Anda di halaman 1dari 55

Andreas Lako

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Unika Soegijapranata, Semarang
Disajikan dalam Lokakarya Penyusunan Proposal Penelitian
Bagi Dosen PTS Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah,
Agenda Paparan

II. III. IV.


I. ISU-ISU PEMBAHASAN
PENYAJIAN INTERPRETASI DAN DISKUSI
PENTING HASIL HASIL HASIL
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
1. Penyajian dan pembahasan hasil
penelitian merupakan bagian terpenting
dan tak terpisahkan dari suatu Struktur
Penelitian (Bagian IV).

 Bagian ini sangat krusial menentukan


keberhasilan suatu proyek penelitian karena
menyajikan, menginterpretasikan dan
membahas hasil penelitian sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pernyataan/hipotesis, basis teoritis dan model
penelitian, serta desain penelitian yang telah
diajukan pada bab-bab (bagian)
sebelumnya
Struktur dan Siklus Penelitian

Pernyataan, Proposisi
Rumusan Masalah Tujuan atau Hipotesis
Penelitian Penelitian

Kelayakan model dan


normalitas data Model Obyek atau Sampel
(uji validitas dan Penelitian dan Penelitian
reliabilitas, uji asumsi Alat Ukur
klasik)

Kesimpulan dan Keterbatasan dan


Penyajian dan
Implikasi Hasil Usulan untuk riset
Pembahasan Hasil
Riset selanjutanya
2. Penyajian hasil penelitian dan
pembahasannya harus relevan dan
mampu menjawab:

 Rumusan masalah dan tujuan riset yang telah diajukan

 Proposisi/hipotesis yang telah dinyatakan (H0 atau Ha)


 Relevansi hasil riset dengan basis teoritis dan hasil
riset sebelumnya, serta cerita konteks lingkungan risetnya
3. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian harus
disesuaikan dengan pendekatan riset yang digunakan

Pendekatan
Riset

Riset Riset
Kualitatif/naturalis/non- positivism Kuantitatif/Saintifik/positivism

Riset Empiris
Studi kasus (Deskriptif dan
Action researh, riset preskriptif)
pustaka, dll
PARADIGMS
 Positivist paradigm
 Interpretivist paradigm
 Critical paradigm
 Postmodernist paradigm, and
 (Feminist paradigm)

Penelitian alternatif/kualitatif termasuk ke 4 di


atas kecuali positivist
(Sawaryuwono, 2013)
Uraian POSITIVIST NON-POSITIVIST

Objective Subjective, created,


Social Reality
“out there” interpreted

Rationale, Creators,
Human Beings
without free will assigning meaning

Deductive Inductive
Science
Nomothetic Ideographic

Research Purpose Explain, predict Understand holistically


(Sawaryuwono, 2013)
Subjectivist Approach Objectivist Approach
to to
Social Science Social Science

Nominalism
Nominalism ONTOLOGY Realism
Realism

Anti-Positivism EPISTEMOLOGY Positivism


Positivism

Voluntarism HUMAN NATURE Determinism


Determinism

Ideographic METHODOLOGY Nomothetic

(Sawaryuwono, 2013)
 Focuses on human beings and real social
phenomenon.
 Research questions are understood
comprehensively.
 Produces holistic knowledge, instead of
generalization.

 Getting inside the real social


IN phenomena
WAYS
 Based on the researcher’s intellectual
& stock of knowledge
(Sawaryuwono, 2013)
 Grounded theory  Hermeneutic
 Case study  Qualitative Intuitive
 Narrative  Discourse Analysis
 Historiography  Action research/science
 Life History  Ethno methodology
 Critical (perspective)  Participant Observation
research  Symbolic –Interactionisme
 Focus Group Discussion  Library study (research)
 Phenomenology  Dan lain-lain
 Ethnography
PENYAJIAN
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian yang perlu disajikan
(Riset Kuantitatif)

Hasil Pengujian Hasil Statistik


Asumsi Klasik Deskriptif

Ringkasan Hasil
Penelitian: Hasil Pengujian
Hipotesis, hasil Hipotesis Sesuai
pengujian, Model
interprestasi dan Empirisnya
pembahasan
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
• Memaparkan hasil pengujian asumsi klasik
tentang kelayakan variabel, model penelitian
dan data penelitian yang digunakan

• Asumsi klasik yang digunakan:


Uji Normalitas data
 Uji Multikolinearitas
 Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Kriteria Pengujian Asumsi Klasik

Keterangan Alat Uji Kriteria Keterangan

Uji Normalitas data uji Kolmogorov- Hasil Sig. Uji Data terdistribusi
Smirnov Kolmogorov- normal
Smirnov >  = 0,05

Uji Multikolinearitas Tolerance (T), VIF Jika T > 0,1 dan VIF Tidak terjadi
< 10 multikolinearitas

Uji uji Glejser Sig.  (koefisien Tidak terjadi


Heteroskedastisitas variabel regresi) > heteroskedasitas
 = 0,05

Uji Autokorelasi uji Durbin- du<DW<4-du Model regresi


Hasil Statistik Deskriptif
1. Memaparkan gambaran nilai Minimum (Min.)
dan maksimum (Max.) dari observasi sampel
untuk Variabel Penelitian tertentu yang diuji
2. Memaparkan nilai rata-rata (Mean) dari
keseluruhan observasi untuk suatu variabel
penelitian tertentu
3. Memaparkan nilai deviasi standar (Std. Dev) dari
keseluruhan observasi untuk suatu variabel
penelitian tertentu
4. Hasil Statistik Deskriptif perlu disajikan dalam
bentuk tabel
Contoh-1
Statistik Deskriptif (N=204)
CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε

Variabel Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

CAR -0.11 0.04 -0.0117 0.02499 (1)

LABA -9.96 16.45 -0.0155 2.55238 (2)

D1 0.00 1.00 0.4508 0.49887

D2 0.00 1.00 0.3990 0.49096

D3 0.00 1.00 0.4974 0.50129

LD -6.61 4.81 0.1384 1.13409


Penjelasan Contoh-1
(1) Nilai minimum dan maksimum dari CAR
(cummulative abnormal returns) saham dari 204
perusahaan adalah -0,01 dan 0,04 dengan nilai
rata-rata (mean) sebesar -0,0017 dan deviasi
standar sebesar 0,025

(2) Nilai minimum dan maksimum LABA dari 204


perusahaan adalah -9,96 dan 16,45 dengan nilai
mean sebesar -0,0155 dan deviasi standar
sebesar 0,025
Contoh 2
Statistik Deskriptif
VARIABEL

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Rit Awal -.00461 .00520 .0003640 .00180191
103
Pertumbuhan -.00589 .00933 .0000648 .00221764
110
Dewasa -.00262 .00475 .0006263 .00152907
103
Penurunan -.00717 .00629 .0001110 .00216474
111
Panel 418 -.00477 .00933 .0002894 .00178753

VARIABEL
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LBK Awal -28.66510 20.73006 -.2376396 5.42028556


103

Pertumbuhan -20.89820 22.18247 -.2406712 3.67065215


110

Dewasa -6.08580 25.96246 .6303278 3.56528628


103
Penurunan -10.73881 13.60861 .2903919 2.21730639
Penyajian Hasil Pengujian Hipotesis
1. Hasil pengujian hipotesis disajikan dalam Tabel,
grafik atau diagram alir

2. Menyajikan hasil pengujian terhadap kelayakan


model penelitian (Nilai F-test, Sig.F, R2, Adj.R2).
Keterangan:
Sig.F = Signifikansi model. Suatu model regresi dikatakan layak
digunakan sebagai model penelitian apabila nilai Sig.F-nya
signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1.
R2, Adj.R2 = menunjukkan seberapa besar kekuatan daya penjelas
(explanatory power) dari variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen. Semakin bebar nilai R2, Adj.R2 maka semakin
baik model tersebut.
3. Menyajikan hasil pengujian regresi untuk
masing-masing variabel mencakup:

Keterangan terkait simbol dari model penelitian untuk


masing-masing variabel penelitian (konstanta dan
simbol variabel)

 Nilai koefisien  (arah/sign) untuk masing-masing


variabel.
 Nilai koefisien  yang positif menunjukkan variabel
independen (VI) berpengaruh positif terhadap variabel
dependen (VD).
 Sebaliknya, apabila koefisien  bernilai negatif
maka VI berpengaruh negatif terhadap VD
Nilai t menunjukkan besaran nilai t-test
statistikal dari suatu VI (magnitude).
 Nilai t tersebut biasanya kemudian dibandingkan dengan
nilai t-tabel. Apabila t-test > t-tabel, maka pengaruh VI terhadap
VD adalah signifikan pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Demikian
pula sebaliknya

Nilai Sig. menunjukkan tingkat signifikansi nilai t


dari suatu VI terhadap VD.
 Suatu VI dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap VD apabilai nilai Sig.-nya berada pada level 0,01, 0,05,
atau 0,1
Contoh
Ha1: Pengaruh kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba
(D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk
pasar saham
CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε

Variabel B t Sig.

Constant (θ0) -0.014 -3.928 0.000

LABA (θ1) 0.154 1.945 0.053 (2)

D1 (θ2) 0.067 0.818 0.414 (3)

D2 (θ3) 0.175 2.517 0.013

D3 (θ4) -0.080 -1.114 0.267

LD (θ5) -0.161 -2.311 0.022 (4)

AKB (θ6) 0.043 0.626 0.532

F-test 4.509 (1)


1. Menjawab permasalahan dan tujuan
penelitian, serta proposisi/hipotesis yang
telah diajukan

2. Menginterpretasikan hasil penelitian dari


setiap variabel dan mengintegrasikan
kesesuaiannya dengan propisisi/hipotesis
yang telah diajukan (mendukung atau tidak
mendukung hipotesis)
3. Mengaitkan kesesuaian temuan
penelitian dengan prediksi teoritis
dari suatu teori yang menjadi basis
teori riset (temuan riset mendukung atau tidak
mendukung suatu teori tertentu)

4. Mengaitkan kesesuaian hasil riset


dengan hasil-hasil riset sebelumnya
(mendukung atau tidak mendukung hasil riset siapa saja).
4. Mendiskusikan hasil riset yang
bertentangan dengan prediksi dari basis
teori yang mendasari perumusan
hipotesis atau hasil-hasil riset
sebelumnya.

Perlu dibahas secara mendalam dan logis apa saja


kemungkinan faktor-faktor penyebabnya terjadinya hasil yang
bertentangan (anomali) tersebut dan bagaimana kemungkinan
solusinya.

 Apakah ada keterbatasan dalam pengunan variabel, data,


model pengujian dan basis teoritis penelitian sehingga
menyebabkan hasil penelitian bertentangan dengan prediksi teori
atau hasil-hasil riset sebelumnya?
6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil
penelitian terhadap basis teoritis dan
temuan-temuan sebelumnya, kebijakan
yang sudah dilakukan dan praktik yang
dijalankan.

7. Bila memang hasil penelitian dinilai sudah


akurat dan krusial , peneliti dapat
mengajukan modifikasi teori atau model
yang sudah ada atau mengajukan teori
atau model baru yang relevan disertai
dengan asumsi-asumsi dan penalaran logis
yang kuat.
Contoh penelitian empiris
Ha1: Pengaruh kandungan laba (LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba
(D3), laba ditahan (LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk
pasar saham
CAR = θ0 + θ1LABAit + θ2D1 + θ3D2 + θ4D3 + θ5LD + θ6AKB + ε .….(14)

Variabel B t Sig.

Constant (θ0) -0.014 -3.928 0.000

LABA (θ1) 0.154 1.945 0.053 (2)

D1 (θ2) 0.067 0.818 0.414 (3)

D2 (θ3) 0.175 2.517 0.013


anomali
D3 (θ4) -0.080 -1.114 0.267

LD (θ5) -0.161 -2.311 0.022 (4)

AKB (θ6) 0.043 0.626 0.532

F-test 4.509 (1)


Penjelasan
(1) Nilai F-test dari model (14) adalah 4,509 dengan nilai Sig-F sebesar
0,000. Dengan demikian, modal (14) dpt digunakan sebagai model
empiris utk menguji hipotesis. Nilai Adj.R2 sebesar 0,099
menunjukkan bahwa daya penjelasan dari variabel kandungan laba
(LABA), timeliness publikasi laba (D1), kualitas laba (D3), laba ditahan
(LD) dan arus kas bersih (AKB) terhadap relevansi nilai laba untuk
pasar saham (VD) adalah 9,9%; sementara selebihnya (90,1%)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

(2) Kandungan laba (Laba) memiliki nilai koefisien 0,154 dengan besaran
nilai t adalah 1,945 dan Sig sebesar 0,053. Hasil tersebut
menunjukkan kandungan laba berpengaruh positif terhadap relevansi
nilai laba untuk pasar saham dan secara statistik signifikan pada level
10%
(3) Timeliness publikasi laba (D1) memiliki nilai koefisien 0,067
dengan besaran nilai t adalah 0,818 dan nilai Sig sebesar
0,414.
 Hasil tersebut menunjukkan timeliness publikasi laba
berpengaruh positif terhadap relevansi nilai laba untuk
pasar saham, tapi secara statistik tidak signifikan

(4) Laba ditahan (LD) memiliki nilai koefisien -0,161 dengan


besaran nilai t adalah -2, 311 dan nilai Sig sebesar 0,022.
 Hasil tersebut menunjukkan Laba ditahan berpengaruh
negatif terhadap relevansi nilai laba untuk pasar saham,
tapi secara statistik signifikan pada level 5%.
 Hasil ini anomali atau bertentangan dengan prediksi teori
relevansi nilai yang menyatakan bahwa Laba di tahan
berpengaruh positif meningkatkan relevansi nilai laba
untuk pasar saham
Penyajian Hasil Riset Preskriptif
• Riset yang bertujuan memaparkan data-data hasil
penelitian yang telah diolah tanpa melalui pengujian
asosiasi, relasi atau kausalitas statistikal atau
ekonometrika...
• Data yang disajikan bisa hanya bersifat statistik
deskriptif (Min, Max, Mean dan Deviasi Standar)
• Hasil analisis disajikan dalam bentuk visualisasi
seperti tabel, grafik, gambar, diagram, bagan alir, dll
• Visualisasi hasil penelitian harus diinterpretasikan dan
dibahas sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian, atau proposisi.
Contoh Hasil Riset Preskriptif

1. Judul:
Analisis Tren Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dan
Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Rakyat
2. Pertanyaan penelitian:
(1). Bagaimana tren kinerja perekonomian Jateng dalam 10 tahun terakhir?
(2) Bagaimana tren kinerja pertumbuhan ekonomi Jateng dalam 10 tahun
terakhir?
(3) Bagaimana kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian (usaha)
terhadap kinerja dan pertumbuhan ekonomi Jateng selama 10 tahun
terakhir?
(4) Bagaimana implikasi kinerja perekonomian terhadap kemiskinan dan
pengangguran?
(5) Bagaimana implikasi pertumbuhan ekonomi terhadap kesenjangan
ekonomi antarkelompok masyarakat?
3. Variabel penelitian
Kinerja perekonomian diproksikan dengan besaran nilai
PDRB setiap tahun
Tren pertumbuhan ekonomi diproksikan dengan tingkat
pertumbuhan dari nilai PDRB tahun sekarang (t.0)
dikurangi nilai PDRB tahun sebelumnya (t-1) dibagi nilai
PDRB tahun sebelumnya (t-1)
Kontribusi dari masing-masing sektor usaha dilihat dari
nilai PDRB per sektor dan tingkat pertumbuhannya
Kemiskinan diproksikan dengan jumlah penduduk miskin,
tingkat keparahan kemiskinan (P1) dan tingkat kedalaman
kemiskinan (P2)
Pengangguran diproksikan dengan jumlah pengangguran
terbuka
 Kesenjangan ekonomi antarkelompok masyarakat
diproksikan dengan nilai Indeks Koefisien Gini (IKG) yang
diterbitkan BPS
4. Penyajian Hasil Penelitian:

1. Tren kinerja perekonomian ( PDRB Harga Berlaku) Jateng


periode 2002-2012 (dalam trilyun Rp)
600 556.48
Nilai PDRB terus meningkat 498.76
500 dari tahun ke tahun 444.7
392.99
400 362.95
318.43
300 281.98
234.45
171.88 193.45
200 151.97
100

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PDRB
2. Tren kinerja Nilai PDRB Harga Berlaku Per
Sektor Usaha Jateng Periode 2002-2012 (dlm
200 triliun Rp) Pertanian
180
Pertambangan &
160 Penggalian

140 Industri Pengolahan

120 Listrik Gas & Air


PDRB

Bersih
100
Konstruksi
80
60 Perdagangan, Hotel
& Restoran
40 Pengangkutan dan
20 Komunikasi
Keuangan, Real estat
0 & Jasa Persh.
Jasa-jasa
3. Tren Prosentase (%) Kontribusi Per Sektor Usaha
Terhadap PDRB Jateng Periode 2002-2012
40.00
35.00
30.00
Prosentase

25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
3
Pertanian 22.16 19.67 19.90 19.11 20.34 21.93 19.60 19.72 19.49 19.06 18.74
Pertambangan & Penggalian 0.93 0.97 0.96 0.97 1.02 0.98 0.97 0.98 0.97 0.95 0.94
Industri Pengolahan 1 31.70 32.60 32.64 33.71 32.86 31.54 33.08 31.45 32.87 33.25 32.83
Listrik Gas & Air Bersih 1.01 1.17 1.22 1.20 1.12 1.07 1.03 1.04 1.05 1.02 1.02
Konstruksi 4.86 5.17 5.63 5.77 5.66 5.69 5.84 6.22 6.10 5.98 5.99
2 20.94
Perdagangan, Hotel & Restoran 20.75 20.09 19.91 19.63 19.56 19.73 19.87 19.56 19.74 20.29
Pengangkutan dan Komunikasi 5.21 5.76 5.67 5.91 5.96 5.77 6.03 6.19 5.91 5.85 5.92
Keuangan, Real estat & Jasa
3.80 3.75 3.73 3.56 3.40 3.40 3.48 3.68 3.58 3.54 3.59
Persh.
Jasa-jasa 4 9.38 10.16 10.16 9.85 10.01 10.07 10.25 10.85 10.48 10.59 10.67
4. Tren Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (PRDB)
Jateng dan Nasional Periode 2002-2012
7

4
PDRB

Pilgub
3
Pilgub Krisis
2
ekonomi

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PDRB Jateng 3.55 4.98 5.13 5.35 5.33 5.59 5.46 4.71 5.8 6.01 6.34
PDRB Nasional 4.3 4.5 5.1 5.69 5.5 6.28 6.06 4.51 6.1 6.5 6.22
5a. Tren Pertumbuhan Sektor Pertanian, Pertambangan & Penggalian
dan Industri Pengolahan Periode 2002-2012
18
Ada pola kenaikan
16
signifikan 3 tahunan
14
pada Industri Pengolahan Ada pola kenaikan
yang signifikan 4
12 tahunan pada sektor
Pertumbuhan

Pertanian
10

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PERTANIAN 4.95 2.05 5.33 4.61 3.6 2.78 5.09 4.38 2.5 1.3 3.7
PERTAMBANGAN DAN
3.13 5.51 2.73 9.28 15.41 6.23 3.83 5.49 7.1 4.9 7.4
PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN 5.46 5.49 6.41 4.8 4.52 5.56 4.5 1.84 6.9 6.7 5.5
5b.Tren Pertumbuhan Sektor Liistrik Gas dan Air Bersih,
Bangunan, dan PHR Periode 2002-2012
14

PHR trennya
12 bertumbuh
dalam 5 tahun
10 terakhir
Pertumbuhan

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
LISTRIK,GAS DAN AIR BERSIH 11.83 0.45 8.65 10.78 6.49 6.72 4.76 5.55 8.4 4.3 6.4
BANGUNAN 10.56 12.92 7.84 6.88 6.1 7.21 6.54 6.77 6.9 6.3 7
PERDAGANGAN,HOTEL DAN
1.85 5.24 2.45 6.05 5.85 6.54 5.1 6.01 6.1 7.5 8.2
RESTORAN
5c. Tren Pertumbuhan Sektor Pengangkutan, Keuangan,
Persewaan dan Jasa Pers dan Jasa-jasa Periode 2002-
2012
20

15

10
Pertumbuhan

-5

-10
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
PENGANGKUTAN DAN
5.3 5.91 4.67 7.34 6.63 8.07 7.52 6.96 6.7 8.6 7.9
KOMUNIKASI
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN
2.35 2.8 3.78 5 6.55 6.81 7.81 7.78 5 6.6 9.4
JASA PERS
JASA-JASA -6.05 16.46 5.58 4.75 7.89 6.71 7.66 7.85 7.4 7.5 7.3
6a. Implikasi Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Kemiskinan dan Pengangguran
25

Pertumbuhan 20
ekonomi
berimplikasi positif 15
menurunkan
jumlah kemiskinan
10
dan pengangguran
terbuka dlm 5
5
tahun terakhir
0
Sep-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
12
PDRB Jateng 4.98 5.13 5.35 5.33 5.59 5.46 4.71 5.8 6.01 6.34
Jumlah Penduduk Miskin (dalam
6.98 6.84 6.53 7.1 6.56 6.19 5.72 5.36 5.25 4.86
juta jiwa)
Penduduk Miskin (%) 21.78 21.11 20.49 22.19 20.43 19.23 17.72 16.58 16.21 14.98
Pengangguran Terbuka (juta
0.91 1.239 1.446 1.357 1.36 1.22 1.25 1.04 1 0.96
jiwa)
Pengangguran Terbuka (%) 5.66 7.72 8.51 8.2 7.77 7.35 7.33 6.21 5.93 5.52
6b. Jumlah Penduduk Miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Jateng 2007-2012

Pertumbuhan ekonomi berdampak positif menurunakan indeks


keparahan dan kedalaman kemisikinan

7 6.56
6.19
6 5.72
5.36 5.25
4.86
5
4 3.83
3.39
2.96
3 2.49 2.56
2.27
2
1.08 0.9
1 0.74 0.6 0.66 0.53
0
2007 2008 2009 2010 2011 Sep-12

Penduduk Miskin (dlm juta jiwa) Indek Keparahan Kemiskinan (P1)


Indek Kedalaman Kemiskinan (P2)
7. Tren Rasio Gini Jateng dibanding
Propinsi lain di Jawa Periode 2008- Juni 2012
Propinsi 2008 2009 2010 2011 Juni-2012

DKI 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42


Jakarta

Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41

Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39

Jawa 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38


Tengah

DIY 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43


Pembahasan Hasil Penelitian
1. Nilai PDRB Jateng terus meningkat selama 10 tahun
terakhir sehingga dapat disimpulkan bahwa tren
kinerja perekonomian Jateng terus meningkat
2. Kecuali sektor pertambangan dan penggalian, listrik,
gas dan air, dan sektor keuangan dan real estat yang
berfluktuasi nilainya, nilai dari enam sektor usaha
lainnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
3. Sektor Industri pengolahan, PHR dan Pertanian
memberi kontribusi terbesar dalam pembentukan
PDRB Jateng dari tahun ke tahun, disusul sektor jasa
4. Semua sektor usaha mengalami tren
pertumbuhan positif di atas 4% per tahun.
Sektor Pertanian terindikasi mengalami siklus
tren kenaikan/penurunan dalam 4 tahunan

5. Kecuali pada tahun terjadinya krisis ekonomi, tren


kinerja perekonomian dan pertumbuhan
ekonomi Jateng cenderung meningkat dalam 10
tahun terakhir
6. Tren kinerja perekonomian dan
pertumbuhan ekonomi yang terus
meningkat berdampak positif menurunkan
kemiskinan dan pengangguran terbuka

7. Tren kinerja dan pertumbuhan ekonomi


yang cenderung meningkat ternyata
meningkatkan kesenjangan ekonomi
antarkelompok masyarakat di Jateng.
1. Dalam penelitian empiris yang menguji atau
menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-
variabel tertentu yang secara teoritis diprediksikan
berpengaruh positif/negatif terhadap suatu variabel
dependen, fokus pembahasannya terutama diarahkan
pada nilai koefisien Beta () variabel, setelah itu baru
dilihat nilai signifikansinya.

 Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan


menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah dari
nilai koefisien  (positif atau negatif) yang dihasilkan, setelah itu
baru dikaitkan dengan tingkat signifikansinya.

Misalnya:
Ha1 Gizi yang terjamin sejak kecil berpengaruh positif terhadap indeks
prestasi siswa.
Ha2 : Gizi yang kurang terjamin sejak anak-anak masih kecil
berpengaruh negatif terhadap tingkat prestasi mahasiswa
2. Dalam penelitian empiris yang menguji atau
menganalisis pengaruh atau dampak dari variabel-
variabel tertentu yang secara regulasi/kebijakan
dan praktik diprediksikan berpengaruh
positif/negatif secara signifikan terhadap suatu
variabel dependen, fokus pembahasannya terutama
diarahkan pada nilai koefisien Beta () variabel dan
tingkat signifikansinya.
 Perumusan hipotesis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan
menerima/menolak suatu hipotesis mesti didasarkan pada arah
dari nilai koefisien  (positif atau negatif) dan tingkat
signifikansinya.

Misalnya:
Ha1 Kenaikan dana bantuan sosial (Bansos) dan penanggulangan
kemiskinan berpengaruh positif secara signifikan menurunkan
jumlah penduduk miskin dan tingkat keparahan kemiskinan
3. Dalam menginterpretasikan hasil penelitian dan
pembahasannya, yang harus dicermati peneliti adalah arah
(sign) dari nilai koefisien  variabel (positif/negatif) dan level
signifikansinya. Suatu variabel penelitian dikatakan
berpengaruh signifikan apabila nilai p-value atau Sig.-nya
berada pada level 0,01, 0,05 atau 0,1. Apabila nilai Sig-nya
lebih besar dari level itu, maka tidak signifikan.

Salah kaprah:
1. Seringkali banyak peneliti tidak membaca besaran nilai koefisien variabel,
tapi langsung melihat nilai Sig dari variabel, sehingga kesimpulkan yang
diambil seringkali salah
2. Seringkali banyak peneliti menggunakan tolok ukur tingkat signifikansi
dengan  = 0,05 atau 5%. Akibatnya, bila tingkat signifikansi variabel di
atas 0,05, misalnya, 0,06 maka dikatakan tidak signifikan. Akibatnya,
kesimpulan salah. Harus disadari bahwa  = 0,05 merupakan level of
confidence atau tingkat keyakinan yang moderat terhadap data yang
digunakan dalam penelitian, bukan merupakan tolok ukur level signifikansi
(Sig.) variabel
4. Apabila hasil pengujian hipotesis ditolak atau
tidak didukung secara empiris, maka perlu
dicermati secara mendalam apakah terjadi
kekeliruan dalam:
 Perumusan proposisi atau hipotesis
Penggunaan basis teoritis atau grand theory
 Proses sampling dan normalitas data
 Penggunaan variabel penelitian yang tidak tepat
 Penggunaan instrumen penelitian yang tidak realiabel
 Penggunaan model penelitian, alat uji serta tolok ukur pengujian
hipotesis yang tidak tepat
 Ketidaktepatan peneliti dalam membaca dan menginterpretasikan
hasil penelitian
5. Penyajian dan pembahasan hasil
penelitian sangat tergantung pada:

 Rumusan masalah (bagaimana, apakah, apa, mengapa)

 Tujuan penelitian (menguji, menganalisis, menginvestigasi,


menemukan, menelusuri, mengamati)

 Pernyataan/hipotesis penelitian (positivism: H0 atau Ha)

 Pendekatan riset (kuantitatif atau kualitatif)

 Model penelitian dan alat analisisnya {regresi linear


(ANOVA/MANOVA), analisis faktor, diskriminan, persamaan SEM, dll}

Anda mungkin juga menyukai