Anda di halaman 1dari 6

Oleh:

I Ketut Yudiadnyana
(2012071015)

JURUSAN DHARMA DUTA


PRODI PARIWISATA BUDAYA DAN KEAGAMAAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI MPU KUTURAN
SINGARAJA
1. Metode kualitatif merupakan sebuah metode yang fokus dengan pengamatan yang
mendalam. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitatif dalam sebuah penelitian
menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Peneltian kualitatif
yang memperhatikan humanisme atau individualisme dan perilaku manusia merupakan
jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh pada
aspek-aspek internal individu. Aspek internal seperti spirit (kepercayaan), pandangan
politik, dan latas belakang sosial dari individu yang bersangkutan. Dengan kata lain etode
kualitatif lebih menenkankan pada pengamatan fenomena dan meneliti ke subtansi makna
dari fenomena tersebut.
2. Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)”
atas suatu fenomena, sedangkan metode kuantitaif menjawab pertanyaan “berapa banyak
(how many, how much)”. Sementara itu, taiolor (sebagaimana dikutip dalam basri, 2014)
mengemukakan perbedaan penelitian dengan pendekatan metode kualitatif dan
pendekatan metode kuantitatif, antara lain :
 Kuantitatif
 Sampel yang memadai, berdasarkan teori “central limit theorem”(data
yang dianggap terdistribusi normal).
 Kajian pustaka pada awal studi.
 Data yang dikumpulkan melalui instrumen yang berdasarkan variabel
yang telah ditentukan.
 Kontrol yang objektif atas bias repleksi dan reliabel.
 Bersifat deduktif
 Menguji teori.
 Mengambil kesimpulan berdasarkan teori output data.
 Penjelasan yang didapat dari interpretasi data-data numerik.
 Reliabilitas dan validitas diketahui.
 Perangkat pengukuran yang standar.
 Intervensi, tidak ada keterlibatan partisipan.
 Mengikuti metode ilmiah dengan menggunakan HO + HA untuk
menerima, menolak, membuktikan, atau tidak menerima hipotesis
 Data numerik.
 Menggunaka berbagi macam variasi instrumen.
 Dengan asumsi realitas yang stabil.
 Beroreintasi pada verifikasi.
 Menganalisi realitas sosial melalui variabel.
 Menggunakan metode stastistik menganalisis data.
 Mempelajari populasi atau sample yang merepresentasikan populasi.

 Kualitatif
 Sample sedikit, tidak mewakili populasi dan idiosinkratis, yaitu unik dan
bersifat individual.
 Kajian pustaka pada akhir studi.
 Menekankan pada pengorganisasian, pengkoordinasian, dan mensintesa
jumlah data yang banyak
 Bersifat subjektif atas data individual dan muatan nilai.
 Bersifat induktif
 Mengembangkan teori
 Mengembangkan nilai dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data,
dengan berorientasi pada proses.
 Komplek dan pengalaman yang kaya (berisi), terlepas dari data-data
numerik.
 Reliabilitas dan validitas tidak diketahui.
 Perangkat pengukuran tidak standar.
 Keterlibatan partisipan
 Tidak mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, mencari makna dan
subtansi.
 Data naratif kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas.
 Pada prinsipnya menggunakan observasi dan interview.
 Dengan asumsi realitas yang dinamis.
 Berorientasi pada penemuan.
 Melaksanakan observasi hilostik dari total kontek dalam kejadian-kejadian
sosial.
 Menggunakan analisis induksi untuk menganalisis data.
 Studi kasus.
3. Berikut jenis-jenis metode penelitian Kualitatif :
a) Dasar (Basic Research)
Jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang dibuktikan dalam
bentuk riset tanpa memperhatikan manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini
dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis. Itulah mengapa penelitian ini tidak
untuk digunakan khalayak umum.
b) Etnografi
Penelitian ini digunakan untuk mengungkap makna sosio-kultural dengan
mempelajari pola hidup dan interaksi antar kelompok sosio-kultural tertentu di
sebuah ruang atau konteks yang spesifik. Etnografi menggunakan dua (linguistik).
Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa dalam budaya
dalam kehidupan masyarakat.
c) Terapan (Applied Research)
Pada jenis penelitian ini hasilnya bukan berupa ilmu baru, namun condong pada
aplikasi baru yang merupakan penerapan dari ilmu murni. Peneliti yang
menggunakan jenis ini, memiliki ciri-ciri yaitu mengaplikasikan penemuan jenis
penelitian dasar. Tujuannya untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang
tertentu. Biasanya seorang peneliti terapan punya keinginan supaya hasil
penelitiannya bermanfaat dan berguna bagi khayalak umum.
d) Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah penelitian berdasarkan kejadian yang sudah terjadi
(lampau). Penelitian ini mempelajari interaksi antar variabel dengan lainnya.
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari interaksi antar variabel satu dengan
lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari bagaimana suatu kejadian bisa
terjadi secara sistematis pada kurun waktu yang cukup lama.
e) Evaluasi (Evaluation Research)
Selanjutnya, penelitian ini dilakukan setelah ada penelitan lain dan dilaksanakan
dalam bentuk penelitian baru. Penelitian ini adalah jenis turunan dari penelitian
terapan. Tujuan jenis penelitian ini sebagai evaluasi pada sebuah keberhasilan,
manfaat, kegunaan, sumbangan, serta kelayakan suatu program, produk, atau
kegiatan tertentu, yang pada akhirnya bisa mendapatkan perbaikan agar hasilnya
lebih baik.
4. Berikut metode yang digunakan antara lain :
a. Wawancara (Interview)
Metode wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya Jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden/orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara.
b. Observasi (pengamatan)
Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim
dalam metode penelitian kualitatif. Observasi merupakan bagian dalam
pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan.
c. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catata harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.
d. Angket (Questioner)
Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda dalam
impelementasinya, jika wawancara disampaikan oleh peneliti kepada responden
secara lisan, maka impelemntasi angket adalah responden mengisi kuisioner
dengan disusun oleh peneliti.
e. Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus
Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok
orang lewat diskusi untuk menghindari diri permakanaan yang salah oleh seorang
peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana
nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk
menghindari permaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk
kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang
mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih
objektif.
5. Metode analisi data pada penelitian kualtatif antara lain :
A. Metode ini menggunakan teknik seperti penggunaan kode warna tema dan ide
tertentu untuk membantu mengurangi data tekstual yang ada agar dapat
menemukan rangkaian data yang paling umum.
B. Analisis naratif
Jenis analisis satu ini berfokus pada cara sebuah cerita dan ide dikomunikasikan
ke seluruh bagian terkait. Metode ini juga membantu untuk dapat lebih paham
akan kultur dari sebuah organisasi.
C. Analisis Wacana
Macam-macam metode analisi data selanjutnya yakni analisi wacana. Sama
seperti analisis naratif, analisi wacana juga digunakan untuk menganalisis
interaksi dengan orang-orang.

Anda mungkin juga menyukai