Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN INDIVIDU BBDM MODUL 5.

SKENARIO 1

METPEN DALAM PENELITIAN ILMIAH

Dosen Pembimbing:
Drg. Nadia Hardini, Sp.KG

Disusun Oleh:
Azzah Ulima Rahma (22010218110026)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
Skenario 1 BBDM Modul 5.1

Metpen dalam penelitian ilmiah


Syahrul seorang mahasiswa semester 6 di salah satu fakultas kedokteran gigi ternama
di kota Yogyakarta, merasa khawatir karena di semester ini harus mengajukan judul karya
tulis ilmiah (KTI). Syahrul merasa bahwa kegiatan ini akan terasa berat karena dalam
menyusun karya tulis ilmiah harus menggunakan metode ilmiah yang sistematis. Syahrul
sampai saat ini masih belum bisa menentukan jenis penelitian ilmiah yang akan dia pilih,
apakah akan melakukan penelitian laboratorium, penelitian lapangan, atau penelitian klinis.
Setelah berkonsultasi kepada pembimbing KTI, Syahrul disarankan mengawalinya dengan
mempelajari berbagai referensi untuk menentukan “masalah penelitian”. Pembimbing
berharap agar hasil penelitian syahrul orisinil dan bukan plagiasi dari penelitian sebelumnya.
Nara Sumber :
1. Prof. DR. drg. Oedijani S. MS
2. dr. Hari Peni Julianti, M.Kes.,Sp.KFR
Referensi :
1. Aries Siswanto, Victorinus. 2012. Strategi Dan Langkah – Langkah Penelitian.
Yogyakarta: Graha
Ilmu.
2. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
3. Asrori. Rinaldi SF, Mujianto B. 2017. Metodologi Penelitian dan Statistik. PPSDM
Kesehatan
Kemenkes. Jakarta.
4. Irmawantini, Nurhaedah. 2017. Metodologi Penelitian. PPSDM Kesehatan Kemenkes.
Jakarta.

Terminologi
1) Karya Tulis Ilmiah:Suatu karya tulis untuk dibuat memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode metode ilmiah yang disajikan secara runtut dan
sistematis, biasanya berisi fakta mengenai solusi yang diangkat
2) Orisinil:Karya yang dihasilkan tidak pernah ditulis oleh orang lain secara tertulis, Asli
3) Plagiasi:Plagiasi adalah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah
olah karangan sendiri, tidak hanya karangan dan juga ide dan gagasan, perbuatan ini
dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, tanpa menyatakan sumber
4) Referensi: tulisan berupa informasi mengenai suatu penelitian atau teori biasanya
berasal dari jurnal ilmiah, sesuatu yang digunakan oleh sang peneliti untuk menyokong
atau memperkuat penelitiannya, juga menunjang suatu argument atau teori yang
digunakan dalam bentuk tulisan dan juga suatu Tindakan penghalang plagiat
5) Metode Ilmiah: Proses berfikir untuk memecahkan masalah secara sistematis empiris
dan terkontrol, metode ilmiah merupakan pendekatan atau cara yang dipakai oleh
penelitian, dalam metode ilmiah ada unsur-unsur antara lain karakterisasi, hipotesis,
eksperimen, dan evaluasi
6) Sistematis:Segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan
yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang mampu menjelaskan
sebab dan akibat dari suatu permasalahan tersebut
7) Penelitian Klinis: cabang ilmu Kesehatan untuk menentukan keamanan dan
keefektifitasan obat dalam tujuan pengobatan manusia, biasanya penelitian ini
dilakukan didalam rumah sakit, selain obat juga dapat meneliti produk atau barang
8) Penelitian Laboratorium:penelitian yang dilakukan dalam tempat khusus yang
dilengkapi dengan peralatan yang dilengkapi dengan percobaan atau simulasi tertentu,
dilakukan didalam suatu ruangan yang tertutup yang menjauh kan dari variable
pengganggu
9) Masalah Penelitian: Suatu kesenjangan (gap) antara yang diharapkan terjadi dengan
kenyataan, merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel
penelitian, diambil dari suatu kesenjangan antara teori dan kenyataan atau teori dengan
prakteknya
10) Penelitian Lapangan: Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh langsung dari responden, penelitian yang dimana penelitinya
dapat berpartisipasi langsung pada penelitiannya, menggunakan metode data bersifat
kualitatif

Rumusan Masalah
1) Apa saja kriteria suatu penelitian sehingga dapat dikatakan orisinil dan tidak dikatakan
plagiasi?
2) Bentuk-bentuk karya tulis ilmiah?
3) Struktur metode ilmiah?
4) Tujuan metode ilmiah?
5) Jenis-jenis penelitian?
6) Apa fungsi dan manfaat dari penelitian?
7) Bagaimana cara menentukan permasalahan penelitian?
8) Perbedaan penelitian lapangan, laboratorium, dan klinis?
9) Apakah semua permasalahan penelitian ini berhak untuk dijadikan penelitian?
10) Kapan dikatakan refrensi itu valid?

Hipotesis
1) Mengutip kata atau kalimat menggunakan kaidah pengutipan
Diuji dengan aplikasi
Menyebutkan referensi pendukung dalam penelitiannya, yang dinyatakan penulis pada
karya tulisnya
2) Populer: Media massa
Semiformal: laporan praktikum dan makalah
Formal: Skripsi, thesis, dan disertasi
3) Mengidentifikasi memilih dan merumuskan masalah
Penyusunan kerangka pemikiran
Perumusan hipotesis
Menguji hipotesis secara empiris
Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan
4) Dengan meneliti akan dapat menerangkan keterkaitan variable yang ada
Memperoleh pengetahuan yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena
Untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah yang rasional dan teruji sehingga referensi
yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan
Mendapatkan hasil yang sudah objektif
5) Klasifikasi menurut
Metode:survey, eksperimen, naturalistik
Tingkat eksplanasi: Deskriptif, komparatif, hubungan
Caranya
Etika
Berdasarkan tujuan:
Berdasarkan bidang studi:sosial dan humaniora, dan eksakta
Berdasarkan pemakai: Murni dan terapan
Berdasarkan tempat penelitian:perpustakaan,laboratorium, dan lapangan
Sifat masalah yang diteliti, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan lapangan,
penelitian deskriptif, penelitian korelasional
6) Fungsi
Mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan
Melakukan sebuah inovasi
Memecahkan masalah dari fenomena yang sedang terjadi
Manfaat
Menghadirkan sebuah solusi
Sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya
7) Dapat dicari melalui pengamatan ,pendengaran, pengelihatan, perasaan dan penciuman.
Dan pemasalahan juga ditemukan akibat adanya gap pada penelitian.
8) Perbedaan tempat penelitian dan tujuan
9) Tidak semua penelitian layak untuk dijadikan permasalahan penelitian, harus
dipertimbangkan secara FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevance)
Ada dan tidak adanya teori yang mendukung penelitian
10) Referensi dikatakan valid apabila terdapat tahun penerbitan, penerbit, nama jurnal,
nomor jurnal, no. penerbitan, kota, nama penulis
Berasal dari lembaga yang kredibel
Terkategori sumber yang terbaru
Menyebutkan metodenya dengan valid
Sumber aktual dan presisi
Menyebutkan siapa dan lembaga yang menaunginya

Peta Konsep
Metodologi
Penelitian

Macam-macam Pendekatan
Struktur Metode Langkah-langkah
metode metode
penelitian Penelitian
penelitian penelitian
Sasaran Belajar
1) Mengetahui dan menjelaskan macam-macam metode penelitian
2) Mengetahui dan menjelaskan struktur metode penelitian
3) Mengetahui dan menjelaskan langkah-langkah (Perencanaan penulisan karya tulis
ilmiah hingga pembuatan karya tulis ilmiah) penelitian
4) Mengetahui dan menjelaskan pendekatan metode penelitian
5) Mengetahui dan menjelaskan definisi serta ciri-ciri plagiarisme dan orisinalitas
6) Mengetahui dan menjelaskan cara merumuskan masalah

Belajar Mandiri
1. Mengetahui dan menjelaskan macam-macam metode penelitian
Metode Penelitian berasal dari dua suku kata yaitu metode berasal dari Bahasa
Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh, dan penelitiaan berasal dari
kata research“re” adalah kembali “search” mencari. Mencari kembali yang dimaksud
adalah secara terus-menerus melakukan penelitian melalui proses pengumpulan
informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah
penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Metode penelitian menurut Sugiono (2007)
adalah “cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah.”
Jenis-jenis metode penelitian menurut Sugiono (2007) adalah:
a. Penelitian menurut tujuan
Menurut tujuan metode penelitian dibagi menjadi riset dasar atau riset murni
dan riset terapan atau risert aplikasi. Riset dasar (basic research) adalah riset yang
ditujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan tanpa ingin
menerapkan hasilnya dan sekedar untuk memahami masalah. Riset terapan adalah
riset yang ditujukan untuk mencari informasi atau memperluas manfaat dari temuan
penelitian dasar untuk memecahkan masalah.
b. Penelitian menurut metode
1) Metode penelitian survey: Digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya pada populasi besar maupun kecil.
2) Penelitian Ex Post Facto: yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi yang kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
3) Penelitian Eksperimen: yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
4) Penelitian Naturalistic: metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif.
Hasil penelitan kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
5) Policy Research: yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada para
administrator/manajer, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6) Action Research: merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan
produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme
kerja, iklim kerja, dan pranata.
7) Penelitian Evaluasi: merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu
untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi
untuk menjelaskan fenomena.
c. Penelitian menurut tingkat eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Penelitian ini dapat dikelompokan menjadi, deskriftif, komparatif dan asosiatif.
1) Penelitian Deskriptif: adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
2) Penelitian Komparatif : adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3) Penelitian Asosiatif/Hubungan: merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini
maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Pada penelitan ini minimal terdapat dua variable yang dihubungkan. Bentuk
hubungan antar variable ada tiga yaitu: simetris, kausal dan interaktif/resiprocal.
Hubungan simetris variable X tidak mempengaruhi variable Y atau sebaliknya.
Hubungan kausal/sebab akibat variable X memepengaruhi Y. Hubungan timbal
balik/reciprocal variable X dan Y saling mempengaruhi.
d. Penelitian menurut jenis data
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi dua
hal utama yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang
diangkakan (skoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Skoring: baik sekali
= 4, baik =3, kurang baik=2 dan tidak baik =1.
1) Metode penelitian kuantittif, metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
2) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumental kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.

2. Mengetahui dan menjelaskan struktur metode penelitian


a. Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk pernyataan yang
mengidentifikasikan variable-variabel dan karakteristik hubungan yang akan diteliti
b. Tempat dan waktu penelitian dimana akan dilakukan generalisasi mengenai
variable-variabel yang diteliti
c. Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat
generalisasi yang diharapkan
d. Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian. Tingkat
keumuman dan metode penelitian
e. Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasi variable yang akan
dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan teknik mendapatkan
data
f. Teknik analisis data yang mencakup langkah-langkah dan teknik analisis yang
dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan hipotesis.

3. Mengetahui dan menjelaskan langkah-langkah (Perencanaan penulisan karya tulis ilmiah


hingga pembuatan karya tulis ilmiah) penelitian
a. Pengajuan masalah
Langkah pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah.
Menurut Riduwan (2008) bahwa latar belakang masalah dalam penelitian
menjelaskan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi
profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan tertentu. Latar belakang
masalah terdiri atas:
- Apa saja yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah
tersebut tidak diteliti,
- Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran
untuk memunculkan masalah,
- Kerugian-kerugian apa yang yang bakal diderita jika tidak diteliti dan
keuntungan-keuntungan apa kiranya jika diteliti,
- Kedudukan masalah yang hendak diteliti itu dalam wilayah bidang studi yang
ditekuni oleh peneliti yang bersangkutan,
- Keadaan atau fakta actual yang menarik perhatian penulis untuk diteliti.
b. Penyusunan kerangka teoritis
Langkah selajutnya adalah menentukan hipotesis. Hipotesis merupakan
dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan. Menjawab
hipotesis dilakukan dengan melakukan pengkajian teori. Agar sebuah kerangka
teoritis dapat disebut meyakinkan maka argumentasi yang disusun tersebut harus
dapat memenuhi beberapa syarat: pertama, teori-teori yang digunakan dalam
membangun kerangka teoritis harus merupakan pilihan dari sejumlah teroi yang
dikuasi secara lengkap dengan mencakup perkembangan-perkembangan terbaru.
ilmu berkembang dengan cepat dan sebuah teori yang bersifat efektif pada suatu saat
mungkin akan ditinggalkan pada saat yang lain. Oleh sebab itu maka pengetahuan
mengenai teori-teori yang akan dipergunakan harus sudah mencakup perkembangan
perkembangan terbaru di bidangnya.
Kedua, analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang difokuskan kepada cara
berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut dengan pembahasan secara
eksplisit mengenai postulat, asumsi dan prinsip yang mendasarinya. Ketiga, mampu
mengidentifikasikan masalah yang timbul sekitar disiplin ilmu tersebut.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan. Kerangka pemikiran yang berupa penjelasan
sementara ini merupakan argumentasi dalam merumuskan hipotesis yang merupakan
jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan. Kriteria utama agar suatu
kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuan adalah alur-alur pikiran yang
logis dalam membangun. Dalam kerangka teoritis juga perlu melakukan pengkajian
terhadap penelitian-penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh peneliti lain.
suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.
Kerangka teoritis suatu penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.
Bahwa produk akhir dari proses pengajuan kerangka teoritis ini adalah perumusan
hipotesis serta merupakan pangkal dan tujuan dari seluruh analisis. Hal ini harus
tercermin bukan saja dalam struktur logika berpikir melainkan juga dalam struktur
penulisan.
Langkah dalam penyusunan kerangka teoritis dan pengajuan hipotesis ini
dapat dibagi sebagai berikut:
- Pengkajian mengenai teori-teori ilmiah yang akan dipergunakan dalam analisis
- Pembahasan mengenai penelitian-penelitian lain yang relevan
- Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis dengan
mempergunakan premis-premis
- Perumusan hipotesis
c. Metodologi penelitian
Langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis tersebut secara empiris. Artinya
melakukan verifikasi apakah pertanyaan yang dikandung oleh hipotesis yang
diajukan tersebut didukung atau tidak oleh kenyataan yang bersifat faktual. Proses
verifikasi ditujukan kepada upaya untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum
dari fakta-fakta yang bersifat individual. Masalah yang dihadapi dalam proses
verifikasi ini adalah bagaimana prosedur dan cara dalam pengumpulan dan analisis
data agar kesimpulan yang ditarik memenuhi persyaratan berpikir induktif.
Penetapan prosedur dan cara ini disebut metodelogi penelitian yang pada hakikatnya
merupakan persiapan sebelum verifikasi dilakukan.
Salah satu metode yang harus ditentukan dalam metodologi penelitian adalah
metode penelitian. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing
dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Oleh sebab
itu maka kegiatan pertama dalam penyusunan metodologi penelitian adalah
menyatakan secara lengkap dan operasional tujuan penelitian yang mencankup
variable-variabel yang akan diteliti dan karakteristik hubungan yang akan diuji
sekaligus tingkat keumuman dari kesimpulan yang akan ditaris seperti tempat,
waktu, kelembagaan dan sebagainya.
Dalam teknik pengumpulan data harus dinyatakan variable yang akan
dikumpulkan, sumber data dari mana keterangan variable tersebut didapatkan. Jika
pengumpulan data memerlukan instrument tertentu maka instrument yang akan
dipergunakan harus diuji dahulu sebelum dipergunakan. Instrument harus teruji
mengenai keabsahan (validitas) dan keandalannya (reliable).
Langkah dalam penyusunan metodologi penelitian adalah:
- Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk pernyataan
yang mengidentifikasikan variable-variabel dan karakteristik hubungan yang
akan diteliti
- Tempat dan waktu penelitian dimana akan dilakukan generalisasi mengenai
variable-variabel yang diteliti
- Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat
generalisasi yang diharapkan
- Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian. Tingkat
keumuman dan metode penelitian
- Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasikan variable yang akan
dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan teknik
mendapatkan data
- Teknik analisis data yang mencakup langkah-langkah dan teknik analisis yang
dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan hipotesis
d. Hasil penelitian
Tujuan dari membahas hasil penelitian adalah membandingkan kesimpulan
yang ditarik dari data yang dikumpulkan dengan hipotesis yang diajukan. Data yang
dikumpulkan tersebut diolah, dideskripsikan, dibandingkan dan dievaluasi yang
kesemuanya diarahkan kepada sebuah penarikan kesimpulan apakah data tersebut
mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian juga lebih baik
dilengkapi dengan evaluasi. Evaluasi yang mencakup masalah-masalah dapat
menjadi saran-saran yang bermanfaat bagi peneliti lain yang mungkin berminat
untuk mengkaji masalah itu lebih lanjut.
Untuk melaporkan hasil penelitian maka secara singkat dan kronologis
pertama-tama diberikan deskripsi tentang variable yang diteliti yang disusul dengan
teknik analisis yang dipergunakan. Setelah itu hasil pengukuran dilaporkan yang
kemudian dilengkapi dengan kesimpulan analisis dari data yang telah dikumpulkan.
Laporan ditulis dalam bentuk esai dengan kalimat-kalimat verbal yang mencakup
semua pernyataan yang seharusnya dikemukakan baik pernyataan yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Jika diperlukan, deskripsi dalam bentuk esai ini dapat
dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel, grafik, atau bagan yang
berfungsi untuk lebih menjelaskan pernytaan yang terkandung dalam esai.
Demikian juga data yang ditempatkan dalam tubuh utama laporan harus
merupakan data yang telah diolah. Data mentah dan langkah-langkah dalam
pengolahan data tersebut sebaiknya ditulis dalam lampiran.
Langkah berikutnya adalah memberikan penafsiran terhadap kesimpulan
analisis data. Dalam langkah ini harus menafsirkan hubungan yang bersifat statistis
seperti regresi dan korelasi dalam hubungan yang bersifat ilmiah seperti hubungan
kausalita. Demikian juga harus menafsirkan tingkat keumuman dari kesimpulan
yang ditarik berdasarkan contoh kepada kesimpulan yang menyangkut populasi.
Hasil penilitian dapat dilaporkan sebagai berikut:
- Menyatakan variable-variabel yang diteliti
- Menyatakan teknik analisis data
- Mendeskripsikan hasil analisis data
- Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan terhadap kesimpulan analisis
data
- Menyimpulakn pengujian hipotesis apakah ditolah atau diterima.
e. Ringkasan dan kesimpulan
Kesimpulan penelitian merupakan sintesis dari keseluruhan aspek penelitian
yang terdiri dari masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi penelitian, dan
penemuan penelitian. Peneliti harus mampu menarik kesimpulan yang utuh dari data
yang bersifat terpisah dengan tidak meninggalkan sifat keilmuan. Kesimpulan
penelitian ini harus tetap dapat dipertanggungjawabkan dalam kerangka teoritis
keilmuan yang didukung oleh penemuan penelitian. Kesimpulan ini kemudian
dibahas dengan jalan membandingkannya terhadap penelitian lain serta pengetahuan
ilmiah yang relevan.
Bab mengenai ringkasan dan kesimpulan dapat diperinci ke dalam langkah-
langkah sebagai berikut:
- Deskripsi singkat mengenai masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodelogi
dan penemuan penelitian
- Kesimpulan penelitian yang merupakan sintesis berdasarkan keseluruhan
aspek tersebut di atas
- Pembahasan kesimpulan penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap
penelitian lain dan pengetahuan ilmiah yang relevan
- Mengkaji implikasi penelitian
- Megajukan saran

4. Mengetahui dan menjelaskan pendekatan metode penelitian


Secara garis besar, berdasarkan pendekatan yang mendasarinya ada dua macam
penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
a. Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Penelitian dilakukan dengan urutan dan prosedur tertentu yang bersifat
tetap. Penelitian harus berawal dari penemuan permasalahan dan
berlanjut kepada tahap-tahap selanjutnya. Proses penelitian ilmiah secara umum
harus memenuhi tahapan perumusan masalah, telaah teoretis, verifikasi data,
dan kesimpulan. Tahap-tahap ini berlaku untuk pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah
(scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical
positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika,
kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi. Fokus penelitian kuantitatif
diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas
dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau
dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk
menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas
dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang
menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan
teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan
hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol,
instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan
penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang
diperoleh melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel penting
untuk ada dan harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel
masing-masing. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya,
seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan.
Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran
angka.
Pendekatan penelitian kualitatif sebaiknya digunakan saat:
 Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik hasil pangamatan
sendiri maupun pencermatan dokumen. Misalnya penelitian kuantitatif
untuk menguji efektivitas ekstrak daun kacapiring terhadap penyembuhan
sariawan.
 Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan
infomasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas,
maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil daripopulasi
tersebut. Misalnya penelitian tentang disiplin kerja dokter gigi di Kota
Semarang. Peneliti dapat mengambil sampel yang representatif, tidak
berarti harus semua dokter gigi di Kota Semarang menjadi sumber data
penelitian.
 Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment terhadap
subyek tertentu. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling
cocok digunakan. Misalnya penelitian untuk mengetahui pengaruh
konsumsi rokok terhadap keadaan rongga mulut pasien.
 Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian
dapat berbentuk dugaan mengenai hubungan antar variabel (hipotesis
asosiatif) ataupun perbedaan skor variabel antar kelompok (hipotesis
komparatif). Misalnya peneliti ingin mengetahui perbedaan antara disiplin
kerja dokter gigi laki-laki dengan dokter gigi perempuan. Hipotesis
komparatif yang diuji adalah: “Terdapat perbedaan disiplin kerja dokter
gigi laki-laki dengan dokter gigi perempuan”.
b. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa
kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman
sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut pandang partisipan.
Lima ciri pokok karateristik penelitian kualitatif:
- Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
- Memiliki sifat deskriptif analitik
- Tekanan pada proses bukan hasil
- Bersifat induktif
- Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya,
tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi
lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik,
tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya
suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan
sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu.
Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama
berada di lapangan.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila
dibandingkan dengan pendekatan kuantitatif. Sebaiknya pendekatan kualitatif
digunakan saat:
 Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan
pendekatan kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk
pada situasi, melakukan eksplorasi, sehingga masalah ditemukan dengan
jelas.
 Bila peneliti ingin memahami makna di balik data yang tampak. Gejala
sosial sering tidak dapat dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang. Misalnya persepsi mahasiswa tentang kepemimpinan
rektor akan berbeda dengan persepsi rektor itu sendiri. Data untuk mencari
makna kepemimpinan rektor tersebut hanya cocok diteliti dengan metode
kualitatif misalnya melalui wawancara mendalam, observasi, dan juga
pencermatan dokumen.
 Bila peneliti ingin memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian
kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap
interaksi sosial tersebut. Misalnya pemahaman terhadap kepemimpinan
komting hanya dapat dilakukan melalui kajian mendalam bukan hanya
pengukuran sepintas. Dengan demikian dapat ditemukan pola hubungan
yang jelas sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan
antar gejala. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau
menjadi teori.
 Bila peneliti ingin memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit
dipastikan kebenarannya. Melalui berbagai teknik pengumpulan data
kualitatif, kepastian data akan lebih terjainin. Melalui pendekatan
kualitatif data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, penelitian berakhir
setelah data itu jenuh sehingga kepastian data dapat diperoleh.
 Bila ingin meneliti tentang sejarah atau perkembangan. Sejarah atau
perkembangan kehidupan seseorang atau kelompok orang dapat dilacak
melalui pendekatan kualitatif. Misalnya sejarah perkembangan universitas
dari awal hingga sekarang.

5. Mengetahui dan menjelaskan definisi serta ciri-ciri plagiarisme dan orisinalitas


Definisi Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 “Plagiat adalah
perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai”.Tanpa sengaja disini, bisa disebabkan karena kurang
pahamnya akan batasan plagiarisme itu sendiri atau karena tidak memiliki pemahaman
terkait bagaimana cara mengutip menggunakan karya orang lain. Sengaja maupun tidak
sengaja, jika dijumpai tindakan plagiat maka apapun alasannya tetaplah dipandang
sebagai plagiat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mengatakan “Plagiat adalah
pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-
olah karangan (pendapat) sendiri”. Dalam kedua definisi tersebut menekankan bahwa
plagiat merupakan tindakan mengakui karya atau pendapat orang lain sebagai karyanya
sendiri, baik sebagian maupun keseluruhan.
Ciri-ciri Plagiarisme
Batasan plagiarisme dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 17 Tahun
2010 dan menurut Soelistyo (2011) adalah sebagai berikut:
a. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan
tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
b. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya.
c. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
d. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
e. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat
sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
f. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah dipublikasikan oleh
pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
g. Mengumpulkan karya ilmiah yang dibuat orang lain (dengan cara membeli maupun
membayar) dan diakui sebagai karyanya
h. Menggunakan suatu karya untuk dikumpulkan pada satu tugas akademik, yang
sebelumnya telah digunakan pada tugas akademik lain yang terkait dengan suatu
mata kuliah.
Berikut ini tindakan yang tidak tergolong plagiarisme yaitu:
a. Menggunakan pengetahuan yang sudah menjadi fakta umum di masyarakat.
Misalnya tanggal-tanggal bersejarah, ibu kota suatu negara.
b. Menggunakan peribahasa yang sudah umum dikenal. Kata-kata mutiara yang tidak
diketahui lagi siapa penciptanya.
c. Memparafrasa kalimat orang lain, dengan tetap menyebutkan sumbernya secara
jelas.
d. Melakukan kutipan, sehingga jelas, bagian karya yang dikutip dari karya orang lain,
dengan tetap menyebutkan sumbernya secara jelas.
Definisi Orisinalitas
Orisinalitas menurut KBBI adalah asli atau tulen. Orisinalitas merupakan kriteria
utama dan kata kunci dari hasil karya akademik terutama karya ilmiah, khususnya
skripsi, tesis, atau laporan penelitian yang dilakukan oleh penulisnya.
Ciri-ciri Orisinalitas
Sebuah skripsi, tesis, atau laporan penelitian bisa dikatakan orisinal apabila
memenuhi beberapa kriteria yaitu:
a. Penulis mengatakan sesuatu yang belum pernah dikatakan oleh orang lain
b. Penulis melakukan karya empiris yang belum dilakukan sebelumnya
c. Penulis menyintesis hal yang belum pernah disintesis sebelumnya
d. Penulis membuat interpretasi baru dari gagasan atau hasil karya orang lain
e. Penulis melakukan sesuatu yang baru dilakukan di negara lain, tetapi di belum
dilakukan di negaranya
f. Penulis mengambil teknik yang ada untuk mengaplikasikannya dalam bidang atau
area yang baru
g. Penulis melakukan penelitian dalam berbagai displin ilmu dengan menggunakan
berbagai metodologi
h. Penulis meneliti topik yang belum diteliti oleh orang dalam bidang ilmu yang
ditekuninya
i. Penulis menguji pengetahuan yang ada dengan cara orisinal
j. Penulis menambah pengetahuan dengan cara yang belum dilakukan sebelumnya
k. Penulis menulis informasi baru untuk pertama kali
l. Penulis memberi eksposisi terhadap gagasan orang lain
m. Penulis melanjutkan hasil sebuah karya yang orisinal

6. Mengetahui dan menjelaskan cara merumuskan masalah


Rumusan masalah berbeda dengan identifikasi masalah. Kalau masalah yang sudah
teridentifikasi merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi,
rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya
masalah tersebut dan akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu
proses penelitian. Perumusan masalah disebut juga research questions atau research
problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena.
Penentuan perumusan masalah berfungsi sebagai langkah awal untuk:
- Mengembangkan kerangka konsep
- Konseptualisasi dan operasionalisasi.
- Prediksi keberhasilan penelitian.
- Memilih judul dan menuliskan tujuan penelitian
- Menilai Orisinalitas studi vs. Plagiarisme.
Ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk merumuskan masalah, yaitu
persiapan, konfirmasi awal, konfirmasi akhir, dan formulasi akhir.
Pada langkah persiapan, hal-hal yang perlu dikerjakan adalah sebagai berikut:
- Formulasikan situasi problematik yang dihadapi (lihat kasus)
- Identifiksikan kesenjangan yang ada, misalnya: mereka sudah mendapat
pelajaran metodologi penelitian, tetapi kenyataannya kemampuan meneliti
mereka masih rendah.
- Pelajari kepustakaan dan sumber informasi lain berkaitan dengan
kenyataan problematik di atas, kemudian jelaskan secara rinci dan luassituasi
kajiannya, sehingga semua hal yang mempengaruhi rendahnya kemampuan
meneliti seseorang dapat teramati.
- Memilih inti permasalahan apa yang paling utama atau yang mempengaruhi sub
masalah yang lain, kemudian dipertajam dan diformulasikan dalam
rumusan permasalahan penelitian. Kalimat rumusan masalah ini dapat juga
dikembangkan sesuai dengan pemilihan metode penelitian dan jenis data yang
sesuai, seperti:
 Identifikasi penguasaan metode penelitian dan kemampuan meneliti dosen
(untuk pendekatan penelitian dengan metode deskriptif)
 Hubungan antara penguasaan metode penelitian dengan kemampuan meneliti
dosen (untuk pendekatan penelitian dengan metode Asosiatif/ korelasional)
 Perbandingan penguasaan metode penelitian terhadap kemampuan meneliti
dosen (untuk pendekatan penelitian dengan metode Komparatif)
Memilih Masalah Penelitian sebaiknya peneliti harus:
a. Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada
jawabannya
b. Mempertimbangkan relevansinya.
c. Mempertimbangkan manfaat teoritisnya
d. Mempertimbangkan aspek aktualitas masalah.
e. Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang
berkaitan.
Merumuskan masalah penelitian dirasakan sulit karena:
a. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas.
b. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah
penelitian sesuai dengan data yang tersedia.
c. Peneliti merumuskan masalah peneliti dalam bentuk terlalu umum dan ambiugitas
sehingga menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian
Daftar Pustaka
1. Darna, Nana. Elin Herlina. Memilih Metode Penelitian Yang Tepat: Bagi Penelitian
Bidang Ilmu Manajemen. Jurnal Ekologi Ilmu Manajemen. Volume 5. Nomor 1.
April 2018
2. PPS UNP. 2009. Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Padang: UNP
3. Sugiono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
4. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
5. Istiana, Purwani. Perpustakaan dan Plagiarisme. Universitas Sanata Dharma
Yogyajarta, 14 Mei 2013
6. LP3M-UST. 2017. Buku Pedoman Penanganan Plagiasi. Yogyakarta: Pusat Publikasi
dan Haki
7. Salim dan Haidir. 2019. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana
8. Mahdiyah. 2016. Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian. Jakarta: Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai