Anda di halaman 1dari 5

Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN METODE


PENELITIAN KOMBINASI
Oleh: Kadek Suwi Yantari (1981811012)

I. Metode Penelitian Kualitatif


Salah satu metode penelitian ditinjau dari jenis data yang biasa digunakan adalah
metode penelitian kuliatatif. Metode Penelitian kualitatif sering disebut metode
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting),
disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode
kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono,
2013:14)
Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa
kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran informasi sosial yang
diinterpresikan oleh individu-individu. Para peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan
merupakan konstruksi sosial, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok
memperoleh dan memberi makna terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah itu
peristiwa-peristiwa, orang-orang, proses-proses atau obyek-obyek. Orang membuat
konstruksi untuk memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang
persepsi dan sistem kepercayaan. Persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata”
padanya, dan apa yang mengarahkan kegiatan , pikiran, dan perasaannya. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan. Penelitian kualitatif diarahkan lebih dari sekedar memahami
fenomena tetapi juga mengembangkan teori.
Menurut Lexy J. Moloeng (2004:6) dalam Aminah, mendefinisikan penelitian
kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah yaitu objek yang berkembang apa
adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Instrumen yang digunakan adalah orang
Metodologi Penelitian

atau human instrument yaitu peneliti sendiri. Untuk itu peneliti harus memiliki bekal
teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas, situasi,
atau berbagai material yang lebih menekankan pada deskriptif holistik, yang
menjelaskan secara detil tentang kegaiatan atau siatuasi apa yang sedang berlangsung
daripada membandingkan efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau
perilaku orang.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data
yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang
merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu penelitian kualitatif
tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi
dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.
Metode Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
(Sugiyono, 2013 :15)

II. Metode Penelitian Kuantitatif


Apabila pada bagian sebelumnya kita membahas tentang penelitian kualitatif, maka
pada bagian ini akan dibahas tentang penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan. Sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini juga
dsebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru, dimana data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan model penelitian yang bertujuan mengungkap
fenomena lepas dari konteksnya. Penelitian kuantitatif seringkali memunculkan dirinya
Metodologi Penelitian

dalam model-model penelitian eksperimen dan non eksperimen. Penelitian kuantitatif


cenderung dalam setting/lingkungan buatan (artificial), misal; laboratorium.
Penelitian kuantitatif, menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713), adalah
pendekatan pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif. Penelitian kuantitatif sering
dipandang sebagai antitesis atau lawan dari penelitian kualitatif, walau sebenarnya
pembedaan kualitatif-kuantitatif tersebut agak menyesatkan. Donmoyer beralasan,
banyak peneliti kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dari fenomena.
Mereka melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang
memungkinkan analisis statistik.
Menurut Sugiyono (2013 : 14) Metode penelitian kuantitatif dapat diarikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan isntrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat
sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan
masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis
tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan
data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga
dapat disimpulkan hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian
kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random,
sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana
sampel tersebut diambil

III.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)


Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research adalah :
Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan
Metodologi Penelitian

pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja”. Mixed Method Research bertujuan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun
pendekatan kualitatif.
Metode kombinasi atau biasa juga diidebut dengan metode penelitian gabungan
adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan
antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Creswell (2009)
menyatakan bahwa “Mixed Methods Research is an approach to inquiry that combines
or associated both qualitative quantitative forms of research” yang artinya metode
kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau
menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Lebih lanjut Creswell menyatakan “A Mixed methods design is useful when either
the quantitative or qualitative approach by itself is inadequate to best understand a
research problem or the strengths of both quantitative and qualitative research can
provide the best understanding”. Metode penelitian kombinasi akan berguna bila
metode kuantitatif atau metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat
digunakan untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan
metode kuatitatif dan kualitatif secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman
yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode)
Sementara itu Donna M. Mertens (2010) dikatakan bahwa “Research in which the
investigator collects and analyzes data, integrates the findings, and draws inference
using both qualitative and quantitative approaches or methods in single study or
program of inquiry” Hence, mixed methods can refer to the use of both qualitative and
quantitative methods to answers research question in a single study”, yang dapat
diartikan bahwa penelitian kombinasi adalah merupakan penelitian, dimana peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik
kesimpulan secara inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian pada satu penelitian.
Penelitian kombinasi juga disebut sebagai sebuah metodologi yang memberikan
asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk cara pengumpulan
data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui
Metodologi Penelitian

beberapa fase proses penelitian. Metode ini berfokus pada pengumpulan dan analisis
data serta memadukan antara data kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study
(penelitian tunggal) maupun series study (penelitian berseri). Premis sentral yang
dijadikan dasar metode ini adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan
kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan jika hanya
menggunakan salah satu pendekatan saja.

Anda mungkin juga menyukai