Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN GIGI DENGAN TOPIKAL

ANESTESI
No. Dokumen : 05/SOP/GIGI/I/2016
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : 15 Januari 2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Anastasia Endar W


SANDEN NIP:198108122006042009

1. Pengertian Pencabutan gigi dengan topikal anestesi adalah tindakan melepaskan


gigi dari socketnya di rongga mulut dengan topikal anestesi.
Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa
pada tempat yang dituju.
Topikal anestesi adalah tindakan anestesi yang diaplikasikan secara
topikal pada permukaan jaringan. Anestetikum dapat berbentuk pasta,
cairan, atau semprotan.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam
mendiagnosa dan melakukan pencabutan gigi dengan topikal anestesi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sanden Nomor 061/087 Tahun 2016
tentang Standar Layanan Klinis Puskesmas Sanden
4. Referensi 1. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. GW. Pedersen. 1996.
2. Perawatan Gigi Anak. R J Andlawdan W P Rock. 19
5. Langkah- 1. Perawat gigi melakukan pemanggilan pasien,
langkah 2. Perawat gigi mencocokkan identitas pasien dengan identitas di
Rekam Medis,
3. Perawat gigi mempersilahkan pasien duduk
4. Perawat gigi melakukan anamnesa,
 Menanyakan apakah gigi sedang terasa sakit,
 Menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya,jika ada
untuk pasien paska medikasi ditanyakan apakah obat
yang diberikan sudah diminum sampai habis
 Menanyakan apakah ada riwayat penyakit sistemik yang
diderita, riwayat alergi, kehamilan serta komplikasi
pencabutan yang pernah dialami,
5. Perawat gigi mencatat keluhan pasien di Rekam medis,
6. Perawat gigi menyerahkan rekam medis ke dokter gigi,
7. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi gigi
dengan posisi yang benar,
8. Perawat gigi mempersiapkan alat dan bahan yang
akandigunakan,
9. Dokter gigi mempersiapkan sarana perlindungan diri, yaitu
mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan,
10. Dokter gigi menentukan posisi kerja yang tepat,
11. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan
instrument dasar,
 Gigi permanen goyang derajat 3 atu lebih, perkusi (-),
 Gigi susu goyang derajat 2 atau 3,
 Gigi susu yang sudah kesundulan,
 Akar gigi yang tidak didukung oleh alveolus atau goyah
derajat 3 atau resorbsi 2/3 panjang akar,
12. Dokter gigi menegakkan diagnosa,
 Gigi luksasi,
 Gigi persistensi,
13. Dokter gigi menentukan rencana perawatan yaitu pencabutan gigi
dengan topikal anestesi,
14. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan
dilaksanakan kepada pasien sesuai dengan diagnosa,
15. Dokter gigi mempersilahkan kepada pasien atau wali pasien
untuk mengisi dan menandatangani Informed consent,
16. Dokter gigi melakukan desinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut
dan area yang akan dianestesi dengan Povidon Iodida 2%,
17. Dokter gigi mengambil gulungan kapas yang telah diberi
anestetikum topical berupa semprotan chlor ethyl,
18. Dokter gigi menempelkan gulungan kapas pada gusi di lokasi gigi
yang akan dicabut,
19. Dokter gigi mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut,
20. Dokter gigi melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh
tang dengan baik,
21. Dokter gigi melakukan gerakan luksasi sambil ditarik kearah
bukal/labial dan lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya,
22. Dokter gigi melakukan penekanan alveolus dengan
menggunakan kapas di atas alveolus dan digigit oleh pasien,
23. Dokter gigi mencuci tangan,
24. Dokter gigi menjelaskan kepada pasien hasil tindakan dan bahwa
tindakan sudah selesai dilakukan,
25. Dokter gigi memberikan instruksi setelah pencabutan, yaitu :

2/3
 Menggigit kapas selama 30 menit atau sampai darah
berhenti keluar,
 Mengompres dingin pada pipi, kalau perlu diulang
beberapa kali (lamanya cukup 10 menit),
 Jangan sering meludah dan berkumur,
 Jangan makan di sisi yang baru dicabut,
 Menghindari makanan dan minuman hangat atau panas,
hindari juga makanan dan minuman yang mengandung
alkohol,
 Jangan memegang atau mengkorek bekas luka,
 Jangan melakukan gerakan menghisap atau menyedot
(termasuk merokok),
 Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan,
 Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali
ke dokter gigi.
26. Dokter gigi memberikan Antibiotik dan analgetik sesuai dengan
indikasi (tidak selalu diberikan),
27. Dokter gigi mempersilahkan pasien membayar di kasir
28. Dokter gigi mempersilahkan pasien mengambil obat di ruang obat
29. Dokter gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dalam rekam medis,
30. Perawat gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dibuku register poli gigi dan mulut.
6. Unit terkait Unit Pelayanan Gigi

3/3

Anda mungkin juga menyukai