Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya dapat terwujud.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia
yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan
yang bermutu.
Undang Undang Nomer 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93 dan 94,
dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi
sekolah serta pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga fasilitas pelayanan,
alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut mulut yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) MISI pembangunan
kesehatan yaitu: (1) Menggerakkan pembanguna kesehatan Nasional berwawasan
kesehatan (2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat (3) Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau (4) Memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada sebagian besar
penduduk Indonesia. Survei Nasional Riskesdas 2018 melaporkan sebesar 45,3%
penduduk Indonesia mengalami riwayat karies gigi dengan rata-rata jumlah kerusakan
gigi sebesar 5 gigi setiap orang,diantara 4 gigi sudah dicabut ataupun sudah tidak bisa
dipertahankan lagi, sementara angka penumpatan sangat rendah (0,08 gigi perorang)
Juga dilaporkan penduduk Indonesia yang menyadari dirinya bermasalah gigi dan
mulut hanya 23% dan diantara mereka yang menyadari hal itu hanya 30% yang menerima
perawatan atau pengobatandari tenaga profesional gigi. Itu berarti effektive demand untuk
berobat gigi sangat rendah yaitu hanya 7 %.
Survei juga melaporkan sebagian besar penduduk berperilaku menyikat gigi setiap
hari namun yang berperilaku benar yaitu menyikat gigi sesudah makan pagi dan sebelum
tidur malam baru mencapai 7%.
Penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai sumber
infeksi misalnya : tonsilitis, faringitis, otitis media, bakteremia, toksemia, bayi timbangan
rendah (BBLR), diabetes mellitus dan bahkan penyakit jantung disamping itu penyakit
HIV/AIDS, penyakit sistemik lain juga dapat bermanivestasi di dalam mulut.

B. TUJUAN
Tersedianya acuan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas
agar dapat dilaksanakan dengan benar, aman, bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

C. SASARAN
Sasaran panduan ini adalah petugas pelayanan gigi yang melaksanakan pelayanan di
unit poli gigi agar dapat memberikan pelayanan gigi yang bermutu dan memberikan
kepuasan pada masyarakat.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Proses Pelayanan :
1. Memanggil dan identifikasi pasien
2. Pencatatan dan tanda tangan pasien
3. Dilakukan Anamnese dan dicatat dalam RM
4. Dilakukan Pemeriksaan gigi dan dicatat dalam RM
5. Dilakukan rujukan intern bila diperlukan dengan form rujukan
6. Penetapan Diagnosa dicatat dalam RM
7. Pemeriksaan tekanan darah bila diperlukan dicatat dalam RM
8. Pemeriksaan laboratorium bila diperlukan dicatat dalam RM
9. Informed concent untuk tindakan pencabutan dan ditandatangani pasien/keluarga
10. Dilakukan tindakan sesuai kebutuhan
11. Penulisan resep sesuai formularium dan bila diperlukan disertai DHE/instruksi pasca
pencabutan
E. BATASAN OPERASIONAL
Kegiatan pelayanan di poli gigi menerima pasien dengan keluhan sakit gigi dan
mulut serta perawatan dasar penyakit gigi dan mulut

F. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang No. 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran
2. Undang – undang N0. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Permenkes RI No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medik
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pola Ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit Poli Gigi adalah :
NO. Jenis Kompetensi Standar Kompetensi Jumlah Standar
Ketenagaan (ijazah) Kompetensi tambahan yang
tambahan sudah
(pelatihan) dilakukan
(pelatihan)
1. Fungsional Dokter Gigi Basic Life 1 1
Dokter Gigi Support
Fungsional (BLS)
1
2. Dokter Gigi Dokter Gigi

1 Fungsional Perawat Gigi Pelatihan 1 1


Perawat Gigi D III Pelayanan
1 Kesehatan Gawat Darurat
Gigi (PPGD)

Fungsional Perawat Gigi


Perawat Gigi D III 1
2

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
NO. Jenis Ketenagaan Distribusi Ketenagaan
1. Dokter Gigi Penanggung jawab Anamnesa
Pemeriksaaan
Diagnosa
Tindakan
Rekam Medik
2. Perawat Gigi 1 Anamnesa
Tindakan
Adminintrasi

3. Perawat Gigi 2 Persiapan Pelayanan


Post Pelayanan
Anamnesa
Tindakan
Administrasi

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelayanan : Setiap hari Senin sd. Sabtu
Jam Pelayanan : Menurut jam buka tutup loket
Senin - Kamis : jam 07.30 - 12.00
Jumat : jam 08.00 - 10.30
Sabtu : jam 07.30 - 11 00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH POLI GIGI PUSKESMAS TARIK
7 meter

5 6 7
1
0
8 1
1
1
2
1
1
3
2

5m 1
4
9
3
4

17 15
16
18

UTARA

Keterangan :

1. Meja kerja 10. Tempat jarum


2. Meja kerja 11. Tempat sampah medis
3. Meja kerja 12. Tempat sampah non medis
4. Meja kerja 13. Wastafel
5. Lemari dokumen 14. Rak alat
6. Lemari bahan 15. Lemari bahan
7. Lemari alat 16. Sterilisator
8. Dental unit 17. Troli alat
9. Dental unit 18. Pendingin ruangan / AC
B. STANDAR FASILITAS
 Fasilitas Sarana :
Ruang Poli Gigi berlokasi di depan Poli Umum dengan luas 7 x 5. Terdapat
ventilasi dan pencahayaan yang cukup dan AC. Tersedia air mengalir, listrik,
pengelolaan limbah dan sanitasi. Di dalam ruangan terdapat fasilitas :
 2 Set dental unit
 Peralatan medis gigi
 Bahan medis gigi dan BHP
 1 Lemari alat
 1 Meja dorong pelayanan
 Westafel untuk cuci tangan dan cuci alat

 Fasilitas penunjang :
a. Bahan Habis Pakai :
 sabun cuci tangan / antiseptic dan tissue
 gelas kumur (habis pakai)
 larutan chlorine
 masker
 handscoon
b. Tempat sampah medis dan non medis;
c. Meubeler :
 meja kerja
 kursi kerja
 kontainer tempat resep dan semua formulir
d. Pencatatan dan pelaporan
 buku Register dan buku rekap
 resep
 formulir rujukan
 formulir informed consent
 formulir penolakan tindakan
 surat keterangan berobat
 arsip
 laporan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 1


 Fasilitas Alat :
Peralatan untuk Pengobatan gigi dan mulut
NO Jenis Peralatan untuk Pengobatan Gigi dan Mulut Standar Jumlah alat
yang berfungsi baik
A. Set Peralatan Poliklinik Gigi dan Mulut
1 Dental unit lengkap (High speed and low speed) 2 set
2 Contra angle and straigh hand piece 2 set
3 Kompresor 2 bh
4 Alat diagnostic dasar ( kaca mulut , pinset dental , sonde half 30 set
moon , sonde lurus , excavator )
5 Set alat tambal terdiri dari :
a. Plastis filling 15 bh
b. Stopper semen 32 bh
c. Burniser berbagai ukuran 3 bh
d. Stoper amalgam 3 bh
e. Spatula semen 31 bh
f. Diamond bor 2 set
g. Pelindung jari ( finger sool ) -
h. Kaca pengaduk ( glass slap ) 2 bh
i. Matriks band + retainer -
7 Perangkat alat scalling ( scalling set ) sceler berbagai tipe @1 -
( kuret , hoe , sikle , wing shape )
8 Alat scalling ultrasonic (ultrasonic scaller) 1 set
9 Peralatan cabut
a. Tang cabut gigi dewasa 1 set
b. Tang cabut gigi anak 3 bh
c. Bein lurus 6 bh
d. Bein bengkok 1 set
e. Cryer 2 set
10 Periodontal probe 1 bh
11 Peralatan prostetik -
a. Sendok cetak RA + RB berbagai ukuran -
b. Tang klammer -
c. Tang potong -
12 Tempat kapas 2
13 Sterilisator kering 1
14 Bak alat logam tempat alat steril 4
15 Korentang penjepit spoge (forester) 1
16 Toples kapas/kasa steril 1
Jumlah 23 buah / set

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 2


B. Mebelair
1. Meja kerja 4
2. Kursi kerja 4
3. Kursi hadap 2
4. Lemari simpan alat / obat 1
Jumlah 4 buah

C. Penunjang
1. Tempat penyimpanan peralatan bersih yang tertutup rapat 1
2. Tempat sampah tertutup (medis dan non medis) 3
3. Jam / ARI sound timer 1
4. Jas dokter gigi 2
5. Waskom stainles 2
Jumlah 5 buah

D. Peralatan untuk dekontaminasi dan sterilisasi, pembersihan dan


sterilisasi adalah peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan dekontaminasi dan sterilisasi alat
1. Sterilisator tekanan tinggi -
2. Baki logam tempat alat steril 4
3. Korentang , penjepit sponge (forester) 1
4. Toples kapas / kasa steril 1
5. Tromol kasa / kain steril 25 x 120 mm 1
6. Bak instrument tertutup 2
7. Meja instrument / alat 1
8. Lemari simpan instrument / alat 1
9. Langseng dengan sarangan berlubang besar 1
10. Penrebus atau pengukus untuk peralatan DTT 1
11. Peralatan pembersihan dan pencucian alat : 1
a) Waskom stainless (kapasitas 10 liter) untuk 1
menyiapkan larutan klorin
b) Tempat sabun 2
c) Sikat alat 1
d) Sikat cuci tangan 1
Jumlah 14 buah

E. Bahan habis pakai Sesuai Kebutuhan


1. Larutan chlorine ada
2. APD : Masker, sarung tangan ada
3. Kapas, kasa, cotton roll, cotton pellet ada
4. Spuit ada
5. Mata bur ( round , inverted , fissure, long shank ) ada

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 3


6. Obat anestesi local (lidocaine comp injeksi 2% atau ada
pehacaine 2%, lidocaine injeksi 2%) dan obat anestesi
topical (chlorethyl spray dan xylocaine spray )
7. Obat emergency gigi dan mulut : adrenalin 1 : 1000 / nor ada
adrenalin, epinephrin, nor epinephrin
8. Obat untuk pengobatan gigi dan mulut :
a) Alcohol 70% ada
b) Povidone iodine 10% ada
c) Larutan PZ ada
d) Larutan Chlorin 3% ada
e) Aquadest ada
f) H2O2 liquid 3% -
g) Yodium Gliserin -
h) Celluloid strip ada
i) Vaseline ada
j) Kertas Artikulasi -
k) Matrix band and retainer -
l) Bahan cetak -
m) Gipsum -
n) Jarum Reamers File -
9. Bahan tambal gigi :
a) Glass Ionomer Cement ada
b) Composite resin set ada
c) Fletcher powder dan liquid ada
d) Temporary filling ada
e) Eugenol ada
f) TKF ada
g) ChKM ada
h) Cresophen ada
i) Zinc Phosfat cement ada
j) Pasta Ca (OH)2 merk Calxinol / dycal ada
k) Root canal filiing -
l) Mummification paste ada
m) Arsen ada
n) pasta devitalisasi non arsen (devitazol) ada
o) Spongostan ada
p) Paper point -
q) gutta percha -
Jumlah 27 Jenis

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 4


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan pelayanan di poli gigi menerima pasien dengan keluhan sakit gigi dan
mulut serta perawatan dasar gigi, meliputi :
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Tindakan medis
4. Rujukan
5. Pengobatan
6. Pencatatan
7. Pelaporan

B. METODE
Penyelenggaraan pelayanan poli gigi dilakukan setiap hari, sebelum jam pelayanan
untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dan setelah pelayanan untuk pencatatan,
pencucian alat dan penataan kembali.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 5


C. LANGKAH KEGIATAN
1. Memanggil pasien dan memastikan identitas pasien
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan klinis gigi
Pemeriksaan intra oral dan extra oral
4. Tindakan medis
- Tumpatan sementara
- Pulp Capping
- Tumpatan permanen
- Scalling
- Pencabutan sulung
- Pencabutan permanen
5. Pemberian resep bila diperluan
6. Pemberian rujukan bila diperlukan
a. Rujukan Luar Gedung
 Pasien / Keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai keadaan pasien
untuk dirujuk ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut.
 Petugas mengisi form rujukan dengan kelengkapan : asal puskesmas , poli
rujukan , identitas pasien , keluhan , diagnosa , hasil pemeriksaan fisik /
labolatorium bila perlu.
b. Rujukan Dalam Gedung
 Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan lanjutan
 Petugas mengisi formulir rujukan antar poli dan pasien diantar ke poli
rujukan
 Pemeriksaan Labolatorium
7. Pencatatan
a. Rekam medik (lembar form)
b. Kunjungan BPJS (lembar form)
c. Form Informed concent (persetujuan dan penolakan)
d. Form rujukan internal dan buku pengantar
e. Form rujukan eksternal
f. Buku pengembalian RM
g. Buku monitoring paska pencabutan gigi
h. Buku register rawat jalan gigi
i. Buku rekapan
j. Buku inventaris alkes dan bahan habis pakai gigi
k. Buku ceklist pemeliharaan dan perbaikan alkes

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 6


l. Buku penerimaan alkes dan BHP

8. Pelaporan
a. Menghitung jumlah kunjungan dan tindakan setiap bulan
b. Melidi setiap kasus berdasar golongan umur setiap minggu dan dijumlah setiap
bulan
c. Membuat laporan monitoring bulanan dan tribulan dan laporan LB1
d. Laporan diserahkan paling lambat tanggal 4 setiap bulan ke koordinator laporan
e. Laporan dikirim ke dinas kesehatan paling lambat tanggal 5 setiap bulan oleh
koordinator laporan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 7


BAB V
LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pengelolaan pelayanan poli gigi wajib memastikan logistik
medis gigi terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan, melakukan
pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang
diperlukan.
Peralatan Medis
Standar Peralatan untuk pengobatan gigi dan mulut terdiri dari :
a) Set peralatan poliklinik gigi dan mulut : 12 jenis
b) Mebelair : 4 jenis
c) Penunjang : 4 jenis
d) Peralatan untuk dekontaminasi dan sterilisasi : 11 jenis
e) Bahan habis pakai : 9 jenis

Peralatan untuk pengobatan gigi dan mulut


NO. Jenis Peralatan untuk Standar Jumlah Berfungsi Tidak Kekuran
Pengobatan Gigi dan Mulut Jumlah alat Yang Ada Berfungsi gan
yang
berfungsi
baik
A. Set Peralatan Poliklinik Gigi dan
Mulut
1 Kursi Periksa gigi 1 1 1
2 Dental unit lengkap ( High speed 2set 2 2
and low speed )
3 Contra angle and straigh hand 2 2 2
piece
4 Kompresor / Tabung oksigen 2 2 2
5 Alat diagnostic dasar ( kaca 30 set 136 136
mulut , pinset dental , sonde half
moon , sonde lurus , excavator )
6 Set alat tambal terdiri dari :
a) Plastis filling 15 15 15
b) Stopper semen 32 32 32
c) Burniser berbagai ukuran 3 3 3
d) Stoper amalgam 3 3 3
e) Spatula semen 31 31 31
f) Diamond bor 1 set 1 1
g) Pelindung jari ( finger 1 1 1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 8


sool )
h) Kaca pengaduk ( glass 2 2 2
slap )
i) Matriks band + retainer - - -
7 Perangkat alat scalling ( scalling -
set ) sceler berbagai tipe @1
( kuret , hoe , sikle , wing shape )
8 Peralatan set alat cabut 1 set
a) Tang cabut gigi dewasa 1 set 3 3
b) Tang cabut gigi anak 1 set - -
c) Bein lurus 1 bh 6 6
d) Bein bengkok 1 set 1 1
e) Cryer 1 set 2 2
9 Periodontal probe 1 bh - -
10 Peralatan prostetik 1 set - -
a) Sendok cetak RA + RB 1 set - -
berbagai ukuran
b) Tang klammer 1 - -
c) Tang potong 1 - -
11 Tempat kapas 1 - -
12 Sterilisator tekanan tinggi 1 - -
13 Baki logam tempat alat steril 1 - -
14 Korentang penjepit spoge 1 1 1
(forester)
15 Toples kapas/kasa steril 1 2 -
Jumlah 12 Jenis

B. Mebelair
1. Meja kerja ½ biro 1 2 2
2. Kursi kerja 1 2 2
3. Kursi hadap 1 1 1
4. Lemari simpan alat / obat 1 1 1
Jumlah 4 Jenis

C. Penunjang
1. Tempat penyimpanan 1 1 1
peralatan bersih yang tertutup
rapat
m. 2. Tempat sampah 1 3 3
tertutup
n. 3. Jam / ARI sound 1 - -
timer

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 9


o. 4. Jas dokter gigi 1 - -
5. Waskom stainles 1 - -
Jumlah 5 Jenis

D. Peralatan untuk dekontaminasi


dan sterilisasi, pembersihan dan
sterilisasi adalah peralatan yang
dipergunakan untuk
melaksanakan dekontaminasi
dan sterilisasi alat
1. Sterilisator tekanan tinggi 1 - -
2. Baki logam tempat alat 1 - -
steril
3. Korentang , penjepit 1 1 1
sponge (forester)
4. Toples kapas / kasa steril 1 3 -
5. Tromol kasa / kain steril 25 1 - -
x 120 mm
6. Bak instrument tertutup
a. Besar
b. Sedang 2 2
c. Kecil 10 10
16 16
7. Meja instrument / alat 1 - -
8. Lemari Simpan 1 1 1
instrument / alat
9. Langseng dengan sarangan 1 - -
berlubang besar
10. Perebus atau pengukus 1 - -
untuk peralatan DTT
11. Peralatan pembersihan dan 1
pencucian alat :
a. Ember plastik 1 - -
(kapasitas 30 liter)
untuk membersihkan
dan mencuci peralatan
b. Waskom plastik 1 1 1
(kapasitas 10 liter)
untuk menyiapkan
larutan klorin
c. Tempat sabun 1 1 1
d. Sikat alat 1 1 1
e. Sikat cuci tangan 1 1 1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 10


Jumlah 11 Jenis

E. Bahan habis pakai Sesuai


Kebutuhan
1. Larutan chlorine Ada Ada
2. APD : Masker , sarung Ada Ada
tangan
3. Kapas , kasa , cotton roll , Ada Ada
cotton pellet
4. Spuit Ada Ada
5. Mata bur ( round , Ada Ada
inverted , fissure )
6. Obat anastesi untuk gigi Ada Ada
dan mulut ( lidocain injeksi
infiltrasi 1% atau phkain
1% , chlorethyl spray )
7. Obat emergency gigi dan Ada Ada
mulut : adrenali 1 : 1000 /
nol adrenali , aprenafil , nol
aprenafil
8. Obat untuk pengobatan gigi Ada Ada
dan mulut :
a) Alcohol 70% Ada Ada
b) Povidone iodine 10% Ada Ada
c) NaOCl - -
d) Larutan Chlorin 3% Ada Ada
e) Aquadest - -
f) H2O2 liquid 3% - -
g) Yodium Gliserin - -
h) Celluloid strip Ada Ada
i) Vaseline Ada Ada
j) Kertas Artikulasi - -
k) Matrix ben and retailer - -
l) Bahan cetak - -
m) Gibsum - -
n) Reamers fail - -
9. Bahan tambal gigi :
a) Glassionomer Ada Ada
b) Composite resin Ada Ada
c) Fletcher Ada Ada
d) Temporary filling Ada Ada

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 11


e) Eugenol Ada Ada
f) TKF Ada Ada
g) CHKM Ada Ada
h) Cresopen Ada Ada
i) Zinc Phosfat cement Ada Ada
j) pasta Ca(OH)2 Calxinol / Ada Ada
dycal
k) Root canal filiing - -
l) Mummyfication paste Ada ada
m) Arsen - -
n) devitalisasi non arsen Ada ada
n) Spongostan Ada Ada
o) Paper point - -
p) gutta percha - -
Jumlah 24 Jenis

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 12


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Keselamatan pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan pasien,
meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan
kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

A. Puskesmas tarik wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang meliputi :


1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

B. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas tarik adalah :


1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 13


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi
lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala. Setiap hari ribuan anak
berusia kurang dari 1,5 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15-49 tahun terinfeksi HIV.
Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di negara – negara berkembang yang belum
mampu menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara
langsung ke masyarakat melalui penduduk migrant, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelindung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum
dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato , tindik, dll)
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui
tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut
perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara
klinis karena tidak member gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan
untuk mengembangkan dan mejalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari
penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui
“Kewaspadaan Umum” atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya
infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi ‘Petugas Kesehatan”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
risiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.

B. Tujuan
a. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infesi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menetapkan prinsip
“Universal Precaution”.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 14


C. Tindakan yang beresiko terpapar
a. Cuci tangan yang kurang benar
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai

D. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip utama prosedur perlindungan diri menyeluruh dalam kaitan keselamatan
kerja adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan dan sterilisasi
peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan dan masker guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas jadi
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 15


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di unit pelayanan poli gigi puskesmas tarik dalam
memberikan pelayanan adalah :
1. Ketersediaan dokter gigi dan perawat gigi sesuai standar Permenkes No 75/2014
(100%);
2. Jam buka pelayanan dengan ketentuan yaitu senin-kamis 07.30 – 12.00, jumat 08.00-
10.30 dan sabtu 07.30 – 11.00;
2. Waktu tunggu rawat jalan kurang dari ≤ 120 menit;
3. Pasien dilayani oleh dokter gigi ≥ 80%;
4. Dalam pemberian pelayanan petugas mengikuti Standar Operasional Prosedur;
5. Peresepan obat sesuai formularium 100%;
6. Kepuasan pasien 80%.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 16


BAB IX
PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan di poli gigi ini dibuat sebagai acuan
pelayanan bagi petugas di puskesmas tarik. Mudah-mudahan dengan adanya pedoman
pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN POLI GIGI PUSKESMAS TARIK 17

Anda mungkin juga menyukai