Anda di halaman 1dari 8

Pendekatan Penelitian Terhadap Audience

Pengertian Pendekatan Penelitian Menurut Para Ahli

 Deirdre D. Johnston and Scott W. Vanderstoe


Menurut Deirdre D. Johnston dan Scott W. Vanderstoep, pendekatan merupakan desain prosedur
dan rencana yang dimulai dari tahap hipotesis yang berlanjut pada penghimpunan data, analisis
dan kesimpulan. Sejatinya pendekatan penelitian telah diklasifikasikan menjadi dua yakni
pendekatan analisis dan penghimpunan data.

Pendekatan data dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menciptakan gambaran kejadian yang diteliti
secara deskriptif dan naratif. Sementara pendekatan kuantitatif merupakan pengukuran secara
numerik berdasarkan kejadian yang sedang diteliti.

 Hamid Darmadi
Menurut Hamid Darmadi, pendekatan penelitian merupakan metode atau cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. (2014, hlm 153).

 Arikunto
Menurut Arikunto metode penelitian adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. (2019, hlm. 136).

Jenis Pendekatan Penelitian

Secara umum ada tiga pendekatan penelitian yang umum digunakan terutama dalam penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga pendekatan penelitian itu terdiri dari, metode penelitian kuantitatif,
metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (mixed methods).

 Pendekatan Metode Kualitatif


Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam (in-depth analysis), yakni mengkaji masalah secara kasus per kasus karena metodologi
kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Tujuan dari pendekatan penelitian kualitatif ini bukan suatu generalisasi tetapi
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan
kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

Dikutip dari laman ranah research, menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), pendekatan
penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological research, grounded
theory, ethnography, case study dan narrative research. Berikut penjelasannya:

a). Phenomenological research


Phenomenological research merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana
peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui
fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.

b). Grounded theory


Grounded theory adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa
menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisis secara induktif, teori abstrak tentang
proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.

c). Ethnography
Ethnography merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi
terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan
wawancara.

d). Case studies


Case studies merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi secara
mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.
Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data
secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam
waktu yang berkesinambungan.

e). Narrative research

Narrative research merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi


terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang sejarah
perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi
laporan naratif kronologis.

 Pendekatan Metode Kuantitatif

Pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang berlandaskan pada filsafat


positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan. Secara umum
metode kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode eksperimen.

a). Metode Survei


Metode penelitian survei ialah salah satu pendekatan penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji
beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil
dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau
kuesioner) dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

b). Metode Eksperimen


Pendekatan penelitian selanjutnya adalah menggunakan eksperimen. Pendekatan
penelitian ini digunakan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang
terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain variabel
treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat dikendalikan,
maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Penelitian
eksperimen sering dilakukan di laboratorium.

 3. Pendekatan Metode Campuran


Menurut Johnson (2007), Metode Campuran atau Mixed Methods adalah jenis penelitian
di mana peneliti menggabungkan unsur-unsur pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Metode campuran berfokus pada pengumpulan, analisis, dan pencampuran data kuantitatif dan
kualitatif dalam satu studi atau serangkaian studi.

Premis dasar penggunaan metode campuran adalah bahwa menggabungkan lebih dari
satu jenis sumber data memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian
daripada pendekatan tunggal atau mono-metode.

Menurut Creswell dan Plano Clark (2011, p. 12) setidaknya ada enam potensi keuntungan
untuk mengintegrasikan sejumlah pendekatan secara metodologis, yakni:

a. Kekuatan dari satu pendekatan mengimbangi kelemahan pendekatan yang lain.


b. Jika digunakan dengan benar, metode campuran dapat memberikan lebih banyak
bukti yang komprehensif dan meyakinkan.
c. Metode campuran dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tertentu
meskipun pendekatan metode tunggal tidak dapat.
d. Metode campuran dapat mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
e. Metode campuran mendorong penggunaan berbagai pandangan / paradigma
dalam dunia penelitian.
f. Metode campuran “praktis” karena memungkinkan penggunaan berbagai teknik
dan pendekatan yang paling baik dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Tujuan umum metode campuran adalah menggabungkan komponen penelitian kualitatif


dan kuantitatif guna memperluas dan memperkuat kesimpulan penelitian. Penggunaan metode
campuran harus berkontribusi dalam menjawab pertanyaan penelitian dan bagaimana
pengetahuan serta validitasnya akurat. Satu sumber data mungkin tidak cukup, seperti Hasil awal
perlu dijelaskan lebih lanjut; metode kedua diperlukan untuk mendukung metode utama; dan
proyek yang diteliti memiliki multi-fase.

Salmaa. (2021). Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya. Diakses pada 19
Maret 2022, dari https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian/
Analisis Penerima Pesan (Audiens)

Sasaran atau target utama dari setiap komunikasi adalah penerima atau audiens. Audiens dalam
studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi.

 Mengembangkan profil audiens

Analisis terhadap audiens yang sudah dikenal biasanya relative lebih mudah dilakukan tanpa harus
melalui penelitian yang rumit. Demikian juga reaksi atau pesan yang dikirim kepada orang yang sudah
dikenal pada umumnya bisa diperkirakan. Contoh audiens yang sudah dikenal adalah atasan, rekan
sekerja, pelanggan lama, dan pemasok lama.

Apabila audiens belum dikenal, maka petunjuk berikut bisa dipergunakan untuk membantu
melakukan analisis. [2]

Analize Siapa pihak penerima pesan?


Understand Bagaimana pengetahuan penerima mengenai subjek?
Demographics Berapa umur, jenis kelamin, pendidikan penerima?
Interest Apa yang menarik perhatian penerima?
Environment Apakah penerima bersahabat atau bermusuhan?
Needs Informasi apa yang diperlukan penerima?
Customize Bagaimana pesan yang diperlukan?
Expectation Apa yang diharapkan penerima?

 Mengenali penerima primer

Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh
atau bertindak sebagai pengambil keputusan. Namun, adakalanya justru orang yang berkedudukan rendah
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tertentu.

 Menetapkan Jumlah dan Komposisi audiens

Jumlah penerima juga mempengaruhi pesan. Menulis pesan yang ditujukan hnaya kepada satu orang akan
berbeda dengan pesan yang akan ditujukan kepada banyak orang. Gaya penulisan, format dan bahasa
pesan yang dituju kepada orang banyak cenderung lebih formal.
 Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens

Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama dengan pengirim, maka pada umumnya mereka
dianggap memiliki pemahaman yang relative sama terhadap suatu pesan. Dalam keadaan demikian,
pengirim tidak perlu melakukan usaha-usaha tertentu untuk memberikan pemahaman kepada penerima.
Namun apabila penerima memiliki latar velakang yang berbeda, maka pengirim harus siap untuk
memberikan penjelasan-penjelasan tanpa rasa bosan agar tidak terjadi kekeliruan interpretasi.

 Memperkirakan reaksi penerima

Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh
penerima. Untuk menghindari kritik dan perdebatan, pesan sebaiknya dilengkapi dengan argumentasi
yang didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan penjelasan yang memadai, serta diakhiri dengan
simpulan dan rekomendasi.

 Memenuhi kebutuhan informasi audiens

Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima, memenuhi kebutuhan informasi
penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis, ada lima pedoman yang perlu diperhatikan
agar pesan mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :

a). Temukan apa yang ingin diketahui audiens


Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya. Cobalah
menggali keinginan audiens dengan melakukam pertanyaan ulang yang lebih spesifik
untuk menghindari keragu-raguan.

b). Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan.

Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan


informasi yang tidak disadari oleh audiens. Hal itu akan menimbulkan kesan baik karena
audiens memperoleh informasi yang lebih luas dari harapannya.

c). Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens.

Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada W+1H


d). Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat

Ketepatan informasi harus dipastikan terlebih dahulu sebelum membuat komitmen


tertulis. Kaji ulang tanggal, jadwal, asumsi, perhitungan matematika, atau keuangan
untuk memastikan keabsahannya.

e). Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens

Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang
paling menarik perhatian audiens.

 Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis audiens.

Pesan yang bertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku
audiens. Kegagalan itu bisa disebabkan oleh pesan yang menyajikan informasi yang tidak diperlukan,
alasan dikemukakan tidak rasional, dan terlalu panjang atau tidak menarik untuk dibaca.

Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan menggunakan pendekatan emosional audiens,
terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.

Contoh

Pada tahun 2005, Laura Price, Elaine Leong, dan Maria Ryan (dalam Price 2005)

mempublikasikan artikel berjudul “Motivations For Social Internet Use”. Penelitian ini

mengidentifikasi perbedaan pola penggunaan dan gratifikasi internet. Variabel yang dikaji dalam

penelitian ini adalah variabel penggunaan (uses) dan variabel gratifikasi (gratification). Teori yang

diacu ialah teori Uses & Gratification. Pendekatan penelitian ini kuantitatif. Data diperoleh melalui

kuesioner yang disebar kepada mahasiswa Stratum 1 di Perth. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

tukar menukar informasi merupakan motivasi yang paling dominan di antara mahasiswa menggunakan

internet.

Penelitian ini memberikan saran akademik agar penelitian berikutnya meneliti alasan mengapa

karakteristik demografis seperti jenis kelamin (gender), tempat tinggal (residency), tingkat kompetensi
komputer (computer competency level), tipe aktivitas internet, tingkat aktivitas sosial melalui internet,

dan sebagainya berpengaruh kepada tingkat motivasi. Motivasi menggunakan internet untuk aktivitas

sosial, menghabiskan waktu, menghibur diri, dan melakukan tindakan yang altruistik mendorong secara
signifikan penggunaan internet untuk kegiatan sosial. Ada sejumlah perbedaan yang ditemukan

antara motivasi dan karatkteristik demografis (jenis kelamin, tempat tinggal, tingkat kompetensi

komputer, dan tipe aktivitas internet, dan tingkat aktivitas sosial melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai