Anda di halaman 1dari 38

ORAL DIAGNOSA

drg. Lalu Sesar Indra Pradana


z

DIAGNOSA:

a.Hasil dari mengenal dan atau menentukan sifat,


suatu penyakit atau kondisi melalui pemeriksaan,
pengetahuan, dengan mempertimbangkan
simtom2 dan manifestasi2.

b. Penentuan jenis penyakit yang diderita pasien


z

DIAGNOSIS:
a. Seni membedakan suatu penyakit dengan penyakit
lainnya
b. Menentukan sifat, lokasi dan sebab2 suatu jenis
penyakit

DIAGNOSTIKA:
Segala ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam
diagnosis
z
MACAM-MACAM DIAGNOSA

1. EARLY DIAGNOSE/ DIAGNOSA DINI: kelainan yang belum


begitu tampak tapi sudah dpt utk memperkirakan/
menentukan penyakit

2. CLINICAL DIAGNOSIS/ DIAGNOSA KLINIS:

diagnosis yang didapat berdasarkan gejala2 klinis/ simtom2


obyektif
z

3. ROENTGENOLOGIS DIAGNOSIS: diagnosa yang didapat


berdasarkan pembacaan gmbr Ro
4. DIAGNOSA LABORATORIUM: diagnosa yg mendasarkan
pd pemeriksaan dr cairan/ jaringan dlm lab.
5. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS: membandingkan gejala2
penyakit yg satu dgn yg lain yg kebetulan mempunyai
gejala atau tanda2 serupa
6. FINAL DIAGNOSIS/ DIAGNOSA AKHIR:
penentuan akhir jenis penyakit (hasil pasti)
z
ORAL DIAGNOSTIK

1. diagnosa dari penyakit yg tdp dlm mulut umumnya dan


penyakit gigi khususnya
2. Suatu cabang ilmu yg dpt mengidentifikasi kelainan2 yg
berhubungan dgn gigi dan jaringan sekitarnya dgn jalan
menanyakan, memeriksa, menyatukan gambaran
penyakit yg terlihat dgn faktor yg diperoleh dr
wawancara tsb yg membedakan dr penyakit yg lain

GUNA:
Untuk menentukan perawatan yg sesuai dgn penyakit
z
TEKNIK OD

UTK MENGUMPULKAN DATA MELALUI:

1. ANAMNESIS/ WAWANCARA/ PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

2. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
z
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

Dlm anamnese meliputi:

1. Keluhan utama/ chief complain: maksud berobat dr penderita

2. Present Illness: keadaan sakit yg sedang diderita

3. Past Dental History/ PDH

4. Past Medical History/ PMH


z
CHIEF COMPLAIN

Contoh:

a. Hendak menambalkan giginya

b. Mencabut gigi yg sakit terus menerus

c. Membersihkan karang gigi

d. Hendak membuat gg tiruan

e. Ingin diperbaiki ggnya yg tdk teratur

f. Memeriksakan ggnya
z
PRESENT ILLNESS

1. Bagaimana sakitnya

2. Bgmn jika minum es/ panas, rasa sakit berkurang atau


bertambah

3. Apakah di mlm hari rasa sakit bertambah

4. Bgmn jika utk makan

5. Frekuensi timbulnya rasa sakit. Kumat2an atau terus


menerus

6. Rasa sakit tajam atau lemah


z
Dental History

1. Pernah ke drg atau belum

2. Jika pernah, perawatan apa saja yang pernah didapatkan

3. Pernahkah cabut gigi ?

4. Pernah pingsan saat dicabut

5. Saat dicabut gigi, berapa kali disuntik obat bius?

6. Saat giginya ditambal, apakah dilakukan perawatan terlebih


dahulu ? dll
z
Medical History

1. Memiliki penyakit2 tertentu : DM, hipertensi,


nefritis, PMS, jantung, paru2, epilepsi,
hemofili, asma, arthritis, leukemia, anemia,
def.vitamin
2. Apakah sedang hamil
3. Apakah ada alergi obat
4. Pernahkan mengalami perdarahan saat
dilakukan pencabutan gigi ?
z
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

Yaitu cara pemeriksaan yg dilakukan oleh operator pd obyek, tdk


ada pengaruh kesan maupun perasaan
z
Cara Pemeriksaan Gigi
z
INSPEKSI

Yg diperlukan:

1. cahaya/ sinar

2. Kaca mulut

3. Posisi pasien - operator


z
INSPEKSI

Guna:

1. Melihat lokasi kavitas/ karies

2. Melihat warna gigi, gingiva, tekstur gingiva dan


mukosa lainnya (lidah, palatum, vestibulum, pipi)
z
SONDASI

Guna:

1. Melihat adanya karies

2. Menentukan kedalaman karies

3. Menentukan reaksi pulpa

4. Menentukan sensitifitas dentin

5. Menentukan adanya perforasi pulpa


z
SONDASI

Untuk melihat adanya karies

 Sonde digoreskan pd permukaan gigi, bila sonde


tersangkut, berarti ada karies

 Hati2 dgn fisur yg dalam maupun pewarnaan pd pit &


fisur
z
SONDASI

Untuk menentukan kedalaman karies:


Dibantu dgn inspeksi

Untuk menentukan reaksi pulpa:


Cara: sonde digoreskan/ ditekankan ringan pd dasar
kavitas. Hati2 jgn smp perforasi.
Untuk menentukan reaksi pulpa maupun kedalaman
karies, kavitas hrs dibersihkan dari sisa2 makanan/
kotoran spy hasil sondasi tdk bias.
z
SONDASI

Untuk menentukan adanya perforasi:

Bila saat disondasi sonde masuk ke dlm ruang pulpa,


berarti telah terjadi perforasi.
z
TES THERMIS

Pengertian:
Salah satu metode pemeriksaan/ penentuan vitalitas gigi
dgn menggunakan suhu

Jenis:
1. Pemeriksaan dgn thermis dingin
2. Pemeriksaan dgn thermis panas

Hasil dari tes thermis adalah untuk menentukan vitalitas


pulpa
z
TES THERMIS

Cara:
Sebelum melakukan tes thermis, gigi hrs dibersihkan dr sisa2
makanan dan dikeringkan.
1. Tes thermis dingin
- menggunakan CE (chlorethyl)
- semprotkan CE pd cotton pellet
- tunggu hingga cotton pellet bersalju
- aplikasikan pd dasar kavitas
2. Tes thermis panas
- menggunakan burnisher yg dipanaskan
z
PERKUSI

Pengertian:
Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan
adanya radang pd jar. Periodontal dgn cara mengetuk
gigi secara ringan menggunakan tangkai instrumen

Cara:
Mengetuk pd gigi yg sehat dulu kemudian baru pd gigi
yg sakit/ dicurigai
Ketukan dilakukan pd permukaan labial/ bukal,
palatinal/ lingual, incisal/ oklusal
z
PERKUSI

Hasil perkusi:

Positif: ada radang jar.periodontal

Negatif: tdk ada radang jar.periodontal

Mengapa perkusi bisa menggambarkan reaksi jaringan


periodontal?
z
DRUK/ TEKANAN

Pengertian:

Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya


radang pd jar. Periodontal maupun adanya keretakan pd gigi
dgn cara memberi tekanan pada gigi secara ringan
menggunakan tangkai instrumen yg dibungkus isolator (karet,
kain, kassa) terlebih dulu.
z
DRUK/ TEKANAN

Cara:

Pasien disuruh menggigit tangkai instrumen, sehingga gigi


beroklusi.

Hasil:

Positif: ada radang jar.periodontal

Negatif: tdk ada radang jar.periodontal


z
PALPASI

Pengertian:
Pemeriksaan dgn cara meraba

Guna:
1. Mengetahui kondisi akut/ kronis. Misal: infeksi pd
kelenjar sub mandibula. Pd yg akut,saat palpasi
akan terasa sakit dan terasa seperti ada biji.
2. Mengetahui suhu di daerah yg sakit. Misal: pd
abses, suhu daerah setempat akan terasa hangat/
panas
z
PALPASI

3. Mengetahui keras lunaknya suatu pembengkakan. Misal: pd


abses yg sdh matang, palpasinya terasa lunak

4. Mengetahui lokasi pembengkakan

5. Mengetahui adanya fraktur, misal; fraktur tlg alveolar


z
PALPASI

Cara:

1. Pada abses: jari telunjuk diletakkan pelan2 pd


daerah pembengkakan dgn sedikit tekanan

2. Pada kel. Limfe: kepala pasien ditundukkan, ibu jari


bertumpu pd pipi, kmdn kel.limfe diraba di bwh
korpus mandibula dgn jari telunjuk, jari tengah, jari
manis dan kari kelingking dgn gerakan memutar
pelan2 tanpa tekanan.
z
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Pengertian:

Pemeriksaan dgn cara menggoyangkan gigi

Cara:

Melakukan penekanan pd gigi yg akan diperiksa dgn jari, pinset


atau lidah pasien. Bila gigi tsb goyang, kita tentukan derajat
kegoyangannya.
z
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Derajat kegoyangan gigi:
I : bila pasien merasakan adanya kegoyangan gigi, tp
operator tdk melihat adanya kegoyangan gigi
II : pasien merasa giginya goyang dan operator
melihat kegoyangan tersebut
III : kegoyangan kearah horizontal, dpt dirasakan oleh
lidah pasien maupun saat dijepit dgn pinset
IV : kegoyangan kearah horizontal dan vertikal, dpt
dirasakan oleh lidah pasien maupun saat dijepit dgn
pinset
z
TES MOBILITAS/ KEGOYANGAN
GIGI
Penyebab gigi goyang:
1. Resorbsi akar, misal: resorbsi fisiologis gg susu,
resorbsi gigi permanen pd usila
2. Resorbsi patologis, misal: resorbsi tlg. Alveolar
akibat subgingival kalkulus
3. Trauma
4. Adanya penyakit sistemik yg tdk terkontrol atau yg
sdh kronis, misal: diabetes mellitus
z
TES VITALITAS

Pengertian:

Metode penentuan vitalitas pulpa menggunakan


vitalitester.

Guna:

Untuk menentukan vitalitas pulpa


z
TES VITALITAS

Cara:
1. Gigi yg akan diperiksa, dibersihkan dan dikeringkan
2. Letakkan ujung vitalitester pada gigi yg sedaerah dan senama
pada 1/3 insisal dan pada permukaan email yg utuh. Pd skala
terlihat skala 0 – 12. Angka dimana gg sehat bereaksi positif
disebut irritation point.
3. Letakkan ujung vitalitester dgn skala irritation point pd gigi yg
sakit. Apabila:
- gigi non vital: tdk memberikan reaksi
- hiperemi pulpa: gg bereaksi sebelum irritation point
- pulpitis kronis: gg bereaksi setelah irritation point
z
TES VITALITAS

Kontraindikasi:

1. Jika gg tdk mungkin diisolasi atau dikeringkan

2. Jika ujung alat tdk dpt diletakkan pd email di dekat


ggv yg mrpk t4 terdekat dgn pulpa (1/3 mahkota gg)

3. Gg dgn trauma 6 minggu sebelumnya

4. Gg yg sedang dilakukan anestesi lokal

5. Gg dgn keluhan rasa sakit hebat


z
ROENTGEN FOTO

Pengertian:
Suatu pemeriksaan dgn bantuan sinar X – Ray

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi hasil


pemeriksaan menggunakan berbagai metode tsb
sebelumnya, atau apbl belum bisa ditemukan
diagnosa yg tepat melalui metode2 sebelumnya.
z
ROENTGEN FOTO

Yg bisa terlihat dgn bantuan Ro foto:


1. Hubungan antara benih gg permanen dgn gg susu
2. Gg yg blm tumbuh (ada/ tidaknya benih gg)
3. Sisa akar
4. Karies proximal
5. Abses, granuloma, kista
6. Posisi gg molar 3
7. Tumpatan over hanging
8. Kerusakan tlg alveolar
z
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai