Anda di halaman 1dari 3

Skenario 5

Gigi goyang

Pak Heru (50 tahun), datang ke poli gigi RSND dengan keluhan gigi goyang yang
dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Pasien tsb mengaku memiliki penyakit sistemik
DM dan jantung. Gambaran klinis yang ditemukan dalam mulut pasien adalah poket 3-7 mm,
resesi 1-4 mm, kegoyangan derajat 3, terdapat beberapa sisa akar. Gambaran radiografik pada
rontgen panoramik ditemukan kehilangan tulang mencapai 1/3 apikal pada jaringan
periodontal lebih dari 30% gigi yang tersisa.
Kata kunci : gigi goyang, penyakit sistemik, hilang tulang 1/3 apikal
Narasumber :
1. drg. Isniya Nosartika, MDSc, Sp.Perio

Referensi :
1. Newman, M, dkk. Newman and Carranza’s Clinical Periodontology. 13 thed. Elsevier.
2018
2. White, Stuart C., Pharoah, Michael J. Oral Radiology : Principles and Interpretation. 7thed.
Mosby. 2013

TERMINOLOGI
RUMUSAN MASALAH
1. Diagnosis sementara?
Generalized chronic periodontitis, Periodontitis kronis merupakan penyakit yang
secara progresif berjalan lambat. Penyakit ini disebabkan oleh faktor lokal dan
sistemik. Walaupun periodontitis kronis merupakan penyakit yang paling sering
diamati pada orang dewasa, periodontitis kronis dapat terjadi pada anak-anak dan
remaja sebagai respon terhadap akumulasi plak dan kalkulus secara kronis.
Ciri-ciri:
- Poket 3-7 mm
- Resesi 1-4 mm
- Kegoyangan derajat 3
- Kehilangan tulang 1/3 apikal
- Kerusakan jaringan periodontal lebih dari 30%
2. Perawatan?

Tujuan pengobatan periodontitis adalah mengurangi peradangan, menghilangkan celah


antara gusi dan gigi, serta mengatasi penyebab peradangan gusi tersebut. Jika
periodontitis belum parah, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik minum atau
topikal (berupa gel atau obat kumur) untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi.
Selain itu, scaling atau pembersihan karang gigi juga diperlukan guna menghilangkan
karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi.

Jika bakteri dan plak bertumpuk di akar gigi, maka metode root planing diperlukan untuk
membersihkan dan mencegah penumpukan bakteri dan karang gigi lebih lanjut, serta
menghaluskan permukaan akar.

Untuk kasus periodontitis yang berat, biasanya dokter akan menerapkan prosedur operasi.
Tindakan operasi yang dilakukan dapat berupa operasi untuk mengurangi kantong atau
celah gusi, operasi untuk mencangkok jaringan lunak yang rusak akibat periodontitis,
operasi cangkok tulang untuk memperbaiki tulang-tulang di sekitar akar gigi yang telah
hancur, serta mencabut gigi yang terkena agar tidak semakin parah dan menyerang daerah
lain,.

3. Pencegahan?
Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi agar terbebas dari
bakteri yang menyebabkannya. Gosoklah gigi tiap selesai makan atau paling tidak 2 kali
sehari, yaitu di waktu pagi hari dan malam hari menjelang tidur. Gunakan sikat gigi yang
lembut, dan ganti sikat gigi setelah dipakai selama 3-4 bulan. Jangan lupa untuk
membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Selain rajin menyikat gigi, rutinlah
memeriksakan gigi dan melakukan scaling gigi  ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.

4. Gejala periodontitis?

 Nyeri saat mengunyah.


 Gusi berdarah dan terasa lunak jika disentuh.
 Gusi bengkak dan berwarna merah atau keunguan.
 Gusi terasa lunak jika disentuh.
 Penumpukan plak dan karang gigi pada gigi.
 Mulut terasa tidak enak, asam, dan napas menjadi bau.
 Penyusutan gusi, sehingga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.
 Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.
 Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang.
 Gigi tanggal.

5. Hubungan penyakit sistemik dengan keluhan pasien?


Diabetes dapat mempengaruhi penyakit periodontal, bahkan
penelitian baru menunjukkan bahwa penyakit periodontal dapat
mempengaruhi diabetes juga. Tingkatkeparahan penyakit gusi
dapat meningkatkanresiko kontrol glikemik yang buruk. Bila
dibandingkan pasien diabetes dengan penyakit gusi yang ringan,
maka orang-orang dengan penyakit gusi parah memiliki prevalensi
protein dalam urin (proteinuria) yang signifikan dan sejumlah
komplikasi kardiovaskular. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian
dan kerjasama yang erat antara dokter dan dokter gigi. Mengobati
komplikasi periodontal dapat meningkatkan kontrol metabolik dari
penyakit diabetes.

ANALISIS MASALAH
http://poltekkes-denpasar.ac.id/files/JSH/V9N1/Ratih%20Larasati1%20JSH%20V9N1.pdf

Anda mungkin juga menyukai