Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirrabbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT dimana


berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, penulisan makalah tentang Limbah B3 yang
merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Lingkungan dapat penulis
selesaikan. Salawat beriring salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yng
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Palembang, November 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR TABEL............................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan....................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
2.1 Pengertian Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)................. 5
2.2 Tujuan Pecencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)....................... 7
2.3 Ruang Lingkup Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP).......... 7
2.4 Tahapan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
Menurut Pedoman Penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP) Departemen Kesehatan 2016....................... 8
BAB III DATA SEKUNDER PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
(PTP)............
16
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................ 18
4.1 Gambaran Umum Puskesmas 7 Ulu......................................... 18
4.2 Proses Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di
Puskesmas 7 Ulu.......................................................................
20
Bab V PENUTUP…………………............................................................. 23
5.1 Kesimpulan……....................................................................... 23
5.2 Saran ........................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................................. 25

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup
manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-
harinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal.
Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga
kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan pentingnya untuk menjaga
kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan pentingnya
promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati.
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di
Indonesia terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit.
Melihat semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang
kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan,
baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan (Kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal diperlukan
suatu sistem manajemen puskesmas yang tepat. Salah satu fungsi penting dari
manajemen puskesmas adalah fungsi perencanaan yang merupakan langkah awal
dari proses manajemen disamping fungsi lainnya seperti pengorganisasian,

3
penggerakan, pengawasan dan lain-lain. Perencanaan merupakan penentuan dari
suatu tindakan yang akan dilaksanakan, tanpa perencanaan maka tidak ada sesuatu
yang diorganisir, digerakkan dan diawasi.
Secara umum perencanaan dapat dikatakan sebagai suatu proses
penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Perencanaan sering pula diartikan sebagai cara bagaimana
mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber daya yang ada supaya lebih
efisien dengan memperhatikan keadaan lingkungan ekonomi dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian perencanaan kesehatan dapat diartikan sebagai
usaha untuk merinci kegiatan-kegiatan upaya kesehatan dalam mengatasi alokasi
sumber daya se-efisien mungkin dalam rangka pencapaian status kesehatan
masyarakat yang dikehendaki dalam periode tertentu pada masa yang akan datang.
Dengan demikian perencanaan tingkat puskesmas dapat diartikan sebagai suatu
proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya untuk
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya
mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat. Dengan demikian, perencanaan
tingkat puskesmas (PTP) merupakan suatu keharusan yang penting dalam suatu
sistem manajemen puskesmas sehingga dapat mewujudkan visi dan misi
puskesmas.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas perlu dilakukan perencanaan
yang terarah dan mantap secara terus menerus. Perencanaan di Puskesmas dikenal
sebagai perencanaan tingkat puskesmas (PTP). PTP mulai dikembangkan sejak
tahun 1992, konsep ini adalah pengembangan dari metode perencanaan
sebelumnya yang biasa dikenal dengan Micro Planning. PTP bersama dengan
minilokakarya dan stratifikasi Puskesmas merupakan satu kesatuan dari
manajemen Puskesmas.
Puskesmas 7 Ulu kota Palembang merupakan salah satu Puskesmas yang
memberikan pelayanan rawat jalan, dan merupakan unit pelaksana Dinas
Kesehatan Kota Palembang yang terletak di Kecamatan Seberang Ulu 1.

4
Puskesmas 7 Ulu dituntut menjadi unit pelayanan kesehatan terdepan yang
mampu mandiri dan bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat,
khususnya di kelurahan 7 Ulu dan 9/10 Ulu kecamatan Seberang Ulu 1 kota
Palembang dalam membantu usaha Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam
mencapai Visi Palembang Sehat dan Indonesia Sehat. Berdasarkan latar belakang
tersebut, penulis akan membuat makalah mengenai perencanaan tingkat
puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu pada tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimana perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu
pada tahun 2015?
2) Apakah perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu pada
tahun 2015 telah sesuai dengan pedoman perencanaan tingkat puskesmas
(PTP) dari Departemen Kesehatan?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu
pada tahun 2015.
2) Mengetahui pedoman perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dari
Departemen Kesehatan.
3) Mengetahui kesesuaian perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di
Puskesmas 7 Ulu pada tahun 2015 dengan pedoman perencanaan tingkat
puskesmas (PTP) dari Departemen Kesehatan.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup makalah ini adalah perencanaan tingkat puskesmas (PTP)
di Puskesmas 7 Ulu pada tahun 2015 dan pedoman perencanaan tingkat
puskesmas (PTP) dari Departemen Kesehatan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah sebagai suatu proses
kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan
cakupan dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-
masalah kesehatan setempat. PTP akan memberikan pandangan menyeluruh
terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi
tuntunan dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif.
Perencanaan Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas,
karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan.
Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para pengambil keputusan dan
pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara berdaya
guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas
efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas yang
pertama dan menjadi landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Semua kegiatan dan tindakan manajemen Puskesmas
didasarkan dan/atau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini
berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan
personalia Puskesmas yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan
(fungsi pengorganisasian). Selanjutnya, personalia yang bekerja dalam organisasi
Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja efektif
untuk mencapai tujuan Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan
pelaksanaan). Semua aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi,
dipantau, dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai tujuan dan target
kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan
penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan organisasi

6
Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan
serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan
tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan (fungsi penilaian).
Pada dasarnya PTP memuat 2 (dua) macam rencana kegiatan yang akan
disusun, yaitu :
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK), berisi usulan kegiatan tahun fiskal
mendatang.
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), berisi rencana pelaksanaan
kegiatan tahun anggaran yang bersangkutan, sesuai alokasi anggaran yang
diterima.

2.2 Tujuan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


Tujuan umum Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah untuk
meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam mengelola kegiatan-
kegiatannya dalam upaya peningkatan fungsi Puskesmas sebagai pusat
pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerjanya.
Tujuan khusus Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah dapat disusunnya
RPK Puskesmas yang akan dilaksanakan tahun berikutnya dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan di wilayah kerjanya. RPK Puskesmas dapat disusun setelah
diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam rangka
memantapkan penggerakan pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang
berjalan.

2.3 Ruang Lingkup Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


Perencanaan kegiatan meliputi semua kegiatan yang tercakup dalam upaya
kesehatan pokok Puskesmas. Kegiatan yang diusulkan termasuk kegiatan di luar
gedung Puskesmas dengan tetap mempertimbangkan sumber daya yang ada.
Rencana dapat dibedakan atas rencana sekali pakai (single use) dan rencana tetap
atau berulang (standing use).

7
2.4 Tahapan Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Menurut
Pedoman Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Departemen
Kesehatan 2016
1) Persiapaan
Membentuk tim perencana tingkat Puskesmas, menyiapkan
informasi situasi program yang merupakan data yang akan di analisis
(kegiatan, hasil, bahan lain yang diperlukan) serta informasi kebijakan
kesehatan yang diperlukan dalam perencanaan. Susunan tim perencana di
tingkat Puskesmas dapat terdiri dari staf Puskesmas ditambah anggota dari
dinas lintas sektor terkait (tingkat kecamatan).
Langkah-langkah dalam persiapan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas membentuk tim PTP
Tim ini terdiri dari :
Tim A : tim lintas program Puskesmas terdiri dari kepala
Puskesmas, kepala tata usaha, kepala unit (penanggung jawab
program) serta perwakilan Pustu dan bidan di Desa.
Tim B : tim lintas sektor tingkat kecamatan terdiri dari camat dan
dinas sektor terkait tingkat kecamatan.
Tim C : tim lintas program tingkat kabupaten terdiri dari Dinas
Kesehatan tingkat II (Kab./Kota).
Tim D : tim lintas sektor tingkat kabupaten terdiri dari Bupati dan
dinas sektoral terkait tingkat kabupaten.
Tugas Tim A adalah merencanakan seluruh program pokok
Puskesmas. Hasil rumusan Tim A dibahas dalam Rakorbang (Rapat
Koordinasi Pembangunan) tingkat kecamatan bersama-sama Tim B
yang dilaksanakan sekitar bulan Mei. Hasil Rakorbang tingkat
kecamatan kemudian dibawa ke Rakorbang tingkat Kabupaten/Kota
pada sekitar bulan Juni. Rakorbang adalah upaya integrasi dan
koordinasi pembangunan tingkat kecamatan. Dalam tahap persiapan

8
ini, harus diperhatikan kebijaksanaan yang ada, baik kebijaksanaan
dari pusat, tingkat I maupun kebijaksanaan tingkat Kabupaten/Kota.
b. Kepala Puskesmas menjelaskan buku pedoman PTP sehingga tim
yang sudah dibentuk memahami tahapan penyusunan PTP.
c. Tim penyusun PTP mempelajari kebijakan dan mendengarkan arahan
strategi dari Dinkes Kab/Kota, Dinkes Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam tahap persiapan adalah:
a. Pedoman kerja Puskesmas jilid kesatu.
b. Buku pedoman perencanaan tingkat Puskesmas.
c. Pedoman lokakarya mini Puskesmas.
d. Hasil kegiatan tahun lalu dan hasil stratifikasi Puskesmas.
e. Petunjuk perencanaan lain, misalnya dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
f. Format daftar usulan kegiatan (DUK).
g. Informasi lain, misalnya informasi epidemiologi dan demografi (vital
statistik).

2) Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan
(rencana operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi
masalah. Secara konsepsual, analisis situasi Puskesmas adalah proses
berikut kecenderungannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
tersebut, serta potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan
untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan menghasilkan rumusan
masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Langkah
ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta
yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

9
Data atau informasi yang ada akan sangat penting artinya dalam
penentuan skala prioritas masalah maupun dalam melaksanakan
perencanaan pemecahan masalahnya nanti. Adapun macam data untuk
bahan analisis situasi yaitu :
a. Data umum yang meliputi peta wilayah, data kependudukan, data
fasilitas pendidikan, data fasilitas kesehatan dan data mata
pencaharian penduduk.
b. Data ketenagaan Puskesmas yang meliputi tingkat pendidikan, TMT,
DUK, jumlah tenaga, pelatihan-pelatihan tenaga kesehatan, dan lain-
lain.
c. Data ketatausahaan yang meliputi keuangan, inventaris alat, obat,
sarana non medis, kendaraan, gedung, dan lain-lain.
d. Data cakupan program kegiatan pelayanan Puskesmas yang meliputi:
a) upaya kesehatan keluarga (termasuk kesehatan reproduksi dan
KB),
b) upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,
c) upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular,
d) upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan,
e) upaya kesehatan lingkungan, upaya pembinaan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS),
f) upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup
sehat,
g) upaya pelayanan penduduk miskin dan kelompok masyarakat
khusus,
h) upaya pengembangan kegiatan program inovatif.

10
3) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan kegiatan
(RUK), yaitu:
a. Analisis masalah, meliputi :
a) Identifikasi masalah
Setiap hasil kegiatan dalam pelaksanaan tahun yang lalu ada
beberapa yang kurang/tidak berhasil mencapai target. Identifikasi
masalah diutamakan untuk kegiatan-kegiatan dengan hasil
kesenjangan yang lebih besar, permasalahan dapat dicari dari hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas, hasil laporan SPM (Standar
Pelayanan Minimal) atau dari Laporan Tahunan Puskesmas.
Berikut gambar contoh tabel identifikasi masalah:

b) Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian scoring
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth).
 Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
 Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

11
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
 Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Dengan menggunakan skor 1-5 skala linkert, masing-masing
anggota dapat menilai besar kecilnya kriteria tersebut. Berikut
gambar contoh tabel USG:

c) Merumuskan masalah
Merumuskan masalah dengan memakai pertanyaan apa,
bagaimana, berapa, dimana dan kapan masalah tersebut ada.

d) Penyebab masalah
Dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Ishikawa), dapat
menggali semua penyebab masalah dari masing-masing variable,
yaitu manusia, dana, metode, material dan lingkungan. Berikut
contoh gambar diagram Tulang Ikan (Ishikawa):

12
b. Penyusunan RUK
Pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas.
Puskesmas haruslah mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas.
Rencana usulan kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan
pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana, dan operasional
puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan RUK untuk tahun
mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan
januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian
kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir
bulan januari tahun berjalan (H).
Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupaten/kota, kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah
kabupaten/kota melalui Dinas kesehatan kabupaten/kota. RUK yang
terangkum dalam usulan Dinas kesehatan kabupaten/kota akan
diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan
dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke
puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan

13
alokasi biaya yang disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan. Berikut gambar contoh tabel RUK:

4) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan,
puskesmas membuat rencana pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan
puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU), adalah dari pusat dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota.
RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap
mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan,
karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1),
alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya
perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain dari DAU), dan
lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun
berjalan, dalam forum lokakarya mini yang pertama. Berikut gambar
contoh tabel RPK:

14
15
BAB III
DATA SEKUNDER PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) PUSKESMAS 7 ULU


TAHUN 2015

16
Palembang, 1 Januari 2015
Kepala Puskesmas 7 Ulu

dr. Rustina
NIP. 196806232002122003

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Puskesmas 7 Ulu


Puskesmas 7 Ulu di Kecamatan Seberang Ulu 1 tepatnya di Kelurahan 7
Ulu. Wilayah Puskesmas 7 Ulu mencakup 2 Kelurahan yaitu:
1. Kelurahan 7 Ulu
2. Kelurahan 9/10 Ulu
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu adalah sebagai berikut:
Utara: Berbatasan dengan Kelurahan 8 Ulu
Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan 5 Ulu laut
Timur: Berbatasan dengan Kelurahan 8 Ulu laut
Barat: Berbatasan dengan Sungai Musi
Puskesmas 7 Ulu merupakan Puskesmas BLUD di Kecamatan Seberang
Ulu I kota Palembang dengan luas total wilayah kerja 0,935 km2. Wilayah kerja
Puskesmas ini terdiri dari dataran rendah, sebagian besar rawa-rawa dan pinggiran
sungai, dan tidak terdapat desa tertinggal.
Berdasarkan data jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu
tahun 2015 adalah 30.945 jiwa, dengan ± 7.718 kepala keluarga, jumlah keluarga
miskin 14.484 jiwa atau ± 4.576 kk.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6
program pokok puskesmas beserta 2 program spesifik yang ditentukan
berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
6 program pokok puskesmas tersbeut adalah:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
3. KIA/KB
4. Gizi

18
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
6. Pengobatan
2 Program klinik di Puskesmas 7 Ulu adalah:
1. Klinik Kesehatan Reproduksi (Kespro)
2. Klinik Gilingan Mas
3. Program Pengembangan RT Sehat
Semua program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan
ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang
selalu ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar
pelayanannya.
Untuk menunjang kebersihan Puskesmas 7 Ulu dalam rangka pelayanan
kesehatan pada masyarakat maka seluruh kegiatan harus berpedoman pada Visi,
Misi, Motto dan Nilai Puskesmas 7 Ulu serta pelaksaanya harus berpedoman pada
protap-protap yang telah dibakukan.
1) Visi
Terwujudnya Puskesmas 7 Ulu sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat yang Bari dan Prima di Kecamatan Seberang Ulu I Kota
Palembang.
2) Misi
a. Meningkatkan kemitraan pada semua pihak
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembedayaan
masyarakat
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang bermutu prima
d. Meningkatkan standar pelayanan kesehatan
3) Motto
a. Ramahlah satu langkah satu senyuman
b. Kreatiflah satu langkah satu ide langsung action
c. Bekerja adalah ibadah
4) Nilai
BARI-PRIMA

19
4.2 Proses Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di Puskesmas 7
Ulu

1) Tahap Persiapan
Berdasarkan Pedoman Perencanaan Puskesmas yang dikeluarkan oleh
Depkes Tahun 2006, tahap awal dalam menyusun perencanaan tingkat
puskesmas adalah tahap persiapan yakni salah satu diantaranya kepala
puskesmas membentuk tim penyusun perencanaan tingkat puskesmas yang
anggotanya terdiri dari staf puskesmas. Puskesmas 7 Ulu telah
melaksanakan tahapan ini dengan baik. Setiap tahunnya, kepala puskesmas
membentuk tim penyusun perencanaan tingkat puskesmas (PTP). Namun,
pada saat penyusunan PTP tidak semua anggota tim bekerja sesuai dengan
tujuan pokok dan fungsinya. Hal ini menyebabkan setiap anggota tim
penyusun PTP harus mampu mengerjakan semua bagian. Menurut mereka
pada dasarnya ada atau tidak staf atau tim penyusun dalam penyusunan PTP
tidak mempengaruhi pelaksanaan penyusunan PTP yang ada di Puskesmas 7
Ulu, semua tetap berjalan dengan baik.

2) Tahap Analisis Situasi


Puskesmas 7 Ulu juga telah melakukan tahapan yang kedua yaitu
analisis situasi dimana puskesmas telah mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP), baik
data umum maupun data khusus. Dta yang dikumpulkan terdiri dari:
a. Data umum yang meliputi peta wilayah, data kependudukan, data
fasilitas pendidikan, data fasilitas kesehatan dan data mata
pencaharian penduduk.
b. Data ketenagaan Puskesmas yang meliputi tingkat pendidikan, TMT,
DUK, jumlah tenaga, pelatihan-pelatihan tenaga kesehatan, dan lain-
lain.

20
c. Data ketatausahaan yang meliputi keuangan, inventaris alat, obat,
sarana non medis, kendaraan, gedung, dan lain-lain.
d. Data cakupan program kegiatan pelayanan Puskesmas meliputi data
kesehatan keluarga (termasuk kesehatan reproduksi dan KB), data
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, data pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak menular, data pengobatan dan
pemulihan kesehatan, data kesehatan lingkungan (PHBS), data
pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat, data
pelayanan penduduk miskin dan kelompok masyarakat khusus, serta
pengembangan kegiatan program inovatif.

3) Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Puskesmas 7 Ulu telah melakukan penyusunan rencana usulan
kegiatan sangat baik sekali. Kepala puskesmas dan ketua tim penyusunan
PTP mengatakan bahwa setiap tahunnya telah menyusun rencana usulan
kegiatan dan mengajukannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk
diproses lebih lanjut.
Penyusunan RUK di Puskesmas 7 Ulu melalui 2 tahapan, yaitu
tahapan analisis masalah kemudian dilakukan penyusunan RUK. Masalah
yang dianalisis merupakan masalah yang muncul karena banyaknya
pengaduan masyarakat dan/atau staf puskesmas serta masalah yang muncul
melalui angket yang disebar kepada pengunjung puskesmas dan/atau
masyakarat dan/atau staf puskesmas. Analisis masalah dilakukan dengan
cara mengidentifikasi, mengurutkan prioritas masalah, merumuskan
masalah, serta mencari penyebab dari masalah-masalah yang muncul.

4) Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Setelah RUK puskesmas disetujui, Puskesmas 7 Ulu juga telah
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan misalnya menyusun jadwal
kegiatan agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.

21
Puskesmas 7 Ulu dalam menyusun perencanaan tingkat puskesmas
melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan atau kerjasama lintas
sektoral. Terutama untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat misalnya kegiatan posyandu dan yang lainnya. Dalam hal ini,
peran serta masyarakat menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan puskesmas.
Puskesmas 7 Ulu tidak mengalami kesulitan dalam menyusun
perencanaan tingkat puskesmas, hanya kendala yang dihadapi adalah tidak
semua usulan dapat terealisasi, tetapi yang menjadi prioritaslah yang
diutamakan. Kepala puskesmas menyatakan bahwa banyak sekali manfaat
atau keuntungan yang diperoleh dari penyusunan RPK karena tanpa adanya
RPK, semua kegiatan yang ada di puskesmas tidak akan bisa terlaksana.
Selain itu, Puskesmas 7 Ulu selalu mengikuti kegiatan evaluasi yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang. Kegiatan evaluasi RPK
ini biasanya dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi secara rutin, paling
sedikit sekali dalam sebulan. Dinas Kesehatan Kota Palembang biasanya
mengevaluasi capaian-capaian program atau kegiatan yang sudah terlaksana
dan yang belum terlaksana.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan pustaka, data sekunder yang ada, serta pembahasan,
dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1) Perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu pada tahun
2015 meliputi kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan PHBS dan Napza),
kesehatan lingkungan (klinik sanitasi dan inspeksi indikator kesehatan
lingkungan), kesehatan keluarga (posyandu dan imunisasi), gizi (klinik
gizi serta pemantauan ibu hamil dan bayi kurang gizi), UKS (dokter kecil
dan penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan, imunisasi, kesehatan gigi
dan mulut, PBHS serta gizi), serta manajemen puskesmas (lokakarya
mini).
2) Mengetahui pedoman perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dari
Departemen Kesehatan tahun 2006 menyatakan bahwa PTP dilakukan
melalui 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap analisis situasi, tahap
penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK), serta tahap penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).
3) Mengetahui perencanaan tingkat puskesmas (PTP) di Puskesmas 7 Ulu
pada tahun 2015 secara garis besar telah sesuai dengan pedoman
perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dari Departemen Kesehatan.
Namun, pada tahap persiapan, tim penyusun PTP tidak semuanya bekerja
sesuai dengan tujuan pokok dan fungsinya karena semua bagian
dikerjakan bersama-sama.

23
5.2 Saran
Puskesmas 7 Ulu diharapkan setiap tahunnya dapat menyusun
perencanaan tingkat puskesmas (PTP) sesuai dengan pedoman perencanaan
tingkat puskesmas (PTP) dari Departemen Kesehatan secara optimal berdasarkan
besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan
tetap membina peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor: 128/Menkes/SK/II/2004.
2. Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas.
3. Prof. DR. S. P. Siagian, MPA, 1995, Manajemen Stratejik, Jakarta : Bumi
Aksara.
4. DR. Vinsent Gaspersz, M.St, CIQA, CPIM, 1997, Manajemen Kualitas
Dalam Industri Jasa, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
5. Dr. Siswanto, MHP, 2000, Materi Perkuliahan Manajemen, Surabaya.

25

Anda mungkin juga menyukai