Anda di halaman 1dari 3

ABSES PERIODONTAL

NO DOKUMEN : RPG / SOP-035 / 2019


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
HALAMAN : 2 Halaman

KLINIK

RUANG SOP ini berisi tahap-tahap diagnose dan tindakan terapi pada abses
LINGKUP periodontal.
TUJUAN Sebagai pedoman dalam tindakan klinis di puskesmas dalam
menurunkan angka kesakitan gigi.
URAIAN Abses periodontal adalah infeksi purulen lokal pada jaringan yang
berbatasan / berdekatan dengan poket periodontal yang dapat memicu
kerusakan ligament periodontal dan tulang alveolar.
Abses periodontal dapat diasosiasikan dengan patologis endopulpa.
Abses periodontal merupakan suatu abses yang terjadi pada gingiva
atau pocket periodontal. Hal ini terjadi akibat adanya faktor iritasi,
seperti plak, kalkulus, infeksi bakteri, impaksi makanan/ tarauma
jaringan.
KEBIJAKAN Berlaku untuk abses periodontal di poli gigi yang membutuhkan
perawatan.
PETUGAS Dokter gigi
PERALATAN Peralatan :
DAN BAHAN 1. Diagnostic set
2. Dental unit lengkap dengan bur gigi
3. Alat periodontal (probe, curreter)
4. Set peralatan bedah minor gigi bila ada
Bahan :
1. Kapas gulung (cotton roll) , kapas butir (cotton palete) dan kasa
steril
2. Betadine/ bahan antiseptic dan desinfektan
PROSEDUR 1. Anamnesis
a. Menanyakan riwayat pembengkakan
b. Apakah sudah keluar darah atau nanah sebelumnya.
c. Apakah ada gigi yang berlubang dan atau terasa goyah dan
sakit jika untuk mengunyah ( gigi sensitif terhadap
tekanan/perkusi atau tidak)
d. Apakah ada kesulitan untuk membuka mulut
e. Menanyakan riwayat pengobatan atau perawatan pada gigi
yang dikeluhkan.
PROSEDUR f. Menanyakan apakah ada riwayat alergi terhadap obat-obatan.
g. Apakah ada demam.
2. Pemeriksaan klinis
a. Pembengkakan intra oral atau ekstra oral.Pembengkakan
intra oral hanya di gingival/gusi saja di sekitar gigi yang
sakit, terkadang terlihat ada fistula.
b. Gingiva bengkak, licin, mengkilap, dan nyeri, dengan
daerah yang menimbulkan rasa nyeri jika dipegang.
c. Tampak cairan eksudat purulen dan atau kedalaman
probingmeningkat.
d. Kerusakan perlekatan terjadi secara cepat.
e. Gigi luksasi dan sakit untuk mengunyah.
f. Gigi dengan atau tanpa kavitas, gigi dengan gangrene
radix,perkusi (+), palpasi (+)
g. Penderita terkadang demam.
h. Penderita terkadang trismus.

3. Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi


a. Drainase dengan membersihkan poket periodontal
b. Menyingkirkan plak, kalkulus, dan bahan iritan lainnya dan atau
menginsisi abces
c. Irigasi poket periodontal, pengaturan oklusal yang terbatas, dan
pemberian antimikroba dan pengelolaan kenyamanan pasien.
d. Tindakan bedah untuk akses dari proses pembersihan akar gigi
perlu dipertimbangkan.
e. Pada beberapa keadaan,ekstraksi gigi perlu dilakukan. Evaluasi
periodontal menyeluruh harus dilakukan setelah resolusi dari
kondisi akut.
f. Pemberian obat kumur, obat analgetik, antipiretik, dan antibiotika.
Drug of choice (obat pilihan) Antibiotik yang diberikan antara lain
:
- Doksisiklin 1 x 100 mg (waktu paruh 24 jam)
- Amoxicillin 3 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg (waktu paruh 12 jam)
- Metronidazole 2 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)
Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang foto x-ray gigi
periapikal
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
REFERENSI HK.02.02 / MENKES / 62 / 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Gigi.
 Standart Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia,
Direktorat Jendral Pelayana Medik Direktorat Kesehatan Gigi,
Depkes, 1992.
 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007.

Anda mungkin juga menyukai