasuk alat, obat,
keuangan, dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan yang disebut dengan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)
dan upaya peningkatan mutu pelayanan. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya
kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka
Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang
selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus
perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun
rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota harus juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu
(evidence based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya
adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian
diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan (Corrective Action) dan
diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan melalui evaluasi kinerja
Puskesmas.

Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas adalah


melakukan evaluasi kinerja Puskesmas. Evaluasi kinerja puskesmas adalah suatu
upaya untuk melaukan penilaian hasil kerja prestasi Puskesmas tahunan. Dengan
adanya evaluasi tersebut dapat dilakukan analisa tingkat Puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat
dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan


kesehatan, sehingga untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut maka
setiap Puskesmas wajib menyusun laporan evaluasi kinerja puskesmas sesuai
pedoman yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan RI tahun 2007. Sehingga dalam hal ini, penulis akan membahas Evaluasi
Kinerja Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi tahun 2019.

2
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Paal merah I Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi pada tahun 2019.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil kinerja cakupan
pelayanan, mutu kegiatan, serta manajemen Puskesmas Paal Merah I
tahun 2019
2. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Paal Merah I pada tahun 2019
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.

1.3 Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat penulisan makalah penilaian kinerja Puskesmas Paal Merah I adalah
sebagai berikut:
1.3.1 Bagi Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior
Sebagai salah satu syarat pelaksanaan kepaniteraan klinik senior dan untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam ilmu managemen Puskesmas
serta bekal untuk menjadi tenaga kesehatan selanjutnya.
1.3.2 Bagi Puskesmas Paal Merah I
Puskesmas Paal Merah I dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerja.
1.3.3 Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Dinas Kesehatan Kota Jambi dapat menetap tingkat urgensi pembinaan
puskesmas dan dapat menetapkan serta mendukung kebutuhan sumber daya
Puskesmas.

3
BAB II
KEADAAN UMUM PUSKESMAS PAAL MERAH 1

2.1 Gambaran Umum Puskesmas Paal Merah I

2.1.1 Profil Umum

Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi adalah Puskesmas non perawatan


puskesmas induk berdiri pada tahun 1994 dan direhap total tahun 2011 dan bangunan
baru lantai II dengan luas bangunan ± 582 m2 dengan jumlah ruangan lantai I
berjumlah 8 ruangan dan lantai II berjumlah 8 ruangan. Pada tahun 2017, Puskesmas
Paal Merah I Kota Jambi diperluas lagi dengan 7 ruangan, lantai I berjumlah 3
ruangan, dan lantai 2 berjumlah 4 ruangan. Adapun ruangan tersebut sebagai berikut:

Lantai 1 : Ruang Karcis/Loket, Ruang Poli Umum, Ruang Poli Usila,


MTBS dan Usila, Ruang Laboratorium, Ruang Poli Gigi, Ruang Tata Usaha,
Ruang Apotik dan Ruang Tunggu.
Lantai 2 : Ruang BLUD dan Bendaharawan, Ruang Kepala Puskesmas,
Ruang Kesling, Tumbang, Ruang KIA, Ruang Aula, Ruang KB, Imunisasi,
Ruang Promkes dan Ruang Tunggu.

2.2 Data Geografis

Luas wilayah kerja Puskesmas Paal Merah tahun 2018 adalah ± 510 Km2
terdisi dari dataran rendah yang dilalui sungai-sungai kecil dengan ketinggian ± 10 M
diatas permukaan laut. Puskesmas Paal Merah I terletak di kecamatan Paal Merah
dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Paal, Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jambi Selatan Wilayah
kerja Puskesmas Kebun Kopi.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jambi Selatan Wilayah
Kerja Puskesmas Pakuan Baru.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jambi Selatan, Wilayah
Kerja Puskesmas Kebun Kopi (Pustu Pasir Putih).

4
2.3 Data Demografi

Data demografis meliputi data yang menggambarkan jumlah penduduk di


Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I tahun 2018, sebagaimana pada tabel
berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Tahun
2018
No Desa/Kelurahan Jumlah KK Jumlah

Penduduk

1. Paal Merah 3496 13986

Jumlah 3026 13986

2.3.1 Tenaga Kesehatan

Keadaan tenaga kesehatan berdasarkan tingkatan pendidikan terakhir di


Puskesmas Paal Merah I Pada Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 3.3
dibawah ini.

Tabel 3.2 Keadaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkatan Pendidikan


Terakhir
No Jenis Kegiatan Jumlah

1. Medis 4

1. Dokter Umum 3

2. Dokter Gigi 1

2. S1 Kesehatan 7

1. Sarjana Keperawatan 3

2. SKM 2

5
3. Sarjana Farmasi 2

4. D4 Kebidanan 0

5. Sarjana Ekonomi 0

3. D3 Kesehatan 23

1. AKPER 5

2. APK/AKL 2

3. AKZI 10

4. AKBID 2

5. AKK 3

6. AKG 1

7. AKFAR 0

3. D1 Kesehatan 1

1. Bidan 0

2. KEPERAWATAN 1

6
3. SPAG 0

4. SLTA Sederajat 2

1. Perawat Kesehatan

2. Perawat Gigi

3. Analisis Kesehatan

4. Asisten Apoteker

5. LCPK

6. SMA NON KESEHATAN 2

JUMLAH 40

2.3.2 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah I sampai 31


Desember 2018 adalah sebanyak sarana kesehatan, dengan rincian sebagai
berikut: 8

Tabel 3.3 sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Tahun
2018
Sarana Kesehatan Jumlah

Puskesmas 1

7
Puskesmas Pembantu 1

Posyandu USILA 3

Posyandu 8

Jumlah 13

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi Evaluasi Kinerja Puskesmas

Penilaian Kinerja Puskesmas, sekarang disebut dengan Evaluasi Kinerja


Puskesmas (EKP) adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan
seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang
dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Penilaian Kinerja
Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan
diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Adapun aspek penilaian meliputi
hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi dinas kesehatan kabupaten/kota bersama
puskesmas dapat menetapkan puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat
dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

8
3.2 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas

Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:

a. Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
b. Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk tahun yang akan datang.

Manfaat Evaluasi Kinerja Puskesmas, yaitu:


1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapainya.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out
come).
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

3.3 Ruang Lingkup Evaluasi Kinerja Puskesmas

Ruang lingkup evaluasi kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil


pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan
di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam

9
rangka penerapan ketiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan di daerah, maka
kabupaten/kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan
sumber daya termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya dengan
tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat yang dilandasi
oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsensus global/kesepakatan dunia
(antara lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-
lain).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik
berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan
penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan puskesmas
merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan
sesuai dengan kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah
yang telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya di daerah
yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di
seluruh puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/kota. Oleh karenanya, kegiatan
tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh puskesmas.

Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk


masing-masing puskesmas kemungkinan tidak lagi sama di seluruh puskesmas,
melainkan hanya berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan-kegiatan pengembangan yang belum
menjadi kegiatan utama di kabupaten/kota, hanya akan dilakukan oleh puskesmas
tertentu saja di kabupaten/kota yang bersangkutan.

Secara garis besar lingkup evaluasi kinerja puskesmas tersebut berdasarkan


pada upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan:

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi:


a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan jenis
pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.

10
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan atau
penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan
pengembangan program kesehatan di puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:


a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan
penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar
pelayanan yang telah ditetapkan.
c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan.
Dimana masing-masing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu tersendiri,
sebagai contoh angka drop out pengobatan pada program penanggulangan TBC.
d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan
pengguna jasa pelayanan puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di puskesmas dapat


dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, output maupun outcome
karena indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan. Sehingga,
secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih
beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya.
Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, puskesmas dapat memperoleh
bantuan teknologi ataupun tenaga dari puskesmas sekitarnya atau tingkat
kabupaten/kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensi/KLB, pelayanan kesehatan
di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka
peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai
kegiatan puskesmas.
Komponen input sumber daya dan lingkungan tidak termasuk dalam variabel
penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penetapan besaran target
puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/kesenjangan

11
kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumber daya dan lingkungan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab masalah
maupun penetapan alternatif pemecahan masalah.

3.4 Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas

Pelaksanaan evaluasi kinerja puskesmas meliputi serangkaian kegiatan yang


dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan
dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas program di dalam
puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor di
kecamatan.

Evaluasi kinerja puskesmas meliputi puskesmas dan jaringannya yaitu


puskesmas, puskesmas pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya
pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.

3.4.1 Penetapan target Puskesmas

Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau
persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar target
setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat spesifik dan
berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama
antara dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan
rencana kegiatan Puskesmas.

Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/ kota dan
Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan :

a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.


b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.

12
e. Ketersedi1aan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya manusia tahun
yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-Iain) dan
non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan
masyarakat, dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak dibebani untuk
menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya, kelompok
masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala geografi transponasi,
dan lain-lain. Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti
dan tepat. maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan memberikan kontribusi
pada pencapaian target kabupaten/ kota dan tingkatan administrasi di atasnya,
sampai akhirnya target nasional dapat tercapai.

3.4.2. Pengumpulan data hasil kegiatan

a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu
tenentu Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah
bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Penilaian kinerja Puskesmas
merupakan salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam manajemen
Puskesmas. Oleh karena penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja
Puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun. maka periode waktu
penilaian disesuaikan/disinkronkan pula dengan perencanaan.

b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah Puskesmas beserta
jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta
hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan pencatatan hasil
kegiatan yang ada/dibuat Puskesmas, tidak hanya terbatas pada laporan SP2TP yang
dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.

13
3.4.3 Pengolahan data

a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan
untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil
yang telah dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak Iagi diperhitungkan
berdasarkan nilai bobot.

3.4.4 Analisis hasil dan langkah pemecahan

a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/hambatan dan penyebab serta latar


belakangnya dengan cara mengisi format analisa data dengan mencantumkan
kesenjangan hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait, input
sumberdaya pendukungnya, lingkungan sosial dan fisik yang mempengaruhi serta
proses pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/ pemecahan masalahnya.
c. MerumuskanlIangkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan
arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian dari
kegiatan perencanaan Puskesmas.

3.4.5 Pelaksanaan penilaian

a. Ditingkat Puskesmas

1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur keberhasilan


kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi
hasil pencapaian (out put dan out come).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data
pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutu
bila hal tersebut memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
analisis masalah, identifikasi kendala/ hambatan. mencari penyebab dan latar
belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.

14
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan
mempenimbangkan kecenderungan timbulnya masalah (ancaman) ataupun
kecenderungan untuk perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana
maupun analisa kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya dilaporkan ke
dinas kesehatan kabupaten/ kota.

b. Di tingkat kabupaten/ kota

1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan perhitungan hasil


kegiatan, menganalisa data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan
Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas dan bersama
dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok peringkat kinerja
Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang telah dibuat
Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan
bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masingmasing Puskesmas
berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun
depan.

3.4.7 Waktu Pelaksanaan Penilaian

A. Langkah pelaksanaan penilaian di Puskesmas


1. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas
Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/ triwulan dan konsultasi
ke kabupaten/ kota, dalam rangka mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.

2. Penilaian Kinerja Puskesmas.


15
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data bulanan/
triwulan).
b. Konsultasi ke pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten/
kota. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada dinkes
kabupaten/ kota, dan membahas keterkaitannya dengan verifikasi data dan
perhitungannya.
c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas. berikut penjelasan
dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan.
d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan, dalam
bentuk grafik sarang laba-laba ataupun cara penampilan Iainnya.

3. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan masalah,
rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang.
b. Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana anggaran yang
mungkin akan diterima masing masing Puskesmas dengan membahas
rancangan kegiatan, besarnya target. besarnya biaya dan kebutuhan sumber
daya lain yang diperlukan dan jadwal kegiatan bersama dinas kesehatan
kabupaten kota.
c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan.
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor terkait,
untuk keterpaduan.
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggung jawab
untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan
lokakarya tahunan Puskesmas.
f. Menyelenggarakan penemuan dengan lintas sektor terkait di kecamatan,
untuk mendiseminasikan rencana kegiatan kegiatan Puskesmas yang ada
kaitannya dengan LS di tingkat kecamatan.
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan.

16
B. Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten kota
1. Kegiatan Pra Penilaian Kinerja Puskesmas
Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya untuk periode
waktu tertentu dan pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian cakupan
hasil kegiatan Puskesmas.

2. Penilaian Kinerja Puskesmas.


a. Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan kepada Puskesmas.
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari Puskesmas,
melakukan verifikasi atas data dan perhitungan Puskesmas.
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja Puskesmas sesuai
dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-masing Puskesmas.
d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di kab/kota, berdasarkan
urutan peringkat dalam kelompoknya. sebaiknya dalam bentuk grafik
batang bar chart .
C. Pasca penilaian kinerja Puskesmas
a Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi Puskesmas dan kabupaten,
serta merumuskan pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana
kegiatan tingkat kab/kota tahun yang akan datang. memberikan arahan
kebijaksanaan dan rencana pengembangan tahun yang akan datang kepada
Puskesmas, berikut target kabupaten/ kota dan rancangan pembagiannya untuk
semua Puskesmas.
b Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya biaya yang
diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama Puskesmas.
c Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten/ kota, baik dalam
kegiatannya sendiri maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas.
catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota bersama Puskesmas.

3.5 Pedoman Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang dlperlukan


sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian kinerja
sesuai dengan petunjuk definisi operasionalnya.

17
Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data.
Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-
masing kegiatan/ program dibantu oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap
memegang prinsip kerjasama tim.

3.5.1 Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan sesuai


dengan pedoman penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten/kota. Sesuai dengan fungsi Puskesmas maka data untuk
penilaian kinerja Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan jaringannya maupun
data yang dikumpulkan dari lintas sektor terkait serta masyarakat. Pelaksanaan
pengumpulan data dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun
pertemuan lintas sektor kecamatan. untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari
unit terkait.

Adapun cara pengumpulan data, antara Iain melalui :

1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP/SP3)


2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana

3.5.2 Jenis data


Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
dan jaringannya, yang terdiri atas :

1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas


2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan Puskemas

Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana Puskesmas tidak


sepenuhnya berperan dalam pencapaian keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam
penilaian kinerja Puskesmas. misalnya :

18
1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah pemakai air bersih
2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan peralatan) yang
tersedia di Puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara Iain geografis, luas wilayah, kondisi
jalan, keadaan penduduk.

3.5.3 Sumber Data

Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan Puskesmas
sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil
kegiatan program inovatif maupun hasil pengumpulan data Iainnya, bukan Iaporan
yang dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten/ kota. Sebagai contoh, untuk menilai
mutu Puskesmas, dilaksanakan survey kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut
dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota digunakan Iaporan
hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas. Iaporan SP2TP, Iaporan lain
yang berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.

3.5.4 Variabel Penilaian

Variabel penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/ merepresentasikan


fungsi, azas, dan upaya pelayanan Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup
penilaian kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian, yaitu :

1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :


a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan Angka Romawi
(I, II, III, IV, dst). Masing masing jenis kegiatan utama terdiri dari kelompok variabel
yang ditulis dengan huruf Iatin besar (A,B,C. dst). Yang meliputi beberapa sub-
variabel yang ditulis dengan angka (1.2.3, dst). Sebagai contoh :

19
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :

I. Promosi Kesehatan
II. Kersehatan Lingkungan
III. Kesehatan lbu dan Anak termasuk Keluarga Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. Linakes
IV. Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum dalam
Iampiran pedoman ini merupakan “ daftar menu “. Penetapan kelompok variabel dan
sub-variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya
Puskesmas melaksanakan tidak harus semua kegiatan yang tercantum dalam
pedoman ini. akan tetapi harus sesuai dengan yang ditetapkan bersama dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya
sudah baku yaitu :

I. Upaya Promosi Kesehatan


II. Upaya Kesehatan Lingkungan
Ill. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana IV. Upaya

Perbaikan Gizi Masyarakat

V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Vl. Upaya Pengobatan

Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan Puskesmas bersama


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan
kemampuan Puskesmas. Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan
manajemennya dengan bagian-bagian/masing-masing kelompok mempunyai nilai
yang sama.

3.6 Pengolahan Data Penilaian Kinerja Puskesmas

20
Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data menjadi
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan termasuk
untuk dasar penyusunan perencanaan Puskesmas. Kegiatan pengolahan data
merupakan kegiatan Ianjutan setelah data terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah
disediakan kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan data.

Kegiatan pengolahan data meliputi :


1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
(cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating)
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh kepala
Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas. Sedangkan pengolahan di tingkat
kabupaten/ kota dilakukan oleh tim kecil yang ditugaskan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota. Data yang diolah di tingkat kabupaten/ kota berupa perhitungan hasil
kinerja Puskesmas sehingga diperoleh informasi tentang peringkat Puskesmas se
kabupaten/ kota dalam kategori kelompoknya.

Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas ada 3 komponen penilaian beserta


kegiatan utama dan variable variabel yang perlu diolah, yaitu :

1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas


Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing masing, perlu dihitung hasil
reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data
dan perhitungannya.

2. Komponen manajemen Puskesmas Penilaian manajemen disesuaikan dengan


kondisi masing masing variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumberdaya.

3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas Untuk menghitung penilaian mutu


pelayanan berdasarkan hasil cakupan yang dikelompokkan pada skala skala yang
ditetapkan pada setiap variabel

21
Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat Puskesmas dan
kabupaten/ kota, maka untuk kepentingan perhitungan kinerja Puskesmas ini, proses
pengolahan data di tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember
(Januari tahun selanjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan. Untuk
memperhitungkan cakupan maka angka target (T) merupakan pembagi (denominator)
terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T)
untuk setiap variabel.

a. Evaluasi penilaian cakupan sub-variabel (SV) dihitung dengan hasil


pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100

SV%= H X100

b. Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai sub-


variabel (∑ SV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n):

V%= ∑SV

Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas Menghitung
pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan kesehatan, masing masing
kegiatan dihitung reratanya dari hasil masing masing variabel, sedangkan tiap tiap
variabel dihitung dari rerata sub-variabel.

2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas


Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari rata rata nilai setiap skala
yang sesuai dengan variabelnya .

3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas Cara penilaian sama seperti pada
penllaian mutu pelayanan dengan menggunakan penilaian berdasar skala.

3.7. Penilaian Akhir Penilaian Kinerja Puskesmas


22
Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada veriflkasi dan pembahasan
Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota, data dan informasi yang
dikirimkan oleh Puskesmas telah ditelaah/diteliti ulang oleh tim di tingkat kabupaten/
kota.

Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu :


a. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
b. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
c. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.

Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat kelompok


Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan
1, Kelompok I :tingkat pencapaian hasil =90%
2, Kelompok II :tingkat pencapaian hasil = 81-90 %
3. Kelompok III :tingkat pencapaian hasil =80 % Mutu Pelayanan Kesehatan dan

Manajemen

1. Kelompok I : Nilai rata-rata 8,5

2. Kelompok II : Nilai rata rata 5,5- 8,4

3. Kelompok III: Nilai rata rata < 5.5

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan menjadi 3
kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kinerja Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah I
Tahun 2019

Tabel 4.1 Cakupan Kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas Paal Merah I April 2020

CAKUPAN
TARGET TARGET PENCAPAI SUB-VAR ( SV VARIABE
NO JENIS KEGIATAN SATUAN
SASARAN INDIKATOR AN ) L(V)
(T) (%) (H) (%) (%)
UPAYA KESEHATAN
INDIKATOR
PROMOSI
I 92,86
KESEHATAN
Rumah Tangga Ber –
A unit 210 80 120 57,14
PHBS
B Desa Siaga Aktif desa 1 100 1 100,00
Pos Kesehatan Desa
C (POSKESDES) yang unit 99999 100 0 0,00
beroperasi
Sekolah Dasar (SD)
D yang mempromosikan sekolah 2 100 2 100,00
kesehatan
Organisasi yang
E melakukan sosialisasi unit 3 80 3 100,00
tentang kesehatan
Desa yang
F memanfaatkan dana desa 1 100 1 100,00
desa untuk UKBM
POSYANDU AKTIF
G posyandu 8 80 8 100,00
Purnama s/d Mandiri
KESEHATAN
II 83,17
LINGKUNGAN
Pengawasan Kwalitas
A KK 3496 80 2763 79,03
Air Minum
Desa yang
B Desa 1 100 1 100,00
melaksanakan STBM
Keluarga yang tinggal
di rumah yang
C KK 3496 80 2820 80,66
memenuhi persyaratan
kesehatan

24
Tempat-tempat Umum
D yang memenuhi TPU 38 80 24 63,16
persyaratan kesehatan
Tempat pengolahan
makanan yang
E TPM 42 80 32 76,19
memenuhi syarat
kesehatan
Fasyankes yang
melakukan
F PKM 1 100 1 100,00
pengelolaan Limbah
Medis sesuai aturan
Daerah potensial yang
Dearah
melaksanakan strategi
G Rawan 99999 100 0 0,00
adaptasi kes. akibat
Bencana
perubahan iklim
KESEHATAN IBU DAN
III 97,40
ANAK TERMASUK KB
Peningkatan
A Pelayanan Kesehatan 100,00
Ibu
Jumlah Ibu Hamil
yang mendapatkan
1 pelayanan orang 261 100 261 100,00
antenatalcare ( K1
) sesuai standar
Jumlah Ibu Hamil
yang mendapatkan
2 pelayanan orang 261 100 261 100,00
antenatalcare ( K4
) sesuai standar
Jumlah Ibu
bersalin yang di
3 tolong oleh tenaga orang 250 100 250 100,00
kesehatan terlatih (
PN )
Jumlah Ibu nifas
yang mendapatkan
4 orang 250 90 250 100,00
pelayanan KF
lengkap
Jumlah Ibu
hamil,bersalin,nifas
yg mendptkan
5 orang 52 90 52 100,00
penanganan
komplikasi
kebidanan ( PK )
Jumlah persalinan
6 di Fasilitas orang 250 100 250 100,00
Kesehatan
Jumlah Kelas Ibu
7 orang 2 100 2 100,00
Hamil
Jumlah Ibu
Hamil/Keluarga
8 orang 261 100 261 100,00
yang memiliki
stiker P4K
Peningkatan
B Pelayanan Kesehatan 92,12
Anak dan Bayi
Jumlah kunjungan
1 orang 246 95 246 100,00
neonatal pertama (
25
KN1 )
Jumlah kunjungan
2 neonatal lengkap ( orang 246 90 246 100,00
KN lengkap )
Jumlah neonatal
3 komplikasi yang orang 40 80 40 100,00
ditangani
Jumlah kunjungan
4 orang 270 90 251 92,96
bayi
Jumlah kunjungan
5 orang 1615 90 965 59,75
anak balita
Jumlah
6 orang 99999 30 0 0,00
Pemeriksaan SHK
Jumlah Bumil yang
7 menggunakan orang 261 100 261 100,00
Buku KIA
Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
C 100,00
Usia Sekolah dan
Remaja
Jumlah murid
SD/Mi Kelas I yang
1 mendapatkan orang 56 100 56 100,00
penjaringan
kesehatan
Jumlah murid
SD/Mi Kelas 2
2 yang mendapatkan orang 99999 100 0 0,00
penjaringan
kesehatan
Jumlah murid
SD/Mi yang
3 orang 20 100 20 100,00
mempunyai Kader
Kesehatan
Jumlah murid
SMP/MTS Kelas
VII yang
4 orang 99999 0 0 0,00
mendapatkan
penjaringan
kesehatan
Jumlah murid
SMP/MTS Kelas
VIII-IX yang
5 orang 99999 0 0 0,00
mendapatkan
pemeriksaan
berkala
Jumlah murid
SMP/MTS yang
6 orang 99999 0 0 0,00
mempunyai kader
kesehatan remaja
Jumlah murid
SMA/MA kelas X
7 yang mendapatkan orang 99999 0 0 0,00
penjaringan
kesehatan.
Jumlah murid
8 SMA/MA kelas XI- orang 99999 0 0 0,00
XII yang

26
mendapatkan
pemeriksaan
berkala
Jumlah murid
SMA/MA kelas XI-
9 XII yang orang 99999 0 0 0,00
mempunyai kader
kesehatan remaja
Peningkatan
D Pelayanan Keluarga 97,50
Berencana
Jumlah pasangan
usia subur yang
1 menjadi peserta pasangan 2238 75 2182 97,50
program KB aktif (
CPR )
UPAYA PERBAIKAN
IV 82,26
GIZI MASYARAKAT
Pemantauan Ibu
A orang 261 100 261 100,00 100,00
Hamil
Pemantauan
B Pertumbuhan Balita orang 548 80 386 70,44 70,44
di Posyandu
Pemantauan
C Pertumbuhan Balita orang 1067 80 579 54,26 54,26
di Puskesmas
Pemantauan
D Pertumbuhan Balita orang 99999 80 0 0,00 0,00
di Kab/Kota
Ibu Hamil Anemia,
Ibu Hamil KEK
E mendapat MT dan orang 27 98 27 100,00 100,00
Ibu Hamil Mendapat
TTD
Bayi mendapat IMD
F orang 270 50 252 93,33 93,33
dan Bayi BBLR
Bayi kurang dari 4
G bulan mendapat orang 135 50 84 62,22 62,22
ASI
Bayi sampai usia 6
H bulan mendapat orang 135 50 32 23,70 23,70
ASI
Balita Kurus
I mendapat makanan orang 30 90 30 100,00 100,00
tambahan
Balita 6-59 bulan
J orang 1345 90 1357 100,89 100,89
mendapat vitamin A
Balita Gizi Buruk
K mendapat orang 99999 100 0 0,00 0,00
perawatan
L SKDN orang 99999 100 0 0,00 0,00
Ibu Nifas mendapat
M orang 250 98 250 100,00 100,00
vitamin A
Rumah Tangga
N Mengkomsumsi rungga 50 90 50 100,00 100,00
garam beryodium
Pemberian TTD
O orang 99999 30 0 0,00 0,00
Remaja Putri di

27
Sekolah
Pemberian TTD
P Remaja Putri di orang 99999 30 0 0,00 0,00
Puskesmas
Pemberian TTD
Q Remaja Putri di orang 99999 30 0 0,00 0,00
Kab/Kota
UPAYA PENCEGAHAN
DAN
V 90,57
PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
A TB Paru 45,83
Pengobatan
Penderita Baru
1 (DOTS) BTA orang 48 100 22 45,83
terkonfirmasi
bakteriologis
Pengobatan
penderita TB Paru
2 orang 48 100 22 45,83
(DOTS) BTA
terdiagnosis klinis
Penemuan kasus
TB Paru oleh
3 orang 48 70 22 45,83
Puskesmas dan
Kader
B Malaria * ) 0,00
Pemeriksaan
Sediaan Darah
1 (SD) pada sampel 99999 100 0 0,00
penderita malaria
klinis
Penderita "+"
(positif) malaria
2 orang 99999 100 0 0,00
yang diobati
sesuai standar
C Kusta 0,00
Penemuan
1 tersangka orang 99999 0 0 0,00
penderita kusta
Pengobatan
2 orang 99999 0 0 0,00
penderita kusta
Pemeriksaan
3 orang 99999 0 0 0,00
kontak penderita
D Pelayanan Imunisasi 89,64
Bayi yang
mendapatkan
1 orang 262 100 258 98,47
Imunisasi Hepatitis
B (HB-0)
Bayi yang
2 mendapatkan orang 262 100 260 99,24
Imunisasi BCG
Bayi yang
3 mendapatkan orang 262 100 258 98,47
Imunisasi Polio
Bayi yang
4 orang 262 100 258 98,47
mendapatkan

28
Imuniasi DPT/HB
Bayi yang
5 mendapatkan orang 262 100 261 99,62
Imunisasi Campak
Anak usia SD yang
6 mendapatkan orang 58 100 58 100,00
Imunisasi Campak
Anak usia SD yang
mendapatkan
7 Imunisasi DT orang 58 100 58 100,00
(Difteri dan
Tetanus)
Anak usia SD yang
8 mendapatkan orang 265 100 265 100,00
Imunisasi Td
Imunisasi Tetanus
9 Toxoid (TT) pada orang 3217 80 67 2,08
Wanita Usia Subur
Desa Universal
10 Child Immunization desa 1 100 1 100,00
(UCI)
E Diare 100,00
Penemuan kasus
diare di
1 kasus 231 100 231 100,00
Puskesmas dan
Kader
Kasus Diare
ditangani oleh
2 Puskesmas dan kasus 99999 100 0 0,00
kader dengan oral
rehidrasi
Kasus Diare di
3 tangani dengan kasus 99999 100 0 0,00
rehidrasi intervensi
F ISPA 100,00
Penemuan kasus
pneumonia dan
1 pneumonia berat kasus 1 100 1 100,00
oleh puskesmas
dan kader
Jumlah kasus
2 pneumonia berat kasus 99999 100 0 0,00
ditangani
Jumlah kasus
pneumonia berat/
3 dengan tanda kasus 99999 100 0 0,00
bahaya ditangani/
dirujuk
Demam Berdarah
G 89,06
Dengue ( DBD ) * )
Angka Bebas
1 unit 3026 95 2364 78,12
Jentik ( ABJ )
Cakupan
2 Penyelidikan unit 19 100 19 100,00
Epidemiologi ( PE )
Pencegahan dan
H 100,00
penanggulangan PMS

29
dan HIV/ AIDS
Kasus PMS yang
1 kasus 17 100 17 100,00
diobati
Kasus yang
mendapat
2 kasus 99999 100 0 0,00
penanganan
HIV/AIDS
Pencegahan dan
I Penanggulangan 100,00
Rabies * )
Cuci luka terhadap
1 kasus 8 100 8 100,00
kasus gigitan HPR
Vaksinasi terhadap
2 kasus gigitan HPR kasus 8 100 8 100,00
yang berindikasi
Pencegahan dan
penanggulangan
J 100,00
Filiriasis dan
Schistozomiasis *)
Kasus Filiriasis
1 kasus 99999 100 0 0,00
yang ditangani
Anak dan Balita
2 yang mendapatkan orang 1027 100 1027 100,00
obat cacing
VI UPAYA PENGOBATAN 105,78
A Pengobatan 143,00
Kunjungan rawat
1 orang 13985 15 15267 109,17
jalan umum
Kunjungan rawat
2 orang 699 5 1236 176,82
jalan gigi
B Farmasi 100,00
10
10
1 PIO (Pemberian Informasi Obat) 600 600 0,
0
00
10
10
2 POR ( Pengobatan Obat Rasional) 600 600 0,
0
00
10
10
3 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas 248 248 0,
0
00
C Pemeriksaan Laboratorium * ) 74,34
69
10
1 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil orang 261 181 ,3
0
5
10
10
2 Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD orang 110 110 0,
0
00
10
10
3 Pemeriksaan darah malaria orang 168 168 0,
0
00
21
10
4 Pemeriksaan test kehamilan orang 261 55 ,0
0
7
46
10
5 Pemeriksaan sputum TB orang 220 103 ,8
0
2

30
10
10
6 Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil orang 261 284 8,
0
81
VII UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 99,11
A Puskesmas dengan Rawat Inap 0,00
1 BOR puskesmas tempat tidur hari 99999 0 0 0,00
2 Hari rawat rata2 (ALOS) di puskesmas tempat tidur hari 99999 0 0 0,00
3 Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap orang 99999 0 0 0,00
4 Kunjungan rawat inap orang 99999 0 0 0,00
B Upaya Kesehatan Usia Lanjut 98,24
Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang di kelom 100,
1 4 100 4
bina sesuai standar pok 00
71 94,7
2 orang 100 681
Kunjungan Usila di Puskesmas 9 1
100,
3 orang 24 80 24
Kunjungan Home Care 00

100,
C Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan 00
11 11 100,
1 Jumlah pemeriksaan visus/refraksi orang 100
7 7 00
21 21 100,
2 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas kasus 100
0 0 00
99
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 th kasus 99 100 0 0,00
9
100,
D Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
00
kasu 100,
1 Kasus OMSK yang ditemukan 31 100 31
s 00
kasu 100,
2 Kasus Serumen prop 12 100 12
s 00
kasu 100,
3 Kasus Presbikusis 83 100 83
s 00
kasu 999
4 Kaus tuli kongenital 100 0 0,00
s 99
kasu 999
5 Kasus tuli akibat bising 100 0 0,00
s 99
100,
E Kesehatan Jiwa
00
Penemuan dan penangganan kasus gangguan perilaku, gangguan kasu 100,
1 22 100 22
jiwa,masalah Napza, dan lain lain dari rujukan kader dan masyarakat s 00
kasu 100,
2 Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis 22 100 22
s 00
Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
kasu 100,
3 jiwa , gangguan psikosomatis, masalah Napza dll) yang datang 22 100 22
s 00
berobat di puskesmas
93,7
F Kesehatan Olah Raga
5
kelo
100,
1 Kelompok Olahraga yang di data mpo 9 100 9
00
k
kelo
100,
2 Kelompok Olahraga yang di bina mpo 2 100 2
00
k

31
oran 100,
3 Anak SD/MI usia 10-12 tahun yang di test kebugaran jasmani 56 100 56
g 00
oran 75,0
4 Calon jemaah haji yang diukur kebugaran jasmani 12 100 9
g 0
100,
G Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
00
100,
1 Pembinaan kesehatan gigi di posyandu kali 8 100 8
00
100,
2 Pembinaan kesehatan gigi pada TK kali 9 100 9
00
100,
3 Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI kali 2 100 2
00
oran 100,
4 Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI 2 100 2
g 00
oran 100,
5 Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi 16 100 16
g 00
bua 100,
6 Gigi tetap yang dicabut 98 100 98
h 00
bua 100,
7 Gigi tetap yang ditambal permanen 19 100 19
h 00
100,
H Perawatan Kesehatan Masyarakat
00
100,
1 Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga kali 80 100 80
00
999
2 Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat kali 100 0 0,00
99
Pemberdayaan masyarakat dalam upaya kemandirian pada keluarga kelu 999
3 100 0 0,00
lepas asuh arga 99
kelo
999
4 Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh mpo 100 0 0,00
99
k
100,
I Bina Kesehatan Tradisional
00
Pembinaan Tanaman Obat dan Akupresur (Asuhan Mandiri) di 100,
1 kali 8 80 8
masyarakat. 00
100,
2 Pembinaan Pengawasan pengobat tradisional Empiris kali 9 80 9
00
Pengadakan Pelayanan Kesehatan tradisional (Akupresur atau 999
3 kali 100 0 0,00
akuountur) di Puskesmas 99
100,
J Bina Kesehatan Kerja
00
oran 27 100,
1 Pekerja sakit yang dilayani 272 100
g 2 00
oran 26 100,
2 Kasus penyakit umum pada pekerja 267 100
g 7 00
kasu 13 100,
3 Kasus di duga penyakit akibat kerja pada pekerja 133 100
s 3 00
kasu 100,
4 Kasus penyakit akibat kerja pada pekerja 80 100 80
s 00
kasu 999
5 Kasus Kecelakaan akibat kerja pada pekerja 100 0 0,00
s 99
100,
6 Jumlah POS UKK yang terbentuk unit 4 100 4
00

32
Tabel 4.2 Rekapitulasi Cakupan Kegiatan Utama dan Pengembangan Puskesmas Paal Merah
I Tahun 2019

REKAPITULASI CAKUPAN KEGIATAN UTAMA

PUSKESMAS : UPTD Puskesmas Paal Merah I

Tahun 2019

NO JENIS KEGIATAN CAKUPAN (%)

1 PROMOSI KESEHATAN 93

2 KESEHATAN LINGKUNGAN 83
KESEHATAN IBU DAN ANAK
3 97
TERMASUK KB
UPAYA PERBAIKAN GIZI
4 82
MASYARAKAT
UPAYA PENCEGAHAN DAN
5 PEMBERANTASAN 91
PENYAKIT MENULAR
6 UPAYA PENGOBATAN 106
UPAYA KESEHATAN
7 99
PENGEMBANGAN
NILAI RERATA 93

KRITERIA BAIK

KRITERIA :
≥ 91 % : BAIK
81 - 90 % : CUKUP
≤ 80 % : KURANG

33
Grafik 4.1 Cakupan Kegiatan Utama dan Pengembangan Puskesmas Paal Merah
I Tahun 2019
GRAFIK CAKUPAN KEGIATAN UTAMA PUSKESMAS :
UPTD Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019

120
100
80
CAKUPAN
60 106 (%)
93 97 91 99
40 83 82
20
0

34
Grafik 4.2 Sarang Laba-laba Rekapitulasi Cakupan Kegiatan Utama Puskesmas Paal Merah I

Tahun 2019

1 PROMOSI KESEHATAN
120
100
7 UPAYA KESEHATAN 80 2 KESEHATAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN
60
40
20
0 Series1
3 KESEHATAN IBU DAN
6 UPAYA PENGOBATAN
ANAK TERMASUK KB

5 UPAYA PENCEGAHAN
4 UPAYA PERBAIKAN
DAN PEMBERANTASAN
GIZI MASYARAKAT
PENYAKIT MENULAR

Dari Tabel 4.2 didapatkan bahwa nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan Puskesmas
Paal Merah I Kota Jambi Tahun 2019 adalah 93% sehingga kinerjanya dikategorikan baik.
Sedangkan grafik batang mengenai cakupan kegiatan utama dan pengembangan Puskesmas
Paal Merah I Tahun 2019 menunjukkan bahwa Promosi Kesehatan, kesehatan lingkungan,
kesehatan ibu dan anak termasuk KB, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular, danupaya pengobatan memiliki nilai tertinggi yaitu 106% sedangkan upaya
kesehatan pengembangan memiliki nilai cakupan kinerja yang paling rendah yaitu upaya
perbaikan Gizi Masyarakat 82%

35
4.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah I
Tahun 2019

Tabel 4.3 Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah Tahun 2019

BAIK
KURANG CUKUP NILAI
NO JENIS VARIABLE NILAI =
NILAI = 4 NILAI = 7 HASIL
10
MANAJEMEN OPERASIONAL
I 10,0
PUSKESMAS
Membuat data pencapaian/cakupan Sebagian Sebagian Semuanya
1 10
kegiatan pokok tahun lalu < 50% 50% - 80% 100%
Ya, Ya, Ya,
Menyusun RUK melalui analisa dan beberapa sebagian seluruhnya
2 perumusan masalah berdasarkan ada ada ada 10
prioriotas analisa analisanya analisa
perumusan perumusan perumusan
Ya, terinci Ya, terinci
Menyusun RPK secara terinci dan Ya, terinci
3 sebagian sebagian 10
lengkap semuanya
kecil besar
Melaksanakan mini lokakarya 9 - 12
4 < 5 kali/thn 5-8 kali/thn 10
bulanan kali/thn
Melaksanakan mini lokakarya
5 < 2 kali/thn 2-3 kali/thn 4 kali / thn 10
tribulanan (lintas sektor)
Membuat dan mengirimkan laporan 10-12
6 < 6 kali/thn 6-9 kali/thn 10
bulanan ke Kab/Kota tepat waktu kali/thn
Membuat data 10 penyakit 9-12
7 < 6 kali/thn 6-8 kali/thn 10
terbanyak setiap bulan kali/thn
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 10,0
Membuat kartu iniventaris dan
< 60% 61-80% 81-100%
1 menempatkan di masing-masing 10
ruang ruang ruang
ruangan
Melaksanakan updating daftar
2 < 3 kali/thn 4-6 kali/thn Tiap bulan 10
inventaris alat
Ya,
Mencatat penerimaan dan Ya, Ya, seluruhnya
3 pengeluaran obat di setiap unit beberapa sebagian ada 10
pelayanan unit besar analisa
perumusan
Ya,
Membuat kartu stok untuk setiap Ya, Ya,
sebagian
4 jenis obat/bahan di gudang obat beberapa seluruh 10
besar item
secara rutin item obat item obat
obat
Ya, Ya, Ya,
5 Menerapkan FIFO dan FEFO 10
beberapa sebagian seluruh
36
item obat besar item item obat
obat
III MANAJEMEN KEUANGAN 10,0
Membuat catatan bulanan uang Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
1 10
masuk - keluar dalam buku kas tentu tiga bulan bulan
Kepala Puskesmas melakukan
Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
2 pemeriksaan keuangan secara 10
tentu tiga bulan bulan
berkala
IV MANAJEMEN KETENAGAAN 10,0
Ya,
Ada, Ada,
Membuat daftar/catatan sebagian
1 beberapa semua 10
kepegawaian petugas besar
pegawai pegawai
pegawai
Ya,
Ada, Ada,
Membuat uraian tugas dan sebagian
2 beberapa seluruh 10
tanggung jawab setiap petugas besar
petugas pegawai
petugas
Membuat rencana kerja bulanan Ada,
Ada, Ada,
bagi setiap petugas sesuai dengan sebagian
3 beberapa seluruh 10
tugas, wewenang dan tanggung besar
petugas petugas
jawab petugas
Ada,
Ada, Ada,
Membuat penilaian DP3 tepat sebagian
4 beberapa seluruh 10
waktu besar
petugas petugas
petugas

NILAI RERATA 10,0

KRITERIA BAIK

KRITERIA :
≥ 8,5 : BAIK
5,5 - 8,4 : CUKUP
< 5,5 : KURANG

37
4.3 Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019
Tabel 4.4 Kegiatan Manajemen Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019

CUKUP BAIK
KURANG NILAI
NO JENIS VARIABLE NILAI = NILAI
NILAI = 4 HASIL
7 = 10
Drop Out pelayanan ANC ( K1 - 11 - 20 ≤ 10
1
K4 )
> 20 %
% %
10
Persalinan oleh enaga 71 - 80 > 80
2
Kesehatan
≤ 70 %
% %
10
Penanganan Komplikasi 21 - 50 > 50
3
Obstetri
< 20 %
% %
10
6 - 10
4 Error rate pemeriksaan BTA > 10 %
%
≤5% 10
Error rate pemeriksaan darah 6 - 10
5
malaria
> 10 %
%
≤5% 10
81 -
Kepatuhan terhadap standar 51 - 80
6
A C
≤ 50 %
%
100 10
%
81 -
Kepatuhan terhadap standar 51 - 80
7
pemeriksaan TB Paru
≤ 50 %
%
100 10
%
Tingkat kepuasan pasien 81 -
51 - 80
8 terhadap pelayanan ≤ 50 %
%
100 10
Puskesmas %
Penanganan Komplikasi 21 - 50 > 5
9
Neonatal
< 20 %
% %
10

NILAI RERATA 10,0


KRITERIA BAIK

KRITERIA :
≥ 8,5 : BAIK
5,5 - 8,4 : CUKUP
< 5,5 : KURANG

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai ahir kinerja mutu pelayanan
kesehatan Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019 adalah 100% (10) sehingga mutu
pelayanan kesehatan puskesmas Paal Merah I tergolong baik.

38
4.4 Hasil Akhir Kinerja Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019
Tabe
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI l 4.5
Nilai
UPAYA CUKU KURA Akhi
BAIK r
PELAYANAN P NG
1 NILAI = Pusk
KESEHATAN NILAI = NILAI 1000
10^3 esma
(BOBOT = ^3) 7^3 = 4^3 s
CUKU KURA Paal
KEGIATAN BAIK
P NG Mer
2 MANAJEMEN NILAI = 100
NILAI = NILAI ah I
(BOBOT = ^2) 10^2 Tahu
7^2 = 4^2
n
CUKU KURA
MUTU BAIK 2019
P NG
3 PELAYANAN NILAI = 10
NILAI = NILAI
(BOBOT = ^1) 10^1
7^1 = 4^1
NILAI AKHIR 1110

KRITERIA KINERJA PUSKESMAS BAIK

KRITERIA :
1.020 s/d.1.110 : BAIK
363 s/d. 453 : CUKUP
84 s/d. 174 : KURANG

Dari tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa hasil kinerja Puskesmas Paal Merah I Tahun
2019 adalah 1110, yang menandakan bahwa hasil kinerja puskemas baik dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya.

39
BAB V

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1 Analisis Masalah

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan Puskesmas Paal Merah I, Hasil kerja


Puskesmas Paal Merah I pada Tahun 2019 dapat dikategorikan berdasarkan jenis
kegiatan, sebagai berikut:

Tabel 5.1 Rekapitulasi Cakupan Kegiatan Utama Puskesmas Paal Merah I Tahun 2019
No Jenis Kegiatan Nilai Hasil Predikat
1 Promosi kesehatan 93 Baik
2 Kesehatan lingkungan 83 Cukup
3 Kesehatan ibu dan anak termasuk 97 Baik
KB
4 Upaya perbaikan gizi masyarakat 82 Cukup
5 Upaya pencegahan dan 91 Baik
pengendalian penyakit menular
6 Upaya pengobatan 106 Baik
7 Upaya kesehatan pengembangan 99 Baik

a. Kategori Kinerja Baik


 Promosi kesehatan
 Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
 Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
 Upaya pengobatan
 Upaya kesehatan pengembangan
b. Kategori Kinerja Cukup
 Kesehatan lingkungan
 Upaya perbaikan gizi masyarakat

Berikut ini jenis kegiatan yang termasuk kategori kinerja yang belum
memasuki kategori baik. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel dan

40
sub-variabel yaitu:

1. Kesehatan Lingkungan

Hasil kinerja program kesehatan lingkungan Puskesmas Paal Merah 1 pada 2019 baru
tercapai 83,17% dengan predikat cukup dari target 100% hal ini disebabkan karena
kurangnya pencapaian beberapa sub-variabel berikut, yaitu :

a. Pengawasan kwalitas air minum (79,03%)


b. Keluarga yang tinggal di rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan
(80,66%)
c. Tempat-tempat Umum yang memenuhi persyaratan kesehatan (63,16%)
d. Tempat-tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan
(76,19%)

Masalah :

- Masyarakat kurang memahami apa saja syarat rumah sehat serta jamban
sehat.
- Kurangnya tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
- Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tempat-tempat umum yang
sehat.

Alternatif pemecahan masalah

- Bekerjasama dengan ketua RT dan kader untuk mensosialisasikan tentang


syarat rumah sehat dan jamban sehat. Kemudian dilakukan pemantauan
setiap bulan oleh kader apakah sudah diterapkan rumah sehat atau belum dalam
lingkungan.
- Melakukan pengecekan tempat-tempat umum seperti kantor, sekolah,
masjid, gereja dll dan mengedukasi semua orang yang berada di tempat
tersebut untuk menciptakan tempat tempat umum yang sehat.
- Melakukan pengecekan tempat pengolahan makanan dan memberikan
edukasi agar tempat pengolahan makanan tersebut memenuhi syarat.
Memberikan reward untuk tempat pengolahan makanan yang sudah
memenuhi syarat.

41
2. Upaya perbaikan Gizi Masyarakat
Hasil kinerja program perbaikan gizi masyarakat baru mencapai 82,26%
dengan predikat cukup dari target 100%. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pencapaian beberapa subvariabel berikut:
a. Pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu
b. Pemantauan tumbuh kembang balita di puskesmas
c. Bayi kurang dari 4 bulan mendapat ASI
d. Bayi sampai usia 6 bulan mendapat ASI

Masalah:

- Kurangnya pengetahuan, kemauan, dan kesadaran orang tua akan


pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita serta
kurangnya minat orang tua untuk membawa anaknya ke posyandu.
- Kurangnya pengetahuan orangtua tentang pentingnya ASI eksklusif.

Alternatif pemecahan masalah :

- Bekerjasama dengan kader dan ketua RT dalam membuat pengumuman


mengajak masyarakat untuk membawa balita ke posyandu dan puskesmas.

- Memberikan makanan tambahan seperti bubur setelah balita ditimbang san


diperiksa untuk menarik minat masyarakat agar pergi posyandu.
- Mengadakan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan manfaatnya bagi ibu
dan anak.

42
BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Hasil penilaian kinerja puskesmas Paal Merah I tahun 2019 adalah sebagai
berikut:

1. Promosi kesehatan dengan nilai 93% termasuk kategori baik


2. Kesehatan lingkungan dengan nilai 83% termasuk kategori cukup
3. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB dengan nilai 97%
termasuk kategori baik
4. Upaya perbaikan Gizi masyarakat dengan nilai 82%
termasuk kategori cukup
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
dengan nilai 91% termasuk kategori baik
6. Upaya pengobatan dengan nilai 106% termasuk kategori baik
7. Upaya kesehatan pengembangan dengan nilai 99% termasuk kategori baik

Berdasarkan gambaran diatas, hasil kinerja Puskesmas Paal Merah 1 pada tahun
2019 dapat dikategorikan berdasarkan jenis kegiatan, sebagai berikut:

Kategori Kinerja Baik


 Promosi kesehatan
 Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
 Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
 Upaya pengobatan
 Upaya kesehatan pengembangan

Kategori Kinerja Cukup


 Kesehatan lingkungan
 Upaya perbaikan gizi masyarakat

43
6.2 Saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada Puskesmas Paal Merah 1


dapat mengetahui kinerjanya selama tahun 2019 agar dapat senantiasa
mempertahankan kriteria pencapaian yang telah memenuhi target serta dapat
meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang dengan melakukan perubahan-
perubahan untuk pemecahan masalah yang terjadi selama 2019 supaya kriteria yang
belum tercapai segera terpenuhi dan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
semakin baik.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Jambi diharapkan juga membantu Puskesmas
Paal Merah I untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

44

Anda mungkin juga menyukai