Anda di halaman 1dari 17

GRATIFIKASI (Gerakan Ramah Komunikatif

Informatif dan Edukasi) UNTUK PENINGKATAN


RASIO TAMBAL CABUT GIGI
DI WILAYAH PUSKESMAS CIKUPA KABUPATEN
TANGERANG

Oleh:
drg. Riy Riy Hendriastuti
NR.PTT. 18.02.00546
Rasio Tambal Cabut
• Adalah jumlah gigi tetap yang ditambal di suatu
wilayah pada waktu tertentu dibandingkan dengan
jumlah gigi tetap yang dicabut pada wilayah dan
periode waktu yang sama.

• Tingkat keberhasilan program upaya kesehatan gigi


dan mulut terutama pelayanan medis gigi dasar
salah satunya adalah dengan melihat perbandingan
antara tumpatan gigi tetap dan pencabutan gigi
tetap dengan rasio 1:1 sesuai dengan target yang
telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Rasio Tambal Cabut
• Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
meliputi:
Pelayanan kesehatan dasar gigi
Upaya kesehatan gigi sekolah.
• Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah penambalan gigi
tetap dan pencabutan gigi tetap.
• Indikasi dari perhatian masyarakat adalah “Bila tambalan
gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat
lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan
tindakan preventif, sebelum gigi tetap benar-benar rusak
dan harus di lakukan pencabutan. “
• Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan
rehabilitatif yang merupakan tindakan terakhir yang harus
diambil oleh seorang pasien.
Rasio Tambal Cabut
• Data kinerja Kesehatan Gigi UPT Puskesmas Cikupa
tahun 2016 diperoleh data yaitu rasio tambal dan cabut
gigi tetap adalah 3:5 yaitu tiga penambalan dan lima
pencabutan.

• Peningkatan rasio tambalan dengan pencabutan gigi


tetap dinilai dapat menunjukkan tingkat motivasi
masyarakat dalam mempertahankan gigi geliginya.

• Semakin besar rasio tambalan dengan pencabutan gigi


tetap, berarti semakin tinggi motivasi masyarakat
dalam mempertahankan gigi geliginya.
Rasio Tambal Cabut
Data Kinerja Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Gigi UPT Puskesmas Cikupa dengan target 1:1
Tahun Jumlah Gigi Jumlah Gigi Capaian (MUTU)
Tetap yang di Tetap yang di
Tambal Cabut

2016 701 1109 0.60

2017 730 935 0.78

2018 609 675 0.90


Pelayanan Kesehatan
Sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada
masyarakat. Menurut Undang Undang No 36
tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1
pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan
pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan atau masyarakat yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan
Banyak masyarakat yang Sebagian dari tuntutan pasien
mengunjungi praktek adalah kebutuhan & harapan
swasta untuk menuntut thdp pelayanan kesehatan
hal yang lebih dari yang cepat, tepat, biaya
pelayanan kesehatan gigi pengobatan yang murah,
di puskesmas (Sulastomo, tenaga medis yang terampil,
2007). ramah & komunikatif.

Namun hanya sebagian Seiring berjalannya waktu


pelayanan kesehatan meningkatnya kesadaran
akan pentingnya kesehatan
yang mampu
gigi dan mulut akan
memenuhi tuntutan menimbulkan kepuasan
tersebut (Zulfa pada diri setiap pasien
dkk,2009). (Sembel dkk., 2014).
Permasalahan
• Rasio tambal cabut gigi tetap Puskesmas Cikupa rendah.
• Masyarakat belum memahami tujuan dan manfaat dari
tindakan penambalan gigi (preventif).
• Paradigma masyarakat datang ke dokter gigi adalah
untuk mencari tindakan pencabutan (kuratif), bukan
untuk pencegahan (preventif).
• Fokus pelayanan primer di Puskesmas masih pada
upaya kuratif dan rehabilitatif belum ke arah upaya
promotif dan preventif.
Permasalahan
Terdapat satu masalah utama yaitu :

Kurangnya komunikasi antara tenaga medis


khususnya dokter gigi dengan pasien sehingga
pemahaman masyarakat tentang kesehatan medis
gigi dasar tidak selalu dengan upaya tindakan
pencabutan (kuratif), namun lebih terarah upaya
promotif dan penambalan (preventif).
Tujuan
• Umum
Meningkatkan kesehatan gigi masyarakat pada umumnya
dengan memberikan pelayanan secara komprehensif.

• Khusus
Mengubah paradigma masyarakat untuk datang ke
dokter gigi bukan hanya untuk tindakan pencabutan gigi
(kuratif) tapi juga penambalan gigi (preventif).

Mengubah fokus pelayanan primer di Puskesmas ke arah


upaya promotif dan preventif.
GRaTifIKasi (Gerakan Ramah
Komunikatif informatif dan edukasi)
Berperan dalam upaya peningkatan kesehatan dasar gigi
antara lain untuk meningkatkan :
• Rasio tambal cabut gigi tetap Puskesmas Cikupa.
• Pemahaman masyarakat mengenai tujuan dan manfaat
dari tindakan penambalan gigi (preventif).
• Paradigma masyarakat datang ke dokter gigi adalah untuk
mencari tindakan pencegahan (preventif), bukan untuk
tindakan pencabutan (kuratif).
• Fokus pelayanan primer di Puskesmas ke arah upaya
promotif dan preventif.
• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar gigi
salah satunya dengan inovasi ‘GRATIFIKASI’ (Gerakan
Ramah Komunikatif Informatif dan Edukasi) sehingga
tuntutan pasien dalam mencari pelayanan kesehatan
yang bersifat preventif dapat terpenuhi di Puskesmas
Cikupa.

• peningkatan porsi upaya promotif dan preventif,


diharapkan derajat kesehatan masyarakat semakin
meningkat, salah satu indikatornya adalah jumlah
penambalan gigi tetap lebih besar dari jumlah gigi yang
di cabut.
Sebagai penanggungjawab unit pelayanan kesehatan gigi
di Puskesmas Cikupa memiliki tugas pokok antara lain :
Membuat perencanaan.
Melaksanakan program pelayanan di unit pelayanan
kesehatan gigi.
Mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi hasil
kegiatan di Puskesmas Cikupa.
Selain tugas pokok, sebagai Pj unit pelayanan gigi juga
berusaha mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada
untuk melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna,
terpadu, dan bermutu dengan cara :
Membuat jadwal pelaksanaan tugas lintas program.
Mengatur pelaksanaan tugas harian di unit pelayanan
gigi.
Menyiapkan mekanisme backup tenaga kesehatan
apabila berhalangan hadir atau sedang melaksanakan
tugas lain di luar tugas pokoknya.
Membuat survey penilaian perilaku tenaga kesehatan
setiap bulan.
Mengevaluasi hasil pelayanan kesehatan melalui
lokakarya mini bulanan.
Kesimpulan
• Peran tenaga kesehatan dokter gigi dalam memberikan
pelayanan medik sangat berpengaruh bagi pasien
dalam menentukan rencana tindakan terhadap
permasalahan kesehatan gigi yang terjadi.

• Pelayanan yang bersifat komunikatif, informatif dan


edukatif antara dokter gigi dan pasien dapat
meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi pasien
sehingga pemilihan rencana tindakan untuk mengatasi
keluhan gigi tidak selalu dengan pencabutan gigi.
Saran
• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan gigi salah
satunya dengan meningkatkan hubungan komunikasi yang
terjalin baik antara pasien dan dokter gigi saat memberikan
penjelasan mengenai permasalahan kesehatan gigi.

• Sikap yang ramah dan komunikatif bagi tenaga medis


dokter gigi dapat memenuhi tuntutan pasien dalam
mencari pelayanan kesehatan sehingga dapat
menimbulkan kesadaran dan juga kepuasan akan
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada diri
setiap pasien.

Anda mungkin juga menyukai