Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN PERDARAHAN

SETELAH PENCABUTAN
: 445/ /
No. Dokumen
437.52.21/2016
SPO No. Revisi PUSKESMAS
Tanggal Terbit BALONGPANGGANG
Halaman : 1/2

PEMERINTAH
KABUPATEN
GRESIK
Dr. Rini Sulistyoasih
NIP.197660301 200604 2 013

1. Pengertian Perdarahan setelah pencabutan adalah suatu kondisi keluarnya darah


secara berlebihan dan terus menerus sebagai komplikasi dari tindakan
pencabutan gigi. Perdarahan ringan dari alveolar adalah normal bila
terjadi pada 12 – 24 jam pertama setelah pencabutan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan langkah – langkah dalam
menangani perdarahan setelah pencabutan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Balongpanggang No. Dokumen : 445/ /
437.52.21/2016
4. Referensi
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan dan
masker)
3. Petugas melakukan pemeriksaan ekstra oral dan intra oral
4. Petugas segera melakukan tekanan, baik tekanan dengan tangan
atau tekanan tidak langsung dengan kain kassa
5. Bila penekanan tidak cukup, petugas menutup tulang alveolar
dengan bahan hemostatik (spon gelatin penyerap) yang dapat
diabsorbsi. Dalam mengaplikasikan bahan hemostatik, petugas
harus memperhatikan agar bahan tetap dalam keadaan steril.
6. Petugas melakukan penjahitan untuk mempertahankan spon gelatin
di tempatnya
7. Petugas memberi instruksi setelah pencabutan kepada pasien
 Kapas digigit kuat kuat selama setengah jam atau sampai darah
berhenti keluar. Berilah kompres dingin pada pipi , kalau perlu
diulang beberapa kali (lamanya cukup 10 menit)
 Jangan sering meludah
 Jangan makan di sisi yang baru dicabut. Hindari makanan dan
minuman hangat atau panas, hindari juga makanan dan
minuman yang mengandung alcohol
 Jangan berkumur kumur selama + 1 (satu) hari, walaupun
menggunakan obat kumur. Setelah satu hari, bila luka sudah
tidak berdarah lagi berkumurlah dengan air garam atau air
sirih. Ini adalah untuk mempercepat penyembuhan luka, dan
lakukan secara teratur 2-3 kali sehari sampai luka betul-betul
sembuh. Bekas luka jangan dipegang-pegang atau dikorek-
korek.
 Hindarilah gerakan menghisap atau menyedot (termasuk
merokok)
 Jangan melakukan aktivitas berlebihan selama + 1 (satu) hari
 Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan
 Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali ke
dokter gigi.
 Kontrol setelah 24 jam.
 Setelah 24 Jam
 Bila perdarahan berhenti, petugas meminta pasien
untuk tetap mengikuti instruksi yang diberikan
Petugas menyiapkan alat dan bahan
sebelumnya
 Bila perdarahan cukup banyak (lebih dari 450 ml)
pada 24 jam pertama untuk pasien dewasa :
Petugas memakai alat pelindung diri
 Petugas menenangkan pasien
(sarung tangan dan masker)
 Petugas memeriksa tanda-tanda vital (denyut
nadi, pernapasan, tekanan darah)
Petugas melakukan pemeriksaan
8. Petugas merujuk ke RS jika pasien syok (tanda-tanda vital buruk :
ekstra oral dan intra oral
denyut lemah dan cepat, tekanan darah turun) atau sedang menuju
syok.

Petugas segera melakukan tekanan, baik


tekanan dengan tangan atau tekanan tidak
langsung dengan kain kassa

Bila penekanan tidak cukup, petugas menutup tulang


alveolar dengan bahan hemostatik yang dapat di absorbsi

Petugas melakukan penjahitan untuk mempertahankan


spon gelatin di tempatnya

6. Diagram Alir Petugas memberi instruksi setelah


pencabutan kepada pasien

Petugas merujuk ke RS jika pasien


syok
7. Unit terkait Poli Gigi

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
tanggal

PENANGANAN PERDARAHAN
SETELAH PENCABUTAN
Daftar : 445/ /
No. Dokumen
Tilik 437.52.21/2016
No. Revisi
Tanggal Terbit
PUSKESMAS
Halaman : 1/2
BALONGPANGGANG

PEMERINTAH
KABUPATEN
GRESIK
Dr. Rini Sulistyoasih
NIP.197660301 200604 2 013

Unit : BALAI PENGOBATAN GIGI


Nama Petugas : drg. ERNA TRISNAWATI
Tanggal Pelaksana : …………………………………..

No Kegiatan Ya Tidak Ket


1 Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan?

2 Apakah petugas menggunakan alat pelindung diri (masker


dan sarung tangan)?
3 Apakah petugas memeriksa kondisi ekstra oral dan intra
oral pasien?
4 Apakah petugas segera melakukan tekanan, baik tekanan
dengan tangan atau tekanan tidak langsung dengan kain
kassa?
5 Apakah petugas menutup tulang alveolar dengan bahan
hemostatik (spon gelatin penyerap) yang dapat diabsorbsi
bila dengan penekanan tidak cukup?

6 Apakah petugas melakukan penjahitan untuk


mempertahankan spon gelatin di tempatnya?
7 Apakah petugas memberikan instruksi setelah pencabutan?

8 Apakah petugas merujuk ke Rs apabila ada tanda-tanda


syok?

Compilance Rate : …………………%


Ketr Skoring :
Ya :1
Tidak :0
Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100 %
∑ Ya + Tidak

Compliance rate (CR) = x 100 %

Sumber (Standar Penyusunan Dokumen Akreditasi 2015)


Auditor Auditee

(_______________) (_______________)

Anda mungkin juga menyukai