Anda di halaman 1dari 16

INDIVIDUAL INSTRUCTION

TINJAUAN
Instruksi individual meliputi teaching dan tutoring one-on-one, dan studi
independen. Ini bisa memudahkan, namun tidak menjamin, individualized
instruction (adaptive). Yaitu, instruksi individualsasaran-sasarannya, materi,
masalah subyek, dan metodenyabisa atau tidak bisa diadaptasi pada siswa tunggal.
Individualied instruction bisa disertakan pada murid tunggal pada suatu waktu atau
dengan kelompok dari murid yang sama pada waktu yang sama.
!ita mulai pembahasan dengan melihat pada rationale untuk individual instruction"
mempromosikan independent learning dan mengadaptasi perbedaan individu.
Rationale untuk instruksi individu
#ationale untuk instruksi individu memiliki dua perhatian penting"
mempromosikan independensi dalam learning dan mengadaptasikan pada perbedaan
individual.
Memromosikan indeendent learnin!
#ationale yang pertama untuk instruksi individu dikembangkan oleh perhatian
para ahli teori pendidikan dengan kebutuhan bagi murid-murid untuk bekerja dan
terus belajar setelah mereka pulang sekolah.
Men!adatasi ada er"edaan individu
Cara#cara Memromosikan Indeendent Learnin!
$eker%aan ruma&
$ekerjaan rumah ($#) terdiri dari pekerjaan yang ditugaskan bagi murid oleh
guru untuk dilakukan diluar sekolah.
%ujuan dari $# telah menimbulkan perdebatan yang mana diantaranya itu dapat
&embuat anak jenuh dan capek
&engurangi aktivitas-aktivitas waktu luang mereka
&elibatkan campur tangan orangtua dalam bagaimana hal-hal itu diajarkan
dan tekanan orangtua pada murid
&endorong murid untuk menyontek
'
&eningkatkan perbedaan diantara murid yang pandai dan bodoh.
(ooper (')**a, ')**b) menyaring '+ laporan yang menunjukan perbandingan
dari murid yang diberikan pr dan yang tidak. ,ari semua ini +-. tercatat memberikan
e/ek-e/ek yang positi/. %etapi dalam level grade membuat adanya perbedaan yang
besar. ,i tingkat 0&1, pekerjaan rumah cenderung untuk meningkatkan prestasi
murid rata-rata pada level yang melampaui dari 2) persen daripada murid yang tidak
menerima pr.
&eskipun demikian pr tidak meningkatkan prestasi dalam tingkat sekolah-
sekolah dasar, itu dapat memiliki e/ek-e/ek yang baik pada kebiasaan belajar, terutama
jika itu cukup mudah untuk membolehkan murid untuk merasakan keberhasilan dalam
hal itu.
0aran-saran yang mungkin bisa didasari oleh pengalaman dimana para guru
sebaiknya"
$astikan bahwa pemberian tugas-tugas berkaitan dengan apa yang sedang
diajarkan. 3ika tidak, maka nantinya akan memberikan keuntungan pada
prestasi dalam kurikulum yang tidak sama.
4erikan pr secara hati-hati, diskusikan pr tersebut dengan murid-murid, dan
sempurnakan dalam diskusi yang ringan jika diperlukan.
$astikan pemberian tugas sering memerlukan pekerjaan yang si/atnya tidak
rutin, tetapi lebih kepada pemikiran, perencanaan, dan pemecahan masalah
yang sesuai pada murid dan subyek.
$ertahankan tanggung jawab murid untuk mengerjakan pr secara benar, atau
itu tidak akan berman/aat" dan 5hitung6 penyelesaian pr dalam peringkat.
%etapi para guru tidak boleh membuat peringkat pada pr itu sendiri" namun
demikian mereka sebaiknya meman/aatkan pr itu terutama untuk mendiagnosa
masalah-masalah murid dengan masalah subyek. 7ebih baik memandang pr
sebagai dasar untuk evaluasi /ormative daripada sebagai evaluasi sumati/ dari
prestasi yang dicapai (lihat 4ab '8).
4erikan komentar pada tugas yang dikerjakan secara lisan, maupun tulisan.
&inta para orangtua untuk mau membantu mengawasi apakah murid tersebut
mengerjakan pr nya, jika diperlukan.
9
0ediakan tempat yang memadai, dengan bantuan administrasi sekolah, untuk
murid-murid mengerjakan pr itu jika mereka berasal dari kalangan keluarga
yang tidak mampu yang tidak memiliki tempat yang pantas.
Memela%ari Skill dan Melati& Strate!i
:uru-guru dapat membantu murid-murid untuk mempelajari diri mereka
sendiri dengan cara memberikan nasehat-nasehat mengenai skil belajar yang lebih
baik yang didasarkan pada penemuan riset. ,a/tar dari strategi learning dari $ressley
hanya meliputi strategi-strategi dimana murid dapat belajar meman/aatkan diri mereka
sendiri tanpa perlu banyak waktu atau upaya dari pihak guru tersebut.
'. Ran!kuman terdiri dari penghapusan in/ormasi yang tidak penting dan tidak
berarti, mengganti istilah-istilah secara keseluruhan menjadi da/tar-da/tar dari
item-item, menggunakan suatu tindakan menyeluruh untuk mencakup suatu
rangkaian peristiwa, dan memilih atau menemukan, suatu topik kalimat.
!emudian, murid dapat menggunakan heading, subheading, paragra/ untuk
membantu rangkuman mereka. $roses-proses ini dapat dilakukan pertama
untuk paragra/, dan kemudian untuk kalimat lanjutan yang lebih panjang dari
teks.
9. Mental ima!er' mengharuskan murid untuk membayangkan suatu gambaran
dari apa yang dikatakan kalimat itu. 0trategi tersebut meliputi metode
katakunci dimana kata yang mudah dikenal dipilih untuk mewakili gambaran
yang berman/aat untuk mengingatnya, seperti tailor untuk %aylor atau skala-
skala, untuk keadilan (lihat hal. 92+).
8. Stor' !rammar trainin! menyediakan murid dengan suatu struktur (misal,
kapan; ,imana; 0iapa;) untuk sebuah cerita yang dimulai, dan kemudian
even yang dimulai, kemudian sasaran atau masalah, kemudian langkah-
langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah.
*. (uestion !eneration diperlukan untuk merumuskan keseluruhan pertanyaan
yang luas ketika sedang membaca. !emudian tentu saja, learners mencoba
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. ,alam melakukan ini, murid-
murid akan dapat mengetahui seberapa baik ia memahami materi tersebut dan
8
apakah ada sesuatu yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
pengertiannya.
<. (uestion ans)erin!* atau menjawab pertanyaan yang ditampilkan pada
bagian akhir bacaan, tetapi hanya berman/aat bagi orang dewasa dan kurang
berguna bagi anak-anak.
2. $rior kno)led!e activation berarti murid menggunakan apa yang baru saja
mereka ketahui untuk membantu mereka mengerti dan mengingat materi yang
baru.
Indeendent Stud'
:uru dapat membantu murid menjadikannya independent learner, untuk
mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar bagi pendidikan mereka sendiri,
melalui program-program yang telah dilakukan selama berabad-abad oleh kalangan
akademis dan ilmuwan yang sudah berpengalaman, jurnalis, maupun seniman.
Independent study menempatkan guru dan murid dalam hubungan one-on-one.
,alam kasus ini murid-murid harus
mempertimbangkan man/aat pekerjaan itu dan memberikan arti secara pribadi.
&emiliki kemampuan mengorganisir diri mereka sendiri dalam melakukan
pekerjaannya.
4erhasil dalam menjalankan pekerjaan yang baik daripada sebelumnya.
&embuat kesepakatan kontrak (contractin!) adalah satu metode dalam
mengatur suatu pekerjaan murid untuk independent study. 4ersama-sama, guru dan
murid menulis sebuah kontrak yang memiliki spesi/ikasi sebagai berikut (') apa yang
akan dipelajari, (9) cara dimana murid itu mendemonstrasikan kepandaian mereka, (8)
sumber-sumber yang harus digunakan murid itu, (*) langkah-langkah atau tugas-tugas
yang akan dijalankan, (<) poin intermediate dimana kemajuan diberikan penilaian, (2)
suatu jadwal.
%ingkat dari independensi dapat beragam dalam independent study. :uru
dapat mengawasi dan membimbing murid dengan adil secara dekat, atau guru dan
murid dapat membuat rencana kerja bersama-sama, dimana murid menerima
*
pengawasan dan /eedback yang sedikit. 1tau murid dapat bekerja dengan diri mereka
sendiri, dan berujung pada hasil akhir.
Independensi yang tepat tergantung pada kematangan murid dan dalam
memilih tujuan ang sesuai dengan murid tersebut.bagaimana guru dapat
memberitahukan level dari independent study yang dapat memberikan keuntungan
pada murid dari hal tersebut; 0alah satu cara untuk mengestimasikan seberapa baik
murid dapat menjalankan empat tugas ini"
&engidenti/ikasi topik atau proyek untuk independent study
&embuat outline apa yang harus dilakukan
&engidenti/ikasi sumber-sumber yang akan digunakan
&enyusun deadline
$erhatikan bahwa dibawah masing-masing keempat tugas tersebut dari
independent studymengidenti/ikasi topik, membuat outline proyek,
mengidenti/ikasi sumber, dan menyusun deadlineterdapat tiga level dari
independensi"
Guided study, dimana murid-murid memiliki sedikit kemampuan untuk
mengarahkan pekerjaan mereka sendiri atau harus disiplin dengan sendirinya.
:uru menyediakan waktu untuk membantu mereka.
Cooperative plainning, dimana murid dapat mengarahkan aktivitas mereka
sendiri tetapi membutuhkan bantuan selama proyek itu dalam perkembangan
yang dimonitor.
Individual pursuit, dimana murid dapat langsung mende/inisikan topik,
membuat keputusan, mengetahui letak sumber, dan mencapai deadline.
Cara#ara untuk Men!adatasikan ada $er"edaan Individu
&urid memiliki perbedaan tidak hanya dalam karakteristik yang relati/ stabil
(scholastic abiity, ketertarikan), tetapi secara sementara dalam tingkat dimana mereka
memahami suatu penjelasan, yang siap untuk bergerak kepada masalah atau topik
yang lain, atau perlu praktek yang lebih banyak pada skil atau konsep tertentu.
0ehingga para guru merasa perlu untuk menyeragamkan pengajaran baik itu kepada
<
perbedaan yang stabil maupun sementara, sambil mengerjakannya dengan sejumlah
murid. ,engan memenuhi apa yang dibutuhkan itu maka akan selalu memberikan
tekanan pada guru. ,alam bagian ini kita akan tampilkan beberapa pendekatan untuk
membantu anda menjawab tantangan-tantangan dari pengajaran yang bersi/at
individualiing dan adapting pada perbedaan individu. ,iantaranya ability grouping,
tutoring, mastery learning, dan instruksi yang dibantu dengan komputer.
+, A"ilit' -rouin!
0uatu tahap menengah terhadap pengadaptasian pada perbedaan individu
adalah a"ilit' !rouin!, atau &omo!enous !rouin!, dimana murid-murid dari level
yang berbeda dalam hal kemampuan ditempatkan kedalam kelas-kelas yang terpisah
dalam ruangan yang berbeda.
4entuk-bentuk dari ability grouping grouping bisa meliputi satu atau lebih
dari lima buah bentuk "
Between-class grouping, dimana murid-murid dari level kemampuan yang
berbeda ditempatkan dalam kelas yang terpisah dan dalam ruangan yang
berbeda.
Cross-grade grouping, dimana anak-anak dari grade yang berbeda tetapi
dengan level achievement yang sama ditempatkan dalam kelas yang sama di
dalam ruangkelas mereka sendiri.
Within-class grouping, dimana murid-murid dari kemampuan yang berbeda
dalam sebuah kelas ditempatkan kedalam kelompok kemampuan yang
terpisah.
Accelerated classes, dimana murid-murid dengan kemampuan yang tinggi
diajarkan secara terpisah sehingga membolehkan mereka bergerak maju lebih
cepat melalui kurikulum dan grades.
Enrichment classes, dimana murid yang tinggi kemampuannya menerima
kurikulum yang bergerak lebih kedalam dan lebih bervariasi konten nya.
./ek#e/ek dari Ac&ievement =/ek-e/ek ini tergantung pada pada yang guru lakukan
pada kelompom yang kemampuannya tinggi dan kelompok yang rendah
kemampuannya. 3ika guru memperkaya atau mempertinggi akselerasi kurikulum dan
2
instruksi dari kelompok murid yang kemampuannya tinggi, maka kelompok itu akan
mendapatkan banyak keuntungan,sebaliknya tidakakan ada e/eknya, apakah itu baik
atau buruk, pada murid dalam kelompom yang achievement>ability nya rendah.
1bility grouping sering mengarah pada penempatan murid-murid yang
berbeda secara ekonomis dalam hal kemiskinan dan kultural (misal, kurang /asih
dalam bahasa Inggris) kedalam kelompok low-ability, terutama jika mereka kurang
menguasai bahasa Inggris. !elompok ini cenderung mendapatkan instruksi yang lebih
rendah kualitasnya, yang disediakan dengan guru-guru yang kurang berpengalaman
dan kurang terlatih, yang memiliki tingkat turnover (perubahan) yang tinggi dan kelas
yang lebih besar. &urid-murid seperti itu akan ?ebh baik prestasinya dalam kelompok
yang heterogen.
./ek#e/ek ada Sel/#.steem =/ek-e/ek ini juga menjadi perdebatan. 1pa yang
&arsh ('))<) sebutkan dengan "i!#/is&#little#ond e//ect (4@7$=) akan terjadi.
Yaitu, dimana murid dalam kelompok high-ability akan cenderung lebih rendah sel/-
esteem nya, sedangkan murid dalam kelompok low-ability cenderung lebih tinggi sel/-
esteem nya. &eskipun begitu 4@7$= hanya merubah sel/-concept yang berkaitan
dengan dasar untuk grouping itu. %etapi !ulik ('))8) menyimpulkan bahwa e/ek-e/ek
ini pada sel/-esteem sangat kecil? murid high-ability tidak akan menjadi menurun, dan
murid low-ability akan turun drastis sel/-esteem nya. %etapi murid secara individu
beragam dalam seberapa besar mereka bereaksi pada kelompok yang dibuat homogen.
3adi sebaiknya tetap waspada jika ability grouping terjadi.

0, Master' Learnin!
,ua pergerakan yang berpengaruh dalam individualied teaching adalah
mastery learning dari 4enjamin 4loom (')2A) dan personalied system o/ instruction
($0I).
Rationale &astery learning (menurut (arol, ')28) mende/inisikan beberapa /aktor
utama dalam learning dalam hal waktu. Student aptitude dide/inisikan sebagai jumah
dari waktu sesungguhnya yang diperlukan oleh seorang murid untuk belajar dalam
+
sebagian domain, misalkan matematika atau sains, domain yang lain dianggap sama.
Student motivation dide/inisikan sebagai jumlah waktu seorang murid yang ingin ia
habiskan pada learning, hal yang lain dianggap sama. Task diiculty dide/inisikan
sebagai jumah waktu yang diperlukan untuk belajar suatu tugas tertentu, hal yang lain
dianggap sama. @aktor yang lain adalah instructional !uality dan time allowed or
learning.
$andangan utama dari 4loom adalah dimana, jika ada murid-murid tidak
menguasai suatu inti dari kurikulum pada upaya pertamanya, maka mereka sebaiknya
diberikan waktu tambahan dan suatu ragam bantuan instruksional hingga mereka
dapat menguasainya.
$endekatan ada $eker%aan $endekatan mastery telah digunakan terutama dalam
grades ' sampai '9. Ini didasarkan pada tiga buah kondisi yang /undamental" dimana
instruksi awal diberikan, dimana instruksi itu bersi/at mastery-oriented, dan dimana
bantuan itu tersedia ketika dibutuhkan.
Initial instruction. Initial instruction adalah classroom teaching yang
berdasarkan kelompok, keseluruhan kelas, dan yang kurang atau lebih
konvensional.
"astery orientation. Bingga murid-murid mendemonstrasikan penguasaan
dari bidang instruksi tertentu, maka mereka akan dapat meneruskan pada
materi yang baru. %idak ada hukuman untuk kegagalan. 4entuk yang pralel
dari tes-tes pendek harus dibuat di masa berikutnya. !emudian, setelah
kegagalan yang pertama dan suatu upaya yang baru pada kegiatan belajar,
murid-murid akan dites kembali. &urid-murid terus melanjutkan siklus dari
kegiatan belajar dan testing itu hingga kriteria untuk pekerjaan yang dapat
diterima telah dicapairespon yang )- persen benar.
Bantuan suplementer #ika diperlukan. (lassroom teacher atau bantuan terdiri
dari instruksi remedial yang dibutuhkanmembantu memecahkan masalah,
membicarakan mengenai masaah subyek, menjelajahi implikasi dari poin
tertentu, dll.
A
./ektivitas dari master' Learnin! 4anyak meta-analys dari riset telah
menunjukan bahwa mastery learning meningkatkan prestasi secara substansial,
menambah prestasi rata-rata dari sebesar <- persen sampai 2- persen. %etapi
e/ektivitas dari pendekatan mastery itu tergantung pada durasi dari eksperimen dan
jenis dari tes prestasi yang digunakan.
1ritikan#kritikan ada $endekatan Master' &astery learning dikatakan
memiliki kekurangan-kekurangan dimana itu
&embutuhkan tanggung jawab learning yang besar pada murid-murid yang
mana bisa berujung pada ketidak tahuan murid untuk belajar secara individu.
&emerlukan unit-unit instruksional yang waktunya tidak-tetap atau sangat
liberal alokasi waktunya.
&embuat /aster learner 5menunggu6 sedangkan learner yang lambat
mengejarnya, kecuali jika /aster learner termotivasi untuk menggunakan
waktunya mengejar tujuan-tujuan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dispesi/ikasikan.
%etap berpegang pada bagian utama dari sumber-sumber instruksiupaya
korekti/, bantuan pengajaran, peer tutoring, dan alternative learning materials
pada murid yang lebih lambat.
&engasumsikan bahwa dalam suatu unit instruksional harus dipelajari dengan
setara pada hampir semua murid. 1sumsi ini sulit dipertahankan untuk
mempelajari skil dasar subyek-subyek yang hirarkis (seperti matematika).
2, Tutorin!
Tutorin! dapat digunakan untuk membantu urid pada setiap tingkat usia. ,alam
banyak program, para tutor merupakan guru nonpro/esional. &ereka bisa merupakan
murid yang usianya sebaya, atau hanya beberapa tahun lebih tua, mereka yang teah
diberikan tutoring. 1tau mereka bisa merupakan orang dewasa tanpa pelatihan khusus
dalam pendidikan melampaui dari apa yang mereka sebagai bagian dari program
)
tutoring. Yaitu, tutoring seringkali digunakan untuk meningkatkan sel/-esteem dan
kompetensi tutor sebanyak mungkin yang dibutuhkan tutee.
Dia!nosis ,iagnosis ditujukan untuk menemukan sespesi/ik mungkin apa yang
menghalangi kemajuan tutee. 4isa dengan cara menggunakan percakapan sehari-hari,
dimana tutee mencoba menjelaskan masalahnya.
Remedial 3ork 0etelah tutor membentuk beberapa ide mengenai penyebab dari
masalah murid itu, maka ia akan memberikan tutee kesempatan untuk
mepraktekkannya dengan benar skil yang dianggap kurang e/isien. %utor memberikan
pertanyaan, menunggu jawaban, dan memberikan pujian terhadap respon yang benar
atau melengkapinya jika responnya tidak sesuai.
$ositive Rein/orcement 4anyak tutor yang harus memberikan kelengkapan pada
banyak dari penguatan yang positi/. ,ibawah ini beberapa panduan untuk diingat"
4andingkan penampilan murid hanya dengan penampilan sebelumnya.
7aporkan kemajuan, meskipun itu sangat kecil dari standar yang lain, secara
positi/, yang mendorong mereka.
3aga agar sesi tutoring tetap singkat sehingga tutee tidak lelah dan bosan.
:unakan suatu gaya yang sesuai dengan usia dan status anda. 3ika anda
memberikan tutor pada seorang anak, buatlah game di dalamnya dan selingi
game itu dengan humor yang menyenangkan.
3angan mendorong seorang tutee dengan mengatakan tugas itu mudah.
!enyataannya, kami, merekomendasikan bahwa anda sebaiknya mengatakan
bahwa tugas itu sangat sulit.
./ektivitas dari Tutorin! 0ecara keseluruhan, riset pada tutoring menunjukan hasil
pencapaian yang positi/. 0uatu set meta-analys dari e/ektivitas tutoring murid yang
lain, murid yang belum matang, yang secara konsisten menunjukan perkembangan.
'-
Men!!unakan 1omuter untuk 4ela%ar di Ruan! kelas
%eknologi memiliki sejarah yang panjang dari antusiasme yang diikuti oleh
hal-hal yang tidak terpakai dalam pendidikan
5, $ro!rammed Comuter#Assisted instruction 6CAI7
,isini (1I menampilkan dan mengkoreksi suatu rangkaian dari langkah-
langkah content-Cuestion-/eedback. 0etiap langkah menampilkan tiga hal"
a. Content untuk dibaca oleh murid, tetapi hanya dalam jumlah yang kecil, kira-
kira range nya dari satu lajur yang tunggal sampai keseluruhan halaman
b. Se$uah pertanyaan atau masalah yang harus dijawab oleh murid tersebut
c. immediate eed$ack pada murid seperti apakah jawaban itu benar
&asing-masing kombinasi a-b-c membuat satu langkah dalam program
tersebut
!euntungan-keuntungan dari (1I (1I memiliki keuntungan-keuntungan tertentu"
a. Activity. Ini membuat setiap murid akti/" murid harus berpartisipasi dalam
proses teaching-learning.
b. Individuali%ed pace. Ini memudahkan murid untuk belajar pada pace nya
sendiri.
c. Individuali%ed treatment. Ini membuat individualied treatment dari murid
menjadi lebih mudah dikarenakan ini meninjau kembali respon dan keputusan
yang baru dibuat setiap murid secara instan apakah murid itu memerlukan
latihan lebih banyak pada level itu atau dapat bergerak ke tahap selanjutnya.
d. Su$#ect-matter le&i$ility. Ini dapat mengajarkan setiap subyekkira-kira
setiap subyek yang konsensusnya tinggiyang dapat diprogram, atau dipecah
menjadi /rame-/rame berurutan yang berjalan melalui masalah subyek dari
level achievement yang rendah ke yang tinggi.
e. Summari%a$le responses. Ini secara statistik meringkas>merangkum in/ormasi
mengenai kecepatan respon murid.
/. Stimulus-orm adapti$iliy. Ini dapat menampilkan banyak jenis stimulibaik
itu verbal maupun nonverbal (misal, persamaan-persamaan matematika, map)
''
baik itu visual maupun auditory (misal, musik atau perkataan), keduanya
masih berupa gambar-gambar (misal, lukisan) dan gambar bergerak, dan
keduanya hitam putih dan imej berwarna.
g. Touch responding. Ini membolehkan murid hanya dengan menyentuh layar
komputer untuk mengidenti/ikasi jawaban yang benar.
h. Widespread availi$ility. 3utaan individu memiliki (1I yang tersedia pada
mereka di rumah dan di sekolah.
4atasan dari CAI %etapi seperti dengan aspek-aspek lain dari (1I, batasan ini akan
menghilangdan intelligent tutors bisa sedang berjalan. Intelligent tutoring systems
(I%0) berada di bagian depan dari riset belakangan ini mengenai (1I. 0istem-sistem
ini 5berupaya untuk meniru-nirukan kapabilitas dari tutor manusia....(dalam )
kemampuan menganalisa setiap respon murid (tidak hanya menentukan apakah
mereka benar dengan cara mencocokan jawaban yang diberikan sebelumnya) dan
kemampuan untuk berinteraksi dengan muridmemberikan saran-saran ketika terjadi
kesalahan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan murid6
0eperti untuk level dialog, (1I belum dapat merespon dengan memadai pada
bahasa yang diucapkan murid atau kalimat tertulis, paragra/, atau essay. Yaitu, itu
tidak dapat terlibat dalam banyak dialog. :uru-guru yang menggunakan program
Bigher-Drder %hinking 0kills (BD%0) ini belajar untuk melibatkan murid-murid
mengerjakan (1I dan game-game edukasional dalam dialog instruksional. Ini
membiarkan komputer untuk menciptakan suatu duniamikro dimana untuk membuat
keputusan-keputusan, dan ini memberikan guru-guru kemampuan untuk menanyakan
pertanyaan yang benar pada waktu yang tepat dari murid tertentu.
Men!evaluasi Instruksi men!!unakan CAI 0eberapa e/ekti/ computer-assisted
instruction itu; Entuk achievement, hasilnya '9 meta-analys dari ratusan studi-studi
yang membandingkan instruksi (1I dengan non-(1I dijalankan bersama-sama oleh
7ipsey dan Filson ('))8). !edua belas meta-analys itu semuanya menunjukan e/ek
rata-rata yang positi/ dari (1I pada achievement.
'9
Analisis ./ektivitas#4ia'a dari CAI !euntungan-keuntungan ini tidak tertuju
pada biaya yang rendah, namun demikian, baik itu secara /inansial dan secara
organisasionalyaitu, dalam hal perubahan di dalam pembangunan cara-cara dalam
menjalankan sekolah dan ruangkelas. 0eperti disebutkan diatas, e/ektivitas-biaya dari
computer-assisted instruction adalah lebih rendah (peningkatan achievement kurang
dari satu dolar yang dihabiskan) daripada apa yang ada pada peer tutoring tetapi lebih
tinggi daripada menambah jam sekolah atau mengurangi ukuran kelas.
8, Man/aat#man/aat lan%utan dari komuter dalam ruan! kelas masa kini
0uatu kategori aplikasi-aplikasi komputer yang berjalan melampaui dari peran
tutorial dari (1I meliputi perangkat lunak pengolah kata, database, spreadsheets,
telekomunikasiinternet dan Forld Fide Febdan perangkat lunak multimedia
seperti (,-#D&. ,engan alat-alat ini, murid-murid dan guru mereka terlibat dalam
sebuah host dari aktivitas-aktivitas dan mendapatkan keuntungan akses pada junlah
in/ormasi dan sumber yang sangat besar jumlahnya
3ord $rocessor dalam Instruksi ,engan program pengolah kata, murid-murid
dapat melakukan /ungsi-/ungsi dasar berikut ini" memasukan teks, menyimpan dan
memperoleh, mengedit, mem/ormat, memasukan gra/ik, memeriksa spelling, dan
mencetak. $rogram-program pengolah data tersedia bagi murid-murid dalam grade-
grade utama yang dapat memasukan suatu /ont yang berukuran de/ault sampai yang
besar dan mencetak pada jenis kertas yang digunakan dalam grade yang utama.
$engolah kata mengubah kondisi-kondisi penulisan, mempermudah dan mempercepat
untuk memanipulasi teks dan menyusun dan menciptakan dokumen-dokumen seperti
lapran, cerita, dan surat. $roses penulisan (:raves, ')A8), yang meliputi tahapan dari
planning, dra/ting, editing, revising, dan publishing, terutama yang tercampur dengan
sendirinya pada instruksi dengan perangkat lunak oengolahan kata.
Data"ase dan Sreadse&eet ,engan alat-alat elektronik, para user dapat dengan
mudah menyimpan, memperoleh, dan memanipulasi sejumlah data. ,engan
komputerisasi aplikasi database, murid-murid dapat menggunakan kamus, thesaurus,
ensiklopedia, dan library dari semua jenis cetakan dan media (/ilm, video, seni).
'8
,engan adanya database, murid-murid dapat menggunakan skil-skil yang dibutuhkan
untuk melakukan riset" membaca, mengikuti petunjuk, mengumpulkan dan
mengkategorisasikan data untuk tujuan-tujuannya sendiri, melakukan pencatatan,
merangkum, dan membuat pertanyaan.
Alikasi#alikasi Multimedia ,engan aplikasi multimedia, murid dapat bekerja
dengan audio (suara), imej (seni, photo, dan gra/ik), dan teks.
Telekomunikasi9 Internet dan 3orld 3ide 3e" %elekomunikasi mengacu pada
suatu network yang kuat yang menyambungkan individu dan kelompok satu sama
lain, dengan in/ormasi, dan dengan pelayanan. Internet adalah jaringan internasional
atau komunitas dari komputer yang membagikan sumber dan mentrans/er in/ormasi.
:, $eran -uru den!an 1omuter
:uru menggunakan komputer di ruang kelas agar memiliki keperluan untuk
a. menjadi knowlegdea$le mengenai komputer. ,isini knowlegdeable berarti
bahwa (') mengetahui bagaimana untuk melakukan pengolahan kata, masuk
ke dalam database, menggunakan Forld Fide Feb, mengirimkan dan
menerima e-mail, dan menggunakan (,? (9) memperoleh beberapa in/ormasi
mengenai kemajuan dalam hal penyimpanan dari so/tware (program-program)
dan hardware (komputer dan asesorisnya).
b. &em/asilitasi murid dalam man/aat teknologi dengan cara membantu mereka
untuk memilih topik-topik riset, membimbing mereka mencari in/ormasi,
membantu mereka mempelajari beragam alat-alat manajemen-in/ormasi,
memberikan /eedback pada penulisan dan seCuencing dari ide-ide,
mengorganisir kelompok diskusi dan menugaskan peran-peran dari anggota
kelompok tersebut, dan menjaga track kemajuan mereka.
c. &enjamin penekanan pada tujuan-tujuan edukasional (pengetahuan,
pemahaman, dan skil dalam jenis konten yang penting), dan mendasari
teknologi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. %entu saja,
komputer dapat membantu melakukan hal ini. !omputer dapat membuat
'*
mungkin suatu perluasan dan pendalaman dari tujuan-tujuan dengan cara
mengeksploitasi database dan sumber-sumber lain yang dapat murid itu
gunakan.
RAN-1UMAN
'. Individual instruction membantu guru mengadaptasi pada perbedaan-
perbedaan individu dan mengajarkan mereka untuk belajar sendiri.
9. Entuk mempromosikan independent learning seperti pada peningkatan
achievement, pekerjaan rumah adalah suatu alat yang penting. $elatihan dalam
metode-metode dan strategi-strategi studi dapat membuat independent learning
lebih e/isien. Independent study melaui projects dan contracting memberikan
murid-murid kesempatan yang terstruktur untuk mengembangkan skil-skil
yang akan berguna pada saat mereka tidak lagi tergantung pada bantuan dari
guru.
8. Entuk mengadaptasikan pada kemampuan dan kebutuhan dari murid secara
individu, guru dapat menggunakan ability grouping. %etapi e/ek-e/eknya pada
achievement dan /airness, baik itu pada murid high- maupun lower-ability,
ternyata masih sangat diperdebatkan dalam banyak riset.
*. $endekatan mastery learningmenyesuaikan waktu yang dibutuhkan untuk
pencapaian tujuan-tujuan dan bantuan guru pada kebutuhan murid secara
individuakan menaikan keseluruhan achievement dari kelas tersebut. %etapi
sekali lagi disini, pertanyaan-pertanyaan mengenai penggunaan sumber-
sumber yang adil untuk murid yang lebih mampu menjadi ditingkatkan.
<. %utoring memiliki catatan yang baik akan e/ektivitas dalam meningkatkan
pencapaian dari tutee maupun tutor.
2. $eer tutoring dapat menjadi cara yang sangat e/ekti/ dari individualiing
instruction, dengan keuntungan baik itu pada tutor dan tutee.
+. (omputer-assisted instruction ((1I) telah menjadi sebuah cara dalam
memberikan instruksi suplementer pada masalah subyek tertentu. (1I
memiliki e/ek yang agak lebih baik daripada metode pengajaran konvensional
dalam hal achievement dan attitude murid. &etode e/ektivitas-biaya masih
'<
menjadi pertanyaan yang belum terjawab. $rogram-program dialog dan
intelligent tutoring systems yang menirukan tutor manusia akan menjadi
berguna bagi pengajaran tetapi belum tersedia untuk saat ini.
A. %erpisah dari (1I, komputer dapat berman/aat dalam melestarikan
independent study. &urid-murid dapat belajar pengolahan kata, mendapatkan
akses ke database dan pekerjaan yang dianjurkan, menggunakan email,
menjelajahi Forld Fide Feb, dan belajar melalui simulasi dan games.
). $eran guru dalam (1I dan cara-cara lain dari penggunaan komputer di ruang
kelas berbeda dengan peran yang tradisional sebagai dispenser dari
pengetahuan, sebagai kuesioner, sumber /eedback, dan kontroler dalam
learning. :uru sebaiknya menjadi yang lebih seorang /asilitator dari learnign
muridnya pada saat ia bekerja dengan komputersebuah peran yang mungkin
sulit bagi para guru untuk menerimanya dan menjalankannya.
'2

Anda mungkin juga menyukai