Di Lingkungan Sekitar
DISUSUN OLEH :
KELAS: E 2020
DOSEN PENGAMPU:
ASISTEN DOSEN:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha
Esa karena atas limpahan dan rahmat, karunia, serta taufik dan lindunganNYA sehingga kami
dapat menyelesaikan rancangan praktikum observasi dan wawancara ini sebagai bentuk
implementasi kemampuan yang kami miliki. Guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Observasi dan Wawancara dengan judul: “Perilaku Prososial Pada Masa Anak-
Anak Akhir (7-12 Tahun) Di Lingkungan Sekitar”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan
ibu Nandy Agustin Syakarofath, S.Psi., M.A dan Silfiasari, S.Psi., M.Si, sekaligus asisten
dosen yang telah mendampingi kami dalam penyusunan ini. kami menyadari juga bahwa
rancangan praktikum kami ini masih jauh dari kata sempurna karena masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan di hati semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar isi 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II 6
LANDASAN TEORI 6
A. Perilaku Prososial Masa Anak-Anak Akhir 6
B. Bermain Sepak Bola 6
METODE ASESMEN 8
A. METODE OBSERVASI 8
a) Definisi Operasional 8
b) Aspek, Indikator Perilaku, dan Target Perilaku 8
c) Jenis Observasi 10
d) Teknik Pencatatan Data 10
e) Alat yang Digunakan 10
f. Subjek Observasi 11
g. Observer 11
h. Waktu dan Tempat Pelaksanan 11
B. METODE WAWANCARA 11
a. Aspek, Indikator Perilaku, dan Pertanyaan Wawancara 11
b. Jenis Wawancara 13
c. Langkah Wawancara 13
d. Subjek Wawancara 14
e. Interviewer 14
f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku prososial masa anak-anak akhir atau anak usia sekolah ditunjukkan
dengan membantu teman sebaya, bergabung dengan kelompok, menghormati orang
lain, dan mendukung sesama teman. Dalam masa perkembangan pada anak-anak usia
akhir, mereka menggunakan kemampuan fisiknya, belajar sosial, mengembangkan
kemampuan kognitif, mengembangkan konsep-konsep yang sesuai untuk hidup
sehari-sehari, serta mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial di sekitarnya
(Havighurst, 1961).
Seperti yang dilakukan oleh para siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8
Banjar, dilansir dari kalsel.kemenag.go.id yang membahas “Tumbuhkan Sikap Tolong
Menolong, Siswa Kelas II B Bermain Peran”. Di dalam pelajaran tematik terkait
tema saling tolong menolong antar sesama, mereka bermain peran agar pembelajaran
lebih efektif dan menyenangkan. Seluruh siswa diberi peran masing-masing sebagai
korban yang terjatuh dan si penolong dengan bimbingan wali kelasnya. Sikap tolong
menolong sangatlah penting untuk ditanamkan dan terus dipupuk pada setiap siswa,
mengingat sikap tolong menolong pada peserta didik tidaklah bisa muncul begitu saja,
melainkan dimunculkan dengan cara mengajarkan dan mempraktekan pada
lingkungan sekitarnya. Banyak cara menanamkan sikap tolong menolong pada siswa,
terutama di lingkungan sekolah mulai dari membiasakan memberi contoh, maupun
memberikan pengalaman langsung pada peserta didik. Sikap tolong menolong yang
diajarkan sejak dini akan membuat peserta didik menjadi pribadi yang peduli pada
lingkungannya, memiliki empati yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui bagaimana perilaku prososial pada masa anak-anak akhir (7-12 tahun)?
2. Apakah terdapat perilaku prososial yang muncul pada masa anak-anak akhir (7-12
tahun ) saat berada di lingkungan sekitar ?
C. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Prososial
a. Berbagi (sharing) yaitu berbagi dengan orang lain suka ataupun duka.
b. Kerjasama (cooperative) yaitu kegiatan yang dilakukan bersama atau individu
untuk mencapai sebuah tujuan dan bisa saling menguntungkan.
c. Menyumbang (donating) yaitu memberikan barang kepada orang yang
membutuhkan dengan sukarela.
d. Menolong (helping) yaitu menawarkan bantuan kepada orang yang sedang
membutuhkan atau untuk menunjang kegiatan orang lain.
e. Kejujuran (honesty) yaitu melakukan tindakan ataupun berbicara apa adanya
dan tidak melakukan kecurangan.
f. Kedermawanan (generosity) yaitu kesediaan untuk memberikan kepada orang
lain dengan sukarela.
BAB III
METODE ASESMEN
A. METODE OBSERVASI
a) Definisi Operasional
1. Perilaku Prososial adalah suatu perilaku dimana individu dalam melakukan sesuatunya
memiliki tujuan untuk dapat menguntungkan orang lain. Biasanya mereka cenderung
suka menolong, memiliki empati yang tinggi, mendukung dan menghargai orang lain.
2. Masa anak-anak akhir adalah masa anak yang sudah matang untuk bersekolah dan siap
untuk masuk sekolah dasar. Usia anak pada masa ini mulai dari 7-12 tahun. Pada masa
ini, mereka akan mengalami perkembangan secara kognitif, kemampuan berbicara dan
membaca, serta kemampuan sosialnya.
c) Jenis Observasi
Teknik pencatatan data yang kami gunakan adalah metode Anecdotal Record dan
Behavioral Checklist. Kami menggunakan Behavioral Checklist terlebih dahulu untuk
melihat adakah target perilaku pada subjek yang muncul, setelah perilaku yang
menjadi target perilaku tersebut muncul maka kami menjelaskan perilaku tersebut
dengan jelas menggunakan teknik pencatatan data Anecdotal Record.
● Metode Anecdotal Record
Metode anecdotal record kami gunakan sebagai teknik pencatatan data, karena sesuai
dengan tujuan kami yaitu mengidentifikasi perilaku subjek yang muncul secara
faktual dan spesifik.
● Metode Behavioral Checklist
Metode Behavioral checklist kami gunakan sebagai teknik pencatatan data, karena
metode ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat adakah perilaku
prososial yang muncul pada anak-anak usia 7-12 tahun ketika sedang melakukan
aktivitas di lingkungan sekitar peneliti, dengan memberikan tanda centang pada
lembar pengamatan ketika perilaku tersebut muncul.
- Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mencatat hasil lapangan agar segala sesuatu
yang terjadi pada saat pengambilan data dapat terangkum.
- Alat Perekam
Alat perekam ini tujuan untuk merekam dan mengambil gambar subjek di lingkungan
sekitar peneliti sebagai dokumen penunjang keterlibatan subjek dalam proses
penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh lebih valid dan memang benar-
benar dilakukan.
f) Subjek Observasi
Anak laki-laki atau perempuan berumur 7-12 tahun yang ada di lingkungan sekitar
observer.
g) Observer
b. Jenis Wawancara
c. Langkah Wawancara
d. Subjek Wawancara
Anak laki-laki atau perempuan berumur 7-12 tahun yang ada di lingkungan sekitar
interviewer.
e. Interviewer
BAB IV
HASIL ASESMEN
A. HASIL OBSERVASI
1. Gambaran umum subjek observasi
Partisipan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak
perempuan bernama Alina berusia delapan tahun yang sedang duduk dibangku
kelas 2 sekolah dasar.
3. Kesimpulan
B. HASIL WAWANCARA
1. Deskripsi Hasil Wawancara
Interviewee: “Aa
(terjeda sebentar),
main bersama”.
Interviewee: “Alina
mau bantu beliin”
Interviewer:
“Betulan mau bantu
beliin? tidak marah-
marah nih?”
Interviewee:
“Tidak.” (sambil
menggelengkan
kepalanya).
Interviewee: “Kan
dia mau minta. Jadi
kasihan”.
Interviewee:
“karena takut
dimarahi mama.
Alina pernah jatuh
kaya gini terus
Alina jujur dan
dikasih obat merah”
(sambil
memperagakan
bagaimana dirinya
terjatuh).
Interviewer: “Tapi
mama tidak marah
kan?”.
Interviewee : “Tidak
ternyata” (Sambil
nyengir).
Interviewee :
“Karena Alina
kasihan”
2. Kesimpulan
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan perilaku prososial
pada subjek sudah berkembang secara optimal yang dapat dilihat dari jawaban
subjek pada setiap pertanyaan yang diberikan oleh peneliti mengenai keenam aspek,
yaitu berbagi, menolong, kedermawanan, kerjasama, jujur, dan menyumbang. Pada
setiap aspek, subjek dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan bersedia untuk
melakukan tindakan prososial sesuai pada keenam aspeknya.
Pembahasan
masa anak-anak akhir atau anak usia sekolah perilaku prososialnya ditunjukkan dengan
membantu teman sebaya, bergabung dengan kelompok, menghormati orang lain, dan
mendukung sesama teman. Dalam hal ini terlihat pada anak Alina yang sudah mampu...
bla bla bla (arahkan kalimat yg menjawab di poin Tujuan, kan ada 2 tujuan tuh
kembangkan)
Daftar Pustaka
Tumbuhkan Sikap Tolong Menolong, Siswa Kelas II B Bermain Peran. (2017). KANWIL
KEMENAG KALSEL. https://kalsel.kemenag.go.id/berita/506060/Tumbuhkan-
Sikap-Tolong-Menolong-Siswa-Kelas-II-B-Bermain-Peran
Lampiran
Guide Wawancara
Berhubung waktu untuk wawancara sudah habis, mungkin sampai disini wawancara
kita pada hari ini. Sebelum mengakhiri wawancara ini, saya ingin mengkonfirmasi
ulang berapa jawaban yang telah Saudara sampaikan, mohon dikoreksi jika ada yang
kurang tepat. (Untuk responden yang menjawab hanya berhenti pada soal nomor 1)
Terimakasih anda telah meluangkan waktu untuk saya
(Untuk responden yang menjawab semua pertanyaan)
Terimakasih saudara/saudari sudah bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
saya ajukan. Semoga kita bisa bertemu dilain kesempatan.
Guide Observasi
Behavior Checklist
V
1. Aspek sharing (berbagi)
Subjek meminjamkan barang miliknya
kepada orang lain/teman sebaya
(contoh: mainan, hp, sepeda, buku, dll)
V
2. Aspek Helping (menolong)
1. Subjek membantu
mengambilkan barang orang
lain/teman sebaya yang terjatuh
(contoh: hp, buku, pulpen,
pakaian, makanan, dll).
2. Subjek membantu membelikan
barang yang diminta oleh orang
tua (contoh: sabun, gula, teh,
mie dll)
3. Kedermawanan (Generosity) V
5. Jujur (Honesty) V
Subjek menceritakan hal-hal yang
terjadi kepada orang tua/teman sebaya.
V
6. Menyumbang (Donating)
Subjek memberikan barang miliknya
kepada orang lain yang membutuhkan
(contoh mainan, buku, baju, uang dll)
Anecdotal record
Verbatim
No Aspek Dialog
1 Perkenalan Interviewer : “Halo Selamat sore teman-teman”
Interviewee: “Dikasih!”.