Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS TARIK

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS TARIK
Jl. RAYA KEMUNING, TARIK, SIDOARJO
Tlp. (031) 8970415
Email : tarik.puskesmas@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tarik sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Buku pedoman tersebut merupakan penyesuaian internal dari pedoman eksternal dari
Kementerian Kesehatan yang telah ada sebelumnya. Proses penyempurnaan yang dilaksanakan
meliputi penyesuaian dengan kondisi internal Puskesmas Tarik dan kebijakan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola melalui
pencapaian manajemen Puskesmas secara optimal.
Prinsipnya manajemen tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputus. artinya evaluasi
hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan untuk menyusun perencanaan
yang akan datang dan selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas Tarik ini, diharapkan dapat dijadikan acuan
bagi internal Puskesmas Tarik dalam penyelenggaraan pelayanan dan kegiatannya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan
masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.

Tarik, 2 Desember 2016


Kepala Puskesmas Tarik

dr. Hinu Tri Sulistijorini, Ririn


NIP. 19681219 200003 2 005
iv
v

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 2


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4


A Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B Tujuan dan Manfaat ................................................................................................... 5
C Pengertian ................................................................................................................... 6
D Ruang Lingkup ........................................................................................................... 6
BAB II MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKEMAS ............................ 7
BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS ........ 8
A Tahap Persiapan .......................................................................................................... 8
B Analisa Situasi ............................................................................................................ 8
C Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ................................................ 9
D Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) ........................................ 15
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 16
REFERENSI ....................................................................................................................... 16

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan
Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang
dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling
besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. Yang
termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan Upaya Kesehatan
Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk
Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi yang sudah terbentuk).
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota wajib menyelenggarakannya. Upaya
Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga,
Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya
Kesehatan Mata, Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan
Kesehatan Masyarakat, dan sebagainya.
Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan-pelaporan tidak
termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan kesehatan masyarakat
merupakan bagian integral dari berbagai upaya pelayanan yang ada, sehingga diharapkan
pelayanan Puskesmas bersifat menyeluruh. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat
pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang
sesuai dengan kebutuhan.

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 4


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus
menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban
wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen
Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan
dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait
dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya
kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas
mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk memudahkan kinerja Puskesmas dalam mengimplementasikan kinerja Tahunan
Puskesmas Tarik
b. Tujuan Khusus
1) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam
upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi sumber
daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

2. MANFAAT
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
5
C. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi
masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 5


D. RUANG LINGKUP
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam Upaya
Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai
oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, JKN, serta sumber dana lainnya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap Analisa Situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
6
7

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 6


BAB II
MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah dengan


menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi Usulan Kegiatan Wajib dan Usulan Kegiatan
Pengembangan.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan
informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkkan masukan dari
masyarakat. Rencana Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk
kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan
RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1), dan
diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan
Januari tahun berjalan (H). Rencana Usulan Kegiatan yang telah disusun dibahas di Dinas
Kesehatan Kabuptan Sidoarjo, diajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo melalui dinas
kesehatan.
Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas kesehatan kabupaten/kota
akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas melalui dinas
kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui tersebut, Puskesmas
menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Sumber pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran
Daerah (DAU) adalah dari Pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui
dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap
mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, oleh karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu
sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain
DAU) dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam
forum Lokakarya Mini yang pertama.
9

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 7


BAB III
TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4 (empat) tahap sebagai


berikut :
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan cara :
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas yang
anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas
kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan
Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.
12
B. TAHAP ANALISIS SITUASI
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan
yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang
telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan data. Ada 2 (dua) kelompok data
yang perlu dikumpulkan yaitu data umum dan data khusus.
Data Umum :
a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan
Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/ RT/ RW, jarak desa dengan
Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor Desa atau Kantor
Kecamatan.

b) Data Sumber Daya


Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa, mencakup :
1) Ketenagaan
2) Obat dan bahan habis pakai
3) Peralatan
4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan Daerah), masyarakat, dan
sumber lainnya
5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik, meubelair,
kendaraan
13

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 8


c) Data Peran Serta Masyarakat
Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat.
d) Data Penduduk dan Sasaran Program
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan
jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi pekerjaan,
pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap desa/ kelurahan). Data ini dapat diperoleh di
kantor Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten.
e) Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat, mencakup jenis sekolah yang
ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS , dll.
f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan makanan/
minuman, tempat-tempat umum, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban
keluarga dan sistem pembuangan air limbah.
2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)
1) Status Kesehatan terdiri dari :
a. Data Kematian
b. Kunjungan Kesakitan
c. Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan.
2) Kejadian Luar Biasa, dapat dilihat pada Laporan W1.
3) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di tiap desa, dapat dilihat
dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas.
4) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau pihak lain.

B. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah
tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu Analisa Masalah
dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
1. Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan kelompok Tim Penyusun Perencanaan
Tingkat Puskesmas dan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas melalui
tahapan :

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 9


a) Identifikasi masalah,
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan
dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu,
ketersediaan sumber daya.
Contoh tabel identifikasi masalah
No Program Target Pencapaian Masalah
1
2
3
4
dst.....

b) Menetapkan urutan prioritas masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus, ketidak
tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat
ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat
memergunakan berbagai metode matriks atau biasa disebut USG.
16
Contoh Kriteria matriks.
Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3
Tingkat Urgensi
Tingkat Keseriusan
Tingkat Perkembangan

Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5. Nilai semakin besar jika tingkat
urgensinya sangat mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin
memprihatinkan apabila tidak diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat
perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil
perkalian yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks.
c) Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya,
dimana masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi (what, who, when, where and how).
d) Mencari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dilakukan dengan menggunakan metode diagram sebab akibat dari
Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk tulang ikan),
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 10


1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,tenaga serta prosedur kerja manajemen alat,
obat dan dana.
2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan pelayanan medis dan non medis.
3) Lingkungan.

Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :


1) man, money, material, methode
2) apa, bagaimana, mengapa, dimana

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data primer (survey) dan data sekunder
yaitu SP2TP (kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data lainnya.

e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat
dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat
digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahan masalahnya.
Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Ket.
Masalah Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1
2
3
4
Dst...

Brain storming (curah pendapat)


Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide/ gagasan/pendapat tentang suatu topik atau
masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang singkat dan bebas dari kritik.
a. Manfaat dari brain storming adalah untuk :
1) Mendapatkan ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya
2) Pengembangan kreatifitas berpikir dari anggota tim
3) Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim)
b. Tipe :
1) Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/ gagasan bergiliran.
2) Tidak terstruktur, tiap peserta yang mempunyai ide/gagasan dapat langsung
menyampaikannya.
c. Langkah-langkah :
1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin .

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 11


2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami dan memikirkannya.
3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-45 menit.
4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara terstruktur atau tidak
terstruktur).
5) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi, gunakan curah pendapat terstruktur
sehingga seluruh anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang dipilih secara
terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan pendapat pada gilirannya harus
mengucapkan “Pass”, dan kesempatan diberikan pada anggota berikutnya.
6) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/mengajukan pendapat.
7) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi pendapat anggota yang
sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan kata-
kata : “ no comment please”
8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart/papan tulis sehingga dapat
dilihat oleh seluruh anggota.25
9) Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan habis.
10) Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari topik atau
duplikasi yang terjadi.
11) Buat list pendek yang sangat dekat /berhubungan dengan topik yang dibahas.
26
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan dan upaya kesehatan penunjang, yang meliputi :
a) Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional
dan program hasil analisis masalah.
b) Kebutuhan Sumber Daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun
sekarang.
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam
format RUK Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks dengan memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan
masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.

2.1. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib


a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib ke dalam matriks
b) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib diajukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk mendapat pembahasan pembiayaannya. Apabila sumber pembiayaan
berasal dari non pemerintah maka diusulkan kepada institusi yang bersangkutan.

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 12


c) Waktu penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Jadwal penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan siklus
perencanaan kabupaten, yaitu jadwal pembahasan yang dilakukan kabupaten/ kota
sehingga RUK tersebut harus sudah selesai atau sudah diterima oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sebelum dilakukan pembahasan, demikian pula dengan Rencana Usulan
Kegiatan untuk mitra kerja Puskesmas.
29
2.2 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan
a) Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Telah disebutkan bahwa Upaya Kesehatan Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat berupa inovasi yang dikembangkan sesuai
dengan permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas.
Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasi masalah dapat dilakukan
bersama
masyarakat (Konsil Kesehatan Kecamatan / Badan Penyantun Puskesmas) melalui
pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survey Mawas Diri).
Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh Puskesmas, maka identifikasi
dilakukan melalui kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh petugas Puskesmas
dengan melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas (lihat langkah
analisis masalah).
Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul usulan Puskesmas yang sangat
beragam. Dengan pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik tenaga, sarana maupun
biaya, maka perlu dibuat penyusunan prioritas.
Catatan :
Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengenali keadaan dan masalah
yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut. Tahapannya
dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan penyajian data
masalah dan potensi yang ada.
Delbecq Technique adalah perumusan dan identifikasi potensi melalui sekelompok orang
yang memahami masalah tersebut. Tahapan pelaksanaannya dimulai dengan pembentukan tim,
menyusun daftar masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah dan menetapkan urutan
prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian.
31
b) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan ke dalam matriks.
No Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Keberhasilan Pembiayaan
Dana Alat Tenaga

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 13


c) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan diajukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten bersama-sama dengan Upaya Kesehatan Wajib untuk pembahasan lebih lanjut.
Rencana Usulan Kegiatan ini dapat juga diajukan pembiayaannya kepada pihak non pemerintah.
Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada di wilayahnya untuk ikut serta dalam pembiayaan
tersebut. Penggalangan dana dapat dilakukan kepada masyarakat, perusahaan, swasta, atau LSM
melalui advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan yang telah disusun dengan didukung oleh data
yang telah diolah, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan mitra kerja Puskesmas. Potensi
lainnya dapat pula berasal dari pendapatan fungsional Puskesmas atau sumber pembiayaan
lainnya.
33
D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan
secara bersama, terpadu dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas
yaitu keterpaduan.
Langkah-langkah penyusunan RPK adalah :
a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta
sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
34
Contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Tarik Tahun 2016
No Upaya Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya
Kesehatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Puskesmas
1 Promkes

2 Kesling

3 KIA/KB

Ds Dst....
t...

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 14


BAB V
PENUTUP

Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ini diharapkan dapat digunakan sebagai
salah satu pegangan dalam penyusunan dan pembinaan Perencanaan Tingkat Puskesmas di
daerah. Dengan demikian Puskesmas diharapkan mampu menyusun rencana kegiatan
tahunannya secara optimal berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber
daya yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
42

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 15


REFERENSI

Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.


Departemen Kesehatan RI. 2006

PEDOMAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TARIK 16

Anda mungkin juga menyukai