Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu strategi utama untuk membuat rakyat sehat adalah meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Puskesmas
merupakan salah satu sarana kesehatan dasar yang menyentuh sasaran pada
masyarakat sampai di tingkat kelurahan atau desa.
Puskesmas Layang sebagai salah satu diantara dua puskesmas yang terletak /
berada di Kecamatan Bontoala dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Makassar yang bertanggung jawab menyelenggarakan dan
melaksanakan pembangunan kesehatan di Kelurahan Gaddong, Kelurahan Bontoala,
Kelurahan Bontoala Parang, Kelurahan Bontoala Tua, Kelurahan Bunga Ejaya,
Kelurahan Parang Layang dan Kelurahan Layang sebagai wilayah kerja Puskesmas
Layang.
Sebagai penyelenggara dan pelaksana pembangunan kesehatan, maka salah
satu wujudnya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh
termasuk kesehatan gigi. Pada Kepmenkes th. 128 th 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas, Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya kesehatan
pengembangan yang diharapkan dapat memenuhi kualitas pelayanan kesehatan,yaitu
diperoleh melalui Standart Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Layang.

1.2 Tujuan Pedoman


Adapun tujuan dibuatnya pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas Layang adalah sebagai berikut :
1) Terselenggranya pelayanan kesehatan gigi mulut di Puskesmas
Layang yang aman dan bermanfaat , bermutu dan dapat
dipertanggung Jawabkan.
2) Sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di Puskesmas Layang.
3) Sebagai acuan untuk melaksanakan pembinaan, monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas Layang

1.3 Sasaran Pedoman


Pedoman pelayanan di poliklinik gigi dan mulut ini disusun untuk digunakan oleh :
1) Dokter gigi
2) Perawat gigi
3) Tenaga pelaksana lain di Puskesmas Layang

1.4 Ruang Lingkup Pedoman


Ruang Lingkup pedoman meliputi :
1) Tata cara prosedur pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik
gigi.
2) Tata cara prosedur adminitrasi pelaporan hasil kegiatan pada
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di poliklinik gigi
3) Cara monitoring dan evaluasi hasil kegaiatan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di poliklinik gigi.

1.5 Batasan Operasional


1) Puskesmas Layang adalah UPTD Kesehatan Kerja Kota Makassar yang
bertanggung Jawab di wilayah kelurahan Gaddong, Kelurahan Bontola,
kelurahan Bontoala Parang, kelurahan Bontoala Tua, kelurahan Bunga
Ejaya, kelurahan Parang Layang dan kelurahan Layang
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Layang adalah
upaya prenventif, kuratif serta rehabilitatif yang dilaksanakan atas
kerja sama antara dokter gigi, perawat gigi dan atau tenaga kesehatan
lain dengan individu masyarakat yang memerlukan
3) Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan identitas pasien, Hasil
pemeriksaan yang berdasarkan subjektivitas, objektivitas, assesment,
Diagnosa dan rencana keperawatan (Tindakan)
4) Informed concent adalah Meminta persetujuan ke pasien, tindakan yang
akan dilakukan petugas terhadap pasien

BAB II
STANDART KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


2.1.1 Dokter Gigi
1) Mempunyai surat Tanda Register yang dikeluarkan oleh KKI dan masih
berlaku
2) Mempunyai Surat Ijin Praktek di Puskesmas Layang dan masih berlaku

2.1.2 Perawat Gigi


1) Mempunyai Surat Ijin Perawat Gigi (SIPG) dan Surat Ijin Kerja yang masih
berlaku.
2) Melaksanakan asistensi dokter gigi sesuai kompetensi

2.2 Distribusi Ketenagaan


2.2.1 Dokter gigi ada 1 petugas
2.2.2 Perawat gigi ada 1 petugas

2.3 Uraian Tugas


2.3.1 Dokter Gigi

1) Melayani pasien di poliklinik gigi sesuai SOP yang telah ditetapkan dengan
penuh tanggung jawab yang sesuai kompetensi dan kewenangan
2) Membuat catatan medis sesuai SOP yang telah ditetapkan dan dapat
dipertanggung jawabkan
3) Meningkatkan mutu pelayanan melalui monitoring dan evaluasi
4) Menberi rujukan untuk kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut
5) Melaksanakan kegiatan promotif dan preventif

2.3.2 Perawat Gigi

1) Melayani pasien di poliklinik gigi sesuai SOP yang ditetapkan dengan


penuh tanggung jawab sesuai kompetensi dan kewengannya
2) Membuat catatan yang diperlukan dalam rekam medis
3) Mencatat hasil kegiatan diregister
4) Memasukkan data hasil kegiatan pelayanan di simpus dan di pcare
5) Melakukan dekontaminasi, sterilisasi, pembuangan limbah medis dan
non medis
6) Menjaga Kebersihan ruangan
7) Membuat laporan bulanan dan tahunan
8) Melaksanakan kegaiatan promotif dan preventif

2.4 Jadwal Kegiatan


2.4.1 Pelayanan di Poliklinik Gigi
a. Puskesmas Layang ( pelayanan dalam gedung)
Kegiatan Pelayanan dilaksanakan setiap hari Senin s/d Sabtu
Senin Kamis : 08.00 14.00
Jumat : 08.00 11.00
Sabtu : 08.00 13.00
b. Pelayanan luar gedung
1. Posyandu bayi dan balita, bumil, dan masyarakat umum
Kegiatan pelayanan dilaksanakan 2 kali seminggu
Jam : 09.00 selesai
2. Pelayanan lansia
Kegiatan pelayanan dilakukan 3 kali seminggu
Jam : 11. 00 selesai
3. Kegiatan UKGS
Kegiatan pelayanan dilakukan menyesuaikan jadual
Jam : 09.00 sampai selesai
- Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk siswa SD
dilakukan bulan September
- Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa TK dilakukan
bulan Agustus
- Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SD, SMP dilakukan
menyesuaikan jadual
- Kegiatan sikat gigi massal pada siswa SD dilakukan
menyesuaikan jadual
BAB III
STANDART FASILITAS

3.1 Standart fasilitas yang ada di Balai Pengobatan gigi Gigi meliputi :
3.1.1 Denah Ruang
3.1.2 Standart Fasilitas Meubeller
3.1.3 Standart Fasilitas Alkes

3.1.1. Denah Ruang

3.1.1.1 Denah Ruang BPG Puskesmas Tanjungsari


Ukuran ruang BPG di Puskesmas induk 4 x 6 dengan 2 dental unit
3.1.2 Standart fasilitas meubeler

No MEBEULER JUMLAH
1 Meja kerja 1
2
3 Kursi kerja 1
4
5 Kursi plastik 2
6
7 Meja komputer 1
8
9 Operating tool 1

Rak plastik 1
10
11 1
Lemari penyimpan alkes
12
13 Lemari penyimpan arsip 1
14
15 Rak gantung penyimpan bahan habis pakai 1
untuk kebersihan alat dan ruang

Tempat sampah tertutup


2
Jam dinding
1
Waskom plastik
1
Tissue container dinding
1
AC
1
Container rak plastic kecil untuk ATK
2
3.1.3 Standart Fasilitas Alkes

No Nama alat Jumlah

1. Dental unit 1
2. 1
3. Kompressor 1
4. 2
5. Sterilisator 1
6.
Container carpula

Container ampul

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI PUSKESMAS LAYANG

4.1 Lingkup kegiatan


4.1.1 Pelayanan Dalam Gedung
4.1.2 Pelayanan di luar Gedung
4.2 Metode
4.2.1 Pelayanan Dalam Gedung
Pelayanan dalam gedung adalah pelayanan atau tindakan dilakukan di dalam
poliklinik gigi, yaitu ;
a. Pelayanan pemeriksaan, perawatan dan tindakan
b. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan
c. Rujukan untuk kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut
d. Pemberian motivasi dan edukasi
4.2.2 Pelayanan Luar Gedung
Merupakan jenis pelayanan kesehatan gigi ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat yang dilakukan diluar gedung puskesmas berupa tindakan promotif
dan preventif
a. pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di posyandu dan sekolah
b. penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di posyandu dan sekolah
c. sikat gigi massal di SD
4.3 Langkah Kegiatan

4.3.1 Langkah Kegiatan Pelayanan Dalam Gedung

4.3.1.1 Pelayanan di unit poliklinik gigi


A. Upaya menghilangkan rasa sakit

1. Tata Laksana Pulpitis Irreversibel Akut.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mencuci, memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep analgesik
g) Bila pasien setuju, maka dilakukan perawatan tumpatan sementara +
kapas eugenol
h) Diberikan resep analgesik diminum disaat sakit saja.
i) Pemberian motivasi pada saat pasca tindakan yaitu kontrol satu
minggu lagi
j) DHE pada pasien
k) Pada kunjungan berikutnya, pemberian rujukan untuk penanganan
lebih lanjut

2. Tata Laksana Periodontitis Akut


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksiak pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform
concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak maka diberikan obat antibioik dan analgesik
selama 3 hari
g) Bila pasien setuju, maka dilakukan tindakan drainase, menghilahkan
food impaksi serta irigasi larutan betadine
h) Diberikan resep antibiotik, anti inflamasi dan analgesik selama 3 hari
i) Intruksi segera kontrol setelah obat habis
j) DHE pada pasien.
k) Kunjungan berukutnya diberikan rujukan untuk menghilangkan
kalkulus (pembersihan karang gigi)
3. Tata Laksana Periodontal Abses
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform
concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep antibiotik, analgesik,
anti inflamasi selama 5 hari
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan drainase abses dengan
open bor
h) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5 hari
i) Intruksi segera control setelah obat habis
j) DHE pada pasien

4. Tata Laksana Ginggivitis Akut,


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Memginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap perawatan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep antibitik, analgesik, anti
inflamasi
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan pembersihan karang
gigi pada regio yang sakit.
h) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5 hari.
i) Pemberian motivasi setelah obat habis kontrol kembali ke
puskesmas.
j) DHE pada pasien

B. Penanganan trauma sebelum pasien dirujuk


1. Tata Laksana Pericoronitis Akut O.K Gigi Impaksi
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Mengakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksi pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform
concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak maka diberi resep analgesik, anti inflamasi
g) Bila pasien setuju, melakukan tindakan irigasi H2O2 3 %
h) Diberikan resep analgesik, anti inflamasi selama 5 hari
i) DHE pada pasien
j) Memberikan surat rujukan ke FKTL untuk mendapat tindakan lebih
lanjut

2. Tata Laksana Gigi impaksi


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Memberikan resep analgesik, anti inflamasi untuk 3 hari
f) DHE pada pasien
g) Memberikan surat rujukan ke FKTL untuk dilakukan tindakan lebih
lanjut
3 Tata Laksana Abses Submukosa
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform
concern persetujuan/penolakkan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberi resep antibiotik, analgesik dan
anti inflamasi
g) Bila pasien setuju, maka melakukan tindakan drainage abses dengan
open bor bila atap pulpa masih utuh
h) Memberikan resep antibiotik, analgesik dan anti inflamasi selama 5
hari
i) DHE pada pasien
j) Memberi surat rujukan ke FKTL untuk mendapat tindakan

C. Pelayanan Medis Gigi Dasar


1. Tata Laksana pencabutan gigi permanen tanpa kompilkasi.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Menginstruksikan pasien untuk mengisi dan menanda tangani
inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Bila pasien menolak, maka diberikan resep analgesik selama 3 hari
kemudian kontrol setelah obat habis
g) Bila pasien setuju,dilakukan tindakan anestesi sesuai SOP
h) Melakukan tindakan pencabutan gigi permanen tanpa komplikasi
i) Diberikan resep antibiotik, antiiflamsi dan analgesik selama 5 hari.
j) Pemberian instruksi pasca tindakan pencabutan gigi.
k) DHE pada pasien.
2. Tata Laksana pencabutan gigi sulung.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan dan
persetujuan tindakan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Melakukan tindakan anestesi topikal sesuai SOP.
e) Intruksi pasca pencabutan gigi sulung
f) DHE pada pasien

3.Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada pupitis reversibel


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Menggunakan masker dan sarung tangan
c) Menegakakkan diagnosa sesuai SOP
d) Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
d) Pada kunjungan I : eugenol + cotton pelet + tumpatan
f) Pada kunjungan yang ke II dilakukan tindakan tumpatan tetap
g) DHE pada pasien

4.Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada pulpitis irreversibel kronis


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan dan
persetujuan tindakan
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
f) Pada kunjungan I dilakukan tindakan aplikasi arsen dan Tumpatan
sementara
g) Pada kunjungan II (1 minggu dari kunjungan pertama ) dilakukan
tindakan open boor.setelah itu cotton pellet , TKF Dan tumpatan
sementara.
h) Pada kunjungan III (jarak 1 minggu dari kunjungan II ) dilakukan
tindakan cotton pellet, CHKM dan tumpatan sementara.
i) Pada kunjungan IV ( jarak 1 minggu dari kunjungan III)
dilakukan tindakan pengisian lodoform + basis.
j) Pada kunjungan V ( jarak 1 munggu dari kunjungan IV) dilakukan
tumpatan tetap

3. Tata Laksana restorasi tumpatan sementara pada periodentitis kronis.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Pada kunjungan pertama dilakukan cotton pellet, TKF, dan
tumpatan sementara.
g) Pada kunjungan ke dua( jarak 1 minggu antara kunjungan ke
pertam dengan kunjungan ke dua ) dilakukan tindakan cotton
pellet, chcn, Dan tumpatan sementara.
h) Pada kunjungan ke tiga( jarak 1 minggu antara kunjungan ke dua
dengan kunjungan ke tiga ) dilakukan tindakan aplikasi lodoform
dan tumpatan basis
i) Pada kunjungan ke empat, dilakukan tumpatan tetap
j) DHE pada pasien

4. Tata Laksana restorasi tumpatan tetap glass ionomer.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memakai masker dan sarung tangan
c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP
d) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan dan
persetujuan tindakan.
e) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
persetujuan/penolakan terhadap tindakan
f) Memblokir daerah kerja
g) Mengeringkan kavitas
h) Mengaplikasikan bahan tumpatan GIC yang diaduk sesuai SOP ke
dalam kavitas
i) Melakukan cek oklusi dengan articulaliating paper.

j) Pemberian motivasi pada saat pasca tindakan untuk kontrol


kembali ke puskesmas.

k) DHE pada pasien


5. Tata Laksana Restorasi tumapatan tetap komposit light cure
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan dan
persetujuan tindakan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Memblokir daerah kerja.
e) Mengeringkan kavitas.
f) Melakukan aplikasi etsa.
g) Melakukan aplikasi bonding
h) Melakukan aplikasi composit light cure
i) Melakukan cek oklusi.
D. Pelayanan pencegahan yang ditujukan perorangan.
1. Tata Lakasana pemeriksaan gigi dan mulut untuk OHI.
a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan antara lain : Kaca
mulut, Sonde, pinset, escavator.
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan dan
persetujuan tindakan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Memeriksa status gigi
e) Memeriksa status kebersihan rongga mulut.
f) Menghitung oral hygiene indeks.

2. Tata Laksana pembersihan karang gigi dengan ultrasonic scaler.


a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan
b) Memberitahu pasien prosedur perawatan yang akan dilakukan
c) Instruksi pada pasien untuk mengisi inform concern
d) Memasang penutup dada pada pasien
e) Melakukan scaling sesuai SOP.
f) Intruksi pasca perawatan.
g) DHE pada pasien.
3. Tata Laksana pemeriksaan BUMIL K1
a) Persiapan Alat diagnosa yang akan digunakan.
b) Memberitahu pasien tujuan pemeriksaan.
c) Memakai masker dan sarung tangan.
d) Melakukan pemeriksaan DMF dan oral hygiene.
e) Mengisi status gigi pada status ibu hamil.
f) DHE pada pasien

4.3.1.2 Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan


4.3.1.2.1 Pencatatan
A. Pencatatan rekam medik.
a) Menuliskan Identitas pasien secara lengkap
b) Memakai metode penulisan pada rekam medik
S : Pemeriksaan Subjektif.
O: Pemeriksaan Objektif.
A : Assesment (Penegakan Diagnosa).
P : Planning (perawatan tindakan )
c) Penulisan diagnosa berdasarkan pedoman ICD X
d) Pencatatan di buku register harian
e) Memasukan data pasien ke simpus dan pcare
B. Pengisian Informed Consent
a) Menyiapkan blanko lembar persetujuan tindakan medis gigi
b) Pasien mengerti informasi diagnosa, tujuan tindakan, resiko dan alternatif
serta prognosa yang dijelaskan petugas
c) Pasien mengisi data yang terdapat di lembar Informed Consent dan
mendatanganinya
d) Dokter gigi yang melakukan perawatan juga mendatangani
Informed Consent
e) Perawat gigi yang melakukan perawatan juga mendatangani
Informed Consent
C. Buku skrining ( buku pencatatan kegaiatan pelayanan luar gedung )
D. Visualisasi Data di BPG
a) Grafik penambalan gigi
b) Grafik pencabutan gigi
c) Grafik kunjungan pasien
d) Tampilan data dasar
e) Tampilan data siswa
f) Tampilan rencana kegiatan
g) Daftar inventaris alat
h) Daftar tilik pra pelayanan
i) Daftar tilik pasca pelayanan
4.3.1.3 Pelaporan
a) Membuat laporan bulanan
b) Membuat laporan tri bulan
c) Membuat laporan tahunan
d) Membuat POA

4.3.2 Pelayanan Luar Gedung

a) Penyuluhan kesehatan gigi di posyandu


b) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah
c) Penjaringan kesehatan gigi siswa baru di SD, SMP
d) Pemeriksaan kesehatan gigi berkala
e) Melaksanakan kegiatan sikat gigi masal
f) Pemeriksaan kesehatan gigi pada murid apras

BAB V
LOGISTIK

Logistik adalah bahan-bahan atau kebutuhan yang sifatnya pakai habis. Logistik di
Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Tanjungsari meliputi;

5.1. Bahan habis pakai untuk Pengobatan Gigi dan Mulut

5.2. Bahan habis pakai untuk pencatatan dan pelaporan

5.3. Bahan habis pakai untuk kegiatan penyuluhan

5.4. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan
ruangan

5.1 Bahan habis pakai untuk Pengobatan Gigi dan Mulut

a. masker , sarung tangan ukuran s,m

b. spuit 2,5 cc atau 3 cc ukuran 23 gauge

c. obat anestesi untuk gilut ;

- lidokain injeksi infiltrasi 1% atau pehacain 2%

- chloretil spray

d. obat emergensi gilut ; adrenalin 1:1000 / noradrenalin / norephineprin

e. mata bor ; round, inverted, fissure


f. kapas, kasa, cotton rolln cotton pellet

g.gelas kumur pasien

h. bahan untuk tambal gigi ;

- glass ionomer

- composite resin

- fletzer

- temporary filling

- eugenol

- TKF

-ChKM

- creshopen

- Zinc phosphat cement

- Calxinol/dycal

- Mummyfication filling

- Arsen

- Spongostan

i. bahan penunjang ;

- alkohol 70%

- povidon iodin 10%

- H2O2 liquid 3%

- vaselin

- kertas artikulasi

5.2. Bahan habis pakai untuk pencatatan dan pelaporan

a. buku tulis untuk buku bantu ;

- buku UKGS

- buku pemeriksaan Apras

- buku pemeriksaan ibu hamil

- buku rujukan internal

- buku monitoring dan evaluasi

b. ATK ; pensil, bolpoint, penggaris, stypo, kertas hvs, tinta printer

c. buku register BP

5.3. Bahan habis pakai untuk penyuluhan ;

a. poster
b. lembar balik skrining penyakit gilut

c. leaflet kesehatan gigi

5.4. Bahan habis pakai untuk kebersihan alat kesehatan dan kebersihan
ruangan
a. Sabun cuci
b. Chlorin
c. Sikat untuk membersihkan hand instrument
d. Sabun pembersih lantai
e. Lap pel

BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM


Keselamatan sasaran kegiatan/program diupayakan dengan cara monitoring dan evaluasi.
6.1. MONITORING
Adalah proses pengamatan yang berkesinambungan untuk melihat kesenjangan
Antara target dan pencapaian hasil upaya kesehatan gigi dan mulut dalam jangka
waktu tertentu (satu bulan, tiga bulan, satu tahun), sehingga dapat segera mengambil
tindakan perbaikan dengan cepat pada institui itu sendiri.
Monitoring di Puskesmas Tanjungsari dilakukan dengan cara pelaporan,
Yaitu :
a. LAPORAN BULANAN
b. LAPORAN TRIBULAN
c. LAPORAN TAHUNAN
Semua laporan diatas mempresentasikan cakupan pelayanan pada saat itu.
Cakupan Pelayanan :
a. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan gigi per hari
b. Cakupan kunjungan bumil k1 ke poli gigi
c. Cakupan kunjungan anak prasekolah
d. Cakupan jumlah TK dengan pembinaan kesehatan gigi
e. Cakupan SD/MI dengan UKGS dengan sikat gigi massal (promotif preventif)
f. Cakupan murid SD/MI mendapatkan perawatan gigi (kuratif-kelas selektif)
g. Cakupan SD/MI dengan UKGS paripurna
h. Cakupan posyandu dengan UKGM
i. Ratio penambalan gigi tetap terhadap pencabutan gigi tetap

6.2. EVALUASI
Adalah proses untuk melihat efektivitass dan efisiensi serta dampak dari upaya
kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan setelah jangka waktu tertentu, yaitu
merujuk pada hasil pelaporan yang didapat.
Tujuan Evaluasi : untuk mengetahui apakah target cakupan pelayanan yang menjadi
sasaran kegiatan sudah dapat di penuhi atau belum. Bila belum tercapai agar segera
diperbaiki atau menyusun langkah tindak lanjut agar target tercapai sampai di akhir
tahun.Upaya Evaluasi yang dilakukan adalah dengan membuat matriks monitor dan
evaluasi per tahun.

MATRIKS MONITORING DAN EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai