2103020012
D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI
SOAL
1. Tetapkan pilihan dalam memilih pendekatan!
2. Jelaskan jenis pendekatan penelitian!
3. Jelaskan penelitian atau pendekatan survey!
4. Jelaskan pendekatan atau penelitian penelusuran!
5. Jelaskan pendekatan atau penelitian Tindakan!
JAWABAN
1. Adapun faktor-faktor yang dapat menentukan pemilihan pendekatan penelitian,
diantaranya:
❖ Kesesuaian Antara Masalah dan Pendekatan Penelitian
Pada penelitian, biasanya memiliki banyak bentuk dan jenis yang
berbeda dan menuntut pendekatan yang berbeda. Sehingga, diperlukan
pendekatan yang sesuai dengan penelitian yang berlangsung. Hal ini sebagai
media pembelajaran untuk meneliti prosedur penggunaan dari suatu instrumen
atau penelitian yang berlangsung.
Jika penelitian yang dikerjakan lebih bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang lebih spesifik mengenai suatu masalah, menambah pengetahuan,
mengeksplorasi suatu ide atau pemikiran, serta memahami dan mendalami
subjek penelitian, maka pendekatan yang bisa dipilih adalah pendekatan
kualitatif. Di sisi lain, saat tujuan penelitian lebih bertujuan untuk menguji,
menghitung, dan memastikan rumusan masalah yang ada, maka pendekatan
yang bisa diambil adalah pendekatan kuantitatif.
❖ Pengalaman Peneliti
Pengalaman peneliti menjadi kriteria umum yang harus
dipertimbangkan dalam memilih pendekatan penelitian karena biasanya akan
disesuaikan dengan studi atau ilmu yang dimiliki dalam menggunakan metode
tertentu.
❖ Audiens
Peneliti perlu peka terhadap adanya preferensi dari audiens agar dapat
memilih pendekatan penelitian dengan tepat.
❖ Sesuaikan dengan Cara Mengumpulkan Data
Cara lainnya yang dapat diterapkan adalah dengan menyesuaikan
bagaimana nantinya data akan dikumpulkan. Apabila data yang dikumpulkan
berupa kata, maka pendekatan yang cocok adalah kualitatif. Berbeda jika data
yang dikumpulkan nantinya berupa angka, maka pendekatan kuantitatif menjadi
pendekatan yang tepat untuk dipilih.
Selain itu, Ketika akan mengumpulkan data yang tidak bersumber dari
orang lain dan ingin secara penuh mengontrol data yang ditemukan, maka dalam
hal ini bisa menggunakan pendekatan primer. Sebaliknya, ketika data yang di
kumpulkan sudah ada, maka pendekatan yang tepat untuk digunakan adalah
pendekatan sekunder.
Kemudian, Ketika akan mengumpulkan data dengan bereksperimen,
maka pendekatan yang dapat di pilih adalah pendekatan eksperimen. Akan
tetapi, bila dalam mengumpulkan data akan menjelaskan ulang data yang sudah
ada, dalam hal ini pendekatan deskriptif bisa menjadi pilihan yang tepat.
❖ Pertimbangan Lainnya
Apabila sudah mendapatkan pendekatan yang tepat untuk penelitianmu,
cobalah untuk mereview dengan beberapa pertimbangan. Hal ini dinilai jadi
salah satu langkah yang penting, namun lebih sering diabaikan. Pertimbangan
tersebut bisa berupa ketersediaan data, waktu, akses ke responden, dan juga
biaya penelitian.
❖ Penelitian tidak harus menggunakan satu metode
Jika satu dirasa tidak cukup untuk menjawab permasalahan yang di
angkat, tentu saja diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari satu
pendekatan. Terlebih lagi jika masalah yang di angkat termasuk masalah yang
kompleks dan membutuhkan gabungan antara pendekatan yang satu dengan
yang lain. Contoh penggunaan dua pendekatan di sini sering diterapkan dalam
pendekatan campuran yaitu menggabungkan antara pendekatan kuantitatif
dengan kualitatif.
4. Sebuah pendekatan penelitian yang sangat jarang dikenal apalagi digunakan adalah
”penelitian penelusuran” atau dalam bahasa lnggrisnya tracer study. To trace artinya
mengikuti jejak yang tidak lain adalah menelusuri. Dari arti kata menelusuri dapat
diketahui bahwa kegiatan yang ada dalam penelitian ini adalah mengikuti jejak
seseorang yang sudah pergi atau sesuatu yang sudah lewat waktu. Penelitian
penelusuran dilakukan untuk mengikuti jejak lulusan sebuah sekolah atau kegiatan lain
yang berupa proses. Bagi sebuah sekolah, penelitian penelusuran mempunyai arti
melihat hasil dari apa yang sudah diupayakan di sekolah ketika lulusan sudah
mempraktikkan kepandaiannya di tempat kerja. Bagi sekolah dasar atau sekolah umum,
bagaimana kualitas lulusannya di lembaga pendidikan kelanjutan.
Penelitian penelusuran yang dilakukan terhadap lulusan sebuah SLTP misalnya
dimaksudkan untuk mengetahui ke sekolah mana saja para lulusan melanjutkan dan
bagaimana prestasi di sekolah lanjutan tersebut. Selain itu, juga ditelusuri lulusan yang
terpaksa tidak dapat mendapatkan sekolah lanjutan karena kemampuannya kurang.
Hasil dari penelitian penelusuran adalah informasi yang lengkap tentang tuntutan yang
menjadi incaran lulusan, sekaligus tentang kelebihan atau kekurangan dari
penyelenggaraan sekolah yang bersangkutan.
Penelitian penelusuran juga dapat dilakukan untuk melihatdampak suatu
kegiatan penataran. Karyawan dari jenis kantor tertentu ditatar untuk ditingkatkan mutu
profesionalnya atau guru mata pelajaran yang ditatar untuk ditingkatkan kemampuan
mengajarnya dilihat bagaimana dampak penataran tersebut sesudah kembali ke tempat
kerja. Bukan rahasia lagi bahwa penataran guru bidang apa saja sudah ditatar di lain
tempat berkali-kali dengan biaya yang mahal, ternyata setelah kembali bekerja tampak
seperti tidak berubah, cara mengajar dan yang diajarkan masih seperti dulu sebelum
ditatar.
Jika sebuah kegiatan penataran dipandang sebagai sebuah proses transformasi,
maka petatar sebagai input, hasilnya disebut output, maka kinerja mantan penatar
tersebut disebut outcomes. Bagan dari model penataran tersebut adalah sebagai berikut.
Jika peneliti ingin mengetahui
keefektifan program penataran secara
keseluruhan maka semua komponen
atau unsur penataran juga ikut diteliti.
Sesudah itu seberapa tinggi kualitas
hasil, kualitas penampilan di
lapangan, dan perlu diteliti pula kaitan
antara hasil penataran dengan
penampilan di masyarakat. Ada
kemungkinan, tidak dilaksanakannya
hasil penataran memang karena hasil dimaksud sangat rendah, sehingga ada hambatan
untuk mempraktikkannya. Selain kualitas hasil yang tidak tinggi, ada kemungkinan lain
mengapa guru tidak mempraktikkan apa saja yang sudah diperoleh dari penataran, yaitu
kurang atau tidak adanya dukungan dari atasan. Dalam hal mata pelajaran, mungkin
kepala atau pengawas sekolah yang bersangkutan tidak mendorong, atau mungkin
bahkan melarang guru tersebut untuk mempraktikkan perolehan dari penaran. Semua
faktor yang diperkirakan sebagai kemungkinan penyebab terjadinya atau tidak
terjadinya braktik perolehan penataran ini perlu diteliti.
5. Penelitian tindakan merupakan sebuah bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial
(Kemmis, 1988). Lebih lanjut, Zuriah menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah
suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif yang dilakukan peneliti dalam
sebuah situasi sosial yang bertujuan meningkatkan penalaran dan keadilan pratik
pendidikan sosial peneliti, serta pemahaman peneliti tentang praktik dan terhadap
situasi kondisi dan tempat dilakukannya penelitian (Zuriah, 2003).
Pendapat lain menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian yang
meneliti tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, di mana
hasilnya langsung dapat dikenakan atau dirasakan oleh masyarakat atau kelompok
sasaran (Arikunto, 2017). Penelitian tindakan menekakan pada tindakan yang
mengujicobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam skala mikro yang
diharapkan mampu memperbaiki atau meningkatkan kualitas situasi sosial yang diteliti
(Zuriah, 2003).
Penelitian tindakan memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu bentuk penyelidikannya
sistemik dan bersifat kolektif, kolaboratif, refleksi diri, kritis, dan dilakukan sendiri
oleh para peneliti. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman praktik dan
artikulasi dari suatu pemikiran atau ide tertentu dalam rangka meningkatkan kualitas
praktik (McCutcheon dan Jung, 1990:148).
Di lapangan, penelitian tindakan lebih identik dengan penelitian yang dilakukan
oleh pelaku pendidikan untuk meningkatkan kualitas diri, kualitas pembelajaran, atau
kualitas pendidikan itu sendiri secara umum. Penelitian tindakan dalam bidang
pendidikan disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).