Anda di halaman 1dari 16

Pencegahan penyakit gimul

Tugas PPGM:

Makalah Cara
Pencegahan Penyakit Gigi dan mulut

Disusun Oleh:
Kelompok 12:
Andi
mardatillah.M
Andi hikmawati
yunus

Wahyuni majid
Yuniar intan.p
idawati

Pencegahan penyakit gimul

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita hanturkan kepada ALLAH Subhanahu Wa Taalaa,


yang atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Makalah ini kami hadirkan sebagai pedoman pendamping dan
pendukung belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Makalah berjudul Cara Pencegahan Penyakit gigi dan mulut ini
merupakan wujud kontribusi kami kepada dunia pendidikan khususnya di SMK
KESEHATAN TNI-AL Makassar. kemajuan zaman dan perkembangan dunia
yang semakin maju menuntut siswa menjadi generasi yang cerdas, terampil,
kreatif, mandiri, dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya bangsa,
sehingga selain memiliki daya saing yang tinggi, juga berkarakter dan berakhlak
mulia. Harapan kami, makalah ini dapat membantu siswa dan guru untuk
mencapai tujuan belajar.
Semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar
serta dapat menjadi sarana belajar utama. Kritik dan saran selalu kami harapkan
sebagai bahan pembelajaran bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya.

Makassar, 02 Februari 2015

Tim Penyusun

Pencegahan penyakit gimul

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang.............................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................
BAB II PEMBAHASAN
C. Memelihara kebersihan gigi dan mulut.....................................
D. Memperkuat gigi dengan Topikal aplikasi flour.......................
E. Jenis-jenis makanan yang menyehatkan bagi gigi ....................
F. jenis-jenis makanan yang kurang menyehatkan bagi gigi.........
G. Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut...........................................
BAB III PENUTUP
H. Kesimpulan................................................................................
I. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

1
2
3
4
4
5
6-7
8
9
10-13
14
14
15

Pencegahan penyakit gimul

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut janganlah dianggap sepele karena gigi dan mulut
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tubuh kita. Kesehatan gigi dan
mulut juga berdampak pada kesehatan umum. menyebutkan telah ada beberapa
laporan penelitian yang menghubungkan antara kondisi kesehatan mulut dengan
Penyakit Jantung Koroner (PJK). Rees (1994) misalnya melaporkan orang yang
mempunyai penyakit penyangga gigi (periodontitis) berisiko mengalami stroke
hampir 3 kali lebih banyak dan mengalami PJK 2 kali lebih banyak daripada
orang yang jaringan penyangga giginya sehat. Bahkan beberapa penelitian
menyebutkan dugaan bahwa penyakit jaringan penyangga gigi yang
disebabkan terutama oleh bakteri gram negarif akan mengeluarkan racun
(endotoksin) dan sitokin peradangan (sebagai komponen sistim pertahanan
tubuh) sehingga memicu terjadinya pengapuran pembuluh darah
(atherosklerosis) dan penyumbatan pembuluh darah (thromboembolik) yang
menyebabkan PJK.
Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta akibatnya terhadap
kesehatan tubuh secara umum, maka upaya pemeliharaannya harus diusahakan
seoptimal mungkin. Upaya memelihara rongga mulut yang terutama haruslah
ditujukan untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut
karena pertumbuhan bakteri mulut yang tidak terkontrol merupakan penyebab
utama terjadinya problem gigi dan mulut.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Bagaimana cara memelihara kebersihan mulut?


Bagaimana cara memperkuat gigi?
Apa saja jenis makanan yang tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut?
Apa saja jenis makanan yang baik untuk kesehatan gigi?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui Cara memelihara kebersihan mulut


Mangetahui cara memperkuat gigi dengan topical aplikasi flour
Mengetahui jenis makanan yang tidak sehat untuk gigi
Mengetahui jenis makanan yang baik untuk gigi

Pencegahan penyakit gimul

BAB II
PEMBAHASAN

A. Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut


1. Plak dan Calculus
Kebanyakan orang belum memiliki pemahaman yang tepat mengenai
karang gigi (dental calculus). Sehingga masyarakat masih kurang begitu perhatian
dengan keberadaan karang gigi. Setelah merasakan sakit pada gigi atau gusi
barulah mereka periksa ke dokter gigi. Bahkan, sering sekali kasus sudah menjadi
parah sehingga harus ditunjang dengan berbagai pemeriksaan lain yang lebih
kompleks. Akibat yang lebih fatal lagi, jika upaya mempertahankan gigi sudah
tidak mungkin dilakukan.
Karang gigi adalah kumpulan plak gigi dan sisa-sisa makanan yang tidak

dibersihkan dalam waktu lama sehingga mengalami pengerasan. Warnanya bisa


coklat, hijau, putih, maupun kuning dan biasa terlihat melingkar di perbatasan
gigi dan gusi.
Akibat karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan
peradangan pada gusi yang biasa disebut dengan gingivitis (inflamasi gingiva) .
Tanda-tanda yang tampak pada inflamasi tahap awal adalah adanya warna
kemerahan, mengkilat, dan sedikit pembengkakan pada gusi. Bila tidak ada
penanggulangan inflamasi ini akan makin parah sehingga menjadi berdarah saat
menggosok gigi, bahkan bisa terjadi perdarahan yang sifatnya spontan. Terjadi
secara tiba-tiba dan biasanya masyarakat tidak mengetahui kapan dan mengapa
bisa terjadi.
Peradangan pada gusi ini bisa berlanjut menjadi peradangan pada
jaringan periodontal/penyangga gigi yang lain yaitu hingga tulang di sekitar gigi,
yang akan tampak jelas dengan pemeriksaan radiologi gigi yang
bersangkutan. Keadaan ini biasa disebut periodontitis. Jika peradangan sudah
mengenai jaringan periodontal gigi maka gigi akan goyah dan gigi bisa terlepas
sendiri.
Tidak seperti plak gigi yang bisa dibersihkan dengan sikat gigi, karang
gigi hanya bisa dibersihkan oleh praktisi kesehatan gigi. Pembersihan karang gigi
memerlukan alat-alat manual maupun elektrik kedokteran gigi. Pembersihan
karang ini biasa dinamakan scaling dan root planning. Pasien dapat melakukan
scaling tiap 6 bulan sekali sekaligus memeriksakan kesehatan giginya secara
teratur 6 bulan sekali. Hal ini bertujuan supaya adanya penyakit gigi dan mulut
dapat di deteksi lebih dini sehingga tidak berakibat fatal.

Pencegahan penyakit gimul

Penyebab Terjadinya :
Pembersihan gigi yang kurang baik
Tidak memakai kedua sisi gigi untuk mengunyah
Proses Terbentuknya :
Sisa Makanan ( Mengendap ) > Lapisan bening dan tipis ( Pelikel ) > Pelikel +
kuman > Plak (berikatan dengan kalsium ) > Karang Gigi
Jenis Karang Gigi :
a. Supra Gingival Calculus
Adalah calculus yang terdapat pada permukaan gigi diatas gusi. Biasanya
berwarna cream atau kuning kecoklatan jika terjadi perwarnaan karena stain
tembakau dan makanan. Biasanya terjadi pada permukaan ke arah pipi dari molar
(geraham) atas pertama dan permukaan kearah lidah incisivus (gigi seri) bawah.
b. Sub Gingival Calculus
Adalah calculus yang berada pada permukan gigi dibawah gusi. Dapat terjadi
dalam berbagai bentuk : granular, lempengan-lempengan atau berbentuk seperti
cincin. Biasanya berwarna hijau gelap atau hitam.
2. Cara Memelihara Kebersihan Gigi
1. Lebih memilih makanan yang berserat daripada makanan yang
bersifat lengket. Makanan yang berserat, selain baik untuk
kesehatan gigi dan mulut juga baik bagi kesehatan tubuh secara
keseluruhan.
2. Memilih menggunakan benang gigi (dental floss) daripada
menggunakan tusuk gigi saat membersihkan sisa makanan yang
terselip di sela-sela gigi (inter dental area). Penggunaan tusuk gigi
yang tidak hati-hati dapat melukai gusi kita.
3. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara rutin
minimal 2x sehari pada waktu pagi dan malam sebelum tidur.
Menyikat gigi ini bertujuan untuk membersihkan plak gigi yang
merupakan media yang baik bagi bakteri berkembang biak.
4. Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk
memeriksakan kondisi gigi dan mulut kita. Jangan menunggu ada
keluhan baru pergi ke dokter gigi.

Pencegahan penyakit gimul

B. Memperkuat Gigi Dengan Topikal Aplikasi Flour


Anak-anak memiliki kerentanan mengalami karies yang cukup tinggi. Hal ini
dikarenakan tingkat kepekaan dan kewaspadaan mereka akan kebersihan mulut
yang masih belum terlatih. Selain itu kebiasaan kebanyakan anak yang menyukai
makanan manis juga turut membuat tingkat karies pada anak menjadi tinggi.
Pencegahan terjadinya karies pada anak dapat dilakukan semenjak dini dengan
memperkuat enamel gigi dengan fluoride. Flouride dapat memperkuat enamel
gigi sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan pada gigi.
Penggunaan fluoride dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sistemik
Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes, dan
fluoridasi air minum.
b. Lokal
pemberian secara lokal dapat berupa penggunaan pasta gigi yang
mengandung fluor, obat kumur, dan topikal aplikasi flour.
Pemberian Fluor Secara Lokal dengan Topikal Aplikasi Fluor :
Topikal Aplikasi adalah suatu pengulasan zat yang mengandung fluor pada
seluruh permukaan gigi. Topikal aplikasi umumnya dilakukan pada gigi anakanakataugigisulung.
Waktu topikal aplikasi dianjurkan setelah gigi anak-anak tumbuh lengkap dalam
mulut, biasanya usia 2,5 3 tahun.
Sebaiknya pengulasan dilakukan sedini mungkin, pada saat gigi susu sudah
mulai tumbuh. Pengulasan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa
pertumbuhan gigi anak-anak, sampai usia 12 tahun (gigi tetap sudah mulai
tumbuhsemua).
Diutamakan untuk masyarakat yang tidak mendapat manfaat dari fluoridasi air
minum seperti di Indonesia.
Cara Kerja Fluor Dalam Menghambat Karies Gigi
Mekanisme fluor dapat mencegah karies gigi belum dapat ditemukan secara
jelas, namun pada intinya fluor dapat berikatan dengan enamel dengan
membentuk ikatan fluoroapatit yang lebih stabil dibandingkan dengan
hidroksiapatit yang merupakan struktur gigi yang kurang stabil terutama bila
terpapar asam. Namun, dalam penemuan terbaru, selain pembentukan
fluoroapatit, ditemukan pula adanya CaF2 setelah pemberian topikal aplikasi
fluoride. CaF2 dapat menyediakan ion bebas fluor yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan fluoroapatit atau juga untuk menghadapi proses kariogenik.

Pencegahan penyakit gimul


Mencegah demineralisasi
Gigi yang diberi fluor memiliki penurunan daya larut enamel dalam asam
rongga mulut. Dengan cara mengurangi permeabilitas enamel maka mineral yang
terkandung dalam gigi tidak cepat terlarut dalam saliva, melainkan digantikan
oleh ion-ion F bebas pada permukaan enamel.
Memiliki sifat antibakteri
Pada keadaan ph rendah, fluoride akan berdifusi ke dalam Hydrofluoric Acid.
Hal ini menyebabkan fluoride menghambat metabolisme karbohidrat oleh bakteri
kariogenik sehingga menghalangi pembentukan asam dari karbohidrat oleh
mikroorganisme dalam mulut. Ini berlaku pula terhadap gigi yang mendapat fluor
secara
sistemik.
Mempercepat
remineralisasi
Dengan cara mengubah lingkungan permukaan enamel sehingga transfer ion
antara saliva dan enamel dipercepat ke arah enamel. Keadaan ini mengakibatkan
reionisasi pada permukaan yang terdemineralisasi menjadi lebih cepat.
Aplikasi Topikal Flour
Topikal flour dilakukan di poli gigi dan mulut oleh dokter gigi. Lebih baik
diaplikasikan beberapa kali dalam satu tahun sesuai dengan jenis topical flour
yang diaplikasikan.

C. JENIS-JENIS MAKANAN YANG MENYEHATKAN BAGI GIGI


Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah makanan yang
banyak mengandung serat, dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat ini akan membantu secara mekanis
menghilangkan deposit plak dan karang gigi. Contohnya seperti :
1. Buah-buahan
Buah-buahan seperti apel, stroberi, buah sitrun, kiwi, dan buah
lain yang tinggi kandungan vitamin C-nya. Vitamin C adalah
salah satu komponen penting dari kolagen yang berfungsi
seperti semen yang melekatkan satu sel dengan sel yang lain.
Bukan hanya membuat kulit sehat, tetapi juga mencegah
peradangan gusi.
2. Produk Hewani

Pencegahan penyakit gimul


Produk hewani, seperti daging sapi, ayam, dan telur.
Mengandung mineral fosfor yang bersamaan dengan vitamin D
dan kalsium dapat membentuk sistem tulang dan gigi yang kuat.

3. Air putih
Air putih membersihkan rongga mulut dan mendukung ludah
untuk bekerja mendepositkan mineral penting ke dalam pori
gigi. Air juga membuat gusi menjadi lentur dan membantu
membersihkan sisa makanan dari sela gigi yang dapat
mengakibatkan inflamasi dan bau napas kurang sedap.
4. Susu dan Yogurt
Susu dan yoghurt yang tidak ditambah gula. Selain kandungan
kalsiumnya, susu dan yoghurt memiliki tingkat keasaman yang
rendah, yang dapat memperlambat terjadinya erosi pada gigi.
5. Green tea
Green tea mengandung antioksidan polyphenols yang dapat
mencegah munculnya plak pada gigi, juga mengurangi
kemungkinan munculnya lubang pada gigi dan radang gusi.

D. JENIS-JENIS MAKANAN YANG KURANG MENYEHATKAN


BAGI GIGI
Salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit dan kerusakan pada gigi
dan mulut adalah faktor makanan yang di konsumsi. Sebagian makanan tersebut
merupakan makanan umumnya di konsumsi sehari-hari. Adapun makanan yang dapat
merusak gigi antara lain :
1. Makanan yang manis dan lengket
Makanan yang manis merupakan sumber makanan bagi jazad renik dengan berupa
coccen, bacilli, spiril yang merupakan jazad renik yang lebih cepat berkembangbiak.
2. Buah-buahan asam
Pada kenyataannya diet makanan sehat yang dijalankan oleh kebanyakan orang adalah
dangan menambahkan buah-buahan atau jus. Buah-buahan mempunyai PH yang
rendah atau bersifat asam. Ironisnya, asam inilah yang berdampak pada kerusakan

Pencegahan penyakit gimul


gigi yaitu pada lapisan terluar gigi (email) dan kemudian gigi menjadi ngilu dan
sensitif. Jeruk, apel, anggur, stroberi dan nanas adalah beberapa contoh buah-buahan
yang mempunyai sifat asam yang tinggi.
3. Kopi
Minuman favorit di pagi hari ini memiliki kadar asam cukup tinggi.
Jumlah kopi yang dikonsumsi dan cara mengkonsumsinya
memberikan pengaruh yang cukup besar pengaruhnya terhadap
risiko kerusakan gigi.

4. Minuman bersoda bir dan wine


Selain
lebih
banyak
keburukannya
ketimbang
manfaat
kesehatannya, minuman bersoda, bir dan anggur (wine) diketahui
merupakan minuman yang memiliki kadar keasaman yang cukup
tinggi. Kalau pun Anda menggemari minuman ini, cobalah untuk
tidak menahannya di mulut sesaat sebelum menelan, terkhusus
pada minuman bersoda. Karena dengan demikian Anda
memperpanjang lamanya kontak antara gigi dan minuman soda,
sehingga meningkatkan angka risiko kerusakan gigi lebih tinggi lagi.
5. Pempek
Sejatinya bukan pempeknya yang merusak gigi. Namun cuko
(bumbu cuka dari pempek)-nya yang menjadi pencetus kerusakan
gigi. Cuko pempek memiliki karakter asam (acid) yang tinggi, dan
paparannya secara menahun mengundang risiko kerusakan gigi.
6. Acar, sayuran dan buah yang diasamkan
Asinan dan acar memang sedap dijadikan makanan pelengkap.
Namun karena justru karena kadar keasamannya sangatlah tinggi
dan mengancam kesehatan gigi dalam paparan yang lama.

Pencegahan penyakit gimul

E. JENIS-JENIS PENYAKIT PADA GIGI DAN MULUT


Penyakit mulut dan gigi merupakan salah satu penyakit
yang banyak terjadi
di masyarakat. Hasil survei rumah tangga pada tahun 2004 menyebutkan 39
persen
penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut. Angka itu bukan
merupakan
angka yang dapat diabaikan karena telah terbukti bahwa penyakit gigi dan
mulut dapat secara signifikan mempengaruhi produktivitas masyarakat. Penyakit
gigi dan mulut dapat dibagi dua, yaitu penyakit yang menyerang jaringan keras
(gigi) dan jaringan lunak (mulut dan gusi).

1. Penyakit Jaringan Lunak


a. Stomatis
Stomatitis merupakan salah satu lesi atau kelainan berbentuk ulser (borok)
di dalam rongga mulut yang sering kali dan banyak dialami orang. Stomatis
yang dikenal dengan istilah sariawan.
b. Angular Chelitis
Angular cheilitis adalah kondisi peradangan umum yang terjadi pada sudutsudut mulut. Tergantung pada penyebabnya, peradangan ini mungkin

Pencegahan penyakit gimul


berlangsung selama beberapa hari atau bisa lebih lama lagi. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti : bekas jilatan air liur karena membasahi
bibir atau sudut bibir, bibir kering dan pecah-pecah, atau mungkin karena
infeksi bakteri, atau jamur, atau virus. Yang sering dijumpai adalah karena
infeksi oleh jamur Candida, yang sebenarnya merupakan flora normal di mulut.
Hanya saja saat tubuh kurang sehat dan sistem imun menurun, flora normal ini
mengambil kesempatan untuk beraksi.
c. Candidiasis
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang
sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai
moniliasis merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga
mulut manusia, dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat
tanpa gejala.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa
lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana
Candida albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.
d. Glossitis atrofi (atrofi lidah)
Glossitis atrofi, (lidah atrofi) adalah atrofi pada papilla lidah yang
mengakibatkan lidah menjadi licin/halus. Lidah mungkin pucat atau
eritematous dan mungkin pula tampak mengecil atau membesar. Ia mungkin
terkait dengan anemia, pellagra, defisiensi vitamin B kompleks, seriawan, atau
penyakit sistemik lain atau mungkin juga karena sebab lokal.
e. Pulpitis
Pulpitis adalah Peradangan pada jaringan pulpa gigi
f. Gingivitis
gingivitis atau radang gusi di sebut juga gingiva. Terjadi
biasanya karena menumpuk nya bakteri atau plak pada gigi,
tipe ini disebut plak induced gingivitis.
Seorang pasien yang terkena gingivitis akan mengalami gusi
merah dan membengkak, dan kemungkinan besar akan
berdarah saat menggosok gigi.
g. Periodontitis
Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan
pendukung gigi, yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal,

Pencegahan penyakit gimul


yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang
penyangga gigi yaitu tulang alveolar.
h. Kaposiss Sarcoma
Terjadi pada pasien penderita HIV, yang ditandai dengan
peradangan pada gusi yang sangat parah lanjutan dari
periodontitis.
i. Abses
Abses gigi adalah suatu keadaan dimana terjadinya
pengumpulan nanah yang disebabkan oleh onfeksi atau bakteri
yang di dalam gigi. abses gigi bisa terjadi karena akibat dari gigi
yang retak atau gigi yang berlubang tidak diobati hingga
menyebabkan bakteri-bakteri masuk ke dalam bagin gigi. Abses
gigi terjadi ketika bakteri menyerang pulpa gigi.
j. Tumor
Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan liar
di dalam dan di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidk
dapat dikembalikan dan tidak berguna bagi tumbuh.
k. Kista
Kista adalah suatu ruangan patologis biasanya berkapsul
jaringan ikat berisi cairan kental, semi liquid dan dapat berada
dalam jaringan lunak tapi terkadang juga mengenai jaringan
keras.
l. Infeksi Orofasial
Infeksi orofasial adalah radang yang berasal dari gigi yang
menghasilkan pus (nanah) di sekeliling apeks, menembus tulang
alveolar dan memasuki jaringan lunak sekitarnya.

2. Penyakit Pada Jaringan Keras


a. Karies
Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan
sementum, yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dalam suatu karbohidrat yang

Pencegahan penyakit gimul


dapat difermentasikan. Karies ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan
keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.
b. White Spot
White spot merupakan bercak putih pada permukaan gigi. Penjalaran karies mulamula terjadi pada email. Bila tidak segera dibersihkan dan ditambal, karies akan
menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa yang berisi saraf dan pembuluh
darah, sehingga menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa mati.

c. Hipersementosis
Hipersementosis adalah sementum yang berlebihan di sekitar akar gigi
karena kelainan lokal atau sistemik, misalnya akibat inflamasi pulpa atau
gangguan metabolic.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut dapat
dilakukan dengan memelihara kebersihan dan kesehatan gigi
dan mulut, salah satunya dengan cara mengkonsumsi
makanan yang baik untuk gigi seperti sayur dan buah-buahan

Pencegahan penyakit gimul


yang
mengandung
serat,
mengurangi
mengkonsumsi
makanan yang manis dan lengket. Menggunakan alat
pembersih gigi seperti benang gigi, menyikat gigi dengan
benar minimal dua kali sehari. Kunjungi dokter gigi secara
rutin setiap 6 bulan sekali. Dan cara yang dilakukan untuk
memperkuat gigi dengan menggunakan flour, baik secara
lokal maupun sistemik

B. SARAN
Memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
sangatlah penting. Kesehatan gigi dan mulut janganlah
dianggap sepele karena gigi dan mulut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari tubuh kita. Kesehatan gigi dan
mulut juga berdampak pada kesehatan umum. Maka dari itu
setiap orang harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan
di dalam rongga mulut.

Pencegahan penyakit gimul

DAFTAR PUSTAKA
http://www.enzim.com/bagaimana-cara-memelihara-kesehatan-gigi-dan-mulut
https://zulliesikawati.wordpress.com/tag/angular-chelitis/
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35555-Kep%20Sensori%20dan
%20Persepsi-Askep%20Candidiasis.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33762/3/Chapter%20II.pdf
http://wikimed.blogbeken.com/kelainan-bentuk-gigi

Anda mungkin juga menyukai