BLOK 15 MODUL 3
“PENYAKIT GINGIVA DAN PERIODONTAL”
KELOMPOK 2
Tutor : Drg. Dhita Noviantika
Pak Dul (45 tahun) datang ke dokter gigi spesialis periodonsia dengan keluhan gigi
belakangnya berdenyut dan tersa sakit sejak 3 hari yang lalu, saat menyikat gigi gusi sering
berdarah hampir di semua gigi. Dari anamnesa yang dilakukan diektahui Pak Dul menderita
Diabetes Melitus yang terkontrol sejak 2 tahun yang lalu, sehingga banyak giginya yang
goyang, tapi untuk memeriksakan giginya, beliau merasa takut.
Pemeriksaan intra oral, terlihat gigiva abses gigi 36, gigivitishampir disemuaregio,
mobility gigi posterior rahang atas dan rahang bawah derajat 2 dan 3, beberapa gigi telah
dilakukan restorasi, oral hygiene buruk. Pada pemeriksaan foto rongent terlihat kerusakan
tulang horizontolhampir di seluruh regio. Terlihat area radiolusensepanjang akar gigi dan
periapikal gigi 12 yang telah dilakukan perawatan endodontik. Regio posterior rahang atas
dan bawah telah mengalami periodontitis kronis, dimana terdapat poket periodontal yang
cukup dalam danbleedingonprobing. Jika tidak dirawat, kondisi itu dapat menimbulkan
terjadinya abses periodontal.
Bagaimana saudara menjelaskan kondisi yang dialami oleh Pak Dul?
Langkah Seven Jumps :
1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
2. Menentukan masalah
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan
mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat
solusi secara terintegrasi
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
URAIAN
Langkah I Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal
yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
Bleeding On Probing
Adalah meningkatnya laju aliran daarah di sulkusgingiva yang merupakan tanda
adanya kerusakan jaringan aktif
6. kondisi Pak Dul jika tidak dirawat dapat menyebabkan abses periodontal
Hal ini dikarenakan adanya poket periodontal yang dalam ang jika dibiarkan
lama kelamaan akan terbentuk eksudat berupa pus yang kemudian akan menyebabkan
terjadinya abses
9. penyebab gigngivitis
Plak
OH yang jelek
Hormonal seperti pubertas dan kehamilan
Penyakit sistemik
Kurang vit C
GINGIVITIS PERIODONTITS
- Perdarahan saat probing - Inflamasi gingiva
- Perubahan struktur dan kontur - Akumulasi plak
gingiva - Gigi mobiliti
- Perubahan warna - Poker periodontal
Langkah IV Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan
dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untukmembuat
solusi secara terintegrasi
Pak Dul (45 tahun)
drg. Septo
1. Gingiva
a. Pengertian Gingiva
Gingiva (gusi) adalah bagian mukosa di dalam rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi
lingir (ridge) alveolar. Gingiva merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi, periodonsium dan
membentuk hubungan dengan gigi. Gingiva berfungsi melindungi jaringan di bawah pelekatan gigi
terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut.
b. Anatomi Gingiva
Bagian-bagian dari gingiva menurut Manson & Eley (1993) adalah sebagai berikut:
1) Mukosa Alveolar
Mukosa alveolar adalah suatu mukoperiosteum yang melekat erat dengan tulang
alveolar di bawahnya. Mukosa alveolar terpisah dari periosteum melalui perantara
jaringan ikat longgar yang sangat vaskular sehingga umumnya berwarna merah tua.
2) Pertautan Mukogingiva
3) Perlekatan Gingiva
Perlekatan gingiva atau attached gingiva meluas dari alur gingiva bebas ke pertautan
mukogingiva yang akan bertemu dengan mukosa alveolar. Permukaan attached gingiva berwarna
merah muda dan mempunyai stippling yang mirip seperti kulit jeruk. Lebar attached gingiva
bervariasi dari 0-9 mm. Attached gingiva biasanya tersempit pada daerah kaninus dan premolar
bawah dan terlebar pada daerah insisivus (3-5 mm).
5) Interdental gingiva
Interdental gingiva atau gingiva interdental adalah gingiva antara gigi-geligi yang
umumnya konkaf dan membentuk lajur yang menghubungkan papila labial dan papila
lingual. Epitelium lajur biasanya sangat tipis, tidak keratinisasi dan terbentuk hanya dari beberapa
lapis sel.
2. Sementum
Sementum merupakan lapisan tipis dari jaringan ikat terkalsifikasi yang menutupi dentin di
area akar gigi. Fungsi sementum adalah memberikan perlekatan dengan fibrin kolagen dari ligamen
periodontal untuk menopang gigi, memelihara integritas akar, dan terlibat dalam perbaikan dan
remodeling gigi dan tulang alveolar. Sementum berwarna kuning mengkilat dan secara klinis tidak
terlihat namun saat terjadi resesi gingiva maka sementum akan terlihat. Resorpsi sementum dapat
disebabkan karena stres oklusal yang berlebihan, gerakan ortodonti, tekanan tumor, dan defisiensi
kalsium atau vitamin D.
3. Ligamen Periodontal
Ligamen periodontal merupakan lapisan jaringan ikat lunak yang menutupi akar gigi dan
melekatkan akar gigi terhadap tulang alveolar. Ligamen periodontal terdiri atas serabut pembuluh
darah yang kompleks dan serabut jaringan ikat kolagen yang mengelilingi akar gigi dan melekat ke
prosesus alveolaris. Fungsi ligamen periodontal antara lain memelihara gigi dalam soket, memiliki
fungsi sensoris yaitu dapat merasakan nyeri saat terjadi tekanan berlebihan, menyediakan nutrisi
bagi sementum dan tulang, memiliki fungsi formatif yaitu membentuk dan memelihara sementum
dan tulang alveolar serta fungsi resorptif yaitu dapat meremodeling tulang alveolar saat terjadi
resorpsi tulang akibat tekanan pengunyahan.
4.Tulang alveolar
Tulang alveolar adalah bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk soket gigi
(alveoli) yang terdiri atas puncak alveolar (alveolar crest), tulang interproksimal, dan tulang
interradikular yaitu tulang antara 2 akar gigi. Puncak alveolar berada paling koronal dari prosesus
alveolaris, normalnya 1 - 2 mm dari cemento enamel junction (CEJ) dan tampak dari aspek fasial gigi.
Puncak alveolar mengelilingi gigi seperti bentuk bergelombang dan mengikuti kontur permukaan
CEJ.
Tulang interproksimal atau disebut juga septum interdental merupakan tulang yang berada
di antara permukaan proksimal dari dua gigi yang berdekatan. Kontur dari tulang interproksimal
dapat menjadi indikator jaringan periodontal yang sehat (Madukwe, 2014). Pada area gigi posterior,
kontur puncak tulang interproksimal pararel terhadap garis imajiner yang ditarik antara CEJ masing-
masing gigi. Puncak alveolar memiliki bentuk horizontal saat CEJ antara gigi dengan gigi sebelahnya
sama tingginya, sedangkan puncak alveolar akan memiliki bentuk vertikal saat salah satu gigi
sebelahnya tumbuh miring atau erupsi pada tinggi yang berbeda.
d. Lesi lainnya
c. histoplasmosis
d. penyakit lainnya
b. penyakit lainnya
5. Manifestasi gingiva karena keadaan sistemik
a. penyakit mukokutaneus
1). lichen planus
2). pemphigoid
b). nickel
c). acrylic
d). bahan lainnya
b. trauma fisikal
c. trauma termal
B. Generalized
B. Generalized
2. Leukemia
3. Penyakit lainnya
4. Papillon-Lefevre syndrome
5. Chediak-Higashi syndrome
6. Histiocytosis syndrome
9. Cohen syndrome
10. Ehlers-Danlos syndrome ( types IV, VIII )
11.Hypophosphatasia
12.Penyakit lainnya
3. Fraktur akar
Tanda lain dari PDI adalah bahwa hanya enam gigi geligi yaitu 6/14 atas, 41/6 bawah
yang digunakan dalam pemeriksaan dan pengukuran. Data dari gigi geligi ini digunakan
mewakili gigi geligi lain secara keseluruhan dan skore rata-ratanya adalah skore dari
pasien.
Menurut Caranza edisi 9, ada beberapa macam indeks dalam diagnosis penyakit periodontal,
antara lain: (Caranza, 2002)
• Kriteria untuk indeks gingiva (Loe H. 1967)
0 = gingiva normal
1 = inflamasi ringan; sedikit ada perubahan warna dan sedikit edema. tidak berdarah ketika
di prob.
2 = inflamasi sedang; tampak kemerahan, edema, dan glazing. Berdarah ketika di prob.
3 = inflamasi yang parah; kemerhaan yang jelas, dan edema. Ulserasi. Cenderung berdarah
spontan.