Anda di halaman 1dari 8

GINANDA RIZKY AMALIA

2103020012
D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

TUGAS 4 METODOLOGI PENELITIAN

SOAL
1. Tetapkan pilihan dalam memilih pendekatan!
2. Jelaskan jenis pendekatan penelitian!
3. Jelaskan penelitian atau pendekatan survey!
4. Jelaskan pendekatan atau penelitian penelusuran!
5. Jelaskan pendekatan atau penelitian Tindakan!

JAWABAN
1. Adapun faktor-faktor yang dapat menentukan pemilihan pendekatan penelitian,
diantaranya:
❖ Kesesuaian Antara Masalah dan Pendekatan Penelitian
Pada penelitian, biasanya memiliki banyak bentuk dan jenis yang
berbeda dan menuntut pendekatan yang berbeda. Sehingga, diperlukan
pendekatan yang sesuai dengan penelitian yang berlangsung. Hal ini sebagai
media pembelajaran untuk meneliti prosedur penggunaan dari suatu instrumen
atau penelitian yang berlangsung.
Jika penelitian yang dikerjakan lebih bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang lebih spesifik mengenai suatu masalah, menambah pengetahuan,
mengeksplorasi suatu ide atau pemikiran, serta memahami dan mendalami
subjek penelitian, maka pendekatan yang bisa dipilih adalah pendekatan
kualitatif. Di sisi lain, saat tujuan penelitian lebih bertujuan untuk menguji,
menghitung, dan memastikan rumusan masalah yang ada, maka pendekatan
yang bisa diambil adalah pendekatan kuantitatif.
❖ Pengalaman Peneliti
Pengalaman peneliti menjadi kriteria umum yang harus
dipertimbangkan dalam memilih pendekatan penelitian karena biasanya akan
disesuaikan dengan studi atau ilmu yang dimiliki dalam menggunakan metode
tertentu.
❖ Audiens
Peneliti perlu peka terhadap adanya preferensi dari audiens agar dapat
memilih pendekatan penelitian dengan tepat.
❖ Sesuaikan dengan Cara Mengumpulkan Data
Cara lainnya yang dapat diterapkan adalah dengan menyesuaikan
bagaimana nantinya data akan dikumpulkan. Apabila data yang dikumpulkan
berupa kata, maka pendekatan yang cocok adalah kualitatif. Berbeda jika data
yang dikumpulkan nantinya berupa angka, maka pendekatan kuantitatif menjadi
pendekatan yang tepat untuk dipilih.
Selain itu, Ketika akan mengumpulkan data yang tidak bersumber dari
orang lain dan ingin secara penuh mengontrol data yang ditemukan, maka dalam
hal ini bisa menggunakan pendekatan primer. Sebaliknya, ketika data yang di
kumpulkan sudah ada, maka pendekatan yang tepat untuk digunakan adalah
pendekatan sekunder.
Kemudian, Ketika akan mengumpulkan data dengan bereksperimen,
maka pendekatan yang dapat di pilih adalah pendekatan eksperimen. Akan
tetapi, bila dalam mengumpulkan data akan menjelaskan ulang data yang sudah
ada, dalam hal ini pendekatan deskriptif bisa menjadi pilihan yang tepat.
❖ Pertimbangan Lainnya
Apabila sudah mendapatkan pendekatan yang tepat untuk penelitianmu,
cobalah untuk mereview dengan beberapa pertimbangan. Hal ini dinilai jadi
salah satu langkah yang penting, namun lebih sering diabaikan. Pertimbangan
tersebut bisa berupa ketersediaan data, waktu, akses ke responden, dan juga
biaya penelitian.
❖ Penelitian tidak harus menggunakan satu metode
Jika satu dirasa tidak cukup untuk menjawab permasalahan yang di
angkat, tentu saja diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari satu
pendekatan. Terlebih lagi jika masalah yang di angkat termasuk masalah yang
kompleks dan membutuhkan gabungan antara pendekatan yang satu dengan
yang lain. Contoh penggunaan dua pendekatan di sini sering diterapkan dalam
pendekatan campuran yaitu menggabungkan antara pendekatan kuantitatif
dengan kualitatif.

2. Secara umum pendekatan penelitian dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya:


❖ Pendekatan Metode Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian
ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yakni
mengkaji masalah secara kasus per kasus karena metodologi kualitatif yakin
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Tujuan dari pendekatan penelitian kualitatif ini bukan suatu generalisasi
tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian
kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian
kualitatif.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), pendekatan penelitian
kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological research,
grounded theory, ethnography, case study dan narrative research. Berikut
penjelasannya:
a. Phenomenological research
Phenomenological research adalah salah satu jenis penelitian
kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan
observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan
dalam pengalaman hidupnya.
b. Grounded theory
Grounded theory adalah salah satu jenis penelitian kualitatif,
yang mana peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisis
secara induktif, teori abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi
berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
c. Ethnography
Ethnography merupakan jenis penelitian kualitatif dimana
peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang
alamiah melalui observasi dan wawancara.
d. Case studies
Case studies adalah penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian,
proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh
waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara
mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
dan dalam waktu yang berkesinambungan.
e. Narrative research
Narrative research merupakan penelitian kualitatif dimana
peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk
mendapatkan data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data
tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif
kronologis.

❖ Pendekatan Metode Kuantitatif


Pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian,
analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan. Secara umum metode
kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode eksperimen.
a. Metode Survei
Metode penelitian survei ialah salah satu pendekatan penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada
masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik
perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis
tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari
populasi tertentu. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan
(wawancara atau kuesioner) dan hasil penelitian cenderung untuk
digeneralisasikan.
b. Metode Eksperimen
Pendekatan penelitian selanjutnya adalah menggunakan
eksperimen. Pendekatan penelitian metode eksperimen digunakan
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi
yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain
(selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar
kondisi dapat dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen
menggunakan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering
dilakukan di laboratorium.

❖ Pendekatan Metode Campuran


Menurut Johnson (2007), Metode Campuran atau Mixed Methods
adalah jenis penelitian di mana peneliti menggabungkan unsur-unsur
pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode campuran berfokus
pada pengumpulan, analisis, dan pencampuran data kuantitatif dan kualitatif
dalam satu studi atau serangkaian studi.
Premis dasar penggunaan metode campuran adalah bahwa
menggabungkan lebih dari satu jenis sumber data memberikan pemahaman
yang lebih lengkap tentang masalah penelitian daripada pendekatan tunggal
atau mono-metode.
Menurut Creswell dan Plano Clark (2011, p. 12) setidaknya ada enam
potensi keuntungan untuk mengintegrasikan sejumlah pendekatan secara
metodologis, yakni:
a. Kekuatan dari satu pendekatan mengimbangi kelemahan pendekatan
yang lain.
b. Jika digunakan dengan benar, metode campuran dapat memberikan
lebih banyak bukti yang komprehensif dan meyakinkan.
c. Metode campuran dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
tertentu meskipun pendekatan metode tunggal tidak dapat.
d. Metode campuran dapat mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
e. Metode campuran mendorong penggunaan berbagai pandangan /
paradigma dalam dunia penelitian.
f. Metode campuran “praktis” karena memungkinkan penggunaan
berbagai teknik dan pendekatan yang paling baik dalam menjawab
pertanyaan penelitian.
Tujuan umum metode campuran adalah menggabungkan komponen
penelitian kualitatif dan kuantitatif guna memperluas dan memperkuat
kesimpulan penelitian. Penggunaan metode campuran harus berkontribusi
dalam menjawab pertanyaan penelitian dan bagaimana pengetahuan serta
validitasnya akurat. Satu sumber data mungkin tidak cukup, seperti Hasil awal
perlu dijelaskan lebih lanjut; metode kedua diperlukan untuk mendukung
metode utama; dan proyek yang diteliti memiliki multi-fase.

3. Penelitian Survei didefinisikan sebagai proses melakukan penelitian dengan


menggunakan survei yang peneliti kirimkan kepada responden survei. Data yang
dikumpulkan dari survei kemudian dianalisis secara statistik untuk menarik kesimpulan
penelitian yang berarti.
Definisi tradisional penelitian survei adalah metode kuantitatif untuk
mengumpulkan informasi dari sekelompok responden dengan mengajukan beberapa
pertanyaan survei. Jenis penelitian ini meliputi rekrutmen individu, pengumpulan, dan
analisis data. Ini berguna bagi peneliti yang bertujuan untuk mengkomunikasikan fitur
atau tren baru kepada responden mereka.
Secara umum, penelitian survei adalah langkah utama untuk memperoleh
informasi cepat tentang topik arus utama dan melakukan metode penelitian kuantitatif
yang lebih ketat dan terperinci seperti survei/jajak pendapat atau metode penelitian
kualitatif seperti kelompok fokus/wawancara panggilan dapat mengikuti. Ada banyak
situasi di mana peneliti dapat melakukan penelitian dengan menggunakan perpaduan
antara strategi kualitatif dan kuantitatif.
❖ Karakteristik yang dalam penelitian survei yaitu;
a. Melibatkan sampel yang mampu mewakili populasi. Jadi teknik
pengambilan sampelnya harus sampling probabilistic (sampel acak).
b. Informasi yang dikumpulkan berasal langsung dari responden.
Responden dapat menyatakan langsung pandangannya berdasarkan
pertanyaan tertulis yang diberikan kepadanya (kuesioner), atau juga
berdasarkan pertanyaan lisan (wawancara).
c. Sampel harus representatif (mewakili populasi), sehingga ukuran
sampelnya relatif banyak (sebanding dengan populasi), dibandingkan
dengan metode lainnya.

❖ Metode penelitian survei berdasarkan media dibagi menjadi:


a. Online/ Email: adalah salah satu metode penelitian survei yang paling
populer saat ini. Biaya yang terlibat dalam penelitian survei online
sangat minim, dan tanggapan yang dikumpulkan sangat akurat.
b. Telepon: Penelitian survei yang dilakukan melalui telepon (CATI) dapat
berguna dalam mengumpulkan data dari bagian populasi sasaran yang
lebih luas. Ada kemungkinan uang yang diinvestasikan dalam survei
telepon akan lebih tinggi daripada media lain, dan waktu yang
dibutuhkan akan lebih tinggi.
c. Tatap muka: Peneliti melakukan wawancara mendalam tatap muka
dalam situasi di mana ada masalah yang rumit untuk dipecahkan.
Tingkat respons untuk metode ini adalah yang tertinggi, tetapi bisa
mahal.
❖ Metode penelitian survey berdasarkan waktu yang dibutuhkan
a. Penelitian survei longitudinal: Penelitian survei longitudinal
melibatkan pelaksanaan penelitian survei selama kontinum waktu dan
tersebar selama bertahun-tahun dan dekade. Data yang dikumpulkan
dengan menggunakan metode penelitian survei ini dari satu periode ke
periode lainnya bersifat kualitatif atau kuantitatif. Perilaku responden,
preferensi, sikap terus diamati dari waktu ke waktu untuk menganalisis
alasan perubahan perilaku atau preferensi. Misalnya, seorang peneliti
bermaksud untuk mempelajari tentang kebiasaan makan remaja. Dalam
hal ini, dia akan mengikuti sampel remaja selama periode yang cukup
lama untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan dapat
diandalkan. Seringkali, penelitian survei cross-sectional mengikuti studi
longitudinal.
b. Penelitian survei cross-sectional: Peneliti melakukan survei cross-
sectional untuk mengumpulkan wawasan dari audiens target pada
interval waktu tertentu. Metode penelitian survei ini diterapkan di
berbagai sektor seperti ritel, pendidikan, kesehatan, bisnis UKM, dll.
Penelitian survei cross-sectional dapat bersifat deskriptif atau analitik.
Ini cepat dan membantu peneliti mengumpulkan informasi dalam waktu
singkat. Peneliti mengandalkan metode penelitian survei cross-sectional
dalam situasi di mana analisis deskriptif suatu subjek diperlukan.

❖ Manfaat Penelitian Survei


Jika penelitian survei digunakan untuk semua tujuan yang benar dan diterapkan
dengan benar, pemasar dapat memperoleh manfaat dengan memperoleh data
yang berguna dan dapat dipercaya yang dapat mereka gunakan untuk
meningkatkan ROI organisasi.
Manfaat lain dari penelitian survei adalah:
a. Investasi minimum: Survei seluler dan survei online memiliki dana
minimal yang diinvestasikan per responden. Bahkan dengan hadiah dan
insentif lain yang diberikan kepada orang-orang yang berpartisipasi
dalam studi, survei online sangat ekonomis dibandingkan dengan survei
berbasis kertas.
b. Sumber serbaguna untuk pengumpulan tanggapan: Anda dapat
melakukan survei melalui berbagai media seperti survei online dan
seluler. Anda dapat mengklasifikasikannya lebih lanjut ke dalam media
kualitatif seperti kelompok fokus, wawancara, dan media kuantitatif
seperti survei yang berpusat pada pelanggan. Karena pilihan
pengumpulan respon survei offline, peneliti dapat melakukan survei di
daerah terpencil dengan konektivitas internet terbatas. Hal ini dapat
membuat pengumpulan dan analisis data lebih nyaman dan ekstensif.
c. Dapat diandalkan untuk responden: Survei sangat aman karena detail
dan tanggapan responden tetap terjaga. Anonimitas ini membuat
responden menjawab pertanyaan survei dengan jujur dan jujur. Sebuah
organisasi yang ingin menerima tanggapan eksplisit untuk penelitian
surveinya harus menyebutkan bahwa itu akan dirahasiakan.

4. Sebuah pendekatan penelitian yang sangat jarang dikenal apalagi digunakan adalah
”penelitian penelusuran” atau dalam bahasa lnggrisnya tracer study. To trace artinya
mengikuti jejak yang tidak lain adalah menelusuri. Dari arti kata menelusuri dapat
diketahui bahwa kegiatan yang ada dalam penelitian ini adalah mengikuti jejak
seseorang yang sudah pergi atau sesuatu yang sudah lewat waktu. Penelitian
penelusuran dilakukan untuk mengikuti jejak lulusan sebuah sekolah atau kegiatan lain
yang berupa proses. Bagi sebuah sekolah, penelitian penelusuran mempunyai arti
melihat hasil dari apa yang sudah diupayakan di sekolah ketika lulusan sudah
mempraktikkan kepandaiannya di tempat kerja. Bagi sekolah dasar atau sekolah umum,
bagaimana kualitas lulusannya di lembaga pendidikan kelanjutan.
Penelitian penelusuran yang dilakukan terhadap lulusan sebuah SLTP misalnya
dimaksudkan untuk mengetahui ke sekolah mana saja para lulusan melanjutkan dan
bagaimana prestasi di sekolah lanjutan tersebut. Selain itu, juga ditelusuri lulusan yang
terpaksa tidak dapat mendapatkan sekolah lanjutan karena kemampuannya kurang.
Hasil dari penelitian penelusuran adalah informasi yang lengkap tentang tuntutan yang
menjadi incaran lulusan, sekaligus tentang kelebihan atau kekurangan dari
penyelenggaraan sekolah yang bersangkutan.
Penelitian penelusuran juga dapat dilakukan untuk melihatdampak suatu
kegiatan penataran. Karyawan dari jenis kantor tertentu ditatar untuk ditingkatkan mutu
profesionalnya atau guru mata pelajaran yang ditatar untuk ditingkatkan kemampuan
mengajarnya dilihat bagaimana dampak penataran tersebut sesudah kembali ke tempat
kerja. Bukan rahasia lagi bahwa penataran guru bidang apa saja sudah ditatar di lain
tempat berkali-kali dengan biaya yang mahal, ternyata setelah kembali bekerja tampak
seperti tidak berubah, cara mengajar dan yang diajarkan masih seperti dulu sebelum
ditatar.
Jika sebuah kegiatan penataran dipandang sebagai sebuah proses transformasi,
maka petatar sebagai input, hasilnya disebut output, maka kinerja mantan penatar
tersebut disebut outcomes. Bagan dari model penataran tersebut adalah sebagai berikut.
Jika peneliti ingin mengetahui
keefektifan program penataran secara
keseluruhan maka semua komponen
atau unsur penataran juga ikut diteliti.
Sesudah itu seberapa tinggi kualitas
hasil, kualitas penampilan di
lapangan, dan perlu diteliti pula kaitan
antara hasil penataran dengan
penampilan di masyarakat. Ada
kemungkinan, tidak dilaksanakannya
hasil penataran memang karena hasil dimaksud sangat rendah, sehingga ada hambatan
untuk mempraktikkannya. Selain kualitas hasil yang tidak tinggi, ada kemungkinan lain
mengapa guru tidak mempraktikkan apa saja yang sudah diperoleh dari penataran, yaitu
kurang atau tidak adanya dukungan dari atasan. Dalam hal mata pelajaran, mungkin
kepala atau pengawas sekolah yang bersangkutan tidak mendorong, atau mungkin
bahkan melarang guru tersebut untuk mempraktikkan perolehan dari penaran. Semua
faktor yang diperkirakan sebagai kemungkinan penyebab terjadinya atau tidak
terjadinya braktik perolehan penataran ini perlu diteliti.

5. Penelitian tindakan merupakan sebuah bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial
(Kemmis, 1988). Lebih lanjut, Zuriah menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah
suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif yang dilakukan peneliti dalam
sebuah situasi sosial yang bertujuan meningkatkan penalaran dan keadilan pratik
pendidikan sosial peneliti, serta pemahaman peneliti tentang praktik dan terhadap
situasi kondisi dan tempat dilakukannya penelitian (Zuriah, 2003).
Pendapat lain menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian yang
meneliti tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, di mana
hasilnya langsung dapat dikenakan atau dirasakan oleh masyarakat atau kelompok
sasaran (Arikunto, 2017). Penelitian tindakan menekakan pada tindakan yang
mengujicobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam skala mikro yang
diharapkan mampu memperbaiki atau meningkatkan kualitas situasi sosial yang diteliti
(Zuriah, 2003).
Penelitian tindakan memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu bentuk penyelidikannya
sistemik dan bersifat kolektif, kolaboratif, refleksi diri, kritis, dan dilakukan sendiri
oleh para peneliti. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman praktik dan
artikulasi dari suatu pemikiran atau ide tertentu dalam rangka meningkatkan kualitas
praktik (McCutcheon dan Jung, 1990:148).
Di lapangan, penelitian tindakan lebih identik dengan penelitian yang dilakukan
oleh pelaku pendidikan untuk meningkatkan kualitas diri, kualitas pembelajaran, atau
kualitas pendidikan itu sendiri secara umum. Penelitian tindakan dalam bidang
pendidikan disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

❖ Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu meningkatkan
(improve) dan melibatkan (involve). Improve merujuk pada peningkatan bidang
praktik, peningkatan pemahaman praktik yang dilakukan oleh peneliti, dan
peningkatan situasi tempat praktik. Sedangkan involve berkaitan dengan
pelibatan pihak-pihak yang terkait. Apabila konteksnya penelitian tindakan
kelas yang dilakukan di sekolah, maka pihak-pihak yang terkait adalah antara
lain, kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua peserta didik
(Grundy & Kemmis, 1990).
Penelitian Tindakan Kelas memiliki banyak keuntungan baik bagi guru,
peserta didik, sekolah, lingkungan pembelajaran, maupun pendidikan secara
umum. Prinsip, tujuan, dan manfaat PTK sudah pernah dibahas pada artikel
sebelumnya.
❖ Langkah-Langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum, langkah-langkah penelitian tindakan kelas terdiri atas
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan
refleksi/evaluasi(reflecting) sebagaimana disajikan pada gambar berikut.

Gambar di atas menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut


merupakan sebuah kesatuan, saling berkaitan, dan tidak dapat dipisahkan.
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas disebut siklus, di mana satu
siklus terdiri atas 4 langkah sistematis. Siklus dapat dihentikan apabila tindakan
yang dilakukan sudah memenuhi dampak atau peningkatan tertentu yang telah
ditentukan sebelum penelitian tindakan dilakukan.
Nazir (1988) menjelaskan langkah-langkah dalam penelitian tindakan
sebagai berikut:
a. Melakukan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, pekerja praktis, dan decision maker.
b. Menghimpun data dari berbagai literatur tentang hal-hal yang
berhubungan dengan masalah yang dikaji maupun metode-metode
penelitian terkait.
c. Merumuskan hipotesis dan strategi pendekatan dalam memecahkan
masalah.
d. Membuat desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
pelaksana program. Prosedur, alat, dan kondisi penelitian harus
ditentukan pada tahap ini.
e. Menentukan kriteria evaluasi, teknik penilaian/pengukuran, serta
teknik-teknik analisis yang akan digunakan dari sumber-sumber yang
valid.
f. Mengumpulkan data, melakukan analisis, dan melakukan interpretasi
temuan, serta melakukan generalisasi dan saran-saran yang objektif dan
kredibel.
g. Melaporkan hasil penelitian melalui tulisan ilmiah sesuai kaidah-kaidah
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai