Anda di halaman 1dari 2

Fraktur Mahkota Gigi Yang Tidak Merusak

Pulpa
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/ 2
Puskesmas Danga Klaudia Pau
19790818 200501 2 020
1. Pengertian - Gigi fraktur mahkota yang tidak merusak pulpa
- Tidak ada gejala atau rasa sakit pulpa belum terbuka
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penegakan dan
penanganan Fraktur mahkota gigi yang tidak merusak pulpa
3. Kebijakan
4. Referensi KMK No.HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Klinis Bagi
Dokter Gigi
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Dental unit lengkap
2. Alat pemeriksaan standar
3. Bor untuk preparasi
4. Bahan tumpat tergantung letak dan macam giginya (resin komposit,
GIC, inlay/onlay).
6. Langkah-langkah 1. Dokter melakukan anamnesa pasien dengan menanyakan
(subjective):
Gigi patah karena sesuatu sebab namun tidak dalam, tidak
disertai rasa sakit. Mengganggu penampilan dan terasa tajam
pada ujung-ujung gigi yang patah
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan menemukan
diantaranya (Objective) :
Pemeriksaan fisik :
- Tidak sakit
- Kadang-kadang sakit
- Sakit dan pendarahan pada pemeriksaan
- Sondase, tekanan, perkusi
Pemeriksaan penunjang : x ray gigi periapikal (bila diperlukan)
3. Dokter melakukan penegakan diagnose berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik (Assessment)

1/2
4. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif (Plan), antara
lain:
a. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingiva
b. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung
dentin
c. Lihat prosedur karies email/dentin
d. Fraktur email/ dentin pada gigi sulung diberi: basis kalsium
hidroksida
5. Dokter mencatat tanggal pemeriksaan, anamnesa, pemeriksaan
fisik, diagnose/ kode ICD 10: S02.51 : Fraktur yang hanya
melibatkan enamel gigi (Fracture of enamel of tooth only), S02.51 :
Fraktur mahkota gigi tanpa melibatkan pulpa (Fracture of crown of
tooth without pulpal involvement) dalam rekam medis
7. Bagan Alir
8. Hal- hal yang 1. Hal penyulitnya antara lain:
perlu a. Jaringan pendukung gigi terkoyak dan telah terjadi intrusi dari
diperhatikan elemen gigi akibat benturan
b. Hipersalivasi, Pasien dengan kebiasaan bruxism, relasi oklusi
deep bite
2. Faktor social yang perlu diperhatikan yaitu Pasien tidak mengalami
kecemasan yang berlebihan dan dapat bekerjasama untuk
mendukung perawatan dapat di aplikasikan dengan sempurna
(kooperatif)
9. Unit Terkait Poli Gigi
10. Dokumen terkait Rekam Medis
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai