Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PUSKESMAS KEREK

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN DAERAH

UPTD PUSKESMAS KEREK


JL. RAYA KEREK – MONTONG TELP. (0356) 611074
Email : pkmkerek@gmail.com
KEREK 62356
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terwujudnya kondisi kesehatan masyarakat yang baik adalah tugas dan


tanggung jawab dari negara sebagai bentuk amanah konstitusi yaitu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dalam
pelaksanaannya negara berkewajiban menjaga mutu pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh
fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang berkualitas. Untuk
mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas, negara sangat
membutuhkan peran organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki
peran menjaga kompetensi anggotanya
Salah satu strategi utama untuk membuat rakyat sehat adalah
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Puskesmas merupakan salah satu saranan kesehatan dasar
yang menyentuh sasaran pada masyarakat sampai di tingkat kelurahan atau
desa.

1.2 Tujuan Pedoman


Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
medik dasar yang profesional dan bermutu di sarana kesehatan.
Tujuan Khusus :
1) Terselenggranya pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
Kerek yang aman dan bermanfaat ,bermutu dan dapat
dipertanggung Jawabkan.
2) Sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi
di Puskesmas Kerek.
3) Sebagai acuan untuk melaksanakan pembinaan, monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi di
Puskesmas Kerek.

1.3 Sasaran Pedoman


Pedoman pelayanan di poli gigi ini disusun untuk digunakan oleh :
1) Dokter gigi
2) Perawat gigi
3) Tenaga pelaksana lain di Puskesmas Kerek

1.4 Ruang Lingkup Pedoman


Ruang Lingkup pedoman meliputi :
1) Tata cara prosedur pelayanan kesehatan gigi di ruang
kesehatan gigi dan mulut
2) Tata cara prosedur adminitrasi pelaporan hasil kegiatan pada
pelayanan kesehatan gigi di ruang kesehatan gigi dan mulut
3) Cara monitoring dan evaluasi hasil kegaiatan pelayanan
kesehatan gigi di ruang kesehatan gigi dan mulut

1.5 Batasan Operasional

1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan
3. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
4. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
5. Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang selanjutnya disebut tindakan
kedokteran adalah suatu tindakan medis berupa
preventif,diagnostik,terapeutik dan rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi terhadap pasien
6. Dokter atau dokter gigi adalah luusan pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi didalam maupun diluar negri yang diakui oleh pemerintah
republik indonesi sesuai dengan peraturanperundangan.
7. Mutu adalah kemampuan untuk memenuhi persyaratan berdasarkan
karakteristik yang dimiliki suatu produk

BAB II
STANDART KETENAGAAN
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
2.1.1 Dokter Gigi
1) Mempunyai surat Tanda Register yang dikeluarkan oleh KKI dan masih
berlaku
2) Mempunyai Surat Ijin Praktek di Puskesmas Kerek dan masih berlaku

2.1.2. Perawat Gigi


1) Mempunyai Surat Ijin Perawat Gigi (SIPG) dan Surat Ijin Kerja yang
masih berlaku.
2) Melaksanakan asistensi dokter gigi sesuai kompetensi

2.2. Distribusi Ketenagaan


2.2.1 Dokter gigi ada 1 petugas
2.2.2 Perawat gigi ada 2 petugas

2.3. Uraian Tugas


2.3.1 Dokter Gigi
1) Melayani pasien di ruang kesehatan gigi dan mulut sesuai SOP yang
telah ditetapkan dengan penuh tanggung jawab yang sesuai
kompetensi dan kewenangan
2) Membuat catatan medis sesuai SOP yang telah ditetapkan dan dapat
dipertanggung jawabkan
3) Meningkatkan mutu pelayanan melalui monitoring dan evaluasi

2.3.2 Perawat Gigi

1) Melayani pasien di ruang kesehatan gigi dan mulut sesuai SOP yang
ditetapkan dengan penuh tanggung jawab sesuai kompetensi dan
kewengannya
2) Membuat catatan yang diperlukan dalam rekam medis
3) Mencatat hasil kegiatan diregister
4) Memasukkan data hasil kegiatan pelayanan di simpus dan di pcare
5) Melakukan dekontaminasi, sterilisasi, pembuangan limbah medis dan
non medis
6) Menjaga Kebersihan ruangan
7) Membuat laporan bulanan dan 3 bulanan
8) Melaksanakan kegaiatan promotif dan preventif
2.3 Jadwal Kegiatan
2.3.1 Pelayanan Ruang kesehatan gigi dan mulut
a. Kegiatan Pelayanan dilaksanakan setiap hari Senin s/d Kamis Pagi :
pukul 07.30 - 12.00 WIB
b. Kegiatan Pelayanan dilaksanakan setiap hari Jum’at
Pagi : pukul 07.30 - 10.00 WIB
c. Kegiatan Pelayanan dilaksanakan setiap hari Sabtu
Pagi : pukul 07.30 - 11.00 WIB
2.3.2 Kegiatan UKGS
- Pemeriksaan Berkala dengan sasaran siswa kelas II s/d kelas
Dilaksanakan pada bulan April
- Pemeriksaan Skrining dengan sasaran siswa kelas I
Dilaksanakan pada bulan September
- Promotif dan preventif yaitu penyuluhan dan sikat gigi massal
dengan sasaran siswa kelas I s/d kelas V
Dilaksanakan pada bulan April
2.3.3 Kegiatan Kunjungan Pada Apras
- Pemeriksaan pada siswa TK
Dilaksanakan pada bulan Mei
- Penyuluhan pada siswa TK
Dilaksanakan pada bulan Mei
2.3.4 Pembinaan Posyandu
Dilaksanakan pada minggu ke II dan ke III setiap bulan

BAB III
STANDART FASILITAS

3.1 Standart fasilitas yang ada di Balai Pengobatan gigi Gigi meliputi :
3.1.1 Denah Ruang
3.1.2 Standart Fasilitas Meubeller
3.1.3 Standart Fasilitas Alkes

3.1.1. Denah Ruang

8 11 12
9 10

7
6

5
13

2 3 2

4
1

KETERANGAN DENAH
1. Pintu masuk ruang Gigi
2. Kursi
3. Meja kayu
4. meja komputer
5. Almari
6. Troli tempat Bahan Habis Pakai
7. Dental unit
8. Wastafel
9. Tempat sampah medis
10. Tempat sampah non medis
11. Jendela
12. Kompresor

3.1.2 Standart fasilitas meubeler

No MEBEULER JUMLAH
1 Meja kerja 1
2
3 Kursi 3
4
5 Meja komputer 1
6
7 Computer 1
8
9 Printer 1
10
Lemari 1
11
Tempat sampah tertutup medis 1

Tempat sampah tertutup nom medis 1

Jam dinding 1

Waskom staileess 1

Tissue container dinding 1

3.1.3 Standart Fasilitas Alkes

Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut


1 Atraumatic Restorative Treatment (ART)
2 · Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil (Spoon Excavator Small)
3 · Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang (Spoon Excavator Medium)
4 · Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar (Spoon Excavator Large)
5 · Double Ended Applier and Carver
6 · Spatula Plastik
7 Bein Lurus Besar
8 Bein Lurus Kecil
9 Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi)
(round, inverted dan fissure)
10 Bor Intan Kontra Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan Rendah) (round,
inverted dan fissure)
11 Ekskavator Berujung Dua (Besar)
12 Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
13 Gunting Operasi Gusi (Wagner) (12 cm )
14 Handpiece Contra Angle
15 Handpiece Straight
16 Kaca Mulut Datar No.4 Tanpa Tangkai
17 Set Kursi Gigi Elektrik yang terdiri dari:
· Kursi Gigi
· Cuspidor Unit
· Meja Instrumen
· Foot Controller untuk Hand Piece
· Kompresor Oilless 1 PK
Mikromotor dengan Straight dan Contra Angle Hand Piece (Low Speed Micro
18
Motor portable)
19 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Distal)
20 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Mesial)
21 Penumpat Plastis
22 Periodontal Probe
23 Penumpat Semen Berujung Dua
24 Pinset Gigi
25 Polishing Bur
26 Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri (Type Chisel/Mesial)
27 Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan (Type Chisel/Mesial)
28 Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hook)
29 Skeler Standar, Black Kiri dan Kanan (Type Chisel/Mesial)
30 Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type Chisel/Mesial)
31 Skeler Ultrasonik
32 Sonde Lengkung
33 Sonde Lurus
34 Spatula Pengaduk Semen
35 Spatula Pengaduk Semen Ionomer
36 Tang gigi anterior rahang atas dewasa
37 · Tang gigi premolar rahang atas
38 · Tang gigi molar kanan rahang atas
39 · Tang gigi molar kiri rahang atas
40 · Tang molar 3 rahang atas
41 · Tang sisa akar gigi anterior rahang atas
42 · Tang sisa akar gigi posterior rahang atas
43 · Tang gigi anterior dan premolar rahang bawah
44 · Tang gigi molar rahang bawah kanan/kiri
45 · Tang gigi molar 3 rahang bawah
46 · Tang sisa akar rahang bawah
47 Set Tang pencabutan gigi anak
· Tang gigi anterior rahang atas
· Tang molar rahang atas
· Tang molar susu rahang atas
· Tang sisa akar rahang atas
· Tang gigi anterior rahang bawah
· Tang molar rahang bawah
· Tang sisa akar rahang bawah
48 Tangkai kaca mulut
49 Amalgam stoper
50 Semen stoper
51 Burniser

F. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut


II. Perlengkapan
Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup
Lemari peralatan
Lempeng Kaca Pengaduk Semen
Sterilisator kering
Tempat Alkohol (Dappen Glas)
Toples Kapas Logam dengan Pegas dan Tutup (50 x 70 mm)
Waskom Bengkok (Neirbeken)
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DI PUSKESMAS KEREK

4.1 Lingkup kegiatan


4.1.1 Pelayanan Dalam Gedung
4.1.2 Pelayanan di luar Gedung
4.2 Metode
4.2.1 Pelayanan Dalam Gedung
Pelayanan dalam gedung adalah pelayanan atau tindakan dilakukan di
dalam Puskesmas, yaitu ;
a. Pelayanan di Ruang Kesehatan gigi dan mulut
b. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan
4.2.2 Pelayanan Luar Gedung
Merupakan jenis pelayanan kesehatan gigi ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat yang dilakukan diluar gedung puskesmas berupa tindakan
promotif dan preventif

4.3 Langkah Kegiatan

4.3.1 Langkah Kegiatan Pelayanan Dalam Gedung

4.3.1.1 Pelayanan di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut


A. Upaya menghilangkan rasa sakit

1. Tata Laksana Pulpitis Irreversibel Akut.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda
tangani inform concern persetujuan/penolakan terhadap
tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep analgesik
g) Bila pasien setuju, maka dilakukan perawatan tumpatan
sementara + kapas eugenol
h) Diberikan resep analgesik diminum disaat sakit saja.
i) Pemberian motivasi pada saat pasca tindakan yaitu kontrol
satu minggu lagi
j) DHE pada pasien

2. Tata Laksana Periodontitis Akut


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksiak pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak maka diberikan obat antibioik dan
analgesik selama 5 hari
g) Bila pasien setuju, maka dilakukan tindakan menghilangkan
traumatik oklusi
h) Diberikan resep antibiotik dan analgesik selama 5 hari
i) Intruksi segera kontrol setelah obat habis
j) DHE pada pasien.

3. Tata Laksana Periodontal Abses


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep antibiotik,
analgesik, anti inflamasi selama 5 hari
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan drainase abses
dengan open bor
h) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5
hari
i) Intruksi segera control setelah obat habis
j) DHE pada pasien

4. Tata Laksana Ginggivitis Akut,


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Memginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap perawatan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep antibitik,
analgesik, anti inflamasi
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan pembersihan
karang gigi pada regio yang sakit.
h) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5
hari.
i) Pemberian motivasi setelah obat habis kontrol kembali ke
puskesmas.
j) DHE pada pasien

B. Penanganan trauma sebelum pasien dirujuk


1. Tata Laksana Pericoronitis Akut O.K Gigi Impaksi
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Mengakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksi pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak maka diberi resep analgesik, anti
inflamasi
g) Bila pasien setuju, melakukan tindakan irigasi H2O2 3 %
h) Diberikan resep analgesik, anti inflamasi selama 5 hari
i) DHE pada pasien
j) Memberikan surat rujukan ke FKTL untuk mendapat tindakan
lebih lanjut

2. Tata Laksana Gigi impaksi


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Memberikan resep analgesik, anti inflamasi untuk 3 hari
f) DHE pada pasien
g) Memberikan surat rujukan ke FKTL untuk dilakukan tindakan
lebih lanjut
3 Tata Laksana Abses Submukosa
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakkan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberi resep antibiotik, analgesik
dan anti inflamasi
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan drainage abses
dengan open bor bila atap pulpa masih utuh
h) Memberikan resep antibiotik, analgesik dan anti inflamasi
selama 5 hari
i) DHE pada pasien
j) Memberi surat rujukan ke FKTL untuk mendapat tindakan

C. Pelayanan Medis Gigi Dasar


1. Tata Laksana pencabutan gigi permanen tanpa kompilkasi.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda
tangani inform concern persetujuan/penolakan terhadap
tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep analgesik selama
3 hari kemudian kontrol setelah obat habis
g) Bila pasien setuju,dilakukan tindakan anestesi sesuai SOP
h) Melakukan tindakan pencabutan gigi permanen tanpa
komplikasi
i) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5
hari.
j) Pemberian instruksi pasca tindakan pencabutan gigi.
k) DHE pada pasien.
2. Tata Laksana pencabutan gigi sulung.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan dan persetujuan tindakan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Melakukan tindakan anestesi topikal sesuai SOP.
e) Intruksi pasca pencabutan gigi sulung
f) DHE pada pasien

3. Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada pupitis reversibel


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakakkan diagnosa sesuai SOP
d) Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakuk
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
Pada kunjungan I : eugenol + cotton pelet + tumpatan
sementara
f) Pada kunjungan yang ke II dilakukan tindakan tumpatan tetap
g) DHE pada pasien
4. Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada pulpitis irreversibel
kronis
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan dan persetujuan tindakan
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
f) Pada kunjungan I dilakukan tindakan aplikasi arsen dan
Tumpatan sementara
g) Pada kunjungan II (1 minggu dari kunjungan pertama )
dilakukan tindakan open boor.setelah itu cotton pellet , TKF
Dan tumpatan sementara.
h) Pada kunjungan III (jarak 1 minggu dari kunjungan II )
dilakukan tindakan cotton pellet, CHKM dan tumpatan
sementara.
i) Pada kunjungan IV ( jarak 1 minggu dari kunjungan III)
dilakukan tindakan pengisian lodoform + basis.
j) Pada kunjungan V ( jarak 1 munggu dari kunjungan IV)
dilakukan tumpatan tetap

5. Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada periodentitis


kronis.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Pada kunjungan pertama dilakukan cotton pellet, TKF, dan
tumpatan sementara.
g) Pada kunjungan ke dua( jarak 1 minggu antara kunjungan ke
pertam dengan kunjungan ke dua ) dilakukan tindakan
cotton pellet, chcn, Dan tumpatan sementara.
h) Pada kunjungan ke tiga( jarak 1 minggu antara kunjungan ke
dua dengan kunjungan ke tiga ) dilakukan tindakan aplikasi
lodoform dan tumpatan basis
i) Pada kunjungan ke empat, dilakukan tumpatan tetap
j) DHE pada pasien

6. Tata Laksana restorasi tumpatan tetap glass ionomer.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan dan persetujuan tindakan.
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Memblokir daerah kerja
g) Mengeringkan kavitas
h) Mengaplikasikan bahan tumpatan GIC yang diaduk sesuai
SOP ke dalam kavitas
i) Melakukan cek oklusi dengan articulaliating paper.

j) Pemberian motivasi pada saat pasca tindakan untuk kontrol


kembali ke puskesmas.

k) DHE pada pasien

D. Pelayanan pencegahan yang ditujukan perorangan.


1. Tata Lakasana pemeriksaan gigi dan mulut untuk OHI.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan antara lain :
Kaca mulut, Sonde, pinset, escavator.
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan dan persetujuan tindakan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Memeriksa status gigi
e) Memeriksa status kebersihan rongga mulut.
f) Menghitung oral hygiene indeks.

2. Tata Laksana pembersihan karang gigi dengan ultrasonic scaler.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan
dilakukan
c) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
d) Memasang penutup dada pada pasien
e) Melakukan scaling sesuai SOP.
f) Intruksi pasca perawatan.
g) DHE pada pasien.
3. Tata Laksana pemeriksaan BUMIL K1
a) Persiapan Alat diagnosa yang akan digunakan.
b) Memberitahu pasien tujuan pemeriksaan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Melakukan pemeriksaan DMF dan oral hygiene.
e) Mengisi status gigi pada status ibu hamil.
f) DHE pada pasien

4.3.1.2 Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan


4.3.1.2.1 Pencatatan
A. Pencatatan rekam medik.
a) Menuliskan Identitas pasien secara lengkap
b) Memakai metode penulisan pada rekam medik
S : Pemeriksaan Subjektif.
O: Pemeriksaan Objektif.
A : Assesment (Penegakan Diagnosa).
P : Planning (perawatan tindakan )
c) Penulisan diagnosa berdasarkan pedoman ICD X
d) Pencatatan di buku register harian
e) Memasukan data pasien ke simpus dan pcare
B. Pengisian Informed Consent
a) Menyiapkan blanko lembar persetujuan tindakan medis gigi
b) Pasien mengerti informasi diagnosa, tujuan tindakan, resiko dan
alternatif serta prognosa yang dijelaskan petugas
c) Pasien mengisi data yang terdapat di lembar Informed
Consent dan mendatanganinya
d) Dokter gigi yang melakukan perawatan juga mendatangani
Informed Consent
e) Perawat gigi yang melakukan perawatan juga mendatangani
Informed Consent
C. Buku skrining ( buku pencatatan kegaiatan pelayanan luar gedung )
D. Visualisasi Data di Ruang kesehatan Gigi dan mulut
a) Grafik penambalan gigi
b) Grafik pencabutan gigi
c) Grafik kunjungan pasien
d) Tampilan data dasar
e) Tampilan data siswa
f) Tampilan rencana kegiatan
g) Daftar inventaris alat
h) Daftar tilik pra pelayanan
i) Daftar tilik pasca pelayanan
4.3.1.3 Pelaporan
a) Membuat laporan bulanan
b) Membuat laporan tri bulan
c) Membuat laporan tahunan
d) Membuat POA

4.3.2 Pelayanan Luar Gedung

a) Penyuluhan kesehatan gigi di posyandu


b) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah
c) Penjaringan kesehatan gigi siswa baru di SD, SMP
d) Pemeriksaan kesehatan gigi berkala
e) Melaksanakan kegiatan sikat gigi masal
f) Pemeriksaan kesehatan gigi pada murid apras

BAB V
LOGISTIK

Logistik adalah bahan-bahan atau kebutuhan yang sifatnya pakai habis. Logistikdi
Ruang kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Kerek meliputi;

a. Bahan habis pakai untuk Pengobatan Gigi dan Mulut

b. Bahan habis pakai untuk pencatatan dan pelaporan

c. Bahan habis pakai untuk kegiatan penyuluhan

d. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan ruangan

5.1 Bahan habis pakai untuk Pengobatan Gigi dan Mulut


a. masker , sarung tangan ukuran M

b. spuit 2,5 cc atau 3 cc ukuran 23 gauge

c. obat anestesi untuk gilut ;

- pehacain 2%

- chloretil spray

d. mata bor ; round, inverted, fissure

e. kapas, kasa, cotton rolln cotton pellet

f. gelas kumur pasien

g. bahan untuk tambal gigi ;

- glass ionomer

- amalgam

- fletcher

- eugenol

- TKF

-ChKM

- creshopen

- Zinc phosphat cement

- Calxinol/dycal

- Mummyfication filling

- Arsen

- Spongostan
i. bahan penunjang ;

- alkohol 70%

- povidon iodin 10%

- H2O2 liquid 3%

- vaselin

- kertas artikulasi

5.2 Bahan habis pakai untuk pencatatan dan pelaporan

a. buku tulis untuk buku bantu ;

- buku UKGS

- buku pemeriksaan ibu hamil

- buku monitoring dan evaluasi

b. ATK ; pensil, bolpoint, penggaris, stypo, kertas hvs, tinta printer

c. buku register BP

5.3. Bahan habis pakai untuk penyuluhan ;

a. lembar balik skrining penyakit gilut

b. leaflet kesehatan gigi

5.4. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan


kebersihan ruangan
a. Sabun cuci
b. enzimatik
c. Sikat untuk membersihkan hand instrument
d. Sabun pembersih lantai
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Keselamatan kerja adalah sarana utama mencegah kecelakaan, cacat dan


kematian kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik
adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Keselamatan kerja merupakan
tindakan perfentif terhadap kecelakaan yang dilakukan, sebagai bentuk tanggung
jawab diri saat bekerja.

Tujuan dari Keselamatan Kerja Adalah :

1. Melindungi keselamatan pekerja dalam pekerjaanya sehingga tecapai


kesejahteraan hidupnya.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerjanya.
3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1. APD dilengkapi sesuai standart


2. Pencegahan Infeksi dilaksanakan sesuai Prosedur
3. SOP di jalankan dengan benar
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

1. APD dilengkapi sesuai standart


2. Pencegahan Infeksi dilaksankan sesuai Prosedur
3. SOP di jalankan dengan benar
4. Logistik dipenuhi dengan benar
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kegiatan pengendalian mutu / monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan penting


dalam setiap pengelolaan program monitoring dilaksanakan secara berkala, salah
satunya yaitu telaah bulanan. Pada waktu minilokakarya Puskesmas yang dihadiri oleh
seluruh staf dan pengelola program guna mengetahui hasil yang telah dicapai,
dibandingkan dengan rencana standart yang harus dicapai, serta membahas
permasalahan dan menentukan rencana tindak lanjut.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini merupakan pedoman dalam menjaga dan mengendalikan mutu


kinerja Puskesmas Kerek. Dengan adanya pedoman ini diharapkan terjadi peningkatan
mutu secara berkesinambungan. Dengan demikian harapan kami untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu bisa terpenuhi. Perbaikan dan peningkatan ke arah
yang lebih baik akan tetap dilakukan sesuai dengan tuntutan global.

Anda mungkin juga menyukai