DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKIDANG
Jl. Raya Cikidang KM 19 Telp/Fax. ( 0266) 621177
Email : puskesmascikidang@gmail.com
Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi Kode Pos 43367 Jawa Barat
Latar Belakang
Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang optimal, yang mudah
dilakukan oleh tenaga non-profesional dan tanpa disertai perlengkapan kedokteran gigi
yang relative mahal, telah dikembangkan teknik baru dalam mengatasi masalah karies gigi
yaitu penggunaan ART (Atraumatic Restorative Treatment).
Penumpatan dengan cara ART adalah suatu prosedur penumpatan sederhana yang
dilakukan dengan mengexcavir lesi karies gigi dan hanya menggunakan hand-instrument
dan memakai bahan tumpatan yang mempunyai sifat adhesive yaitu glass ionomer.
Teknik ART ini dipakai hanya untuk lesi karies satu permukaan. Pada karies dengan
lesi yang meliputi 2 permukaan atau lebih, akan menghasilkan tumpatan yang tidak terlalu
kuat. Oleh karena itu, keberhasilan tumpatan ini tergantung pada ukuran atau luasnya
kavitas dan keterampilan operatornya.
Sejarah Perkembangan
Definisi
Indikasi:
Kontra Indikasi:
1. Jika terjadi pembengkakan (abses) atau fistel di dekat gigi yang tersangkut
2. Pulpa gigi terbuka
3. Gigi mengalami nyeri dalam waktu yang lama dan kemungkinan terdapat inflasi kronis dari
pulpa
4. Kavitas tidak dapat dicapai dengan instrument tangan
- Sarung tangan
- Masker
- Lampu operasi
- Dental bed
- Kursi tanpa sandaran
- Pressure Cooker
- Stone pengasah
Bahan restorasi yang digunakan untuk prosedur ART adalah glass ionomer cement.
Bubuk:
- Si O2 29% - Na Al F6 5%
- Al O3 16,6% - Al F3 5,3%
Liquid:
- Air 47,5%
Bahan ini terdiri dari bubuk dan cairan yang harus diaduk. Bubuknya adalah kaca
yang mengandung silicon-oxida, aluminium oxida dan calcium flourida. Bila cairannya
adalah air yang telah didemineralisir, maka bubuknya sudah mengandung polyacrilic acid
dalam bentuk kering (air yang telah disemineralisir adalah yang digunakan untuk mengisi
baterai/aki).
Preparasi
1) Preparasi lubang gigi jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tak ada lagi
dentin lunak, untuk memudahkan pembersihan lubang sekali-kali dibasahi, keringkan
lubang.
2) Setelah preparasi selesai pasien dianjurkan oklusi untuk melihat kontak lubang.
3) Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air dibasahi pada kapas kecil dan
diolesi pada cavitas yang sudah disiapkan selama 10 – 15 detik. Maksud pemberian ini
adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi tambalan yang akan digunakan. Sesudah
pengolesan dengan dentin conditioner maka cavitas haus diolesi kapas sebanyak 3 kali
Pengadukan
1) Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi menjadi dua bagian yang sama,
kemudian letakkan satu tetes liquid disebelah bubuk itu.
2) Botol cairan dipegang sebentar dalam keadaan horizontal untuk mengeluarkan udara dari
bagian ujungnya dan kemudian dalam posisi vertikal dikeluarkan satu tetes cairan pada
papper pad. Bila perlu botol ditekan sedikit, tapi cairan jangan tertekan keluar.
3) Mula-mula cairan disebarkan dengan spatula pada suatu permukaan sebesar 1,5 cm2.
Pengadukan dimulai dengan mencampur setengah dari bubuk dengan cairan yang
menggunakan spatula.
4) Bubuk dicampur dengan gerakan menggulung sehingga partikel-partikel bubuk secara
perlahan-lahan terbasahi tanpa tersebar.
5) Jika seluruh bubuk telah basah, bagian kedua dicampur dalam adukan tersebut setelah itu
diaduk kuat sambil menjaga agar adukannya tetap berupa satu kesatuan massa.
6) Pengadukan harus selesai 20 – 30 detik, hasil adukan yang baik harus licin seperti permen
karet.
7) Penumpatan dapat langsung dilakukan pada cavitas tanpa preparasi terlebih dahulu,
digunakan Vaseline agar tambalan tidak mudah melengket dan untuk menghaluskan.
Penumpatan
1) Masukan bahan pengisi ke dalam lubang, pit dan fissure dengan carver dengan tekanan
ringan.
2) Tekan dengan jari (30”)yang sudah memakai sarung tangan.
3) Buang bahan yang berlebih.
4) Oles dengan Vaseline.
5) Periksa gigitan.
6) Dianjurkan pasien agar tidak makan selama kurang lebih satu jam.
Varnish diberikan setelah penambalan dan pengurangan sisa-sisa tumpatan yang berlebih.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan teknik ART ini adalah:
1. Dapat dilakukan di daerah yang belum ada listrik ataupun di daerah yang sudah ada listrik
tetapi belum mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan gigi.
2. Biaya relative murah.
3. Perlengkapan mudah dibawa-bawa.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Cikidang Pelaksana Kegiatan
Buku Ajar Mata kuliah Konservasi Oleh Drg. Ellis Mirawati, M.MKes (Hal. 3-13)
http://gigidanmulutsehat.blogspot.com/2010/07/art-atraumatic-restorative-treatment.html
http://azhari80-penambalanart.blogspot.com/2011/03/penambalan-dengan-art-atraumatic.html