Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

DISUSUN OLEH:
Nama: Novi Dita Rahmadia
NIM: P07125121035
Prodi: D3 Kesehatan Gigi
Kelas: Reguler A Semester 2

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES


YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2021/2022
RINGKASAN MATERI ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Patologi Rongga Mulut

● Ilmu penyakit gigi dan mulut atau oral patologi adalah ilmu yang mempelajari
penyakit-penyakit dan kelainan yang terjadi pada rongga mulut, tanda-tanda atau
gejalanya, penyebabnya serta perawatannya.
● Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yg diderita pasien (Burket) dan untuk
mengetahui dan memisah-misahkan satu penyakit dari yang lain (Grossman).
● Oral diagnosis yaitu mengidentifikasi kelainan2 yg berhubungan dengan gigi &
jaringan sekitarnya dengan jalan menanyakan, memeriksa dan menyatukan
gambaran penyakit yg terlihat dengan faktor2 yg diperoleh dari wawancara, yg dpt
membedakan dari penyakit yg lain (Kerr).
● Macam-macam diagnosis:
- Early Diagnosis
- Clinical Diagnosis
- Diagnosis Rontgenologis
- Differential Diagnosis
- Final Diagnosis
● Cara Pemeriksaan ada 2 cara yaitu pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan obyektif
- Pemeriksaan subyektif adalah pemeriksaan berdasarkan keluhan penderita.
Bahasa yg digunakan sederhana dan mudah dimengerti oleh penderita.
Bisa langsung pada penderita disebut AUTO ANAMNESIS.
atau melalui keluarga penderita disebut ALLO ANAMNESIS.
→ Cara Anamnesis: Pada anamnesis sebaiknya mengandung 5 W + 1 H
yaitu who, what, when, where, why & how.
1. Chief Complaint
2. Present illness
3. Past History
4. Family History
5. Personal and Social History
- Pemeriksaan Obyektif adalah pemeriksaan berdasarkan atas pemeriksaan
langsung pada pasien dg keadaan2 sebagaimana adanya, tanpa pengaruh
perasaan.
→ Macam pemeriksaan gigi:
1. Inspeksi →Dilakukan pemeriksaan dg kaca mulut.
2. Probing / Sondasi → Dilakukan pemeriksaan probing tanpa tekanan
3. Perkusi → Dilakukan pemeriksaan mengetuk pada gigi yang sehat dulu baru
pada gigi yg sakit. Kekuatan ketukan harus sama.Sakit pada perkusi berarti
ada kelainan.
4. Palpasi → Dilakukan pemeriksaan dengan meraba.
5. Thermis → Dengan test panas menggunakan guttapercha yang dipanaskan
dan burnisher yang dipanaskan sedangkan dengan test dingin menggunakan
air es dan CE.
6. Membau → Dilakukan pemeriksana dengan indra penciuman
7. Test Preparasi → Dilakukan apabila dg probing dan CE reaksinya tdk
meyakinkan.
8. Tekanan / Druk → Menekan dg tangkai instrument pd gigi yg memberi
keluhan atau penderita disuruh menggigit tangkai instrument kmd membuka
menutup mulut shg gigi beroklusi atas bawah.
9. Test Mobility → Dilakukan pemeriksaan dengan menggoyangkan gigi
10. Rontgen Foto → Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan X-ray
11. Vitalitester → Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat vitalitester

Penyakit pada Pulpa

1. Karies Email biasanya terdapat pada Fissure, foramen caecum dan permukaan
halus seperti dibawah titik kontak & daerah leher gigi.
- Karies Email ada 2 tipe yaitu tipe 1 terlihat permukaan kasar, nodaputih/kecoklatan
sedangkan tipe 2 sudah dijumpai adanya kavitasi
2. Karies Dentin yaitu lesi yang telah mengalami kavitasi akan berkembang dengan
cepat sehingga dapat mencapai dentin
3. Hipermia pulpa suatu keadaan dimana kerusakan sudah sampai ke lap dentin.
Gejalanya terasa linu/sakit bila terkena rangsangan dingin,manis,asam dan pedas
(kadang2), Bila ada makanan dalam karies terasa sakit dan bila rangsangan
dihilangkan rasa linu tetap bertahan kurang lebih ½ menit - 1 menit.
4. Pulpitis suatu keadaan dimana kerusakan sudah mencapai atap pulpa, pulpa bisa
tertutup dan terbuka. Gejalanya rasa nyeri spontan, rasa nyeri disebabkan oleh rasa
manis asam dan pedas, dll. Pulpitis juga ada berbagai macam yaitu:
- Pulpitis akut
- Pulpitis akut parsialis
- Pulpitis akut totalis
- Pulpitis kronis
- Pulpitis khronis tertutup
- Pulpitis khronis terbuka
- Pulpitis khronis ulceratif
- Pulpitis khronis hiperplastika
5. Nekrosis pulpa yaitu kematian pulpa akibat pulpitis yang tidak dirawat atau
mengalami cedera.

Penyakit Jaringan Periodontal

1. Gingiva yaitu bagian dari oral mukosa yang melekat pada gigi dan tulang alveolar.
Terdiri dari:
- Free Gingiva
- Marginal Gingiva
- Interdental papil
- Free gingiva groove
- Attached gingiva
- Muco gingival junction
- Alveolar mucosa
- Epithelial attachment
- Gingival sulcus
2. Periodontal Membran yaitu jaringan ikat yang menghubungkan gigi dengan tulang
alveolaris
3. Cementum yaitu jaringan ikat yang mengalami pengapuran yang
meliputi/mengelilingi bagian luar dari gigi
4. Tulang alveolaris adalah bagian dari R.A dan R.B yang membentuk dan menyangga
socket gigi
5. Gingivitis yaitu peradangan pada gingiva yang menunjukkan adanya tanda-tanda
penyakit.
6. Gingivitis marginalis yaotu peradangan gingiva bagian marginal yang merupakan
stadium paling awal dari penyakit periodontal.
7. Periodontitis yaitu peradangan dari jaringan penyangga gigi yang meliputi gingiva
dan serabut-serabut periodontal, sementum dan tulang alveolar sebagai akibat lanjut
dari gingivitis yang tidak terawat.
8. Periodontitis marginalis yaitu peradangan dari jaringan penyangga gigi yang
mengenai gingiva sampai dengan periodontal ligamen
9. Periodontitis apikalis yaitu peradangan jaringan periodontal disekitar apeks gigi
sebagai kelanjutan dari peradangan pulpa yang menyeluruh atau karena trauma
10. Periodontal pocket yaitu sulkus gingiva yang bertambah secara patologis disebabkan
oleh kelainan periodontal dengan kedalaman > 2mm
- Pembagian Pocket
1. Relative Pocket/Pseudo Pocket →terbentuk krn pembesaran gingiva tanpa
disertai kerusakan jaringan dibawahnya dan tanpa pergerakan epithelial
attachment ke jurusan apikal
2. Absolute pocket/True pocket → terjadi karena pergerakan epithelial
attachment ke apikal dan dapat disertai dengan kerusakan tulang&periodontal
membran

Granuloma

- Granuloma piogenik dapat terjadi pada semua umur namun, umumnya pada dewasa
muda dan lebih sering pada wanita.
- Granuloma piogenik paling sering terjadi di ginggiva merupakan gingival reactive
hyperplasia sebagai akibat respon dari iritasi.
- Hal ini diperkirakan oleh karena higiene oral perorangan yang jelek dan iritan kronik
seperti kalkulus atau benda asing yang terdapat di dalam gingival crevice.
- Perubahan hormonal selama pubertas dan kehamilan turut mempengaruhi respon
perbaikan gingiva terhadap trauma sehingga pada wanita hamil disebut sebagai
pregnancy tumor (granuloma gravidarum).
- Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis disertai pemeriksaan fisik dan penunjang
radiologis.
- Biasanya granuloma piogenik asimptomatik, benjolan yang timbul tidak nyeri sampai
benjolan tersebut membesar dan terasa mengganjal di gingiva atau terjadi ulserasi.
- Granuloma piogenik pada gingiva merupakan lesi jinak vaskuler pada mukosa akibat
iritasi dan higiene oral perorangan yang buruk
- Lesi ini berupa benjolan merah kebiruan yang kenyal dan tidak nyeri.
- Lesi ini memiliki prognosis yang sangat baik dengan terapi eksisi.
Abscess

Abses adalah infeksi akut yang terlokalisir pada rongga yang berdinding tebal,
manifestasinya berupa peradangan, pembengkakan yang nyeri jika ditekan dan kerusakan
jaringan setempat.
Abses di dalam mulut disebabkan oleh bakteri anaerob. Organisme penyebabnya yang
sering ditemukan dalam pemeriksaan kultus adalah Alpha-hemolytic Streptococcus,
Peptostreptococcus, Peptococcus, Eubacterium, dll.

1. Abses Periodontal →suatu inflamasi purulen yang terlokalisir pada jaringan periodonsium.
Dikenal sebagai lesi yg dapat dgn cepat merusak jaringan periodonsium terjadi selama
periode waktu yang terbatas serta mudah diketahui gejala klinis dan tanda-tandanya. Macam-
macam abses periodontal:
Berdasarkan lokasi abses
- Abses gingiva
- Abses periokoronal
- Abses periodontal akut
- Abses periodontal kronis
Berdasarkan jumlah abses
- Abses periodontal tunggal
- Abses periodontal multipel

Penyakit sistematik yang bermanifestasi di dalam mulut

1. Diabetes Melitus →keadaan dimana kadar gula di dalam darah meninggi. Gejala umum:
polyphagia (banyak makan), polydypsi (banyak minum), polyuria (banyak kencing), pruritis
(gatal-gatal) dan peradangan mulut (periodontitis, paradontosis atau pyorhoe alveolaris)
2. Leukimia → gejalanya ada demam yg tinggi suhu 40C, seluruh badan terasa sakit terutama
sendi dan tulang, mudah terjadi pendarahan dan pembesaran dari hati, ginjal dan limpa
3. AIDS → kumpulan gejala2 penyakit infeksi atau keganasan tertentu yang turun akibat
menurunnya daya tahan tubuh. Gejala dan tanda klinis:
- Demam
- Batuk
- Diare
- Keringat malam dan sakit kepala
- Limadenopathy
- Berat badan turun drastis
- Pembesaran live
- Gangguan sistem syaraf
- Tumor
- Infeksi oportunistik
4. Manifestasi Mulut → tanda awal dari infeksi oleh HIV
5. Kelainan-kelainan lain oleh sebab yang sudah diketahui:
- Ulserasi aptiosa rekuren
- Pembesaran kelenjar ludah
- Xerostomia
- Penyembuhan luka yg lama
Stomatitis

Stomatitis yaitu imflamasi mukosa oral, yang dapat meliputi mukosa bukal (pipi) dan labial
(bibir), lidah, gusi, langit2 dan dasar mulut. Biasanya berupa ulser putih kekuningan. Ulcer
ini dapat berupa ulcer tungal maupun lebih dari satu.
Klasifikasi:
1. Mycotic stomatitis
2. Gingivostomatitis
3. Denture stomatitis atau Chronic stomatitis
4. Aphthous stomatitis

Etiologi
- Internal: kebersihan mulut yang kurang, makanan atau minuman yg panas dan
pedas, luka pada bibir akibat benturan/tergigit,infeksi jamur dan infeksi virus
- Eksternal: rokok, pada penggunaan obat kumur.
Penatalaksanaan
- Hindari makanan yang semaki memperburuk kondisi
- Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya
- Pelihara kebersihan mulut dan gigi
- Komsumsi nutrisi yang cukup terutama dari yg mengandung vit 12 dan zat besi
- Hindari stress
- Pemberian antibiotik
- Terapi
Pencegahan
- Menjaga kebersihan mulut
- Mengkomsumsi nutrisi yang cukup
- Menghadapi stress dgn efektif
- Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan
- Menghindari makanan yg terlalu panas atau terlalu dingin
- Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi
alergi pada rongga mulut
Pemeriksaan Penunjang
- Dilakukan pengolesan lesi
- Pemeriksaan laboratorium

Ulcus Decubitus

Secara umum, ulcus decubitus adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran
darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut
mendapatkan tekanan.

Penanganannya:
- Penanganann kasus ulcus decubitus adalah dengan pencabutan sisa akar gigi susu
tersebut, sehingga ujung akar tidak lagi melukai gusi. Alangkah baiknya bila orang
tua telah melihat ujung akar gigi keluar dari gusi, dan anak segera dibawa
Puskesmas untuk dilakukan pencabutan sebelum sempat melukai gusi dan pangkal
selaput bibir bagian dalam.
- Untuk anak yang takut giginya dicabut, bisa dilakukan tindakan darurat dengan
memotong ujung yang tajam tadi, sehingga tidak lagi melukai gusi, dengan suatu alat
khusus.
Alat-alat yang digunakan dalam penanganan ulcus decubitus:
- Tang bayonet rahang atas
- Tang incisivus decidui rahang atas
- Tang pemotong tulang
- Bone file

Kelainan Lidah

Lidah menjadi salah satu bagian tubuh yang sangat kompleks. Organ tak betulang ini
memiliki fungsi sebagai alat bantu bicara, pengecapan, oengunyahan dan proses menelan.
Penyakit-penyakit yang ada pada lidah:
1. Fissure tongue → keadaan ketika lidah memiliki celah dengan kedalaman 2-5 mm. Biasanya
tertelak dibagian tengah lidah dan cenderung lebih banyak terjadi pada pria dibanding wanita.
2. Coated tongue → keadaan ketika permukaan lidah tertutup dengan selaput putih. Selaput ini
berasal dari penumpukan bakteri, jamur serta sel2 mati yang terjebak dalam tonjolan papila
lidah.
3. Hairy tongue →dikenal jg dengan sebutan black tongue. Keadaan ketika papila lidah
mengalami pembesaran; perubahan warna menjadi kuning, orange, coklat atau hitam; tertutup
selaput; kasar atau terlihat seperti berambut. Dapat disebabkan krn pertumbuhan bakteri dan
jamur dilidah yang tidak terkontrol dengan baik.
4. Depapilated tongue → keadaan ketika ukuran papila mengalami penyusutan, permukaan lidah
mengkilap dan tidak menetap atau bisa berpindah posisinya. Dapat terjadi krn gejala dari
penyakit anemia, plummer vinson syndrome, sifilis dan infeksu zoster.
5. Geographic tongue → keadaan ketika terjadi pegecilan papila lidah dan tampak bercak merah
berbentuk seperti pulau.
6. Tumor lidah → Jenis tumor yang sering terjadi pada lidah adalah fibroma, papilloma,
hemangioma, lymphangioma, lipoma, granular cell myiblastoma. Paling banyak dijumpai
pada usia di atas 60 tahun.
7. Kanker lidah → Kanker lidah biasanya diawali dengan terbentuknya benjolan kecil berwarna
putih atau seperti luka sariawan. Jika tidak segera ditangani, benjolan yang merupakan sel
kanker tersebut akan menyebar ke bawah lidah dan rahang.

Odontogram
Odontogram yaitu pemeriksaan terhadap seluruh keadaan gigi dan mulut pasien dilakukan
dan dicatatkan pada kunjungan pertama atau kesempatan pertama sehingga memberikan
gambaran keadaan secara keseluruhan
Karies Gigi
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dengan tanda2 kerusakan jaringan dimulai dari
permukaan gigi (pit,fissure&interprox) meluas kearah pulpa.
Etiologi karies:
- KH diragikan oleh bakteri → asam (pH menurun sampai < 5, waktu 1 – 3 mnt). Penurunan
pH berulang2 → demineralisasi permukaan gigi yg rentan → karies.

Faktor penyebab:
1. Plak → lengketan yang berisi bakteri beserta produk-produknya yang terbentuk pada semua
permukaan. Bakteri yg paling banyak adalag streptococcus.
2. Faktor makanan → sebaiknya komsumsi makanan yg mengandung bahan-bahan yg berguna
bagi tubuh (vit, mineral, protein, dll).
3. Faktor gigi & saliva
a. Campuran bahan2 pembentuk gigi: yaitu fluor disamping Ca, fosfat. Fluor
sangat mempengaruhi mudah tidaknya gigi terserang karies
a. Bentuk gigi: tiap gigi mempunyai bentuk yg sesuai dgn fungsinya. Dalam
pertumbuhannya sering terjadi penyimpangan.
b. Posisi gigi dlm deretannya
c. Saliva → cairan yg dikeluarkan dari kelenjar ludah yaitu parotis dan gld. Sublingualis
dan saliva mempunyai daya anti bakteri yg langsung terhadap mikroflora sehingga
derajat asidogenik berkurang.
4. Waktu → proses karies terdiri atas periode perusakan dan oerbaikan silih berganti, dgn
adanya saliva maka karies tdk menghancurkan gigi dalam hitungan hari/minggu melainan
dalam bulan/tahun.

Klasifikasi karies

No. Klasifikasi Nama

1 I a. Karies primer
b. Karies sekunder

2 II a. Karies akut/rampan karies


b. Karies kronis

3 III a. Pit & fissure karies


b. Smooth surface karies
4 IV a. Forward decay
b. Backward decay

6 V Senile Carious Lesions

6 VI Residual caries

7 VII a. Simple carious lesions


b. Compound carious lesions
c. Complex carious lesions

8 VIII Menurut G. V Black (klas I-VI)

9 IX Berdasarkan permukaan yg terkena karies dan memerlukan


restorasi

Kerusakan Jaringan Keras Gigi/Pulpa

-Sebab kerusakan jaringan keras gigi:


1. Fisis
a. Mekanis : trauma, pemakaian patologik, retak gigi dan perubahan barometrik
b. Termal : panas pda preparasi kavitas, panas eksotermik pd saat setting
semen,dll
2. Kimiawi
a. Asam fosfat,monomer akrilik, dll
b. Erosi (asam)
3. Bakterial
a. Toksin yg berhubungan dgn karies
b. Invasi langsung pulpa dri karies /trauma
c. Kolonisasi mikrobial di dlm pulpa

-Kerusakan gigi akibat trauma:


1. Kerusakan pulpa tanpa fraktur
2. Retak email (infraksi)
3. Fraktur email
4. Fraktur email dan dentin
5. Fraktur mencapai pulpa
6. Fraktur akar
7. Ekstrusi, avulsi dan intrusi

Keausan→ terbukanya jaringan gigi secara khronis & berlangsung terus menurus. Penyebabnya
kontak dgn benda asing dan kebiasaan.
Anomali Gigi →penyimpangan dari bentuk normal akibat gangguan pada stadium pertumbuhan dan
perkembangan gigi. Faktor penyebab; faktor herediter, gangguan pertumbuhan&perkembangan gigi
dan gangguan metabolisme.
-Macam-macam anomali gigi;
1. Anomali jumlah gigi
2. Anomali bentuk gigi
3. Anomali ukuran gigi
4. Anomali posisi gigi
5. Anomali struktur gigi
6. Anomali bentuk pulpa

Anda mungkin juga menyukai