GIGI GELIGI
OLEH: Ratih Variani, M.Kes
INSPEKSI
Yg diperlukan:
1. cahaya/ sinar
2. Kaca mulut
3. Posisi pasien - operator
INSPEKSI
Guna:
1. Melihat lokasi kavitas/ karies
2. Melihat warna gigi, gingiva, tekstur
gingiva dan mukosa lainnya (lidah,
palatum, vestibulum, pipi)
SONDASI
Guna:
1. Melihat adanya karies
2. Menentukan kedalaman karies
3. Menentukan reaksi pulpa
4. Menentukan sensitifitas dentin
5. Menentukan adanya perforasi pulpa
SONDASI
Untuk melihat adanya karies
- Sonde digoreskan pd permukaan gigi, bila
sonde tersangkut, berarti ada karies
- Hati2 dgn fisur yg dalam maupun
pewarnaan pd pit & fisur
SONDASI
Untuk menentukan kedalaman karies:
- Dibantu dgn inspeksi
Jenis:
1. Pemeriksaan dgn thermis dingin
2. Pemeriksaan dgn thermis panas
Cara:
- Mengetuk pd gigi yg sehat dulu kemudian baru
pd gigi yg sakit/ dicurigai
- Ketukan dilakukan pd permukaan labial/ bukal,
palatinal/ lingual, incisal/ oklusal
PERKUSI
Hasil perkusi:
Positif: ada radang jar.periodontal
Negatif: tdk ada radang jar.periodontal
Hasil:
Positif: ada radang jar.periodontal, >> periapikal
Negatif: tdk ada radang jar.periodontal ,
periapikal
PALPASI
Pengertian:
Pemeriksaan dgn cara meraba
Guna:
1. Mengetahui kondisi akut/ kronis. Misal: infeksi
pd kelenjar sub mandibula. Pd yg akut,saat
palpasi akan terasa sakit dan terasa seperti
ada biji.
2. Mengetahui suhu di daerah yg sakit. Misal: pd
abses, suhu daerah setempat akan terasa
hangat/ panas
PALPASI
3. Mengetahui keras lunaknya suatu
pembengkakan. Misal: pd abses yg sdh
matang, palpasinya terasa lunak
4. Mengetahui lokasi pembengkakan
5. Mengetahui adanya fraktur, misal; fraktur
tlg alveolar
PALPASI
Cara:
Teknik : melakukan tekanan ringan pada
mukosa sejajar dengan apeks gigi.
1. Pada abses: jari telunjuk diletakkan pelan2 pd
daerah pembengkakan dgn sedikit tekanan
2. Pada kel. Limfe: kepala pasien ditundukkan, ibu
jari bertumpu pd pipi, kmdn kel.limfe diraba di
bwh korpus mandibula dgn jari telunjuk, jari
tengah, jari manis dan kari kelingking dgn
gerakan memutar pelan2 tanpa tekanan.
Tes Palpasi
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Pengertian:
Pemeriksaan dgn cara menggoyangkan gigi
Cara:
Melakukan penekanan pd gigi yg akan
diperiksa dgn jari, pinset atau lidah
pasien. Bila gigi tsb goyang, kita tentukan
derajat kegoyangannya.
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Ada 4 (empat) macam derajat kegoyangan gigi :
a. Derajat 1 : bila penderita merasakan kegoyangan
gigi, tetapi pemeriksa tidak melihat adanya
kegoyangan.
b. Derajat 2 : gigi terasa goyang dan terlihat goyang.
c. Derajat 3 : kegoyangan gigi ke arah horisontal
oleh lidah.
d. Derajat 4 : kegoyangan ke arah vertikal dan
horisontal oleh lidah
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Penyebab gigi goyang:
1. Resorbsi akar, misal: resorbsi fisiologis
gg susu, resorbsi gigi permanen pd usila
2. Resorbsi patologis, misal: resorbsi tlg.
Alveolar akibat subgingival kalkulus
3. Trauma
4. Adanya penyakit sistemik yg tdk
terkontrol atau yg sdh kronis, misal:
diabetes mellitus
TES VITALITAS
Pengertian:
Metode penentuan vitalitas pulpa
menggunakan vitalitester.
Guna:
Untuk menentukan vitalitas pulpa
Tes vitalitas merupakan pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui apakah suatu gigi masih bisa
dipertahankan atau tidak. Tes vitalitas terdiri dari
empat pemeriksaan, yaitu tes termal, tes kavitas, tes
jarum miller dan tes elektris.
TES VITALITAS
Cara:
1. Gigi yg akan diperiksa, dibersihkan dan dikeringkan
2. Letakkan ujung vitalitester pada gigi yg sedaerah dan
senama pada 1/3 insisal dan pada permukaan email yg
utuh. Pd skala terlihat skala 0 – 12. Angka dimana gg
sehat bereaksi positif disebut irritation point.
3. Letakkan ujung vitalitester dgn skala irritation point pd
gigi yg sakit. Apabila:
- gigi non vital: tdk memberikan reaksi
- hiperemi pulpa: gg bereaksi sebelum irritation point
- pulpitis kronis: gg bereaksi setelah irritation point
TES VITALITAS
Kontraindikasi:
1. Jika gg tdk mungkin diisolasi atau dikeringkan
2. Jika ujung alat tdk dpt diletakkan pd email di
dekat ggv yg mrpk t4 terdekat dgn pulpa (1/3
mahkota gg)
3. Gg dgn trauma 6 minggu sebelumnya
4. Gg yg sedang dilakukan anestesi lokal
5. Gg dgn keluhan rasa sakit hebat
Test Kavitas
Pada gigi nekrosis, bila test lainnya juga tidak
memberikan respon maka lakukan test kavitas
(preparasi pada dentin) tanpa anastesi dan
gunakan bur yg tajam.
Pada gigi vital, test kavitas pada permukaan
email atau restorasi akan menyebabkan sensasi
rasa sakit yg tajam.
Bila gigi tidak juga sakit, maka prosedur
pembukaan atap pulpa sudah dimulai dengan
dilakukan test ini.
Tes kavitas
ROENTGEN FOTO
Pengertian:
Suatu pemeriksaan dgn bantuan sinar X –
Ray