Anda di halaman 1dari 10

PREPARATION FOR

PATIENT CARE

Drg. RATIH VARIANI, M.Kes


TUJUAN
 Membantu pasien untuk melengkapi riwayat pasien (umum dan gigi)

 Mereview riwayat medis/umum dan gigi sebagai bahan pertimbangan

 Membantu dokter gigi mengevaluasi kondisi mulut termasuk bibir, lidah,


kelenjar dan rongga mulut.
 Memeriksa tanda vital (vital sign) dari pasien: termasuk temperature, denyut
nadi, respirasi, dan tekanan darah
 Membaca vital sign. Melaporkan kepada dokter gigi apabila vital sign ada yg
tdk normal(abnormal)
RIWAYAT PASIEN
 Informasi personal

 Informasi Medis

 Informasi Gigi

 Observasi Klinis
EVALUASI KLINIS
 Misal :

Pemeriksaan kelenjar
sendi TMJ
Pemeriksaan Rongga Mulut
VITAL SIGN
 TEMPERATURE

 DENYUT NADI

 RESPIRASI

 TEKANAN DARAH
DENYUT NADI
 Ada 3 metode yang digunakan: Metode Oral (Lewat Mulut), Metode Rectal
(Lewat Dubur), Metode Ketiak.
 Cara pengukurannya: peganglah thermometer kuat-kuat dengan jempol dan
jari telunjuk dan goyangkanlah kuat-kuat sampai air raksa berada pada angka
paling rendah baru digunkan.
 Suhu tubuh normal:

Mulut (oral) 37˚C, Dubur 37,5˚C , ketiak 36,7˚C


 Menggunakan thermometer digital atau manual
DENYUT NADI
 Denyut nadi dapat diukur melalui pembuluh arteri radialis yang ada di
pergelangan tangan atau pembuluh arteri carotis yang ada di leher. Tetapi
pada umumnya digunakan adalah melalui pergelangan tangan. Denyut nadi
normal 60-100/ menit.
CARA MENGUKUR:
 Tempelkan dan tekankan (jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah,
manis) salah satu tangan pada pergelangan tangan yang lain. Temukan denyut
nadi kita. Setelah itu, barulah mulai menghitung.
 Hitunglah denyut nadi selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
RESPIRASI
 Cara pengukuran respirasi :

Dapat dilakukan dengan menempelkan stetoskop pada dada dan dengarkan


bunyi pernafasan. Dapat juga dengan cara mengamati pernafasan pasien
sementara ujung jari tangan masih memeganggi pergelangan tangan untuk
mengukur nadi. Perhatikan gerakan turun naik dada pasien dgn setiap
pengambilan dan pembuangan nafas. Dengan jam yang berjarum detik,
hitunglah jumlah pernafasannya untuk paling sedikit 30 detik. Kalikan jumlah
ini dengan dua untuk memperoleh kecepatan bernafas permenit. Jika
pernafasan ternyata normal, hitunglah kecepatannya selama satu menit
penuh. Jika perlu ulangi hitung agar dapat diketahui kecepatan yang akurat.
TEKANAN DARAH
 Alat untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer dan
stetoskop
 Tekanan darah yang normal 120/80 mm.Hg, dimana tekanan sistolik adalah
besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh arteri saat jantung memompa
darah (berkontraksi), sedangkan tekana diastolic adalah tekanan saat jantung
dalam fase istirahat.
CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain pada lengan atas.

 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.

 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompa udara ke


dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekat pembuluh darah
lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.

Anda mungkin juga menyukai