No. : 500/SOP/C.7/109/PKM-
Dokumentasi BNG/VIII/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal : 14 Agustus 2017
Terbit
Halaman : 1-1
PUSKESMAS RAWAT JUJU SUARDI, SKM, MM.Kes
INAP BINUANGEUN NIP. 196405111988031009
1. Pengertian Pencabutan gigi sulung adalah Pencabutan gigi sulung yang sudah terekfoliasi atau
goyang fisiologis derajat 2 atau lebih.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi sulung yang waktunya tanggal supaya
gigi pengganti tumbuh dengan sempurna.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Binuangeun Nomor :
440/KEP/C.7/007/PKM-BNG/VIII/2017, Tentang Layanan Klinis Yang Menjamin
Kesinambungan Layanan.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
5. Prosedur/ a. Menjelaskan Prosedur Kepada Pasien/Orang Tua Pasien
Langkah-langkah
b. Mengisi Lembar Informed Consent, dan meminta tanda tangan Orang
Tua/Wali Yang Mengantar.
c. Mengatutr posisi pasien dan posisi operator menyesuaikan.
d. Mencuci tangan dengan sabun
e. Melakukan anastesi pada daerah gigi yang akan dicabut.
Pelaksanaan pencabutan gigi dimulai bila sudah tercapai kondisi teranastesi. Pada
gigi sulung yang telah mengalami mobility derajat ≥2, anastesi menggunakan
kloretil dengan cara disemprotkan ke kapas yang ditempelkan ke gusi dari gigi
yang akan dicabut.
f. Buka soket gusi menggunakan bein (jika perlu)
g. Posisikan tang ekstrasi sejauh mungkin kedalam soket, paruh tang sejajar
dengan sumbu gigi.
h. Gerakan untuk pencabutan gigi sulung anterior adalah luksasi perlahan ke
arah labio-palatal atau labio-lingual, diikuti dengan gerakan ekstraksi.
i. Pemberian tampon pada daerah pencabutan.
j. Berikan instruksi pasca pencabutan gigi.
k. Mencuci tangan dengan sabun.
l. Petugas membuat dan menyerahkan resep berupa antibiotik (jika perlu)
dan anti nyeri.
6. Unit Poli Gigi
Terkait
7. Rekam No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan
VARIABEL KEADAAN
YA TIDAK TIDAK BERLAKU