Anda di halaman 1dari 5

STEP 1

1. Clinical attachment loss


- Instrumen yang digunaka untuk mengetahui keadaan perlekatan gingiva.
Mengukur dari CEJ sampai dasar sulkus
- Manifestasi klinis utama dan faktor utama adanya kelainan periodontal

2. Furcation involvement
- Lanjutan dari penyakit periodontal yang melibatkan daerah furkasi

3. Sektan
- Kata lain dari bagian

4. Resesi gingiva
- Kondisi dimana perpindahan marginal gingiva kearah apikal dan biasanya terjadi
pada gigi anterior
- Gingiva kearah apikal dari CEJ dan paparan permukaan akar ke lingkungan oral

5. Periodontitis kronis
- Penyakit jaringan penyangga gigi yang melibatkan gingiva, ligamen periodontal,
sementum dan tulang alveolar yang merupakan lanjutan dari periodontitis akut
yang biasanya berjalan dalam jangka waktu yang lama. Ditandai dengan
terbentuknya poket periodontal
- Disebabkan oleh akumulasi plak dan oral hygiene yang buruk

6. Malposisi gigi
- Posisi gigi yang salah/ tidak sesuai dengan semestinya (gigi yang tumbuh diluar
lengkung rahang tempat tmbuhnya gigi)

7. Probing
-pemeriksaan kedalaman poket, biasanya menggunakan alat yang dinamakan probe.

STEP 2
1. Apakah yang dimaksud dengan periodontitis kronis?
2. Apakah penyebab dan faktor predisposisi terjadinya periodontitis kronis?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya periodontitis kronis?
4. Apa saja keluhan serta gejala periodontitis kronis?
5. Apa saja gejala klinis dari periodontitis kronis?
6. Apa saja gambaran radiografis periodontitis kronis?
7. Mengapa terbentuk poket periodontal, clinical attachment loss dan resorpsi tulang
alveolar
8. Apa saja klasifikasi periodontitis kronis berdasarkan keparahan dan luas daerah?
STEP 3

1. Apakah yang dimaksud dengan periodontitis kronis?


- Inflamasi jaringan periodontal yang ditandai dengan migrasi ke junctional
epithelium. Mengakibatkan kerusakan irreversibel, apabila gingivitis yang bersifat
reversibel tidak dirawat, maka akan menyebabkan terjadinya periodontitis.
- Bakteri akan menginvasi jaringan dibawahnya seperti sementum, resorbsi tulang
alveolar. Lama lama akan terbentuk poket periodontal, yang dapat membuat gigi
mudah goyang.

2. Apakah penyebab dan faktor predisposisi terjadinya periodontitis kronis?


- Faktor lokal : akumulasi plak pada gigi dan gingiva pada DEJ. Merupakan awal
inisiasi pada periodontitis kronis. Bakterinya memberikan efek lokl dan inflamasi.
Kalkulus, trauma oklusi.
- Faktor sistemik : diabetes, merupakan contoh penyakit yang dapat meningkatkan
keganasan periodontitis kronis. Kondisi psikologis, seperti stress fisik maupun
mental dapat mengganggu kestabilan imun respon yaitu adanya gangguan
neoendokrin respon imun. Demam tinggi, drugs atau pemakaian obat obatan
(konsumsi obat obatan yang dapat menyebabkan hiperplasiea gingiva)
- Faktor lingkungan : perokok, pada perokok lebih banyak kehilangan attachment
dan tulang serta lebih dalamnya poket periodontal. Faktor sosial ekonomi, dan
pendidikan.
- Faktor predisposisi : overhanging, margin restorasi yang menyebabkan akumulasi
plak. Akumulasi debris makanan, yang akan menyebabkan mudahnya bakteri
menempel. Sifat sifat dari makanan. Kekuatan oklusi yang berlebihan yang akan
mrusak struktur anatomi gigi. Defisiensi nutrisi, contonya defisiensi vit C yang
mempengaruh sistem imun, menyebabkan adanya iritasi yang menyebabkan
kurang dapat mempertahankan kesehatan jaringan, sehingga terjadi reaksi
inflamasi.
- Faktor iatrogenik : kebiasaan yang salah dalam menggunakan tusuk gigi pada
bagian interdental. Kebiasaan bernafas dalam mulut, menyebabkan jaringan
gingiva pada gigi anterior kering sehingga menyebabkan periodontitis.
- Faktor hormon : kenaikan hormon estrogen dan progesteron.
- Faktor primer dan sekunder

3. Bagaimana mekanisme terjadinya periodontitis kronis?


- Awal mula dari periodontitis kronis adalah gingivitis. Plak gingiva berakumulasi
di regio interdental yang terlindungi, kemudian terjadi inflamasi gingva. Inflamasi
gingiva awalnya terjadi pada daerah papila interdental kemudian menyebar ke
servikal gigi. Jika inflamasi gingiva tidak dirawat, akan menginvasi jaringan
dibawahnya seperti sementum, tulang alveolar dan ligame periodontal. Kemudian
akan terbentuk poket periodontal yang menyebabkan peradangan berlanjut serta
merusak tukang serta penyangga gigi sehingga gigi menjadi goyang dan harus
dicabut.
- Permulaan periodontitis diawali dengan adanya lesi yang mengarah ke junctional
epithelium. Apaila invasi bakteri terus terjadi maka lesi akan terbentuk. Ketika
lesi terbentuk, maka invasi bakteri akan cepat serta kolagen dari jaringan
pendukung gigi akan menurun dan kerusakan tulang alveolar sudah terjadi namun
belum terbentuknya poket.
4. Apa saja keluhan serta gejala periodontitis kronis?
- Gingiva berdarah pada saat menggosok gigi
- Ada jarak antar gigi sebagai akibat pergerakan gigi
- Gigi hilang atau goyang dikarenakan adanya berkurangnya perlekatan gigi
- Biasanya timbul rasa sakit sesekali pada area rahang.
- Gingiva lembut dan tidak ditemukan stippling.
- Halitosis (bau mulut)
- Penurunan gingiva / resesi gingiva sehingga daerah servikal gingiva terlihat.
- Penumpukkan plak dan karang gigi pada permukaan gigi.
- Gingiva teraba lunak dan membengkak serta berwarna merah atau keunguan.

5. Apa saja gambaran radiografis periodontitis kronis?

- Menurut luas
Localized, melibatkan beberapa gigi saja, tampak radiolusen pada interdental gigi
sentral rahang atas dan rahang bawah, serta tampak adanya bone loss yang
terlokalisir
Generalized. Melibatkan sedikitnya tiga gigi yang tampak radiolusen pada rahang
atas dan RB, dan tampak adanya bone loss yang horizontal.
- Menurut tingkat keparahan
Mild , terjadinya resorbsi tulang
Moderate, resorbsi tulang mencapai ½ panjang akar
Severe, resorbsi lebih dari ½
- Terbentuknya poket
Pseudopoket
Poket supraboni, dasar poket lebih koronal daripada puncak tulang alveolar.
Poket infraboni, dasar poket lebih apikal dari puncak tulang alveolar.
- Terlihat lamina dura yang mulai menghilang, terilihat radiolusen pada bagian
periapikal.

6. Mengapa terbentuk poket periodontal, clinical attachment loss dan resorpsi


tulang alveolar
- Poket periodontal (pendalaman sulkus gingiva karena patologis)
Pergerakan tepi margin gingiva kearah koronal, perpindahan junctional epitel
kearah apikal dan epitel koronal hilang dari permukaan gigi, dan kombinasi
keduanya.
- resorbsi tulang alveolar, awalnya ada penumpukan plak yang mengandung
bakteri, bakteri akan mengeluarkan LPS dimana dia mengaktifkan mediator
mediator kimia seperti sitokin, interleukin yang menstimulasi osteoklas dan
preosteoklas yang berfungsi untuk resorbsi tulang. sehingga dapat menyebabkan
hilangnya perlekatan pada gigi.

7. Apa saja klasifikasi periodontitis kronis berdasarkan keparahan dan luas


daerah?
- Berdasarkan luas
Localized form, adanya kerusakan perlekatan dan kehilangan tulang alveolar yang
mengenai kurang lebih 30% sisi yang terlibat.
Generalized form, adanya kerusakan perlekatan dan kehilangan tulang alveolar
yang mengenai lebih dari 30% sisi yang terlibat.
- Berdasarkan keparahan CAL
Mild periodontitis, 1-2 mm
Moderate periodontitis, 3-4 mm
Severe periodontitis, lebih atau samadengan 5mm

STEP 4

STEP 5

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi periodontitis kronis?


2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyebab dan faktor predisposisi
terjadinya periodontitis kronis?
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme terjadinya periodontitis
kronis?
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gejala klinis, HPA dan gambaran
radiografis dari periodontitis kronis?
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi periodontitis kronis
berdasarkan keparahan dan luas daerah?

Anda mungkin juga menyukai