PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO 1
- Gingiva udem dan eritema terbatas didaerah interdental dan marginal pada
rahang atas dan rahang bawah
- Adanya debris menutupi permukaan gigi
- Tekstur gingiva unstippling
- Adanya plak dan kalkulus subgingiva
- Kedalaman saku semu (false pocket) 3-4 mm
- Skor OHI-S : buruk, Bleeding on Probing (BOP) 70%
2.1 STEP I (Klarifikasi istilah)
Dalam skenario 1 kami menemukan istilah sulit atau istilah baru yang tidak
kami pahami. Diantaranya sebagai berikut:
1. Unstippling : Biasanya berada di permukaan gigi, dan seperti
kulit jeruk berbintik-bintik. Tekstur gusi yang tidak normal dan permukaan
tekstur gingiva licin.
2. Saku semu : Saku yang terbentuk karena bergeraknya tepi
gingiva kearah korona tanpa disertai perubahan perlekatan epitel penyatu.
Suatu kedalaman sulkus gingiva dari pembesaran gingiva tanpa adanya
3
kerusakan jaringan periodontal. Saku semu biasanya ukuran normal nya
berukran 2-3 mm.
3. Bleeding on probing : Suatu pengukuran inflamasi pada gingiva pada
periodontal. Kelainan untuk mengetahui gingiva dengan periodontal prob
dan pendarahan pasca peradangan gingiva.
4. Kalkulus subgingiva : Terbentuknya saiva ,plak yang telah dekalsifikasi.
Kalkulus berada pada di gingival margin dengan menggunakan probe dan
eksploler
5. OHI-S : oral higyne indeks-simplefied merupakan
penjumlahan indeks dari debris normalnya 0-3. Jumlah nilai pemeriksaan
nya dibagi jumlah gigi
2.2 STEP II (Menentukan Permasaahan)
Dalam skenario 1 kami menemukan beberapa permasalahan, yaitu:
1. Apa penyebab gusi berdarah dan bengkak ?
2. Penyakit apa yang di alami pasien pada skenario ?
3. Bagaimana pemeriksaan objektif dan subjektif pada jaringan periodontal ?
4. Bagaimana tatalaksana dari penyakit di skenario ?
5. Bagaimana pencegahan dari penyakit tersebut ?
6. Bagaimana kondisi normal pada gingiva sehat ?
7. Bagaimana patofisiologis gusi bengkak ?
8. Bagaimana menganalisis plak dan debris?
9. Bagaimana gambaran umum klinis penyakit pasien ?
10. apa saja alat yang digunakan untuk pemeriksaan pada jaringan periodontal
11. apa saja jenis2 penyakit pada skenario?
12. Bakteri apa yang berperan dalam gingivitis?
4
2.3 STEP III (Brainstorming)
Dalam step ini kami mencurahkan pendapat kami mengenai masalah yang
dikemukakan. Hal itu seperti berikut ini:
1. Penyebab gusi berdarah dan bengkak ?
2.Plak
4. Merokok
5. Hormon Progesteron
6. Penyakit Sistemik
- Pemeriksaan limfonodi
2. Intra Oral
- Pemeriksaan Gingiva
5
4. Bagaimana tatalaksana dari penyakit di skenario ?
Jawaban : 1. Pemberian obat kumur
2. scalling
3. Obat Anti Inflamasi
4. Berrkujung kedokter gigi 6 bulan sekali
5. Bagaimana pencegahan dari penyakit tersebut ?
Jawaban : Mengkonsumsi vit C dengan asupan makanan yang sehat dan
banyak mengkonsumsi air mineral. Menggunakan dental floss dan obat
kumur, penyikatan gigi secara rutin.
6. Bagaimana patofisiologis gusi bengkak ?
Jawaban : Kurangnya OH dan bakteri di dalam mulut dapat mengakibatkan
infeksi pada gingiva. OH kurang akan menjadi plak. Plak terdapat di
interdental dan menyebar ,
7. Bagaimana menganalisis plak dan debris?
Jawaban : Plak merupakan deposit/masa lunak yang terakumulasidi
permukaan gigi. Dengan menyikat gigi dapat menghilangkan plak.
Sedangkan, debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di
celah gigi dan faktor pendukung timbulnya karies.
8. Bagaimana gambaran umum klinis penyakit pasien ?
Jawaban : Gingiva udem dan eritema yang mudah berdarah. Berkurangnya
produksi saliva, mulut kering, sensitivitas, perubahan kontur gusi, dan
gusi menurun.
9. Apa saja alat yang digunakan untuk pemeriksaan pada jaringan
periodontal?
Jawaban : Prob periodontal, sonde dan kaca mulut
10. Apa saja jenis2 penyakit pada skenario?
Jawaban : Pregnancy gingivitis, gingivitis marginalis, gingivitis
generalisata, gingivitis lokalisata, gingivitis dims, dan papilaris.
11. Bakteri apa yang berperan dalam gingivitis?
Jawab : streptococci dan actinomyces
6
2.4 STEP IV (Menganalis Permasaahan)
1. Penyebab gusi berdarah dan bengkak ?
2. Penyakit apa yang di alami pasien pada skenario ?
3. Bagaimana pemeriksaan objektif dan subjektif pada jaringan periodontal ?
4. Bagaimana tatalaksana dari penyakit di skenario ?
5. Bagaimana pencegahan dari penyakit tersebut ?
6. Bagaimana kondisi normal pada gingiva sehat ?
7. Bagaimana patofisiologis gusi bengkak ?
8. Bagaimana menganalisis plak dan debris?
9. Bagaimana gambaran umum klinis penyakit pasien ?
10. apa saja alat yang digunakan untuk pemeriksaan pada jaringan periodontal
11. apa saja jenis2 penyakit pada skenario?
12. Bakteri apa yang berperan dalam gingivitis?
2.7 STEP VII (Hasil Belajar Mandiri dan Membahas Tujuan Pembelajaran)
Pada step ini kami mencurahkan referensi yang kami dapat, yaitu setelah
melalui step VI. Dari semua hasil mandiri yang kami lakukan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang hendak kami capai, maka kami menguraikannya seperti
berikut ini:
7
2.7.1 Etiologi dari gingivitis
Gingivitis Terkait dengan Plak Gigi Saja.
Penyakit gingiva akibat plak adalah hasil interaksi antara mikroorganisme
yang ditemukan di gigi plak biofilm dan jaringan dan sel inflamasi sang
penyelenggara. Interaksi plak-host dapat diubah oleh efek faktor lokal, faktor
sistemik, atau keduanya; obat-obatan; dan malnutrisi yang dapat mempengaruhi
keparahan dan lamanya respon. Faktor lokal itu dapat menyebabkan radang gusi,
selain plak-retentif formasi kalkulus pada mahkota dan permukaan akar, adalah
dibahas dalam "Perkembangan atau Acquired Deformities dan Kondisi. "Faktor-
faktor ini berkontribusi karena dari kemampuan mereka untuk mempertahankan
mikroorganisme plak dan menghambat pengangkatan mereka oleh kontrol plak
yang diprakarsai pasien teknik.
Penyakit Gingiva diubah oleh Faktor Sistemik berkontribusi terhadap radang
gusi, seperti perubahan endokrin berhubungan dengan pubertas, menstruasi siklus,
kehamilan, dan diabetes, dapat diperburuk karena adanya perubahan pada
inflamasi gingiva respon terhadap plak Hal ini nampaknya disebabkan oleh
efeknya dari kondisi sistemik pada seluler dan imunologis fungsi host. Perubahan
ini paling banyak terlihat saat hamil, saat prevalensi dan tingkat keparahan
inflamasi gingiva dapat meningkat bahkan di tahun 2008 adanya kadar plak yang
rendah. Dislrasi darah seperti leukemia dapat mengubah fungsi kekebalan tubuh
dengan mengganggu keseimbangan normal yang kompeten secara imunologis sel
darah putih memasok periodontium. Gingiva pembesaran dan pendarahan
merupakan temuan umum dan dapat dikaitkan dengan jaringan gingiva bengkak
dan kenyal disebabkan oleh infiltrasi sel darah yang berlebihan.
Penyakit Gingiva Dimodifikasi dengan Pengobatan semakin meningkat lazim
karena meningkatnya penggunaan antikonvulsan obat yang diketahui
menyebabkan pembesaran gingiva, seperti fenitoin, obat imunosupresif seperti
siklosporin A, dan penghambat saluran kalsium seperti nifedipin, verapamil,
diltiazem, dan sodium valproate. Perkembangan dan tingkat keparahan
pembesaran gingiva sebagai tanggapan terhadap pengobatan adalah spesifik
pasien dan mungkin dipengaruhi oleh akumulasi plak yang tidak terkontrol.
8
Meningkatnya penggunaan kontrasepsi oral oleh pramenopause wanita telah
dikaitkan dengan yang lebih tinggi kejadian inflamasi gingiva dan perkembangan
pembesaran gingiva yang bisa dibalik dengan penghentian dari kontrasepsi oral.
Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh malnutrisi '' mendapat perhatian
karena deskripsi klinis tentang gingiva merah terang, bengkak, dan berdarah yang
terkait dengan defisiensi asam askorbat (vitamin C) yang parah atau penyakit
kudis. Kekurangan nutrisi diketahui mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh dan
mungkin berdampak pada kemampuan inang untuk melindungi dirinya dari
beberapa efek merugikan dari produk seluler seperti radikal oksigen. Sayangnya,
sedikit bukti ilmiah tersedia untuk mendukung peran kekurangan gizi spesifik
dalam perkembangan atau tingkat keparahan inflamasi gingiva atau periodontitis
pada manusia.
9
3. Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu, akan terbentuk gingivitis yang lebih parah.
Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut, pada tahap ini sel-sel plasma
terlihat mendominasi. Limfosit masih tetap ada dan jumlah makrofag meningkat.
Pada tahap ini sel mast juga dapat ditemukan. Gingiva sekarang berwarna merah,
bengkak, dan mudah berdarah.
10
Perubahan posisi gingiva
Resesi gingiva merupakan terbukanya akar gigi kearah apikal dan gingiva.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud resesi, harus dapat dibedakan antara posisi
gingiva yang sebenarnya dan posisi gingiva terlihat. Posisi gingiva. yang
sebenarnya yaitu dalamnya epitel cekat pada gingiva, sedang posisi yang terlihat
adalah puncak margin gingiva. Ada 2 macam resesi gingiva yaitu resesi tampak
secara kilnis dan tersembunyi, yang dipastikan dengan insersi probe. Resesi dapat
terjadi pada satu gigi atau beberapa gigi atau seluruh gigi.
Stillmans Clefts : berupa celah bergerigi yang luas di margin gingival karena
adanya penyimpangan jarak. Biasa terjadi pada permukaan fasial. Celah
digambarkan sebagai poket yang terdapat proses ulseratif yang meluas sampai
permukaan fasial dari gingival. Celah ini mempunyai kedalaman hingga 5 - 6 mm
atau lebih. Mc Calts Fesoons : bentuk pembesaran tepi gingiva yang
frekwensinya paling banyak pada daerah caninus dan premolar pada permukaan
fasial. Pada tahap awal warna dan konsistensi normal, akumulasi sisa makanan
menyebabkan inflamasi.
11
pembentukan vesikel dengan edema interseluler dan intraseluler dengan
degenarasi nukleus dan sitoplasma serta rupture dinding sel.
2) Gingivitis Kronis
Gambaran gingivitis kronis adalah pembengkakan lunak yang dapat
membentuk cekungan sewaktu ditekan yang terlihat infiltrasi cairan dan eksudat
pada peradangan. Pada saat dilakukan probing terjadi perdarahan dan permukaan
gingiva tampak kemerahan.
Degenerasi jaringan konektif dan epitel dapat memicu peradangan dan
perubahan pada jaringan tersebut. Jaringan konektif yang mengalami
pembengkakan dan peradangan sehingga meluas sampai ke permukaan jaringan
epitel. Penebalan epitel, edema dan invasi leukosit dipisahkan oleh daerah yang
mengalami elongasi terhadap jaringan konektif.
Konsistensi kaku dan kasar dalam mikroskopis nampak fibrosis dan
proliferasi epitel adalah akibat dari peradangan kronis yang berkepanjangan.
12
Kontrol plak merupakan salah satu kunci keberhasilan perawatan periodontal
yang bertujuan menghilangkan plak dan mencegah terjadinya akumulasi plak
pada permukaan gigi dan gingiva.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gingivitis adalah akibat proses peradangan gingiva yang disebabkan oleh
faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer gingivitis adalah plak,
sedangkan faktor sekunder dibagi menjadi 2, yaitu faktor lokal dan faktor
sistemik. Faktor lokal diantaranya: kebersihan mulut yang buruk, sisa-sisa
makanan, akumulasi plak dan mikroorganisme, sedangkan faktor sistemik,
seperti: faktor genetik, nutrisional, hormonal dan hematologi. Diagnosis dari
skenario diatas adalah gingivitis kronik dimana Jaringan konektif yang mengalami
pembengkakan dan peradangan sehingga meluas sampai ke permukaan jaringan
epitel.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Agrawanty, Westy dan Ernie Maduratna Setiawatie. Obat Kumur Nigella Sativa
Sebagai Terapi Alternatif pada Gingivitis. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitai Airlangga.
15